Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK (PPKA)

DI RUMAH SAKIT RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH


PERIODE PRAKTIK (26 Desember 2023 -13 Januari 2024)
LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA

OLEH:

Rafi Maulana, S.Kep


2314901110051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluran pernapasan
bawah ditandai dengan batuk dan sesak napas, hal ini diakibatkan oleh adanya agen
infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing yang
berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak berawan) pada paru-paru ( Abdjul dan
Herlina , 2020)

Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru tepatnya di
alveoli yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur
maupun mikroorganisme lainnyam ( Kemenkes RI, 2019)
B. Klasifikasi
1. Pneumonia lobaris, melibatkan seluruh atau sebagian besar dari satu atau lebih lobus
paru. Bila kedua paru terkena, maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau ganda.
2. Pneumonia lobularis (bronkopneumonia) terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang
tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam
lobus yang berada didekatnya, disebut juga pneumonia lobularis.
3. Pneumonia interstitial (bronkiolitis) proses inflamasi yang terjadi di dalam dinding
alveolar (interstisium) dan jaringan peribronkial serta interlobular
C. Etiologi
- Bacteria: Diplococcus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus hemolyticus,
Streptococcus aureus, Hemophilus influinzae, mycobacterium tuberkolosis, Bacillus
Friedlander.
- Virus: Respiratory syncytial virus, Adeno virus, V. sitomegalitik, V. influenza
- Mycoplasma pneumonia
- Jamur: Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neuroformans,
- Aspirasi: makanan, kerosene (bensin, minyak tanah), cairan amnion,
- Pneumonia hipostatik
- Syndrome loeffler
D. Manisfistasi Klinis
1. demam
2. meningismus
3. Anoerksia
4. muntah
5. diare
6. bunyi napas tambahan
7. batuk
8. nyeri abdomen
E. Mekanisme Fisiologis Pneumonia.

Virus bakteri mikroba

Masuk Nasofaring

Proses infalamasi saluran


Peradangan pada bronchus alveolus
pernafasanm bawah

Granulasi leukosit
Bronkus dan alvoeli
terinfeksi asam
Eritrosit dalam brokus menurun

Ketidak seimbangan nutrisi kurang


Takipneu, banyak leukosit yang mati dari kebutuhan tubuh

Pembuangan CO2 dari alvoeli


terhambat oleh penumpukan sekret

Bersihan jalan nafas tidak efektif

F. Pemeriksaan penunjang (secara ringkas)


No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Rontgen dada - Mengetahui bakteri atau virus
yang menyebabkan gangguan
apabila terinfeksi
pneumoniayang terlihat apada
dahak
2 Pembiakan dahak Kurang lebih 100 ml/ hari Mendeteksi bakteri dalam dahak
yang menjadi penyebab infeksi
3 Hitung jenis darah 4.500-11.000 per mikroliter Mengetahui sel darah putih
dalam tubuh
4 Gas darah arteri - Mencerminkan pertukaran gas
darah di paru-paru

G. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Diagnosa 1: Bersihan jalan nafas tidak efektif
a) Definisi
Ketidak mampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas
b) Batasan karakteristik
- Dispneu , penurunan suara nafas
- Kelainan suara nafas ( rales, whezing )
- Produksi sputum
- Perubahan frekuensi dan irama nafas
c) Faktor yang berhubungan
- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok
- Fisiologis : alergi jalan nafas dan asma
- Obstruksi jalan nafas: sekresi tertahan, banyak mukus , adanya benda asing
di jalan nafas
2. Diagnosa 2: Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a) Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b) Batasan karakteristik
- Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badab ideal
- Ketidakmampuan memakan makanan
- Mengeluh ganguan sensasi rasa
- Kurang minat pada makanan
c) Faktor yang berhubungan
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Ketidakmampuian untuk mengabsorbsi nurien
- Ketidakmampuan mencerna maknan
- Ketidak mampuan menelan makanan
- Faktor psikologis
H. Perencanaan
1. Diagnosa 1: Bersihan jalan nafas tidak efektif
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria):
NOC
- Respiratory status: Ventilation
- Respiratory status: Airway patency
- Aspiration control
Kriteria Hasil

- Mendemostrasikan batyuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
- Menunjukan jalan nafas yang paten
b) Intervensi keperawatan
NIC
Airway Section
- Pastikan kebutuhan oral
- Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
- Monitor status oksigen pasien
Airway Management

- Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atauy jawtrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
2. Diagnosa 2: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria):
NOC
- Nutritional status: food and fluid intake
- Nutrient intake
- Weight control
Kriteria Hasil

- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan


- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Menunjukan peningkatan fungsi penegecapan dan menelan
b) Intervensi keperawatan dan rasional:
NIC
Intervensi
1. Nutrition Management
- Kaji adanya alergi makanan
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
2. Nutrition Monitoring
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor lingkungan selama makan
- Monitor mual dan muntah
Daftar Pustaka

Abdjul, R. L., & Herlina S. (2020) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Pneumonia : Study kasus Indonesia Jurnal of Health Development.

Kemenkes RI . (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [ Indonesia Health Profile


2018]

Nanda International (2018). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2018-


2020. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta

Muttaqin, 2008, Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System Pernapasan,


Jakarta : Salemba Medika.
Banjarmasin, 26 Desember 2023

Preseptor akademik,

(Evy Noorhasanah, S.Kep., Ns.,M.Imun)

Anda mungkin juga menyukai