Anda di halaman 1dari 17

Vulnus Morsum

Serepentis
dr Ganjar Nugraha

Identitas Pasien

Nama
Usia
Alamat
Pekerjaan
Agama
Suku Bangsa

: Tn. S
: 52 th
: Karangtawang
: Petani
: Islam
: Sunda

Tanggal Masuk IGD : 20/04/2016 pukul 19.00

S:
Pasien datang ke IGD setelah digigit ular pukul
14.30 di kaki sebelah kiri. Menurut pengakuan
pasien, pasien di gigit oleh ular berwarna hitam
dengan lebar sebesar ibu jari kaki dan panjang
kurang lebih 1.5 meter.
Pasien menyangkal adanya pandangan kabur,
jantung berdebar-debar, sesak, mual, muntah dan
raasa terbakar pada kaki.

RPD : HT (-), DM (-), keluhan serupa (-)

O:

Kes : compos mentis


GCS (E4 V5 M6)
TD : 120/80 mmHg
N : 76 x/mnit
RR : 20 x/mnit
T : 36 C

Status Generalis

Kepala
Mata
Leher
Thorax

:
:
:
:

normocephal
CA -/-, SI -/pembesaran KGB (-), JVP
B/P simetris aktif dan pasif, retraksi (-)

P : VBS ki=ka, Rh-/-, Wh-/ C : BJ I-II N reg, M-, G-

Abd
Ekstremitas

GDS : 126

: datar, BU (+) n, nyeri tekan (-)


: akral hangat, CRT <2, edema -/-

Status Neurologis

Kesadaran
GCS
Kaku kuduk
Motorik
Sensorik

: Compos Mentis
: E4 V5 M6
: (+)
: 5/5 ; 5/5
: baik

A:
Snake bite grade 0 (vulnus morsum serpentis)

P (diagnostik):
Cek darah lengkap + elektrolit

Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Hb = 15.5 g/dl
Leukosit
= 5400 /mm3
Hematokrit
= 47.1 %
Trombosit
= 259.000 /mm3
Gula darah sewaktu
= 126 mg/dl
CT = 1 40 menit
BT = 400 menit
Kimia Klinik
SGOT
= 16 U/I
SGPT = 10 U/I
Ureum
= 38 mg/dl
Kreatinin
= 0.73 mg/dl
Elektrolit
Natrium
= 134 mmol/L
Kalium
= 44 mmol/L
Chloride
= 106 mmol/L

P (terapi):

WT
IVFD D5% + 2 vial SABU / 24 jam
Tetagam
1 x 250 IU IM
Cefotaxim
2 x 1 gr
Dexamethasone 3 x 1 amp
IV
Paracetamol
3 x 500 mg PO

IV

Klasifikasi Vulnus Morsum


Serepentis berdasarakan berat
ringan gigitan ular

http://www.klinikmetro.com/2015/10/07/luka-

Pentalaksanaan

Primary survey (ABCD)


Pasang torniquet
Insisi silang ditempat gigitan
Isap (jangan dihisap dengan mulut, usahakan dengan
vacuum, atau suction atau spuit)
Cuci luka dengan diguyur NaCl 0,9 % sebanyakbanyaknya, dilanjutkan dengan H2O2 kemudian
povidon iodine dan terakhir dengan NaCl 0.9 %
Pemberian serum anti bisa ular
Antibiotik profilaksis
Anti tetanus (penggunaan tetanus toksoid dan atau
anti tetanus serum tergantung status imunisasinya)
Analgetik
Pemeriksaan darah lengkap dan urin

CATEGORY 1: Highest medical importance


Highly venomous snakes which are common or
widespread and cause numerous snake-bites,
resulting in high levels of morbidity, disability or
mortality.
CATEGORY 2: Secondary medical importance:
Highly venomous snakes capable of causing
morbidity, disability or death, but (a) for which
exact epidemiological or clinical data are lacking or
(b) are less frequently implicated because of their
behaviour, habitat preferences or occurrence in
areas remote to large human populations.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai