Anda di halaman 1dari 2

RISNA (R011191125)

REVIEW CSL MANAJEMEN NYERI

 Manajemen nyeri atau pain management adalah suatu bagian dari disiplin ilmu medis
yang bertujuan dengan uapaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief. Nyeri
merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh
stimulus tertentu Intensitas bervariasi mulai dari nyeri ringan sampai nyeri berat namun
menurun sejalan dengan proses penyembuhan. Manajemen nyeri yang tepat haruslah
mencakup penanganan secara keseluruhan, tidak hanya terbatas pada pendekatan
farmakologi saja, karena nyeri juga dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu
terhadap dirinya. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu
manajemen farmakologi dan manajemen non farmakologi.
 TUJUAN : 1. Menurunkan kuantitas dan kulitas nyeri 2. Mencegah terjadinya cedera
berlanjut 3. Meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit 4. Meningkatkan kualitas
hidup 5. Memberikan kenyamanan bagi pasien 6. Menurunkan kekakuan sendi 7.
Menurunkan nyeri sampai tingkat yang dapat ditoleransi
 INDIKASI : 1. Nyeri kanker 2. Osteoarthritis 3. Nyeri punggung bawah neuropati DM 4.
Fibromyalgia 5. Neuralgia pasca-herpetik 6. Nyeri pasca-operasi
 TERAPI FARMAKOLOGI
1. OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk nyeri sedang-berat.
2. Mulailah dengan pemberian OAINS/opioid lemah (langkah 1 dan 2) dengan pemberian
intermiten (pro re nata – prn) opioid kuat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
3. Jika langkah 1 dan 2 kurang efektif/nyeri menjadi sedang-berat, dapat ditingkatkan
menjadi langkah 3 (ganti dengan opioid kuat dan prn analgesik dalam kurun waktu 24
jam setelah langkah 1).
4. Penggunaan opioid harus dititrasi. Opioid standar yang sering digunakan adalah
Morfin, Codein.
5. Jika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS, dapat diberikan opioid ringan.
6. Jika fase nyeri akut pasien telah terlewati, lakukan pengurangan dosis secara bertahap:
o Intravena : antikonvulsan, Ketamine, OAINS, Opioid.
o Oral : antikonvulsan, antidepresan, antihistamin, anxiolytic, Kortikosteroid,
anestesi lokal, OAINS, Opioid, Tramadol.
o Rektal (supositoria) : Parasetamol, Aspirin, Opioid, Fenotiazin.
o Topical : Lidokain patch, EMLA.
o Subkutan : Opioid, anestesi local.

Anda mungkin juga menyukai