Anda di halaman 1dari 37

Case Report Sesion

Osteoarthritis Genu
Presentan :
Naufal Fadhilah Alam 12100118135
Afifah Septivani 12100118149
Nada Kamilia Salsabila 12100118188

Preseptor :
Ami Rachmi, dr., SpKFR.

SMF ILMU REHABILITASI MEDIS


RSUD AL-IHSAN BANDUNG
FK UNISBA
2019
Identitas Pasien
Nama : Ny. ED

Usia : 61 thn

Pekerjaan : Ciparay

Alamat : Ciparay

Status : Menikah

Tanggal Pemeriksaan : 25 Februari 2019


Anamnesis
Keluhan Utama

Nyeri pada kedua lutut


Anamnesis Khusus
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutut kanan
dan kiri sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, awalnya
keluhan muncul secara perlahan, dirasakan tidak begitu
nyeri namun seiring dengan berjalannya waktu nyerinya
bertambah hebat. Nyeri yang dirasakan hilang timbul,
keluhan hilang saat istirahat dan muncul saat banyak
aktifitas. Nyeri tidak menjalar tetapi membuat sulit untuk
berjalan. Pasien mengaku sering merasa sakit ketika
berjalan, jongkok, ataupun duduk, saat kakinya diharuskan
untuk ditekuk. Pasien juga merasakan ada suara/ bunyi
ketika kakinya digerakan.
Anamnesis Khusus Cont
Pasien sudah merasakan nyeri lutut ini berulang kali,
hanya saja pasien jarang kontrol ke dokter dan menjalani
fisioterapi. Pasien sudah mengkonsumsi obat-obatan
dalam mengurangi rasa nyerinya yaitu voltaren, miloxicam,
dan omeprazole. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan
mengkonsumsi obat amlodipin secara teratur. Pasien tidak
pernah mengalami trauma pada lutut sebelumnya. Pada
keluarga tidak terdapat gejala yang sama ataupun riwayat
penyakit pada lutut.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda vital ;
 TD : 150/90
 PR : 22x/menit
 RR : 24x/menit
 T : Afebris
 BB : 80kg
 TB : 160cm
 IMT : 31,25
Kepala : Konjungtiva anemia (-), Sklera ikterik (-)

Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB, JVP dan kelenjar thiroid

Thoraks:

Cor : S1, S2 murni gallop (-), murmur (-)

Pulmo : VBS kanan=kiri, ronchi (-), wheezing (-)

Abdomen: Datar, lembut tidak terdapat jejas dan massa, BU (+)

Ekstrimitas: Akral hangat, edema (-), sianosis (-), krepitasi kedua genu (+), varus
(+) pada kedua ekstremitas, tanda-tanda inflamasi (-).
Pemeriksaan Spesifik
Sistem Motorik
Manual Muscle Test (Skala 0-5) :
5 5
4 4
• ROM : Tidak ada keterbatasan ROM
 Keadaan Otot
 Tonus : Baik
 Massa : Tidak ada
 Nyeri tekan : (+)

• Crepitation : (+)
• Patelar grinding : (+)
Diagnosis Banding
 Rheumatoid Artritis
 Gout Artritis
Diagnosis Kerja
Osteoarthritis Genu Bilateral

Impairment : nyeri kedua lutut

Dissability : gangguan berjalan

Handicap : tidak bisa bekerja efektif sebagai kepala sekolah,


sulit menghadiri rapat dan kegiatan yang di sekolah, sulit
menghadiri pengajian, sulit untuk bekerja di dapur.
Terapi
Edukasi:
1. Kurangi berat badan untuk menurunkan faktor resiko dengan memperbaiki pola hidup
seperti olah raga berjalan kaki atau jogging-jogging kecil, dan berenang tetapi tidak terlalu
diporsir.
2. Latihan kekuatan otot, khususnya di bagian lutut.
3. Kurangi aktifitas berlebih dan jangan membawa barang-barang berat terlalu sering, jangan
terlalu sering naik turun tangga.
4. Kurangi makan terlalu banyak dan atur makanan apa saja yang harus di konsumsi seperti
menghindari makanan berlemak.
Farmakologi:
5. Analgetik, Acetaminophen 650 mg 4-6x/hari 1st line.
6. NSAID, Aspirin 325-650mg 4x sehari 2nd line.

Rehabilitasi medik (fisioterapi)


7. Latihan penguatan otot bagian lutut
8. Terapi sinar ifnramerah
Prognosis
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam

 Quo ad functionam : Dubia ad bonam

 Quo ad sanationam : Dubia ad bonam


osteoarthritis
 Definisi: suatu penyakit yang meliputi degenerasi dalam
berbagai struktur sendi, meliputi kartilago, tulang,
synovium, otot, dan ligamen yang hal ini dapat
menyebabkan kekakuan, kehilangan mobilitas, bengkak,
dan nyeri.
 Definisi: Kelainan kronis sendi sinovial dimana terjadi
pelunakan dan disintegrasi progresif tulang rawan artikular
disertai pertumbuhan tulang rawan yang baru pada batas
sendi (osteosit), pembentukan kista dan sklerosis di tulang
subkondral, sinovytis ringan dan fibrosis kapsul.
Epidemiologi
 Prevalensi OA pada wanita meningkat ketika setelah usia 80
tahun dan 50 tahun untuk laki-laki.
 OA pada tangan lebih sering terjadi di wanita, sedangkan
pada laki-laki cenderung di bagian pinggul.
Faktor Resiko
 Jenis kelamin lebih banyak pada perempuan.
 Genetik disposisi
 Usia
 Trauma atau cedera
 Berat badan berlebihan
 Stress pada sendi
 Riwayat operasi yang melibatkan sendi
Klasifikasi OA
1. Osteoarthritis Primer
Osteoarthritis yang tidak berhubungan dengan penyakit sistemik
maupun proses perubahan lokal pada sendi dan tidak diketahui
penyebabnya. Bisa disebut sebagai OA idiopatik.

2. Osteoartritis sekunder
Merupakan OA yang didasari oleh kelainan endokrin, inflamasi,
metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro, serta
imobilisasi yang terlalu lama.
Patogenesis
small tears disebut fibrilasi dan larger tear
 penurunan kondrosit
disebut cleft both develop. u/mereplikasi,
 penurunan proteoglikan,
 pengurangan ukuran
kolagen fiber tipe II,
Defek dimulai pada Zona supperfisial tulang
rawan  penurunan konsentrasi
keratin sulfat,
 peningkatan konsentrasi
meluas ke zona transisi, dan juga chondroitin-4-sulfate
diperbanyak oleh kerusakan enzimatik yang imatur untuk
tulang rawan regenerasi kartrilago baru

terskspos daerah tulang subchondral yang


mendasarinya.
cont’
 membran sinovial  reaksi inflamasi ringan - sedang.
 perubahan cairan sinovial: penurunan konsentrasi
hyaluronate dan produksi yang abnormal defek pada
produksi hyaluronat dan peningkatan breakdown
hyaluronat
 Selain itu, ada peningkatan kadar air dan peningkatan
konsentrasi mediator inflamasi.
Manifestasi klinis
 Nyeri Sendi
 Hambatan Gerakan Sendi
 Kaku Pagi
 Krepitasi
 Pembesaran sendi (deformitas)
 Perubahan Gaya Berjalan
Diagnosis. 1. Anamnesis.
nyeri hilangnya fungsi gejala lainnya

nyeri saat awal


stiffness krepitasi
bergerak
nyeri selama terbatasnya sensitivitas
bergerak ROM meningkat
trhdp dingin
nyeri permanen terbatasnya
dan atau basah
atau nocturnal aktivitas sehari-
hari progresifitas
dibutuhkan bertahap
pereda nyeri dibutuhkan alat
bantu
orthopedic
Diagnosis
2. Pemeriksaan Fisik:
 Hambatan Gerak
 Krepitasi
 Pembengkakan sendi yang sering kali asimetris
 Tanda-tanda peradangan
 Deformitas sendi yang permanen
 Perubahan Gaya Berjalan
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Palpasi
 ROM
 Pemeriksaan fisik untuk ligament lutut antara
lain :
 testing of the lateral ligaments with varus or valgus
stress, and
 testing of the anterior and posterior cruciate ligaments
with the drawer test.
Diagnosis Cont
3. Radiografis sendi yang terkena, bisa dilihat pada klasifikasi.
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA:
 Penyempitan celah sendi yang sering asimetris (lebih berat
pada bagian yang menanggung beban)
 Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral.
 Kista tulang
 Osteofit pada pinggir sendi
 Perubahan struktur anatomi sendi.
radiologis
 Digunakan 2 sisi (AP dan lateral)

 staging system of Kellgren


Diagnosis Cont
4. Pemeriksaan Laboratorium

Darah tepi normal, pemeriksaan imunologi normal.

Pada OA yang disertai peradangan mungkin terdapat


penurunan viskositas, pleositosis ringan sampai sedang,
peningkatan ringan sel peradangan, dan peningkatan protein.
American College of Rheumatology criteria
for the diagnosis of knee osteoarthritis
Tatalaksana
 Non Farmakologi: edukasi atau penerangan, terapi fisik
atau rehabilitasi, penurunan berat badan.
 Farmakologi: analgesik oral, analgesik topikal, NSAID,
Chondroprotective, Steroid
 Terapi Bedah:

Malalignment, deformitas lutut valgus varus; Arthrostopik


debridement, dan joint lavage; Osteotomi; Atroplasti sendi total.
Flexibility
 Dimulai dari perlahan menggerakan sendi
deduai ROM yang tercapai
 Selanjutnya dilanjutkan stretcing dengan
perlahan, lembut dan menetap. Setiap stretcing
ditahan setidaknya 20-40 detik dan bisa lebih
lama, sebelum relaksasi dan diulang kembali.
 Terjadi kelemahan pada quadricep
Strengthening

Closed kinetic open kinetic


chain chain
bagian
distal Bagian
melawan distal
resisten bebas
tetap ekstensi
kaki lutut
melawan ketika
lantai saat duduk
squatting atau
berbaring
Joint Protection
 Patellofemoral tapping :
mengurangi nyeri lutut dan
meningkatkan fungsi fisik
Modalities
 Terapi panas : hydrotherapy, hydrocollator packs, atau
parrafin
 Terapi dingin : ice massage, ice packs

 Terapi manual : pergerakan pasif oleh terapis (ROM


pasif,pergerakan sendi accessory pasif, massage, atau
mobilisisasi soft-tissue)
Referensi
 Randall L. Bradom. Physical Medicine & Rehabilitation.
Edisi ke 4. Elsevier. 2007.
 DeLisa. Physical Medicine & Rehabilitation. Wolters
kluwer.2010
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai