Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN

IMUNISASI DPT PADA BALITA DI PUSKESMAS


BANDAR JAYA KABUPATEN LAHAT TAHUN 2021

Oleh :

SALMASTUTI
NPM. 19131011129

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2021
ANALISIS KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN
IMUNISASI DPT PADA BALITA DI PUSKESMAS
BANDAR JAYA KABUPATEN LAHAT TAHUN 2021

Tesis ini diajukan sebagai salah Satu


Syarat memperoleh gelar
Magister Kesehatan Masyarakat

Oleh :

SALMASTUTI
NPM. 19131011129

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2021

i
HALAMAM PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Salmastuti
NPM : 19.13.101.11.29
Tanda tangan :

Materai Rp.10000

Tanggal : Agustus 2021

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc. Atma Deviliawati, SKM, M.Kes.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tesis dengan judul.


ANALISIS KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI
DPT PADA BALITA DI PUSKESMAS BANDAR JAYA KABUPATEN
LAHAT TAHUN 2021

Oleh

SALMASTUTI
NPM. 19.13.101.11.29

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

Telah diperiksa, disetujui, dan dipertahankan dihadapan tim penguji tesis


Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

Palembang, Agustus 2021

Pembimbing 1

Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc.

Pembimbing 2

Atma Deviliawati, SKM, M.Kes.

Ketua Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

Dr. Nani Sari Murni, SKM, M.Kes.

iii
PANITIA SIDANG UJIAN TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG

Palembang, 17 Agustus 2021

Ketua,

Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc.

Anggota I,

Atma Deviliawati, SKM, M.Kes.

Anggota II,

Tri Sartika, SST, M.Kes.

Anggota III,

Dr. Dianita Ekawati, SKM, M.Epid.

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul ” Analisis
Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT Pada Balita di Puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021”. Tesis ini merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIK) Bina Husada Palembang Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Meliana, Am.Keb., Selaku Kepala Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat.
2. Bapak Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc, Selaku Pembimbing I Tesis
3. Ibu Atma Deviliawati, SKM, M.Kes, Selaku Pembimbing II Tesis
4. Ibu Tri Sartika, SST, M.Kes, Selaku Penguji I.
5. Ibu Dr. Dianita Ekawati, SKM, M.Epid, Selaku Penguji II.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan
kesempurnaan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan dan
bagi siapa saja yang membacanya.

Lahat, 17 Agustus 2021

Penulis

Salmastuti

v
HALAMAM PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat


(PSMKM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Salmastuti
NPM : 19.13.101.11.29
Program Studi : Magister Kesehatan Masyarakat (PSMKM)
Jenis karya : Tesis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


STIK Bina Husada Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-eksklusif Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI
DPT PADA BALITA DI PUSKESMAS BANDAR JAYA KABUPATEN
LAHAT TAHUN 2021

beserta perangkat yang ada jika diperlukan. Dengan Hak Bebas Royalty Non-
eksklusif ini STIK Bina Husada berhak menyimpan, mengalihmedia‟formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat , dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis, pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : Agustus 2021
Yang menyatakan

Salmastuti

vi
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, Juni 2021
Salmastuti
Analisis Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT Pada Balita
di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021
(xv, 79 halaman, 13 tabel, 2 bagan, 11 lampiran)

Program puskesmas yang paling penting diantaranya adalah program kesehatan Ibu dan
anak (KIA). Imunisasi dasar berupa imunisasi DPT merupakan salah satu program
yang dilakukan oleh Puskesmas pada program kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Indonesia termasuk salah satu Negara dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan
imunisasi lengkap cukup banyak. Data Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas
Bandar Jaya yaitu sebesar 93,5 %, sedangkan target cakupan imunisasi dasar lengkap 95
%. Adanya penurunan data kunjungan imunisasi DPT bagi Balita di Puskesmas Bandar
Jaya Kabupaten Lahat tahun 2020. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui analisis
kepatuhan Ibu (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap dan dukungan keluarga)
dalam memberikan Imunisasi DPT pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar
Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021. Metode penelitian menggunakan desain cross
sectional study, penelitian ini dilakukan mulai tanggal 30 Juni sampai 23 Juli 2021,
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah Ibu yang berkunjung untuk memberikan imunisasi DPT pada
Balitanya yang berjumlah 65 orang. Data diambil dengan kuesioner dan dianalisis
dengan analisis univariat, bivariate dengan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Ibu berpengetahuan baik (60 %), berpendidikan rendah (61,5 %),
bekerja (55,4 %), dengan sikap baik (69,2 %) dan dukungan keluarga yang mendukung
(60 %). Kepatuhan ibu memberikan imunisasi DPT pada Balita (72,3 %). Ada
hubungan pendidikan Ibu dengan P-value (0,05). Dan tidak ada hubungan pengetahuan
Ibu dengan P-valuenya (0,19), pekerjaan Ibu dengan P-valuenya (0,15), sikap Ibu
dengan P-valuenya (0,56) dan dukungan keluarga Ibu dengan P-valuenya (0,12).
Kesimpulannya ada hubungan pendidikan Ibu dengan Kepatuhan pemberian imunisasi
DPT pada Balita dan tidak ada hubungan pengetahuan, pekerjaan, sikap dan dukungan
keluarga dengan kepatuhan pemberian imunisasi DPT pada Balita. Disarankan bagi
puskesmas Bandar Jaya untuk lebih memperhatikan Ibu agar bisa patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT pada Balitanya dengan meningkatkan dukungan keluarga,
peran kader dan petugas kesehatan agar Ibu tidak lalai memberikan imunisasi DPT.

Kata kunci ; Imunisasi, DPT, Balita


Daftar Pustaka : 46 (2014-2020)
ABSTRACT

vii
COLLEGE OF HEALTH SCIENCES
BINA HUSADA
MASTER OF PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
Student Thesis, 2021
Salmastuti
Analysis of Mother’s Compliance with Giving DPT Immunization to
Toddlers at Bandar Jaya Health Center, Lahat Regency in 2021.
(xv, 79 pages, 13 tables, 2 charts and 11 appendix).

The most important Pusekesmas Program is the Maternal and Child Health (KIA)
Program. Basic immunization in the form of DPT immunization is one of the programs
carried out by the Puskesmas in the Maternal and Child Health (KIA) Program.
Indonesia is one of the countries with a large number of children who do not get
complete immunization. Data on complete basic immunization coverage at Bandar Jaya
Health Center is 93,5 %, while the target for complete basic immunization coverage is
95 %. There is a decrease in data on DPT Imunization visits for toddlers at the Bandar
Jaya Health Center, Lahat Regency in 2020. Research purposes : to determine the
Analysis of Maternal Compliance (Knowledge, Education, Profession, Attitude, and
Family Support) in providing DPT Immunization to Toddlers in the work area of the
Bandar Jaya District Health Center Lahat in 2021. The research method : uses a cross
sectional study design, this research was conducted from June 30 to July 23, 2021 with
a purposive sampling technique. The sample in this study were mother who visited to
provide DPT Immunization to their toddlers, totalling 65 people. Data were taken by
questionnaire and anlyzed by Univariate Analysis, Bivariate by Chi-square test. The
results showed that the mother had good knowledge (60 %), low education (61,5 %),
worked (55,4 %), with good attitude (69,2 %), and supportive family support (60 %).
Mother compliance in giving DPT immunization to Toddlers (72,3 %). There is a
relationship between mothers education (p= 0,05). And there is no relationship between
mother‟s knowledge (p= 0,19), mother‟s work (p=0,15), mother‟s attitude (p=0,56 and
mother‟s family support (p=0,12).In conclusion, there is a relationship between
mother‟s education and compliance with DPT immunization in toddlers and there is no
relationship between knowledge, work, attitudes and family support with adherence to
DPT immunization on toddlers. It is recommended for the Bandar Jaya Public Health
Center to pay more attention to mother‟s so that they can comply with the provision of
DPT immunization to their Toddlers by increasing family support, the role of cadres and
health workers so that mother‟s do not neglect to give DPT immunization.

Keyword : Immunization, DPT, Toddlers.


Bibliography : 46 (2014-2020)

viii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Persembahan

Kupersembahkan dan Terima kasih kepada

 Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan, memberikan motivasi dan kasih
sayang yang tiada gantinya.
 Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu setia menemaniku.
 Keluarga ku yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah banyak
membantuku berupa motivasi,memberiku nasehat dan semangat yang tak henti-
hentinya.

Motto
“Untuk Mendapatkan Hasil dari Perjuangan Membutuhkan Ketenangan, Do’a,
dan Usaha” maka “ Tidak akan ada Usaha yang Menghianati Hasilnya” Usaha
yang Keras dengan diiringi Do’a akan membuahkan Hasil Terbaik Didepan Mata”

“Jangan batasi tantanganmu, tantanglah batasanmu “.

“ Kerja keras mengalahkan bakat ketika bakat tidak bekerja keras”

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………................................ iii
PANITIA SIDANG………………................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………….. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi
ABSTRAK…………………………………………………………………... vii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO…………………………………………. ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………... x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xv

BAB I 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 5
1.3. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………… 5
1.4.Tujuan Penelitian………………………………………………………… 5
1.4.1. Tujuan Umum…………………………………………………….. 5
1.4.2. Tujuan Khusus……………………………………………………. 6
1.5. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 6
1.5.1. Manfaat bagi Puskesmas Bandar Jaya …………………………… 6
1.5.2. Manfaat bagi STIK Bina Husada Palembang ……………………. 7
1.5.3. Manfaat bagi Peneliti …………………………………………….. 7
1.6. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 8


2.1. Imunisasi DPT………………………………………………………….. 8
2.1.1. Penyakit Yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi DPT…………. 10
2.2. Kepatuhan .………………........................................................................ 11
2.2.1. Defenisi Kepatuhan………………………………………………. 11
2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan (Konsep Perilaku)
Terkait Pemberian Imunisasi…………………………………….. 12
2.3. Kerangka Teori………………………………………………………….. 15
2.4. Penelitian Terkait……………………………………………………….. 16

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 19


3.1. Desain Penelitian……………………………………………………….. 19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………. 19
3.2.1. Lokasi Penelitian…………………………………………………. 19
3.2.2. Waktu Penelitian…………………………………………………. 19
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………………. 20

x
3.3.1. Populasi…………………………………………………………... 20
3.3.2. Sampel……………………………………………………………. 20
3.3.3. Cara Pengambilan Sampel……………………………………….. 21
3.4. Kerangka Konsep……………………………………………………….. 22
3.5. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian………………………….. 22
3.6. Hipotesis………………………………………………………………… 25
3.7. Pengumpulan Data dan Manajemen Data………………………………. 25
3.7.1. Pengumpulan Data……………………………………................... 25
3.7.2. Etika Penelitian…………………………………………………… 26
3.7.3. Manajemen Data…………………………………………………. 27
3.8. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 28
3.8.1. Analisis Univariat………………………………………………… 28
3.8.2. Analisis Bivariat………………………………………………….. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………………. 31


4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian…………………………………… 31
4.1.1. Sejarah……………………………………………………………. 31
4.1.2. Visi dan Misi……………………………………………………... 31
4.1.3. Data Sumberdaya………………………………………………… 32
4.1.4. Data Sarana dan Prasarana……………………………………….. 32
4.2. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 32
4.2.1. Hasil Analisis Univariat……….…………………………………. 32
4.2.2. Hasil Analisis Bivariat…………………………………................. 35
4.2.2.1. Hubungan Antara Pengetahuan Terhadap Kepatuhan
Pemberian Imunisasi DPT………………………………….. 35
4.2.2.2. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Kepatuhan
Pemberian Imunisasi DPT………………………………….. 36
4.2.2.3. Hubungan Antara Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT……………………………………………… 37
4.2.2.4. Hubungan Antara Sikap Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT……………………………………………… 38
4.2.2.5. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Pemberian Imunisasi DPT………………………………….. 39

BAB V PEMBAHASAN……..…………………………………………….. 40
5.1. Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT Pada Balita……… 40
5.2. Hubungan Antara Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT…………………………………………………………... 41
5.3. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT…………………………………………………............... 44
5.4. Hubungan Antara Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi
DPT……………………………………………………………………… 46
5.5. Hubungan Antara Sikap Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi
DPT……………………………………………………………………… 48
5.6. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT………………………………………………………….. 50

xi
BAB VI KESIMPULAN……..……………………………………………. 53
6.1. Kesimpulan……………………………………………………………… 53
6.2. Saran…………………………………………………………………….. 54

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 55

xii
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel
2.1 Penelitian Terkait………………………………………………………… 16
3.1 Definisi Operasional Variabel …………………………………………... 23
4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021……………………………………………………….. 33
4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021……………………………………………………….. 33
4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021……………………………………………………….. 33
4.4 Distribusi Frekuensi Sikap di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat
Tahun 2021……………………………………………………………… 34
4.5 Distribusi Dukungan Keluarga di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021……………………………………………………….. 34
4.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021……………………………………………………….. 35
4.7 Hubungan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi
DPT……………………………………………………………………… 35
4.8 Hubungan Pendidikan Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi
DPT …………………………………………………………………….. 36
4.9 Hubungan Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi
DPT …………………………………………………………………….. 37
4.10 Hubungan Sikap Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi DPT…… 38
4.11 Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pemberian
Imunisasi DPT…………………………………………………………... 39

xiii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar
2.1 Kerangka Teori Lawrence Green………................................................... 15
3.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian……………………………………... 21

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran
1. Lembar Persetujuan Responden…………………………………………… 60
2. Kuesioner Penelitian………………………………………………………. 61
3.Data Kepatuhan Responden……………………………………………….. 65
4. Data Pengetahuan Responden…………………………………………….. 67
5. Data Pendidikan Responden………………………………………………. 69
6. Data Pekerjaan Responden………………………………………………... 71
7. Data Sikap Responden…………………………………………………….. 73
8.Data Dukungan Keluarga Responden……………………………………… 75
9.Data Sumberdaya Puskesmas Bandar Jaya………………………………. 77
10.Data Sarana dan Prasarana Puskesmas Bandar Jaya…………………….. 78
11.Riwayat Hidup Penulis…………………………………………………… 79

xv
xvi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
kesehatan terdepan dan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dasar di tingkat masyarakat yang telah dikembangkan sejak tahun 1968.
Dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, puskesmas
menjadi salah satu kunci utama bangsa Indonesia untuk kesuksesan
peningkatan tersebut. (Kementrian PPN/Bappenas, 2018).
Program puskesmas yang paling penting diantaranya adalah program
kesehatan Ibu dan anak (KIA). Imunisasi dasar berupa imunisasi DPT
merupakan salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas pada
program kesehatan Ibu dan Anak (KIA). (Daryanti, 2019).
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.(Kemenkes RI, 2017).
Kementerian Kesehatan RI (2018) mengubah konsep imunisasi dasar
lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri
dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup,
diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang
optimal.
Salah satu imunisasi yang dilakukan untuk penunjang kesehatan
balita adalah Imunisasi DPT . Imunisasi DPT merupakan vaksinasi yang
diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan
terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan/ batuk seratus hari), dan
tetanus. DPT merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang
telah dihilangkan sifat racunnya, namu namun masih dapat merangsang
pembentukan zat anti (toksoid) (Putri Mahayu, 2016)

1
2

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 1,5 juta anak


mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Pada 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak tidak
mendapatkan imunisasi lengkap dan bahkan ada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi sama sekali. (Kemdikbud, 2019).
Pada Negara-negara anggota WHO, imunisasi dasar DPT baru
mencapai 86% dan masih terdapat 4% bayi yang belum sepenuhnya
mendapatkan vaksinasi dan tetap beresiko terkena penyakit DPT di dunia.
(Susanti, D.K., 2021). Indonesia termasuk salah satu Negara dengan jumlah
anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap cukup banyak. Situasi ini
telah berdampak pada munculnya kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (DP3I) seperti difteri, campak dan polio.
(Kemdikbud, 2019).
Salah satu target keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya
Universal Child Immunization (UCI) yang merupakan cakupan imunisasi
dasar lengkap bayi secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan. Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat (herd immunity) terhadap penularan Penyakit Menular yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). (Dinkes Provinsi Sumsel, 2019.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Indonesia tahun 2019 sebesar
93,7 %. Angka ini sudah sesuai dengan target Renstra tahun 2019 yaitu
sebesar 93 %. Sedangkan menurut Provinsi, Bali menduduki provinsi yang
tertinggi untuk capaian Imunisasi Dasar lengkap sebesar (104,2%) dan untuk
capaian terendah ada pada provinsi Aceh sebesar (50,9 %). (Kementrian
Kesehatan RI, 2019).
Menurut survey Kementerian Kesehatan RI dan UNICEF terbaru
terhadap lebih dari 5.300 fasilitas kesehatan di Indonesia menunjukkan 84%
responden mengatakan layanan imunisasi anak terganggu akibat Covid-19.
Survei ini juga menunjukkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia
pada April 2020 menurun 4,7 % dibandingkan bulan april tahun 2019. Saat

STIK Bina Husada Palembang


3

normal saja, jauh sebelum krisis kesehatan, berdasarkan data riset kesehatan
tahun 2018 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di
Indonesia untuk anak berusia 12-23 bulan hanya sekitar 58% (targetnya 93%
pada tahun 2018) dari sekitar 6 juta anak yang harus divaksinisasi. Dengan
adanya pandemic target cakupan imunisasi dasar lengkap semakin berat. (The
Conversation, 2020).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (2019), Cakupan
Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2019 sebesar (99,3 %). Angka ini melebihi
target nasional yaitu sebesar (90,8 %). Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan
yang cakupan Imunisasi dasar lengkap tertingginya ada pada kabupaten Lahat
sebesar (111 %) dan terendahnya pada kabupaten Empat Lawang sebesar
(79,5 %).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat (2020), Cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap yang tertinggi di Puskesmas Kelurahan Palembaja yaitu
sebesar (100 %) dan terendah di Puskesmas Bandar Jaya yaitu sebesar (93,5
%). Angka yang ditunjukkan Puskesmas Bandar Jaya ini belum mecapai
target yaitu 95%.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan Imunisasi
DPT ini belum sesuai target yang diharapakan, yaitu belum optimalnya
pendataan dan pencarian target sasaran imunisasi, Petugas belum
memanfaatkan Sistem Pemantauan Wilayah stempat secara optimal dalam
menganalisa cakupan, masih adanya petugas yang berfokus hanya pada
sasaran yang mendapatkan pelayanan Imunisasi di Puskesmas dan
Jaringannya (Posyandu, Pustu, Polindes, dll) dan kurangnya koordinasi
dengan fasyankes swasta seperti RS, Klinik, Bidan Praktek Mandiri dan
Dokter. Selain itu, adanya kelompok masyarakat yang menolak imunisasi
(anti vaksin) yang disebabkan karena masih adanya keraguan dari orang tua
untuk memberikan vaksin pada anaknya. (Dirjen P2P, 2016).
Pengetahuan ibu sangat penting, dapat mengetahui efek samping
yang timbul dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi efek
samping pada anaknya terhadap imunisasi. Para ibu harus memiliki

STIK Bina Husada Palembang


4

kepatuhan dalam kunjungan dalam pemberian imunisasi supaya vaksin dalam


tubuh bayi dapat bekerja secara maksimal. (Hidayati dan Lidiawati, 2020).
Selain itu, menurut Notoadmojo (2010) dalam Fitriani E (2017),
menyebutkan bahwa Tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sikap Ibu juga
mempengaruhi kepatuhan (perilaku) Ibu dalam melakukan kunjungan untuk
pemeberian imunisasi kepada anaknya.
Penelitian Astuti dan Fitri (2017), masih rendahnya pencapaian
imunisasi dasar lengkap disebabkan karena diantaranya tempat pelayanan
imunisasi yang jauh dan sulit terjangkau, jadwal pelayanan tidak teratur dan
tidak sesuai dengan kegiatan masyarakat, tidak tersedianya kartu imunisasi
(buku KIA), rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
manfaat, serta waktu pemberian imunisasi. Selain itu faktor budaya dan
pendidikan serta kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh untuk
meningkatkan pencapaian imunisasi yang lengkap
Penelitian Hartati, dkk (2019), dukungan keluarga, informasi dan
motivasi ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena yang terdekat
dengan bayi dan anak adalah ibu. Pengetahuan, kepercayaan dan perilaku
kesehatan seorang ibu akan mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi
dasar, sehingga dapat mempengaruhi status imunisasinya.
Penelitian Negussie, dkk (2016), untuk menekan jumlah anak
dengan status imunisasi tidak lengkap, di Kecamatan Arbegona perlu
mempertimbangkan perencanaan khusus untuk Ibu dengan profil resiko
tersebut. Fokus pada penguatan kesehatan kegiatan komunikasi untuk
meningkatkan kesadaran imunisasi dan mengatasi kekhawatiran efek samping
vaksin di tingkat komunitas juga dibutuhkan. Ini dapat dicapai dengan
mengintegrasikan layanan imunisasi ke elemen perawatan kesehatan primer
lainnya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data awal yang peneliti lakukan di
Puskesmas Bandar Jaya lahat tahun 2019 diperoleh data dari DPT 1 sebesar
99,4 %, DPT 2 sebesar 99,2 % dan DPT 3 sebesar 99,4%, dan data yang
diperoleh pada tahun 2020 DPT 1 sebesar 92,7 %, DPT 2 sebesar 93,4 % dan

STIK Bina Husada Palembang


5

DPT 3 turun menjadi sebesar 94,4 %. Berdasarkan hasil wawancara


langsung dengan beberapa Ibu saat kunjungan Imunisasi, didapatkan
informasi bahwa Ibu yang tidak datang ke kunjungan Imunisasi karena
anaknya demam pada saat DPT pertama dan Ibu merasa khawatir anaknya
akan demam lagi jika melakukan DPT selanjutnya. Dan selain itu, alasan ibu
tidak melakukan imunisasi DPT pada anaknya karena Ibu lupa akan jadwal
untuk imunisasi DPT sehingga Ibu tidak patuh untuk melakukan imunisasi
DPT ke 2 dan ke 3 nya.

1.2. Rumusan Masalah


Adanya penurunan data kunjungan imunisasi DPT bagi Balita di
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun 2020 DPT 1 menurun
sebesar 6,7 % %, DPT 2 menurun sebesar 5,8 % dan DPT 3 menurun sebesar
5 %. Berdasarkan rumusan masalah tersebut peneliti tertarik untuk
menganalisis kepatuhan ibu (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap dan
dukungan keluarga ) dalam memberikan imunisasi DPT pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021.

1.3. Pertanyaan Penelitian


Bagaimanakah analisis tentang kepatuhan Ibu (pengetahuan,
pendidikan, pekerjaan, sikap dan dukungan keluarga ) dalam memberikan
Imunisasi DPT pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat Tahun 2021?

1.4. Tujuan Penelitian


1.4.1. Tujuan Umum
Diketahuinya analisis kepatuhan Ibu (pengetahuan, pendidikan,
pekerjaan, sikap dan dukungan keluarga) dalam memberikan Imunisasi
DPT pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021.

STIK Bina Husada Palembang


6

1.4.2. Tujuan Khusus


1. Diketahuinya distribusi frekuensi karakteristik demografi responden
(pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap dan dukungan keluarga)
Ibu di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021.
2. Diketahuinya distribusi frekuensi kepatuhan responden (Ibu)
terhadap pemberian imunisasi DPT pada Balita di Puskesmas Bandar
Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021.
3. Diketahuinya analisis hubungan antara pengetahuan ibu terhadap
pemberian Imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat Tahun 2021.
4. Diketahuinya analisis hubungan pendidikan ibu terhadap pemberian
Imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021.
5. Diketahuinya analisis hubungan pekerjaan ibu terhadap pemberian
Imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021.
6. Diketahuinya analisis hubungan sikap ibu terhadap pemberian
Imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021.
7. Diketahuinya analisis hubungan dukungan keluarga terhadap
pemberian Imunisasi DP pada balita di Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat Tahun 2021.

1.5.Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat bagi Puskesmas Bandar Jaya
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai
pengetahuan dan masukan bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas
dalam upaya meningkatkan kepatuhan Ibu terhadap pemberian
Imunisasi DPT pada Balita sehingga cakupan imunisasi dasar

STIK Bina Husada Palembang


7

lengkap dapat tercapai di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten


Lahat Tahun 2021.

1.5.2. Manfaat bagi STIK Bina Husada Palembang


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menjadi referensi untuk penelitian dimasa yang akan datang,
serta dapat dipakai untuk menambah kepustakaan di STIK Bina
Husada.

1.5.3. Manfaat Bagi Peneliti


Sebagai sarana dalam menambah wawasan pengetahuan peneliti
tentang metodologi penelitian dan sebagai wadah mengaplikasikan ilmu
yang di dapat selama menempuh perkuliahan khususnya tentang
administrasi kebijakan kesehatan pada masyarakat di Puskesmas.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian bidang kesehatan masyarakat
dalam lingkup administrasi kebijakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kepatuhan Ibu terhadap pemberian Imunisasi DPT
pada Balita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
lahat pada tanggal 30 Juni sampai 23 Juli tahun 2021. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi
penelitian adalah Ibu dari balita yang diberikan imunisasi DPT di
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat sebanyak 160 orang, dan sampel
dalam penelitian ini sebanyak 65 orang diambil dengan menggunakan
rumus slovin. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
metode wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan
Analisis Univariat, Analisis Bivariat dengan Uji Chi-square.

STIK Bina Husada Palembang


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Imunisasi DPT


1. Pengertian Imunisasi DPT
Menurut Maryunani (2010) dalam Mahabbah R.N (2019),
Imunisasi DPT-HB-Hib merupakan imunisasi yang diberikan untuk
mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, tetanus, pneumonia
(radang paru), dan meningitis (radang selaput otak). Efek samping
biasanya berupa bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan
disertai demam dapat timbul. Kontra-indikasi imunisasi yaitu tidak
dapat diberikan pada anak yang mempunyai penyakit atau kelainan
saraf baik bersifat keturunan atau bukan, seperti epilepsy, menderita
kelainan saraf, anak yang sedang demam/sakit keras dan yang mudah
mendapatkan kejang dan mempunyai sifat alergi, seperti eksim atau
asma.

2. Tujuan Imunisasi DPT


Menurut PP IDAI (2011) dalam Haris R.W (2018) Tujuan
imunisasi DPT adalah untuk mencegah terjadinya penyakit difteria,
pertusis, tetanus pada seseorang dan menghilangkan penyakit tersebut
pada sekelompok masyarakat.

3. Jadwal Imunisasi DPT


Menurut IDAI (2017), Imunisasi dasar DPT (primary
immunization) pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.
DPT-1 diberikan pada umur 2 bulan, DPT-2 pada umur 3 bulan dan
DPT-3 pada umur 4 bulan. Ulangan booster DPT selanjutnya (DPT-4)
pada umur 18 bulan dan DPT-5 pada saat masuk sekolah umur 5
tahun.

8
9

4. Dosis dan Cara Pemberian DPT


Menurut Proverawati & Andhini (2010) dalam Haris R.W
(2018), Cara pemberian imunisasi DPT adalah melalui injeksi
intramuscular. Suntikan diberikan pada paha tengah luar atau
subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc. Cara memberikan vaksin ini,
sebagai berikut :
1. Letakan bayi pada posisi miring diatas pangkuan ibu dengan
seluruh kaki telanjang.
2. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
3. Pegang paha dan ibu jari dan jari telunjuk.
4. Masukkan jarum dengan sudut 90 derajat.
5. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga
masuk ke dalam otot. Untuk mengurangi rasa sakit, suntikan
secara perlahan-lahan.

5. Efek Samping DPT


Menurut Kevin A (2019), Efek samping dari Imunisasi DPT dapat
muncul antara lain :
a. Demam ringan
b. Bengkak pada bagian suntikan
c. Kulit pada bagian suntikan menjadi merah dan sakit
d. Anak terlihat lelah
e. Anak Menjadi rewal.

6. Reaksi KIPI
Menurut PP IDAI (2011) dalam Haris R.W (2018), Adapun
Gejala KIPI dari Vaksinasi DPT Yaitu :
1. Reaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi injeksi
terjadi pada separuh (42,9%) penerima DTP.
2. Proporsi demam ringan dengan reaksi lokal sama dan 2,2 % di
antaranya dapat mengalami hiperpireksia. Anak gelisah dan

STIK Bina Husada Palembang


10

menangis terus menerus selama beberapa jam pasca suntikan


(inconsolablecrying).
3. Dari suatu penelitian ditemukan adanya kejang, demam (0,06%)
sesudah vaksinasi yang dihubungkan dengan demam yang terjadi.
4. Kejadian ikutan yang paling serius adalah terjadinya ensefalopati
akut atau reaksi anafilaksis dan terbukti disebabkan oleh
pemberian vaksin pertusis.

7. Kontra Indikasi Imunisasi DPT


Kemudian PP IDAI (2011) dalam Haris R.W (2018), menyatakan
bahwa Kontra indikasi Imunisasi DPT antara lain :
1. Riwayat anafilaksis pada pemberian vaksin sebelumnya.
2. Ensefalopati sesudah pemberian vaksin pertusis sebelumnya.
3. Keadaan lain dapat dinyatakan sebagai perhatian khusus
(precaution). Misalnya sebelum pemberian vaksin pertusis
berikutnya bila pada pemberian pertama dijumpai, riwayat
hiperpireksia, keadaan hipotonik-hiporesponsif dalam 48 jam,
anak menangis terus menerus selama 3 jam dan riwayat kejang
dalam 3 hari sesudahnya.

2.1.1. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi DPT


1. Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang
selaput lendir pada hidung serta tenggorokan. Penyakit ini membentuk
lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan, yang dapat
membuat anak sulit makan dan bernapas. Bila infeksi dibiarkan dan
tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan
kerusakan saraf, ginjal, dan jantung. (Kevin A, 2019).

STIK Bina Husada Palembang


11

2. Pertusis
Penyakit pertusis menurut Immunise, A.P (2016) adalah penyakit
batuk rejan yaitu penyakit yang menular mempengaruhi saluran udara
dan pernapasan. Penyakit ini menyebabkan batuk kejang. Kekejangan
pada anak seperti megap-megap untuk bernapas. Sering diikuti
mutah-muntah dan batuk ini dapat berlangsung selama berbulan-
bulan.

3. Tetanus
Kemudian Menurut Kevin A (2019), tetanus merupakan penyakit
yang dapat menyebabkan kekakuan otot parah, kelumpuhan, dan
kejang otot. Penyakit ini juga disebabkan oleh bakteri. Berbeda
dengan difteri dan pertusis yang menular, tetanus tidak ditularkan dari
orang ke orang, tetapi dari luka yang kotor dan terpapar tanah .

4. DPT
Penyakit DPT, yang dikutip dari Kepmenkes (2014) merupakan
Penyakit yang terjadi pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh
virus DPT tipe 1, 2, atau 3. Secara klinis menyerang anak di bawah
umur 15 tahun dan menderita lumpuh layu akut (acute flaccid
paralysis). (Kemenkes, 2014).

2.2. Kepatuhan
2.2.1. Definisi Kepatuhan
Dikutip dari Diyanti, N (2019) yang mendefinisikan Kepatuhan
merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang taat pada aturan, perintah
yang telah ditetapkan , prosedur dan disiplin yang harus dijalankan.
Dalam Encylopedia of Social Psychology bahwa kepatuhan mengacu
pada tindakan yang sesuai permintaan yang bersumber dari luar.
Permintaan tersebut dapat bersumber dari orang atau objeck. Kepatuhan

STIK Bina Husada Palembang


12

tidak mengacu pada suatu keadaan menerima perilaku yang ditampilan


atau ada perubahan sikap tetapi melakukan sesuatu sesuai permintaan.
Sedangkan definisi kepatuhan berdasarkan kutipan dari Kaloh,
dkk (2017) adalah sejauh mana perilaku tertentu (seperti menuruti
perintah dokter atau melakukan gaya hidup sehat) sesuai instruksi dokter
atau saran kesehatan. Kepatuhan ini dipengaruhi atau dikendalikan oleh
berbagai faktor seperti usia, pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan,
status sosial ekonomi, budaya, kondisi wilayah dan kepercayaan pada
vaksinator. Sehingga pembuat program dan kebijakan harus
memperhatikan faktor-faktor tersebut ketika merancang strategi untuk
meningkatkan cakupan imunisasi arau meningkatkan kepatuhan ibu
dalam pemberian imunisasi pada bayinya sesuai dengan jadwal imunisasi
yang sudah ditetapkan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
efektifitas imunisasi adalah kepatuhan terhadap jadwal imunisasi.
Apabila ibu tidak patuh dalam mengimunisasikan bayinya maka akan
berpengaruh sangat besar terhadap kekebalan tubuhnya dan kerentanan
tubuh bayi terhadap suatu penyakit. Sehingga diharapkan bayi
mendapatkan imunisasi tepat waktu.

2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan (Konsep Perilaku) Terkait


Pemberian Imunisasi
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Ayuningtyas (2019) ada
tiga faktor yang berhubungan dengan perilaku seseorang yaitu Faktor
Pemudah (Predisponding Factor), Faktor Pemungkin (Enabling Factor)
dan Faktor Penguat (Reinforcing Factor).

1. Faktor Pemudah (Predisposing Factor)


Faktor penyebab seseorang yang mau mengimunisasikan
anaknya, karena dihubungkan oleh :

STIK Bina Husada Palembang


13

a. Pengetahuan ibu
Menurut Notoadmojo (2010) dalam Fitriani, E (2017)
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi mellaui panca indra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
b. Tingkat pendidikan
Sedangkan Pendidikan Menurut Notoadmojo (2010) dalam
Fitriani, E (2017) merupakan proses belajar yang berarti dalam
dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan
atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih
matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.
c. Pekerjaan
Berdasarkan Notoadmojo (2007) dalam Safira, B.R (2013)
yang mendefenisikin Kerja adalah suatu hal dalam kehidupan
yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-
macam, berkembang dan berubah, bahkan sering tidak disadari
seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya.
d. Sikap
Menurut Notoadmojo (2007) dalam Safira, B.R (2013) juga
mendefenisikan sikap sebagai reaksi atau respon seseorang yang
masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap adalah
manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan
bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi predisposisi
tindakan atau perilaku Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan
oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang
dan berubah, bahkan seringkaii tidak disadari oleh pelakunya,
seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya.

STIK Bina Husada Palembang


14

e. Tingkat pendapatan
Dan menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers
(1982) dalam Istriyati (2011) yang mengatakan bahwa
“Pendapatan merupakan keseluruhan penerimaan baik berupa
uang maupun barang yang berasal dari pihak lain maupun dari
hasil sendiri. Pendapatan dalam penelitian suatu tingkat
penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan
sampingan dari ibu dan anggota keluarga lainya”.
f. Dukungan keluarga
Kemudian menurut Wortman dan Dunkell-Scheffer (1987)
dalam Istriyati (2011) mengatakan bahwa Dukungan yang
meliputi ekspresi perasaan positif, termasuk menunjukkan bahwa
seseorang diperlukan dengan rasa penghargaan yang tinggi,
ekspresi persetujuan dengan atau pemberitahuan tentang
ketepatan keyakinan dan perasaan seseorang. Ajakan untuk
membuka diri dan mendiskusikan keyakinan dan sumbersumber
juga merupakan bentuk dukungan social.

2. Faktor Pemungkin (Enabling Factor)


Faktor pemungkin yang Menurut Notoadmojo (2010) dalam
Sari, D.D (2018) yaitu merupakan Faktor yang menyebabkan
seseorang selalu ikut program imunisasi anaknya yang dihubungkan
dengan :
a. Keterjangkauan ketempat imunisasi.
b. Ketersediaan tempat pelayanan imunisasi (sarana dan prasarana).
c. Ketersediaan waktu.

STIK Bina Husada Palembang


15

3. Faktor Penguat (Reinforcing Factor)


Kemudian Menurut Notoadmojo (2010) dalam Sari, D.D
(2018) juga menyebutkan bahwa faktor penguat dalam memberikan
imunisasi pada anak juga tidak luput dari peran :
a. Peran kader.
b. Peran petugas kesehatan.
c. Peran pemerintah

2.3.Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori Menurut Lawrence Green (1998)

Faktor Pemudah
1.Pengetahuan
2.Sikap
3.Kepercayaan
4.Nilai
5.Variabel Demografik

Faktor Pemungkin
1.Ketersediaan sumberdaya
kesehatan
2.Aksesibilitas sumberdaya
SPESIFIK
kesehatan
Prioritas masyarakat/
PERMASALAHAN
pemerintah dan komitmen PERILAKU
terhadap kesehatan
3.Keterampilan yang terkait
dengan kesehatan

Faktor Penguat
1.Keluarga
2.Rekan-rekan
3.Guru
4.Majikan atau pimpinan
5.Penyedia layanan
kesehatan
Catatan : Garis padat menyiratkan memberikan kontribusi pengaruh, dan garis putus-putus berarti efek
sekunder. Angka menunjukkan urutan perkiraan dimana tindakan biasanya terjadi.

Sumber : Green,LW, Kreuter, MW, Akta, SG,Partridge,KB (1980).

STIK Bina Husada Palembang


16

2.4.Penelitian Terkait
Tabel 2.1 Penelitian Terkait
No Nama Judul Apa Yang diteliti Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Riski Hubungan Variabelnya : Hasil penelitian
Wahyuni Pengetahuan 1.Pengetahuan Ibu menunjukkan ada hubungan
Haris Ibu Tentang 2.Kelengkapan pengetahuan Ibu tentang
(2018) Imunisasi DPT Imunisasi DPT imunisasi DPT dengan
dengan Metode Penelitian: kelengkapan imunisasi DPT
Kelengkapan Kuantitatif dengan pada Bayi usia 4-12 Bulan,
Imunisasi DPT Desain didapatkan hasil analisis
pada Bayi Usia Observasional yaitu nilai p-value sebesar
4-12 Bulan di Analitik dengan 0,018 < 0,05.
Wilayah Kerja Pendekatan Cross
Puskesmas Sectional
Ranomeeto
Kabupaten
Konawe
Selatan Tahun
2018
2. Eka Fitriani Faktor yang Variabel Penelitian: Hasil penelitiannya
(2017) Mempengaruhi 1.Pengetahuan menyimpulkan bahwa
Ketepatan 2. Pendidikan sebagian besar responden
Pemberian 3.Status Pekerjaan tidak sesuai jadwal dalam
Imunisasi 4.Sikap Ibu pemberian imunisasi (62,9
Dasar di 5.Dukungan Keluarga %. Tidak terdapat hubungan
Wilayah Kerja Metode Penelitian : yang signifikan antara
Penelitian Kuantitatif
Puskesmas pendidikan orang tua,
dengan
Perawatan pekerjaan, sikap, dukungan
menggunakan desain
Tanjung keluarga dengan ketepatan
Analitik
Seloka pemberian imunisasi dasar.
Observasional
Kabupaten dengan pendekatan Terdapat hubungan yang
Kota Baru Cross Sectional signifikan antara
Tahun 2017. pengetahuan dengan
ketepatan pemberian
imunisasi dasar.

3. Senewe, Analisis Variabel Penelitian: Hasil penelitiannya


M.S, dkk Faktor-Faktor 1.Pendidikan menunjukkan bahwa tidak
(2017) yang 2.Dukungan keluarga terdapat hubungan pendidikan
Berhubungan 3.Motivasi ibu dengan kepatuhan ibu
dengan 4.Sikap dalam pemberian imunisasi
Kepatuhan Ibu 5.Pengetahuan dasar, karena pendidikan
dalam 6. Tindakan yang tinggi tidak menjamin
7.Pelayanan seseorang mempunyai
Pemberian
Kesehatan pengetahuan yang banyak..
Imunisasi
8.Umur Dan terdapat hubungan
Dasar Di
9.Jenis Kelamin dukungan keluarga, motivasi

STIK Bina Husada Palembang


17

puskesmas 10.Jenis imunisasi ibu, sikap ibu, tingkat


Tongkaina 11.Kepatuhan pengetahuan, tindakan ibu,
Kecamatan imunisasi pelayanan kesehatan dengan
Bunaken Kota kepatuhan ibu dalam
Madya pemberian imunisasi dasar,
Manado Karena adanya dukungan
keluarga, adanya
dorongan/motivasi yang
banyak, sikap yang baik,
tindakan yang menunjukkan
kepatuhan dan pelayanan
kesehatan yang baik atau
memberikan kenyaman akan
mempengaruhi kepatuhan ibu
dalam pemberian imunisasi.

4. Rachmawati Faktor-faktor Variabel Penelitian Hasil penelitiannya


Sukarno yang 1. Usia Ibu menyimpulkan bahwa factor
Putri (2016) mempengaruhi 2. Tingkat yang mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Pendidikan Ibu kepatuhan Ibu dalam
dalam 3. Persepsi pemberian imunisasi dasar
Pemberian Penerimaan pada Balita yaitu usia ibu
Imunisasi Vaksin Terkait (p=0,57), tingakat pendidikan
Dasar Pada Agama Ibu ibu (p=0,039), persepsi
Baliata di 4. Kerentanan yang penerimaan vaksin terkait
Dukuh Pilang dirasakan Ibu agama Ibu (p=0,002),
Bangau Desa 5. Isyarat untuk kerentanan yang dirasakan
Sepat Masaran Bertindak Ibu Ibu (p=0,004), isyarat untuk
Sragen Tahun 6. Manfaat yang bertindak ibu (p=0,016),
2016. dirasakan Ibu manfaat yang dirasakan ibu
7. Hambatan yang (p=0,006), dan hambatan
dirasakan Ibu. yang dirasakan ibu (p=0,008).
8. Kepatuhan Ibu Berdasarkan analisis
Metode Penelitian : multivariate factor yang
Penelitian paling besar pengaruhnya
Kuantitatif dengan adalah hambatan yang
pendekatan Cross dirasakan ibu dalam
Sectional pemberian imunisasi dasar
(p= 0,007; OR= 262,67)

5. Vivi Triana Faktor yang Variabel Penelitian Hasil Penelitian menunjukkan


(2016) Berhubungan 1. Pendidikan bahwa hasil analisis bivariate
dengan 2. Pengetahuan diperoleh p value pendidikan
Pemberian 3. Sikap (0,34), pengetahuan (0,007),
Imunisasi 4. Pekerjaan sikap (0,014), pekerjaan
Dasar Lengkap (0,66), pelayanan kesehatan
5. Pelayanan
Pada Bayi (0,47), hambatan (0,43),
Kesehatan
Tahun 2015. motivasi (0,001).Hasil
6. Hambatan analisis multivariate
7. Motivasi dipwrolwh variable motivasi
8. Pemberian (0,001) yang berpengearuh

STIK Bina Husada Palembang


18

Imunisasi Dasar dominan.


Lengkap

Metode Penelitian :
Penelitian Kuantitatif
dengan pendekatan
Cross Sectional.

6. Selina Hubungan Variabel penelitian : Hasil Penelitian menunjukkan


Heraris Pengetahuan 1.Pengetahuan bahwa Tidak ada Hubungan
(2015) Ibu Tentang 2.Kelengkapan antara pengetahuan dan
Imunisasi Imunisasi Dasar kelengkapan imunisasi dasar
Dasar Terhadap Metode penelitian : (p=0,081) sehingga
Kelengkapan dengan menggunakan disimpulkan bahwa
Imunisasi pendekatan cross kelengkapan imunisasi dasar
Dasar Pada sectional. tidak dipengaruhi
Anak di pengetahuan ibu tentang
Posyandu imunisasi dasar.
Wilayah Kerja
Puskesmas
Pembina Plaju
Palembang

STIK Bina Husada Palembang


BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan
metode survey deskriptif analitik dan rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yaitu penelitian
potong lintang, menganalisis variabel pada suatu periode yang sama atau
pada waktu yang sama (Azwar dan Prihartono, 2014).
Penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara pengetahuan,
pendidikan, pekerjaan, sikap, dan dukungan keluarga yang merupakan
variabel independen dan variabel dependennya yaitu kepatuhan Ibu dalam
pemberian Imunisasi DPT dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), artinya
tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat yang
bersamaan.
.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat.

3.2.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Juni sampai dengan 23 Juli
Tahun 2021.

19
20

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari suatu gejala yang
mempunyai karakteristik yang sama (Arikunto, 2015). Populasi ini
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini yaitu Ibu dari balita yang diberikan imunisasi DPT
di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2020 -2021, yaitu
berjumlah 160 Ibu. Jumlah populasi ini dilihat dari jumlah kunjungan per
bulannya yang diambil dari 1 bulan terakhir di bulan Februari 2021.

3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang sudah tentu mampu

secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar, 2017). Sampel

dalam penelitian ini adalah Ibu dari Balita yang diberi Imunisasi DPT .

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu:

N= N
1 + Ne2
Keterangan :

n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
e = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 0,1.

n = 160
1 + 160 (0,1)2
n = 160
1 + 160 (0,01)
n = 55 = 61,53 = 62 dibulatkan menjadi 65 responden.
2,6

STIK Bina Husada Palembang


21

Maka dengan perhitungan rumus Slovin diatas, sampel dalam

penelitian ini sebanyak 65 responden.

3.3.3. Cara Pengambilan Sampel


Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti
sifat-sifat populasi atau pun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoadmodjo,2010).
Adapun sampel dalam penelitian ini dengan kriteria :

1. Kriteria Inklusi

a. Ibu yang bersedia menjadi responden.


b. Ibu dari Balita yang melakukan Imunisasi DPT di Wilayah Kerja
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat.
c. Ibu dari balita yang anaknya sudah di imunisasi DPT di Wilayah
Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat.
d. Ibu dari Balita yang melakukan Imunisasi DPT 1, 2 ,3 sesuai dengan
jadwal tanggal imunisasi di Kartu KMS nya.
e. Ibu yang bisa membaca dan menulis.

2. Kriteria Eksklusi
a. Ibu dari Balita tidak bersedia menjadi responden.
b. Ibu dari Balita yang melakukan Imunisasi DPT Booster untuk usia 18
bulan keatas.

STIK Bina Husada Palembang


22

3.4. Kerangka Konsep

Faktor Pemudah
Pengetahuan

Pendidikan
KEPATUHAN IBU
Pekerjaan MEMBERIKAN
IMUNISASI DPT
Sikap

Dukungan
Keluarga

Gambar 3.1 Bagan kerangka konsep penelitian

3.5. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian


Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat
hal yang didefenisikan yang dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat
diamati atau diobservasi itu penting, karena hal yang dapat diamati itu
membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk mendapatkan
hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan peneliti terbuka untuk diuji
lagi oleh orang lain. (Sumadi Suryabrata, 2017).

STIK Bina Husada Palembang


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur/skor Skala ukur
1. Kepatuhan Ibu Kepatuhan Ibu merupakan suatu Wawancara Kuesioner 1.Patuh, jika melakukan dpt 1-3 Ordinal
dalam perilaku atau tindakan Ibu dalam dan Cek list sesuai jadwal di kartu KMS.
Memberikan merespon untuk memberikan Observasi (skor ≥ 3)
Imunisasi DPT Imunisasi DPT pada Balitanya 2.Tidak patuh, jika melakukan
sesuai dengan ketentuan yang dibe dpt 1-3 tidak sesuai dengan
rikan oleh tenaga kesehatan dimana jadwal di kartu KMS (skor < 3).
Ibu tersebut melakukan Imunisasi
pada Balitanya sesuai dengan
jadwal ulang tanggal Imunisasi
DPT selanjutnya di Kartu KMS.
2. Pengetahuan Pengetahuan responden tentang Wawancara Kuesioner 1.Baik, jika skor ≥ 3 Ordinal
Imunisasi DPT dan Cek list 2.Tidak baik, jika skor < 3
(Arikunto, 2015)
3. Pendidikan Pendidikan terakhir yang ditempuh Wawancara Kuesioner 1.Tinggi = Sarjana Ordinal
responden dan Cek list 2. Rendah = SD,SMP, SMA
(T.Toyyibatussalamah, 2017)

STIK Bina Husada Palembang 23


No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur/skor Skala ukur
4. Pekerjaan Pekerjaan yang dijalani responden Wawancara Kuesioner 1.Bekerja Ordinal
sekarang dan Cek list 2. Tidak bekerja

5. Sikap Pandangan/ Respon Ibu tentang Wawancara Kuesioner 1.Baik, skor ≥ 6 Ordinal
Imunisasi DPT dan Cek list 2.Tidak baik < 6

6. Dukungan Dukungan keluarga responden Wawancara Kuesioner 1.Mendukung skor ≥ 3 Ordinal


keluarga dalam memberikan Imunisasi DPT dan Cek list 2.Tidak mendukung < 3
pada Balitanya baik moril maupun
materil

STIK Bina Husada Palembang 24


25

3.6. Hipotesis (Ha)


Menurut Mundialarso (2016), hipotesis merupakan suatu penyataan
yang masih lemah dan membutuhkan pembuktian untuk menegaskan
apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak, berdasarkan fakta
empiris yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada hubungan antara pengetahuan Ibu terhadap pemberian Imunisasi
DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun
2021.
2. Ada hubungan antara pendidikan Ibu terhadap pemberian Imunisasi
DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun
2021.
3. Ada hubungan antara pekerjaan Ibu terhadap pemberian Imunisasi DPT
pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun 2021.
4. Ada hubungan antara sikap Ibu terhadap pemberian Imunisasi DPT pada
Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun 2021.
5. Ada hubungan antara dukungan keluarga Ibu terhadap pemberian
Imunisasi DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat
tahun 2021.

3.7. Pengumpulan Data dan Manajemen Data


3.7.1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2016), Data primer merupakan sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data
primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dan ceklist dengan
subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung di
lapangan dengan memanfaatkan enumerator yaitu petugas lapangan

STIK Bina Husada Palembang


26

yang membantu tugas tim survey dalam kegiatan pengumpulan data


yang berjumlah 3 orang. Dari 2 orang enumerator (kader posyandu)
bertugas membagikan keusioner penelitian kepada Ibu balita dan 1
orang enumerator (pengelola) memberikan informasi terkait ibu-ibu
Balita yang balitanya melakukan imunisasi DPT. Penelitian ini
menggunakan data yang diambil dari kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal
yang diketahui. Kuesioner untuk data kelengkapan imunisasi dikutip
dari Kemenkes RI, 2014. Untuk Kuesioner data pengetahuan responden
diadopsi dari Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani E, 2017.
Sedangkan data untuk pernyataan kuesioner tentang Sikap dan
dukungan Keluarga diadopsi dari penelitian Damayanti B , 2016.

2. Data sekunder
Kemudian menurut Sugiyono (2016), Data sekunder adalah
sumber yang tidak langsung, memberikan data pada pengumpulan
data. Data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada
sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang
digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Data ini
didapatkan dari jurnal terdahulu,buku, publikasi pemerintah, catatan
internal organisasi, laporan hingga berbagai situs yang berhubungan
dengan penelitian.Dalam penelitian ini data sekunder yang diambil
mengenai gambaran umum Puskesmas Bandar Jaya beserta laporan
tentang imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat.

3.7.2. Etika Penelitian


Menurut Alexander Xeran (2017), Penelitian terhadap manusia
sebagai partisipan penelitian membutuhkan ketaatan dalam

STIK Bina Husada Palembang


27

mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar etika penelitian. Beberapa


pedoman etika penelitian :
1. Informed Consent
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu memberikan penjelasan
maksud dan tujuan penelitian. Kemudian jika responden setuju diberikan
lembar persetujuan untuk ditdanatangani.
2. Manfaat dan risiko penelitian
Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung
maupun tidak langsung baik bagi partisipan penelitian, masyarakat dan
lingkungan di sekitarmya. Dan untuk menghindari risiko terhadap
partisipan penelitian maka penelitian harus dirancang dengan baik dan
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
3. Anonimitas (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
nama subyek penelitian namun hanya diberi simbol atau kode.
4. Confidentialy (kerahasiaan)
Kerahasiaan data-data yang didapatkan dari responden dijamin oleh
peneliti. Adapun pada keadaan khusus seperti forum ilmiah atau
pengembangan ilmu baru akan mengungkapkan yang didapatkan tanpa
nama asli subyek penelitian.

3.7.3. Manajemen Data


Menurut Andriani Kusumawati (2014), Langkah-langkah
pengolahan data secara manual pada umumnya melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Editing
Merupakan kegiatan pengecekan terhadap isian kuesioner, apakah
jawaban yang diisi sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten. Bila
jawaban yang diisi belum lengkap, jawaban pertanyaan apakah
tulisannya cukup terbaca, jawaban yang tertulis apakah relevan dengan
pertanyaan dan kosistensi. Proses editing merupakan memeriksaan data

STIK Bina Husada Palembang


28

yang telah dikumpulkan baik berupa daftar pertanyaa, kartu atau buku
register.
2. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
berbentuk angka atau bilangan. Pemberian kode dapat dilakukan
sebelum atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan.
3. Processing
Semua kuisioner terisi penuh dan benar, dan sudah dilakukan
pengkodeaan, mka langkah selanjutnya adalh memproses data agar data
yang sudah di entry dapat dianalisis.
4. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah di entry apakah salah atau tidak.

3.8. Teknik Analisis Data


3.8.1. Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis
ini dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik
deskriptif. Hasil penghitungan statistik tersebut merupakan dasar dari
penghitungan (Siyoto, A dan Sodik, A., 2015).
Pada penelitian ini analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan
distribusi frekuensi variabel pengetahuan, pendidikan, perkerjaan, sikap,
dan dukungan keluarga serta kepatuhan Ibu dalam memberikan Imunisasi
DPT pada Balita. Rumus untuk mencari analisis Univariat yaitu :

X= n x 100%
N

STIK Bina Husada Palembang


29

Keterangan :
X = Nilai persentase
n = Nilai yang diperoleh dari tiap kelompok
N = Jumlah responden

3.8.2. Analisis Bivariat


Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel.
Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel
pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tidak bebas) (Siyoto dan
Sodik, 2015).
Dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, pendidikan, perkerjaan,
sikap dan dukungan keluarga sebagai variabel independen dan kepatuhan
Ibu dalam pemberian imunisasi DPT pada Balitanya sebagai variabel
dependen. Untuk melihat adanya hubungan antara dua variabel tersebut
digunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kesalahan terbesar (level
significantcy) 0,05 atau 5 % dan tingkat kepercayaan (confidence level) 95
% serta untuk mencari nilai Odd Ratio.
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik variabel
independen dengan tingkat kepatuhan Ibu dalam memberikan Imunisasi
DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021
digunakan taraf signifikan yaitu α (0,05) :
a) Apabila p ≤ 0,05 = Ha diterima, berarti ada hubungan antara
karakteristik variabel independen dengan tingkat kepatuhan Ibu dalam
memberikan Imunisasi DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat Tahun 2021.
b) Apabila p > 0,05% = Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara
karakteristik variabel independen dengan tingkat kepatuhan Ibu dalam
memberikan Imunisasi DPT pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat tahun 2021.

STIK Bina Husada Palembang


30

Analisis bivariate juga mencari nilai Odd Ratio untuk mengetahui


tingkat risiko dari masing-masing variabel independennya yang diteliti
dengan menggunakan Uji Regresi Logistik yaitu

OR = axd
bxc

Menghitung nilai Odd Ratio (OR) pada tingkat kepercayaan 95%


dengan menggunakan tabel 2x2. Nilai besarnya Odds Ratio ditentukan
dengan rumus diatas, dimana :
1. Bila OR > 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan
faktor risiko (kausatif).
2. Bila OR = 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan
merupakan faktor risiko.
3. Bila OR < 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan
faktor protektif. (Amanatilla Nisa, 2019).

STIK Bina Husada Palembang


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian


4.1.1. Sejarah
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang
kesehatan, kualitas sistem informasi kesehatan di tingkat Kabupaten
sangat ditentukan oleh sistem informasi yang berkualitas di tingkat
Kecamatan/Puskesmas khususnya cakupan pelayanan kesehatan sebagai
dasar evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi petugas kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat. Adapun visi
pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yaitu tercapainya
Kecamatan sehat yang merupakan gambaran masyarakat Kecamatan,
masa depan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setimggi-tingginya.
Puskesmas Bandar Jaya Lahat dibentuk dengan Peraturan Bupati
Lahat No 44 Tahun 2020 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis
Pusat Kesehatan Masyarakat dengan Kepala UPT Puskesmasnya yaitu
Ibu Meliana, Am.Keb. Puskesmas Bandar Jaya Lahat sebagai salah satu
ujung tombak dalam upaya pembangunan kesehatan khususnya di
Wilayah Kecamatan Kota Lahat.

4.1.2. Visi dan Misi


Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat mempunyai visi “
Terwujudnya Puskesmas Bandar Jaya sebagai Puskesmas perkotaan
dengan pelayanan prima untuk mencapai masyarakat sehat mandiri”.
Adapun misi dari Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat yaitu :
1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang terstandarisasi.

31
32

2. Meningkatkan kinerja sumberdaya manusia yang berkulitas.


3. Meningkatkan sarana dan prasarana.
4. Meningkatkan penyuluhan disegala aspek.
5. Menggalang kerjasama lintas sektor dan peran serta masyarakat.

4.1.3. Data Sumberdaya


Ketenagaan sumberdaya manusia di Puskesmas Bandar Jaya
berdasarkan Pendidikan seluruhnya berjumlah 104 orang yang terdiri dari
3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 3 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 2 orang Sarjana Keperawatan, 1 orang Sarjana Ekonomi, 4
orang Apoteker, 28 orang D3 Keperawatan, 1 orang D3 Gizi, 43 orang
D3 kebidanan, 1 orang AKL/APK, 4 orang Spph/Sprg, 2 orang SMAK, 2
orang LCPK, 2 orang SLTA dan 7 orang D4 Kebidanan.

4.1.4. Data Sarana dan Prasarana


Data Sarana dan Prasarana di Puskesmas Bandar Jaya terdiri dari 4
Polindes yang mana 3 polindes dalam kondisi baik dan 1 polindes dalan
kondisi rusak berat. Puskesmas Bandar Jaya juga memiliki 3 Rumah
Dinas dimana 2 Rumah Dinas dalam kondisi baik dan 1 Rumah Dinas
dalam kondisi rusak berat. Dan terdapat 7 Kendaraan Dinas di
Puskesmas Bandar Jaya, yang terdiri dari 1 kendaraan roda empat
(ambulance) dalam kondisi baik dan 6 kendaraan roda dua dalam kondisi
baik.

4.2. Hasil Penelitian


4.2.1. Hasil Analisis Univariat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis univariat
variabel penelitian yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap dan
dukungan keluarga yang dapat dilihat pada tabel berikut :

STIK Bina Husada Palembang


33

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Puskesmas Bandar Jaya


Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Pengetahuan
Baik 39 60
Tidak Baik 26 40
Total 65 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas variabel pengetahuan tentang imunisasi


DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak berpengetahuan baik yaitu 39
responden (60 %) dibandingkan yang berpengetahuan tidak baik yaitu 26
responden (40 %).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu di Puskesmas Bandar Jaya


Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Pendidikan
Tinggi (Sarjana) 25 38,5
Rendah (SD,SMP,SMA) 40 61,5
Total 65 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas variabel pendidikan tentang imunisasi DPT


dari 65 responden penelitian lebih banyak berpendidikan rendah (SD, SMP,
SMA) yaitu 40 responden (61,5 %) dibandingkan yang berpendidikan tinggi
(Sarjana) yaitu 25 responden (38,5 %).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu di Puskesmas Bandar Jaya


Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Pekerjaan
Bekerja 36 55,4
Tidak Bekerja 29 44,6
Total 65 100

STIK Bina Husada Palembang


34

Berdasarkan tabel 4.3 diatas variabel pekerjaan tentang imunisasi DPT


dari 65 responden penelitian lebih banyak responden yang bekerja yaitu 36
responden (55,4 %) dibandingkan yang tidak bekerja yaitu 29 responden
(44,6 %).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Puskesmas Bandar Jaya


Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Sikap
Baik 45 69,2
Tidak Baik 20 30,8
Total 65 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas variabel sikap tentang imunisasi DPT dari
65 responden penelitian lebih banyak responden yang mempunyai sikap yang
baik yaitu 45 responden (69,2 %) dibandingkan sikap yang tidak baik yaitu 20
responden (30,8 %).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Ibu di Puskesmas


Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Dukungan Keluarga
Mendukung 39 60
Tidak Mendukung 26 40
Total 65 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas variabel dukungan keluarga tentang


imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak responden yang
mendukung yaitu 39 responden (60 %) dibandingkan yang tidak mendukung
yaitu 26 responden (40 %).

STIK Bina Husada Palembang


35

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi


DPT di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Kepatuhan
Patuh 47 72,3
Tidak Patuh 18 27,7
Total 65 100

Berdasarkan tabel 4.6 diatas variabel kepatuhan tentang imunisasi DPT


dari 65 responden penelitian lebih banyak responden yang patuh yaitu 47
responden (72,3 %) dibandingkan yang tidak patuh yaitu 18 responden
(27,7 %).

4.2.2. Hasil Analisis Bivariat


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis bivariat
variabel penelitian yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap dan
dukungan keluarga yang dapat dilihat sebagai berikut :

4.2.2.1. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

No Pengetahuan Kepatuhan dalam Jumlah P


Imunisasi DPT
Value
Patuh Tidak
Patuh

n % n % n %

1. Baik 31 79,5 8 20,5 39 100,0 0,19

2. Tidak Baik 16 61,5 10 38,5 26 100,0

Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0

STIK Bina Husada Palembang


36

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan dari 39 responden dengan pengetahuan


baik sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 31 orang
(79,5 %). Sedangkan dari 26 responden dengan pengetahuan kurang baik yang
patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 16 orang (61,5 %). Berdasarkan
hasil uji statistik tidak ada hubungan dengan ρ value pengetahuan (0,19) lebih
besar dari alpha (α) 0.05.

4.2.2.2. Hubungan Antara Pendidikan Ibu Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

Tabel 4.8 Hubungan Pendidikan Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

No Pendidikan Kepatuhan dalam Jumlah P PR PR


Imunisasi DPT Tidak
Valu Patuh Patuh
Patuh Tidak e
Patuh

n % n % n %

1. Tinggi 22 88 3 12,0 25 100,0 0,05 1,408 0,320

2. Rendah 25 62,5 15 37,5 40 100,0

Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan dari 25 responden dengan pendidikan


tinggi sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 22 orang
(88 %). Sedangkan dari 40 responden dengan pendidikan rendah yang patuh
terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 25 orang (62,5 %). Berdasarkan hasil
uji statistik ada hubungan dengan ρ value pendidikan (0.05) yang lebih kecil
atau sama nilainya dari nilai alpha (α) 0,05. Nilai prevalen ratio (PR) hubungan
antara pendidikan dengan kepatuhan didapatkan sebesar 1,408, nilai tersebut
lebih besar dari 1 (satu) sehingga menunjukkan bahwa faktor yang diteliti
merupakan faktor risiko atau kausatif yang berarti responden dengan pendidikan

STIK Bina Husada Palembang


37

yang tinggi berpeluang 1,408 kali untuk patuh terhadap pemberian imunisasi
DPT pada Balita.Sedangkan nilai prevalen ratio (PR) hubungan antara
pendidikan dengan ketidakpatuhan sebesar 0,320 artinya pendidikan tinggi
beresiko 0,320 kali untuk tidak patuh terhadap pemberian imunisasi DPT.

4.2.2.3. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

Tabel 4.9 Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

No Pekerjaan Kepatuhan dalam Jumlah P


Imunisasi DPT
Value
Patuh Tidak
Patuh

n % n % n %

1. Bekerja 23 63,9 13 12,0 36 100,0 0,15

2. Tidak Bekerja 24 82,8 5 37,5 29 100,0

Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan dari 36 responden yang bekerja


sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 23 orang
(63,9 %). Sedangkan dari 29 responden yang tidak bekerja yang patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT yaitu 24 orang (82,8 %). Berdasarkan hasil uji
statistik tidak ada hubungan dengan ρ value pekerjaan (0,15) lebih besar dari
alpha (α) 0.05.

STIK Bina Husada Palembang


38

4.2.2.4. Hubungan Antara Sikap Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

Tabel 4.10 Hubungan Sikap Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian Imunisasi


DPT

No Sikap Kepatuhan dalam Jumlah P


Imunisasi DPT
Value
Patuh Tidak
Patuh

n % n % n %

1. Baik 34 75,6 11 24,4 45 100,0 0,56

2. Tidak Baik 13 65,0 7 35,0 20 100,0

Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.10 didapatkan dari 45 responden dengan sikap yang


baik sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 34 orang
(75,6 %). Sedangkan dari 20 responden yang bersikap tidak baik yang patuh
terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 13 orang (65,0 %). Berdasarkan hasil
uji statistik tidak ada hubungan dengan ρ value sikap (0,56) lebih besar dari
alpha (α) 0.05.

4.2.2.5. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Ibu Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

STIK Bina Husada Palembang


39

Tabel 4.11 Hubungan Dukungan Keluarga Ibu Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

No Dukungan Kepatuhan dalam Jumlah P


Keluarga Imunisasi DPT
Value
Patuh Tidak
Patuh

n % n % n %

1. Mendukung 25 64,1 14 35,9 39 100,0 0,12

2. Tidak 22 84,6 4 15,4 26 100,0


Mendukung

Jumlah 47 72,3 18 27,7 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.11 didapatkan dari 39 responden yang dukungan


keluarganya mendukung sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi
DPT yaitu 25 orang (64,1 %). Sedangkan dari 26 responden yang dukungan
keluarganya tidak mendukung yang patuh terhadap pemberian imunisasi DPT
yaitu 22 orang (84,6 %). Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada hubungan
dengan ρ value dukungan keluarga (0,12) lebih besar dari alpha nilai (α) 0.05.

STIK Bina Husada Palembang


BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT Pada Balita

Berdasarkan hasil analisis univariat variabel kepatuhan tentang


imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak responden yang
patuh yaitu 47 responden (72,3 %) dibandingkan yang tidak patuh yaitu
18 responden (27,7 %). Dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar
Ibu mempunyai kepatuhan dalam memberikan imunisasi DPT pada
Balitanya dengan ketepatan waktu atau sesuai dengan jadwal dalam
pemberian imunisasi DPT pada Balita.
Dalam Encylopedia of Social Psychology yang dikutip dari Diyanti,
N (2019) bahwa kepatuhan mengacu pada tindakan yang sesuai
permintaan yang bersumber dari luar. Permintaan tersebut dapat
bersumber dari orang atau objeck. Kepatuhan tidak mengacu pada suatu
keadaan menerima perilaku yang ditampilan atau ada perubahan sikap
tetapi melakukan sesuatu sesuai permintaan. Menurut Kaloh, dkk (2017)
Kepatuhan ini dipengaruhi atau dikendalikan oleh berbagai faktor seperti
usia, pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan, status sosial ekonomi,
budaya, kondisi wilayah dan kepercayaan pada vaksinator. Sehingga
pembuat program dan kebijakan harus memperhatikan faktor-faktor
tersebut ketika merancang strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi
arau meningkatkan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi pada
bayinya sesuai dengan jadwal imunisasi yang sudah ditetapkan. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan dalam efektifitas imunisasi adalah
kepatuhan terhadap jadwal imunisasi. Apabila ibu tidak patuh dalam
mengimunisasikan bayinya maka akan berpengaruh sangat besar terhadap
kekebalan tubuhnya dan kerentanan tubuh bayi terhadap suatu penyakit.
Sehingga diharapkan bayi mendapatkan imunisasi tepat waktu.

40
41

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh


Senewe, M.S,dkk (2017) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
sebagian besar responden patuh dalam pemberian imunisasi dasar,
sehingga anak-anak yang berada diwilayah Puskesmas Tongkaina
sebagian besar lengkap imunisasi dasarnya, karena responden patuh
terhadap jadwal pemberian imunisasi dasar.
Berdasarkan teori dan penelitian terkait maka peneliti berasumsi
bahwa sebagian besar Ibu yang melakukan imunisasi DPT memiliki
ketepatan waktu imunisasi DPT atau imunisasi dilakukan sesuai jadwal
yang ada di buku KMS karena pemahaman Ibu yang baik dengan tingkat
pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik yang dimiliki Ibu bahwa
pemberian imunisasi DPT harus dilakukan tepat waktu dan lengkap maka
kemungkinan terbesarnya adalah balita akan mempunyai kekebalan tubuh
terhadap penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus sehingga dapat mencegah
terjadinya penyakit tersebut pada Balita. Faktor lupa jadwal imunisasi DPT
mempengaruhi kepatuhan ibu dalam memberikan imunisasi DPT pada
Balitanya. Biasanya faktor lupa akan jadwal imunisasi ini terjadi karena
hilangnya buku KMS dan juga karena Pekerjaan ibu yang sibuk sehingga
tidak mempunyai waktu untuk memberikan imunisasi DPT pada
Balitanya. Sehingga perlu adanya dukungan keluarga yang mendukung
dengan mengingatkan atau membantu Ibu agar Ibu tidak lalai dalam
memberikan imunisasi DPT pada Balita.

5.2. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat variabel


pengetahuan tentang imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih
banyak berpengetahuan baik yaitu 39 responden (60 %) dibandingkan
yang berpengetahuan tidak baik yaitu 26 responden (40 %). Dari 39
responden dengan pengetahuan baik sebagian besar patuh terhadap

STIK Bina Husada Palembang


42

pemberian imunisasi DPT yaitu 31 orang (79,5 %). Sedangkan dari 26


responden dengan pengetahuan kurang baik yang patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT yaitu 16 orang (61,5 %). Hasil uji statistik tidak
ada hubungan dengan ρ value pengetahuan sebesar 0,19.
Menurut teori IDAI (2017), Pengetahuan tentang Imunisasi dasar
DPT (primary immunization) pertama diberikan paling cepat pada usia 6
minggu. DPT-1 diberikan pada umur 2 bulan, DPT-2 pada umur 3 bulan
dan DPT-3 pada umur 4 bulan. Penyakit DPT, yang dikutip dari Kemenkes
(2014) merupakan Penyakit yang terjadi pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus DPT tipe 1, 2, atau 3. Secara klinis menyerang anak
di bawah umur 15 tahun dan menderita lumpuh layu akut (acute flaccid
paralysis). Dijelaskan juga tentang variabel pengetahuan ini Menurut teori
Notoadmojo (2010) Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan responden yang
baik dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Heraris, S (2015) yang
menunjukkan hasil penelitiannya bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan Ibu dalam memberikan
imunisasi DPT pada Balita, karena menurut Heraris meskipun
pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan untuk
kelengkapan imunisasi DPT (Ibu tau jadwal imunisasi), akan tetapi masih
ada faktor lainnya dan pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi. Sehingga meskipun seorang Ibu memiliki pengetahuan
yang baik yang mengerti akan pentingnya imunisasi DPT bagi balita
namun jika tidak didukung oleh faktor lainnya maka pemberian imunisasi
DPT pada balita ini tidak akan terpenuhi. Penelitian ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Haris, R.W (2018) yang menunjukkan bahwa Ibu
yang berpengetahuan baik memiliki status imunisasi DPT lengkap lebih
banyak yaitu 63,6% dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan tidak

STIK Bina Husada Palembang


43

baik yang memiliki status imunisasi DPT lengkap hanya sebesar 36,4 %.
Menurut Haris, sebagian besar Ibu memiliki pengetahuan yang baik karena
sering mendapatkan penyuluhan dari petugas kesehatan dan mengerti apa
yang disampaikan. Berdasarkan hasil observasi, penyuluhan sering
dilakukan oleh petugas puskesmas, akan tetapi memang respon Ibu yang
kurang tanggap dalam menerima informasi yang disampaikan oleh petugas
kesehatan di puskesmas sehingga menyebabkan pengetahuan Ibu rendah
apalagi dalam hal untuk tercapainya kelengkapan imunisasi DPT ini.
Berdasarkan hasil penelitian teori yang mendukung dan penelitian
terkait, peneliti berasumsi bahwa meskipun pengetahuan responden baik
masih ada ibu yang tidak patuh dalam memberikan imunisasi DPT pada
Balita yang dapat dikarenakan faktor lainnya seperti faktor lupa jadwal
imunisasi. Dan peneliti berpendapat bahwa sebagian besar Ibu yang patuh
memberikan imunisasi DPT lengkap itu adalah Ibu yang berpengetahuan
baik karena Ibu mengerti dan memahami pentingnya imunisasi DPT bagi
Balita. Dari hasil penelitian ini masih ada Ibu yang berpengetahuan tidak
baik sehingga tidak patuh dalam melakukan imunisasi DPT karena Ibu
khawatir anaknya akan demam lagi jika melakukan DPT selanjutnya.
Dengan berpikir anaknya akan demam berarti pengetahuan Ibu akan
imunisasi DPT ini memang masih kurang sehingga perlu adanya
sosialisasi rutin atau penyuluhan rutin untuk menambah wawasan Ibu
tentang imunisasi DPT. Masih adanya Ibu yang berpengetahuan baik tetapi
tidak patuh maka disarankan agar petugas kesehatan atau kader kesehatan
untuk dapat selalu mengingatkan jadwal imunisasi dengan memberikan
pengumuman secara langsung menghubungi Ibu balita ataupun tidak
langsung dengan membagikan surat undangan akan jadwal imunisasi DPT
sehingga Ibu dapat patuh dalam pemberian imunisasi DPT secara tepat
waktu sesuai jadwal imunisasi DPT.

STIK Bina Husada Palembang


44

5.3. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat variabel pendidikan


tentang imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak
berpendidikan rendah (SD, SMP, SMA) yaitu 40 responden (61,5 %)
dibandingkan yang berpendidikan tinggi (Sarjana) yaitu 25 responden
(38,5 %). Dari 25 responden dengan pendidikan tinggi sebagian besar
patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 22 orang (88 %).
Sedangkan dari 40 responden dengan pendidikan rendah yang patuh
terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 25 orang (62,5 %). Hasil uji
statistik ada hubungan dengan ρ value sebesar 0,05 yang berarti
pendidikan mempengaruhi kepatuhan dalam meberikan imunisasi DPT
pada Balita. Nilai prevalen ratio (PR) hubungan antara pendidikan dengan
kepatuhan didapatkan sebesar 1,408, nilai tersebut lebih besar dari 1 (satu)
sehingga menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan faktor risiko
atau kausatif yang berarti responden dengan pendidikan yang tinggi
berpeluang 1,408 kali untuk patuh terhadap pemberian imunisasi DPT
pada Balita. Sedangkan nilai prevalen ratio (PR) hubungan antara
pendidikan dengan ketidakpatuhan sebesar 0,320 artinya pendidikan tinggi
beresiko 0,320 kali untuk tidak patuh terhadap pemberian imunisasi DPT.
Menurut teori Green, L (1980) ada tiga faktor yang berhubungan
dengan perilaku seseorang yaitu Faktor Pemudah (Predisponding Factor),
Faktor Pemungkin (Enabling Factor) dan Faktor Penguat (Reinforcing
Factor). Faktor predisposisi merupakan yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang salah satunya adalah
pendidikan. Pendidikan responden termasuk dalam factor pemudah
(Predisponding Factor) dalam perilaku kepatuhan Ibu dalam memberikan
imunisasi DPT pada Balita. Dimana menurut teori Notoadmojo (2010)
pendidikan merupakan proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang
lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok

STIK Bina Husada Palembang


45

atau masyarakat. Sehingga dengan pendidikan yang tinggi maka seorang


Ibu akan lebih cenderung memiliki kepatuhan dalam memberikan
imunisasi DPT pada balitanya. Tingkat pendidikan tinggi yaitu responden
yang berpendidikan Sarjana sedangkan pendidikan rendah yaitu responden
yang hanya berpendidikan sampai pada tingkat (SD, SMP, SMA) saja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Putri, R.S (2016) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan Ibu dengan
kepatuhan Ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada Balita di Dukuh
Pilang Bangau Tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagian
besar Ibu berpendidikan SD,SMP maupun SMA lebih cenderung untuk
tidak patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada balitanya. Sehingga ada
kecenderungan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu semakin lengkap
imunisasi. Tingkat pendidikan akan berpengaruh positif terhadap
kelengkapan imunisasi dasar. Ibu yang mempunyai tingkat pendidikan
lanjut (Akademik / Sarjana) diperkirakan lebih mudah dalam menerima
dan mengerti tentang pesan-pesan imunisasi yang disampaikan petugas
kesehatan baik melalui penyuluhan maupun media massa.
Berdasarkan hasil penelitian, teori yang mendukung dan penelitian
terkait, peneliti berasumsi bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi
(Sarjana) maka Ibu akan lebih patuh dalam memberikan imunisasi DPT
pada balita. Hal ini dapat terjadi karena Ibu yang memiliki pendidikan
tinggi (sarjana) akan memiliki wawasan dan pengalaman yang luas serta
memiliki cara berpikir dan cara bertindak yang baik. Namun pada
penelitian ini masih ada Ibu yang berpendidikan tinggi yang tidak patuh
memberikan imunisasi DPT karena Ibu yang berpendidikan tinggi adalah
Ibu yang bekerja, ibu tidak mempunyai waktu untuk memberikan
imunisasi DPT sesuai dengan jadwal karena terlalu sibuk bekerja. Dan
jika Ibu memiliki pendidikan yang rendah maka akan mempengaruhi
tingkat pemahaman terhadap informasi yang sangat penting akan perilaku
kepatuhan dalam memberikan imunisasi DPT pada balita. Pendidikan yang
rendah akan lebih sulit dalam menerima informasi baru dan memiliki pola

STIK Bina Husada Palembang


46

pikir yang sempit sehingga masih banyak Ibu yang tidak patuh dalam
memberikan imunisasi DPT pada balita karena pengaruh tingkat
pendidikannya yang rendah. Dengan masih banyaknya ibu yang
berpendidikan rendah sehingga tidak patuh terhadap pemberian imunisasi
DPT maka solusi yang dapat dilakukan kedapnnya untuk meningkatkan
pendidikan Ibu tentang imunisasi DPT adalah dengan adanya kerjasama
lintas sektoral antara dinas pendidikan dan dinas kesehatan untuk
memberikan penyuluhan dan pengetahuan sejak dini akan pentingnya
imunisasi DPT pada Balita sehingga wawasan dan pengetahuan Ibu sudah
didapat sejak dini di bangku sekolah saat sekolah menengah keatas.

5.4. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

Berdasarkan analisis univariat dan bivariat variabel pekerjaan


tentang imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak
responden yang bekerja yaitu 36 responden (55,4 %) dibandingkan yang
tidak bekerja yaitu 29 responden (44,6 %). Dari 36 responden yang bekerja
sebagian besar patuh terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 23 orang
(63,9 %). Sedangkan dari 29 responden yang tidak bekerja yang patuh
terhadap pemberian imunisasi DPT yaitu 24 orang (82,8 %). Hasil uji
statistik tidak ada hubungan dengan ρ value pekerjaan sebesar 0,15 karena
lebih besar dari nilai alfa (α) 0,05.
Menurut teori Green, L (1980) ada tiga faktor yang berhubungan
dengan perilaku seseorang yaitu Faktor Pemudah (Predisponding Factor),
Faktor Pemungkin (Enabling Factor) dan Faktor Penguat (Reinforcing
Factor). Pekerjaan responden termasuk dalam factor pemudah
(Predisponding Factor) yang merupakan variable demografik dalam
perilaku kepatuhan. Dimana menurut teori Notoadmojo (2007) yang
mendefenisikan Kerja adalah suatu hal dalam kehidupan yang dibutuhkan
oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan

STIK Bina Husada Palembang


47

berubah, bahkan sering tidak disadari seseorang bekerja karena ada sesuatu
yang hendak dicapainya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana,
V (2016) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang nyata antara pekerjaan orang tua dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi. Anggapan awal Triana yang
menyatakan ada hubungan atau pengaruh yang nyata antara pekerjaan
dengan kepatuhan dalam pemberian imunisasi DPT pada balita tidak
terbukti. Tidak adanya pengaruh yang nyata ini dikarenakan hampir
terdapat kesamaan antara responden yang bekerja dan tidak bekerja
dengan status kepatuhan dalam memberikan imunisasi DPT, sehingga
tidak terdapat persebaran status pekerjaan responden.
Berdasarkan hasil penelitian, teori yang mendukung dan penelitian
terkait, peneliti berasumsi bahwa antara Ibu yang bekerja dan Ibu yang
tidak bekerja tidak berbeda jauh tingkat kepatuhannya, jadi pekerjaan
tidak mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi DPT pada Balita.
Pada penelitian ini Ibu yang tidak bekerja kebanyakan adalah Ibu Rumah
Tangga dan Ibu yang bekerja kebanyakan bekerja di swasta. Dari hasil
yang didapatkan, kepatuhan dalam memberikan Imunisasi DPT pada balita
lebih banyak pada Ibu yang tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga) karena
berdasarkan hasil observasi peneliti Ibu yang tidak bekerja lebih banyak
mempunyai waktu dirumah sehingga lebih dapat memperhatikan
pemberian imunisasi pada anaknya. Sedangkan Ibu yang bekerja, ada
yang tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan imunisasi
yang lengkap, karena sibuk bekerja dan lupa akan jadwal imunisasi,
serta hanya mempunyai waktu pada hari libur saja sedangkan
kegiatan imunisasi pada Balita dilakukan oleh petugas kesehatan atau
kader kesehatan pada saat hari kerja dan bukan hari libur.
Disarankan untuk Ibu yang bekerja ini, kedepannya kader dapat terus
mengingatkan secara langsung atau tidak langsung jadwal imunisasi yang
akan dilakukan sehari sebelum dilakukan imunisasi sehingga ibu yang

STIK Bina Husada Palembang


48

bekerja dan tidak punya waktu untuk datang ke posyandu dapat meminta
tolong kepada keluarganya untuk dapat membawa anaknya ke posyandu
untuk diberikan imunisasi DPT sehingga Ibu tetap dapat patuh
memberikan imunisasi DPT kepada anaknya sesuai jadwal imunisasi.

5.5. Hubungan Antara Sikap Ibu Terhadap Kepatuhan Pemberian


Imunisasi DPT

Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat variabel sikap


tentang imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak
responden yang mempunyai sikap yang baik yaitu 45 responden (69,2 %)
dibandingkan sikap yang tidak baik yaitu 20 responden (30,8 %). Dari 45
responden dengan sikap yang baik sebagian besar patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT yaitu 34 orang (75,6 %). Sedangkan dari 20
responden yang bersikap tidak baik sebagian besar patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT yaitu 13 orang (65,0 %). Hasil uji statistik tidak
ada hubungan dengan ρ value sikap sebesar 0,56 karena karena lebih
besar dari nilai alfa (α) 0,05.
Menurut teori Green, L (1980) ada tiga faktor yang berhubungan
dengan perilaku seseorang yaitu Faktor Pemudah (Predisponding Factor),
Faktor Pemungkin (Enabling Factor) dan Faktor Penguat (Reinforcing
Factor). Sikap responden termasuk factor pemudah, dimana Menurut
Notoadmojo (2007) mendefenisikan variabel sikap sebagai reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap
adalah manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktifitas, akan tetapi predisposisi tindakan atau perilaku Kerja merupakan
sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-
macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh
pelakunya, seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya.

STIK Bina Husada Palembang


49

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh


Fitriani, E (2017) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang nyata antara sikap Ibu terhadap ketepatan
pemberian imunisasi. Anggapan awal fitriani yang menyatakan ada
hubungan atau pengaruh yang nyata antara sikap dengan kepatuhan dalam
pemberian imunisasi DPT pada balita tidak terbukti. Tidak adanya
pengaruh yang nyata ini dikarenakan banyak responden yang memiliki
sikap yang baik akan tetapi masih terdapat responden yang tidak patuh
dimana jumlahnya hampir mendekati setengah dari jumlah responden yang
mempunyai sikap yang baik dan patuh dalam memberikan imunisasi DPT,
sehingga tidak terdapat persebaran status sikap responden. Hasil penelitian
Fitri, E (2017), menunjukkan bahwa ibu yang memiliki sikap mendukung
tentang imunisasi memperoleh nilai yang lebih tinggi (77,1 %)
dibandingkan dengan sikap ibu yang tidak mendukung imunisasi (22,9 %).
Berdasarkan hasil penelitian teori yang mendukung dan penelitian
terkait, peneliti berasumsi bahwa antara Ibu yang bersikap baik dan Ibu
yang bersikap tidak baik tidak begitu terdapat perbedaan nilai
kepatuhannya. Meskipun Ibu bersikap tidak baik, namun kepatuhannya
masih tinggi dalam memberikan Imunisasi DPT pada Balita. Hal ini berarti
walaupun Sikap Ibu tidak baik tapi Ibu masih akan patuh dalam
memberikan imunisasi DPT pada balitanya. Hal ini dapat terjadi karena
sikap merupakan reaksi internal seseorang yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap
penting, agama serta faktor emosi dalam diri individu yang mempunyai
peranan penting dalam terbentuknya sikap. Menurut peneliti variabel
Sikap ini akan menuntun perilaku manusia untuk bertindak karena
berhubungan dengan persepsi. Maka dari itu jika seorang Ibu
mempunyai persepsi yang baik tentang imunisasi DPT maka Ibu akan
memiliki sikap atau bertindak yang positif terhadap pemberian
imunisasi pada balitanya. Sehingga peran kader, keluarga dan petugas
kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan penyuluhan secara rutin

STIK Bina Husada Palembang


50

pentingnya imunisasi DPT bagi balita sehingga Ibu dari Balita mempunyai
pandangan yang postif tentang imunisasi DPT agar balitanya dapat di
imunisasi DPT tepat waktu sesuai dengan jadwal yang diberikan kader dan
petugas kesehatan.

5.6. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan


Pemberian Imunisasi DPT

Berdasarkan hasil analisis univariat dan bivariat variabel dukungan


keluarga tentang imunisasi DPT dari 65 responden penelitian lebih banyak
yang mendukung yaitu 39 responden (60 %) dibandingkan yang tidak
mendukung yaitu 26 responden (40 %). Dari 39 responden yang dukungan
keluarganya mendukung sebagian besar patuh terhadap pemberian
imunisasi DPT yaitu 25 orang (64,1 %). Sedangkan dari 26 responden
yang dukungan keluarganya tidak mendukung yang patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT yaitu 22 orang (84,6 %). Hasil uji statistik tidak
ada hubungan dengan ρ value dukungan keluarga sebesar 0,12 karena
lebih besar dari nilai alfa (α) 0,05.
Menurut teori Wortman dan Dunkell-Scheffer (1987) yang dikutip
dari Istriyati (2011) mengatakan bahwa Dukungan yang meliputi ekspresi
perasaan positif, termasuk menunjukkan bahwa seseorang diperlukan
dengan rasa penghargaan yang tinggi, ekspresi persetujuan dengan atau
pemberitahuan tentang ketepatan keyakinan dan perasaan seseorang.
Ajakan untuk membuka diri dan mendiskusikan keyakinan dan sumber-
sumber juga merupakan bentuk dukungan sosial. Dan menurut teori
penelitian Senewe, M.S, dkk (2017) dimana dengan dukungan keluarga
yang baik Ibu akan cenderung lebih patuh dalam memberikan imunisasi
dasar pada bayi. Dukungan keluarga juga merupakan faktor untuk
terwujudnya perilaku hidup sehat. Keluarga yang percaya akan
keuntungan pemberian imunisasi DPT pada balita akan mendorong
anggota keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
lingkungan tempat tinggal seoptimal mungkin. Melalui dukungan keluarga

STIK Bina Husada Palembang


51

yang positif atau mendukung dalam memberikan imunisasi DPT pada


balitanya akan berdampak pada pola hubungan yang positif. Tidak hanya
Ibu dari balita yang menyadari pentingnya dukungan keluarga, akan tetapi
petugas kesehatan pun menyadari bahwa dukungan keluarga berperan
penting dalam program imunisasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani,
E (2017) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang nyata antara dukungan keluarga Ibu dengan ketepatan
pemberian imunisasi dasar. Anggapan awal Fitriani yang menyatakan ada
hubungan atau pengaruh yang nyata antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan dalam pemberian imunisasi DPT pada balita tidak terbukti.
Tidak adanya pengaruh yang nyata ini dikarenakan banyak responden
yang memiliki dukungan keluarga yang mendukung akan tetapi masih
terdapat responden yang tidak patuh dimana jumlahnya hampir mendekati
setengah dari jumlah responden yang mempunyai dukungan keluarga yang
mendukung dan patuh dalam memberikan imunisasi DPT, sehingga tidak
terdapat persebaran status dukungan keluarga responden.
Berdasarkan hasil penelitian teori yang mendukung dan penelitian
terkait, peneliti berasumsi bahwa antara dukungan keluarga yang
mendukung dan tidak mendukung tidak begitu terdapat perbedaan nilai
kepatuhannya. Meskipun dukungan keluarga tidak mendukung, namun
kepatuhannya masih tinggi dalam memberikan Imunisasi DPT pada Balita.
Menurut pendapat peneliti dukungan keluarga yang tidak mendukung,
tidak menutup kemungkinan Ibu untuk patuh dalam memberikan imunisasi
DPT pada balitanya karena keluarga adalah salah satu faktor yang
terpenting yang dapat mempengaruhi Ibu dalam bertindak mengambil
keputusan yang dirasa baik bagi keluarganya termasuk memberikan
imunisasi DPT secara lengkap pada balitanya. Dari penelitian ini masih
ada Ibu yang dukungan keluarganya mendukung tetapi tidak patuh
memberikan imunisasi DPT pada Balitanya. Hal ini dapat terjadi karena
keluarga Ibu tidak mengetahui jadwal imunisasi dari balita tersebut

STIK Bina Husada Palembang


52

meskipun pengetahuan keluarga Ibu baik tentang pentingnya imunisasi


DPT sehingga tidak mengingatkan Ibu untuk memberikan imunisasi DPT
sesuai jadwalnya. Selain itu ada faktor lainnya yang berhubungan dengan
kepatuhan ini termasuk faktor ekonomi atau keuangan keluarga sehingga
ibu kesulitan untuk pergi melakukan imunisasi DPT. Dengan adanya
kejadian yang seperti ini maka solusi terbaiknya bagi para kader jika
mengetahui hal tersebut alangkah baiknya para kader memperhatikan
setiap Ibu dari balita dengan mengingatkan jadwal secara langsung ke Ibu
balitanya dan kalaupun sudah diingatkan tetapi tetap tidak bisa hadir
karena kesulitan ekonomi baiknya para kader dan petugas kesehatan dapat
membantu Ibu tersebut dengan mendatangi langsung rumahnya setelah
selesai imunisasi di psoyandu atau dengan membuat suatu program
santunan (berupa biaya transport) bagi Ibu –ibu yang kurang mampu
ekonomi sehingga dapat hadir untuk memberikan imunisasi DPT nya tepat
waktu.

STIK Bina Husada Palembang


BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 65 responden/ Ibu
yang melakukan imunisasi DPT di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten
Lahat Tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa :
1. Ibu yang berpengetahuan baik jumlahnya lebih banyak sebesar 60 %
dengan sebagian besar Ibu mempunyai pendidikan rendah (SD,SMP dan
SMA) sebesar 61,5 % dan bekerja dengan persentase 55,4 %. Dari ke
65 responden tersebut sebagian besar Ibu mempunyai sikap yang baik
69,2 % dengan dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 60 % .
2. Ibu yang balitanya di Imunisasi DPT sebagian besar patuh (sesuai
jadwal imunisasi) dalam memberikan imunisasi DPT dengan persentase
72,3 %.
3. Tidak ada hubungan antara pengetahuan Ibu terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya dengan
P-value 0,19.
4. Ada hubungan antara pendidikan Ibu terhadap kepatuhan pemberian
imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya dengan P-value
0,05.
5. Tidak ada hubungan antara pekerjaan Ibu terhadap kepatuhan pemberian
imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya dengan P-value
0,15.
6. Tidak ada hubungan antara sikap Ibu terhadap kepatuhan pemberian
imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya dengan P-value
0,56.
7. Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga Ibu terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi DPT pada balita di Puskesmas Bandar Jaya dengan
P-value 0,12.

53
54

6.2. Saran
1. Bagi Puskesmas Bandar Jaya
Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan merupakan variabel yang berpengaruh dalam memberikan
imunisasi DPT pada Balita maka disarankan bagi Puskesmas Bandar
Jaya untuk lebih memperhatikan Ibu dari Balita agar bisa patuh terhadap
pemberian imunisasi DPT Pada Balitanya dengan meningkatkan
dukungan keluarga dan peran kader beserta petugas kesehatan untuk
selalu mengingatkan pentingnya imunisasi DPT melalui penyuluhan
secara rutin dengan membagikan leaflet tentang imunisasi DPT,
membagikan pengumuman jadwal imunisasi sehari sebelum dilakukan
kegiatan imunisasi, dan bekerjasama lintas sektoral antara Dinas
Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk menambah pengetahuan tentang
imunisasi DPT dengan mengadakan sosialisasi di sekolah-sekolah agar
Ibu patuh dalam memberikan imunisasi DPT pada Balitanya.

2. Bagi STIK Bina Husada


Dengan melihat hasil penelitian yang diperoleh, kedepannya
diharapkan agar mahasiswa STIK Bina Husada dapat mendapatkan
informasi terkait kepatuhan pemberian imunisasi DPT pada Balita
sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa jika akan
mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.

3. Bagi Peneliti Lain


Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
tingkat kepatuhan imunisasi DPT pada Balita di 2 (dua) tempat atau
lebih sebagai pembanding sehingga hasil yang didapatkan lebih variatif.
Serta menambah variabel lain seperti imunisai DPT lanjutan (DPT
Booster) untuk balita usia 18 Bulan keatas untuk diteliti yang
berhubungan dengan tingkat kepatuhan dalam memberikan imunisasi
DPT pada balita.

STIK Bina Husada Palembang


DAFTAR PUSTAKA

Adrian, K 2019, Imunisasi DPT : Manfaat dan Efek Sampingnya. Artikel,


dilihat 24 April 2021 (https://www.alodokter.com/imunisasi-dpt-manfaat-
dan-efek-sampingnya).

Amanatilla, N 2019, Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, perilaku dan social


budaya dengan penyakit yang berkaitan personal hygiene pada lanjut usia
di desa rawa kecamatan pidie kabupaten pide thun 2019, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamadiyah Aceh, Banda Aceh
dilihat 28 Maret 2021,
(http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/handle/123456789/981).

Astuti, H, dan Fitri 2017, „ Analisi Faktor Pemberian Imunisasi Dasar‟, Jurnal
Kebidanan Midwiferia, vol.3, no.1.

Ayuningtyas, D.W 2019, Faktor-Faktor yang Berhubungan DenganPerilaku


Ibu Hamil dalam Atenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari
Kulon Kota Semarang, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas
Negeri Semarang.

Azwar, A dan Prihartono, J 2014, Metodologi Penelitian Kedokteran Dan


Kesehatan Masyarakat, Binarupa Aksara.

Damayanti, B 2016, Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi


Dasar Pada Bayi Di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2016, Universitas Sumatera Utara, dilihat 13 Maret
2021(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63339/Cover.
pdf?sequence=7&isAllowed=y).

Daryanti, E 2019, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan


Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Cilimus Kabupaten Garut Tahun 2019, Universitas Bhakti Kencana,10–21.

Dinkes Kabupaten Lahat 2020, Laporan Pemantauan Desa Menuju UCI di


Puskesmas.

Dinkes Provinsi Sumsel 2019, Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi


Sumatera Selatan Tahun 2019.

55
56

Dinkes Provinsi Sumsel 2019, Imunisasi Merupakan Salah satu Upaya


Preventif yang Cost –Effective, dilihat 02 April 2021
(https://dinkes.sumselprov.go.id/2019/07/imunisasi-merupakan-salah-satu-
upaya-preventif-yang-cost-effective/).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016, Profil Direktorat


Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes RI, dilihat 13 April 2021
http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2018/04/Profil-2016.pdf.

Diyanti, N 2017, Hubungan Antara Keyakinan Ibu Terhadap Program


Vaksinasi Dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar pada
bayi Usia 0-12 Bulan di wilayah Kerja Puskesmas Pamotan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Malang.

Fitriani, E 2017, Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Pemberian Imunisasi


Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Tanjung Seloka Kabupaten
Kotabaru Tahun 2017, Skripsi, Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, 83–86, dilihat 12 Maret
2021 (http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1780/).

Green, L 1980, Health Education : A Diagnosis Approach, The John Hopkins


University, Mayfield Publishing Co.

Haris, R.W 2018, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi DPT dengan
Kelengkapan Imunisasi DPT Pada Bayi 4-12 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, Skripsi, Prodi DIV
Poltekes Kendari Kemenkes RI, dilihat 24 April 2021
(http://repository.poltekkeskdi.ac.id/648/1/SKRIPSI%20%20RISKI%20W
AHYUNI%20HARIS.pdf).

Hartati, I, Irawan, D, dan Maulida, A 2019, „Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Status Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan
Di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang‟, Jurnal
Pendidikan Dan Praktik Kesehatan, vol.2, no.1, hh. 41–53, dilihat 12
Maret 2021 (http://stikescnd.ac.id/jurnal/index.php/smart/article/view/23).

Heraris, S 2015, Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar


Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Anak di Posyandu Wilayah
Kerja Puskesmas Pembina Plaju Palembang, Skripsi, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.

STIK Bina Husada Palembang


57

Hidayati, N dan Lidiawati, M 2020, „Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu


Dengan Imunisasi Dasar Lengkap Sesuai Jadwal‟, Jurnal Aceh Medika,
vol.4, no.2, hh. 58–64, dilihat 12 Maret 2021,
(http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/acehmedika/article/view/1301).

IDAI 2017, Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun Rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta.

Immunise, A. P 2016, Difteri, Tetanus, Dan Pertussis (Batuk Rejan), Victorian


Government, 1 Treasury Place, Melbourne, State Of Victoria, Department
Of Health And Human Services.

Istriyati, E 2011, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan


Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga, Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas
Negeri Semarang, dilihat 13 Maret 2021
(https://lib.unnes.ac.id/570/1/7055.pdf).

Kaloh, D.I 2017, Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi Dasar dengan Angka


Kesakitan pada Bayi Usia 9-12 Bulan, Universitas Sam ratulangi.

Kemendikbud 2019, PID 2019, Tingkatkan Cakupan dan Mutu Imunisasi


Lengkap. dilihat 02 april 2021
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/pid-2019-tingkatkan-
cakupan-dan-mutu-imunisasi-lengkap).

Kemenkes RI 2014, Buku Ajar Imunisasi, In Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI 2017, Penyelengaraan Imunisasi, Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.

Kemenkes RI 2018, Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, dilihat 2 April


2021 (https://www.kemkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-
imunisasi-rutin-lengkap-ini-rinciannya.html).

Kemenkes RI 2019, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Buku, Kementrian


Kesehatan RI.

Kementrian PPN/Bappenas 2018, Penguatan Pelayanan Kesehatan dasar di


Puskesmas, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Jakarta.

STIK Bina Husada Palembang


58

Kusumawati, A 2014, Manajemen Data Hasil Penelitian, dilihat 12 April


2021(http://andrianikusumawati.lecture.ub.ac.id/files/2014/07/METPENSO
SBIS-16.1-MANAJEMEN-DATA-HASIL-PENELITIAN.pdf).

Mahabbah, R.N 2019, Faktor-Faktor ynang berhubungan dengan kelengkapan


imunisasi dasar, Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
Tasik Malaya, dilihat 24 April 2021.
(http://repositori.unsil.ac.id/817/3/BAB%20II.pdf).

Negussie, A, et.al 2016, „Factor Associated with Incomplete Childhood


Immunization in Arbegona District, Southern Ethiopia : a case-control
study‟, BMC Public Health, vol.16, no.27, hh. 1-9.

Notoadmodjo, S 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta,


Jakarta.

Notoadmodjo, S 2010, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Puskesmas Bandar Jaya 2019, Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun
2019, Lahat.

Putri, R. S 2016, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Dalam


Pemberian Imunisasi Dasar Pada Balita Di Dukuh Pilangbangau Desa
Sepat Masaran Sragen Tahun 2016, Skripsi, Program Studi Pendidikan
Bidan Fakultas Kedoteran Universitas Airlangga, Surabaya, dilihat 13
Maret 2021 (http://repository.unair.ac.id/54082/).

Sabar 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&H, Alfabeta,


Bandung.

Safira, B. R 2013, Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap


Kelengkapan Imunisasi Dasar Di Wilayah Puskesmas Merdeka
Palembang, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Palembang.

Sari ,D.D 2018, Faktor-Faktor Pada Ibu Yang Berhubungan Dengan


Pemberian Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Korpri
Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung, Skripsi, Universitas
Lampung Bandar lampung, dilihat 13 Maret 2021
(http://digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEM
BAHASAN.pdf).

STIK Bina Husada Palembang


59

Senewe, M.S 2017, „Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di puskesmas Tongkaina
Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado‟, E-Journal Keperawatan,
vol.5, no.1, hh. 1-12, dilihat 12 April 2021
(https://media.neliti.com/media/publications/109743-ID-analisis-faktor-
faktor-yang-berhubungan.pdf).

Siyoto, A dan Sodik, A 2015, Dasar Metodologi Penelitian, Literasi Media


Publishing.

Sugiyono 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, P.T


Alfabeta, Bandung.

Suryabrata, S 2017, Metodelogi Penelitian, P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta.

The Conversation 2020, Pandemi Covid-19 Menurunkan Cakupan Imunisasi


Anak Indonesia, Apa Bahaya dan solusisnya? , Artikel Depok dilihat
tanggal 19 Maret 2021 (https://theconversation.com/pandemi-covid-19-
menurunkan-cakupan-imunisasi-anak-indonesia-apa-bahaya-dan-
solusinya-140710).

Triana,V 2016, „Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar


Lengkap pada Bayi Tahun 2015‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
(JKMA), vol.10, no.2. hh. 123-135.

Wortman, C.B dan Dunkel- Scheter, C 1987, Conceptual and Methodology Issue
in the Study of Social Support, dilihat 8 Juli 2021 (http://
etd.eprints.ums.ac.id).

Xeran, A 2017, Pedoman Etika Penelitian Unika Atmaja, Penerbit Kanisius,


dilihat 12 April 2021 (https://www.atmajaya.ac.id/filecontent/lppm-
pedoman-etika-3april2017-rev-akhir-2019.pdf).

STIK Bina Husada Palembang


60

Lampiran 1.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Kepada
Yth. Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Saya mahasiswi Program Pascasarjana (S2) Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada Palembang
Nama : Salmastuti
NPM : 19.13.101.11.29
Bermaksud akan melaksanakan penelitian tentang “Analisis Kepatuhan
Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT Pada Balita di Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat Tahun 2021”.
Adapun segala informasi yang ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya
dan Saya bertanggung jawab apabila informasi yang diberikan merugikan Ibu,
maka dari itu ibu tidak perlu mencantumkan nama atau identitas lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, apabila Ibu setuju untuk ikut serta dalam
penelitian ini dimohon untuk menandatangani informed consent ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya Saya sampaikan terima kasih.

Responden Peneliti

(………….) Salmastuti

STIK Bina Husada Palembang


61

Lampiran 2.

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI


DPT PADA BALITA DI PUSKESMAS BANDAR JAYA
KABUPATEN LAHAT TAHUN 2021

1. Nama :
2. Alamat
3. Umur ibu :
4. Umur bayi :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Penghasilan perbulan :
8. Pekerjaan suami :
9. Jumlah anak dalam keluarga :

Kelengkapan Imunisasi DPT Terkait Kepatuhan Responden

Keterangan :

Berilah tanda √

No Umur Ket Imunisasi DPT


Balita

1. 2 bulan Ya

Tidak

2. 3 bulan Ya

Tidak

3. 4 bulan Ya

Tidak

STIK Bina Husada Palembang


62

(Lanjutan…..)

Petunjuk pengisian kuesioner untuk mengukur pengetahuan responden

1. Bacalah pernyataan yang diberikan dengan baik dan teliti


2. Pertanyaan diisi tanpa bantuan orang lain
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban
4. Berikan tanda ceklis (√) disetiap kolom jawaban yang anda pilih
5. Jika anda ingin mengganti jawaban anda hanya mencoret jawaban
sebelumnya (=) dan mengisi lagi jawaban yang anda piih terakhir dengan
tanda ceklis (√)
6. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan kembali
kepada peneliti.

No Pernyataan Benar Salah

1 Imunisasi merupakan cara untuk meningkatkan


kekebalan agar terhindar dari penyakit tertentu

2 Imunisasi dapat menghilangkan semua penyakit

3 Imunisasi dapat mencegah penyakit menular

4 Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit DPT

5 Setelah pemberian imunisasi DPT bayi tidak


boleh disusui oleh ibu

STIK Bina Husada Palembang


63

(Lanjutan…..)

Petunjuk pengisian kuesioner untuk mengukur sikap responden

1. Bacalah pernyataan yang diberikan dengan baik dan teliti


2. Pertanyaan diisi tanpa bantuan orang lain
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban
4. Berikan tanda ceklis (√) disetiap kolom jawaban yang anda pilih
5. Jika anda ingin mengganti jawaban anda hanya mencoret jawaban
sebelumnya (=) dan mengisi lagi jawaban yang anda piih terakhir dengan
tanda ceklis (√)
6. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan kembali
kepada peneliti.

No Pernyataan Benar Salah

1 Informasi tentang imunisasi sangat penting bagi ibu

2 Penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang


diberikan oleh petugas menambah ilmu pengetahuan

3 Efek sampingdari pemberian imunisasi sangat


membahayakan anak

4 Imunisasi DPT penting bagi anak dan perlu


melengkapinya sesuai waktu yang ditentukan

5 Menurut ibu tidak perlu diberikan imunisasi DPT


karena di lingkungan tidak ada yang DPT

6 Memberikan imunisasi untuk melindung dari


penyakit juga melindungi kekebalan tubuh bayi

7 Penyakit yang dicegah dengan imunisasi adalah


penyakit yang kurang berbahaya

8 Bahaya penyakit yang dapat ditimbulkan, maka


melakukan imunisasi merupakan langkah yang tepat

9 Menurut saya efek samping yang ditimbulkan


setelah pemberian imunisasi lebih berbahaya
dibanding dengan penyakit yang ditimbulkan

10 Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah


DPT

Sumber pernyataan untuk pengumpulan data diperoleh dari penelitian


Damayanti,B., 2016.

STIK Bina Husada Palembang


64

(Lanjutan…..)

Petunjuk pengisian kuesioner untuk mengukur adanya dukungan keluarga


responden

1. Bacalah pernyataan yang diberikan dengan baik dan teliti


2. Pertanyaan diisi tanpa bantuan orang lain
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban
4. Berikan tanda ceklis (√) disetiap kolom jawaban yang anda pilih
5. Jika anda ingin mengganti jawaban anda hanya mencoret jawaban
sebelumnya (=) dan mengisi lagi jawaban yang anda piih terakhir dengan
tanda ceklis (√)
6. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan kembali
kepada peneliti.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah ibu mendapatkan informasi dari keluarga


(suami, ibu, mertua maupun saudara lainnya)
tentang imunisasi?

2 Apakah keluarga menganjurkan ibu membawa


anak kepuskesmas atau pelayanan kesehatan agar
diberikan imunisasi DPT.

3 Keluarga dan ibu mendapatkan kesulitan dalam


memberikan imunisasi DPT pada anak.

4 Apakah keluarga memberikan pujian kepada ibu


karena menyarankan anak untuk diimunisasikan
DPT.

5 Apakah keluarga peduli terhadap kebutuhan ibu


dalam upaya pemberian imunisasi lengkap pada
anak.

Sumber pertanyaan untuk pengumpulan data diperoleh dari penelitian


Damayanti,B., 2016.

STIK Bina Husada Palembang


65

Lampiran 3.

Data Kepatuhan Responden


No Nama Pekerjaan Kategori
Responden DPT 1 DPT 2 DPT 3
1. Responden 1 √ √ √ Patuh
2. Responden 2 √ √ √ Patuh
3. Responden 3 √ √ √ Patuh
4. Responden 4 √ √ √ Patuh
5. Responden 5 √ √ - Tidak Patuh
6. Responden 6 √ √ √ Patuh
7. Responden 7 √ √ √ Patuh
8. Responden 8 √ √ √ Patuh
9. Responden 9 √ √ √ Patuh
10 Responden 10 √ - - Tidak Patuh
11 Responden 11 √ √ √ Patuh
12 Responden 12 √ √ - Tidak Patuh
13 Responden 13 √ - - Tidak Patuh
14 Responden 14 √ √ √ Patuh
15 Responden 15 √ √ √ Patuh
16 Responden 16 √ √ √ Patuh
17 Responden 17 √ √ √ Patuh
18 Responden 18 √ - - Tidak Patuh
19 Responden 19 √ √ - Tidak Patuh
20 Responden 20 √ - - Tidak Patu
21 Responden 21 √ √ √ Patuh
22 Responden 22 √ √ - Tidak Patuh
23 Responden 23 √ - - Tidak Patuh
24 Responden 24 √ √ √ Patuh
25 Responden 25 √ √ √ Patuh
26 Responden 26 √ √ √ Patuh
27 Responden 27 √ √ √ Patuh
28 Responden 28 √ √ √ Patuh
29 Responden 29 √ √ √ Patuh
30 Responden 30 √ - - Tidak Patuh
31 Responden 31 √ √ √ Patuh
32 Responden 32 √ √ √ Patuh
33 Responden 33 √ √ √ Patuh
34 Responden 34 √ √ √ Patuh
35 Responden 35 √ √ - Tidak Patuh
36 Responden 36 √ √ - Tidak Patuh
37 Responden 37 √ √ √ Patuh
38 Responden 38 √ - - Tidak Patuh
39 Responden 39 √ √ √ Patuh
40 Responden 40 √ √ √ Patuh

STIK Bina Husada Palembang


66

(Lanjutan…….)

Data Kepatuhan Responden


No Nama Pekerjaan Kategori
Responden DPT 1 DPT 2 DPT 3
41. Responden 41 √ √ √ Patuh
42. Responden 42 √ - - Tidak Patuh
43. Responden 43 √ √ √ Patuh
44. Responden 44 √ √ - Tidak Patuh
45. Responden 45 √ √ √ Patuh
46. Responden 46 √ √ √ Patuh
47. Responden 47 √ √ √ Patuh
48. Responden 48 √ √ √ Patuh
49. Responden 49 √ √ √ Patuh
50. Responden 50 √ √ √ Patuh
51. Responden 51 √ √ √ Patuh
52. Responden 52 √ √ √ Patuh
53. Responden 53 √ - - Tidak Patuh
54. Responden 54 √ √ √ Patuh
55. Responden 55 √ √ √ Patuh
56. Responden 56 √ √ √ Patuh
57. Responden 57 √ - - Tidak Patuh
58. Responden 58 √ √ √ Patuh
59. Responden 59 √ √ √ Patuh
60. Responden 60 √ √ √ Patuh
61. Responden 61 √ √ √ Patuh
62. Responden 62 √ √ √ Patuh
63. Responden 63 √ √ - Tidak Patuh
64. Responden 64 √ √ √ Patuh
65. Responden 65 √ √ √ Patuh

Keterangan :

Jawaban Ya DPT 1- 3 = Patuh

STIK Bina Husada Palembang


67

Lampiran 4.

Data Pengetahuan Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5
1. Responden 1 1 1 1 1 0 4 Baik
2. Responden 2 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
3. Responden 3 1 1 0 1 0 3 Baik
4. Responden 4 1 1 0 1 1 4 Baik
5. Responden 5 1 1 0 1 1 4 Baik
6. Responden 6 1 1 1 1 1 5 Baik
7. Responden 7 1 1 1 1 1 5 Baik
8. Responden 8 1 1 0 1 1 4 Baik
9. Responden 9 1 1 0 1 1 4 Baik
10. Responden 10 1 1 0 1 0 3 Baik
11. Responden 11 1 1 0 1 0 3 Baik
12. Responden 12 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
13. Responden 13 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
14. Responden 14 1 0 1 1 1 4 Baik
15. Responden 15 1 0 1 1 1 4 Baik
16. Responden 16 1 1 0 1 0 3 Baik
17. Responden 17 1 1 0 1 0 3 Baik
18. Responden 18 1 0 1 0 0 2 Tidak Baik
19. Responden 19 1 1 1 1 1 5 Baik
20. Responden 20 1 1 1 1 1 5 Baik
21. Responden 21 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
22. Responden 22 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
23. Responden 23 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
24. Responden 24 1 1 1 1 1 5 Baik
25. Responden 25 1 0 1 1 1 4 Baik
26. Responden 26 1 0 1 1 1 4 Baik
27. Responden 27 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
28. Responden 28 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
29. Responden 29 1 1 0 1 1 4 Baik
30. Responden 30 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
31. Responden 31 1 1 1 1 1 5 Baik
32. Responden 32 1 0 1 1 1 4 Baik
33. Responden 33 1 0 1 0 0 2 Tidak Baik
34. Responden 34 1 0 1 1 0 3 Baik
35. Responden 35 1 0 1 1 1 4 Baik

STIK Bina Husada Palembang


68

(Lanjutan….)

Data Pengetahuan Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5
36. Responden 36 1 0 0 0 1 2 Tidak Baik
37. Responden 37 1 1 1 1 1 5 Baik
38. Responden 38 1 1 0 1 1 4 Baik
39. Responden 39 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
40. Responden 40 1 0 1 1 1 4 Baik
41. Responden 41 1 0 1 1 1 4 Baik
42. Responden 42 1 0 1 0 1 3 Baik
43. Responden 43 1 0 1 1 1 4 Baik
44. Responden 44 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
45. Responden 45 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
46. Responden 46 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
47. Responden 47 1 1 1 0 0 3 Baik
48. Responden 48 1 0 0 0 1 2 Tidak Baik
49. Responden 49 1 1 1 1 1 5 Baik
50. Responden 50 1 0 1 0 0 2 Tidak Baik
51. Responden 51 1 0 0 0 1 2 Tidak Baik
52. Responden 52 1 0 0 0 1 2 Tidak Baik
53. Responden 53 1 0 0 0 1 2 Tidak Baik
54. Responden 54 1 0 1 0 0 2 Tidak Baik
55. Responden 55 1 1 1 1 1 5 Baik
56. Responden 56 1 0 1 0 0 2 Tidak Baik
57. Responden 57 1 0 1 1 0 3 Baik
58. Responden 58 1 0 1 1 1 4 Baik
59. Responden 59 1 0 1 1 1 4 Baik
60. Responden 60 1 1 1 1 1 5 Baik
61. Responden 61 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
62. Responden 62 1 0 1 1 0 3 Baik
63. Responden 63 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik
64. Responden 64 1 0 1 1 1 4 Baik
65. Responden 65 1 0 0 1 0 2 Tidak Baik

Keterangan Jawaban ; Skor ≥ 3 = Baik, Skor < 3 = Tidak Baik


No.1 = Benar
No.2 = Salah
No.3 = Benar
No.4 = Benar
No.5 = Salah

STIK Bina Husada Palembang


69

Lampiran 5.

Data Pendidikan Responden

No Nama Responden SD SMP SMA Sarjana Kategori


1. Responden 1 √ Tinggi
2. Responden 2 √ Rendah
3. Responden 3 √ Rendah
4. Responden 4 √ Rendah
5. Responden 5 √ Rendah
6. Responden 6 √ Tinggi
7. Responden 7 √ Tinggi
8. Responden 8 √ Rendah
9. Responden 9 √ Rendah
10. Responden 10 √ Rendah
11. Responden 11 √ Tinggi
12. Responden 12 √ Rendah
13. Responden 13 √ Rendah
14. Responden 14 √ Rendah
15. Responden 15 √ Rendah
16. Responden 16 √ Tinggi
17. Responden 17 √ Rendah
18. Responden 18 √ Tinggi
19. Responden 19 √ Tinggi
20. Responden 20 √ Rendah
21. Responden 21 √ Rendah
22. Responden 22 √ Rendah
23. Responden 23 √ Rendah
24. Responden 24 √ Rendah
25. Responden 25 √ Tinggi
26. Responden 26 √ Rendah
27. Responden 27 √ Tinggi
28. Responden 28 √ Tinggi
29. Responden 29 √ Rendah
30. Responden 30 √ Rendah
31. Responden 31 √ Tinggi
32. Responden 32 √ Rendah
33. Responden 33 √ Rendah
34. Responden 34 √ Tinggi
35. Responden 35 √ Rendah

STIK Bina Husada Palembang


70

(Lanjutan….)

Data Pendidikan Responden

No Nama Responden SD SMP SMA Sarjana Kategori


36. Responden 36 √ Rendah
37. Responden 37 √ Tinggi
38. Responden 38 √ Rendah
39. Responden 39 √ Rendah
40. Responden 40 √ Tinggi
41. Responden 41 √ Tinggi
42. Responden 42 √ Rendah
43. Responden 43 √ Rendah
44. Responden 44 √ Rendah
45. Responden 45 √ Rendah
46. Responden 46 √ Rendah
47. Responden 47 √ Tinggi
48. Responden 48 √ Tinggi
49. Responden 49 √ Rendah
50. Responden 50 √ Tinggi
51. Responden 51 √ Tinggi
52. Responden 52 √ Rendah
53. Responden 53 √ Rendah
54. Responden 54 √ Tinggi
55. Responden 55 √ Rendah
56. Responden 56 √ Rendah
57. Responden 57 √ Rendah
58. Responden 58 √ Tinggi
59. Responden 59 √ Rendah
60. Responden 60 √ Rendah
61. Responden 61 √ Tinggi
62. Responden 62 √ Rendah
63. Responden 63 √ Tinggi
64. Responden 64 √ Tinggi
65. Responden 65 √ Tinggi

STIK Bina Husada Palembang


71

Lampiran 6.

Data Pekerjaan Responden

No Nama Pekerjaan Kategori


Responden IRT PNS Swasta
1. Responden 1 √ Tidak Bekerja
2. Responden 2 √ Tidak Bekerja
3. Responden 3 √ Bekerja
4. Responden 4 √ Bekerja
5. Responden 5 √ Bekerja
6. Responden 6 √ Bekerja
7. Responden 7 √ Tidak Bekerja
8. Responden 8 √ Bekerja
9. Responden 9 √ Tidak Bekerja
10 Responden 10 √ Bekerja
11 Responden 11 √ Tidak Bekerja
12 Responden 12 √ Bekerja
13 Responden 13 √ Bekerja
14 Responden 14 √ Tidak Bekerja
15 Responden 15 √ Bekerja
16 Responden 16 √ Bekerja
17 Responden 17 √ Tidak Bekerja
18 Responden 18 √ Bekerja
19 Responden 19 √ Bekerja
20 Responden 20 √ Bekerja
21 Responden 21 √ Tidak Bekerja
22 Responden 22 √ Bekerja
23 Responden 23 √ Bekerja
24 Responden 24 √ Tidak Bekerja
25 Responden 25 √ Bekerja
26 Responden 26 √ Bekerja
27 Responden 27 √ Bekerja
28 Responden 28 √ Bekerja
29 Responden 29 √ Tidak Bekerja
30 Responden 30 √ Tidak Bekerja
31 Responden 31 √ Bekerja
32 Responden 32 √ Tidak Bekerja
33 Responden 33 √ Bekerja
34 Responden 34 √ Bekerja
35 Responden 35 √ Bekerja
36 Responden 36 √ Tidak Bekerja
37 Responden 37 √ Tidak Bekerja
38 Responden 38 √ Tidak Bekerja
39 Responden 39 √ Bekerja
40 Responden 40 √ Tidak Bekerja

STIK Bina Husada Palembang


72

(Lanjutan…….)

Data Pekerjaan Responden

No Nama Pekerjaan Kategori


Responden IRT PNS Swasta
41. Responden 41 √ Bekerja
42. Responden 42 √ Bekerja
43. Responden 43 √ Tidak Bekerja
44. Responden 44 √ Bekerja
45. Responden 45 √ Tidak Bekerja
46. Responden 46 √ Bekerja
47. Responden 47 √ Bekerja
48. Responden 48 √ Tidak Bekerja
49. Responden 49 √ Bekerja
50. Responden 50 √ Tidak Bekerja
51. Responden 51 √ Tidak Bekerja
52. Responden 52 √ Bekerja
53. Responden 53 √ Tidak Bekerja
54. Responden 54 √ Bekerja
55. Responden 55 √ Tidak Bekerja
56. Responden 56 √ Bekerja
57. Responden 57 √ Tidak Bekerja
58. Responden 58 √ Bekerja
59. Responden 59 √ Tidak Bekerja
60. Responden 60 √ Tidak Bekerja
61. Responden 61 √ Bekerja
62. Responden 62 √ Tidak Bekerja
63. Responden 63 √ Bekerja
64. Responden 64 √ Tidak Bekerja
65. Responden 65 √ Tidak Bekerja

STIK Bina Husada Palembang


73

Lampiran 7.

Data Sikap Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Responden 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 Baik
2. Responden 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik
3. Responden 3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
4. Responden 4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Baik
5. Responden 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
6. Responden 6 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
7. Responden 7 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 5 Tidak Baik
8. Responden 8 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 4 Tidak Baik
9. Responden 9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik
10. Responden 10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
11. Responden 11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
12. Responden 12 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
13. Responden 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
14. Responden 14 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
15. Responden 15 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 5 Tidak Baik
16. Responden 16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Baik
17. Responden 17 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
18. Responden 18 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
19. Responden 19 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
20. Responden 20 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
21. Responden 21 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
22. Responden 22 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
23. Responden 23 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
24. Responden 24 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
25. Responden 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik
26. Responden 26 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik
27. Responden 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
28. Responden 28 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
29. Responden 29 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
30. Responden 30 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 Baik
31. Responden 31 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 Baik
32. Responden 32 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik
33. Responden 33 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
34. Responden 34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
35. Responden 35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

STIK Bina Husada Palembang


74

(Lanjutan……)

Data Sikap Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36. Responden 36 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Baik
37. Responden 37 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
38. Responden 38 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 Baik
39. Responden 39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Baik
40. Responden 40 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
41. Responden 41 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
42. Responden 42 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
43. Responden 43 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 Baik
44. Responden 44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 Baik
45. Responden 45 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
46. Responden 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
47. Responden 47 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
48. Responden 48 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
49. Responden 49 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
50. Responden 50 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
51. Responden 51 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
52. Responden 52 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
53. Responden 53 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5 Tidak Baik
54. Responden 54 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
55. Responden 55 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
56. Responden 56 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
57. Responden 57 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
58. Responden 58 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
59. Responden 59 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
60. Responden 60 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik
61. Responden 61 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Baik
62. Responden 62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
63. Responden 63 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
64. Responden 64 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik
65. Responden 65 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5 Tidak Baik

Keterangan Jawaban : Skor ≥ 6 = Baik, dan Skor < 6 = Tidak Baik

No.1 = Benar No.6 = Benar


No.2 = Benar No.7 = Salah
No.3 = Salah No.8 = Benar
No.4 = Benar No.9 = Salah
No.5 = Salah No.10 = Benar

STIK Bina Husada Palembang


75

Lampiran 8.

Data Dukungan Keluarga Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5
1. Responden 1 1 1 1 0 0 3 Mendukung
2. Responden 2 1 1 0 0 1 3 Mendukung
3. Responden 3 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
4. Responden 4 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
5. Responden 5 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
6. Responden 6 1 1 1 1 1 5 Mendukung
7. Responden 7 1 1 0 1 1 4 Mendukung
8. Responden 8 1 1 0 1 1 4 Mendukung
9. Responden 9 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
10. Responden 10 1 1 0 0 1 3 Mendukung
11. Responden 11 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
12. Responden 12 1 1 1 0 0 3 Mendukung
13. Responden 13 1 1 1 0 1 4 Mendukung
14. Responden 14 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
15. Responden 15 1 1 1 1 1 5 Mendukung
16. Responden 16 1 1 0 1 0 3 Mendukung
17. Responden 17 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
18. Responden 18 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
19. Responden 19 1 1 1 0 0 3 Mendukung
20. Responden 20 1 1 1 0 0 3 Mendukung
21. Responden 21 1 1 1 1 0 4 Mendukung
22. Responden 22 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
23. Responden 23 1 1 1 0 0 3 Mendukung
24. Responden 24 1 1 1 0 1 4 Mendukung
25. Responden 25 1 1 1 0 1 4 Mendukung
26. Responden 26 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
27. Responden 27 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
28. Responden 28 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
29. Responden 29 1 1 0 0 1 3 Mendukung
30. Responden 30 1 1 0 1 1 4 Mendukung
31. Responden 31 1 1 0 1 1 4 Mendukung
32. Responden 32 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
33. Responden 33 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
34. Responden 34 1 1 0 0 1 3 Mendukung
35. Responden 35 1 1 0 0 1 3 Mendukung

STIK Bina Husada Palembang


76

(Lanjutan….)

Data Dukungan Keluarga Responden

No Nama Pernyataan/Pertanyaan Skor Kategori


Responden 1 2 3 4 5
36. Responden 36 1 1 1 0 1 4 Mendukung
37. Responden 37 1 1 1 1 1 5 Mendukung
38. Responden 38 1 1 1 0 1 4 Mendukung
39. Responden 39 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
40. Responden 40 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
41. Responden 41 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
42. Responden 42 1 1 0 0 1 3 Mendukung
43. Responden 43 1 1 1 0 1 4 Mendukung
44. Responden 44 1 1 0 0 1 3 Mendukung
45. Responden 45 1 1 1 1 1 5 Mendukung
46. Responden 46 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
47. Responden 47 1 1 1 0 1 4 Mendukung
48. Responden 48 1 1 0 0 1 3 Mendukung
49. Responden 49 1 1 0 0 1 3 Mendukung
50. Responden 50 1 1 1 0 1 4 Mendukung
51. Responden 51 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
52. Responden 52 1 1 0 0 1 3 Mendukung
53. Responden 53 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
54. Responden 54 1 1 0 0 1 3 Mendukung
55. Responden 55 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
56. Responden 56 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
57. Responden 57 1 1 1 0 1 4 Mendukung
58. Responden 58 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
59. Responden 59 1 1 0 0 1 3 Mendukung
60. Responden 60 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
61. Responden 61 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
62. Responden 62 1 1 1 0 1 4 Mendukung
63. Responden 63 1 1 1 0 1 4 Mendukung
64. Responden 64 1 1 0 0 0 2 Tidak Mendukung
65. Responden 65 1 1 1 1 1 5 Mendukung

Keterangan Jawaban : Skor ≥ 3 = Mendukung dan Skor < 3 = Tidak Mendukung


No.1 = Ya
No.2 = Ya
No.3 = Tidak
No.4 = Ya
No.5 = Ya

STIK Bina Husada Palembang


77

Lampiran 9.

Data Sumberdaya Puskesmas Bandar Jaya


Jumlah
No Jenis pendidikan Puskesmas Pustu Poskesdes
PNS PTT TKS JML PNS PTT TKS JML PNS PTT TKS JML
1 Dr. Umum 3 - - 3 - - - - - - - -
2 Dr. Gigi 1 - - 1 - - - - - - - -
3 SKM 1 - 1 2 - - - - - - - -
4 S1 Ners - - 2 2 - - - - - - - -
keperwatan
5 S1 Ekonomi - - 1 1 - - - - - - - -
6 Apoteker 3 - 1 4 - - - - - - - -
7 Akper 15 - 13 28 - - - - - - - -
8 Akzi - - 1 1 - - - - - - - -
9 Akbid 15 1 17 43 - - - - 2 1 - 3
10 AKL/APK 1 - - 1 - - - - - - - -
11 Apro - - - - - - - - - - - -
12 Akfar - - - - - - - - - - - -
13 Spph/Sprg 4 - - 4 - - - - - - - -
14 SPAG - - - - - - - - - - - -
15 SMAK 1 - 1 2 - - - - - - - -
16 LCPK 2 - - 2 - - - - - - - -
17 D.1 bidan - - - - - - - - - - - -
18 Spk - - - - - - - - - - - -
19 SLTA 2 - - 2 - - - - - - - -
20 D.4 Kebidanan 4 - 3 7 - - - - - - - -
Sumber : Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2019

STIK Bina Husada Palembang


78

Lampiran 10.

Data Sarana dan Prasarana Puskesmas Bandar Jaya

Polindes Puskesmas Bandar Jaya Pada Tahun 2019


TAHUN NAMA DAN NIP
NO NAMA POLINDES KONDISI
REHAB PETUGAS
1 Kota Baru Baik 2015 Leni Komala, Am.Keb
2 Karang Anyar Baik 2015 Hernilawati, Am.Keb
3 Karang Baru Baik 2015 Ima Rahmasari,Am.Keb
4 Polindes Karang Anyar Rusak Berat 2003 -
Sumber : Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2019

Rumah Dinas Puskesmas Bandar Jaya Pada Tahun 2019


TAHUN
NO RUMAH DINAS KONDISI NAMA PETUGAS
REHAB
1 Dokter Umum Baik 2003 Dr. Hj. Eli Sulastri
2 Dokter Gigi Baik 2006 Mafia Peptori
3 Paramedis Rusak Berat 1990 -
Sumber : Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2019

Kendaraan Dinas Puskesmas Bandar Jaya Pada Tahun 2019


NO Nama Jenis No.Pol Tuhun Kodisi Nama
Terima pemakai
1 Kendaraan roda
empat Suzuki 7045 2012 Baik Pool
(ambulance)
2. Kendaraan roda Yamaha 3774 2008 Baik Elvi sari
dua Honda 3402 2006 Baik Eka minarti
Honda 3403 2006 Baik Dwi Purnomo
Yamaha 4020 2008 Baik Ima rahmasari
Suzuki 5213 2010 Baik Meimi haryanti
Yamaha - 2008 Baik Dwi Purnomo
Sumber : Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2019

STIK Bina Husada Palembang


79

Lampiran 11.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Salmastuti
Nomor Pokok Mahasiswa : 19.13.101.11.29
Tempat Tanggal Lahir : 12 April 1972
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Tempat Tinggal : Jl. Damai No.43 Rt.07 Rw.03 Kelurahan
RDPJKA Lahat
No.HP : 085267597681
Email : salmas.tuti96@gmail.com
Asal Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat
Alamat Instansi : Jl. Bhayangkara No.1 Kelurahan Bandar
Jaya
Riwayat Pendidikan :
1. SD : Tahun 1985 SDN 79 Palembang
2. SMP : Tahun 1988 SMP YPBI 3 Palembang
3. SMA : Tahun1991 SMA Methodist 1 Palembang
4. DIII Keperawatan : Tahun 1998 Akper Aisyiyah Palembang
5. S1 : Tahun 2011 Universitas Kader Bangsa
Pengalaman Penelitian :
Publikasi ; -

STIK Bina Husada Palembang

Anda mungkin juga menyukai