A. Tinjauan Teori
1.2 . Etiologi
mycoplasma pneumonia)
koksidiodes).
resistance/obstruction
> 50 %
1.5 . Patofisiologi
kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti oleh jamur
adanya rales atau suara bronki yang tidak sensitif ataupun spesifik
(Mandell,dk., 2003).
pada pasien dengan penyakit berat dan jarang bermanfaat untuk pasien
1.8 . Penatalaksanaan
panas
dari 8 jam
elektrolit
a. Airway
a. Wawancara
a) Klien
b) Anamnese
dan sesaknafas.
b. Pemeriksaan Fisik
menurunwaktu inspirasi
(tachichardia)
sputum.
• Menghirup asap rokok • Auskultasi suara napas, dalam selama memasukkan kateter suction melalui
2. Hambatan Jalan Napas IER untuk mengeluarkan sekresi ( antara 8 sampai 100
• Alergi pada jalan napas ▪ Berikan kesempatan bernafas dan oksigen yang
suction.
• Penyakit obstruksi paru ▪ Suction oropharing setelah trakea selesai, jika
kronik dibutuhkan.
b. Batuk Efektif
Aktivitas :
• Monitor hasil tes fungsi paru, kapasitas vital,
batuk
saat itu.
2.6 . Evaluasi
tercapai atau
DAFTAR PUSTAKA
Betz, C., & Sowden, L. A 2002, Buku saku Keperawatan pediatric, RGC, Jakarta.
Bunner & Sudarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan medical bedah, alih bahasa :
waluyo agung., Yasmin Asih., juli., kuncara.,i. made karyasa,EGC: Jakarta.
Mansjoer, Arif dkk. (2010) Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: media Aesculapius
FKUI
Misnadiarly. 2015. Penyakit infeksi saluran napas pneumonia pada anak, orang
dewasa, usia lanjut, pneumonia atipik & pneumonia atipik mycobacterium.
Jakarta : pustaka obor popular.
Smelzer, S.C., & Bare, B.G (2010). Keperewatan medical bedah Brunner &Sudarth.
Edisi 8 vol . Jakarta : EGC.