1. Identitas Klien
Nama Klien : An. A
Umur : 12 Tahun
Alamat : Pesagi 6/1 Pati
2. Diangnosa Medis
Cidera Kepala Berat
3. Dasar Pemikiran
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma pada
jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang
terjadi.
Cidera kepala berat bila GCS 3-8, kehilangan kesadaran atau terjadi amnesia lebih
dari 24 jam bahkan sampai berhari-hari. Resiko utama pasien yang mengalami cedera
kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak sebagai respon
terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan TIK.
Pola pernafasan
Pusat pernafasan diciderai oleh peningkatan TIK dan hipoksia, trauma langsung atau
interupsi aliran darah. Pola pernafasan dapat berupa hipoventilasi alveolar, dangkal.
Ketidakseimbangan hidrasi
Terjadi karena adanya kerusakan kelenjar hipofisis atau hipotalamus dan peningkatan
TIK
Aktifitas menelan
Reflek melan dari batang otak mungkin hiperaktif atau menurun sampai hilang sama
sekali
Kerusakan komunikasi
Pasien mengalami trauma yang mengenai hemisfer serebral menunjukkan disfasia,
kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa.
4. Analisa Sintesa
Trauma Kepala
Ekstra kranial,
Tulang kranial,
Intra kranial
Iskemik
Hipoksia
Pemberian O2
Kebutuhan O2 terpenuhi
5. Data Fokus
DS : Pasien datang post KLL sepeda montor, pasien tidak mengunakan helm, pasien
datang tidak sadar
DO :
- KU lemah
- Terdengar suara gurgling
- Terdapat benjolan di dahi
- Terjadi penurunan kesadaran, GCS: = 3
- TD 90/70mmHG, nadi 110x/menit, RR 16x/menit, suhu 36°C, saturasi O2 93%
6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen ke
otak
8. Prinsip-prinsip tindakan
- Persiapan diri (perawat)
- Tindakan sesuai prosedur atau SOP
Persiapan Alat
- Tabung O2 ( O2 dinding ) berisi oksigen lengkap dengan floemeter dan
humidifer yang berisi Aquades hinga batas pengisian
- Kanulbinasal
- Plester
Dokumentasi
- Catat waktu
- Evaluasi respon pasien
- Paraf
3. Keracunan
O2 Dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru
akan terganggu.
- Pencegahan
Monitor pemberian oksigen
10. Evaluasi
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Pemberian O2
4L/menit.
LAPORAN ANALISA SINTESA KEPERAWATAN
PEMBERIAN O2 NASAL An. A DENGAN CIDERA KEPALA BERAT
DI RUANG IGD RSUD KAYEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners Stase Kegawat daruratan
DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2018
Pembimbing Klinik