Anda di halaman 1dari 3

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM KEPERAWATAN KRITIS

Peran Perawat
Keperawatan kritis adalah salah satu keahlian khusus di dalam ilmu perawatan
yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah
yang mengancam jiwa.Dalam hal ini perawat kritis adalah perawat professional yang
resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan
keluarga- keluarga mereka menerima kepedulian optimal.
Peran perawat dalam keperawatan kritis memberikan pengawasan asuhan
keperawatan yang tepat serta penyelamatan pasien dari bahaya yang bertujuan
mengurangi resiko yang diakibatkan oleh sakit yang dialaminya maupun pelayananan
yang kadang membutuhkan proses yang lama Karena perawat yang lebih lama
waktunya dalam berinteraksi dengan pasien dalam proses keperawatan maka disini juga
diperlukan perhatian lebih dalam memberikan pengawasan dan keselamatan pasien agar
terhindar dan dapat mencegah resiko buruk yang dapat ditimbulkan. Dalam hal ini
sebagai pemberi asuhan keperawatan perawat harus bisa menjadi pembuat
keputusan yang tepat akan kondisi pasiennya juga sebagai advokasi bisa memberikan
penjelasan yang tepat dan harus bisa berkolaborasi
Perawat berperan sebagai advokat atau pelindung klien, yaitu membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang tidak diinginkan
yang berasal dari pengobatan atau tindakan diagnostik tertentu. Peran inilah yang belum
tampak dikembangkan institusi kesehatan di Indonesia, perawat masih sebatas
menerima delegasi dari profesi kesehatan yang lain tanpa mempertimbangkan akibat
dari tindakan yang akan dilakukan apakah aman atautidak bagi kesehatan klien.
Dukungan instansi pada tindakan advokasi perawat juga sangat berperan dalam
membantu proses penyembuhan pasien. Instansi rumah sakit perlu untuk selalu
memberikan motivasi dan anjuran untuk melindungi pasien serta memberikan
kemudahan dalam proses birokrasi terapi pengobatan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
advokasi memerlukan tindakan politis yaitu dengan mengkomunikasikan kebutuhan
perawatan kesehatan klien kepada pemerintah atau pimpinan yang mempunyai
wewenang untuk melakukan sesuatu tentang kebutuhan tersebut.
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien
dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela
kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
professional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai nara
sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan
yang harus dijalani oleh klien. Dalam menjalankan peran sebagaiadvocat (pembela
klien) perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasikeluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

Fungsi Perawat
Fungsi Perawat Meliputi :
a. Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter.
Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena
itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang
diambil. Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen adalah:
1 Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik
untuk menentukan status kesehatan.
2 Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk
memelihara atau memperbaiki kesehatan.
3 Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
4 Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
b. Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan
khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti
pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap
kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat
yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk
dalam tanggung jawab perawat.
c. Fungsi Interdependen
Perawat bersama tenaga kesehatan lainnya berkolaborasi mengupayakan
kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin
oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga
kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus
upaya pelayanan kesehatan. Contohnya, untuk menangani ibu hamil yang menderita
diabetes, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk
menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin.
Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat
mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat
bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap
kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.

Anda mungkin juga menyukai