Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BILANGAN YANG DIGUNAKAN DALAM ELEKTRONIKA DIGITAL”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ Elektronika Digital”

Dosen Pengampu:

Dr. Rahmatsyah,M.Si dan Rajo Hasim Lubis,S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Bintama Sihotang (4192421023)


Fransiska Adelina Simanjuntak (4193321013)
Lailu Suja (4193121015)
Mery Cintia Afrilya Sitinjak (4193121035)
Romi Pratama (4171121030)
Wuri Cahyaningrum (4193121007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan kondisi
sehat pada masa pandemi saat ini. Sehingga penulis dapat mampu menyelesaikan tugas
makalah “Bilangan Yang Digunakan Dalam Elektronika Digital”.

Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Elektronika
Digital” dengan dosen pengampunya adalah Bapak “Dr.Rahmatsyah, M.Si dan Rajo Hasim
Lubis, S.Pd., M.Pd” yang sudah banyak memberikan bimbingan atas tugas ini. Kami juga
sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan
semangat untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktu pengumpulannya.

Dan kami kira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh Bapak dan dapat
dijadikan sebagai acauan dalam proses pembelajaran. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih.

Medan, September 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Konversi Bilangan Oktal .............................................................................................. 2
B. Konversi Bilangan Hexadesimal .................................................................................. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem bilangan (Number system) adalah sebuah cara menentukan bagaimana suatu
bilangan dapat diwakili menggunakan simbol yang telah disepakati (standar). Sistem
bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem bilangan desimal, yaitu
sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem
ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu
perhitungan. Sistem bilangan banyak digunakan dalam elektronika digital. Seperti
penggunaan sistem bilangan pada komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen
dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam
sistem bilangan biner yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.
Selain sistem bilangan biner, komputer juga menggunakan sistem bilangan octal dan
hexadesimal.

Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan dengan basis
tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari,
bilangan yang kita pergunakan untuk menghitung adalah bilangan yang berbasis 10 atau
disebut Sistem Desimal. Setiap tempat penulisan dapat terdiri dari simbol-simbol 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9. Susunan penulisan bilangan menunjukan harga / nilai tempat dari bilangan
tersebut misalnya, satuan, puluhan, ratusan dst. Tempat penulisan semakin kekiri menunjukan
nilai tempat bilangan yang semakin tinggi. Dalam teknik Digital pada umumnya bilangan
yang dipakai adalah bilangan yang berbasis 2 atau Sistem Biner. Dalam sistem biner disetiap
tempat penulisan hanya mungkin menggunakan simbol 0, atau simbol 1, sedangkan nilai
tempat bilangan tersusun seperti pada sistem desimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara konversi sistem bilangan oktal?
2. Bagaimana cara konversi sistem bilangan hexadesimal?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah elektronika digital.
2. Untuk mengetahui cara melakukan konversi sistem bilangan oktal dan konversi sistem
bilangan hexadesimal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konversi Bilangan Oktal


Bilangan oktal adalah bilangan berbasis delapan. Dalam oktal dikenal delapan simbol
bilangan yaitu ; 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Nilai sebuah angka ditentukan oleh posisi angka
tersebut. Dalam sistem Oktal dikenal nilai posisi :

• 8 0 = 1 = satuan

• 8 1 = 8 = delapanan

• 8 2 = 64 = enam-puluh-empatan

• 8 3 = 512 = lima-ratus-dua-belasan

• dan seterusnya berdasarkan nilai basis dan pangkat.

Contoh :

10118 = 1x83 + 0x82 + 1x81 + 1x80

= 512 + 0 + 8 + 1

= 52110 (Jadi nilai bilangan 10118 = 521 10 )

Setiap angka pada suatu sistem bilangan dapat dikonversikan (disamakan/diubah) ke


dalam sistem bilangan yang lain. Secara umum ekspresi sistem bilangan basis–r mempunyai
perkalian koefisien oleh pangkat dari r.

anrn + a n-1 r n-1 + … + a1r2 + a2r2 + a1r1 + a0r0 + a-1 r-1 + a-2 r-2 + …

Contohnya adalah :

 Konversi bilangan n berbasis r ke desimal

11010,112 = 1.24 + 1.23 + 0.22 + 1.21 + 0.20 +1.2-1 + 1.2-2

= 26,7510

4021,25 = 4.53 + 0.52 + 2.51 + 1.50 + 2.5-1

= 511,410

2
Gambar 1 Diagram Konversi Bilangan

Penjelasan mengenai beberapa konversi bilangan adalah sebagai berikut:

1. Oktal ke Desimal

Uraikan masing-masing digit bilangan biner kedalam susunan radik 8 (kalikan saja
setiap bilangan dengan perpangkatan 8). Contoh, bilangan oktal yang dikonversi ke dalam
bentuk desimal adalah 716. Maka susunannya menjadi demikian:

7168 = (6 x 80) + (1 x 81) + (7 x 82)

= 6 + 8 + 448

= 46210

2. Oktal ke Biner

Konversi dari bilangan octal ke bilangan biner dilakukan dengan cara mengubah
setiap digit pada bilangan octal secara terpisah menjadi ekivalen biner 3 digit.

Contohnya adalah ubah 35278 menjadi Biner

3
Jadi, 35278 = 0111010101112

3. Oktal ke Hexadesimal

Konversi dari bilangan octal kebilangan heksadesimal dilakukan dengan cara


mengubah bilangan octal kebilangan biner atau ke bilangan decimal terlebih dahulu.
Contohnya adalah ubah 3278 menjadi heksadesimal.

Selanjutnya hasil bilangan decimal diubah ke bilangan ke heksadesimal.

Jadi, 3278 = 21510= D716

Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:

Ubah 3278 menjadi heksadesimal

Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari digit
paling kanan. Setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.

Jadi, 3278 = 110101112= D716

4
B. Konversi Bilangan Hexadesimal

Sistem Bilangan Heksadesimal


Heksadesimal (Hexadecimal) (berasal dari kata hexa (enam) ditambah decimal
(sepuluh)) adalah sebuah sistem bilangan berbasis 16 yang menggunakan 16 simbol. Simbol
yang digunakan adalah 10 digit bilangan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ditambah
dengan 6 simbol huruf yaitu huruf A hingga F. Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E =
14 dan F = 15

Contoh: Bilangan 1A(hexa)

Penyelesaiannya sebagai berikut:

1A = (1 X 161) + (10 X 160)= 16+10

Ingat A = 10

Jadi bilangan hexadesimal 1A = 26 desimal

1. Konversi Bilangan Heksa desimal ke desimal

Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan


heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh 1 (Heksadesimal ke Desimal)

5F116 = (5 x 162) + (15 x 161) + (1 x 160)

5F116 = (5 x 256) + (15 x 16) + (1 x 1)

5F116 = (1280) + (240) + (1)

5F116 = 152110

Jadi hasil konversi bilangan biner 5F116 ke bilangan desimal adalah 152110.

2. Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner

Heksadesimal pada awalnya diadopsi karena sangat mudah untuk mengkonversi


antara heksadesimal dan biner. Pada intinya, heksadesimal digunakan sebagai cara untuk

5
menampilkan informasi biner dalam deret yang lebih pendek. Cara ini merupakan
kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung
dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan.

Tabel Heksadesimal-Biner
Heksadesimal Biner

1 0001

2 0010

3 0011

4 0100

5 0101

6 0110

7 0111

8 1000

9 1001

A 1010

B 1011

C 1100

D 1101

E 1110

F 1111

Contoh 2:
Soal A7F(16)…(2)
Penyelesaian :
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya
pengelompokkannya sebanyak dua bit
A=10, Binernya 1010
7=7, Binernya 0100
F=15, Binernya 1111

6
Bilangan Biner dari A7F(16) adalah 101001001111

3. Konversi Bilangan Heksa Desimal ke Oktal


Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke
desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di
konversi lagikeoktal.

Contoh 3 :

Heksadesimal 4B ke oktal

Penyelesaian :

maka ubah dulu ke biner dulu, lalu konversikan biner ke oktal.

perhatikan :

4(Heksa) = 100 (Biner) = 1 (Oktal)


B (Heksa) = 11 (Desimal) = 1011 (Biner) = 001dan 011 = 1 (Oktal) dan 3 (Oktal)
Jadi Bilangan Oktalnya adalah 113

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konversi adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu
akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Untuk mendapatkan nilai suatu bilangan
atau padanan suatu bilangan dalam satu basis ke basis lainnya digunakan cara konversi
bilangan. Untuk melakukan konversi bilangan ada empat jenis bilangan yang dapat
dikonversi, yaitu: bilangan biner (bilangan berbasis dua), bilangan octal (bilangan
berbasis delapan), bilangan desimal (bilangan berbasis sepuluh) dan bilangan
hexadecimal (bilangan berbasis enam belas). Bilangan oktal adalah bilangan berbasis
delapan. Dalam oktal dikenal delapan simbol bilangan yaitu ; 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Heksadesimal (Hexadecimal) (berasal dari kata hexa (enam) ditambah decimal (sepuluh))
adalah sebuah sistem bilangan berbasis 16 yang menggunakan 16 simbol. Simbol yang
digunakan adalah 10 digit bilangan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ditambah
dengan 6 simbol huruf yaitu huruf A hingga F.

B. Saran
Semoga makalah yang kami sajikan dapat bermanfaat dan menjadi bahan bacaan bagi
para pembaca

8
DAFTAR PUSTAKA

Cowlishaw, Mike F. 2007. A Summary of Densely Packed Decimal encoding. General


Decimal Arithmetic. IBM. Diakses tanggal 2021-08-30.

Eka Susanti, dkk 2017. Modul Praktikum Pengolahan Sinyal. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Ibrahim, K F. 2018. Teknik Digital. Diterjemahkan oleh: Insap Santosa. Yogyakarta: Andi

Tokheim, Roger L. 2017. Prinsip-Prinsip Digital. Vol 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai