DRAFT
STANDARD AKREDITASI KLINIK
REVISI PMK 46
DASAR HUKUM TAHUN 2015
REVISI PMK 9
TAHUN 2014
STANDAR
AKREDITASI KLINIK
Revisi PMK 46 Tahun 2015
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri
• Visi Misi
• Tata Kelola & Struktur Organisasi
TTK • Uraian Tugas
• SDM & Fasilitas
Hal 1-16
• Pengaduan dan Tindak Lanjut
TKK 1
PENGORGANISASIAN KLINIK
Evaluasi terhadap pihak ketiga .
1.6. Pemeliharaan sarana dan prasarana:
MFK
Penanggung jawab pemeliharaan Manajemen Fasilitas Kesehatan
Program kerja pemeliharaan.
Bab IV.
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Butir butir penting
4.1. Tanggung jawab tenaga klinis dalam
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Mutu
Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
4.2. Pemahaman mutu layanan klinis
4.3. Pengukuran mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien
4.4. Peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
TKK 2
TATA KELOLA SDM
• Klinik dapat melakukan kerja sama sama melalui kontrak klinis dan kontrak
manajemen
• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu staf
medis dalam bentuk pakta integritas atau dengan fasilitas kesehatan lainnya.
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan badan
hukum dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas (D)
• Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar klinik
memperhatikan aspek aspek strategis dalam pelayanan yang bisa memberikan
pengaruh kepada keselamatan pasien.
• Sasaran Keselamatan Pasien di klinik meliputi :
1. Identifikasi pasien
2. Pelaksanaan Komunikasi Efektif
3. Meningkatnya Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medication)
4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur.
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi resiko cedera karena pasien jatuh
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada pasien
(O,W)
2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di
RM (D)
3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (O)
4. Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten yang
didokumentasikan di RM (D,W)
5. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist s (D,W)
6. Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan
WHO (D,O)
7. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera
karena jatuh (D,O)
8. Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh
(D,W,O)
PMKP 3
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI
• Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi
Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien yang dilaksanakan
sehari hari
ESENSI BAB 3 (Mulai Pasein masuk
Sampai Keluar)
35
LAYANAN RUANG PERIKSA UMUM, GIGI, DAN KIA-KB
36
PKP 1
HAK PASIEN DAN KELUARGA
3.1.LAYANAN FARMASI •
•
•
Kebersihan, keamanan penyimpanan, penyiapan
dan penyampaian obat kepada pasien
Penyimpanan dan prosedur penanganan obat
• LASA
• Penanganan obat kedaluwarsa
• Penanganan efek samping obat dan alergi
• Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi medication error
• Ketersediaan obat-obat emergensi
• Program peningkatan mutu dan manajemen risiko pada
pelayanan obat: indicator pelayanan obat, analisis dan
tindak lanjut, identifikasi risiko pelayananan obat,
analisis dan tindak lanjut
40
BUMN KESEHATAN
INDONESIA HEALTH CORPORATION
DITANTANG UNTUK TRANSFORMASI Pelayanan radiodiagnostik
DIGITAL,ARTIFICIAL INTEGENSI,HTA
• • PENDAFTARAN • PENOMORAN
IDENTITAS CUKUP
LENGKAP
MENGGUNAKAN NOMOR
ANTRIAN
• SOAP LENGKAP MENGGUNAKAN UNT
NUMBERING DAN MDF
• 3.4 PETUGAS REKAM MEDIS TELAH BERKOMPETENSI D-IV REKAM MEDIS, IDENTITAS PASIEN CUKUP LENGKAP
NAMUN TIDAK ADA NAMA KELUARGA(AYAH/IBU), TERBUKTI TERISI DENGAN MENGGUNAKAN PCARE, SOAP
LENGKAP, MENGGUNAKAN UNIT NUMBERING SISTEM DAN MENGGUNAKAN SISTEM PENJAJARAN MIDDLE
DIGIT FILLING, MENGGUNAKAN ICD X,KMK 514/2015 PNPK DI PUSKESMAS
42
3.5.KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK
KLINIS
• PPI • SATPAM,APAR,KEBERSIHA
N
• KEBAKARAN SATPAM • SATPAM • GANG YANG RESIK
• 3.5 PETUGAS
TELAH MENGIKUTI PELATIHAN, TERDAPAT SATPAM DAN JURU PARKIR YANG MENJAGA
KEAMANAN DAN KESELAMATAN. TERDAPAT KODE RED, APAR,, DAN PETUGAS KEBERSIHAN
43
• Prosedur penyiapan alat • Kondisi fisik lingkungan/bangunan
medis • Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas air,
• Prosedur sterilisasi dan ketersediaan gas medis, ventilasi, dan system utama
pelaksanaannya yang lain
• Bagaiamana memastikan • Penanganan B3B
peralatan sterial
• Penanganan limbah
• Inventarisasi, jadual,
prosedur, • Rencana penanggunangan bencana
pelaksanaanpemeliharaan • Rencana penanggulangan kebakaran
alat medis • Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
• Kalibrasi peralatan medis • Program pemeliharaan lingkungan fisik
• Monitoring peralatan yang • Program penanggulangan bencana dan kebakaran
rusak dan penggantiannya dan bagaimana pelaksanaannya
• Bagaimana memastikan
• Tenaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan
ketersediaan alat medis
• Petugas yang bertanggung lingkungan dan kalau terjadi bencana/kebakaran
• 3.5 TERDAPAT APAR, TEMPAT SAMPAH, PERINGATAN BAHAYA LISTRIK, GENERATOR, DAN
BERKAS AKREDITASI SOP BAB 2 DAN BAB 3
TERSIMPAN DAN TERTATA RAPIH
SIAP DITELAAH, HASILNYA
1. Berkas rapih MAP PLASTIK MERAH dari Bab 2 DAN BAB 3 BERWARNA BIRU
MUDAH2AN DIPAHAMI PETUGAS DENGAN BAIK
2. Terkendali, ada cap, dan tanda tangan, ada yang tidak ada tanggalnya
dan nomor nya,belum di cap, dan perlu disempurnakan agar menjadi .
DASAR HUKUM /REGULASI/KEBIJAKAN yang berlaku dan mengikat.
3. SOP beberapa disesuaikan dengan peraturan terbaru tahun 2020
4. Tata cara penulisan baik substansi dan redaksi sesuaikan dengan Tata
naskah Administrasi yang berlaku di Kimia Farma.
5. Lain2 , tinggal penyempurnaan dan sosialisasi, sehingga semua mengerti
ISI DARI SOP TERSEBUT
DAN MERUPAKAN PRODUK
BERSAMA ,BUKAN ORANG PERORANG
Manajemen
informasi
• Pembakuan klasifikasi diagnosis, kode
diagnosis, symbol, specimen tanda
tangan dan inisial dokter/perawat
• Prosedur pelayanan rekam medis
• Proses pengelolaan rekam medis
• Cara identifikasi pasien agar tidak terjadi
kesalahan
• Pengaturan isi rekam medis
• Kelengkapan isi rekam medis
• Tenaga yang kompeten
ELEMEN PENILAIAN
1. Klinik mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien. (D,O)
2. Petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien (D,W)
3. Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya (D,W)
4. Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus (W,O)
5. Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan keluhan
pelayanan bagi pasien atau keluarga (W,O)
6. Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan dengan
pasien atau keluarga (D,W,O)
7. Dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut yang telah dilakukan (D,W)
PKP 2
KLINIK MELIBATKAN PASIEN DAN
KELUARGA DALAM PROSES ASUHAN
• Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima
di klinik.
• Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent).
• Informed consent sedikitnya memuat informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko
tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu
dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran dan
terdokumentasi di rekam medik pasien (D)
51
PKP 4
PENGKAJIAN PASIEN
• 2.2 ADA BUKTI KAJIAN AWAL, PERAWAT MELAKUKAN KAJIAN AWAL, Dipandu kebijakan & prosedur efektif
Disusun bersama pasien
• VERIFIKASI IDENTITAS, ANAMNESA, RENCANA KLINIS Kebutuhan biopsikososiospiritual& tata nilai budaya
Komprehensif oleh tim kesehatan jika perlu
• 2.4 SUDAH SESUAI DENGAN SOP, PETUGAS TELAH TERKOMPETENSI Mempertimbangkan risiko
Memuat pendidikan pasien
• 2.6 PELAKSANAAN TINDAKAN LAYANAN KLINIS TELAH SESUAI DENGAN SOP Didokumtasikan: rekam medis
Persetujuan tindakan medis
53
Elemen Penilaian
1. Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan
diagnosis yang dituangkan ke dalam rekam medis. (D,O)
• Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari,
apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pasien harus secara
terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan peraturan perundangan.
• Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik,
maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan
yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.
• Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat
yang tepat.
2.5.RUJUKAN