Anda di halaman 1dari 22

Askep pneumonia

Oleh:
Sri Ayu Suriyamdani
Dosen Mata kuliah:
Ns. Nora Hayani, S.Kep, M.Kep
PNEUMONIA
BY : SRI AYU SURIYAMDANI
A. Definisi

Pneumonia adalah salah satu penyakit


peradangan akut parenkim paru yang biasanya
dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut
(ISNBA) ( Sylvia A.prince). Dengan gejala batuk
dan disertai dengan sesak nafas yang di sebabkan
agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma
(fungi, dan aspirasi substansi asing, berupa
radang paru-paru yang disertai eksudasi dan
konsolidasi Dan dapat dilihat melalui gambaran
radiologis.
B. Etiologi
Penyebaran infeksi terjadi melalui droplet dan
sering disebabkan oleh streptoccus
pneumonia, melalui slang infusi oleh
staphylococcus aureus sedangkan pada
pemakaian ventilator oleh P. Aeruginosa dan
enterobacter. Dan masa kini terjadi karena
perubahan keadaan pasien seperti kekebalan
tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan,
penggunaan antibiotic yang tidak tepat.
Setelah masuk keparu-paru organism
bermultiplikasi dan, jika telah berhasil
mengalahkan mekanisme pertahanan paru,
terjadi pneumonia.
Selain diatas penyebab terjadinya pneumonia sesuai
penggolongannya yaitu :
Bacteria : Diplococcus pneumonia, pneumococcus, streptokokus
hemolyticus, streptokoccus aureus, hemophilus influenzae,
01 mycobacterium tuberkolusis, bacillus friedlander.

Virus : RespiratorySyncytial Virus, Adenovirus,


02 V.Sitomegalitik, V. Influenza.

Mycoplasma Pneumonia
03

Jamur : Histoplasma Capsulatum, Cryptococcus


Neuroformans, Blastomyces Dermatitides, Coccidodies
04 Immitis, Aspergilus Species, Candida Albicans.
Aspirasi : Makanan, Kerosene (bensin, Minyak tanah), Cairan
05 Amnion, Benda Asing.

Pneumonia Hipostatik.
06

Sindrom Leoffler.
07
Klasifikasi berdasarkan anatomi.(IKA
FKUI)
Pneumonia lobaris, melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu atau lebih lobus paru.
Bila kedua paru terkena, maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau “ganda”.
01

Pneumonia lobularis (Bronkopneumonia) terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang tersumbat
oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang berada
didekatnya, disebut juga pneumonia loburalis.
02

Pneumonia interstitial (Bronkiolitis) proses inflamasi yang terjadi di dalam dinding alveolar
(interstitium) dan jaringan peribronkial serta interlobular.
03

I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
04
C. Manifestaasi Klinis
1. Demam
Sering tampak sebagian tanda infeksi yang pertama. Paling sering terjadi
pada usia 6bulan – 3tahun dengan suhu mencapai 39,5-40,5 bahkan
dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau terkadang
euforia dan lebih aktif dari normal, beberapa anak berbicara dengan
kecepatan yang tidak biasa.

2. Meningismus 4. Muntah
Yaitu tanda-tanda meninggal tanpa meninges. Terjadi dengan Anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit
awitan demam yang tiba-tiba dengan disertai dengan sakit yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya
kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya berlangsung singkat, tetapi dapat menetap selama sakit.
tanda kering dan brudzinski, dan akan berkurang saat suhu
turun.
3. Anoreksia 5. Diare
Merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit Biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat
masa kanak-kanak. Seringkali merupakan bukti awal dari menjadi berat. Sering menyertai infeksi pernafasan.
penyakit. Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih Khususnya karena virus.
sedikit melalui tahap demam dari penyakit, seringkali
memanjang sampai ketahap pemulihan.
6. Nyeri abdomen
Merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa
dibedakan dari nyeri apendiksitis.
C. Manifestaasi Klinis
7. Sumbatan Nasal
Pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat oleh pembekakan mukosa
dan eksudasi, dapat mempengaruhi pernafasan dan menyusu pada bayi.

8. Keluaran Nasal 10. Bunyi pernafasan


Sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin encer dan Seperti batuk, mengi, mengorok. Auskultasi terdengar
sedikit (rinorea) atau kental dan purulen, bergantung pada mengi, krekeis.
tipe dan atau tahap infeksi

9. Batuk 11. Sakit tenggorokan


Merupakan gambaran umum dari penyakitn pernafasan. Merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak
Dapat menjadi bukti hanya selama fase akut. yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan
menolak untuk minum dan makan per oral.
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusu
atau makan/minum, atau memuntahkan semua,
kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distress
pernapasan berat.

13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas hanya terdapat napas cepat saja
- Pada anak umur 2bulan-11bulan : >50 kali/menit
- Pada anak umur 1tahun-5tahun : >40kali/menit
Pemeriksaan penunjang
Sinar X :
Mengidentifikasikan distribusi struktural (misal:
lobar, bronchial); dapat juga menyatakan
abses)
Biopsi paru :
Untuk menetapkan diagnosis

Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah : Pemeriksaan fungsi paru :


Untuk dapat mengidentifikasi semua organisme Untuk mengetahui paru-paru, menetapkan
yang ada luas berat penyakit dan membantu diagnosis
keadaan.
Pemeriksaan serologi : Spirometrikstatic :
Membantu dalam membedakan diagnosis Untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi
organisme khusus

Bronkostopi :
Untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat
benda asing
Penatalaksanaan
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral dan tetap tinggal dirumah.
Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru
lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan
intravena dan alat bantu nafas mekanik
Penatalaksanaan
Kebanyakan penderita akan memberikan
respon terhadap pengobatan dan keadaannya
membaik dalam waktu 2minggu.
Penatalaksanaan umum yang dapat diberikan
antara lain:
04
03
02 Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin
normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.

01 Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enternal


bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.

IVFD dekstrose 10 %:NacI 0,9% = 3 :1, + KCl10 mEq/500 ml cairan.


Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi

Oksigen 1-2 L/menit


Penatalaksanaa
Untuk kasus pneumonia hospital
based :
- Sefatoksim 100 mg/kg BB/hari
dalam 2kali pemberian
- Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari
dalam 2kali pemberian

Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung


pada penyebab, antibiotik diberikan sesuai hasil
kultur.
Untuk kasus pneumonia community based:
- Ampisilin 100mg/kg BB/hari dalam 4kali
pemberian
- Kloramfenikol 75mg/kg BB/hari dalam 4 kali
pemberian
Infographic Style

Kekurangan volume cairan b.d intake


oral tidak adekuat, takipneu, demam

Ketidakefektifan pola Intoleransi aktivitas b.d isolasi


nafas

03
respiratory

2 04
0
Defisiensi pengetahuan b.d
Ketidakefektifan bersihan
perawatan anak pulang

01

05
jalan napas b.d inflamasi dan
obstruksi jalan nafas
E. Discharge planning
1. Ajarkan orang tua tentang pemberian obat 4. Gizi
- dosis, rute dan waktu yang cocok dan menyelesaikan dosis seluruhnya
Gizi seimbang dan cukup sesuai usia anak
- Efeksamping
- Respon anak

2. Berikan inforrmasi pada orang tua 5. Tutup mulut saat batuk


Tentang cara cara pengendalian infeksi serta cara pencegahannya Karena penularan pneumonia banyak berasal dari percikan
- Hindari pemajanan kontak infeksius batuk atau bersin pasien pneumonia
- Ikuti jadwal imunisasi

3. bayi 6. Hindari asap rokok


ASI eksklusif 6 bulan, karena didalam kandungan ASI adanya sistem Hindari asap rokok
kekebalan yang dapat menjaga tubuh anak sehingga tidak mudah
terserang penyakit
F. Patofisiologi
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengertian

a. Identitas
Nama, usia, Jenis kelamin, Tempat/Tanggal kahir,
Alamat.

c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
2. Riwayat Penyakit Dahulu

b. Keluhan Utama

d. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

e. Aktivitas/Istirahat
1. Gejala: kelemahan, kelelahan, insomnia
2. Tanda: latergi, penurunan toleransi terhadap
aktivitas
l. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat mengalami pembedahan, penggunaan
alkohol kronis
Tanda: DRG menunjukan rerata lama dirawat 6-8Hari

f. Sirkulasi g. Makanan/Cairan
Gejala: riwayat adanya Gejala: kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat
Tanda: takikardia, penampilan diabetes melilitus
kemerahan, atau pucat Tanda: sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia

h. Neurosensori i. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: sakit kepala daerah frontal (influenza) Gejala: sakit kepala, nyeri dada (meningkat
Tanda: perusakan mental (bingung) Oleh batuk), imralgia, artralgia
Tanda: melindungi area yang sakit (tidur pada
sisi yang sakit untuk membatasi gerakan

j. Pernafasan
Gejala: adanya riwayat ISK Kronis, takipnea (sesak nafas),
dispnea k. Keamanan
Tanda:
Gejala: riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS,
Sputum: merah muda, berkarat
penggunaan Steroid, Demam
Perpusi: Pekak datar area yang konsolidasi
Tanda: Berkeringat, menggigil berulang, gemetar
Premikus: taksil dan vocal bertahap meninkat dengan
konsolidasi
Bunyi nafas menurun
Warna: Pucat/sianosis bibir dan kuku
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada anak
1. Inspeksi 2. Palpasi
Perlu diperhatikan adanya takipnea, sianosis Suara redup pada sisi yang sakit, hati mungkin
sirkumoral, pernapasan cuping hidung, distensi membesar, fremitus raba mungkin meningkat pada sisi

S
abdomen, batuk semula nonproduktif menjadi yang sakit, dan nadi mungkin mengalami peningkatan
produktif, serta nyeri dada pada wakru menarik napas. atau tachycardia.
Batasan takipnea pada anak berusia 12bulan-5tahun
adalah 40kali / menit atau lebih. Perlu diperhatikan
adanya tarikan dinding dada kedalam pada fase

T
inspirasi. Pada pneumonia berat, tarikan dinding dada
kedalam akan tampak jelas.

W
4. Auskultasi
Auskultasi sederhana dapat dilakukan dengan cara
mendekatkan telinga ke hidung/ mulut anak. Pada
anak yang pneumonia akan terdengar stridor.
O 3. perkusi
Suara redup pada sisi yang sakit.
Sementara dengan stetoskop, akan terdengar suara
napas berkurang, ronkhi balus pada sisi yang sakit,
dan ronkhi basah pada masa resolusi. Pernapasan
bronchial, egotomi, bronkofoni, kadang terdengar
bising gesek pleura ( Mansjoer,2000).
Masalah Yang Lazim
Kekurangan volume cairan b.d int
Ketidakefektifan bersihan jalan oral tidak adekuat, takipneu, Defiensi pengetahuan b.d
nafas b.d inflamasi dan obstruksi demam. perawatan anak pulang
jalan nafas

02 04
01 03

Ketidakefektifan pola nafas Intoleransi aktivitas b.d isolasi


respiratory
THANK YOU
Design : Sri Ayu Suriyamdani

Anda mungkin juga menyukai