Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

PNEUMONIA

Oleh

ANASTASIA I. AJENG

{19201005}

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
2.1 Defenisi
pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton
& fugate,1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infekasi
disebut pneumonia. (Sylfia)
Pneumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian cairan didalam alveoli. hal ini terjadi akibar adanya infaksi agen
atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran

2.2 Etiologi
Pneumonia dapat disebabkan oleh macam macam etiologi yaitu :
1) Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah
staohylococcus aureus, steptococus, aeruginosa, legionella,
hemophilus,influenza, eneterobacter. bakteri bakteri tersebut
berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah system
pertahanan menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri
bakteri tersebut segera memperbanyak diri dan menyebabkan
kerusakan.
2) Virus
virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus, chicken-pox (cacar air). meskipun virus virus ini
menyerang saluran pernapasan bagian atas, tetapi gangguan ini
dapat memicu pneumonia, terutama pada anak anak
3) Organisme mirip bakteri yaitu : Micoplasma pneumonia.
pneumonia jenis ini berbeda dengan pneumonia pada umumnya.
karena itu pneumonia yang diduga disebabkan oleh virus yang
belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang tidak tipikal.
4) jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans
2.3 Pathofisiologi
sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel efektif seperti
menghirup bibit penyakit di udara. ada beberapa mekanisme yang pada
keadaan normal melindungi paru dari infektis partikel infeksiua difiltrasi
di hidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh muku dan epitel
bersilah disaluran napas. bila suatu partikel dapat mencapai paru paru,
partikel tersebut akan berhadapan dengan makrovag alvoler, dan juga
dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral setelah mencapai
parenkim paru bakteri menyebabkan respons inflamasi atau yang meliputi
eksudasi cairan, deposit fibrin dan infiltrasi eukosit polimorflonuklear di
alveoli yang diikuti infiltrasi makrofag cairan eksodatif di alveoli
menyebabkan kondisi lobaris yang khas. pada foto toraks, virus
mikloplasma dan klamidia menjawabkan inflmasi dengan dominasi
inflitrat mononuklear pada struktur submukosa dan integrasi. hal ini
menyebabkan lepasnya sel sel epitel kedalam saluran napas, seperti yang
rerjadi pada bronkiolitis

2.4 Pathway

2.5 Tanda dan gejala


Gejala yang dapat muncul pada klien dengan pneumonia adalah demam,
berkeringat, batuk dan spuntum yang produktif, sesak nafas, sakit kepala,
nyeri pada leher dan dada, dan pada saat auskultasi dijumpai adanya
ronchidan dulness pada perkusi dada
2.6 Penatalaksanaan medis
A. manajemen umum
 humidifikasi : atau nebulizer jika secret yang kental
berlebihan
 oksigenasi : jika pasien memiliki PaO2
 fisioterapi : berperan dalam mempercepat resolusi
pneumonia, pasien harus di dorong setidaknyan untuk
batuk dan bernafas dalam untuk memaksimalkan
kemampuan ventilator
 hidrasi : pemantauan asupan dan keluaran, cairan
tambahan untuk mempertahankan hidrasi dan mencairkan
sekresi
B. operasi
thoracentesis dengan tabung penyisapan dada : mungkin
diperlukan jika masalah sekunder seperti emfisema terjadi
C. terapi obat
pengobatan diberikan berdasarkan etiologi uju resitensi tapi karena
hal itu perlu waktu dan pasien pneumonia perlu diberikan terapi
secepatnya maka biasa diberikan antibiotik golonga Penicilin G
untuk infeksi pneumonia virus, eritromicin, terasiklin, derivat
tetrasiklin untuk infeksi pneumonia
2.7 Diagnosa
melalui pencitraan , yaitu foto rontgen dada, pada hasil rontgen
dada,dokter melihat lokasi dari infeksi yang terjadi.
2.8 Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
nama, umur, jenis kelamin. alamat, agama, pendidikan,
pekerjaan,agama , suku bangsa, status pernikahan
2. identitas penanggung jawab
nama, umur, jenis kelamin. ,alamat, agama, pendidikan,
pekerjaan , status pernikahan, hubungan dengn pasien
3. riwayat kesehatan
a) keluhan utama
keluhan utama pada pasien pneumonia adalah sesak
nafas
b) riwayat keluhan utama
keluhan uatama disertai dengan keluhan yang lain yang
dirasakan klien seoerti lemah, sinisis, sesak nafas,
adanya suara nafas tambahan
c) riwayat kesehatan masa laluapakah klien pernah
menderita penyakit ISPA. TBC. hal ini diperlukan
untukmengetahui kemungkinan adanya faktor
predipososisi
d) riwayat kwswhtan keluarga
dikaji apakah seluruh anggota keluarga pernahh
menderita pnyakit lain
B. Diagnosa
 bersihkan jalan nafas tidak efektif
 defisit nutrisi
 intoleransi aktivitas
C. Intervensi
N Diagnosa Tujuan kriteria Intervensi
o keperawatan hasil(NOC) (NIC)
1 Bersihkan jalan Setelah -monitor pola
nafas berhubung dilakukan nafas
dengan sekret intervensui - monitor bunyi
yang tertahankeperwatan nafas
dibuktikan diharapkan
dengan : sputum bersihan jalan
berlebihan, nafas
batuk tidak
meningkat
efektif dengan kriteria
hasil :
- produk
si
spuntu
m
menuru
n
- pola
nafas
mening
kat
2 Defisit Setelah - identifik
nutrisiberhubun dilakukan asi
gan dengan intervensui status
peningkatan keperwatan nutrisi
kebutuhan diharapkan - monitor
metabolisme bersihan jalan asupan
nafas makan
meningkat
dengan kriteria
hasil :
berat badan
membaik

frekuensi
makanan
membaik
3 Intoleransi Setelah Monitor
aktivitas dilakukan kelelahan fisik
berhubungan intervensui
dengan keperwatan Identifikasi
kelemahan: diharapkan kemampuan
mengeluh lelah bersihan jalan berpartisipasi
nafas dalam aktivitas
meningkat tertentu
dengan kriteria
hasil :
Kemudahan
dalam
melakukan
aktivitas sehari
hari

D. Implementasi
implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan yang dilakukan secara mandiri maupun
dengan kolaborasi dengan multodisiplin yang lain. perawat
bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan yang
berfokus pada pasien dan berorientasi pada tujuan dan hasil
E. Evaluasi merupakan langkah terakir dari proses
keperawatan dengan cara membandingkan tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap hal yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Betz,Cecily L.Sowden ,Linda A.2009,Buku Saku Keperwatan
Misnadiarly,2008.Penyakit infeksi saluran Nafas Pneumonia orang dewasas
Mutaqqin, Arif 2008, Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
pernapasan
Nurarif & Kusuma.2015. Aplikasi Asuhan Keparawatan berdasarkan Diagnosa
medis & Nanda NIC- NOC
Lemone , P, Burke.M.K, dan Bauldoff. G.2016.Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah

Anda mungkin juga menyukai