RANGGA
NIM:PO.71.20.5.19.026
i
PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF DALAM MENING
KATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN
TUBERKOLOSIS PARU DI PUSKESMAS
USILA TAHUN 2022
Oleh
NAMA : RANGGA
NIM : PO.71.20.5.19.026
ii
Saya yang Bertanda Tangan dibawah ini :
Nama : RANGGA
NIM : PO.71.20.5.19.026
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
ini adalah benar benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudiam hari terbukti atau dapat dibuktikan
Karya Tulis Ilmiah ini Hasil Jiplakan, Maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
RANGGA
NIM : PO.71.20.5.19.026
Mengetahui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
Karya Tulis Ilmiah oleh :RANGGGA NIM :PO.71.20.5.19.026 dengan judul
“Penerapan latihan batuk efektif dalam meningkatkan kemampuan bersihan jalan
nafas pada pasien tuberkolosis paru Di RSUD LAHAT Tahun 2022.”
Lahat, 2022
LEMBAR PENGESAHAN
iv
Karya Tulis Ilmiah oleh :RANGGGA NIM :PO.71.20.5.19.026 dengan judul
“Penerapan latihan batuk efektif dalam meningkatkan kemampuan bersihan jalan
nafas pada pasien tuberkolosis paru Di puskesmas usila Tahun 2022 “telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
Dewan Penguji
RIDWAN, S.Pd, SKM, M.Kes KAMESYWORO, SST, MM YENI ELVIANI, SKM, M.Kes
NIP: 196305301994031001 NIP: 197304261997031006 NIP: 197303071992032006
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Lahat
KATA PENGANTAR
v
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
Berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah.
Penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Prodi
Keperawatan Lahat Poltekkes Kemenkes Palembang. Saya menyadari bahwa,
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan proposal
Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini.
Oleh karena itu, Saya mengucapkan terimakasih kepada :
Semoga bantuann serta budi baik yang telah diberikan kepeda penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.
Lahat, Januari 2022
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ...........................................................................................v
DAFTAR ISI .........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................3
1.3 Tujuan Studi Kasus.....................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum .....................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................4
1.4 Manfaat studi kasus.....................................................................................4
1. Manfaat Bagi klien dan keluarga..............................................................4
2. Manfaat Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kep.....4
Manfaat Bagi puskesmas..............................................................................4
vii
2.2 konsep Lansia.............................................................................................14
2.2.1 Pengertian Lansia .............................................................................14
2.2.2 ProsesMenua.....................................................................................15
2.2.3 Karakteristik Lansia .........................................................................17
2.2.4 Batasan Lansia ..................................................................................17
2.2.5 Masalah kesehatan pada Lanjut Lansia ............................................18
2.3 Asuhan Keperawatan Gerontik Asma Bronchial .....................................21
2.3.1 Pengkajian ........................................................................................21
2.3.2 Diagnosa Keperawatan .....................................................................23
2.3.3 Perencanaan / Intervensi Keperawatan..............................................23
2.3.4 implementasi.....................................................................................26
2.3.5 Evaluasi ............................................................................................27
2.4 Implementasi Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif ............................27
2.4.1 Manajemen batuk Efektif .................................................................27
2.4.2 Metode...............................................................................................27
BAB III METODE STUDI KASUS .....................................................................29
3.1 Rancangan Studi Kasus ............................................................................29
3.2 Kerangka Konsep .....................................................................................29
3.3 Definisi Istilah ..........................................................................................29
3.4 Subyek Studi Kasus .................................................................................30
3.5 Fokus Studi Kasus ....................................................................................30
3.6 Tempat Dan Waktu ..................................................................................31
3.7 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ..............................................31
3.8 Analisa Dan Penyajian Data .....................................................................31
3.9 Etika Studi Kasus .....................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................34
LAMPIRAN
viii
30
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1,5 juta kasus per tahun, dan sebagian diantaranya adalah anak usia < 15 tahun
(WHO, 2015; kartasasmita, 2009). Diantara 9,6 juta kasus TB tersebut didapatkan
1,1 juta kasus TB atau sekitar 12 % yang juga mengalami HIV positif dengan
tingkat kematian 320.000 orang, dan 480.000 kasus atau sekitar 5% adalah TB
Resistan Obat (TB-RO) dengan tingkat kematian 190.000 orang (WHO, 2015)
Ada 3 faktor utama yang menyebabkan tingginya kasus TBC di Indonesia,
yaitu,
a) waktu pengobatan TBC yang relatif lama (6-8 bulan) menjadi penyebab
penderita TBC sulit sembuh karena pasien TBC berhenti berobat (drop out)
setelah merasa sehat meskipun proses pengobatan belum selesai;
b) adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat dan munculnya
permasalahan TB-MDR (Multi Drugs Resistant = kebal terhadap bermacam
obat) yang memperberat masalah TBC
c) adanya penderita TBC laten, dimana penderita tidak sakit namun akibat daya
tahan tubuh menurun, penyakit TBC akan muncul (Dirjen P2PL, 2011).
