wati
2016
Metode tim
• Sistem penugasan dengan perawat profesional,
pembantu perawat, tenaga tehnisi lainnya
dalam satu tim untuk merawat sekelompok
klien
• Perawat profesional adalah ketua tim yg
mengatur tugas, koordinasi pelayanan.
• Ketua tim: bertanggung jawab untuk
pemberian pelayanan, merencanakan asuhan
keperawatan
wati
2016
Metoda tim
• Keuntungan: pelayanan profesional,
tanggung jawab dan gugat pada
tim/jelas, pelayanan tdk terkotak-kotak,
kepuasan klien lebih tinggi
• Kekurangan: tenaga harus mencukupi,
perlu dilatih cara yg benar, konflik dlm
tim (perlu kemampuan yg baik dari
ketua tim)
wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT PAGI
• Tim A : Pasien 1 s/d 13 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
• Tim B: Pasien 14 s/d 27 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
• Tim C : Pasien 28 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 2 org)
wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT SORE
• Tim A : Pasien 1 s/d 20 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
• Tim B: Pasien 21 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
wati
2016
Pengorganisasian metode tim
• Contoh : Bangsal X : 40 pasien
• SHIFT SORE
• Tim A : Pasien 1 s/d 20 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
• Tim B: Pasien 21 s/d 40 ( Ketua tim : 1
org, anggota tim: 1 org)
wati
2016
Metoda primer
• Sistem penugasan pada perawat profesional
yang memberikan pelayanan kpd
sekelompok klien dari datang sampai pulang
• Dilakukan oleh seorang perawat profesional
• Perawat primer : memberikan asuhan kep,
mengkoordinir kegiatan pelayanan,
mengevaluasi pelayanan, memodifikasi
tindakan sesuai dg kebutuhan
wati
2016
Metoda primer
• Keuntungan: pelayanan
keperawatan profesional, kepuasan
klien dan petugas sangat tinggi,
kualitas pelayanan baik, tanggung
jawab dan gugat jelas.
• Kekurangan: perawat harus
profesional (dilatih), biaya lebih
tinggi, peralatan dan fasilitas harus
mencukupi.
wati
2016
Pengorganisasian
Metode primer
Primary Nurse
Patient/client
Karu Patients
Ketua tim
Perawa Dokter
Anggota tim t pribadi
primer
pasien
wati 2016
Koordinasi pelayanan
wati 2016
Case management (Powell 2000)
1. Seleksi kasus
2. Pengkajian/ identifikasi masalah
3. Mengembangkan dan koordinasi dari
rencana keperawatan.
4. Implementasi rencana
5. Evaluasi dan follow up
6. Monitoring secara kontinyu, mengkaji
kembali dan mengevaluasi kembali.
wati 2016
Perbedaan antara keperawatan primer dan
managemen kasus.
wati
2016
Continu
e
Metodologi keperawatan primer adalah
dengan proses keperawatan, metodologi
manajemen kasus berdasrkan proses
perawatan dan alokasi sumber2 untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
A l a t dari keperawatan primer adalah
rencana perawatan individu atau clinical
pathway, sedangkan alat dari manajemen
kasus adalah klinikal pathway interdisiplin
atau rencana pelayanan yang lebih luas
(Person 1996)
wati
2016
Mengapa seseorang memilih
primary nurse?
• Keperawatan Primer memberikan
kesempatan pada perawat profesional untuk
meningkatkan kepuasan pribadi dan
profesional dengan pengalamannya dalam
mendalami sifat hubungan perawat klien
setiap saat..
• Merupakan tantangan yang sangat
menjanjikan untuk lingkungan pelayanan
kesehatan saat ini.
• Dengan keperawatan primer seorang
perawat akan mengaplikasikan secara
wati
maksimal pendidikannya, ketrampilan dan
2016
Patient centered care
• Sistem pemberian pelayanan berdasarkan pada
prinsip 2 keperawatan primer dan manajemen
kasus.
• Perawat primer bekerja terisolasi dari anggota tim
dan manajemen kasus mengkoordinasikan
secara berkontinuum
• Patient center care digunakan dlm stuktur yang
ada , sistem dan peran/ laporan dlm tim dan
hubungan dan bekerja bersama dengan
stakeholder serta mendorong untuk berfokus
pada pasien
wati
2016
Key concepts
• Masing-masing stuktur diruang rawat
harus:
• (1) Memfasilitasi tercapainya tujuan
organisasi.
• (2) ‘be cost-effective’,
• (3) tercapai kepuasan klien.
• (4)Memberikan kepuasan kerja pada
perawat.
• (5) Dapat menerapkan proses keperawatan, dan
• (6) memberikan kesempatan untuk komunikasi
antara a n n gota tim kesehatan.
wat i 20 16
Key concepts (continue)
• Apabila akan mereorganisasi harus
dipertimbangkan:
• Konsekuensi personalia
• Interaksi sosial, tingkat otonomi,
kebutuhan ketrampilan dan
pengetahuan yang sesuai, evaluasi
penampilan kerja dan pola komunikasi
yang akan terpengaruh karena
‘redesign’.
wati
2016