Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

DISUSUN OLEH:

Aldi Firmansyah
22221005

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Bronchopneumoia adalah suatu peradangan paru yang biasanya
menyerang di bronkeoli terminal. Bronkopneumonia adalah suatu
peradangan pada paru-paru dan bronkiolus, virus (influenza), jamur
candida albican/aspirasi karena makanan/benda asing
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang
lebih menyebar sifatnya dan melibatkan cabang tengkorak dalam paru-
paru itu sendiri yang membawa udara ke sel-sel yang sangat halus
(alveoli) dari paru-paru itu sendiri. (Suddarths and brunner 2001).
B. ETIOLOGI
Secara umum bronchopneumoni diakibatkan penurunan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen.
Orang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap organ pernapasan terdiri atas reflek, glotis danbatuk, adanya
lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari organ
dan sekresi humeral setempat. Timbulnya bronchopneumonia
diesebabkan oleh :
a. Bakteri
Organisme gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah
steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus
pyogenis.
b. Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini
disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi
droplet. Cytomegalovirus yang merupakan sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung.
d. Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti
pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita
AIDS.

C. MANIFESTASI KLINIK
Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain cyanosis,
nafas cuping hidung, takikardia, dipsnea, gelisah, stridor, retraksi otot dada
dan sesak, dimana tanda dan gejala tersebut dapat menimbulkan masalah
kerusakan pertukaran gas dan pola nafas tak efektif. Tanda dan gejala lain
yang timbul adalah kelemahan, keletihan, kelelahan yang akan
menimbulkan masalah intoleransi aktifitas. Jika kuman terbawa bersama
makanan akan masuk ke lambung dan terjadi peningkatan asam lambung,
hal inilah yang menyebabkan mual, muntah dan anoreksia, sehingga
timbul masalah pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, selain itu
bisa juga terjadi demam dan berkeringat yang dapat menimbulkan masalah
risiko kekurangan volume cairan dan hipertermia.
Batuk dan pilek merupakan reaksi tubuh akibat adanya infeksi
traktus respiratori yang akan menimbulkan masalah bersihan jalan nafas
tak efektif. Masalah risiko penularan infeksi juga dapat terjadi jika kuman
sudah masuk ke dalam alveoli dan bronkiolus. Dengan timbulnya tanda
dan gejala dan disertai dengan kurangnya pemahaman orangtua sehingga
keluarga bertanya-tanya tentang penyakit pasien, maka timbullah masalah
kecemasan orangtua.

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Untuk dapat menegakan diagnosa keperawatan dapat digunakan cara:
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. pemeriksaan darah
b. pemeriksaan sputum
c. analisa gas darah
d. kultur darah
e. sampel darah, sputum dan urin
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Rontegenogram Thoraks
b. Laringoskopi/bronkoskopi

E. PENTALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


Penatalaksanaan Keperawatan yang dapat diberikan pada klien
bronkopneumonia adalah:
a. Menjaga kelancaran pernapasan
b. Kebutuhan istirahat
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan
d. Mengontrol suhu tubuh
e. Mencegah komplikasi atau gangguan rasa nyaman dan nyaman
Sementara Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan adalah:
a. Pemberian antibiotik sesuai program
b. Oksigen 2 liter/menit (sesuai kebutuhan klien)
c. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap
melalui selang nasogastrik dengan feeding drip
d. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin
normal dan beta agonis untuk transpor muskusilier
e. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

BAB II
PEMBAHASAN

1. Kasus
Pada tanggal 18 oktober 2021 An.i usia 4 bulan datang ke RSUD bari
di temenai dengan keluarganya, An,I datang dengan keluhan sesak nafas,
batuk, demam, muntah, kejang, dan bab cair An.Itampak terlihat lemas
pucat dengan hasil pengkajian RR 50x/m, T 38,10c, N 147x/m, SPo2 99
ibu pasien mengatakan bahwa anaknya lebih dari 10x muntah dengan hasil
pemeriksaan laboratorium hematologi hemoglobin 10,0, elektrosit 3,9,
leokosit144, trombosit 521, hemafoktif 30, swab anti gen negatif.
2. Pertanyaan Klinis
Apa obat alternatif bronkuspenemonia ?

BAB III
ANALISIS JURNAL

Nama penulis jurnal : Sherly Amelia, Rola Oktorina dan Niko Astuti

Tujuan penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


aromaterapi peppermint terhadap bersihan jalan tidak efektif pada pasien anak
usia 1-5 tahun dengan bronkopneumonia di RSUD Padang Panjang.

Tempat penelitian : di RSUD Padang Panjang.

Metode dan disain :Desain penelitian ini menggunakan Quasi EksperimentOne


Group Pretest-Posttest design.
PICO

P : bronkus penemonia
I : pengobatan alternative aromaterapi
C : Tidak ada pembanding
O : Tingkat Pengetahuan

3. Searching Literature (Journal)


Setelah dilakukan Searching Literature (journal) di Goggle Sholar,
didapatkan 98 journal yang terkait dan dipilih 1 jurnal dengan judul
“Aromaterapi Peppermint Terhadap Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Anak Dengan
Bronkopneumonia “
a. Jurnal tersebut sesuai dengan kasus

4. VIA
a) Validity
- Desain : Desain penelitian ini menggunakan Quasi
EksperimentOne Group Pretest-Posttest design.
- Sampel : Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel
10 orang..
- Kriteria inklusi dan eksklusi : Kriteria inklusinya yaitu
usia di bawah 5 tahun, Sedangkan kriteria ekslusi yang bukan
bukan penderita bronkus penemonia dan di atas 5 tahun
- Randomisasi : Cara pengumpulan data dengan pemeriksaan fisik
dan observasi kemudian data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank test.
b) Importance dalam hasil
- Karakteristik subjek :
Karakteristik subjek dalam penelitian ini yaitu usia di bawah 5
tahun
- Beda proporsi:

Hasil diperoleh data p-value 0,002 < 0,05 yang artinya ada
pengaruh aromaterapi peppermint terhadap masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien anak usia 1-5
tahun dengan bronkopneumonia. Berdasarkan hasil penelitian ini
maka aromaterapi peppermint dapat dijadikan terapi non
farmakologi untuk mengatasi masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien anak dengan
bronkopneumonia..

- Beda mean
Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan aromaterapi
peppermint responden anak dengan bronkopneumonia mengalami
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan deviasi berat (20%), deviasi
cukup berat (20%) dan deviasi sedang (60%), sedangkan sesudah
diberikan aromaterapi peppermint responden anak dengan
bronkopneumonia mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas
dengan deviasi cukup berat (20%), deviasi sedang (20%) dan deviasi
ringan (60%).
C. Applicability
1. Dalam diskusi : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh pemberian aromaterapi peppermint dengan inhalasi
sederhana terhadap masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun dengan
bronkopneumonia, dimana terjadi penurunan pada frekuensi
nafas dan pengurangan pada akumulasi sputum. Sementara
pada ronchi tidak mengalami perubahan hal ini mungkin saja
terjadi karena responden yang rata-rata masih berusia 1-5
tahun dimana dalam pemberian aroamterapi, pada
pelaksanaannya dilakukan 5 menit. Hasil penelitian ini juga
diperkuat oleh (Akhavani, 2005), Terjadi perbedaan nilai skala
sesak nafas sebelum diberikan aroma terapi daun mint dengan
inhalasi sederhana dan setelah diberikan aroma terapi daun
mint dengan inhalasi sederhana. Inhalasi sederhana merupakan
hirupan uap hangat dari air mendidih yang telah dicampur
dengan aroma terapi sebagai penghangat, misalnya daun mint.
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam
penggunaan metode terapi yang paling sederhana dan cepat.
Pemberian aromaterapi peppermint sebagai terapi
komplementer atau non farmakologi pada pasien yang
mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas khususnya
pasien anak dengan bronkopneumonia sangat membantu untuk
mengurangi ketidakefektifan bersihan jalan nafas selain.
2. Karateristik klien : usia di bawah 5 tahun
3. Fasilitas biyaya : -
4. Diskusi ( membandingkan jurnal dan kasus)
Berdasarkan jurnal menunjukkan bahwa hasil
pengkajian didapat yang menyangkut pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan
dengan kesehatan. Pengetahuan tentang kesehatan mencakup
apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara memelihara
kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit bronkus
penemonia, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan
atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas
pelayanan kesehatan dan pengetahuan untuk menghindari
kecelakaan.
merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam
penggunaan metode terapi yang paling sederhana dan cepat.
Pemberian aromaterapi sebagai terapi komplementer atau non
farmakologi pada pasien yang mengalami ketidakefektifan
bersihan jalan nafas khususnya pasien anak dengan
bronkopneumonia sangat membantu untuk mengurangi
ketidakefektifan bersihan jalan nafas selain
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dilakukan pada penelitian ini tentang


pengaruh aromaterapi peppermint terhadap masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada pasien anak usia 1-5 tahun dengan bronkopneumonia.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka aromaterapi peppermint dapat dijadikan
terapi non farmakologi untuk mengatasi masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada pasien anak dengan bronkopneumonia.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/JKep/article/view/278

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-sitiistian-6715-2-

babii.pdf&ved=2ahUKEwi5htSWsbrsAhVv73MBHdfPA3MQFjADegQIARAB&
usg=AOvVaw2hBtwnZ6AVv3MB93u2hVIk

https://www.nerslicious.com/posisi-pasien/

Anda mungkin juga menyukai