Anda di halaman 1dari 31

Nursing Care Delivery System

oleh: Ratna Agustin, M.Kep


 the professional nurse’s accountability and
authority for clinical decision-making and
patient outcomes
 4 basic model systems:
1. Case
2. Functional
3. Team
4. Primary care
Metode fungsional

• Kerugian : perawatan terpilah-pilah, tidak


jelas, tidak profesional, kepuasan klien
kurang, banyak membuang waktu,
tdk ada tanggung jawab dan tanggung
gugat
• Kebaikan: perawat’ahli’ dalam satu
perasat, tenaga cukup sedikit saja.

wati
2016
Metode tim
• Sistem penugasan dengan perawat profesional,
pembantu perawat, tenaga tehnisi lainnya
dalam satu tim untuk merawat sekelompok
klien
• Perawat profesional adalah ketua tim yg
mengatur tugas, koordinasi pelayanan.
• Ketua tim: bertanggung jawab untuk
pemberian pelayanan, merencanakan asuhan
keperawatan
wati
2016
Metoda tim
• Keuntungan: pelayanan profesional,
tanggung jawab dan gugat pada
tim/jelas, pelayanan tdk terkotak-kotak,
kepuasan klien lebih tinggi
• Kekurangan: tenaga harus mencukupi,
perlu dilatih cara yg benar, konflik dlm
tim (perlu kemampuan yg baik dari
ketua tim)

wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT PAGI
• Tim A : Pasien 1 s/d 13 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
• Tim B: Pasien 14 s/d 27 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
• Tim C : Pasien 28 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT SORE
• Tim A : Pasien 1 s/d 20 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
• Tim B: Pasien 21 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)

wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT SORE
• Tim A : Pasien 1 s/d 20 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
• Tim B: Pasien 21 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)

wati
2016
Metoda primer
• Sistem penugasan pada perawat profesional
yang memberikan pelayanan kpd
sekelompok klien dari datang sampai pulang
• Dilakukan oleh seorang perawat profesional
• Perawat primer : memberikan asuhan kep,
mengkoordinir kegiatan pelayanan,
mengevaluasi pelayanan, memodifikasi
tindakan sesuai dg kebutuhan

wati
2016
Metoda primer
• Keuntungan: pelayanan
keperawatan profesional, kepuasan
klien dan petugas sangat tinggi,
kualitas pelayanan baik, tanggung
jawab dan gugat jelas.
• Kekurangan: perawat harus
profesional (dilatih), biaya lebih
tinggi, peralatan dan fasilitas harus
mencukupi.
wati
2016
Pengorganisasian
Metode primer

Physician Charge nurse Hospital resources

Primary Nurse

Patient/client

Associate Associate nurse Associate nurse


nurse nights (as needed)
evenings days
wati
2016
Pengorganisasian metode Primer
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• Pasien dibagi habis
• Perawat Primer 1 : maksimal 7
pasien
• Perawat Primer 2 : maksimal 6
pasien
• Perawat Primer 3 : maksimal 7
pasien
• Perawat Primer 4 : maksimal 7
pasien
Pengorganisasian metode Primer
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• Shift pagi
• Perawat Primer 1 : maksimal 7 pasien
• Perawat Primer 2 : maksimal 6 pasien
• Perawat Primer 3 : maksimal 7 pasien

• Sisa pasien dibagi habis pada pagi hari ke


perawat primer sbg associate PN lain yg sedang
dinas sore , malam dan libur
• Beban PN yang bertambah akan dibantu
oleh asisten PN atau mahasiswa
Perbedaan pengorganisasian dan
perubahan yang diperlukan

– Hirarkhi kewenangan di ruang


rawat
– Team primary nursing
nursing head nurse
head nurse
Team leader team leader nursing
staff Nursing team nursing
team

traditional hierarchy Flattened


wati 2016
Jalur komunikasi untuk memberikan
pelayanan pasien

Team nursing Primary nursing
Dokter

Karu Patients
Ketua tim

Perawa Dokter
Anggota tim t pribadi
primer

pasien
wati 2016
Koordinasi pelayanan

Team nursing Primary nursing


Karu Ketua tim Anggota
tim
Primary
nurse And
Yan /deprt dokter Patient

Koordinasi adalah tugas karu


dan katim, , anngota tim hanya Koordinasi adalah
mengikuti secara tidak langsung tanggung jawab
dari perawat
wati 2016
primer
Managemen kasus dalam
pelayanan
• Manajemen kasus berorientasi
pada manusia dan selalu
bernegoisasi untuk memanage
sistem sehingga berguna bagi
semua orang

wati 2016
Case management (Powell 2000)

• Managemen kasus adalah proses


koraboratif dalam melakukan pengkajian,
perencanaan, implementasi, koordinasi,
monitor, evaluasi dan pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan klien melalui
komunikasi dan menggunakan sumber2
dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan dan mengurangi pembiayaan..
wati 2016
Tujua
n
• Bekerja sama secara langsung
dengan klien dan keluarganya
setiap saat untuk membantu
dalam mengatur dan memanage
sumber-sumber yang
diperlukan klien untuk
mempertahankan
kesehatannya dan berfungsi
secara mandiri/independen.
(William and Torrens, 1993).
wati 2016
Keuntungan
• Berfokus pada kesejahteraan dan meningkatkan
kualitas hidup, otonomi, independensi, dan
memaksimalkan fungsi keluarga secara optimal
• Mengatasi masalah potensial mealaui tindakan
pencegahan.
• Kemungkinan masuknya pasien yang tidak akut
akan berkurang.
• Mengurangi biaya rumah sakit dan mengurangi
masa hari rawat, karena deteksi dini dari
perubahan medis sehingga masuknya pasien
kerumah sakit kembali tidak terlalu berat.
wati 2016
Keuntungan
(continue)
• Masuknya pasien kerumah sakit yang tidak
sesuai bisa dicegah.
• Sebagai kontak person dari klien untuk
membantu menemukan pelayanan
kesehatan yang diperlukan
• Monitoring dari kondisi medisnya secara
hati-hati dan komprehensif sehingga
mengurangi komplikasi.
• Kunjungan pasien ke bagian emergensi
kurang. wati 2016
Model dari management kasus
• Management kasus pada kasus2 yang akut
• Biasanya pelayanan dirumah sakit hanya dlm wkt
pendek, dan episodik.
• Pertama: Pada bangsal/unit rawat, adalah
manajemen
kasus dengan merawat kasus pd satu unit mis.
• Kedua: manajemen kasus dengan mengikuti pasien
sejak masuk rumah sakit sampai keluar, dilakukan
prehospital teaching apabila bukan pasien emergensi.
Melakukan pelayanan yang kontinyu.
• ketiga : berdasarkan penyakit, mengikuti pasien sesuai
dengan penyakit primernya.
• Keempat; Keperawatanwati
primer
2016
pada manajemen
Model dari management kasus(cont)
• Manajemen kasus yang besar:Menseleksi kasus
termasuk yang beresiko untuk pembiayaan
pelayanan kesehatan yang tinggi misalnya.
AIDS, premature baby in NICU
• Manajemen penyakit
• Hospice managemen kasus: koordinasi
pelayanan dan pemberian kenyamanan pada
klien yang meninggal dan keluarganya.
• Home health case management:pelyanan
kepada klien dengan penyakit kronis dirumah.
• Community based case management :
Membantu keluarga dan klien untuk
memperoleh pelayanan yang memadai dan
sesuai dengan kebutuhan untuk mengembalikan
fungsinya secara independen
wati 2016
Proses management kasus

1. Seleksi kasus
2. Pengkajian/ identifikasi masalah
3. Mengembangkan dan koordinasi dari
rencana keperawatan.
4. Implementasi rencana
5. Evaluasi dan follow up
6. Monitoring secara kontinyu, mengkaji
kembali dan mengevaluasi kembali.
wati 2016
Perbedaan antara keperawatan primer dan
managemen kasus.

 P a d a dasarnya kedua metode adalah manajemen


 P e r a n dari perawat primer adalah membuat
rencana perawtan individu yang berdasarkan
pengkajian individu dan tanggung jawab hubungannya
dengan klien. Peran dari manajer kasus adalah untuk
mempromosikan hubungan antar pelayanan dan
sumber-sumber.
 L i n g k u p kerja perawat primer adalah unit/ruang
rawat. Tetapi lingkup dari manajer kasus adalah dari
sejak sakit sampai diluar perawatan.
 F o k u s dari perawat primer adalah segment
penyakit sedangkan fokus dari manajer kasus adalah
‘the continuum of care’.

wati
2016
Continu
e
 Metodologi keperawatan primer adalah
dengan proses keperawatan, metodologi
manajemen kasus berdasrkan proses
perawatan dan alokasi sumber2 untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
  A l a t dari keperawatan primer adalah
rencana perawatan individu atau clinical
pathway, sedangkan alat dari manajemen
kasus adalah klinikal pathway interdisiplin
atau rencana pelayanan yang lebih luas
(Person 1996)
wati
2016
Mengapa seseorang memilih
primary nurse?
• Keperawatan Primer memberikan
kesempatan pada perawat profesional untuk
meningkatkan kepuasan pribadi dan
profesional dengan pengalamannya dalam
mendalami sifat hubungan perawat klien
setiap saat..
• Merupakan tantangan yang sangat
menjanjikan untuk lingkungan pelayanan
kesehatan saat ini.
• Dengan keperawatan primer seorang
perawat akan mengaplikasikan secara
wati
maksimal pendidikannya, ketrampilan dan
2016
Patient centered care
• Sistem pemberian pelayanan berdasarkan pada
prinsip 2 keperawatan primer dan manajemen
kasus.
• Perawat primer bekerja terisolasi dari anggota tim
dan manajemen kasus mengkoordinasikan
secara berkontinuum
• Patient center care digunakan dlm stuktur yang
ada , sistem dan peran/ laporan dlm tim dan
hubungan dan bekerja bersama dengan
stakeholder serta mendorong untuk berfokus
pada pasien
wati
2016
Key concepts
• Masing-masing stuktur diruang rawat
harus:
• (1) Memfasilitasi tercapainya tujuan
organisasi.
• (2) ‘be cost-effective’,
• (3) tercapai kepuasan klien.
• (4)Memberikan kepuasan kerja pada
perawat.
• (5) Dapat menerapkan proses keperawatan, dan
• (6) memberikan kesempatan untuk komunikasi
antara a n n gota tim kesehatan.
wat i 20 16
Key concepts (continue)
• Apabila akan mereorganisasi harus
dipertimbangkan:
• Konsekuensi personalia
• Interaksi sosial, tingkat otonomi,
kebutuhan ketrampilan dan
pengetahuan yang sesuai, evaluasi
penampilan kerja dan pola komunikasi
yang akan terpengaruh karena
‘redesign’.

wati
2016

Anda mungkin juga menyukai