Oleh:
Tim LPA - PKP REGIONAL PAPUA
Disampaikan pada:
Pertemuan Pendampingan Akrditasi Klinik Amphibi Lantamal X Jayapura
Kamis 4 Mei 2023
Akreditasi Klinik versi 2021 terdiri
bab 1, 2, dan 3
1. Tata Kelola
1.Tata KelolaKlinik
Klinik
2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
2.Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Pelayanan Klinik Perseorangan
3.Pelayanan Klinik Perseorangan
Bab 1
TATA KELOLA KLINIK (TKK)
Gambaran Umum
• Klinik : Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat & Persalinan
• Klinik dapat melakukan kerja sama sama melalui kontrak klinis dan kontrak
manajemen
• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu staf
medis dalam bentuk pakta integritas atau dengan fasilitas kesehatan lainnya.
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan badan
hukum dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas (D) (contoh
doc)
• Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar klinik
memperhatikan aspek aspek strategis dalam pelayanan yang bisa memberikan
pengaruh kepada keselamatan pasien.
• Sasaran Keselamatan Pasien di klinik meliputi :
1. Identifikasi pasien
2. Pelaksanaan Komunikasi Efektif
3. Meningkatnya Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medication)
4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur.
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi resiko cedera karena pasien jatuh
ELEMEN PENILAIAN
1.Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada pasien (O,W)
2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di
RM (D)
3.Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (O)
4.Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten yang
didokumentasikan di RM (D,W)
5. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist s (D,W)
6. Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan
WHO (D,O)
7. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera
karena jatuh (D,O)
8. Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh
(D,W,O)
PMKP 3
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI
• Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi
Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien yang dilaksanakan
sehari hari
ESENSI BAB 3 (Mulai Pasein masuk
Sampai Keluar)
33
PKP 1
HAK PASIEN DAN KELUARGA
• BAB 3
1. PELAYANAN LABORATURIUM KERJA SAMA DENGAN PIHAK 3
(PROLANIS)
2. LAYANAN FARMASI Klinik Telkom media yang bermutu dan
berkualitas mampu bersaing di era digital.
3. LAYANAN RADIOGNOSTIK (TIDAK ADA) • Transformasi digital Kesehatan
• Artificial Intelegensi
4. REKAM MEDIS • Health Teknologi Assesment
5. KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK KLINIK • Telemedicine
• TPA
6. SARANA PRASARANA • eFarmasi BTB
• Heath care facilities
7. MANAGEMENT SDM
37
BUMN KESEHATAN
Pelayanan radiodiagnostik
INDONESIA HEALTH CORPORATION
DITANTANG UNTUK TRANSFORMASI DIGITAL,ARTIFICIAL INTEGENSI,HTA
• IDENTITAS CUKUP
LENGKAP
• PENDAFTARAN MENGGUNAKAN
NOMOR ANTRIAN • SOAP LENGKAP • PENOMORAN MENGGUNAKAN
UNT NUMBERING DAN MDF
• 3.4 PETUGAS REKAM MEDIS TELAH BERKOMPETENSI D-IV REKAM MEDIS, IDENTITAS PASIEN CUKUP LENGKAP NAMUN TIDAK ADA NAMA
KELUARGA(AYAH/IBU), TERBUKTI TERISI DENGAN MENGGUNAKAN PCARE, SOAP LENGKAP, MENGGUNAKAN UNIT NUMBERING SISTEM DAN
MENGGUNAKAN SISTEM PENJAJARAN MIDDLE DIGIT FILLING, MENGGUNAKAN ICD X,KMK 514/2015 PNPK DI PUSKESMAS
39
LINGKUNGAN FISIK
KLINIS
• PPI • SATPAM,APAR,KEBERSIHA
N
• KEBAKARAN SATPAM • SATPAM • GANG YANG RESIK
• 3.5 PETUGAS
TELAH MENGIKUTI PELATIHAN, TERDAPAT SATPAM DAN JURU PARKIR YANG MENJAGA
KEAMANAN DAN KESELAMATAN. TERDAPAT KODE RED, APAR,, DAN PETUGAS KEBERSIHAN
40
• Prosedur penyiapan alat medis
• Prosedur sterilisasi dan
pelaksanaannya
• Bagaiamana memastikan peralatan
sterial
• Inventarisasi, jadual, prosedur,
• Kondisi fisik lingkungan/bangunan
pelaksanaanpemeliharaan alat
• Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas air, ketersediaan gas
medis
medis, ventilasi, dan system utama yang lain
• Kalibrasi peralatan medis
• Penanganan B3B
• Monitoring peralatan yang rusak
• Penanganan limbah
dan penggantiannya
• Rencana penanggunangan bencana
• Bagaimana memastikan
• Rencana penanggulangan kebakaran
ketersediaan alat medis
• Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
• Petugas yang bertanggung jawab
• Program pemeliharaan lingkungan fisik
dalam pengelolaan peralatan
• Program penanggulangan bencana dan kebakaran dan bagaimana
medis
pelaksanaannya
• Tenaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan lingkungan dan
kalau terjadi bencana/kebakaran
1. Berkas rapih MAP PLASTIK MERAH dari Bab 2 DAN BAB 3 BERWARNA BIRU
MUDAH2AN DIPAHAMI PETUGAS DENGAN BAIK
2. Terkendali, ada cap, dan tanda tangan, ada yang tidak ada tanggalnya
dan nomor nya,belum di cap, dan perlu disempurnakan agar menjadi .
DASAR HUKUM /REGULASI/KEBIJAKAN yang berlaku dan mengikat.
3. SOP beberapa disesuaikan dengan peraturan terbaru tahun 2020
4. Tata cara penulisan baik substansi dan redaksi sesuaikan dengan Tata
naskah Administrasi yang berlaku di Kimia Farma.
5. Lain2 , tinggal penyempurnaan dan sosialisasi, sehingga semua mengerti
ISI DARI SOP TERSEBUT
DAN MERUPAKAN PRODUK
BERSAMA ,BUKAN ORANG PERORANG
Manajemen
informasi
• Pembakuan klasifikasi diagnosis, kode
diagnosis, symbol, specimen tanda
tangan dan inisial dokter/perawat
• Prosedur pelayanan rekam medis
• Proses pengelolaan rekam medis
• Cara identifikasi pasien agar tidak terjadi
kesalahan
• Pengaturan isi rekam medis
• Kelengkapan isi rekam medis
• Tenaga yang kompeten
ELEMEN PENILAIAN
1.Klinik mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien. (D,O)
2.Petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien (D,W)
3.Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya (D,W)
4.Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus (W,O)
5.Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan keluhan
pelayanan bagi pasien atau keluarga (W,O)
6.Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien
atau keluarga (D,W,O)
7.Dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut yang telah dilakukan (D,W)
PKP 2
KLINIK MELIBATKAN PASIEN DAN
KELUARGA DALAM PROSES ASUHAN
• Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima
di klinik.
• Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent).
• Informed consent sedikitnya memuat informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko
tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu
dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
ELEMEN PENILAIAN
1.Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran dan
terdokumentasi di rekam medik pasien (D)
49
PKP 4
PENGKAJIAN PASIEN
• 2.2 ADA BUKTI KAJIAN AWAL, PERAWAT MELAKUKAN KAJIAN AWAL, Dipandu kebijakan & prosedur efektif
Disusun bersama pasien
• VERIFIKASI IDENTITAS, ANAMNESA, RENCANA KLINIS Kebutuhan biopsikososiospiritual& tata nilai budaya
Komprehensif oleh tim kesehatan jika perlu
• 2.4 SUDAH SESUAI DENGAN SOP, PETUGAS TELAH TERKOMPETENSI Mempertimbangkan risiko
Memuat pendidikan pasien
• 2.6 PELAKSANAAN TINDAKAN LAYANAN KLINIS TELAH SESUAI DENGAN SOP Didokumtasikan: rekam medis
Persetujuan tindakan medis
51
Elemen Penilaian
1.Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis
yang dituangkan ke dalam rekam medis. (D,O)
• Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari,
apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pasien harus secara
terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan peraturan perundangan.
• Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik,
maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan
yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.
• Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat
yang tepat.
2.5.RUJUKAN