Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN COVID-19

A. PENGERTIAN

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling
baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di
Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Coronavirus merupakan kelompok virus yang menyerang hewan dan manusia


sehingga menimbulkan flu, baik berat maupun ringan. Sejumlah coronavirus yang
menyerang manusia dan menyebabkan kematian cukup benyak melalui penyakit SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2002 dan MERS (Middle East Respiratory
Syndrome) pada tahun 2012.

Covid-19 adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Novel
Coronavirus (2019 – nCoV), yaitu virus corona jenis baru. Serupa dengan SARS dan MERS,
Covid-19 memiliki gejala serupa flu dengan titik serangan utama pada paru-paru. Covid-19
membuat penderita kesulitan bernapas karena fungsi paru-paru yang menurun akibat lendir
pada paru dan berujung kematian.

B. ETIOLOGI
Covid-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus
jenis baru yang menular antar manusia. Penularan Covid-19 terjadi melalui droplet atau
cairan tubuh dari orang yang terinfeksi ketika sedang batuk atau bersin. Tetesan cairan tubuh
yang mengandung coronavirus ini kemudian menempel pada permukaan benda disekitar
orang yang terinfeksi. Orang lain tanpa sepengetahuannya dapat menyentuh benda dengan
droplet tadi kemudian menyentuh daerah dengan mukosa seperti mata, hidung, atau mulut
kemudian menjadi tertular dan terinveksi coronavirus. Orang lain juga kemungkinan tertular
bila bernapas dengan menghirup udara bersin dari orang yang terinfeksi, droplet yang keluar
dari mulut pasien terinfeksi akan terpental sejauh maksimal 1 meter, bila seseorang langsung
menghirupnya maka ia akan terinfeksi coronavirus.
C. PATOFISIOLOGI
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, sebuah betacoronavirus. Ini terdiri dari
struktur asam ribonukleat (RNA) beruntai tunggal yang termasuk dalam subfamily
coronaviridae. Analisis urutan SARS-CoV-2 telah menunjukkan struktur yang khas dengan
coronavirus lain, dan genomnya telah disamakan dengan strain coronavirus yang
sebelumnya diidentifikasi yang menyebabkan wabah SARS (SARS-CoV) memiliki
komposisi yang terdefinisi dengan baik yang terdiri dari 14 residu pengikat yang secara
langsung berinteraksi dengan 2 enzim pengubah angiotensin manusia. Dari asam amino ini, 8
telah dilestarikan dalam SARS-CoV-2. Pada manusia, coronavirus dianggap menyebabkan
infeksi pernapasan ringan sampai identifikasi SARS-CoV dan MERS coronavirus (MERS-
CoV). Meskipun mekanisme patofisiologis yang tepat yang mendasari munculnya SARS-
CoV-2 tidak diketahui (karena uji laboratorium yang tertunda), kesamaan genom dengan
SARS-CoV dapat membantu menjelaskan respon inflamasi yang dihasilkan yang dapat
menyebabkan timbulnya pneumonia berat. Sampai percobaan laboratorium ini dimulai,
mekanisme yang tepat dari SARS-CoV-2 tetap hipotesis.

D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang paling sering muncul dari penderita Covid-19 adalah demam, kelelahan
dan batuk kering. Beberapa penderita mungkin mengeluhkan nyeri, pilek, sakit teggorokan
atau diare, namun itu hanya sebagian kecil saja. Beberapa diantaranya bahkan tidak
merasakan gejala apapun pada awal proses penyakit.
Gejala yang dirasakan penderita Covid-19 biasanya hanya gejala flu ringan dan akan
memberat seiring dengan proses penyakit. Ketika memberat, gejala yang muncul akan
menyerupai pneumonia dan penderita akan mengalami sesak napas, napas pendek dan cepat.
Penderita dengan riwayat penyakit lain seperti penyakit jantung hipertensi dan diabetes serta
orang-orang usia lanjut memiliki resiko tinggi untuk memperparah penyakit Covid-19 ini.

E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Suportif Dini dan Pemantauan
a. Memberikan terapi suplementasi oksigen segera pada pasien ISPA berat dan distress
pernapasan, hipoksemia, atau syok
b. Menggunakan manjemen cairan konservatif pada pasien dengan ISPA berat tanpa
syok
c. Pemberian antibiotik empirik berdasarkan kemungkinan etiologi. Pada kasus sepsis
(termasuk dalam pengawasan COVID-19) berikan antibiotik empirik yang tepat
secepatnya dalam waktu 1 jam
d. Tidak memberikan kortikostreroid sistemik secara rutin untuk pengobatan pneumonia
karena virus atau ARDS diluar uji klinis kecuali terdapat alasan lain
e. Melakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala klinis yang mengalami
perburukan seperti gagal napas, sepsis dan melakukan intervensi perawatan suportif
secepat mungkin
f. Memahami pasien yang memiliki komorbid untuk menyesuaikan pengobatan dan
penilaian prognosisnya
g. Tatalaksana pada pasien hamil, dilakukan terapi suportif dan penyesuaian dengan
fisiologi kehamilan
2. Pengumpulan Spesimen untuk Diagnosis Laboratorium
3. Manajemen Gagal Napas Hipoksemi dan ARDS
a. Mengenali gagal napas hipoksemi ketika pasien dengan distress pernapasan
mengalami kegagalan terapi oksigen standar
b. Oksigen nasal aliran tinggi (High-Flow Nasal Oxygen/HF NO) atau ventilasi non
invasive (NIV) hanya pada pasien gagal napas hipoksemi tertentu, dan pasien tersebut
harus dipantau ketat untuk menilai terjadi perburukan klinis
c. Instubasi endotrakeal harus dilakukan oleh petugas terlatih dan berpengalaman
dengan memperhatikan kewaspadaan transmisi airbone
d. Ventilasi mekanik menggunakan volume tidal yang rendah (4-8 ml/kg prediksi berat
bdan, Predicted Body Weight/PBW) dan tekanan inspirasi rendah (tekanan plateau
<30 cmH2O)
e. Pada pasien ADRS berat, lakukan ventilasi dengan prone position > 12 jam per hari
f. Manajemen cairan konservatif untuk pasien ADRS tanpa hipoperfusi jaringan
g. Pada pasien dengan ADRS sedang atau berat disarankan menggunakan PEEP lebih
tinggi dibandingkan PEEP rendah
h. Pada pasien ADRS sedang-berat tidak dianjurkan secara rutin menggunakan obat
pelumpuh otot
4. Manajemen Syok Septik
a. Kenali tanda syok septik
b. Resuritasi syok septik pada dewasa : berikan cairan kristaloid isotonik 30 ml/kg.
Resusitasi syok septik pada anak-anak : pada awal berikan bolus cepat 20 ml/kg
kemudian tingkatkan hingga 40-60 ml/kg dalam 1 jam pertama
5. Pencegahan Komplikasi
a. Megurangi lamanya hari penggunaan ventilasi mekanik invasive
b. Mengurangi terjadinya ventilator-associated pneumonia
c. Mengurangi terjadinya tromboemboli vena
d. Menguragi terjadinya infeksi terkait catheter-related bloodstream
e. Mengurangi terjadinya ulkus karena tekanan
f. Mengurangi terjadinya stres ulcer dan pendarahan saluran pencernaan
g. Mengurangi terjadinya kelemahan akibat perawatan di ICU

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Pengambilan spesimen : usap nasopharing atau orofaring, sputum, bronchoalveolar
lavage tracheal aspirate, nasopharyngeal aspirate atau nasal wash, jaringan biopsi atau
autopsi termasuk dari paru paru, serum (2 sampel yaitu akut dan konvalesen) untuk
serologi
2. Rontgen : hasil menunjukkan infiltrate pneumonia luas di kedua paru

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan covid-19 yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d infeksi virus
2. Pola nafas tidak efektif b/d kelemahan
3. Hipertermia b/d proses inflamasi
4. Ansietas b/d proses penyakit
5. Perfusi jaringan tidak efektif b/d hipoksemia jaringan
6. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

H. RENCANA TINDAKAN

N Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan


Intervensi
o Criteria Hasil
1. Bersihan Jalan Nafas tidak NOC : NIC :
Efektif - Respiratory Airway suction
status : - Pastikan kebutuhan oral / tracheal
Definisi : Ketidakmampuan Ventilation suctioning
untuk membersihkan sekresi - Respiratory - Auskultasi suara nafas sebelum
atau obstruksi dari saluran status : dan sesudah suctioning.
pernafasan untuk Airway - Informasikan pada klien dan
mempertahankan kebersihan patency keluarga tentang suctioning
jalan nafas. - Aspiration - Minta klien nafas dalam sebelum
Control suction dilakukan.
Batasan Karakteristik : - Berikan O2 dengan menggunakan
- Dispneu, Penurunan nasal untuk memfasilitasi suksion
suara nafas Kriteria Hasil : nasotrakeal
- Orthopneu - Mendemonstr - Gunakan alat yang steril sitiap
- Cyanosis asikan batuk melakukan tindakan
- Kelainan suara nafas efektif dan - Anjurkan pasien untuk istirahat
(rales, wheezing) suara nafas dan napas dalam setelah kateter
- Kesulitan berbicara yang bersih, dikeluarkan dari nasotrakeal
- Batuk, tidak efekotif tidak ada - Monitor status oksigen pasien
atau tidak ada sianosis dan - Ajarkan keluarga bagaimana cara
- Mata melebar dyspneu melakukan suksion
- Produksi sputum (mampu - Hentikan suksion dan berikan
- Gelisah mengeluarkan oksigen apabila pasien
- Perubahan frekuensi dan sputum, menunjukkan bradikardi,
irama nafas mampu peningkatan saturasi O2, dll.
bernafas
dengan
Faktor-faktor yang mudah, tidak Airway Management
berhubungan: ada pursed - Buka jalan nafas, guanakan teknik
- Lingkungan : merokok, lips) chin lift atau jaw thrust bila perlu
menghirup asap rokok, - Menunjukkan - Posisikan pasien untuk
perokok pasif-POK, jalan nafas memaksimalkan ventilasi
infeksi yang paten - Identifikasi pasien perlunya
- Fisiologis : disfungsi (klien tidak pemasangan alat jalan nafas buatan
neuromuskular, merasa - Pasang mayo bila perlu
hiperplasia dinding tercekik, - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
bronkus, alergi jalan irama nafas, - Keluarkan sekret dengan batuk
nafas, asma. frekuensi
- Obstruksi jalan nafas : pernafasan atau suction
spasme jalan nafas, dalam rentang - Auskultasi suara nafas, catat
sekresi tertahan, normal, tidak adanya suara tambahan
banyaknya mukus, ada suara - Lakukan suction pada mayo
adanya jalan nafas nafas - Berikan bronkodilator bila perlu
buatan, sekresi bronkus, abnormal) - Berikan pelembab udara Kassa
adanya eksudat di - Mampu basah NaCl Lembab
alveolus, adanya benda mengidentifik - Atur intake untuk cairan
asing di jalan nafas. asikan dan mengoptimalkan keseimbangan.
mencegah - Monitor respirasi dan status O2
factor yang
dapat
menghambat
jalan nafas
2. Pola Nafas tidak efektif NOC : NIC :
- Respiratory Airway Management
Definisi : Pertukaran udara status : - Buka jalan nafas, guanakan teknik
inspirasi dan/atau ekspirasi Ventilation chin lift atau jaw thrust bila perlu
tidak adekuat - Respiratory - Posisikan pasien untuk
status : Airway memaksimalkan ventilasi
Batasan karakteristik : patency - Identifikasi pasien perlunya
- Penurunan tekanan - Vital sign pemasangan alat jalan nafas buatan
inspirasi/ekspirasi Status - Pasang mayo bila perlu
- Penurunan pertukaran - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
udara per menit Kriteria Hasil : - Keluarkan sekret dengan batuk
- Menggunakan otot - Mendemonstra atau suction
pernafasan tambahan sikan batuk - Auskultasi suara nafas, catat
- Nasal flaring efektif dan adanya suara tambahan
- Dyspnea suara nafas - Lakukan suction pada mayo
- Orthopnea yang bersih, - Berikan bronkodilator bila perlu
- Perubahan tidak ada - Berikan pelembab udara Kassa
penyimpangan dada sianosis dan basah NaCl Lembab
- Nafas pendek dyspneu - Atur intake untuk cairan
- Assumption of 3-point (mampu mengoptimalkan keseimbangan.
position mengeluarkan - Monitor respirasi dan status O2
- Pernafasan pursed-lip sputum,
- Tahap ekspirasi mampu
berlangsung sangat lama bernafas Terapi Oksigen
- Peningkatan diameter dengan - Bersihkan mulut, hidung dan
anterior-posterior mudah, tidak secret trakea
- Pernafasan ada pursed - Pertahankan jalan nafas yang paten
rata-rata/minimal lips) - Atur peralatan oksigenasi
- Menunjukkan - Monitor aliran oksigen
 Bayi : < 25 atau >
jalan nafas - Pertahankan posisi pasien
60
yang paten - Onservasi adanya tanda tanda
(klien tidak hipoventilasi
> 30 merasa - Monitor adanya kecemasan pasien
 Usia 5-14 : < 14 tercekik, irama terhadap oksigenasi
atau > 25 nafas,
 Usia > 14 : < 11 frekuensi
pernafasan Vital sign Monitoring
atau > 24
- Kedalaman pernafasan dalam rentang - Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Dewasa volume normal, tidak - Catat adanya fluktuasi tekanan
ada suara darah
tidalnya 500 ml saat - Monitor VS saat pasien berbaring,
istirahat nafas
abnormal) duduk, atau berdiri
 Bayi volume - Auskultasi TD pada kedua lengan
tidalnya 6-8 ml/Kg - Tanda Tanda
vital dalam dan bandingkan
- Timing rasio - Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
- Penurunan kapasitas rentang normal
(tekanan selama, dan setelah aktivitas
vital - Monitor kualitas dari nadi
darah, nadi,
pernafasan) - Monitor frekuensi dan irama
Faktor yang berhubungan : pernapasan
- Hiperventilasi - Monitor suara paru
- Deformitas tulang - Monitor pola pernapasan abnormal
- Kelainan bentuk dinding - Monitor suhu, warna, dan
dada kelembaban kulit
- Penurunan - Monitor sianosis perifer
energi/kelelahan - Monitor adanya cushing triad
- Perusakan/pelemahan (tekanan nadi yang melebar,
muskulo-skeletal bradikardi, peningkatan sistolik)
- Obesitas - Identifikasi penyebab dari
- Posisi tubuh perubahan vital sign
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada jaringan
syaraf tulang belakang
- Imaturitas Neurologis
3. Hipertermia NOC : NIC :
Thermoregulatio Fever treatment
Definisi : suhu tubuh naik n - Monitor suhu sesering mungkin
diatas rentang normal Kriteria Hasil : - Monitor IWL
- Suhu tubuh - Monitor warna dan suhu kulit
Batasan Karakteristik: dalam rentang - Monitor tekanan darah, nadi dan
- kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal normal RR
- serangan atau konvulsi - Nadi dan RR - Monitor penurunan tingkat
(kejang) dalam rentang kesadaran
- kulit kemerahan normal - Monitor WBC, Hb, dan Hct
- pertambahan RR - Tidak ada - Monitor intake dan output
- takikardi perubahan - Berikan anti piretik
- saat disentuh tangan warna kulit - Berikan pengobatan untuk
terasa hangat dan tidak ada mengatasi penyebab demam
pusing, - Selimuti pasien
Faktor faktor yang merasa - Lakukan tapid sponge
berhubungan : nyaman - Berikan cairan intravena
- penyakit/ trauma - Kompres pasien pada lipat paha
- peningkatan dan aksila
metabolisme - Tingkatkan sirkulasi udara
- aktivitas yang berlebih - Berikan pengobatan untuk
- pengaruh mencegah terjadinya menggigil
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/
penurunan kemampuan Temperature regulation
untuk berkeringat - Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- terpapar dilingkungan - Rencanakan monitoring suhu
panas secara kontinyu
- dehidrasi - Monitor TD, nadi, dan RR
- pakaian yang tidak tepat - Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
- Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
- Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
- Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan
- Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
- Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan penanganan yang diperlukan
- Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
- Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
- Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
4. Ansietas NOC : NIC :
- Anxiety Anxiety Reduction (penurunan
Definisi : control kecemasan)
Perasaan gelisah yang tak - Coping - Gunakan pendekatan yang
jelas dari ketidaknyamanan menenangkan
atau ketakutan yang disertai Kriteria Hasil : - Nyatakan dengan jelas harapan
respon autonom (sumner - Klien mampu terhadap pelaku pasien
tidak spesifik atau tidak mengidentifik - Jelaskan semua prosedur dan apa
diketahui oleh individu); asi dan yang dirasakan selama prosedur
perasaan keprihatinan mengungkapk - Temani pasien untuk memberikan
disebabkan dari antisipasi an gejala keamanan dan mengurangi takut
terhadap bahaya. Sinyal ini cemas - Berikan informasi faktual
merupakan peringatan - Mengidentifik mengenai diagnosis, tindakan
adanya ancaman yang akan asi, prognosis
datang dan memungkinkan mengungkapk - Dorong keluarga untuk menemani
individu untuk mengambil an dan anak
langkah untuk menyetujui menunjukkan - Lakukan back / neck rub
terhadap tindakan tehnik untuk - Dengarkan dengan penuh
mengontol perhatian
Ditandai dengan cemas - Identifikasi tingkat kecemasan
- Gelisah - Vital sign - Bantu pasien mengenal situasi
- Insomnia dalam batas yang menimbulkan kecemasan
- Resah normal - Dorong pasien untuk
- Postur tubuh, mengungkapkan perasaan,
- Ketakutan ekspresi ketakutan, persepsi
- Sedih wajah, bahasa - Instruksikan pasien menggunakan
- Fokus pada diri tubuh dan teknik relaksasi
- Kekhawatiran tingkat - Barikan obat untuk mengurangi
- Cemas aktivitas kecemasan
menunjukkan
berkurangnya
Faktor yang berhubungan kecemasan
- Kurang pengetahuan
- Hospitalisasi

5. Perfusi jaringan tidak efektif NOC : NIC :


- Circulation Peripheral Sensation Management
Definisi : status (Manajemen sensasi perifer)
Penurunan pemberian - Tissue - Monitor adanya daerah tertentu
oksigen dalam kegagalan Prefusion : yang hanya peka terhadap
memberi makan jaringan cerebral panas/dingin/tajam/tumpul
pada tingkat kapiler - Monitor adanya paretese
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil : - Instruksikan keluarga untuk
Renal 1. mendemonst mengobservasi kulit jika ada lsi
- Perubahan tekanan rasikan atau laserasi
darah di luar batas status - Gunakan sarun tangan untuk
parameter sirkulasi proteksi
- Hematuria yang - Batasi gerakan pada kepala, leher
- Oliguri/anuria ditandai dan punggung
- Elevasi/penurunan dengan : - Monitor kemampuan BAB
BUN/rasio kreatinin - Tekanan - Kolaborasi pemberian analgetik
systole - Monitor adanya tromboplebitis
Gastro Intestinal  dandiastol - Diskusikan menganai penyebab
- Secara usus hipoaktif e dalam perubahan sensasi
atau tidak ada rentang
- Nausea yang
- Distensi abdomen diharapka
- Nyeri abdomen atau n
tidak terasa lunak - Tidak ada
(tenderness) ortostatik
hipertensi
Peripheral  - Tidak ada
- Edema tanda
- Tanda Homan positif tanda
- Perubahan karakteristik peningkat
kulit (rambut, kuku, an
air/kelembaban) tekanan
- Denyut nadi lemah atau intrakrani
tidak ada al (tidak
- Diskolorisasi kulit lebih dari
- Perubahan suhu kulit 15
- Perubahan sensasi mmHg)
- Kebiru-biruan 2. Mendemonst
- Perubahan tekanan rasikan
darah di ekstremitas kemampuan
- Bruit kognitif
- Terlambat sembuh yang
- Pulsasi arterial ditandai
berkurang dengan:
- Warna kulit pucat pada - berkomun
elevasi, warna tidak ikasi
kembali pada penurunan dengan
kaki jelas dan
sesuai
Cerebral dengan
- Abnormalitas bicara kemampu
- Kelemahan ekstremitas an
atau paralis - menunjuk
- Perubahan status mental kan
- Perubahan pada respon perhatian,
motorik konsentra
- Perubahan reaksi pupil si dan
- Kesulitan untuk orientasi
menelan - memprose
- Perubahan kebiasaan s
- Kardiopulmonar  informasi
- Perubahan frekuensi - membuat
respirasi di luar batas keputusan
parameter dengan
- Penggunaan otot benar
pernafasan tambahan 3. menunjukka
- Balikkan kapiler > 3 n fungsi
detik (Capillary refill) sensori
- Abnormal gas darah motori
arteri cranial yang
- Perasaan ”Impending utuh :
Doom” (Takdir tingkat
terancam) kesadaran
- Bronkospasme mambaik,
- Dyspnea tidak ada
- Aritmia gerakan
- Hidung kemerahan gerakan
- Retraksi dada involunter
- Nyeri dada
Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Hipovolemia
- Hipervolemia
- Aliran arteri terputus
- Exchange problems
- Aliran vena terputus
- Hipoventilasi
- Reduksi mekanik pada
vena dan atau aliran
darah arteri
- Kerusakan transport
oksigen melalui alveolar
dan atau membran
kapiler
- Tidak sebanding antara
ventilasi dengan aliran
darah
- Keracunan enzim
- Perubahan
afinitas/ikatan
O2 dengan Hb
- Penurunan konsentrasi
Hb dalam darah

6. Intoleransi aktivitas b/d NOC : NIC :


- Energy Energy Management
Definisi : Ketidakcukupan conservation - Observasi adanya pembatasan
energu secara fisiologis - Self Care : klien dalam melakukan aktivitas
maupun psikologis untuk ADLs - Dorong anal untuk
meneruskan atau mengungkapkan perasaan terhadap
menyelesaikan aktifitas Kriteria Hasil : keterbatasan
yang diminta atau aktifitas - Berpartisipasi - Kaji adanya factor yang
sehari hari. dalam menyebabkan kelelahan
aktivitas fisik - Monitor nutrisi  dan sumber energi
Batasan karakteristik : tanpa disertai tangadekuat
- melaporkan secara peningkatan
- Monitor pasien akan adanya
verbal adanya kelelahan tekanan
kelelahan fisik dan emosi secara
atau kelemahan. darah, nadi
berlebihan
- Respon abnormal dari dan RR
- Monitor respon kardivaskuler 
tekanan darah atau nadi - Mampu terhadap aktivitas
terhadap aktifitas melakukan
- Monitor pola tidur dan lamanya
- Perubahan EKG yang aktivitas
tidur/istirahat pasien
menunjukkan aritmia sehari hari
atau iskemia (ADLs)
- Adanya dyspneu atau secara Activity Therapy
ketidaknyamanan saat mandiri - Kolaborasikan dengan Tenaga
beraktivitas. Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi
yang tepat.
Faktor factor yang - Bantu klien untuk
berhubungan : mengidentifikasi aktivitas yang
- Tirah Baring atau mampu dilakukan
imobilisasi - Bantu untuk memilih aktivitas
- Kelemahan menyeluruh konsisten yang sesuai dengan
- Ketidakseimbangan kemampuan fisik, psikologi dan
antara suplei oksigen social
dengan kebutuhan - Bantu untuk mengidentifikasi dan
- Gaya hidup yang mendapatkan sumber yang
dipertahankan. diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
- Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
- Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
- Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
- Monitor respon fisik, emoi, social
dan spiritual
7. Kurang Pengetahuan NOC : NIC :
- Kowlwdge : Teaching : disease Process
Definisi : disease - Berikan penilaian tentang tingkat
Tidak adanya atau process pengetahuan pasien tentang proses
kurangnya informasi - Kowledge : penyakit yang spesifik
kognitif sehubungan dengan health - Jelaskan patofisiologi dari
topic spesifik. Behavior penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil : fisiologi, dengan cara yang tepat.
memverbalisasikan adanya - Pasien dan - Gambarkan tanda dan gejala yang
masalah, ketidakakuratan keluarga biasa muncul pada penyakit,
mengikuti instruksi, menyatakan dengan cara yang tepat
perilaku tidak sesuai. pemahaman - Gambarkan proses penyakit,
tentang dengan cara yang tepat
penyakit, - Identifikasi kemungkinan
Faktor yang berhubungan : kondisi, penyebab, dengna cara yang tepat
keterbatasan kognitif, prognosis dan - Sediakan informasi pada pasien
interpretasi terhadap program tentang kondisi, dengan cara yang
informasi yang salah, pengobatan tepat
kurangnya keinginan untuk - Pasien dan - Hindari harapan yang kosong
mencari informasi, tidak keluarga - Sediakan bagi keluarga informasi
mengetahui sumber-sumber mampu tentang kemajuan pasien dengan
informasi. melaksanakan cara yang tepat
prosedur yang - Diskusikan perubahan gaya hidup
dijelaskan yang mungkin diperlukan untuk
secara benar mencegah komplikasi di masa
- Pasien dan yang akan datang dan atau proses
keluarga pengontrolan penyakit
mampu - Diskusikan pilihan terapi atau
menjelaskan penanganan
kembali apa - Dukung pasien untuk
yang mengeksplorasi atau mendapatkan
dijelaskan second opinion dengan cara yang
perawat/tim tepat atau diindikasikan
kesehatan - Eksplorasi kemungkinan sumber
lainnya atau dukungan, dengan cara yang
tepat
- Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai