Anda di halaman 1dari 68

Osteoartritis

 Penyakit kronik yang menyebabkan


kerusakan rawan sendi disertai dengan
pembentukan tulang baru.
Osteoartritis
Osteoartritis
 Penyakit kronik yang menyebabkan
kerusakan rawan sendi disertai dengan
pembentukan tulang baru.
 Penyakit sendi degeneratif
 Kerusakan rawan dan sub chondral
 Tak seimbang antara sintesa dan degradasi
 Pengikisan rawan, terbentuk kista, osteofit
 Radang pada sinovial
Proses biokimiawi rawan sendi akibat
proses menua BERBEDA
dengan yang terjadi akibat OA,dimana
perubahan seperti OA dapat terjadi pada
sendi hewan percobaan muda yang
dirangsang dengan trauma
Osteoartritis
 Perjalanan penyakit
 Perubahan di dalam rawan (Penipisan - Perbaikan)
 Kerusakan rawan.
 Gejala (simptom) dan deformitas (sign)
 Gagal sendi (joint failure)
 Degenerative joint disease.
 Regenerative joint disease ( ? )
Osteoartritis
Bukan hanya proses wear and tear.
Rawan sendi proses menua  Osteoarthritis.
Rawan hewan muda dimanipulasi  OA
Akibat peningkatan enzim perusak
makromolekul matriks tulang rawan
(hialuronidase, elastase dan kolagenase)
Sub klinis OA : tanda klinis (-)
keluhan (-)
Manifest OA : dijumpai keluhan klinis
nyeri dll
kerusakan rawan sendi
sklerosis
osteofit
inflamasi
Decompensated OA (surgical state):
rawan sendi seluruhnya rusak
deformitas = kontraktur
GANGGUAN FUNGSI:

mula-mula ringan
gerakan terbatas
kumat-kumatan
lama duduk  bangun :
terasa sakit
naik turun tangga sakit
Menggenggam kuat : nyeri pada
tangan
Fleksi dan ekstensi : nyeri pada
lutut
Fleksi dan rotasi : nyeri pada
cervical
Fleksi dan abduksi : nyeri pada
pinggul
Menggenggam kuat : nyeri pada
tangan
Fleksi dan ekstensi : nyeri pada
lutut
Fleksi dan rotasi : nyeri pada
cervical
Fleksi dan abduksi : nyeri pada
pinggul
Pinggul : - Rotasi internal, ekstensi,
abduksi terbatas
Lutut : - Fleksi & ekstensi terbatas
- Naik turun tangga terganggu
- Aktivitas seksual terganggu
Tangan : - Menjahit, mengetik, menulis,
menggunting terganggu
Tl.belakang: - Menyetir sukar,
- Olah raga terganggu,
- gerakan seksual terganggu
KELAINAN GAYA BERJALAN
(GAIT)
* ANTALGIC GAIT
(sakit pada sendi pemikul BB)
* TRENDELENBURG GAIT ( panggul)

* STIFF KNEE GAIT (lutut)


* LUMBAR CLAUDICATION
(vertebra lumbalis)
FAKTOR RESIKO
Sendi Lutut : * Berat Badan
- hubungan linier
- Obesitas wanita  resiko 7 x
* Aktivitas
- menekuk sendi lutut
- mengangkat badan
Panggul : * obesitas kurang berperan
* hubungan erat dgn aktivitas (petani)
* Ras Kaukasia >> Asia
(orang Asia sering jongkok)
Predileksi sendi
Tersering : Sendi penopang BB
- lutut
- lumbal
- servikal

OA generalisata  DIP (nodus Heberden)


NORMAL versus SENDI OA

Lutut normal Lutut OA

Kapsul menebal
Kapsul
Pembentukan kista
Rawan sendi Sklerosis
Tulang subkhondral
Sinovium
Fibrilasi rawan sendi

Tulang
Hipertrofi sinovium
Pembentukan osteofit
ACRFP
Clinical features
Diffuse Idiopathic Ankilosing Spondylitis
Skeletal Hyperostosis
(DISH)
OA of Hands
Heberden’s and Bouchard’s Nodes
RAWAN SENDI

