Anda di halaman 1dari 24

Batasan Ruang Perawatan Rawat inap 2

1. Ruang perawatan rawat 7. Ruang Perawat


inap/kelas 8. Ruang Loker
2. Ruang Pos Perawat 9. Ruang Kepala ruangan rawat
3. Ruang konsultasi inap
4. Ruang Tindakan 10.Ruang linen bersih
5. Ruang Administrasi 11. Ruang Linen kotor
6. Ruang Dokter 12.Spolhoek
Lanjutan…..
3

13. Kamar Mandi/Toilet


14. Pantry
15. Ruang Jenitor
16. Gudang bersih
17. Gudang Kotor
KEBUTUHAN MINIMAL LUAS RUANGAN PAA RAWAT INAP
  Nama ruang Luas (+) Satuan


1 Ruang Perawatan :    
  VIP 18 m2/tempat tidur

  Kelas I 12 m2/tempat tidur

  Kelas II 10 m2/tempat tidur

  Kelas III 7.2 m2/tempat tidur


2 Ruang Pos perawat 20 m2
3 Ruang Konsultasi. 12 m2
4 Ruang Tindakan. 24 m2
5 Ruang administrasi 9 m2
6 Ruang Dokter. 20 m2
7 Ruang perawat. 20 m2
8 Ruang ganti/Locker 9 m2
9 Ruang kepala rawat inap. 12 m2
10 Ruang linen bersih. 18 m2
11 Ruang linen kotor. 9 m2
12 Spoelhoek 9 m2
13 Kamar mandi/Toilet 25 m2
14 Pantri. 9 m2
15 Ruang Janitor/service 9 m2
16 Gudang bersih 18 m2
17 Gudang kotor 18 m2
ALUR KEGIATAN 5
Kriteria ruangan VVIP
7
11

KRITERIA RUANGAN KELAS I

• Jumlah tempat tidur max. 2 TT dengan


pengaman, 2 crank manual/otomatis
• 1 tempat duduk/TT
• 1 buah kamar mandi pasien

• 1 nakas /TT
• 1 Overbed table/TT
• 1 unit TV/ruangan
• Menu makanan sesuai yang ditetapkan RS
• Ukuran minimal: 2,4m x 3 m untuk 1 TT
KRITERIA RUANGAN KELAS II
• Jumlah tempat tidur max. 4 TT dengan pengaman, 2
crank manual/otomatis
• 1 tempat duduk/TT
• 1 buah kamar mandi pasien
• 1 nakas per tempat tidur
• 1 Overbed table/TT
• Menu makanan sesuai yang ditetapkan RS
• Ukuran minimal: 2,4m x 3 m untuk 1 TT
KRITERIA RUANGAN KELAS III
• Jumlah tempat tidur: max 6 TT
dengan pengaman
• 1 tempat duduk/TT
• 1 buah kamar mandi pasien
• 1 nakas/TT
• Menu makanan sesuai yang
ditetapkan RS
• Ukuran minimal: 2,4m x 3 m untuk 1 TT
1. Desain dan konstruksi bangunan harus mencerminkan kaidah PPI
kriteria umum Ruang isolasi 17
2. Tersedia fasilitas kebersihan tangan (wastafel dan/atau
kebersihan tangan berbasis alkohol) setiap TT
3. Seluruh kamar isolasi memiliki pertukaran udara minimal 12 ACH.
Ruang isolasi: ruangan  Pada masa pandemic COVID-19, WHO dan CDC
menyarankan minimal 25 ACH diruang isolasi tempat melakukan
untuk memisahkan pasien dari tindakan memicu aerosol.
pasien lainnya  Idealnya Semua ruang isolasi memiliki anteroom dengan tujuan
selama mendapatkan pelayanan tempat memakai dan melepas APD agar tidak mengkontaminasi
lingkungan diluar kamar isolasi. Bila tidak memiliki anteroom pastikan
medis karena berpenyakit infeksi saat melepas APD tidak mencemari lingkungan
yang mudah menular termasuk
Penyakit infeksi New Emerging dan 4. Restriksi pengunjung, harus seizin petugas dan menggunakan APD yang sesuai
Re Emerging (PINERE) atau 5. Persediaan APD dan linen disiapkan di luar ruang atau area
isolasi (mis. Di ruang ganti).
memiliki kondisi yang mudah
Sumber: draft pedoman rawat
tertular inap/yanmed/08/20/ed1
PEDOMAN RAWAT INAP (ISOLASI)
Tekanan Udara Tekanan Negatif
18 (Kelas N) Tekanan Positif (Kelas
Standar (Kelas S) P)
Untuk merawat pasien infeksi untuk pasien yang membutuhkan isolasi airborne. ketentuan: untuk melindungi pasien dari
dengan transmisi kontak • Anteroom yang beroperasi sebagai airlock transmisi penularan infeksi pada
dan/atau droplet dengan sistem • shower dan toilet khusus pasien didalam ruangan perawatan pasien non infeksi dengan
cohorting (disatukan pasien • 1 wastafel di ruang isolasi dan Anteroom imunitas menurun. contohnya pada
dengan infeksi yang sama). • memiliki saluran pembuangan udara tersendiri,dialirkan pasien yang mendapat kemoterapi
Kriteria ruangan ini adalah: keluar melalui hepafilter atau sinar UV didalam ducting. kanker atau transplantasi dengan
• Setiap ruang perawatan • Adanya sistem komunikasi antara ruangan dengan area luar. imunitas menurun.
(bangsal) harus menyediakan • Tersedia ruang rawat satu pasien (single room) untuk isolasi ketentuan:
minimal 2 kamar (laki-laki pasien infeksius dan pasien dengan imunitas rendah. • HEPA filter harus dipasang ke
dan perempuan) masing- • Jarak antar tempat tidur adalah ≥1.5 meter. Bila saluran masuk udara suplai.
masing maksimal 4 TT memungkinkan 1,8 m. • Pasien imunitas menurun jika tidak
(dengan jarak antar TT • Ruang rawat pasien disarankan mempunyai luas memiliki ruang isolasi tekanan
minimal 1,5 meter) lantai bersih antara 12-16 m2 per tempat tidur. positif maka dapat disediakan
• Lokasi berada terdekat di • Pasien transmisi airborne jika tidak memiliki isolasi tekanan ruangan isolasi tekanan standar
pintu masuk atau keluar negative dapat disediakan ruangan isolasi dengan tekanan tertutup dengan pergantian udara
(paling ujung) standar tertutup dengan pergantian udara 12 ACH dengan 12 ACH dengan syarat udara dari
• Isolasi standar juga disediakan syarat udara dari kamar tidak keluar ke selasar luar tidak masuk ke kamar
di IGD, unit hemodialisis, ICU
Pos Perawat (Nurse Station).

Lokasi Pos perawat sebaiknya tidak


jauh dari ruang rawat inap yang
dilayaninya, sehingga pengawasan
terhadap pasien menjadi lebih
efektif dan efisien
LANTAI

1. Lantai harus kuat dan rata, tidak berongga.


2. Bahan penutup lantai dapat terdiri dari bahan tidak
berpori, seperti vinyl yang rata atau keramik dengan
nat yang rapat sehingga debu dari kotoran-kotoran
tidak mengumpul, mudah dibersihkan, tidak mudah
terbakar.
3. Pertemuan dinding dengan lantai disarankan
melengkung (hospital plint), agar memudahkan
pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu
dan kotoran.
 
LANGIT-LANGIT

Langit-langit harus rapat dan kuat, tidak rontok dan


tidak menghasilkan debu/kotoran.

 
PINTU
1.Pintu masuk ke ruang rawat inap, terdiri dari pintu
ganda, masing-masing dengan lebar 90 cm dan 40
cm. Pada sisi pintu dengan lebar 90 cm, dilengkapi
dengan kaca jendela pengintai (observation glass)
2.Pintu masuk ke kamar mandi umum, minimal
lebarnya
3.Pintu masuk ke kamar mandi pasien, untuk setiap
kelas, minimal harus ada 1 kamar mandi berukuran
lebar 90 cm, diperuntukkan bagi penyandang cacat
4.Pintu kamar mandi pasien, harus membuka ke luar
kamar mandi.
5.Pintu toilet umum untuk penyandang cacat harus
terbuka ke luar
KAMAR MANDI

1. Kamar mandi pasien, terdiri dari kloset, shower


(pancuran air) dan bak cuci tangan (wastafel).
2. Khusus untuk kamar mandi bagi penyandang cacat
mengikuti pedoman atau standar teknis yang berlaku.
3. Jumlah kamar mandi untuk penyandang cacat, 1
(satu) buah untuk setiap kelas.
4. Toilet umum, terdiri dari kloset dan bak cuci tangan
(wastafel
11 KRITERIA KELAS STANDAR A & B BPJS
KESEHATAN TAHUN 2021

1. Luas Kamar Tidur


1.Kelas
LuasA Kamar Tidur
7.2 Kelas B 2. Jumlah tempat 3. Jarak antar tempat tidur 2.4 meter
10 Satuan meter B
Kelas A 7.2 Kelas 2. Jumlah tempat 3. Jarak
10 persegi
Satuan meter tidur per kamar Jarak antarantar tempattidur
tepi tempat tidur1.5
2.4meter
meter
tidur
Kelas A 6per kamar
Kelas B4 Jarak antar tepi tempat tidur 1.5 meter
persegi Standar tempat tidur semi elektrik
Kelas A 6 Kelas B 4 Standar tempat tidur semi elektrik

6. Suhu ruangan 5. Rel pada tirai di


7. Mengoptimalkan 6. Suhu20-26
ruangan 5. Rel padaatau
tirai di
7. Mengoptimalkan antara benamkan
pencahayaan alami antara 20-26 benamkan atau
pencahayaan alami derajat celcius menempel di plafond
derajat celcius menempel di plafond 4. Kamar mandi di
4. Kamar
dalam mandi di
ruangan
dalam ruangan
9. Menjamin pertukaran udara
9. Menjamin
minimal 6 kalipertukaran udara
per jam untuk
minimal 6 kali alami
ventilasi per jam untuk
ventilasi alami 10. Setiap tempat tidur dilengkapi
8. Bahan bangunan tidak boleh 10. Setiap tempat tidur dilengkapi
8. Bahanporositas
memiliki bangunan tidak
yang boleh
tinggi
dengan minimal 2 stop kontak dan
memiliki porositas yang tinggi
dengan minimal 2 stop
tidak boleh bercabangkontak dan
tidak boleh bercabang
11. Disediakan satu nakas atau
11. Disediakan
meja satu nakas
kecil per tempat tiduratau
meja kecil per tempat tidur
25


» TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai