Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang
digunakan adalah pra-eksperimen yaitu One Group Pretest-postest dimana
rancangan ini hanya menggunakan satu kelompok subyek, di observasi
sebelum dilakukan intervensi kemudian di observasi lagi setelah intervensi,
pengukuran dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (postest) perlakuan.
Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan
(Notoadmojo, 2015).
Penelitian ini termasuk dalam lingkup keperawatan gawat darurat dan
keritis yang dilakukan untuk mengetahui “ pengaruh relaxation therapy deep
breathing exercise with music terhadap tekanan darah pasien stroke
hemoragik di ICU“. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan
penenlitian pre-eksperimen dengan bentuk desain penelitian pre and post-test

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016). Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
oleh peneliti (Nursalam, 2017). Populasi dalam penelitian ini pasien
stroke hemoragik yang ada di ruangan ICU RS Pusri Palembang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang telah di pilih dengan sampling
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Notoadmojo,
2015). Sample pada penelitian ini adalah pasien stroke yang ada di ruang
ICU Rumah Sakit Pusri Palembang.
N
n=
1+ N e ²
Keterangan:

27
28

n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kelonggaran 10% sehingga
didapat jumlah sampel
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada
populasi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Pasien usia 30 keatas
2) Pasien yang masih sadar dan bisa melakukan perintah
3) Bukan pasien koma
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2017). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berkut :
1) Pasien yang mengalami perdarahan
2) Pasien yang mengalami bantuan alat nafas

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di ruang ICU RS Pusri Palembang.

D. Tehnik Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data primer adalah usia dan jenis kelamin, tekanan darah hipertensi
sebelum dan setelah dilakukan Relaxation Therapy Deep Breathing
Exercise With Music, data primer dikumpulkan dengan melakukan
pemeriksan tekanan darah menggunakan tensimeter digital dimana alat
ini sudah di kalibrasi.
2. Data Sekunder
29

Data sekunder meliputi data karakteristik responden yaitu riwayat stroke


hemoragik keluarga, dimana datanya di ambil dari data rekam medis
pasien.

3. Prosedur Pengumpulan Data


1. Setelah mengajukan surat ke Rumah sakit Pusri dan pengambilan
data, peneliti mengajukan surat ke kepala Ruangan (Karu) untuk izin
melakukan penelitian dengan kasus yang terkait, maka peneliti
melakukan sosialisasi dengan perawat yang berada di Ruang ICU RS
Pusri Palembang
2. Penelitian ini dilakukan pada Januari setelah mendapatkan data dari
Karu.
3. Peneliti mendatangi responden ke ruangan, menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian
4. Jika pasien setuju untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini,
peneliti mengajukan lembar persetujuan (informed consent) untuk
ditanda tangani
5. Peneliti mengukur status tekanan darah dan tingkat kesadaran pertama
responden
6. Selanjutnya responden mendengarkan musik melalui dari Mp3 selama
10 menit
7. Setelah diberikan terapi musik, Status tekanan darah dan tingkat
kesadaran di ukur kembali
8. Hasil pengukuran dicatat ke lembar observasi status tekanan darah
dan tingkat kesadaran responden.

E. Instrumen Pengumpulan Data


Intrumen atau alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
lembar kuesioner demografi. Dalam mengisi kuesioner demografi yang
dilakukan oleh responden dapat dipandu peneliti. Setelah semua pernyataan
kuesioner diisi responden lalu di cek kembali oleh peneliti mengenai
30

kelengkapan pengisian. Alat yang digunakan yaitu tensimeter digital untuk


mengukur tekanan darah yang akan di kalibrasi. (Annas, 2016)

F. Cara Pengolahan dan Analisa Data


Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data
mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan
informasi yang diperlukan (Setiadi, 2013).
Lembaran format yang sudah dikumpulkan pada penelitian ini akan
dianalisa, kemudian diolah dengan sistem computerisasi dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Editing
Setelah kuesioner selesai diisi, maka setiap lembar kuesioner dan
observasi diperiksa apakah diisi dengan benar dan lengkap, kemudian
apakah setiap item penelitian sudah diperoleh informasi.
b. Coding
Lembaran format yang telah dikumpulkan lau diberi tanda, simbol atau
kode, dan untuk nama hanya ditulis inisialnya saja. Untuk mempermudah
kegiatan ini dilakukan oleh peneliti.
c. Cleaning
Apabiala semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.
d. Prosesing
Pada tahap ini pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan
menggunakan SPSS. Ddalam proses ini dituntut ketelitian dari orang
yang melakukan “ data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias,
meskipun hanya memasukkan data saja.
e. Tabulating
31

Hasil pengolahan data dimasukkan kedalam tabel, yaitu membuat tabel


data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang di inginkan peneliti
(Notoadmojo, 2015).

G. Analisa Data
1. Univariat
Analsis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian dan jenis anlaisis ini tergantung dari
jenis datanya. Untuk data numerik digunakan data mean atau rata-rata,
median dan standar deviasi. Pada umumnya pada analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variable
(Notoadmojo, 2015).

2. Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
duavariabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Sugiyono, 2017).
Analisa bivariat untuk melihat pengaruh status nilai tekanan darah
sebelum dan sesudah dengan relaxation therapy deep breathing exercise
with music, dimana dapat dilakukan dengan mengukur status nilai tekanan
darah pasien sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Uji T dependent
(uji T berpasangan) yaitu apabila data kelompok yang dibandingkan saling
ketergantungan. Sebagai contoh membandingkan status nilai hemodinamik
tekanan darah sebelum dan sesudah diberi terapi music dan deep breathing
exercise. Uji beda mean 2 sampel berpasangan (paired sampel T Tes) yaitu
menguji perbedaan rata-rata antara sampel berpasangan, biasanya
melibatkan pengukuran pada suatu variable atas pengaruh atau perlakuan
tertentu. Sebelum dan sesudah perlakuan variable diukur apakah terjadi
perubahan yang signifikan atau tidak (penelitian pre dan post)
Penelitian ini menggunakan uji analisis statistik T-test, Uji statistik T
adalah uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
dependen syarat uji T Untuk melakukan uji T-test Independent,
kelengkapan data harus memenuhi syarat uji parametrik. Berikut syarat uji
32

parametrik yaitu: data yang diperoleh dari sampel mempunyai sebaran


normal (distribusi normal). Hal ini dapat dilakukan dengan uji normalitas,
data yang diperoleh merupakan data homogen, jumlah sampel (n) tiap
subjek diusahakan sama. Uji normalitas data menggunakan Kalmogrof-
Smirnov. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan
teknik statistik uji paired sample T-test dengan program software
komputer. Data dikatakan berdistribusi normal apabila tidak mempunyai
perbedaan yang signifikan atau yang baku dibandingkan dengan normal
baku. Variabel dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih
dari atau sama dengan 0,05. Sebaliknya jika signifikan kurang dari 0,05
maka variable atau data dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Uji alternatifnya menggunakan Wilcoxon Test, meruapakan uji
nonparametris yang digunakan untuk mengukur perbedaan 2 kelompok
data berpasangan pre dan post data berdistribusi tidak normal. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji Wilcoxon Test aadalah ketika nilai
probabilitas Asym.sig 2 failed,0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata.
Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed .0,05 maka tidak terdapat
perbedaan rata-rata.

H. Etika Penelitian
Penelitian perlu mendapat rekomendasi dari institusinya atas pihak lain
dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi/lembaga tempat
penelitian dan dalam pelaksanaan penelitian, peneliti tetap memperhatikan
prinsip etik penelitian. Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak
respondent untuk menjamin kerahasiaan indetitas respondent dan
kemungkinan terjadinya ancaman terhadap respondent.
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian. Prinsip
etik di terapkan dalam kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan proposal
hingga penelitian ini di publikasikan (Notoatmodjo, 2018)
1. Lembar persetujuan (Informed consent)
Pada penelitian ini lembar persetujuan yang paling utama informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan
33

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan peneliti
Jika subjek bersedia menjadi respondent itu artinya mereka siap untuk
bekerja sama dalam penelitian ini dan jika respondent tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak-hak mereka.
2. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Pada penelitian ini peneliti mempersilahkan hak-hak sebagai respondent
jika ada data respondent yang tidak ingin untuk ditampilkan maka peneliti
tidak menampilkannya dan pada saat penelitian jika itu merupakan hak
untuk dirahasiakan dari respondent maka peneliti akan merahasiakannya.
Contoh kerahasian responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan kode reponden bukan nama asli responden.
3. Menghormati harkat dan martabat manusia (Autonomy)
Peneliti memberikan responden kebebasan untuk memilih ingin menjadi
responden atau tidak. Peneliti tidak memaksa calon responden yang tidak
bersedia menjadi responden.
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan Peneliti wajib
merahasiakan data data yang sudah dikumpulkannya. jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Kerahasian responden dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara memberikan kode reponden bukan nama asli responden .
5. Keadilan (Justice)
Justice berarti bahwa dalam melakukan sesuatu pada responden, Peneliti
tidak boleh membeda-bedakan responden berdasarkan suku, agama, ras,
status, sosial ekonomi, politik ataupun atribut lainnya dan harus adil dan
merata. Peneliti menyamakan setiap perlakuan yang diberikan kepada
setiap responden tanpa memandang suku, agama, ras dan status sosial
ekonomi.
6. Kebaikan (beneficience)
Penelitian ini bertujuan untuk kepentingan kebaikan bersama dan tidak
ada respondent yang dirugikan dari penelitian ini. Pada penelitian ini
34

diperoleh hasil yang positif sesudah diberikan Relaxation Therapy deep


breathing exercise with music.
7. Balancing Harm and Benefit
Peneliti akan melaksanakan penelitian berdasarkan prosedur penelitian
yang telah dirancang sesuai standar prosedur pelaksanaan oleh peneliti
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin terhadap
subjek penelitian. Subjek penelitian dapat digeneralisasikan dalam
populasi.

Anda mungkin juga menyukai