i
SURAT KEPUTUSAN
Nomor :116/DIR/SK/1-VI-2016
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN TATA NASKAH
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Menimbang :1. Bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi dan penyeragaman sistem
administrasi perkantoran sesuai dengan perkembangan Rumah Sakit
Suaka Insan, perlu mengatur Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit
Suaka Insan.
2. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, diatas perlu
ditetapkan Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Suaka Insan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
1.Keputusan Direktur Suaka Insan Tentang Panduan Tata Naskah Di
Rumah Sakit Suaka Insan
2.Panduan Tata Naskah Rumah Sakit Suaka Insan Tahun 2016
digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di lingkungan
Rumah Sakit Suaka Insan
3.Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa atas
rahmat dan karunia Nya, buku panduan ini dapat diterbitkan
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu disusunnya panduan ini. Kami menyadari pula bahwa masih banyak
keterbatasan dan kendala serta permasalahan yang perlu diantisipasi dalam usaha
mengimplementasikan Panduan Tata Naskah ini di dalam sistem administrasi RS
Suaka Insan Banjarmasin, oleh karena itu kami mengharapkan saran perbaikan,
sumbangan pemikiran, masukkan, dan kritikan untuk lebih menyempurnakan
Panduan ini.
Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan panduan ini dapat bermanfaat
dan diimplementasikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit
Suaka Insan Banjarmasin
Penyusun
iii
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuas karena atas rahmat
dan karunia nYa kita dapat menyelesaikan penyusunan buku Panduan Tata Naskah
Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
Semoga panduan ini menjadi tuntunan dalam melaksanakan sistem administrasi ,
dan kepada semua pihak yang membantu tersusunnya buku panduan ini kami
ucapkan terimakasih.
Dr.dr.A.J.Djohan,MM.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
BAB II TATA NASKAH....................................................................................... 4
BAB III PENYUSUNAN NASKAH RS SUAKA INSAN.................................... 40
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Maksud
Panduan Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan dimaksudkan
sebagai acuan pengelolaan dan pembuatan naskah dinas di lingkungan Rumah
Sakit Suaka Insan.
2. Tujuan
a. Panduan Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan bertujuan
menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan berdaya
guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan
Rumah Sakit Suaka Insan.
b. Ada keseragaman dalam penulisan.
C. SASARAN
1
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Suaka
Insan yang efisien dan efektif;
D. ASAS
2. Asas Pembakuan
Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara
penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan , dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan kegiatan administrasi
umum dan unsur administrasi umum lainnya.
6. Asas Keamanan
Tata naskah harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan,
klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan
distribusi.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Panduan Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan
meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta
kewenangan penandatanganan naskah.
2
F. PENGERTIAN UMUM
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya
(bisa berupa kertas, file elektronik, dll)
3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang
mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
10.Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan.
3
BAB II
TATA NASKAH
A. JENIS
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam
rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan, misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja
dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
d. Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang
suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk
melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah
disepakati bersama.
A. Surat
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan
sebagainya.
4
b. Surat Keterangan;
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
c. Surat Tugas;
Surat Tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan
memuat tugas yang harus dilakukan.
g. Pengumuman;
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan.
h. Laporan;
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung
jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan
dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya.
Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang
diserahi tugas.
i. Berita Acara;
Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-
lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan
maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
j. Laporan Masalah
Laporan Masalah adalah Naskah yang dibuat oleh pasien atau staf
rumah sakit yang memuat jenis masalah, uraian masalah dan saran-
saran/usul
5
k. Rekomendasi;
Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
l. Daftar Hadir;
Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
m. Sertifikat Pelatihan;
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti
kegiatan.
n. Notulen.
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai
dengan pengambilan Peraturan serta penutupan.
B. Program (Rencana Kerja Tahunan Unit Kerja)
B. BENTUK
a. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Suaka
Insan
b) Kata Surat keputusan ditulis simetris di tengah margin dengan
huruf kapital, ukuran huruf 14, dan diberi garis bawah.
c) Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital, ukuran huruf 14.
Penomoran Surat Keputusan Direktur
01/ DIR/SK/12-V-2016
Tahun penerbitan surat
6
d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.
e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital.
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris
di tengah dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis
dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan
diletakkan di bagian kiri.
(2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan
keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut.
Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Keputusan diurutkan
mulai dari yang paling tua umurnya dan yang paling tinggi
tingkatannya.(Mulai dengan Undang-Undang, kemudian
Peraturan Menteri, lalu keputusan yayasan )
c) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah
margin.
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum.
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan keputusan.
7
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan,
tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat
keputusan.
5) Penandatanganan.
Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
Suaka Insan dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.
SURAT KEPUTUSAN
Nomor :….. /DIR/SK/…..
TENTANG :
…………………………………………….
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Menimbang : 1 ……………………………………………..
2 …………………………………………….
Mengingat 1 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
2 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit
3 ……………………………………………….
4 ……………………………………………….
dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan: 1. ……………………………………………………
2…………………………………………………….
dst
Dr. dr.A.J.Djohan, MM
8
Format Lampiran Surat Keputusan:
Tentang : ………………………………………………………
………………………………………………….
…………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
dst…………………………………………………………
Direktur,
Dr.dr.A.J.Djohan,MM
9
Keputusan Direktur Rumah Sakit Suaka Insan berupa :
1. Pedoman
B. Tujuan :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Batasan Operasional
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai danTujuan Rumah Sakit Suaka
Insan.
10
BAB VI Uraian Jabatan
Unit Kerja
Jabatan
Kualifikasi
Uraian Tugas
Wewenang
Lingkungan Kerja
Hubungan Kerja
Promosi dari
Promosi ke
Disupervisi Oleh
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Tahunan
11
2) Sistematika Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Ruang lingkup
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
Jenis tenaga/jabatan
Jumlah minimal
B. Distribusi Ketenagaan
12
C. Pengaturan Jaga
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB V LOGISTIK
13
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB IX PENUTUP
2. Panduan.
A. Pengertian :
B. Tujuan :
Menjamin bahwa setiap kebijakan dan pedoman yang ada dapat dilaksanakan
dengan baik, terarah, dan mudah difahami oleh semua yang terlibat.
BAB I DEFINISI
14
BAB II RUANG LINGKUP
Berisi alur kegiatan yang sesuai dengan prosedur kerja yang pernah
dibuat atau mengacu pada model tersebut apabila belum ada.
BAB IV DOKUMENTASI
3, Kebijakan
Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan Direktur Rumah Sakit pada tataran
strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan bersifat garis
besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun pedoman/panduan
dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah-langkah untuk melaksanakan
kebijakan tersebut.
15
b. Surat Edaran Direktur
Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai
berikut.
1) Kepala
a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah
Sakit Suaka Insan.
b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit
Suaka Insan, ditulis dengan huruf kapital.
c) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf
kapital.
Penomoran surat edaran
001 /DIR/12-III-2016
16
f). Penandatanganan.
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
Suaka Insan dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris
Direksi.
SURAT EDARAN
Nomor :…../DIR/..-…..-……….
Kepada Yth,
……………………………………..
Dengan hormat,
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………..
Banjarmasin, …………………….
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Direktur,
17
c. Standar Prosedur operasional (SPO)
1) Pengertian
Yang dimaksud dengan SPO adalah : Suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu.
2) Tujuan Penyusunan SPO
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang
berlaku.
3) Manfaat SPO
Memenuhi persyaratan standar pelayanan RS/Akreditasi
RS
Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
Memastikan staf RS memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya.
4) Format SPO
PANDUAN PENGISIAN NOMOR DOKUMEN
RS Suaka Insan
18
b) Kepala sebelah kanan memuat
(1)Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf
kapital.
(2)Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan
secara simetris dibawah judul.
Penomoran dokumen
A . UGD .001. 01
Nomor urut pokja
Menunjukkan
dokumen baru
19
d. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut
1) Kepala naskah perjanjian
Judul Surat Perjanjian ditempatkan di bagian tengah naskah
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, jabatan, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat
pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan
dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan
dikemukakan yang menyangkut hak dan kewajiban dari masing-
masing pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d) Sanksi – sanksi Hukum;
e) Penyelesaian-penyelesaian.
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke ……..”;
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Materai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Jabatan,Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel Jabatan/Instansi;
h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).
20
Format Naskah Perjanjian
PERJANJIAN……………………………………….
………………………………………………………..
2. Nama :
Jabatan:
Alamat:
Bertindak untuk dan atas nama………………yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA
Nama Dr.dr.A.J.Djohan,MM
Jabatan DIREKTUR
21
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk:
A. Surat
a. Surat Biasa
Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat dinas terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan;
b) Kata Kepada Yth ditulis disebelah kiri atas.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
a)Tempat dan tanggal pembuatan surat
b)nama jabatan;
c)tanda tangan;
d)nama lengkap;
e)stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan;
f)tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.
Kepada
Yth................. .
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Banjarmasin,................................
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
DIREKTUR
Dr.dr.A.J.Djohan,MM
Tembusan :
1..............................
22
b. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat keterangan terdiri logo Rumah Sakit Suaka Insan.
b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin.
c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di
tengah margin.
Penomoran surat keterangan
013//DIR/ 12- V- 2015
Tahun pembuatan surat
Bulan pembuatan surat
Tanggal pembuatan
surat
Singkatan untuk
Direktur
Nomor urut surat
berdasarkan jenis
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan
dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan;
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian
kanan bawah.
23
a. Format Surat Keterangan
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Jl. H. Zafri Zamzam No. 60 Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN INDONESIA
Telp. 0511-3354654-3353335-3356280-3356281
FAX : 3355121
SURAT KETERANGAN
Nomor :.. /DIR/..-…-,,,
Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin
menerangkan :
Nama : ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Alamat : …………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Banjarmasin,………………...
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Direktur
c. Surat Tugas
Bentuk dan susunan surat tugas adalah sebagai berikut.
1) Kepala
d) Kop surat keterangan terdiri logo Rumah Sakit Suaka Insan.
e) Tulisan surat tugas seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan
di tengah margin.
f) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di
tengah margin.
Penomoran surat keterangan
013/DIR/ 10- V- 2015 Tahun pembuatan surat
Bulan pembuatan surat
Tanggal pembuatan
surat
Singkatan Direktur
24
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan tugas dan
pihak yang ditugaskan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
f) tempat, tanggal, bulan, tahun;
g) nama jabatan;
h) tanda tangan;
i) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
j) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian
kanan bawah.
SURAT TUGAS
Nomor :… / DIR / ..-..-…
Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Banjarmasin, ……………………..
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Direktur,
25
d. Surat Cuti / Tidak Masuk
Bentuk dan susunan surat izin adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah ditulis Permohonan Cuti/Tidak Masuk
2) Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut.
a) Identitas yang memohon cuti/tidak masuk, meliputi:
(1) Nama;
(2) Jabatan;
(3) Bagian.
b)Pokok-pokok yang memuat materi dan alasan dikeluarkannya
surat cuti/tidak masuk ditulis dalam bentuk uraian.
c) Tanggal mulai cuti/tidak masuk kerja
d) Tanggal masuk kerja kembali
3) Kaki
a) Sebelah kanan bawah berisi :
(1)Tempat dan tanggal surat;
(2)Tanda tangan pemohon;
b) Sebelah kiri bawah berisi tanda tangan atasan yang menyetujui dan
mengetahui permohonan cuti/tidak masuk kerja
Format Naskah Surat Cuti/Izin
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Jl. H. Zafri Zamzam No. 60 Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN INDONESIA
Telp. 0511-3354654-3353335-3356280-3356281
FAX : 3355121
26
e. Surat Penunjukkan Pengganti Sementara
Bentuk dan susunan surat penunjukkan pengganti sementara adalah sebagai
berikut.
1) Kepala
a) Kop surat kuasa terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan.
b) Tulisan surat penunjukkan pengganti sementara menggunakan huruf
kapital dan diletakkan di tengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama, jabatan, pihak pemberi kuasa dan penerima
surat kuasa serta objek yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;
b) tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa
c) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.
Banjarmasin,..................................
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Direktur,
Dr.dr.A.J.Djohan,MM
Tembusan :
1..............................
2..............................
27
f. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan.
b) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan.
c) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal.
d) Kepada Yth, ditulis disebelah kanan undangan
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta
kalimat Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan;
b) tanda tangan;
c) stempel jabatan/instansi, dan
d) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah.
e)
Format Naskah Surat Undangan
Nomor :…/DIR/..-..-….
Lampiran :-
Perihal : Undangan Rapat
Kepada Yth,
…………………………………
Tempat.
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengundang ……………………………………………………….
Banjarmasin, ………………..
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Direktur,
28
g. Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan
b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan
huruf kapital.
c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf
kapital.
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di
bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
d) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target
pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital,
diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani;
e) stempel.
Format Naskah Pengumuman
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
Jl. H. Zafri Zamzam No. 60 Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN INDONESIA
Telp. 0511-3354654-3353335-3356280-3356281
FAX : 3355121
PENGUMUMAN
TENTANG
……………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Banjarmasin,………………………..
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
……………………….
Nama lengkap
29
h. Laporan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut.
1) Sampul
Pada sampul laporan memuat judul laporan yang ditulis dengan huruf kapital,
nama pejabat yang menyusun laporan, tanggal penyusunan laporan, dan
jumlah halaman laporan.
2) Isi laporan
a) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, dan dasar laporan.
b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, hasil pelaksanaan
kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan.
c) Simpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan.
d) Penutup merupakan akhir laporan memuat harapan dan ucapan terima
kasih.
JUDUL
Tahun Pembuatan
30
i. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan.
b) Alamat tujuan ditulis di bagian kanan atas
c) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah
margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
a) nomor urut,
b) jenis barang yang dikirim,
c) banyaknya /barang, dan
d) keterangan.
3) Kaki (di sebelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan pembuat pengantar,
b) tanda tangan,
c) nama dan
d) stempel jabatan/instansi.
4) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penerimaan,
b) nama jabatan penerima,
c) tanda tangan,
d) nama dan
e) stempel jabatan atau instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua,
lembar pertama untuk penerima, dan lembar kedua untuk pengirim.
31
Format Surat Pengantar
Kepada Yth.
……………………….
SURAT PENGANTAR
j. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan.
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan
tanggal, bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat
Untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak;
d) Nama jelas penanda tangan;
e) Stempel jabatan / instansi;
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian tengah
bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan.
32
Format Berita Acara
BERITA ACARA
TENTANG
……………………………………………….
Pada hari ini tanggal………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Banjarmasin,…………….
PIHAK I PIHAK II
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
n. Laporan Masalah
1) Kepala
a)Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan
b)Kata Laporan Masalah dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan
huruf kapital..
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) Jenis masalah
b) uraian masalah (termasuk jam dan tanggal kematian)
c) Saran/saran/Usul
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal dibuatnya laporan;
b) Nama pelapor
c) jabatan pelapor
d) tanda tangan pelapor
e) Diketahui oleh kepala bagian
f) stempel.
33
Format laporan masalah
LAPORAN MASALAH
k. Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas :
1.Kepala
a)Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Suaka Insan
b)Tulisan “Rekomendasi “ ditempatkan ditengah-tengah isi naskah;
c)Nomor ditempatkan dibawah tulisan “Rekomendasi “;
2. Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3. Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama Jelas;
e) Stempel jabatan/instansi.
