DEFINISI
Bronkiolitis adalah infeksi saluran napas yang
menyebabkan radang dan penyumbatan di
dalam bronkiolus. Kondisi ini merupakan
penyebab umum sesak napas pada bayi dan
anak usia 2 tahun ke bawah.
Bronkiolus adalah saluran pernapasan terkecil
di dalam paru-paru. Saat terjadi bronkiolitis,
bronkiolus mengalami pembengkakan dan
peradangan sehingga menyebabkan produksi
lendir berlebih di saluran pernapasan.
ETIOLOGI
Bronkiolitis umumnya disebabkan oleh respiratory
syncytial virus (RSV). Virus ini biasanya menginfeksi anak
usia 2 tahun ke bawah, terutama pada musim hujan.
Selain RSV,
influenza virus (virus penyebab flu)
dan rhinovirus (virus penyebab batuk pilek) juga dapat
menyebabkan bronkiolitis.
KLASIFIKASI
Berdasarkan keparahannya ,
bronchiolitis dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
MANIFESTASI GEJALA UMUM BRONCHIOLITIS
YANG SERING MUNCUL YAITU:
1. pengkajian
a. identitas pasien
b. riwayat kesehatan
-riwayat kesehatan dahulu : Pada klien kaji jika pernah
menderita penyakit bronchiolitis sebelumnya
-riwayat kesehatan sekarang :Bagian ini membahas tentang
uraian secara lengkap jelas dan kronologis tentang
penyebab perawatan pasien. Biasanya klien demam, batuk
dan pilek yang disertai dengan sesak napas.
c. riwayat kesehatan keluarga
Pada klien kaji apakah klien mempunyai riwayat alergi dalam
keluarga, gangguan genetik, riwayat tentang difungsi
pernapasan sebelumnya
c. pemeriksaan fisik:
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
Pemeriksaan head toe too
d. pemeriksaan penunjang
e .terapi
KONSEP ASUHAN 2. analisa data
KEPERAWATAN
3. diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien bronchiolitis
adalah
1. Ketidakefektifan bersihan jalan
napas disebabkan oleh sputum
yang berlebih
2. Ketidakefektifan pola napas
disebabkan oleh jalan nafas yang
terhimpit
Defesiensi pengetahuan
Intervensi keperawatan
Perencanaan yang digunakan pada pasien ketidakefektifan bersihan jalan napas berdassarkan NIC yaitu
manajemen napas:
1) Auskultasi daerah paru
2) Monitor status pernapasan dan oksigenasi, sebagaimana mestinya
3) Kelola pemberian bronkodiltator
Perencanaan yang digunakan pada pasien ketidakefektifan pola napas berdasarkan NIC manajemen
napas:
1) Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernapas
2) Monitor suara napas tambahan seperti ngorok atau mengi
3) Monitor pola napas
4) Mem berikan bantuan terapi napas jika diperlukan (nebulizer)
5.Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan penatalaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang
spesifik dan melakukan semua tindakan yang sudah direncanakan pada intervensi.
Implementasi yang akan dilakukan pada pasien ketidakefektifan bersihan jalan napas yaitu:
1) Mengobservasi KU klien
2) Memonitor TTV
3) Memonitor suara nafas
4) Memposisikan klien untuk memaksimalkan pernapasan
5) Mengeluarkan sekret dengan batuk efektif atau suctioning
6) Kolaborasi pemberian O2
7) Kolaborasi pemberian bronkodilator
Implementasi yang akan dilakukan pada pasien ketidakefektifan pola napas yaitu:
1) Memonitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernapas
2) Memonitor suara nafas tambahan seperti ngorok dan mengi
3) Memonitor pola nafas
4) Memberikan bantuan terapi nafas jika diperlukan (nebulizer)
5. evaluasi
Evaluasi merupakan rangkaian proses
dalam suatu asuhan keperawatan
dimana tindakan dalam evaluasi adalah
mengukur kemajuan pasien dalam
kriteria hasil dengan idikator yang sudah
direncanakan.
TERIMAKASIH