DI SUSUN OLEH
NPM : 214291517006
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA
A. Pengertian
Proses Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita (Contantinides, 1994 yang dikutip oleh Wahjudi Nugroho, 2000).
Aging process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan
dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut
bergantung pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi
proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,
ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri
maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau
akibat penuaan (degeneratif).
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Walaupun
demikian memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi
kaum lansia.
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses
inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua
jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan
meningkatnya umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).
Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama
pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan
trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan
penyakit-penyakit sendi lainnya.
E. Patofisioligi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular,
eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi
menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi
dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan
pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor
rhematoid (seropositif gangguan rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.
G. Pathway
H. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain;
1. Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simtomatik. Obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgesik dan mengurangi
peradangan, tidak mampu menghentikan proses patologis
2. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang
sakit.
3. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
5. Dukungan psikososial
6. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat
7. Diet untuk emnurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan
8. Diet rendah purin:
Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam urat dan
menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas
normal. Bahan makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan pada penderita
osteoartritis:
Golongan bahan makanan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak boleh
diberikan
Karbohidrat Semua --
Protein hewani Daging atau ayam, ikan tongkol, Sardin, kerang, jantung, hati, usus,
bandeng 50 gr/hari, telur, susu, keju limpa, paru-paru, otak, ekstrak
daging/ kaldu, bebek, angsa,
burung.
Protein nabati Kacang-kacangan kering 25 gr atau --
tahu, tempe, oncom
I. Identitas
A. Nama : TN. S
B. Umur : 64 Tahun
C. Alamat : Kadupinang
D. Pendidikan : S1 ekonomi
E. Jenis Kelamin : Laki-Laki
F. Suku : Jawa
G. Agama : Islam
H. Status perkawinan : Kawin
Genogram :
X X X
X 64
Ket:
: Klien
: Laki-laki
: perempuan
X : Meninggal
V. Pengkajian persistem ( jelaskan kondisi klien lanjut usia sesuai system di bawah
meliputi pernyataan, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya )
a.Keadaan umum
1) Tingkat Kesadaran : Compos mentis
2) GCS : 15 ( E:4 V:5 M:6 )
3) TTV : TD:120/80 mmhg,N:80x/mnt,RR:20x/mnt,S:36 C
4) BB/TB : BB:58 Kg, TB:140cm
5) Bagaimana postur tulang belakang Lansia : Tegap
6) Keluhan : tidak ada keluhan
Klasifikasi nilai:
Berlebih: 25 – 29.9
c.Head to Toe
1) Kepala :
a) Kebersihan : rambut terlihat bersih
b) Kerontokan rambut : tidak rontok
c) Keluhan : tidak ada keluhan
d) Jika ya, jelaskan :-
2) Mata
a) Konjungtiva : tidak anemis
b) Sklera : tidak ikterik
c) Stabismus : tidak strabismus
d) Penglihatan : tidak kabur
e) Peradangan : tidak ada
f) Katarak : tidak katarak
g) Penggunaan kacamata : menggunakan kacamata
h) Keluhan : tidak ada keluhan
i) Jika ya , jelaskan :-
3) Hidung
a) Bentuk hidung : simetris
b) Peradangan : tidak ada peradangan
c) Penciuman : tidak terganggu
d) Keluhan : tidak ada keluhan
e) Jika ya , jelaskan :-
4) Mulut, Tenggorokan
a) Kebersihan : baik
b) Mukosa : lembab
c) Peradangan : tidak ada peradangan
d) Gigi : tidak karies,sebagian gigi ompong
e) Radang gusi : tidak ada radang gusi
f) Kesulitan mengunyah : tidak ada kesulitan mengunyah
g) Keluhan lain : tidak ada keluhan
h) Jika ya , jelaskan :-
5) Telinga
a) Kebersihan : bersih
b) Peradangan : tidak ada peradangan
c) Pendengaran : tidak terganggu
d) Jika ya , jelaskan : -
6) Leher
a) Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b) JVD (Jugularis Vena Distensi) : tidak ada distensi vena jugularis
c) Kaku kuduk : tidak ada
d) Keluhan : tidak ada keluhan
e) Jika ya , jelaskan :-
7) Dada
a) Bentuk dada : normal chest
b) Payudara : ada
c) Retraksi dinding dada : tidak ada retraksi dinding dada
d) Suara nafas : vesikuler
e) Wheezing : tidak ada
f) Ronchi : tidak ada
g) Suara jantung tambahan : tidak ada
h) Keluhan : tidak ada keluhan
i) Jika ya , jelaskan :-
8) Abdomen
a) Bentuk : flat
b) Nyeri takan : tidak ada nyeri tekan
c) Kembung : tidak kembung
d) Supel : ya
e) Bising Usus : ada, frekuensi : 5x/menit
f) Massa : tidakada
g) Keluhan : tidak ada keluhan
h) Jika ya , jelaskan :-
9) Genetalia
a) Kebersihan : baik
b) Frekuensi BAK : 5x/hari
c) Frekuensi BAB : 1 hari sekali
d) Haemoroid : tidak ada
e) Hernia : tidak ada
f) Keluhan : tidak ada keluhan
g) Jika ya , jelaskan :-
10) Ekstremitas
a) Kekuatanotot (skala 1-5 ) : 5555 5555
4444 4444
Ket :
0 = Lumpuh
1 = Ada Kontraksi
2 = Melawan gravitasi dengan sokongan
3 = Melawan gravitasi tetapi tidak ada tahanan
4 = Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
5 = Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
Sejak klien pensiun dari pekerjaannya, klien lebih mendekatkan diri kepada Allah
dengan cara melakukan shalat berjamaah di mushola pada setiap waktu shalat dan
mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan setiap hari kamis jam 08:30 Wib
A. Mandiri dalam hal makan, kontinen dalam BAB/BAK, menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri, semuanya kecuali salah satu dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain.
Keterangan : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun ia anggap mampu.
1 Makan 5 10 Frekuensi:3x/hr
Jumlah:1 porsi
Jenis:nasi
2 Minum 5 10 Frekuensi:7x/hr
Jumlah:1 gelas
Jenis:air putih
9 Mengenakan pakaian 5 10
Konsistensi :lem
bek
Warna :kuning
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 - 129 : Ketergantungan sebagian
c. < 65 : Total Care
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
0
Score =
Interprestasi :
Orientasi.
Registrasi.
Perhatian.
Kalkulasi.
Mengingat kembali.
Bahasa.
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Propinsi banten
Kota pandeglang
.....
.....
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksaan) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing obyek.
Kursi
Meja
Kertas
3 Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
93
86
79
72
65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada No. (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk masing-masing
obyek
Kursi
Meja
Kertas
5 Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
6 Status mental
0 0
Lansia menyadari kondisi dirinya
Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai 0
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?
Ya Tidak
Ya Tidak
8 Apakah anda sering merasa tanpa pengharapan/putus asa?
14 Apakah anda merasa putus asa atau tidak ada harapan saat ini? Ya Tidak
15 Apakah anda merasa orang lain berada pada kondisi yang lebih
Ya Tidak
baik dari pada anda?
Interpretasi :
Normal :0-4
Depresi Ringan :5–8
Depresi sedang : 9 – 11
Depresi Berat : 12 - 15
1. Data Fokus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
2. Analisa Data
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Nyeri akut Agen injuri biologis
1. Pasien menyatakan nyeri
di kedua lutut kakinya
DO :
1. Tingkat Kesadaran :
Compos mentis
2. GCS:15 (E:4 V:5 M:6)
3. TTV :
TD:120/80mmhg,
N:80x/mnt, RR:20x/mnt,
S:36 C
4. BB:58 Kg, TB:140cm
DO :
2. GCS:15 (E:4 V:5 M:6)
3. TTV :
TD:120/80mmhg,
N:80x/mnt, RR:20x/mnt,
S:36 C
4. Skala nyeri 5 (1-10) nyeri
sedang
5. Pemeriksaan laboratorium
tanggal 11-03-2021
1) GDS :150 mg/dl
N:74-180
2) AsamUrat :7,9
mg/dl N: 3,5-
5
3) Kolestrol :262
mg/dl N: 152-
229
B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
D. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )
1 selasa/24-05- S:
2022/ 15.00
wib Pasien mengatakan nyeri pada lutut terasa pegel-pegel,
bisa beraktifitas jalan terasa sakit
O:
1. KU: Cm
2. TTV TD : 130/80mmHg, Nadi : 88x/menit Suhu :
36,50 C RR: 22x/menit
3. Wajah pasien tegang menahan nyeri
4. Skala nyeri 5 (1-10)
A.
Nyeri akut belum teratasi
P.
lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV dan tingkat nyeri pasien
2. Ajarkan pasien tertarik relaksasi nafas dalam
3. Kompres dengan air hangat
4. Kompres dengan parut jahe
5. kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
natrium diclofenac 3x1, Vit. B1 1x1, CTM 2x1
2 selasa/24-05- S:
2022/ 15.00
wib Pasien mengatakan lutut sakit kalau ditekuk
O:
Klien terlihat sedang duduk di teras rumah smbil
menggerakan kaki sedikit demi sedikit
A: Rasa sakit pada lutut belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi kemampuan pasien dalam beraktifitas
2. Lakukan ROM
3. Edukasi keluarga untuk mendampingi aktifitas
pasien
4. kolaborasi dengan ahli fisioteraphy
5. Kurangi aktifitas berlebihan
3 selasa/24-05- S:
2022/ 15.00
wib Klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya, dan
mengerti kenapa timbul rasa sakit dan kaku lutut
O:
1. Klien terlihat memahami tentang penyakitnya
2. Klien terlihat duduk sambil memegang lututnya
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
1 rabu/25-05- S:
2022/ 15.00
wib Pasien mengatakan nyeri pada lutut berkurang, bisa
beraktifitas jalan perlahan lahan
O:
1. KU: Cm
2. TTV TD : 110/90mmHg, Nadi : 84x/menit Suhu :
36, C RR: 22x/menit
3. Wajah pasien tegang menahan nyeri
4. Skala nyeri 4 (1-10)
A.
Nyeri akut teratasi sebagian
P.
lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV dan tingkat nyeri pasien
2. Ajarkan pasien tertarik relaksasi nafas dalam
3. Kompres dengan air hangat
4. Kompres dengan parut jahe
5. kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
natrium diclofenac 3x1, Vit. B1 1x1, CTM 2x1
2 rabu/25-05- S:
2022/ 15.00
wib 1. Pasien mengatakan rasa sakit berkurang
2. Lutut Bisa di tekuk saat solat ( pelan pelan)
O:
Klien terlihat bisa melakukan aktifitas pengajian setiap
hari kamis
A: Rasa sakit pada lutut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi kemampuan pasien dalam beraktifitas
2. Lakukan ROM
3. Edukasi keluarga untuk mendampingi aktifitas
pasien
4. Kurangi aktifitas berlebihan
5. kolaborasi dengan ahli fisioteraphy. Rencana
hari senin ke fisioteraphy
1 kamis/26-05- S:
2022/ 15.00
wib Pasien mengatakan nyeri masih terasa tetapi berkurang,
bisa beraktifitas jalan kaki di depan rumah
O:
1. KU: Cm
2. TTV TD : 120/90mmHg, Nadi : 84x/menit Suhu :
36,3 C RR: 22x/menit
3. Wajah pasien terlihat rilex
4. Skala nyeri 4 (1-10)
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV dan tingkat nyeri pasien
2. Ajarkan pasien tertarik relaksasi nafas dalam
3. Kompres dengan air hangat
4. Kompres dengan parut jahe
5. kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
natrium diclofenac 3x1, Vit. B1 1x1, CTM 2x1
2 kamis/26-05- S:
2022/ 15.00
wib 1. Pasien mengatakan rasa sakit berkurang
2. Lutut Bisa di tekuk ( pelan pelan)
O:
1. Klien terlihat bisa melakukan aktifitas seperti pergi
ke warung
2. Terlihat klien sedang menggerak gerakkan kaki nya
sambil duduk
A: Rasa sakit pada lutut teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
1. Observasi kemampuan pasien dalam beraktifitas
2. Lakukan ROM
3. Edukasi keluarga untuk mendampingi aktifitas
pasien
4. Kurangi aktifitas berlebihan
5. kolaborasi dengan ahli fisioteraphy. Rencana
hari senin ke fisioteraphy