34
Format Naskah Rekomendasi
SURAT REKOMENDASI
Nomor : ../REK/..-..-..
Nama : ………………………………
Jabatan : ……………………………….
Dengan ini memberikan rekomendasi kepada :
Nama : ………………………………
Jabatan : ………………………………
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Banjarmasin,……………….
RS SUAKA INSAN BANJARMASIN
JABATAN
NAMA JELAS
l. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas :
35
Format Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Waktu :
Acara :
m. Sertifikat Pelatihan
Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas
1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat Pelatihan”
2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta
pelatihan, termasuk waktu kegiatan dan tempat.
3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas :
a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama jabatan dan instansi;
c) Tanda tangan;
d) Nama jelas.
36
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN, BANJARMASIN
Jl. Zafry ZamZam No. 60 Banjarmasin
SERTIFIKAT
Diberikan Kepada
Dr. ……………………….
Sebagai
Pembicara/Peserta/Panitia/Moderator
………………………………
“……………………………………….”
AKREDITASI IDI WILAYAH KAL-SEL SK NO :…………………... Pembicara…SKP; Peserta…SKP; Panitia…SKP; Moderator…SKP
RS. Suaka Insan Banjarmasin,……….,…………… 20..
………………………….. …………………………………………..
37
n. Notulen
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen yang ditulis dengan huruf kapital;
b) Sebelah kiri di atas berisi jenis hari/tanggal, waktu,tempat;pimpinan rapat dan
peserta rapat
2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan / keputusan rapat, dan
keterangan.
3) Kaki notulen memuat :
a) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.
Format Notulen
NOTULEN RAPAT.........................
Hari/tgl :.............................
Waktu :.............................
Tempat :.............................
Pimpinan rapat :.............................
Peserta rapat :............................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Pembuat Notulen
.......................................
38
B. Program
Program kerja merupakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun
secara rinci dan dipergunakan untuk mencapai tujuan dari
bidang/instalasi/unit/seksi. Program merupakan panduan dalam melaksanakan
kegiatan di unit kerja sehingga tujuan prigram tersebut dapat dicapai.
Sistematika dalam menbuat program, mininmal adalah sebagai berikut :
I. Pendahuluan
Tuliskan hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan program
kegiatan yang dimaksud
II. Latar Belakang
Tuliskan alasan mengapa program tersebut disusun dan sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan tersebut menjadi lebih kuat.
III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan yang ditulis adalah tujuan program dimana tujuan umum
merupakan tujuan secara garis besar, sedangkan tujuan khusus berisi
tujuan yang lebih rinci.
IV. Kegiatan pokok dan Rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
V. Cara melaksanakan kegiatan
Adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian
kegiatan. Metode tersebut bisa dengan membentuk tim, melakukan rapat,
melakukan audit, dll
VI. Sasaran
Sasaran program adalah target yang bersifat spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan program. Penyususnan sasarat program harus SMART (
Spesifik, Measureble, Agressive but Attainable, Result Oriented, dan
Time Bound ) atau dengan kata lain, sasaran harus :
Menggambarkan hasil yang spesifik yang diinginkan
Terukur dan dapat digunakan untuk memastikan apa dan kapan
pencapaiannya
Menantang namun dengan target yang layak.
39
Berorientasi pada hasil
Dengan target waktu yang jelas dan tidak terlalu lama.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Merupoakan perencanaan waktu untuk melaksankan langkah-langkah
dari kegiatan yang disusun. Jadwal dapat dibuat dengan table matriks
yang menjelaskan masing-masing tahap kegiatan serta rencana waktu
pelaksanaannnya.
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Yang perlu ditulis dalam bagian ini adlah evaluasi dari jadwal/skedul
kegiatan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa waktu sekali
sehingga dapat diketahui apabila ada penyimpangan agar dapat segera
diperbaiki dan tidak mengganggu program secara keseluruhan. Oleh
sebab itu, yang perlu ditulis adalah setiap kapan atau berapa lama
evaluasi pelaksanaan dan jadwal kegiatan yang dilakukan.
Sedangkan yang dimaksud dengan pelaporan adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan
laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan seluruh kegiatan serta dokumentasi yang
diperlukan selamam kegiatan tersebut berlangsung. Pelaporan adalah
bagaimana membuat laporan program dan kepada siapa, serta kapan
laporan harus sudah diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan seluruh kegiatan yang direncanakan secara menyeluruh.
40
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata cara dan prosedur surat
menyurat harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
4. Batas waktu j awaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang bersangkutan :
41
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran hanya
disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab
8. Penggunaan Kertas Surat.
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran F4 - 70 gram dan berlogo Rumah Sakit
Suaka Insan atau disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain untuk kegiatan surat-
menyurat, penggandaan dan dokumen pelaporan;
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 12 dan
lebar spasi sebesar 1,5 spasi.
c. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dengan sedikit
penyesuaian yaitu posisi rata kiri kecuali untuk penulisan tanggal posisi yang
digunakan adalah posisi rata kanan dan penulisan judul pada jenis surat tertentu
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
42
1. Stempel Unit Kerja
Bentuk : 1) Logo RS Suaka Insan
UGD
JUDUL
F. Pembubuhan paraf.
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Suaka Insan sebelum ditandatangani oleh Direktur
harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab
karena tugas pokok dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan
nama yang berwenang menandatangani naskah.
44
G. Penggunaan a.n, dan Pjs.
Dalam hal Direktur Rumah Sakit Suaka Insan memberikan mandat penandatanganan
kepada pejabat bawahannya, maka penggunaan a.n. yaitu sebagai berikut :
a. a.n. (atas nama, di tulis a huruf kecil dan n huruf kecil ) dipergunakan jika yang
berwenang menandatangani (pejabat setingkat dibawahnya) telah mendapat mandat
dari pejabat atasannya, dan pertanggungjawaban materi surat tersebut tetap berada
ditangan yang memberikan mandat. Pejabat yang menandatangani dapat diminta
pertanggungjawabannya tentang isi surat dimaksud oleh yang memberi mandat;
b. Pejabat sementara (Pjs), ditulis di depan nama jabatan yang menjadi wewenangnya.
NAMA JELAS
2. Penggunaan “a.n.” :
a.n. DIREKTUR
NAMA JELAS
45
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku lagi
suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam pencabutan tersebut.
c. Yang dimaksud dengan pembatalan adalah suatu pernyataan yang dinyatakan
bahwa suatu naskah dinas harus dianggap tidak pernah dikeluarkan.
2. Tatacara mengubah, mencabut atau membatalkan naskah.
a. Naskah yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan harus
dengan naskah yang sama jenisnya. Misalnya Keputusan harus dengan Keputusan.
b. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan pembatalan adalah
pejabat yang semula menandatangani naskah dinas tersebut atau oleh pejabat
yang lebih tinggi kedudukannya.
c. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik dikeluarkan oleh pejabat
yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat setingkat lebih rendah.
46
BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur RS Suaka Insan bertanggung jawab atas pengesahan dokumen
2. Para Manajer bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran isi dokumen dan/atau
pengubahan dokumen
3. Para Kepala Instalasi bertanggung jawab atas materi usulan pembuatan/ atau mengubah
dokumen.
4. Tim SPO RS Suaka Insan bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian dokumen,
pengidentifikasian, pemeriksaan dokumen, penyimpanan dan pemusnahan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi, jika
telah sesuai, ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen sesuai tabel berikut :
Level Jenis Dokumen Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh
1 Keputusan Direktur, Sekretaris Direktur Direktur Direktur
Surat Edaran Direktur
2 Kebijakan, Panduan, Pokja Tim Tim Penyusun Direktur
Pedoman, SPO dan Akreditasi, Kebijakan dan
Formulir Kepala Instalasi/ Prosedur
Unit
3 Perjanjian / MOU Manajer Direktur/ Direktur/
Pemilik RS Pemilik RS
Khusus untuk dokumen Level 2 yang sudah berjalan tidak perlu diganti formatnya,
sementara yang baru harus mengikuti aturan.
C. IDENTIFIKASI DOKUMEN
1. Diberi nomor identifikasi yang unik pada setiap dokumen yang diterbitkan untuk
memudahkan telusurnya. Identifikasi tiap-tiap dokumen selain dengan judul , adalah
dengan diberi nomor, sedangkan untuk SPO penomorannya adalah sebagai berikut:
47
I..Digit pertama menunjukkan status dokumen
A. Dokumen Baru
B. Dokumen Revisi ke-1
C. Dokumen Revisi ke-2
dst…..
Jika SPO tidak termasuk dalam salah satu pokja diatas, maka diberi kode “0”
2. Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SPO,
misal: halaman pertama 1/2, halaman kedua 2/2.
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Tim SPO secara berkala, 3 tahun sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen
yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan sudah tidak berlaku lagi, maka Tim
SPO menarik dokumen tersebut, dan diganti dengan dokumen yang sesuai dan mutakhir.
49
F. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan perubahan dokumen yang
diperkirakan mengakibatkan penyimpangan/maslah terhadap kinerja.
2. Usulan diajukan kepada Tim SPO.
3. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintaannya dan alasan perubahan yang
disampaikan.
4. Untuk dokumen yang bersifat redaksional/atau penambahan keterangan tanpa mengubah
substansi dan maksud daripada isi materi, tidak dilakukan perubahan nomor revisi, hanya
dicatat dalam catatan perubahan dokumen.
5. Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait.
6. Penomoran formulir yang direvisi dilakukan dengan menambahkan perubahan nomor
revisi.
7. Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang tidak berlaku
dikembalikan pada Panitia Rekam Medik.
8. Dokumen yang sudak tidak aktif lagi (tidak pernah ada data selama 5 tahun) disimpan
digudang dokumen tidak aktif, dan tetap dipelihara sampai dengan 2 tahun, untuk
kemudian dimusnahkan.
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua Panitia Rekam Medik mengidentifikasi dan mengusulkan pemusnahan dokumen
yang sudah tidak aktif lagi.
2. Ketua Panitia Rekam Medik menyampaikan usulan kepada Direktur.
3. Atas perintah Direktur, Panitia Rekam Medik melaksanakan pemusnahan dokumen dan
membuat berita acara pemusnahan dengan mengisi Formulir Berita Acara Pemusnahan.
4. Pemusnahan dokumen dilakukan dengan cara dirajang, sehingga fisik dan informasinya
tidak dapat dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam dengan menggunakan daftar dokumen yang
dimusnahkan.
50
H. MONITORING DAN EVALUASI DOKUMEN PERJANJIAN
1. Dokumen perjanjian di monitor masa berlakunya secara berkala untuk menjamin
kontinuitas pelayanan
2. Dokumen perjanjian di evaluasi secara berkala oleh manajer terkait dan melaporkan
kepada Direktur RS. Hasil evaluasi di dokumentasikan oleh sekretariat.
51
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 129/DIR/SK/1-VI-2016
TENTANG
SUSUNAN PERSONALIA TIM STANDAR OPERATING PROSEDURE (SPO)
Menimbang :1. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan diperlukan suatu pross kerja yang
terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten / seragam dan aman di lingkungan
Rumah Sakit Suaka Insan
2. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huuruf a, diatas perlu dibetuk
Tim Standar Operating Prosedur (SPO)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Suaka Insan Tentang Susunan Personalia
Tim Standar Operating Prosedure (SPO)
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
52
Lampiran SK Nomor :
Tentang : Susunan Personalia Tim Standar Operating Prosedure (SPO)
53
54