Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU PROMOSI KESEHATAN

“SATUAN ACARA PENYULUHAN”

DISPEPSIA

DOSEN: Ns. Ihsan Taufiq, M.Kep


NAMA : Jesika Reski Nuryani

NIM : 1914471025

TINGKAT 1I REGULER 1

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN DISPEPSIA

Pokok Bahasan : Dispepsia

Sub Pokok bahasan : a. Menjelaskan Pengertian Dispepsia


b. Menjelaskan Tanda dan gejala Dispepsia
c. Menjelaskan Penyebab Dispepsia
d. Menjelaskan Pencegahan Dispepsia
e. Menjelaskan Penanganan Dispepsia

Sasaran : Keluarga dan pasien Dispepsia

Waktu : 15 Menit (08.00 sd selesai)

Tanggal : Jumat, 16 November 2019

Tempat : RSUD Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara

Pelaksana : Jesika Reski Nuryani

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) :

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga mampu memahami tentang apa itu
Dispepsia

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :

Setelah melakukan penyuluhan peserta mampu:

a. Mengetahui Pengertian Dispepsia


b. Mengetahui Tanda dan gejala Dispepsia
c. Mengetahui Penyebab Dispepsia
d. Mengetahui Pencegahan Dispepsia
e. Mengetahui Penanganan Dispepsia

3. Materi : Terlampir

4. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 2 menit
 Perkenalan  Mendengarkan
 Menjelaskan Tujuan dan
 Kontrak Waktu memperhatikan
 Bertanya
mengenai
perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
2. Proses Penyampaian materi  Mendengar dan 10
 Menjelaskan Pengertian memperhatikan menit
Dispepsia
 Menjelaskan Tanda dan
gejala Dispepsia
 Menjelaskan Penyebab
Dispepsia
 Menjelaskan Pencegahan
Dispepsia
 Menjelaskan
Penanganan Dispepsia

3. Penutup  Mempersilahkan sasaran  Bertanya 3 menit


mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal
 Menjawab pertanyaan yang kurang jelas
 Menyampaikan dan belum di
kesimpulan dari materi mengerti
yang dijelaskan  Mendengar dan
 Mengakhiri pertemuan memperhatikan
dan memberikan salam  Menjawab salam

5. Metode : Diskusi dan Tanya jawab

6. Media dan sumber : Leaflet

7. Evaluasi :

Diharapkan keluarga yang mempunyai anak balita mampu:

1. Memahami tentang pengertian Dispepsia


2. Mengenal tanda dan gejala Dispepsia
3. Mengenal Penyebab Dispepsia
4. Mengetahui cara pencegahan Dispepsia
5. Mengetahui cara penanganan Dispepsia
8. Referensi :

http://denyfornamasari11.blogspot.com/2018/11/satuan-acara-penyuluhan-dyspepsia.html

http://irmasigadiss.blogspot.com/2014/01/sap-dispepsia.html
LAMPIRAN

Materi Pembahasan

Dispepsia

1. Pengertian
Dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang terjadi di perut bagian tengah. Gangguan ini
bisa memunculkan sekumpulan gejala berupa rasa nyeri pada ulu hati, kembung, mual dan
muntah dan sebagainya. Nyerinya dapat hilang timbul, tetapi biasanya terjadi secara terus –
menerus.

 
2.  Tanda dan Gejala

Seseorang yang mengidap dispepsia bisa mengalami berbagai gejala dalam tubuh, contohnya:

 Rasa cepat kenyang saat makan.


 Kembung dan begah setelah makan.
 Timbulnya rasa tak nyaman di bagian ulu hati, bisa pula disertai rasa sakit dan perih.
 Rasa terbakar atau panas di ulu hati. Kadang-kadang rasa terbakar ini bisa menjalar dari
ulu hati hingga ke tenggorokan.
 Mual dan kadang-kadang dapat disertai dengan muntah meskipun hal ini jarang terjadi.

3.    Penyebab
Dispepsia dapat diakibatkan oleh banyak hal. Sering kali hal ini dikaitkan dengan gaya hidup dan
dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman atau efek samping dari obat-obatan.
Contohnya:

 Makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat.


 Konsumsi makanan yang terlalu berlemak, berminyak, dan pedas.
 Konsumsi terlalu banyak kafein, alkohol, cokelat, dan minuman bersoda
 Merokok.
 Rasa cemas.
 Beberapa antibiotik dan obat penghilang rasa nyeri.
4.   Pencegahan

Pencegahan dilakukan dengan memodifikasi gaya hidup, seperti:

1. Hindari makan larut malam atau tidak tepat waktu.


2. Makan dalam porsi secukupnya dan tidak terlalu berlebihan.
3. Makan makanan pedas dan berlemak dalam porsi yang cukup.
4. Hindari merokok dan minum minuman beralkohol.
5. Perhatikan jumlah minuman berkafein yang Anda konsumsi, jangan terlalu banyak.
6. Jangan memaksa langsung berolahraga dalam keadaan perut penuh setelah makan.
7. Jangan langsung berbaring atau tidur setelah makan, sebaiknya beri jeda sekitar 2-3 jam.

5.   Penanganan

1. Minum air putih dalam jumlah yang cukup


Tubuh manusia membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk dapat mencerna dan
menyerap nutrisi dari makanan. Jika anda kurang minum, tubuh akan semakin sulit untuk
mencerna makanan sehingga menyebabkan gejala dispepsia.

2. Hindari berbaring
Saat berbaring, asam lambung dapat mengalir keluar dari lambung menuju ke arah
kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri terbakar di dada dan leher.

3. Berendam atau kompres air hangat


Air hangat bisa membuat otot-otot anda rileks dan mengurangi rasa nyeri. Berendam air hangat
atau menempelkan kompres air hangat selama 20 menit dapat membantu anda mengurangi rasa
tidak nyaman akibat dispepsia.

4. Hindari rokok dan alkohol


Rokok dan alkohol dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan lambung sehingga
menimbulkan rasa nyeri.

5. Hindari makanan yang sulit dicerna


Jika kita mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, tubuh akan bekerja lebih keras untuk
mencerna makanan dengan mengeluarkan lebih banyak asam lambung.Kondisi asam lambung
berlebih ini menyebabkan sindrom dispepsia. Beberapa contoh makanan yang sulit dicerna, yaitu
makanan yang digoreng, mengandung banyak lemak atau gurih, terlalu asin, atau mengandung
pengawet.

Anda mungkin juga menyukai