Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.


F DENGAN PNEUMONIA DI RUANG
PERAWATAN ANAK
DEFINISI ETIOLOGI
MANIFESTASI
KLASIFIKASI KLINIS

PEMERIKSAAN
PATOFISIOLOGI PENUNJANG
PATHWAY

KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN

KONSEP
ASKEP
DEFINISI
Pneumonia adalah suatu proses peradangan
dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan
pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran
gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang
mengalami konsolidasi, begitupun dengan aliran
darah disekitar alveoli, menjadi terhambat dan
tidak berfungsi maksimal
KLASIFIKASI

Klasifikasi pneumonia menurut (Wahid, 2013):


1. Berdasarkan agen penyebab
2. Berdasarkan area paru yang terkena
ETIOLOGI
Penyebaran infeksi terjadi melalui droplet dan sering
disebabkan oleh streptoccuspneumonia, melalui selang infus
oleh staphylococcus aureus sedangkan pada pemakaian
ventilator oleh peruginosa dan enterobacter, dan masa kini
terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan
tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan dan penggunaan
antibiotik yang tidak tepat. Setelah masuk keparu-paru
organisme bermultiplikasi dan jika telah berhasil mengalahkan
mekanisme pertahan paru, terjadi pneumonia.
MANIFESTASI
tanda dan gejala pneumonia adalah sebagai berikut: 7. Sumbatan nasal
1. Demam 8. Keluaran nasal
2. Maningitis 9. Batuk
3. Anoreksia 10.Bunyipernafasan
4. Muntah 11.Sakit tenggorokan
5. Diare 12.Keadaan berat pada bayi tidak dapat
6. Nyeri abdomen menyusui atau makan/ minum
13.Napas cepat
Patofisiologi
• Pneumonia Mikroorganisme mencapai paru melalui beberapa jalur, yaitu:
• Ketika individu yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, mikroorganisme dilepaskan
ke dalam udara dan terhirup oleh orang lain.
• Mikroorganisme dapat juga terinspirasi denganaerosol dari peralatan terapi pernapasan
yang terkontaminasi.
• Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal orofaring dapat
menjadi patogenik.
• Staphilococccus dan bakteri garam negatif dapat menyebar melalui sirkulasi dari infeksi
sistemik, sepsis, atau jarum obat IV yang terkontaminasi.
PATHWAY
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pneumonia
• Sinar X
• Biopsi paru
• Pemeriksaan kultur, sputum, dan darah.
• Pemeriksaan serologi
• Pemeriksaan fungsi paru
• Spiometrik static
• Bronkoskop
Penatalaksanaan Pneumonia
Penatalaksanaan umum yang dapat diberikan antara lain:
1. Oksigen 1-2 L/menit.
2. IVFD dekstosen 10%: NaCI 0,9%=3:1, + KCI 10 mEq/500 mI cairan. Jumlah
cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui
selang nasogastric dengan feeding drip.
4. Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan
beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.
Komplikasi Pneumonia
komplikasi pneumonia menyebabkan hipotensi dan syok, gagal
pernapasan, atelektasis, efusi pleura, delirium, superinfeksi dan adhesi.
kelompok orang yang lebih beresiko mengalami komplikasi, seperti lansia
dan balita.
• Infeksi aliran darah.
• Abses paru atau paru bernanah.
• Efusi Pleura.
Konsep Asuhan Keperawatan Pneumonia
1. Biodata
2. Riwayat Kesehatan
3. Riwayat Imunisasi
PENGKAJIAN 4. Riwayat Tumbuh Kembang
5. Riwayat Nutrisi
6. Riwayat Psikososial
7. Riwayat Spiritual
8. Reaksi Hospitalisasi
9. Aktivitas Sehari-hari
10. Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret


2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan
4. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi alveoli
5. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas pembawa
oksigen darah
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
7. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang
perawatan anak
8. Resiko tumbuh kembang berhubungan dengan hospitalisasi
INTERVENSI N
DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
O
1 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda-tanda vital
nafas berhubungan dengan keperawatan …… jam, (suhu, RR, HR)
penumpukan secret permbersihan jalan nafas 2. Pantau status pernafasan:
efektif. irama, frekuensi, suara,
Kriteria hasil: dan retraksi dada
- RR 30-50 x/menit 3. Atur posisi yang nyaman,
- Bunyi nafas vasikuler posisi pronasi untuk bayi
- Tidak ada sputum dan semifowler untuk
- Irama nafas teratur anak
- Jalan nafas paten 4. Lakukan suction sesuai
- Sekresi yang efektif indikasi
5. Kolaborasi dengan dokter
pemberian inhalasi
ventolin + NaCl 0.9% per
6 jam
6. Kolaborasi dengan dokter
pemberian oksigen nasal
kanul sesuai indikasi
dokter
KASUS ASUHAN KEPERAWAT
AN PADA An. F DI RUANG ANA
K
Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
PEMBAHASAN implementasi, dan evaluasi :
1. Pengkajian
Dari hasil pengkajian ditemukan data yang sesuai dengan tinjauan teori
yaitu, pada pengkajian didapatkan keluhan batuk berdahak disertai ronchi.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ditegakan pada kasus An. F dengan
pneumoni adalah bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
penumpukan sekret dan hipertermi berhubungan dengan proses peradangan.
3. Intervensi
Intervensi yang disusun pada diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas
sudah sesuai dengan teori dan kebutuhan pasien dilapangan.
4. Implementasi
Implementasi yang dilakukan sudah sesuai dengan intervensi di teori dan
kebutuhan dilapangan pada semua diagnosa keperawatan, maka implementasi
tidak ada kesenjangan antara teori dan lapangan
5. Evaluasi
Evaluasi sudah disusun sesuai dengan kriteria hasil yang terdapat pada
intervemsi keperawatan dan 2 diagnosa keperawatan sudah teratasi, hal ini
didapatkan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan lapangan
1. Pengkajian adalah tahap awal yang harus dilakukan.
KESIMPULAN Data yang ditemukan adalah pasien mengatakan
batuk berdahak ± 4 hari disertai demam naik turun
selama 7 hari. Setelah dianalisa didapatkan ada
beberapa data yang sesuai dengan teori, seperti
keluhan batuk berdahak dan munculnya ronchi,
adanya demam
2. Diagnosa keperawatan yang ada pada teori tidak
semua sama dengan yang ada dilapangan
3. Perencanaan keperawatan pada pasien ini disusun
dengan teori dan disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat dilaksanakan
sesuai dengan intervensi keperawatan yang sudah
dibuat
5. Evaluasi asuhan dilaksanakan dengan menggunakan
SOAP dan semua diagnosa yang ditemukan sudah
teratasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai