Anda di halaman 1dari 75

Persepsi kedalaman stereoskopik penting sekali dalam

fotogrametri, karena dimungkinkan pembentukan suatu model


stereo tiga dimensional dengan jalan memasang sepasang foto
yang bertampalan. Menentukan tinggi obyek dan ketinggian
medan dapat dengan pengukuran paralaks foto udara tegak.
 Di dalam kegiatan sehari-hari, secara tidak sadar kita
mengukur kedalaman atau menilai jarak sejumlah besar
objek di sekitar kita melalui proses pengamatan normal.

 Metode pendugaan kedalaman dapat dibedakan atas


metode stereoskopik atau monoskopik.

 Orang dengan pandangan normal (yang mampu melihat


dengan dua mata secara serentak) dikatakan memiliki
penglihatan binokuler.
Bersyukur manusia dilengkapi dengan dua mata dan sistem penglihatan yang benar-benar
menakjubkan. Untuk melihat obyek sampai sekitar 20 kaki (6 sampai 7 meter) jauhnya,
dengan sistem penglihatan binokular (binocular vision) = penglihatan di mana kedua
mata digunakan bersama-sama. Kata binokular = (bini = ganda) + (oculus = mata).
Dua mata terpisah sekitar 2 inci (5 cm)

Dengan binocular vision memungkinkan kita dengan mudah mengatakan dengan akurasi
yang baik seberapa jauh suatu objek. Kita bisa menangkap bola yang dilempar kearah kita
dengan pengliharan binokuler, cobalah jika mata ditutup satu untuk menangkap bola yang
dilempar.
PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle
Sensasi “kedalaman” yang kita rasakan ketika melihat gambar 3D adalah BUKAN
dihasilkan oleh alat viewer3D atau kamera 3D, melainkan hasil olahan otak saat
menerima informasi yang berbeda sudut pandang dari masing-masing retina mata kiri
dan kanan.

https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Kemampuan mata untuk memfokus pada objek yang berbeda jaraknya disebut
akomodasi (accomodation).

untuk memenuhi formula bagi


jarak objek jarak yang berbeda,
panjang fokus lensa berubah-
ubah.

Untuk mengamati objek berjarak


jauh maka otot lensa kendor
dan menyebabkan permukaan
bola lensa menjadi lebih datar.
Ini menyebabkan bertambah
besarnya panjang fokus untuk
memenuhi formula lensa dan
menyesuaikan jarak objek yang
jauh.

Untuk pengamatan objek


berjarak dekat, cara kerja
sebaliknyalah yang terjadi.
1. Linear perspective
pengurangan bertahap ukuran gambar karena jarak objek
meningkat/semakin jauh.

http://www.angelfire.com/ok/szalonalaska/psyc101.html
2. Interposition
Penempatan - pemblokiran sebagian dari objek yang lebih jauh oleh benda dekat
ukuran dan tinggi relatif memberikan urutan kedalaman berbagai tokoh
(semua objek pada lukisan mempunyai tingkat dan ukuran yang sama)
3. Relative size
ukuran objek yang lebih kecil pada retina ketika berada jauh mata
Objects are drawn smaller as they move further away from the viewer.
Objects are drawn smaller as they move further away from the viewer
4. Height in the field - also called relative height
Objek menjauhi cakrawala kesan makin jauh

the horizon
5. Shading and shadow
kesan cembug atau cekung karena pencahayaan dari atas
It's about shadows.
Eduard Imhof (1895 – 1986),
Prof. of Cartography at ETH Zurich.
6. Motion parallax
Obyek yang jauh akan muncul lambat dibandingkan dengan objek dekat bahkan
ketika keduanya bergerak pada kecepatan yang sama. Gerak paralaks juga dapat
disebabkan oleh gerakan kepala pengamat. Benda yang paling dekat dengan
pengamat akan muncul untuk bergerak lebih cepat daripada yang lebih jauh.
http://www.moillusions.com/stereo-3d-animated-images/
7. Binocular disparity
Tingkat perbedaan gambar tergantung pada sudut paralaks.
8. Accomodation and Convergence
Akomodasi (accomodation) adalah kemampuan mata untuk
memfokus pada objek yang berbeda jaraknya.
Konvergensi = mata saling mendekat.

P.S. First picture is that of accomodation and the third one shows convergence.
9. Aerial perspective
the haziness of distant objects
10. Texture gradient
stereo vision can be
achieved by:
1. optical systems
2. anaglyph technique
3. polarisation

Left eye Right eye


PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle
Sistem Warna (Anaglyph): Merah / Hijau atau Merah / Biru

dua gambar yang ditampilkan pada layar, satu merah dan lainnya dengan warna biru (atau hijau).
Filter pada kacamata hanya mengizinkan satu gambar untuk masuk ke setiap mata, bagian merah
dari gambar terhalang oleh lensa hijau dan sebaliknya. Ini memungkinkan dua retina untuk
membentuk dua gambar yang berbeda dan karenanya ilusi optik kedalaman diciptakan.

https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Sepasang gambar diambil dari eksposur yang berbeda sehingga objek muncul di kedua
gambar ( gambar 1 dan gambar 2 ) . Ketika menonton titik pada gambar kiri dengan mata
kiri , dan gambar kanan dengan mata kanan ( titik A, a dan titik B, b seperti yang
ditunjukkan pada gambar ). Sudut parallactic (beda sudut pandang) dibuat dari jarak yang
berbeda untuk objek tentu berbeda ( θ1 > θ2 seperti yang ditunjukkan dalam gambar),
sehingga kesan stereo diproduksi dengan reorganisasi otak kita ) .
Stereo model diagram of Toupienkeng River, Taiping City, Taichung County (source:
Satellite Information Research Center, Cheng Kung University)
Anaglyph
Anaglyph
Anaglyph
Polarisasi

Di Disney World, Universal Studios, dan tempat 3D lainnya, metode yang disukai dan paling
populer adalah dengan menggunakan lensa terpolarisasi karena memungkinkan melihat warna
secara jelas. Dua proyektor disinkronkan pada proyek dua pandangan masing-masing ke layar,
masing-masing dengan polarisasi yang berbeda. Kacamata hanya mengizinkan salah satu
gambar ke setiap mata karena mengandung lensa dengan polarisasi yang berbeda.

Kacamata terpolarisasi pasif beroperasi atas dasar yang sama seperti kacamata anaglyph, hanya
saja kacamata ini lebih kepada menyaring gelombang cahaya daripada warna. Dengan kacamata
3D terpolarisasi, setiap mata hanya memproses satu gambar. sehingga pikiran kita tertipu untuk
memadukan dua gambar menjadi satu, menciptakan kesan 3D.
https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Digital Photogrammetric Workstation with a polarization screen and polarizing glasses
Temporal separation
http://www.google.com.gt/patents/US20010043265
SVD20A Flicker-Free Stereoscopic Video Display System
Split
Prinsipnya mata kiri hanya melihat pasangan foto sebeleh kiri dan mata kanan hanya
melihat pasangan foto sebelah kanan saja. Alat yang biasanya dipergunakan untuk
melihat bentuk tiga dimensi pasangan foto udara adalah stereoskop. Fungsinya
adalah mengatur agar mata kiri hanya melihat pasangan foto sebelah kiri dan mata
kanan hanya melihat pasangan foto sebelah kanan saja.
Pararel view, berarti mengusahakan
mata kiri hanya melihat foto kiri dan
sebaliknya mata kanan hanya melihat
foto sebelah kanan dari 2 foto kiri dan
kanan yg diletakan berdampingan.

Kekurangan cara ini adalah keterbatasan ukuran


gambar (lebar) , Lebar gambar tidak boleh melebihi
jarak antara kedua pupil manusia. Bila terlalu lebar,
gambar kiri dan kanan tidak akan 'bergabung' oleh
pandangan pengamat.
kesan 3Dimensi didapat dari informasi dari kedua mata yg memiliki paralax (beda sudut
pandang)

https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Hasil dari pengambilan foto di atas tentu akan berupa gambar yg kembar tetapi tidak sama
persis. Perhatikan: terdapat perbedaan jarak masing-masing object di dalam foto kiri (hasil
dari kamera kiri) dan kanan (hasil dari kamera kanan).

https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Foto kembar di atas akan terlihat lebih jelas perbedaan sudut padangnya bila kita tampilkan
foto kiri dan kanan secara bergantian. Perhatikan object mana yg terjadi pegeseran tempat
karena perbedaan sudut pandang.

Hal ini mirip bila kita memejamkan mata kiri dan mata kanan secara bergantian
Nantinya, kedua foto tsb HARUS dilihat oleh masing-masing mata dng posisi yg benar. Maksudnya
foto kiri HARUS dan HANYA dilihat mata kiri saja, begitu juga sebaliknya foto kanan untuk kanan
saja.Terbalik melihat foto -foto tsb akan membuat „kebingungan‟ dan bila diteruskan akan
menyebabkan kepala menjadi pusing. https://gambar3dimensi.com/about/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/
Untuk dapat memandang foto stereoskopik, maka mata harus melakukan
akomodasi dan konvergensi.

Akomodasi adalah pengaturan fokus lensa mata. Kita dapat memfokuskan


mata ke jarak 150 mm sampai tak terbatas. Akomodasi yang normal untuk
menulis dan membaca adalah 250 mm. Konvergensi berarti mengarahkan
garis pandang dari kedua mata kesatu titik.

Biasanya akomodasi dan konvergensi berjalan bersamaaan. Bila kita


mengakomodasikan ke jarak tertentu, otomatis kita juga mengkonvergensikan
mata ke jarak tersebut.

Akomodasi (mata), penyesuaian mata untuk melihat atau memfokuskan yang dilihat.
Konvergensi = mata saling mendekat.
Otak menilai tinggi gedung itu Jika mata memandang ke seluruh daerah tampalan, otak
dengan mengasosiasikan menerima kesan tiga-dimensional atas medan secara
kedalaman ke titik A dan B dengan berkesinambungan atas sudut paralaktik yang berubah-
sudut paralaktik masing-masing Фa ubah bagi titik gambar yang jumlahnya tak terhingga
dan Фb. yang membentuk medan itu. Dengan demikian maka
model tiga-dimensional disebut model stereoskopik
(stereoscopic model) atas secara singkat model stereo
(stereomodel), sedang pasangan foto yang bertampalan
disebut pasangan stereo (stereopair).

Foto dari dua stasiun pemotretan dengan


gedung di daerah tampalan Mengamati gedung secara stereoskopik
Persepsi kedalaman adalah hasil melihat dua titik secara simultan. Kedua kesan itu
kemudian dibaurkan dan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita mendapat
kesan tiga dimensi dari ruang.
A A’

C B’
B C’
Jarak
Kode
No. Pemisah
Huruf
(mm)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26
Ukuran foto yang dapat dilihat bentuk tiga dimensinya terbatas sekitar 6 cm x 10 cm.
Stereoskop saku mempunyai lensa posistif. Lensa-lensanya biasanya mempunyai
perbesaran 2,5 kali. Stereoskop ini memeliki kelemahan yang sama seperti pemakaian
mata telanjang, yaitu jarak antara titik yang berpasangan tak boleh melebihi panjang
basis mata (basis mata rata-rata = 64 mm).
Pocket stereoscope

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


Principles of Aerial Photography
Stereo and Non-Stereo Imagery
Stereoscopic imagery is the result of overlap, which is the amount by which
one photograph includes an area covered by a neighbouring photograph.
Air photo coverage is generally designed to provide about 60 percent
forward overlap between photographs. This allows stereoscopic, or 3D,
viewing when the two overlapping photos are used with a stereoscope.
In addition, from 20 to 40 percent lateral (side) overlap is allowed when
complete coverage of an area is required.
For mapping, inventory and vegetation studies, for example, a survey is
flown in a series of to-and-from parallel strips with side overlaps between
strips over the entire area.
For non-stereoscopic coverage, used in crop sampling or pollution
detection, the photographer may choose a 20 percent forward overlap.
Artificial stereoscopic vision
• To observe a stereoscopic pair, the aerial
photos must be
– separated
– viewed with parallel eye axes
• Our eyes must therefore be
– accommodated at 250mm (separated prints)
– converged to infinity (parallel eye axes)
• This cannot be done naturally !!

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


Syarat-syarat foto stereoskopik :
a. foto-foto tersebut harus ada meliput daerah yang sama
b. sumbu kamera harus terletak kurang lebih pada satu bidang
datar
c. ratio B/Z (rasio tinggi basis) harus sepadan (0,002 - + 2)
dimana :
B = jarak antara stasiun-stasiun pemotretan (basis
udara)
Z = tinggi terbang
Nilai ideal dari B/Z tidak diketahui, tetapi mungkin
tidak jauh dari 0,25 tergantung pada objeknya.
d. Skala kedua foto kurang lebih sama. Perbedaaan maksimal
15%. Untuk pengukuran perbedaan skala maksimal 5%
e. Diperolehnya beda paralaks
P1 P2‟ P1’ P2
Penggaris

P1 P1’
15 cm

Pinggir meja 23 cm
Mirror Stereoscope (Topcon, Inc.)
Mirror stereoscope

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


Pocket Stereoscope

Mirror Stereoscope
Parallax Angle

Psuedoscopic Vision
Vertical Exaggeration

• VE = ( B / H ) / ( b / h)

• where: B is the air base; H is the height of the aircraft


above the ground; b is the eye base (approximately 6 cm) and
h is the distance from the eye at which the stereo model is
perceived (approximately 45 cm)
Stereoscopic viewing system
Stereo-pair example

Southern Image Northern Image


PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle

Anda mungkin juga menyukai