Anda di halaman 1dari 82

SKENARIO 5

Oma Ngesot

KELOMPOK 15
BLOK GERONTOLOGI
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
OSTEOARTHRITI
S
Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi
degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari
sendi mengalami perubahan patologis.
Ditandai dengan kerusakan tulang rawan
(kartilago) hyalin sendi, meningkatnya
ketebalan serta sklerosis dari lempeng
tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian
sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya
peradangan, dan melemahnya otototot yang
menghubungkan sendi.
(Felson, 2008)
osteoartritis

PRIMER SEKUNDER
BELUM JELAS!!!
Bukan virus atau bakteri
Peradangan kronis
Trauma dan Radang sendi
Usia > 50thn
Keturunan atau Genetik
Obesitas
Stress pada sendi
Menurunnya fungsi tulang rawan
Usia
Jenis Kelamin
Suku bangsa
Genetik
Obesitas
dan
Penyakit
FAKTOR

Metabolik
Riwayat Trauma
RESIKO
Pekerjaan
Kelainan Pertumbuhan
Faktor-faktor Lain
PATOFISIOLOGI
OSTEOARTRITIS
Penguraian proteolitik pada matrik kartilago

Perubahan metabolisme kondrosit

Meningkatkan aktivitas enzim yang merusak makro-


molekul tulang rawan sendi

Penipisan kartilago
Penurunan kadar proteoglikan

Perubahan sifat sifat kolagen

Berkurangnya kadar cairan sinovia

Permukaan tulang rawan robek

Timbul laserasi

OSTEOARTRITIS
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri. Sumber nyeri pada osteoartritis :
kartilago
osteofit
ligamen
SSP
otot
sinovia
meniskus
2. Persendian terasa kaku
3. Penurunan rentang gerak sendi
4. Keluhan pembengkakan atau peradangan pada
persendian
5. Kesulitan dalam menggerakan sendi
SYOK HIPOVOLEMIK
&
SYOK SEPSIS
Masalah utama syok adalah sel kehilangan
kemampuan perfusi (tidak selalu) sehingga
mengalami hipoksia kemudian kerusakan
irreversible organ
Syok hipovolemik
Etio: -perdarahan (baik yg terlihat maupun tidak)

Tidak selalu akibat kehilangan cairan darah, tapi


juga bisa kehilangan cairan lain (plasma,cairan
ekstrasel)

Contoh:
1. luka bakar luas terjadi kehilangan cairan melalui
permukaan kulit yg terbakar
2. Muntah hebat atau diare
3. Obstruksi ileus
4. Penggunaan diuretik kuat (BAK>>>)
Reaksi kompensasi

Vasokonstriksi Kulit pucat &


kapiler kulit dingin

Menghindari Diuresis
kehilangan menurun
cairan

Mempertahankan
Meningkatkan
curah jantung dan Takipnoe
kerja jantung
peredaran darah
Airway
Bersihkan jalan nafas dari sumbatan

Breathing
Oxygen 5-10L/menit
Rehidration

RL NaCl

Dehidrasi ringan 5%xBB


Dehidrasi sedang 8%xBB
Dehidrasi Berat 10%xBB
2jam pertama total keseluruhan
1 jam berikutnya rehidrasi sesuai dengan
kehilangan cairan selama observasi 2 jam
Syok sepsis
Etiologi: -kuman gram negatif yg menyebabkan kolaps
CVS

Sumber sepsis:
1. Lapangan pembedahan
2. Pneumonia
3. Sistitis
4. Kanul infus
Endotoksin gram Peningkatan
negatif
pearmibilitas
pembuluh kapiler

Vasodilatasi kapiler
& terbuka hubungan
arteriovena perifer
Kehilangan cairan
intravaskuler udem

Hipovolemia relatif
Penanganan syok sepsis
1. Cari sumber infeksi penyebab
2. Biakan darah untuk menentukan kuman
penyebab serta memastikan resistensi
terhadap antibiotik
3. Pemantauan khusus pada organ lain
PEMERIKSAAN
OSTEOARTHRITI
S
Diagnosa OA
min. 3 dari 6 kriteria berikut:
Umur > 50 tahun
Kaku sendi pagi hari < 30menit
Krepitasi
Nyeri tekan pada tulang
Pembesaran tulang
Tidak panas pada perabaan

(American College of Rheumatology)


Anamnesis
KU: Nyeri
Nyeri merupakan keluhan yang paling sering
terjadi pada penderita penyakit sendi
degeneratif yang menyebabkan penderita
datang berobat.
Pemicu nyeri

Nyeri dipicu oleh pergerakan, dan berkurang


dengan istirahat, kecuali pada tahap lanjut,
rasa nyeri tetap terasa pada saat tidur.
Kekakuan di pagi hari
Kekakuan sendi (stiffness), sering timbul pagi
hari, dan keluhan dapat hilang dalam 15 menit.
Kekakuan dapat berubah permanen, yang diduga
disebabkan oleh karena terjadinya kerusakan
permukaan sendi dan fibrosis kapsul.
Edema persendian dapat berasal dari efusi cairan
sinovial serta dapat disertai dengan eritema
ringan
Palpasi: nyeri lokal,
efusi, Krepitasi
ROM terbatas
Pembengkakan sendi
yang asimetris
Perubahan gaya
berjalan
Malalignment: varus
atau valgus
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
OSTEOARTHRITIS
Mana Yang Osteoarthritis?
Laboratorium
X-ray
Analisa Cairan Sendi
MRI
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ditemukan kelainan
X-RAY
Terlihat penyempitan
rongga sendi (a)
Terbentuk osteofit
(tonjolan-tonjolan kecil
pada tulang) (b)
Terjadi deformitas,
destruksi kartilago,
perubahan bentuk sendi
(c)
Terbentuk kista
subkondral (d)
Analisa Cairan Sendi

In osteoarthritis synovial fluid


is usually normal.
Pada OA disertai peradangan...
VISKOSITAS MENURUN!
Peningkatan ringan sel radang
(<8000/m)
Peningkatan protein
TATALAKSANA
OSTEOARTHRITIS
Mengurangi nyeri

Mengoreksi dan mencegah kelainan


biomekanik

Memperbaiki kekuatan otot, fungsi


dan kualitas hidup
Protection, rest, ice, compression
dan elevation

Oral dan topikal OAINS

Orthotik dan sepatu


TATA LAKSANA REHABILITASI
Latihan penguatan statis atau dinamis dapat
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
otot periartikular sehingga memperbaiki atau
mencegah kelainan biomekanik dan
kontribusinya terhadap disfungsi dan degenerasi
sendi.

Transcutaneous electrical nerve stimulation


(TENS) untuk nyeri
TATA LAKSANA REHABILITASI
Latihan aerobik dapat mengurangi rasa sakit dan
nyeri sendi dan meningkatkan status fungsional
serta kapasitas pernapasan, meningkatkan
toleransi aktivitas, ambang rasa sakit, dan dapat
memiliki efek positif pada suasana hati dan
motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan
lainnya

Tongkat atau walker dapat mengurangi beban


pinggul atau lutut sehingga mengurangi rasa
sakit dan mencegah jatuh
TATA LAKSANA REHABILITASI
Penggunaan knee-brace pada osteoarthritis lutut
unikompartemental untuk meningkatkan fungsi
dengan mengurangi gejala-gejala pasien

Pengurangan berat badan secara non


farmakologik dengan restriksi intake kalori dan
lemak serta peningkatan aktivitas fisik
PEMBEDAHAN
OSTEOTOMY OF THE
ARTHROSCOPIC
PROXIMAL TIBIA OR
DEBRIDEMENT
DISTAL FEMUR

UNICOMPARTMENTAL PATELLOFEMORAL
KNEE REPLACEMENT REPLACEMENT

TOTAL KNEE
REPLACEMENT
ARTHROSCOPIC DEBRIDEMENT
INDIKASI
Efusi lutut
Gejala dan tanda meniskus
Synovitis
Osteophytic impingement
Catching atau locking disebabkan loose bodies

o KELUARAN
o Perbaikan pada 50-80% pasien namun hasil berkurang
seiring dengan waktu
OSTEOTOMY OF THE PROXIMAL TIBIA OR DISTAL
FEMUR
INDIKASI
Keterlibatan kompartemen medial predominan

o KELUARAN
o Penyembuhan diperpanjang
o Pengurangan gejala terkadang tidak lengkap
UNICOMPARTMENTAL KNEE
REPLACEMENT
INDIKASI
Keterlibatan kompartemen medial predominan
Penyakit kompartemen lateral minimal
Tidak adanya nyeri lutut anterior
Sendi lutut stabil
Deformitas varus yang dapat dikoreksi
Deformitas fleksi kurang dari 10 derajat
o KELUARAN
o Survivorship implant 95-98% pada 10 tahun
PATELLOFEMORAL REPLACEMENT
INDIKASI
Keterlibatan sendi patellofemoral terisolasi

o KELUARAN
o Hasil bervariasi
TOTAL KNEE REPLACEMENT
INDIKASI
Kelainan tricompartmental

o KELUARAN
o Survivor rates 84-98% dalam 15 tahun
syok hipovolemik karena perdarahan
Syok hipovolemik karena dehidrasi (diare, muntah)
Management shock
hypovolemic in
elderly patients
Shock hypovolemic

Stage Stage Stage Stage


1 2 3 4
Airway
Bersihkan jalan nafas dari sumbatan

Breathing
Oxygen 5-10L/menit
Rehidration

RL NaCl

Dehidrasi ringan 5%xBB


Dehidrasi sedang 8%xBB
Dehidrasi Berat 10%xBB
Rehidrasi
2jam pertama total keseluruhan
1 jam berikutnya rehidrasi sesuai dengan
kehilangan cairan selama observasi 2 jam
Transfusi
Crossmatched transfussion O-negative for
women, O-positive for men
ENDOSCOPY ??
Rockall Scoring System

Item 0 1 2 3
Age <60 60-79 >80

Shock Pulse >100 Systolic <100

Comorbid Ischemic heart Renal failure/


illness / congestive HF hepatic failure/

Endoscopic
No lession ulcers
diagnostic

Endo
Clean blood
haemorrhage
Interpretation

1 2

0 Excelent
3
prognosis
TATALAKSANA Pada GERIATRI
Infeksi Virus Saluran Nafas Atas
Fibrilasi Atrium Infeksi Paru

Edema Paru Konfusio Toksik

Mati
Jatuh dan Immobilitas
Emboli

Fraktur Femur Terikat tempat tidur Inkontinensia

Kontraktur
Dekubitus

Disabilitas Permanen
Mati
Penurunan
Imunitas Fisiologi Jumlah Virulensi
Proses
Nutrisi
Patologis

Kuman
Lansia
LINGKUNGAN :
Masyarakat
Rumah Sakit
Panti Rawat

Penurunan fisiologi organ :


(ginjal, hati, paru-paru, otak, jantung, dll)
Proses patologi :
DM, malignancy, PPOK, Gagal
Imunitas :
jantung, dll
Kulit, mukosa, Ly T, Ly B, makrofag, dll

Nutrisi :
Hb, albumin, Cu, Zn, hidrat
Terapi Antimikrobial Empirik pada Usia Lanjut
Terapi Awal
Infeksi yang direkomendasikan
Didapat di masyarakat
pneumonia Amox-clav/azitromisin/FQ
generasi ke-2/3
Terapi pasien rawat inap
Seftriakson + makrolid
pneumonia
Seftriakson +
pneumonia (berat) makrolid/generasi ke-2/3 FQ
sindrom syok septik; tanpa Imipenem/silastatin
ketemu sumbernya
Panti Rawat Werda FQ + klindamisin (PO); ESPCN-
dekubitus terinfeksi BL (IV)
Terapi Antimikrobial Empirik pada Usia Lanjut
Terapi Awal
Infeksi Yang direkomendasikan
Panti Rawat Werda
pneumonia Generasi ke-2/3 FQ (PO);
Nosokomial/RS seftriakson (IV)
pneumonia Klindamisin + seftazidim atau
FQ; ESPCN-BL
Tatalaksana insomnia
Prinsip penanganan gangguan tidur
Tujuan terapi adalah menghilangkan gejala,
meningkatkan produktivitas dan fungsi kognitif
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
pada pasien usia lanjut.
Stimulus control
diedukasi untuk mengunakan tempat tidur
hanya untuk tidur dan menghindari aktivitas
lain seperti membaca dan menonton tv di
tempat tidur.
Sleep higiene
Hal-hal yang dapat dilakukan pasien yaitu:
1. olahraga secara teratur pada pagi hari,
2. tidur secara teratur,
3. melakukan aktivitas yang merupakan hobi
dari usia lanjut,
4. mengurangi konsumsi kafein,
5. mengatur waktu bangun pagi,
6. menghindari merokok dan minum
alkohol
Sleep restriction
Pasien diedukasi agar tidak tidur terlalu lama dengan
mengurangi frekuensi berada di tempat tidur. Terlalu
lama di tempat tidur akan menyebabkan pola tidur
jadi terpecah- pecah.
Sleep restriction
Menentukan waktu dan lamanya tidur yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
psikoterapi kombinasi yang terdiri dari:
stimulus control, sleep retriction, sleep higiene

Terapi ini bertujuan untuk mengubah


maladaftive sleep belief menjadi adaftive sleep
belief.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
contoh: pasien memiliki kepercayaan harus
tidur selama 8 jam setiap malam, jika pasien
tidur kurang dari 8 jam maka pasien merasa
kualitas tidurnya menurun.

Hal ini harus dirubah mengingat yang


menentukan kualitas tidur tidak hanya durasi
tetapi kedalaman tidur.
Terapi cahaya.
Prinsip terapi ini adalah bahwa
cahaya terang dapat mengurangi
rasa mengantuk dan kegelapan
bisa menyebabkan mengantuk.
Farmakoterapi
Obat-obatan hipnotik sedatif
untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur, tapi
juga untuk meningkatkan derajat kewaspadaan pada
siang harinya. Efek toleransi terjadi pada
penggunaan kebanyakan obat hipnotik, karena itu
penggunaan obat ini tidak boleh lebih dari 1 bulan.
Benzodiazepine
Rebound insomnia bisa terjadi jika penghentian
obat dilakukan secara mendadak. Untuk
menghindari efek ini, digunakan obat dengan
dosis kecil dan tappering off.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai