Anda di halaman 1dari 13

Makalah Konsep Penyakit DHF

Disusun Oleh:

Nama:Rani Gustinanda(1914471016)
Luthfi Firmanda(1914471017)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KOTABUMI
TAHUN 2020/2021
KATA PENGHANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaika makalah tentang “Konsep Penyakit DHF”. Dan
kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah keperawatan anak yang telah memberikan tugas
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep Penyakit DHF. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.

Kotabumi,7 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................2
A. Pengertian...................................................................................................................2
B. Tanda dan Gejala.......................................................................................................2
C. Patofisiologi.................................................................................................................3
D. Komplikasi..................................................................................................................3
E. Penatalaksanaan.........................................................................................................4
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DHF................................................................6
A. Pengkajian..................................................................................................................6
B. DX Keperawatan........................................................................................................6
C. Rencana Keperawatan................................................................................................6
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................................9
A. Simpulan.....................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

ii
BAB 1

A. Latar Belakang
DemamBerdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever)
adalahpenyakit yang disebabkanoleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne
Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditular kan melalui gigitann
yamuk dari genus Aedes, terutama Aedesaegypti (infodatin, 2016).Penyakit DBD dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur.Munculnya
penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes
RI, 2016).
Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia
Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar keberbagai
Negara.Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalamiwabah DBD,
namunsekarang DBD menjadi penyakit endemik padalebih dari 100 negara,
diantaranyaadalahAfrika, Amerika, MediteraniaTimur, Asia Tenggara danPasifik Barat
memilikiangkatertinggiterjadinyakasus DBD. Jumlahkasus di Amerika, Asia
Tenggara,danPasifik Barat telahmelewati 1,2 jutakasus di tahun 2008 danlebihdari 2,3
jutakasus di 2010. Padatahun 2013 dilaporkanterdapatsebanyak 2,35jutakasus di
Amerika, dimana 37.687 kasusmerupakan DBD berat. Perkembangan kasus DBD
ditingkat global semangkin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi KesehatanDunia
(WHO) yaknidari 980 kasushampir 100 negaratahun 1954-1959 menjadi 1.016.612
kasusdihampir 60 negara tahun 2000-2009 (WHO, 2014).

B. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian DHF
2. Dapat mengetahui tanda dan gejala DHF
3. Dapat mengetahui Patofisiologi DHF
4. Dapat mengetahui Komplikasi DHF
5. Dapat mengetahui penatalaksanaan pasien DHF
6. Dapat mengetahui Asuhan keperawatan anak dengan DHF

1
BAB 2

A. Pengertian
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai
ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam
tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Resti, 2014).
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa
nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar
secara efidemik. (PADILA, 2012)

B. Tanda dan Gejala


Menurut (Vyas et. Al 2014), gejala awal demam berdarah dengue yang mirip
dengan demam berdarah. Tapi setelah beberapa hari orang yang terinfeksi menjadi
mudah marah, gelisah, dan berkeringat. Terjadi perdarahan: muncul bintik-bintik kecil
seperti darah pada kulit dan patchlebih besar dari darah di bawah kulit. Luka ringan
dapat menyebabkan perdarahan.Syok dapat menyebabkan kematian. Jika orang tersebut
bertahan, pemulihan dimulai setelah masa krisis 1-hari.
I.Gejala awal termasuk:
a. Nafsu makan menurun
b. Demam
c. Sakit kepala
d. Nyeri sendi atau otot
e. Perasaan sakit umum
f. Muntah

II.Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh:


a. Bercak darah di bawah kulit
b. Bintik-bintik kecil darah di kulit
c. Ruam Generalized
d. Memburuknyagejala awal

III.Fase akut termasuk seperti shock ditandai dengan:


a. Dingin, lengan dan kaki berkeringat

2
b. Berkeringat

C. Patofisiologi
Fenomena patologis menurut (Herdman , 2012), yang utama pada penderita
DHF adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan
terjadinya perembesan atau kebocoran plasma, peningkatan permeabilitas dinding
kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma yang secaraotomatis jumlah
trombosit berkurang, terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) yang dikarenakan
kekurangan haemoglobin, terjadinya hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit > 20%)
dan renjatan (syok). Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh
penderita adalah penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-
pegal di seluruh tubuh, ruam atau bitnik-bintik merah pada kulit (petekie), sakit
tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran limpa
(splenomegali).
Hemokonsentrasi menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran atau
perembesan plasma ke ruang ekstra seluler sehingga nilai hematocrit menjadi penting
untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu, pada penderita DHF sangat
dianjurkan untuk memantau hematocrit darah berkala untuk mengetahuinya. Setelah
pemberian cairan intravena peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran
plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan
dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung. Sebaliknya
jika tidak mendapatkan cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan
cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan
dan apabila tidak segera ditangani dengan baik maka akan mengakibatkan kematian.
Sebelumnya terjadinya kematian biasanya dilakukan pemberian transfusi guna
menambah semua komponen-komponen di dalam darah yang telah hilang.

D. Komplikasi
Adapun komplikasi dari DHF (Hadinegoro, 2008) adalah:
1. Perdarahan Disebabkan oleh perubahan vaskuler, penurunan jumlah trombosit dan
koagulopati, dan trombositopeni dihubungkan meningkatnya megakoriosit muda dalam
sel-sel tulang dan pendeknya masa hidup trombosit. Tendensi perdarahan dapat dilihat
pada uji torniquet positif, ptekie, ekimosis, dan perdarahan saluran cerna, hematemesis,
dan melena.

3
2. Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Syock Syndrom) terjadi pada hari ke 2-7 yang
disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi kebocoran plasma,
efusi cairan serosa ke ronnga pleura dan peritoneum, hiponatremia, hemokonsentrasi,
dan hipovolemi yang mngekaibatkan berkurangnya alran balik vena, penurunan volume
sekuncup dan curah jantung sehingga terjadi 13 disfungsi atau penurunan perfusi organ.
DSS juga disertai kegagalan hemeostasis yang mengakibatkan aktivitas dan integritas
sistem kardiovaskular, perfusi miokard dan curah jantung menurun, sirkulasi darah
terganggu dan terjadi iskemi jaringan dan kerusakan fungsi sel secara progresif dan
irreversible, terjadi kerusakan sel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam
wakti 12-24 jam.
3. Hepatomegali Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang dihubungkan dengan
nekrosis karena perdarahan yang terjadi pada lobulus hati dan sel-sel kapiler. Terkadang
tampak sel metrofil dan limphosit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan
adanya reaksi atau komplek virus antibody.
4. Efusi Pleura Terjadi karena kebocoran plasma yang mngekibatkan ekstrasi cairan
intravaskuler sel, hal tersebut dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura dan
adanya dipsnea.

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan DHF menurut (Centers for Disease Control and Prevention, 2009),
yaitu :
1. Beritahu pasien untuk minum banyak cairan dan mendapatkan banyak istirahat.
2. Beritahu pasien untuk mengambil antipiretik untuk mengontrol suhu mereka. anak-anak
dengan dengue beresiko untuk demam kejang selama fase demam.
3. Peringatkan pasien untuk menghindari aspirin dan nonsteroid lainnya, obat anti
inflamasi karena mereka meningkatkan risiko perdarahan.
4. Memantau hidrasi pasien selama fase demam
5. Mendidik pasien dan orang tua tentang tanda-tanda dehidrasi dan pantau output urine
6. Jika pasien tidak dapat mentoleransi cairan secara oral, mereka mungkin perlu cairan
IV.
7. Kaji status hemodinamik dengan memeriksa denyut jantung, pengisian kapiler, nadi,
tekanan darah, dan Output urine.
8. Lakukan penilaian hemodinamik, cek hematokrit awal, dan jumlah trombosit.
9. Terus memantau pasien selama terjadi penurunan suhu badan sampai yg normal.

4
10. 1 Fase kritis DBD dimulai dengan penurunan suhu badan sampai yg normal dan
berlangsung 24-48 jam.

5
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DHF

A. Pengkajian
Analisis Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Nafsu makan menurun 1. suhu tubuh diatas nilai normal
2. Merasa lemah 2. membran mukosa pucat
3. Mengeluh haus 3. berat badan menurun
4. Mengeluh lelah 4. nadi terabah lemah
5. takikardi
6. tekanan darah menurun
7. turgor kulit menurun
8. kejang
9. status mental berubah
10. kulit merah

B. DX Keperawatan
1. hipertermia b.d dengan dehidrasi d.d suhu tubuh diatas nilai normal, kulit merah,
takikardi,kejang
2. defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d nafsu makan menurun,
otot menelan lemah
3. hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d merasa lemah, mengeluh haus, nadi
teraba lemah
4. intoleransi aktivitas b.d tirah baring d.d mengeluh lelah, merasa lemah, merasa
tidak nyaman saat beraktivitas
5. resiko perdarahan d.d aneurisma dibuktikan dengan kehilangan darah baik internal
maupun eksternal

C. Rencana Keperawatan
Diagnosis Keperawatan Rencana Keperawatan
(SDKI) Tujuan(SLKI) Intervensi(SIKI)
Hipertermia Luaran : termoregulasi Manajemen hipertermia
- Kejang menurun - Identifikasi penyebab

6
- Takikardi menurun hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar
elektrolit
- Lakukan
pengompresan pada
dahi
- Berikan cairan oral
Defisit Nutrisi Luaran : status nutrisi Manajemen nutrisi
- Kekuatan otot - Identifikasi status
menelan membaik nutrisi
- Porsi makan yang di - Identifikasi makanan
habiskan yang disukai
- Monitor asupan
makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan
secara menarik
Hipovolemia Luaran : status cairan Manajemen hipovolemia
- Kekuatan nadi - Periksa TD, nadi,
membaik membran mukosa
- Membran mukosa kering
lembab - Monitor intake dan
- Rasa haus berkurang output cairan
- Perasaan lemah - Hitung kebutuhan
berkurang cairan
- Berikan asupan cairan
oral
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis,
hipotonis, albumin
Intoleransi Aktivitas Luaran : toleransi aktivitas Manajemen energi
- Keluhan lelah - Monitor kelelahan
berkurang

7
- Perasaan lemah fisik dan emosional
berkurang - Monitor pola dan jam
- Kemudahan tidur
melakukan aktivitas - Anjurkan tirah baring
sehari-hari meningkat - Sediakan lingkungan
nyaman & rendah
stimulus
- Monitor lokasi
&ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
Risiko Perdarahan Luaran : tingkat perdarahan Manajemen perdarahan
- Kelembapan kulit - Monitor hematokrit/
menurun hemoglobin sebelum
- Hemoglobin menurun dan setelah
- Hematokrit menurun kehilangan darah
- Monitor tanda- tanda
vital
- Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari
konstipasi

8
BAB 4

PENUTUP

A. Simpulan
DemamBerdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus
Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditular kan melalui gigitann yamuk dari genus
Aedes, terutama Aedesaegypti (infodatin, 2016).Penyakit DBD dapat muncul sepanjang
tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur.Munculnya penyakit ini berkaitan
dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016).
Gejala awal penderita DHF antara lain:
I.Gejala awal termasuk:
a. Nafsu makan menurun
b. Demam
c. Sakit kepala
d. Nyeri sendi atau otot
e. Perasaan sakit umum
f. Muntah

II.Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh:


a. Bercak darah di bawah kulit
b. Bintik-bintik kecil darah di kulit
c. Ruam Generalized
d. Memburuknyagejala awal

III.Fase akut termasuk seperti shock ditandai dengan:


a. Dingin, lengan dan kaki berkeringat
b. Berkeringat

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi
para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini.
Semoga makalh ini dapat bermanfaan bagi semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2139/2/BAB%20II.pdf
http://ilmupastipastiilmu.blogspot.com/2018/09/makalah-penyakit-dhf-dengue-haemoragic.html

10

Anda mungkin juga menyukai