LITERATURE REVIEW
FARIDIL HIDAYAT
NIM 21119019P
i
LITERATURE REVIEW
FARIDIL HIDAYAT
NIM 21119019P
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber yang dikutip maupun
dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui
Ketua Program Studi
vi
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Palembang
Tanggal 7 Mei 2021
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjakan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skrips ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Keperawatan di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Heri Shatriadi, S.Pd.,M.Kes selaku Rektor IkesT Muhammadiyah
Palembang.
2. Ibu Maya Fadillah, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan IkesT
Muhammadiyah Palembang.
3. Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan IkesT Muhammadiyah Palembang.
4. Ibu Siti Romadoni, M.kep selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu membimbing dan memberi motivasi dalam penulisan
literature review ini.
5. Ibu Miskiyah Tamar,M.Kep selaku Dosen Pembiming II yang telah banyak
meluangkan waktu membimbing dan memberi motivasi dalam penulisan
literature review ini.
6. Ibu Miranti Florensia,S. Kep, Ns., M.Kep selaku Penguji dalam penyusunan
literature review ini.
7. Ibu Apriyani, M.Kep selaku Penguji dalam penyusunan literature review ini.
8. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan IkesT Muhammadiyah Palembang
yang telah memberikan materi dan pelajaran selama perkuliahan.
9. Orang Tua dan Keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan do’a demi
kelancaran penulisan proposal ini.
10. Serta teman-teman PSIK tahun 2019 terima kasih atas persahabatan dan
perjuangan selama menuntut ilmu di IkesT Muhammadiyah Palembang.
viii
Akhir kata, saya berharap Allah SWT, berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Palembang,.................2021
Penulis
ix
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Faridil Hidayat
NIM. 21119019P
x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata
Nama : Faridil Hidayat
NIM : 21119019P
Jenis Kelamin : Laki Laki
Tempat/Tgl. Lahir : Sekayu/ 24 Februari 1997
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kopral Hamid No 069 Lk II RT/RW 008/003
Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin
No.Telpon/HP : +6282175578363
Email : Faridil527@gmail.com
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xii
B. Oksigenisasi ........................................................................... 28
1. Ventilasi...................................................................... 28
2. Perfusi paru................................................................. 29
3. Difusi .......................................................................... 30
C. Teknik Relaksasi Nafas Dalam .............................................. 30
1. Pengertian .......................................................................... 30
2. Manfaat Terapi Relaksai Napas Dalam ............................. 31
3. Mekanisme Kerja Relaksasi Nafas Dalam......................... 31
4. Indikasi Terapi Relaksasi Napas Dalam ............................ 32
5. Kontraindikasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam .................. 33
6. Prosedur Teknik Deep Breathing Exercise ........................ 33
D. Kerangka Teori ...................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Strategi Penelusuran Literature............................................. 35
B. Kata Kunci ............................................................................ 35
C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................ 36
D. Proses Seleksi Literatur ........................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SKEMA
Halaman
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akibat dari adanya respon inflamasi kronis yang tinggi pada saluran nafas dan
paru yang biasanya bersifat progresif dan persisten. Penyakit ini memiliki ciri
berupa terbatasnya aliran udara yang masuk dan umumnya dapat di cegah dan
penderita PPOK mencapai 274 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi
400 juta jiwa di tahun 2020 mendatang, dan setengah dari angka tersebut
PPOK di Indonesia menempati urutan kelima tertinggi di dunia yaitu 7,8 juta
jiwa. Penderita PPOK di Rumah Sakir Umum Daerah Pandan Arang Boyolali
8
9
berdasarkan data instalasi rekam medik pada tahun 2014 sebanyak 217 jiwa,
hidup yang tidak sehat, asap rokok dan polusi udara. Tanpa disadari, angka
World Health Report pada tahun 2016 menyebutkan, lima penyakit paru utama
7,2%, PPOK 4,8%, tuberkulosis 3,0%, kaker paru/ trakea/ bronkus 2,1%, dan
dan lebih sering terjadi pada jenis kelamin laki-laki. Sementara prevalensi
untuk wilayah DIY adalah 3,1%. Hal ini 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
(10-18 tahun), yaitu 7,2% (Riskesdas 2013), 8,8% (Sirkesnas 2016) dan 9,1%
Republik Indonesia, Indonesia telah bekerja sama dengan pihak luar negeri
pencegahan dan perawatan penyakit paru seperti asma, penyakit paru obstruktif
10
kronis (PPOK), dan kanker paru. Program Healthy lung telah melakukan
research untuk meningkatkan proses perawatan pada penyakit paru. Saat ini
RI, 2017).
jumlah sampel 469 anggota rumah tangga di kawasan peruntukkan dan 504
outdoor dan indoor nilai rata-rata untuk parameter SO2, NO2dan PM10lebih
tinggi di kawasan peruntukkan, dan pada kebiasaan merokok lebih dan 1 bulan
ditulis sebagai persentasi total oksigen yang terikat pada hemoglobin. Nilai
11
Hal ini di buktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiono yang
nilai normal (>95%) setelah diberikan intervesi berupa pursed lips breathing
(Budiono, 2017)
kadar oksigen dalam darah dan penurunan saturasi oksigen darah arteri,
sel dan jaringan. Tergantung pada dampak dari berat ringannya hipoksia, sel
PPOK yang datang kerumah sakit yaitu mendapatkan terapi untuk mengurangi
pada pasien PPOK. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Gustiawan dkk (2015)
vital. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh ventilasi paru, saat terjadinya
gangguan pada ventilasi paru maka pengembangan paru tidak optimal dan
melatih otot pernapasan. Salah satu latihan otot pernapasan yang dapat
breathing 72% menunjukkan manfaat dari latihan pernafasan ini. Kekuatan otot
diafragma (DBE), dan kombinasi BEs. Selain itu, PLB secara signifikan
didapatkan hasil rata-rata pre 90,19 dan nilai rata-rata post 93,27. Hasil uji
14
paired sample t-test didapatkan hasil pre dan post (0,000) < α (0,05), artinya
didapatkan hasil rata-rata pre 90,19 dan nilai rata-rata post 93,27. Hasil uji
paired sample t-test didapatkan hasil pre dan post (0,000) < α (0,05), artinya
exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK di IGD RSUD Sanjiwani
adalah quasy experiment dengan rancangan pre and post test with control
responden kontrol. Hasil uji statistik Paired T-test pada kelompok perlakuan
didapatkan selisih rata-rata sebesar 5,1% dengan ? value 0,001, pada kelompok
saturasi oksigen.
value 0,000 < α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada keefektivan
oksigen dalam darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan rangkuman literature
B. Rumusan Masalah
darah dan penurunan saturasi oksigen darah arteri, kejadian hipoksemia pada
ini. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
terhadap partikel asing atau gas yang berbahaya (Kemenkes RI, 2017).
alveolus yang biasanya disebabkan oleh pajanan gas atau partikel berbahaya
(GOLD, 2017).
2. Etiologi
nya penyakit ini, yang dapat dibedakan menjadi faktor paparan lingkungan
1) Merokok
jumlah rokok yang dihisap, umur mulai merokok dan statussaat PPOK
berkembang.
2) Pekerjaan
PPOK adalah para pekerja tambang emas, pekerja yang terpapar debu
silica yaitu pekerja industri gelas dan keramik, pekerja yang terpapar
3) Polusi udara
Polusi dapat berasal dari luar rumah seperti asap pabrik, asap
kendaraan bermotor dan asap yang berasal dari dalam rumah seperti
asap dapur.
4) Infeksi
1) Usia
2) Jenis kelamin
risiko lebih besar daripada yang memiliki fungsi paru normal. Selain
itu orang yang pertumbuhan parunya tidak normal karena lahir dengan
kerusakan paru. AAT diproduksi oleh gen inhibitor protease (M). Satu
dari 2500 orang adalah homozigot untuk gen resesif (Z), yang
seperti AAT.
3. Klasifikasi
a. Asma
b. Bronkitis kronis
c. Emfisema
d. Bronkiektasis
otot dan jaringan elastik penunjang, yang disebabkan oleh atau berkaitan
4. Patofisiologi
faktor kebiasaan buruk merokok juga dapat menyababkan cedera pada sel
22
kolaps terjadi terutama pada saat ekspirasi dimana ekspirasi normal terjadi
tubuh seseorang, yaitu jumlah oksigen yang diikat oleh darah dalam paru-
paru juga disebabkan oleh berkurangnya fungsi sitem respirasi seperti fungsi
ventilasi paru. Faktor resiko merokok dan polusi udara menyebabkan proses
akan mengalami obstruksi pada fase awal ekspirasi. Udara yang masuk ke
alveoli pada saat inspirasi akan terjebak kedalam alveolus pada saat terjadi
5. Derajat PPOK
a. Derajat 0 (berisiko)
Gejala : memiliki satu atau lebih gejala batuk kronis, produksi sputum
Spirometri : normal
b. Derajat I (Ringan)
Gejala : batuk kronis dan ada produksi sputum tapi tidak sering. Pada
derajat ini pasien tidak menyadari bahwa dirinya menderita PPOK. Sesak
c. Derajat II ( sedang)
terdapat gejala batuk dan produksi sputum. Biasanya pada derajat ini
Gejala : terdapat gejala pada derajat I, II, III serta adanya tanda-tanda
gagal napas atau gaggak jantung kanan. Pasien mulai bergantung pada
oksigen. Kualitas hidup mulai memburuk dan dapat terjadi gagal napas
pasien.
6. Penatalaksanaan PPOK
a. Terapi farmakologi
1) Bronkodilator
polos jalan napas, bukan dengan mengubah sifat recoil elastis paru.
2) Glukokortikoid
4) Terapi oksigen
suatu terapi yang diberikan dengan memberikan gas oksigen (O2) lebih
O2.
b. Terapi nonfarmakologi
1) Aktivitas olahraga
dengan durasi 10 sampai 45 menit per sesi, dan intensitas latihan dari
2) Konseling nutrisi
lebih dari 50% pasien PPOK yang masuk rumah sakit. Insiden
3) Penyuluhan
B. Saturasi Oksigen
1. Pengertian
sirkulasi akan menggeser kurva disosiasi ke kiri. Hal ini disebabkan karena
O2 yang terikat.
adekuat, seperti jemari tangan atau ibu jari kaki. Fotodetektor pada
1. Pengertian
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada
sebagai berikut.
perhatian.
et all, 2016).
II dan III
berkurang.
dan cepat.
34
D. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori
Tanda Gejala dan
Keterbatasan Aliran Udara (air tapping)
- Sesak
Faktor Resiko Hipersekresi Mukus
PPOK : Kelainan Pertukaran Gas Batuk Kronis
- Faktor paparan Ventilasi Alveolus Berkurang
lingkungan Peningkatan produksi mukus
- Faktor risiko Sianosis
yang berasal
dari host PPOK
Faktor yang
Mempengaruhi
Penatalaksanaan Gangguan Saturasi Saturasi
Deep Breathing Perfusi Oksigen Oksigen :
Exercise - shift to
the right
- shift to the left
Pulse
Oximeter:
- Normal
- Tidak Normal
METODOLOGI PENELITIAN
artikel terkaik baik dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris yang dapat
dimengerti oleh peneliti. Database yang dapat digunakan untuk mencari artikel
ini dapat dijadikan acuan mencari artikel yang sesuai dengan tujuan, dan
pertanyaan penelitian.).
B. Kata Kunci
internet menggunakan seach engine Sinta, Garuda dan Schoolar dengan kata
49
36
comparison, outcome).
Skema 3.1
Alur prisma pencarian jurnal
¶
Identification
review
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Dari enam artikel yang dipilih untuk literature review ini, semua artikel
dipilih untuk dibaca dari abstrak, tujuan, data analisis dari pertanyaan awal
breathing exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK. Studi literatur
49
39
Tabel 4.1
Hasil Penelitian
No Nama Negara Tujuan Desain Sampel Prosedur Hasil Data base
Author
1 Wardani, Indonesia Untuk mengetahui Metode penelitian Teknik pengambilan Kuesioner Hasil uji Google
Faidah dan efektivitas yang digunakan yaitu sampel paired T-test schoolar
Nugroho diaphragmatic eksperiment dengan menggunakan diperoleh keefektivan
(2019) breathing exercise rancangan penelitian purposive sampling nilai p-value diaphragmatic
terhadap one group pre test and dengan jumlah 0,000 < α breathing
peningkatan post test design. 0,05 sehingga exercise
saturasi oksigen dapat terhadap
pasien PPOK di disimpulkan peningkatan
Ruang Melati I dan bahwa ada saturasi
Melati II RSUD keefektivan oksigen pasien
dr.Loekmonohadi diaphragmati PPOK di
Kudus c breathing Ruang Melati I
exercise dan Melati II
terhadap RSUD
peningkatan dr.Loekmonoh
saturasi adi Kudus.
oksigen
pasien PPOK
di Ruang
Melati I dan
40
Melati II
RSUD
dr.Loekmono
hadi Kudus.
41
2 Astriani Indonesia Untuk mengetahui Desain Penelitian Besar sampel yang Kuesioner Ada Google
(2018) Pengaruh teknik yang digunakan digunakan adalah 26 Pengaruh Scholar
relaksasi nafas adalah pra- responden yang telah Teknik Pengaruh
dalam terhadap eksperimental dengan dipilih dengan Relaksasi teknik
peningkatan rancangan one group menggunakan teknik Nafas Dalam relaksasi nafas
saturasi oksigen pre-post test design. sampling total terhadap dalam terhadap
pada pasien ppok Populasi yang sampling. Peningkatan peningkatan
di ruang igd rsud digunakan dalam Saturasi saturasi
kabupaten buleleng penelitian ini adalah Oksigen pada oksigen pada
pasien PPOK di Pasien PPOK pasien ppok di
Ruang IGD RSUD di Ruang ruang igd rsud
Kabupaten Buleleng IGD RSUD kabupaten
Kabupaten buleleng.
Buleleng. Jurnal
Dengan nilai Kesehatan
ρ value MIDWINERS
(0,000) < α LION Vol. 3,
(0,05), No. 1, Maret
2018
42
3 Mertha, Indonesia Untuk mengetahui Desain penelitian Menggunakan Kuesioner 1. Ada Google scholar
Putri dan Pengaruh Pemberian yang digunakan metode purposive pengaruh yan Pengaruh Pem
Suardana Deep adalah quasy sampling kepada 20 signifikan berian Deep
(2018) BreathingExercise experiment dengan responden dan antara Deep BreathingExer
Terhadap rancangan pre and dibagi menjadi dua Breatihingex cise Terhadap
Saturasi Oksigen post test with control kelompok, 10 ercise Saturasi
Pada Pasien PPOK group responden kelompok terhadap Oksigen Pada
Di Igd Rsud perlakuan dan 10 saturasi Pasien PPOK
Sanjiwani responden kontrol. oksigen pada Di Igd Rsud
Gianyar Tahun 2018 pasien PPOK Sanjiwani
Dengan nilai Gianyar Tahun
ρ value 2018. Jurnal
0,052. Gema
keperawatan I
Mertha. Vol.
11, No 1.
43
4 Grzegorz Italia Effects of Slow This type of research The sample in this Questionnair The results of NCBI
Bilo, et all Deep Breathing at is a quasi- study were 39 e the T
(2018) High Altitude on experimental (quasi- respondents . dependent Effects of
Oxygen Saturation, experimental) with test found
Pulmonary and one group design with that the p Slow Deep
Systemic pretest and posttest. value <0.05 Breathing at
Hemodynamics means that
there is a High Altitude
difference on Oxygen
between the
provision of Saturation,
deep Pulmonary
breathing and Systemic
intervention
and the Hemodynamic
increase in s. Jurnal Plos
oxygen.
one. v.7(11);
2012
44
5 Ubolnuar Thailand To determine the This type of research Purposive sampling Questionnair The average NCBI
(2018) effect of breathing is a quasi- method to 20 e oxygen Effects of
exercises on patients experimental (quasi- respondents and saturation of Breathing
with chronic experimental) with divided into two the control Exercises in
obstructive one group design with groups, 10 group for the Patients With
pulmonary disease: a pretest and posttest. respondents in the pre-test value Chronic
systematic review treatment group and was 91.70% Obstructive
and meta-analysis 10 respondents in the and the post- Pulmonary
control group test was Disease:
92.20%, the Systematic
difference Review and
was 0.5% Meta-Analysis.
with a value Aan Rehabil
of 0.052 (p Med.
value> 0.05). v.43(4);Aug
2019
6 Dwi Indonesia Untuk mengetahui Desain penelitian Sample yang diambil Kuesioner Hasil uji Google
Purwanti efektifitas tehnik yang digunakan sebanyak 22 statistik Scholar
(2016) relaksasi nafas adalah two group pre- responden yang dengan efektifitas
dalam dan posisi post test design dibagi menjadi 2 independent tehnik
tripod terhadap laju kelompok dengan t-test relaksasi nafas
pernafasan pasien intervensi teknik diperoleh dalam dan
ppok di rs h. relaksasi nafas hasil p value posisi tripod
soewondo Kendal dalam dan posisi 0,001, yang terhadap laju
tripod. berarti ada pernafasan
perbedaan pasien ppok di
yang rs h. soewondo
signifikan Kendal. Jurnal
45
tehnik Ilmu
relaksasi Keperawatan
nafas dalam dan Kebid
dan posisi anan (JIKK),
tripod Vol... No...
terhadap laju
pernafasan
pasien PPOK
di RS H.
Soewondo
Kendal.
B. Pembahasan
breathing exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK, semua literatur
terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK yaitu sebanyak enam artikel.
adalah 95,18%, nilai standar deviasi sebesar 1,389, didapatkan nilai saturasi
oksigen terendah sebesar 93% dan nilai saturasi oksigen tertinggi sebesar 98%,
estimasi interval 95% rata-rata nilai saturasi oksigen adalah 95,64 - 95,72. rata-
breathing exercise (DBE) adalah 97,07%, nilai standar deviasi sebesar 1,359,
nilai saturasi oksigen terendah sebesar 94% dan nilai saturasi oksigen tertinggi
sebesar 99%, estimasi interval 95% rata-rata nilai saturasi oksigen adalah 96,54
- 97,60.
relaksasi nafas dalam terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK
di ruang IGD rsud Kabupaten Buleleng, didapatkan hasil rata-rata pre 90,19
dan nilai rata-rata post 93,27. Hasil uji paired sample t-test didapatkan hasil pre
dan post (0,000) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan bahwa ada Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap
Kabupaten Buleleng
pada pasien PPOK, didapatkan hasil nilai rata-rata saturasi oksigen pre test
sebesar 89,80% dengan standar deviasi 1,476%. Nilai rata-rata saturasi oksigen
post test sebesar 94,90% dengan standar deviasi 1,287%. Uji statistik
sebelum dilakukan tindakan slow deep breathing 93.17, dan sesudah dilakukan
slow deep breathing 96.30. Hasil uji T dependent didapkan hasil p value <0.05
berati ada perbedaan antara pemberian intervensi slow deep breathing terhadap
peningkatan oksigen.
oksigen kelompok kontrol untuk nilai pre test sebesar 91,70% dan post test
sebesar 92,20%, selisih sebesar 0,5% dengan ρ value 0,052 (p value> 0,05).
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Purwanti (2016), tentang efektifitas
tehnik relaksasi nafas dalam dan posisi tripod terhadap laju pernafasan pasien
independent t-test diperoleh hasil p value 0,001, yang berarti ada perbedaan
yang signifikan tehnik relaksasi nafas dalam dan posisi tripod terhadap laju
difusi ini dipengaruhi oleh peningkatan kapasitas vital. Kapasitas vital paru
dipengaruhi oleh ventilasi paru, saat terjadinya gangguan pada ventilasi paru
vital paru. Sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan ventilasi paru agar
kapasitas vital paru meningkat dengan melatih otot pernapasan. Salah satu
exercise.
dalam darah dan penurunan saturasi oksigen darah arteri, kejadian hipoksemia
pada pasien PPOK mengurangi fungsi otot rangka, dan akhirnya meningkatkan
A. Kesimpulan
B. Saran
49
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian ini lebih lanjut dengan aspek-aspek yang belum disinggung atau
d. Bagi Pembaca
C. Keterbatasan Penelitian
ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu literatur review ini
PPOK.
DAFTAR PUSTAKA
Andani, 2016. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)’,
Media Litbangkes, 23(2), pp. 82–88. doi: 1 Desember 2016
Astriani, Dewi dan Febriana, 2018. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien PPOK di ruang IGD
RSUD Kabupaten Buleleng. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Buleleng
Astriani, Dewi dan, Yanti, 2020. Relaksasi Pernafasan Dengan Teknik Ballon
Blowing Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien PPOK.
Jurnal. Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo
Semarang
GOLD, 2015. Global Strategy for The Diagnosis, Management, And Prevention
of Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
Greace, 2016. Ata Glace Ilmu Bedah Edisi 3. Pt Gelora Aksara Pratama Jackson
Islami dan Suyanto, 2018. Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen Pasien PPOK
Menggunakan Pursed Lip Breathing Dan 6 Minutes Walk Exercise. Jurnal.
Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan keperawatan
Katrin, 2015. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta. CV. Trans Info Media
Kozier et al, 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta. EGC.
Putri dkk., 2018. Deep Breathing Exercise lebih Efektif daripada Diafragmatic
Excercise dalam meningkatkan Kapasitas Vital Paru. Journal Of Internal
Medicine, 12.
Uliyah, 2016. Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1. Jakarta. CV. Trans Info
Media
Darbiyono, 2015. Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial
Budaya. Didapatkan dari : www.unair.ac.id. Diakses tanggal : 05 Januari
2021
Fatimah, 2016. Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta. Trans Info Media
Hasdianah, 2016. Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-
Anak Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta. Nuha Medika
Haws, 2017. Ilmu Gizi dan Diet. Hubungan nya dengan Penyakit-penyakit untuk
Perawat dan Dokter. Yogyakarta. YEM.
Johnson dan Leny, 2016. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.
Yogyakarta. Nuha Medika
Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta. Kemenkes
RI
Moore, 2015. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta. Hipokrates
Mubarak, 2015. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta. CV. Sagung Seto
Nasution, 2017. Fungsi Kognitif Menurun Akibat Diabetes Melitus. Medika Jurnal
Kedokteran Indonesia. 5 (38).
Wijayakusuma, 2015. Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing. Jakarta. Puspa Sehat
Kepada
Yth. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep
ACC No : 3
Nama
Faridil Hidayat
NIM 21119019P
Judul Tugas Akhir Pengaruh Pemberian Deep Breathing Exercise Terhadap Saturasi OksigenTerhadap
Pasien Ppok Di Igd
Program Studi Ilmu Keperawatan Siti
Pembimbing I Ramadhoni, M.Kep
Mengetahui
Ketua Program Studi