Menurut data profil kesehatan Indonesia penderita tuberculosis paru di
Indonesia tahun 2018 sebanyak 1.017.290 kasus. Berdasarkan jenis
kelamin,jumlah kasus baru TBC tahun 2018 pada laki-laki 0,1 kali lebih banyak
dari pada perempuan. Dimana jumlah penderita TBC pada Laki-laki sebanyak
510.714 kasus dan jumlah penderita TBC pada perempuan sebanyak 506.576
kasus. Riset Kesehatan Dasar (2018) menyatakan bahwa pravelansi penyakit TBC
di Provinsi Sumatera Selatan yang terdiagnosa dokter selama 2013-2018
mengalami peningkatan dari 3% menjadi 5% sebanyak 32.126 kasus.
Di Sumatera Selatan prevalensi TBC tahun 2019-2020 jumlah pasien asma
mengalami Peningkatan,pada tahun 2019 pasien TBC berjumlah 13.395 orang,dan
ditahun 2020 Meningkat menjadi 15.268 orang( Dinas Kesehatan Palembang).
Dari data yang di dapat di Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, terdapat 332
jumlah penduduk yang menderita penyakit tbc pada tahun 2020,Dan 369 jumlah
yang menderita penyakit TBC Pada tahun 2021(Badan statistik provinsi sumatera
selatan).
2
3
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
2.1.2 ETIOLOGI
1. Sebagai besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang
membuat kuman lebih tahan terhadap asam basa (asam alkohol) disebut
bakteri tahan asam (BTA).
2. Kuman tahan terhadap gangguan kimia dan fisis.
3. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es).
4. Kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni dalam sitoplasma
makrofag karena makrofag banyak mengandung lipid.
5. Kuman bersifat aerob, kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi 9
kandungan oksigennya. Tekanan oksigen pada bagian apical paru-paru
dari bagian lain, sehingga bagian ini merupakan tempat predileksi
penyakit tuberculosis
2.1.3 PATOFISIOLOGI
a. Rongga Hidung
b. Faring (Tenggorokan)
f. Bronkiolus
9
g. Paru-paru
Berada pada rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan bagian bawah oleh diafragma. Paru
terdapat 2 bagian sebelah kanan dan kiri, sebelah kanan 3 lobus dan
sebelah kiri 2 lobus. Pada bagian puncak paru disebut apeks. Paru
diselimuti selaput disebut pleura. Terdapat selaput antara selaput luar
dan selaput dalam terdapat rongga yang Konka yang berlapis berfungsi
untuk melindungi dari udara luar dan menjaga 8 kelembapan. Silia-silia
kecil yang berfungsi untuk menolak kotoran sebagai benda asing yang
masuk kedalam dengan usaha bersin yaitu melemparkan kotoran keluar
untuk membersihkan jalan napas.
h. Alveolus
Sekumpulan alveoli merupakan bagian terminal cabang-
cabang bronkus. Strukturnya menyerupai kantong-kantong kecil
terbuka pada salah satunya. Disekeliling dindingya terdapat kapiler
yang menjadi tempat pertukaran gas
2.1.6 KOMPLIKASI
a. Sputum
1. Kultur sputum: positif untuk Mycrobacterium tuberculosis pada
tahap awal penyakit sangat penting untuk menetapkan diagnosa
dan melakukan uji kepekaan obat.
2. Ziehll-Neelsen: BTA positif(pemakaian asam cepat pada gelas kaca
untuk usapan cairan darah).
3. Tes kulit ( mantoux, vollmer) Antigen menunjukkan infeksi masa
lalu dan
danya antibodi tetapi tidak berarti untuk menunjukkan keaktifan
penyakit.
b. Foto thorax Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru
atas,
penumpukkan cairan, akumulasi udara, area fibrosa dan
penyimpangan
struktur mediastinal.
c. Histologi atau kultur jaringan Termasuk bilasan lambung urine,
cairan serebrospinal, biopsy kulit) hasilnya positif untuk
mycobacterium tuberkulosis
d. Biopsi jarum pada jaringan paru Hasil positif untuk granula
tuberkulosis, menunjukkan sel nekrosis apabila adanya sel raksasa.
e. Darah
1. Laju endap darah: meningkat ketika proses aktif
2. Limfosit: normal atau supresi menunjukkan status imunitas
3. Elektorilit: kurangnya natrium dalam darah karena penurunan
jumlah
cairan pada tuberkulosis paru kronis luas.
4. Analisa gas darah, tidak normal tergantung lokasi, berat dan
kerusakan
sisa pada paru.
13
2.1.9 PENATALAKSANAAN
terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan
berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa
tua antara lain :
1. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah,
mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga
kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul
garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat
kurus. Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan
yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi
tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat
mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :
2. Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga
dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam
folat. Sedangkan gangguan pada indera pengecap dihubungkan
dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan menurunnya
nafsu makan Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya
kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.
3. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan
gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya
asupan gizi pada usia lanjut.
4. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu
makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.
5. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi
lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat
mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.
17
c. Sistem pengelihatan
Menururn lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa
lebh suram (kekeruhanpada lensa) menjadi katarak, pupil timbul
19
d. Sistem pendengaran
1. Gangguan pendengaran, hilangnya daya pendengaran pada
telinga dalam, terutama pada bunyi suara atau nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia >65 tahun
2. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis
3. Terjadi pengumpulan serumen, dapat mengeras karena
meningkatnya keratin
4. Fungsi pendengaran semakin menurun pada lansia yang
mengalami ketegangan
5. Tinnitus (bising yang bersifat berdengung, bisa bernada
tinggi dan rendah, bisa terus menerus atau intermitten)
vertigo (perasaan tidak stabil yang terasa seperti bergoyang
atau berputar)
f. Sistem respirasi
Paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu
meningkat, menarik nafas lebh berat, kapasitas pernafasan
maksimum menurun dan kedalaman nafas turun. Kemampuan
batuk menurun (menurunnya aktifitas silia), O2 arteri menurun
menjadi 75 mmHg CO2 arteri tidak berganti.
g. Sistem gastrointestinal
h. Sistem urinaria
i. Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun (ACTH, TSH,
FSH, LH), penurunan sekresi hormon kelamin misalnya:
estrogen, progesterone, dan testosteron. Hormon berperan
sangat penting dalam pertumbuhan, pemantangan
pemeliharaan dan metabolisme organ tubuh. Dimana pada
lansia akan mengalamipenurunan produksi hormon.
j. Sistem kulit
Kulit menjadi keriput dan mengerut karena kehilangan
proses keratinisasi dan kehilangan jaringan lemak,
berkurangnya selastisitas akibat penurunan cairan dan
vaskularisasi, kuku menjadi lebih keras dan rapuh, kelenjar
keringat berkurang jumlah dan fungsinya, perubahan pada
bentuk sel epidermis dan kuku kaki tumbuh berlebihan saperti
tanduk
21
k. Sistem musculoskeletal
Tulang kehilangan cairan dan rapuh, kifosis, penipisan dan
pemendekan tulang, persendian membesar dan kaku, tendon
mengkerut dan gerakan menjadi lambat, otot mudah kram dan
termor, tendon menkerut dan mengalami sklerosis.
22
2.3.1 Pengkajian
b) Tanda :
Keringat, kemerahan
12. Seksualitas
a) Gejala :
Penurunan libido
13. Intervensi sosial
a) Gejala :
Ketergantungan, gagal dukungan dari perorangan terdekat
penyakit
b) Tanda :
Ketidakmampuan membuat suara atau mempertahankan suara
karena disstres pernafasan, keterbatasan mobilitas fisik,
kelainan hubungan dengan anggota keluarga yang lain
2.3.3 Intervensi
2.3.4 Implementasi
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan.
Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai
setelah inplementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam
perencanaan (Bararah & Jauhar, 2016 dalam Maurung, 2018)
Tiga alternative dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai :
a. Berhasil : Perilaku pasien sesuai pernyataan tujuan dalam
waktu atau tanggal yang ditetapkan ditujuan .
b.Tercapai sebagian : pasien menunjukan perilaku tetapi tidak
sebaik yang ditentukan dalam pernyataan
c. Belum tercapai : pasien tidak mampu sama sekali menunjukan
perilaku yang diharapkan sesuai dengan
pernyataan tujuan (Bararah & Jauhar, 2016
dalam Maurung, 2018).
Tujuan :
2.4.2 Metode
Observasi
Monitor adanya retnesi sputum
Terapeutik
Atur posisi semi fowler atau fowler
29
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Anjurkan tarik nafas dalam melalui gidung selama 4 detik, ditahan selama
2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
Anjurkan mengulangi tarik nafass dalam hingga 3 kali
Anjurkan batuk dengan kuat setelah tarik nafas dalam yang ketiga
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,jika perlu
BAB III
Desain studi kasus ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus
untuk mengeksplorasi Masalah Penerapan latihan batuk efektif dalam
meningkatkan kemamapuan bersihan jalan nafas pada pasien tuberkolosis paru di
RSUD LAHAT tahun 2022. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta dokumentasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
BERSIHAN JALAN NAFAS
A.TEKHNIKN RELAKSASI NAFAS DALAM
TIDAK EFEKTIF
B.TEKHNIK BATUK EFEKTIF
2. Penyajian data
Yuni (2011), Penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam
proses penyelesaian hasil penelitian dengan mempergunakan metode
analisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini dilakukan guna
mempermudah data-data yang telah dikumpulkan.
3. Interprestasi data
K Abror (2013), Interpretasi data adalah tahapan yang dilakukan
dengan tujuan mengkaitkan hubungan antara berbagai variabel
penelitian dengan hipotesis penelitian antara diterima ataukah ditolak,
sehingga dalam hal ini menjelaskan terkait dengan fenomena
penelitian secara mendalam berdasarkan data dan informasi yang
tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Amin huda nurarif, & Hardhi kusuma, (2015). aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosa medis dan nanda nic noc (jilid 3). penerbit
mediaction jogja.
Anton, M., Thomas, A. 2008. Infl uence of Multidrug Resistance on Tuberculosis
Treatment Outcomes with Standardized Regimens. American Journal of
Respiratory and Critical Care Medicine, 178(3): 306-312
Bararah, T dan Jauhar, M. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi
Perawat Profesional. Jakarta : Prestasi Pustakaraya
Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2017). Profil Kesehatan Kota Palembang
Tahun 2017.
http://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen157-281.pdf.
diakses pada tanggal 26 Januari 2022
Kemenkes. (2012). strategi nasional pengendalian TB di Indonesia tahun 2013 -
2017. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Kemenkes RI, 2012.
L
A
M
P
I
R
A
N
36
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,dengan ini mengajukan Judul
Karya Tulis Ilmiah (KTI):
Nama : RANGGA
NIM : PO.71.20.5.19.026
Tingkat : III.A
Pembimbing I : RIDWAN,SPD.SKM.M.Kes
Pembimbing II :H.A.GANI.SPD,SKM.S
JUDUL Keterangan
Penerapan Latihan Batu Efektif Dalam Meningkatkan Kemampuan ACC
Bersihan Jalan Nafas pada pasien Tuberkolosis Paru
Mengetahui
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keparawatan
Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Keparawatan
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwah saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh dengan “penerapan latihan batuk efektif dalam
meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasie tuberkolosis paru DI RSUD Lahat
tahun2022
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpaksaan .Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
dri,maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu waktu tanpa sanksi apapun
Alamat :
Jenis kelamin :
• Hubungan interpersonal
- Siapa pengunjung pasien?
- Bagaimana pasien berespons terhadap pengunjung ?
- Pembuka agama datang mengunjungi pasien : ya/tidak
- Bagaimana pasien berhubungan dengan pasien lain dan juga dengan
perawat?
- Lingkungan
- Pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibada lainya : ya/tidak
- Pasien menerima kiriman tanda simpati dari unsure keagamaan :ya/tidak
- Pasien menerima tanda keagaaman
Keluhan utama :
Diagnosa Medis :
Obat-obatan :
Status imunisasi :
Alergi :
Penyakit yang diderita :
Nutrisi :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
a. keadaan umum
2). GCS :
3). TTV:
4). IMT:
B. Head to Toe
1.Kepala
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikhterik/ tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : kabur/tidak
Peradangan : ya/tidak
Katarak : ya/tidak
Pengunaan kaca mata : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
47
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi : karies/tidak, ompong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan.
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan
6. Leher
Bentuk : distended/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Super :ya/tidak
Bising usus :ada/tidak, frekuensi:.................kali/menit
Massa :ya/tidak, region
keluhan :ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
9. Genitalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia :ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
10. Ekstremitas
Kekuatan otot (skala 1-5):
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak
Jelaskan:
Tremor : ya/tidak
Edema : ya/tidak
Pengguna alat bantu :ya/tidak
Jenis,
Nyeri persendian : ya,tidak
Paralysis :
Refleks
( ) kanan dan kiri
( ) biceps
( ) Triceps
( ) Patelar
49
( ) Achiles
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak
warna : baik/tidak
Kelembaban : kering/lembab
Lesi/luka : ya/tidak
Perubahan tekstur : ya/tidak
Gangguan pada kulit :
Jelaskan :
12. Pengkajian status fungsional, kongnitif, afektif, social
a. Pengkajian status fungsional
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
Indeks Katz
1. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah kekamar kecil,
berpakaian dan mandi
2. Kemandirian dalam semua hal, Kecuali satu dari fungsi tersebut
3. Kemandirian dalam semua hal,Kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
4. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
5. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil,
dan satu fungsi tambahan
6. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil,
berpindah, dan satu fungsi tambahan
7. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Interpretasi :
SPMSQ
Score Kriteria
kehidupan anda?
2. Apakah anda sudah meninggalkan Ya/Tidak
banyak kegiatan dan minat/kesenangan
anda?
3. Apakah anda merasakan hidup anda Ya/Tidak
hampa?
4. Apakah anda sering merasa bosan? Ya/Tidak
5. Apakah anda penuh pengharapan akan Ya/Tidak
masa depan?
6. Apakah anda diganggu oleh pikiran- Ya/Tidak
pikiran yang tidak dapat anda
keluarkan/ungkapkan?
7. Apakahanda mempunyai semangat baik Ya/Tidak
sepanjang waktu?
8. Apakah anda takut sesuatu yang buruk Ya/Tidak
akan terjadi pada anda?
9. Apakah anda merasa bahagia pada Ya/Tidak
sebagian besar waktu anda?
10. Apakah anda sering merasa tidak Ya/Tidak
berdaya?
11. Apakah anda sering mersa gelisah dan Ya/Tidak
resah/gugup?
12. Apakah anda lebih senang tinggal di Ya/Tidak
rumah daripada pergi keluar dan
mengerjakan sesuatu hal yang baru?
13. Apakah anda seringkali khawatir dengan Ya/Tidak
masa depan?
14. Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya/Tidak
masalah daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang?
15. Apakah anda pikir hidup anda sekarang Ya/Tidak
ini menyenangkan?
52
Intrepestasi :
Skor 0-9 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 10-19 : mild depressed (depresi ringan )
Skor 20-3 : servere depression (depresi sedang /berat )
GDS Long Veresion
Skor Kriteria
melakukan aktivitas
(pertumbuhan )
4. Saya puas dengan
cara keluarga saya
mengekspresikan
afek dan berespon
terhadap emosi
saya,seperti
marah ,sedih atau
mencintai (afek)
5. Saya puas dengan
teman saya dan
saya ,enyediakan
waktu bersama-sama
Total
Interprestasi
DATA FOKUS
55
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. ……………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………….
RENCANA KEPERAWATAN
hasil yang di
inginkan antara
lain……
CATATAN PERKEMBANGAN
DO: S
DS: O
A
P
Catatan :