OLEH KELOMPOK 5
PRODI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG KELAS B
ANGGOTA :
1. Fajar Pradana (22632202)
2. Anton Sujarwo (22632219)
3. Faris Antoni (22632220)
4. Imron Mustofa (22632225)
5. Sumarsih (22632256)
DEFINISI :
COVID-19 adalah jenis baru corona virus yang dapat
menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga
penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan pada
akhirnya menyebabkan kematian terutama pada kelompok
rentan seperti orang tua, anak-anak dan orang dengan kondisi
tidak sehat (Burhan dkk,2020).
ETIOLOGI
Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal
dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya
yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona).
Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang
menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam.
Namun, virus corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum
pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga
disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV.
MANIFESTASI
Klinis Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan,
sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu
demam (suhu >38 C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu
dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia,
gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas
lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu.
Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit
dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari
PATOFISIOLOGI
Observasi Edukasi
Terapeutik
Kolaborasi
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitk,
head-tlt dan chin-lift
jika perlu
- Posisikan seml-Fowler atau Fowler
- Lakukan fisioterapl dada, Jika perlu
- Berlkan oksigen, Jika perlu
DIAGNOSA : 3. Hipertermia
Intervensi : Dukungan ventilasi
Observasi : Terapeutik
- Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas - Pertahankan kepatenan jalan napas
- Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status - Berikan posisi semi Fowier atau Fowler
pernapasan - Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
- Monitor status respirasi dan oksigenasi - Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
- Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Edukasi Kolaborasi
- Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam - Kolaborasi pemberian
- Ajarkan mengubah posisi secara mandiri bronkhodilator, jika perlu
IMPLEMENTASI
Diagnosa : 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Observasi : Edukasi
- Mengidentifikasi kemampuan batuk - Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Memonitor adanya retensi sputum - Menganjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4
- Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran napas detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Memonitor input dan output cairan
- Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
Terapeutik - Menganjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
- Mengatur posisi semi-Fowler atau Fowler napas dalam yang ke-3
Observasi Edukasi
- Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha - Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
napas) kontraindikasi
- Memonitor bunyi napas tambahan (mis. gurging, mengi, - Mengajarkan teknik batuk efektif
wheezing, ronkhi kering)
- Memonitor sputum jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
Kolaborasi
- Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head- - Mengkolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
tlt dan chin-lift (Jaw-thrust lka curigatrauma servikal) mukolitk, jika perlu.
- Memposisikan seml-Fowler atau Fowler
- Melakukan fisioterapl dada, Jika perlu
- Memberlkan oksigen, Jika perlu
Diagnosa : 3. Hipertermia
Observasi : Edukasi
- Mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu napas - Mengajarkan melakukan teknik relaksasi napas
dalam
- Mengidentifikasi efek perubahan posisi terhadap status - Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri
pernapasan
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi
Terapeutik Kolaborasi
- Mengkolaborasi pemberian bronkhodilator, jika perlu
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan posisi semi Fowier atau Fowler
- Memfasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
- Gunakan bag-valve mask, jika perlu