A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. TA
2. Umur : 55 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : jln. Yos Sudarso Gang Makmur No.26 1 Ilir Palembang
5. Status Marital : Menikah
6. Agama : Islam
7. Suku : Sumatera
8. Pendidikan : SLTA
9. Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
10. Tanggal MRS : 27 Januari 2018
11. Tanggal Masuk GICU : 28 Januari 2018
12. Tanggal Pengkajian : 05 Februari 2018
13. No. RM : 935610
14. Sumber Informasi :-
C. Riwayat Biologis
1. Pola nutrisi
Tidak dapat dikaji
2. Pola eliminasi
Tidak dapat dikaji
3. Pola istirahat dan tidur
Tidak dapat dikaji
4. Pola aktivitas dan bekerja
Tidak dapat dikaji
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Memerlukan alat
2 = Memerlukan bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
D. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
Sulit dikaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran.
2. Persepsi diri
Sulit dikaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran.
3. Suasana hati
Sulit dikaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran
4. Hubungan dan komunikasi
Sulit dikaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran
5. Pertahanan koping
Sulit dikaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran
6. Sistem nilai kepercayaan
Selama di rumah sakit pasien tidak bisa menjalankan ibadah.
E. Riwayat Keluarga
: Laki-laki : Hub. Anak dan orang tu
F. Pengkajian Fisik
1. Kepala
makrosefali, perdarahan tidak ada, rontok tidak ada
2. Sistem Neurologi:
a. Kesadaran: Coma
b. GCS: DPO → Midazolam 50cc/10jam
c. Pasien sering mengalami kejang dengan frekuensi 5-10 menit sekali dengan
intensitas 1-2menit.
3. Sistem Penglihatan:
a. Bentuk: Simetris, pupil isokor
b. Tanda radang: Tidak ada
c. Sklera: Ikterus tidak ada
d. Akomodasi: tidak dapat dikaji
e. Konjungtiva: anemis
f. Alat bantu: Tidak ada
g. Ukuran pupil: Isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya baik
h. Riwayat operasi pada mata: Tidak ada
4. Sistem Pendengaran
a. Nyeri tekan: Tidak ada
b. Reaksi alergi: Tidak ada
c. Kesulitan menelan: sulit dinilai
d. Keluhan: Tidak ada
5. Sistem Pernapasan
a. Pola napas: Reguler, terpasang ventilator
1) Tipe : SIMV
2) RR setting/ aktual : -/26
3) I:E Ratio :-
4) TV Setting/ aktual : -/315
5) MV : 9,61
6) IPL/Pressure Support : 10
7) PEEP :5
8) FiO2 : 40%
9) Peak Pressure : 11
10) ETT: Diameter/ kedalaman : 7,5/21
b. Sputum: ada, jernih
c. Suara paru: Vesikuler
d. Respiration rate: 26 kali/menit
e. Trauma dada: Tidak ada
f. Retraksi intercostal: Tidak ada
g. Reflek batuk: tidak ada
6. Sistem Kardiovaskuler
a. CRT: < 2 detik
b. Perkusi: Pekak
c. Perubahan warna kulit: Tidak ada
d. BAAL: Tidak ada
e. Suara jantung: BJ 1 dan BJ II normal, tidak ada suara jantung tambahan
f. Clubbing finger: Tidak ada
g. Edema: Tidak ada
h. Akral: Hangat
i. Palpitasi: Tidak ada
j. Nyeri Behavioral Pain Assessment Scale dengan skor 0
7. Sistem Pencernaan
a. Nutrisi
1) Intake total 24 jam: 1619ml
2) Output total 24 jam: 836 ml
3) IWL= 21
4) Balance: +164ml
5) Jenis diet: Diet cair DM 1250 kkal/hari
6) Mual: Tidak ada
7) Muntah: Tidak ada
b. Berat badan: 50 Kg
c. Tinggi badan: 160 cm
d. Mukosa bibir kering
e. Eliminasi
1) Frekuensi BAB: pasien belum BAB
2) Frekuensi BAK: Menggunakan pempers dan kateter urin, urin bewarna
kuning jernih dan sedikit →5cc/3jam
3) Keluhan/gangguan: retensi urine
4) Terpasang kateter: ya
5) Urine Output: ± 5-10ml/3 jam
8. Sistem reproduksi
a. Perdarahan: tidak ada
b. Keluhan: tidak ada
9. Sistem ekstremitas
a. Terdapat edema pada ekstremitas atas regio manus dextra & sinistra
Kimia Klinik
Hati
Bilirubin total 0.32mg/dL 0.1-1.0
Albumin 2,8 g/dL 3.5-5.0
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa Sewaktu 473mg/dL < 200
Ginjal
Ureum 53mg/dL 16.6-48.5
Kreatinin 1,54mg/dL 0.50-0.90
Elektrolit
Kalsium 8.5 md/dL 8.4-9.7
Natrium 144 mEq/L 135-155
Kalium 2.8 mEq/L 3.5-5.5
Klorida 110 mmol/L 96-106
I. Analisa Data
Data Fokus Masalah Keperawatan Pohon Masalah
Data Subjektif: Pola napas tidak efektif ↑tekanan sistemik
Tidak dapat dikaji berhubungan dengan ↓
depresi pusat pernapasan aneurisma
Data Objektif: ↓
1. Tampak terintubasi Perdarahan
a. Tipe: SIMV arachnoid/ventrikel
b. RR setting/ aktual: -/26 ↓
c. I:E Ratio: - TIK meningkat/ herniasi
d. TV Setting/ aktual: -/315 cerebral
e. MV: 9,61 ↓
f. IPL/Pressure Support: 10 Penekanan saluran
g. PEEP: 5 pernafasan (depresi
h. FiO2: 40% pernapasan)
i. Peak Pressure: 11 ↓
j. ETT: pola napas terganggu
Diameter/kedalaman: ↓
7,5/21 Pola napas tidak efektif
2. Tanda Vital:
a. TD 150/74 mmHg,
b. MAP = 124mmHg,
c. RR 26x/menit,
d. T 36,7oC,
e. HR 106x/menit,
f. SpO2 99%
3. Hasil AGD:
a. FIO2: 40%
b. pH: 7.444
c. pCO: 36,7
d. pO2: 138.7
e. SO2%: 99,3
f. HCO3: 31
g. BEecf: 1.1
Data Subjektif: Gangguan keseimbangan Proses penyakit
Tidak dapat dikaji cairan dan elektrolit ↓
Penurunan intake
Data Objektif: meningkatnya metabolism
a. Output: 93 ml/3 jam ↓
b. IWL: 21 cc/jam Mekanisme regulasi
c. Balance per 3 jam: +187 ml meningkat
d. Kalium: 2,8 ↓
e. Terdapat edema pada Volume cairan tubuh
ekstremitas atas regio sedikit
manus dectra dan sinistra ↓
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
J. Prioritas Masalah
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kekuatan dan kesadaran
4. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
5. Resiko dekubitus
I. Rencana Keperawatan
Nama: Ny. SS
Tanggal: 30 Januari 2018
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana
Rasional
Keperawatan Tindakan
Pola napas tidak efektif Tujuan: Setelah dilakukan 1. Posisikan pasien semi fowler 1. Untuk memaksimalkan potensial
berhubungan dengan tindakan keperawatan selama (45-60°) ventilasi
depresi pusat pernapasan 3 x 24jam pasien 2. Auskultasi suara nafas, catat hasil 2. Memonitor kepatenan jalan napas
menunjukkan keefektifan penurunan daerah ventilasi atau 3. Memonitor respirasi dan
Data Subjektif: pola nafas,. tidak adanya suara adventif keadekuatan oksigen
Tidak dapat dikaji Kriteria hasil: 3. Monitor pernapasan dan status 4. Melihat apakah ada obstruksi di
a. Frekuensi, irama, oksigen yang sesuai salah satu bronkus atau adanya
Data Objektif: kedalaman pernapasan 4. Catat pergerakan dada, simetris gangguan pada ventilasi
1. Tampak terintubasi dalam batas normal atau tidak, menggunakan otot 5. Meningkatkan ventilasi dan
a. Tipe: SIMV b. Tidak menggunakan bantu pernafasan asupan oksigen
b. RR setting/
otot-otot bantu 5. Pantau penggunaan ventilator
aktual: -/26
pernapasan
c. I:E Ratio: -
c. Tanda Tanda vital dalam
d. TV Setting/
rentang normal (TD
aktual: -/315
120-90/90-60 mmHg,
e. MV: 9,61
nadi 80-100 x/menit,
f. IPL/Pressure
RR: 18-24 x/menit, suhu
Support: 10
36,5 – 37,5oC.
g. PEEP: 5
d. Nilai AGD batas normal
h. FiO2: 40%
1) FIO2:
i. Peak Pressure: 11
j. ETT: 2) pH:
Diameter/kedala 3) pCO2:
man: 7,5/21 4) pO2: 132.6
4. Tanda Vital: 5) SO2%:
a. TD 150/74 6) HCO3:
mmHg, 7) BEecf:
b. MAP
124mmHg,
c. RR 26x/menit,
d. T 36,7oC,
e. HR 106x/menit,
f. SpO2 99%
5. Hasil AGD:
a. FIO2: 40%
b. pH: 7.444
c. pCO: 36,7
d. pO2: 138.7
e. SO2%: 99,3
f. HCO3: 31
g. BEecf: 1.1
Gangguan keseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring status cairan (turgor 1. Jumlah dan tipe cairan pengganti
cairan dan elektrolit keperawatan selama 3x24 kulit, membran mukosa, urine ditentukan dari keadaan status
berhubungan dengan jam diharapkan cairan dan output) cairan Penurunan volume cairan
elektrolit seimbang. 2. Kontrol intake dan output mengakibatkan menurunnya
Data Subjektif: 3. Penatalaksanaan pemberian produksi urine, monitoring yang
Tidak dapat dikaji Kriteria Hasil: elektrolit ketat pada produksi urine <600
a. Mempertahankan urine 4. Kolaborasi pemeriksaan ml/hari karena merupakan
output sesuai dengan laboratorium elektrolit tanda-tanda terjadinya syok
Data Objektif: usia dan BB, BJ urine hipovolemik.
a. Output: 93 ml/3 jam normal 2. Untuk mengetahui fungsi ginjal,
b. IWL: 21 cc/jam b. Tekanan darah, nadi, kebutuhan penggantian cairan
c. Balance per 3 jam: suhu tubuh dalam batas dan penurunan kelebihan resiko
+187 ml normal cairan.
d. Kalium: 2,8 c. Tidak ada tanda tanda 3. Obat anti diuretic dat melebarkan
e. Terdapat edema pada dehidrasi, lumen tubular dari debris,
ekstremitas atas regio d. Elastisitas turgor kulit menurunkan hiperkalemia dan
manus dectra dan baik, membran mukosa meningkatkan volume urine
sinistra lembab, tidak ada rasa adekuat. Misalnya : Furosemide.
haus yang berlebihan 4. Hasil dari pemeriksaan fungsi
e. Nilai elektrolit normal: ginjal dapat memberikan
f. Kalsium: 8.8-10.2 gambaran sejauh mana jumlah
mg/dL elektrolit dalam ginjal.
g. Natrium: 135-155
mEq/L
h. Kalium: 3.5-5.5 mEq/L
i. Klorida: 96-106 mmol/L
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. lakukan oral hygien setiap hari 1. Menjaga kebersihan gigi dan
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam 2. mandikan pasien setiap hari mulut
berhubungan dengan kebutuhan perawatan diri 3. jaga kebersihan tempat tidur 2. Menjaga kebersihan badan
menurunnya kekuatan pasien terpenuhi dengan pasien setiap hari 3. Memberi rasa nyaman dan
dan kesadaran kriteria hasil: 4. ganti diapers pasien setiap hari mencegah infeksi nosokomial
a. Kebersihan tempat tidur 5. bantu pasien makan melalui NGT 4. Mencegah iritasi di bagian yang
Data Subjektif: dan lingkungan pasien terpasang diapers dan mencegah
Tidak dapat dikaji terjaga bau
b. Kebersihan dan 5. Pasien yang mengalami
Data Objektif: kerapian diri pasien penurunan kesadaran diberi
1. Penurunan kesadaran terjaga makan via NGT
(Coma) c. Pasien tidak bau
2. GCS DPO
3. ADLs dibantu oleh
perawat (total care)
Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor keadaan umum dan vital 1. Indikasi menentukan infeksi
keperawatan 3x24 infeksi sign termasuk suhu klien/jam 2. Teknik aseptik untuk mencegah
Data Subjektif: tidak terjadi dengan kriteria 2. Pertahankan teknik aseptik setiap terjadinya infeksi
Tidak dapat dikaji hasil tindakan 3. Mencegah terjadinya infeksi
a. Klien bebas dari tanda 3. Pantau adanya tanda-tanda infeksi 4. Mencegah terjadinya infeksi
Data Objektif: dan gejala infeksi 4. Lakukan personal dan oral 5. Antibiotik dapat mencegah
1. Penumpukan sputum b. Jumlah leukosit dalam hygiene setiap hari terjadinya infeksi
pada mukosa oral batas normal 5. Kolaborasi pemberian antibiotik 6. Membatasi pengunjung
2. Adanya sputum pada 6. Membatasi pengunjung dapatmembuat pasien nyaman
ETT
serta mengurangi risiko kejadian
3. Terdapat lesi pada
mukosa bibir yang dapat mencederai pasien
4. Mukosa oral nampak
kemerahan
Resiko dekubitus Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring skala dekubitus
keperawatan 3x24 infeksi 2. Monitor tanda dan gejala
Data Subjektif tidak terjadi dengan kriteria dekubitus
Tidak dapat dikaji hasil 3. Lakukan personal hygiene setiap
a. klien bebas dari tanda hari
Data Obektif dan gejala dekubitus 4. Lakukan perubahan posisi
1. Penurunan kesadaran b. kelembapan kulit terjaga mika-miki saat mandi
(Coma) 5. Lakukan pergantian diapers setiap
2. Penurunan mobilisasi hari
fisik 6. Gunakan matras khusus dekubitus
3. Kulit tampak kering
4. Kadar albumin serum
2,8
Assessment:
Pola napas tidak efektif
Planning:
1. Monitoring status cairan (turgor
kulit, membran mukosa, urine
output)
2. Kontrol intake dan output
3. Penatalaksanaan pemberian
elektrolit
4. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium elektrolit
5. Kolaborasi pemberian obat diuretik:
furosemid
31 Januari Defisit 05.00 1. Membersihkan badan pasien setiap hari Jam 07.30 WIB
2018 perawatan diri dengan cara mengelap pasien dengan air sabun Subjektif: Tidak dapat dikaji
berhubungan dan membilas dengan air bersi dan hangat
dengan (dinas malam) Objektif:
berhubungan 05.10 Respon: Setelah dibersihkan badan pasien a. Badan pasien tampak bersih
dengan tampak bersih dan wangi b. Diapers pasien sudah diganti
menurunnya 2. Menjaga kebersihan tempat tidur pasien setiap c. Tempat tidur tampak bersih
kekuatan dan 06.30 hari dengan mengganti laken dan underpad d. Pasien sudah diberi makan melalui
kesadaran Respon: tempat tidur pasien tampak bersih NGT
3. Membantu pasien makan diet cair DM melalui Assessment: Defisit perawatan diri
NGT
Respon: Sudah diberikan diet cair 150 ml, Planning: Lanjutkan intervensi
tidak ada residu a. Oral hygiene
b. Jaga kebersihan tempat tidur pasien
c. Bantu beri makan diet cair
30 Januari Risiko infeksi 21.15 1. Melakukan oral hygiene dengan pinset yang Jam 21.30 WIB
2018 dibalut kassa dan betadine Subjektif
21.45 2. Pantau adanya tanda-tanda infeksi termasuk Tidak dapat dikaji
nilai leukosit
Respon: Tanda-tanda infeksi seperti demam Objektif:
tidak ada, leukosit 13.8 103/mm3 a. Mulut bersih.
22.00 3. Kolaborasi pemberian antibiotik b. ETT bersih
Respon: Pasien mendapat antibiotik omeprazole c. Leukosit 13.8 103/mm3
40mg dalam 10cc aquades via IVFD
5. Melakukan suctioning pada ETT Assessment: Risiko infeksi
Assessment:
Pola napas tidak efektif
1 Februari Defisit 08.30 1. Membersihkan badan pasien setiap hari Jam 10.00 WIB
2018 perawatan diri dengan cara mengelap pasien dengan air sabun Subjektif: Tidak dapat dikaji
berhubungan dan membilas dengan air bersi dan hangat
dengan Respon: Setelah dibersihkan badan pasien Objektif:
berhubungan tampak bersih dan wangi a. Badan pasien tampak bersih
dengan 2. Menjaga kebersihan tempat tidur pasien setiap b. Diapers pasien sudah diganti
menurunnya hari dengan mengganti laken dan underpad c. Tempat tidur tampak bersih
kekuatan dan Respon: tempat tidur pasien tampak bersih
kesadaran Assessment: Defisit perawatan diri
Planning: Lanjutkan intervensi
a. Oral hygiene
b. Jaga kebersihan tempat tidur pasien
c. Bantu beri makan diet cair
1 Januari Risiko infeksi 08.45 1. Melakukan oral hygiene dengan pinset yang Jam 09.00 WIB
2018 dibalut kassa dan betadine Subjektif
2. Pantau adanya tanda-tanda infeksi termasuk Tidak dapat dikaji
nilai leukosit
Respon: Tanda-tanda infeksi seperti demam Objektif:
tidak ada, leukosit 13.8 103/mm3 a. Mulut bersih.
3. Kolaborasi pemberian antibiotik b. ETT bersih
Respon: Pasien mendapat antibiotik omeprazole c. Leukosit 13.8 103/mm3
40mg dalam 10cc aquades via IVFD
4. Melakukan suctioning pada ETT Assessment: Risiko infeksi