KONDROSIT :
 Berperan dalam proses sintese kolagen dan
proteoglikan

MATRIKS EXTRASELULER :
 Air (65-85 %)
 Kolagen type I (15-25 %)
 Proteoglikan (10 %)
 Kolagen type VI, IX, XI dan XIV
 Protein penghubung dll.
KONDROSIT
Sel tulang rawan yang sudah matang
Menghasilkan kolagen & proteoglikan

Fungsi : mengeluarkan enzim-enzim yang


membangun & menghancurkan
rawan sendi

Rawan sendi dalam keadaan stabil & seimbang


KOLAGEN

Protein yang bersifat sebagai serat yang


kuat & elastis
Berperan sebagai kerangka jaringan yang
memegang proteoglikan
Fungsi :
perekat yang membangun matriks rawan
sendi
PROTEOGLIKAN
Makromolekul yang dibangun oleh protein & gula
Terdiri dari :
 Inti protein
 Glikosaminoglikan
 Chondroitin sulfat
 Keratan sulfat

Proteoglikan membentuk kesatuan dgn asam hialuronat


menyokong stabilitas dan kekuatan rawan sendi
Fungsi :
menghisap dan mengeluarkan air sesuai dgn gerakan sendi
BIOKIMIAWI :

 Penurunan kandungan glikosaminoglikan


(kondroitin sulfat, keratan sulfat, asam
hialuronat)

 Kadar air bertambah, air masuk kedalam


tulang rawan sendi
 Kondrosit menunjukkan respon proliferasi
yang transient dengan memproduksi
IL - 1
TNF - 
Growth faktor lain
Enzim pemecah matrix :
 metalloproteinase
 lisozin
 gelatinase

 katepsin
 stromelysin
 IL - 1 dan TNF -  akan merangsang terbentuknya
enzim penghancur kolagen dan proteoglikan dan
juga menghalangi sintesis matrix protein.

 Aktifitas enzim MMP dalam keadaan normal akan


dikendalikan oleh TIMPS (Tissue Inhibitor
Metalloproteinase Syndromes) akan tetapi bila
aktifitas enzim tersebut meningkat, mekanisme
pengendalian tersebut akan gagal sehingga MMP
akan bekerja terus.

 Sekali proses ini berlangsung proses OA akan


berjalan terus dengan sendirinya
Metabolisme Rawan Sendi
 Rawan sendi bersifat avaskular, aneural dan
alimfatik.

 Nutrisi / metabolit:
• 1950an : peran subkhondral bone dan SF
• Saat ini: SF

 Oksigen, nutrien, degrading enzyme, sitokin


mencapai khondrosit melalui proses difusi.
OA Cartilage Changes
1. Cytokine, NO and growth factors
2. Apoptosis
3. Degradative enzymes
Apoptosis
o Sel-sel khondrosit yang hipertrofik akan dibuang
melalui apoptosis.
o OA: peningkatan apoptosis sebesar 22-51%
dibandingkan 5-11% pada orang normal.
o Lapisan superfisial dan tengah.
o Hashimoto: korelasi sel khondrosit apoptotik dengan
derajat OA
o Peran NO dan Fas Ligand, kontroversial
o Analisis cairan sinovium: pirofosfat dan kalsium
presipitat .
Osteoarthritis Chondrocyte
 Increase functions
o Type II collagen and aggrecan synthesis (early OA)
o Cell proliferation
o Catabolic cytokine production
o MMPs, TPA/plasmin
o IL-I receptor type 1, NOS/NO, Cox-2/PGE2
o Apoptosis,

 Decrease functions
o Type II collagen and aggrecan synthesis (late OA)
o IL-1 receptor antagonist
o Response to IGF-1
Chondrocyte metabolism
Stimulation Stimulation
IGFs, TGF-beta, PDGF, EGF Gamma- Interferon
Bone morphogenic protein TNF-alpha
Cartilage derived morphogenic protein Prostaglandins
Growth factor Oxygen radicals, NO

Chondrocyte
Anabolism Catabolism

IL-1, TNF-alpha, IL-17, FGFs, TIMP, Plasminogen activator inhibitor


gamma interferon
Calicrein
Leukemia inhibitory factor
Inhibition
Glucocorticoid
Pro-collagen fragments
Inhibition
Pemeriksaan
Radiologi Konvensional
tidak dapat menilai proses awal OA
karena :
- ketebalan rawan dapat dinilai
tapi perubahan permukaan tidak
- Penipisan rawan sendi /
penyempitan celah sendi

Proses OA sudah 10 Tahun


ACR Diagnostic Criteria for OA of Knee
Knee pain
and
Osteophytes
+
Klinik : 3/6 kriteria
- Usia > 50 tahun
- Kaku pagi < 20 menit
- Krepitus
- Nyeri tulang
- Pembesaran tulang
- Tidak panas pada perabaan
ACR = American College of Rheumatology
Altman et al. Arthritis Rheum. 1986; 29: 1039–1049
OA lutut

Klinik & laboratorium :

Nyeri lutut

+ 5/9 kriteria :
-Umur > 50 tahun -Krepitus
-Kaku pagi < 30 menit -LED < 40 mm/jam
-Nyeri tulang -RF (-)
-Pembesaran tulang -SF OA
-Tidak panas pada palpasi
OA TANGAN

Nyeri tangan

+ 3-4 kriteria berikut :


-Pembesaran jar. keras  2/10 sendi tertentu
-Pembesaran jar. keras  2 DIP
-Pembengkakan < 3 MCP
-Deformitas minimal 1/10 sendi tertentu

Sendi tertentu : DIP II & III ki & ka, PIP II &


III ki & ka, MCP I ki & ka
OA KOKSA

Nyeri koksa

+ minimal 2/3 kriteria :


-LED < 20 mm/jam
-Radiografi : osteofit pada asetabulum atau
kaput femoris
-Radiografi : penyempitan celah sendi
(superior, aksial dan/atau medial)
Prevalence of osteoarthritis
 Depends on criteria for diagnosis

 Osteoarthritis changes occur in cartilage of all


autopsy patients age > 65

 Poor correlation between radiographic findings and


symptoms, but those with advance radiological
changes tend to have more symptoms

 Most commonly affected joints include knee, hips,


1MTP, DIPs, PIPs, lower cervical and lumbar spine
Clinical Presentation of OA

Symptoms* Signs
o Pain–initially with use o Crepitus
o Stiffness o Bony hypertrophy
o Limitation of motion o Bony tenderness
o Limitation of range
of
motion
o Malalignment
*Insidious onset o Altered gait
Risk factor for osteoarthritis
Non-modifiable Modifiable
o Age o Major trauma
o Race o Repetitive stress
o Genetics (Col 2A1 gene) o Inflammatory joint
o Female sex disease
o Metabolic and endocrine o Obesity
disease o Smoking
o Congenital defect o Hormone
o Neurological defect o Quadriceps muscle
weakness

Hochberg MC. J Rheumatol 1991; 18: 1438-40.


PRINSIP PENGOBATAN

 Mengurangi/ menghilangkan rasa sakit

 Mencegah / mengurangi gangguan fungsi

 Mencegah timbulnya kecacatan


Management of Osteoarthritis

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan OA

• Non-pharmacological therapy
• Pharmacological therapy
• Surgery
Non-pharmacological therapy

 Patients education, self-management program


 Weight control
 Physical therapy, occupational therapy
 Exercise program
 Assistive devices
 Joint protection
 Appropriate foot ware

Modified from ACR subcommittee. A&R 2000; 43:1905-15.


Pharmacologic Management of OA
Systemic therapy Local therapy
 Nonopioid analgesics
 Topical agents
 NSAIDs / Cox 2 inhibitor
 Opioid analgesics  Intra-articular
 DMOAD’s / SYSADOA’s: agents
 Chondroitin & Glucosamine
 Doxicycline
 Chloroquine
 visco suplement
 Diacerine
OBAT-OBAT KAUSAL / DMOADS
• Visco supplementation
 Hyaluronan / Hyalgan inj. Intra articular
- Molekul pendukung utama proteoglikan
- Mengaktifkan proses perbaikan rawan.
- Normalisasi kualitas cairan sinovial.
* Intra artikular inj. 20 mg (1 amp)
tiap minggu selama 5-7 minggu
 Pentosan Poli Sulphate (PPS)
- Mencegah hilangnya proteoglikan
- Merubah aktivasi dan pengerahan leukosit
- Merangsang fibrinogen aktivator,
fibrinolitik dan lipolitik
- Membantu nutrisi sel tulang dan rawan
- Menghambat proses degenerasi rawan
 Glycosaminoglycan Poly Sulphate
(Arteparon)
Menghambat proses degenerasi rawan

 Glycosaminoglycan Sulphate Peptida


(Rumalon)
Menghambat proses degenerasi rawan
Doxicycline (derifat Tetracycline)
Menghambat aktivasi kolagenase dan gelatinase pada
rawan dengan menghambat aktivasi oksidate pro-
enzym, diberikan per-oral 100 mg/hari
• Chloroquin
-Menghambat ekspresi IL-1
-Mencegah penekanan sintese
prostaglandin
-Memperlambat derajat OA
-Memperbaiki patologi OA

• Chondroitin Sulphate
-Membentuk matrix proteoglikan
-Diberikan per-oral 400 mg kapsul 3x sehari.
AWAS

UNDER TREATED :
MisconseptionSomething to be tolerated as
people grow old feeling that nothing can really be
done

OVER TREATED : Misdiagnosed, Severe


inflamation,Failure to understand the goals of
therapy
OA: Intra-articular Therapy

 Intra-articular steroid  Hyaluronate injection


• Good pain relief • Symptomatic relief
• Most often used in knees, up • Improved function
to q 3 mo • Expensive
• With frequent injections, risk • Require series of injections
infection, worsening • No evidence of long- term
diabetes, or CHF benefit
 Joint lavage • Limited to knees
• Significant symptomatic
benefit demonstrated

* Altman, et al. J Rheumatol. 1998;25:2203.


Surgical Therapy for OA
 Arthroscopy
• May reveal unsuspected focal abnormalities

• Results in tidal lavage

 Osteotomy: May delay need for TKR for 2 to 10 years

 Total joint replacement: When pain severe and


function significantly limited
PHARMACOLOGICAL THERAPY OF
OSTEOARTHRITIS
EULAR Recommendation
(Ann Rheum Dis 2003;62:1145-55)

• Analgesics
 Acetaminophen
 NSAIDs and COX-2 inhibitors
 Tramadol and opioids
• Topical
 Capsaicin and topical NSAIDs
• Intra-articular
 Corticosteroids
 Hyaluronan
• Symptomatic slow acting drugs
 Glucosamine sulfate
 Chondroitin sulfate
 Diacerein
FUNGSI GLUKOSAMIN & KONDROITIN

Glukosamin:
o Merangsang kondrosit untuk mempercepat
pembentukan kolagen dan proteoglikan
yang lebih banyak
o Menormalisasi metabolisme rawan sendi
yang dapat membantu menjaga rawan sendi
dari kerusakan
o Menghilangkan rasa nyeri
o Menunjang pergerakan sendi
Kondroitin:

o Berperan sebagai liquid magnet, yaitu :


membantu menarik cairan ke dalam molekul-
molekul proteoglikan sehingga membantu
jalannya nutrisi kartilago dan juga berperan
sebagai Spongy Shock Absorber

o Mempercepat penyembuhan luka dan tukak


lambung
PERANAN SULFAT (SO4)

o Sulfur adalah nutrisi yg penting utk jaringan sendi


o Menstabilkan matriks jaringan dari tulang rawan, tendon,
dan ligament
o Berperanan dlm sintesa glikosaminoglikan seperti
kondroitin sulfat
o Menghambat enzim perusak tulang rawan pd penderita
osteoartritis, seperti enzim kolagenase, elastase dan
hyaluronidase
o Pada penderita osteoartritis memperlihatkan defisiensi
sulfur
IL1 Inhibitor sitokin
( diacerhein, kloroquin ? )

Terapi gen
DNA
Tetrasiklin, ASA, SA

mRNA
Siklosporin,
metotreksat
iNOS Inhibitor NOS
ASA Kolagen
Proteoglikan 
OAINS ? COX2  NO Enzim autolitik 

Inflamasi apoptosis
Inhibitor protease
Chondroitin
Glucosamine Degradasi kartilago
Hyaluronate

Teori kerja beberapa obat pada Osteoartritis


THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai