Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP LAPISAN-LAPISAN LITOSFER”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata Manajemen Pembelajaran Fisika

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Derlina, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

Mery Cintia Afrilya Sitinjak (4193121035)


Pimpy Sheila Sigalingging (4192421011)

PENDIDIKAN FISIKA A 2019


PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah Tugas Rutin dengan
membuat makalah ini dengan baik .

Tugas membuat makalah ini merupakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Dalam proses menyelesaikan tugas ini penulis mendapat
berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ibu Prof. Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Pengampu. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kritik konstruktif sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua terutama dalam mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. 

Medan, 19 September 2021

KELOMPOK 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I |PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Iklim................................................................................................................2
2.2 Klasifikasi Iklim................................................................................................................2
2.3 Sifat-Sifat Iklim.................................................................................................................6
2.4 Unsur- Unsur Iklim...........................................................................................................6
2.5 Perubahan Iklim Global....................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

iii
BAB I
|PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup di planet bumi tinggal pada lapisan bumi yang keras dan kaku yang
disebut kulit bumi atau litosfer. Litosfer ini terletak paling atas atau paling luar dari bagian
bumi, sehingga sering disebut dengan kerak bumi. Meskipun kita tidak merasakan gerakan
dari kerak bumi, tetapi kerak bumi memiliki sifat dinamis. Litosfer bukan merupakan suatu
lapisan yang kompak, terutama kerak bumi, tetapi terpecah-pecah menjadi beberapa
lempeng.
Tebal kulit bumi tidaklah merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari
bagian samudra. Litosfer merupakan lapisan yang tipis, jika kita bandingkan kulit bumi yang
keras seolah-olah cangkang telur, sedangkan di bawah litosfer terdapat lapisan lapisan yang
kental, panas dan tebal yang disebut astenosfir seolah-olah putih telurnya. Paling bawah
merupakan lapisan inti sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak.
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas
merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di
atas litosfer. Selanjutnya litosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang
sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari
lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan
timah.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana konsep lapisan-lapisan Litosfer?
B. Bagaimana perbedaan masing-masing lapisan-lapisan Litosfer?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui konsep lapisan-lapisan Litosfer?
b. Untuk mengetahui perbedaan masing-masing lapisan-lapisan Litosfer?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Lapisan-Lapisan Litosfer
Litosfer Yaitu bagian kulit bumi yang sebagian besar tersusun atas bebatuan. Yang
berasal dari bahasa yunani lithos : batu dan phere : lapisan. Litosfer adalah lapisan kulit
bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan
selubung yang tebalnya sekitar 50-100 km.
Lapisan litosfer tersusun atas 2 lapisan utama, yaitu:
1. Lapisan sial
Adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan aluminium.
Senyawa dari kedua karbon tersebut adalah SiO2 dan Al2 O 3. Merupakan batuan
sedimen, granit, andesit dan metamorf. Pada lapisan ini batuan relatif ringan, seperti
granit dan batuan sejenisnya, serta bahan endapan seperti batu pasir dan serpih. Berat
jenis lapisan ini antara 2,7 sampai 2,8 yang terdiri antara 65 sampai 75.010 Silikat
(Si), selain itu banyak pula mengandung aluminium (Al).
Batuan yang terdapat dalam lapisan sial di antaranya sedimen, granit, andesit,
jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain di daratan benua. Lapisan ini disebut
pula lapisan kerak dengan sifat padat dan batu bertebaran dengan tabal 35 kilometer.
Sementara itu, kerak bumi masih dibagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu kerak benua
dan kerak samudera. Kerak benua adalah benda padat dari batuan granit di bagian
atas dan batuan beku basalt di bawahnya, yang merupakan benua. Sementara kerak
samudera adalah benda padat yang tersusun dari endapan di laut pada bagian atas,
disusul batuan vulkanik di bawahnya, dan batuan gabrol dan pridolit pada bagian
paling bawah. Kerak ini berada di dasar samudera.

2. Lapisan sima
Adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan magnesium. Senyawa
dari kedua logam tersebut adalah SiO2dan MgO. Pada lapisan ini batuan relatif lebih
berat, terutama terdiri dari batuan basalt dengan berat jenis kira-kira 2,8 sampai 3,0.
Bahan ini mengandung kira-kira 50.010 batuan ultrabasa yang berat jenisnya dapat

2
mencapai 3,4 terdiri antara 40 sampai 50.010 silikat (Si), dengan besi (Fe) dan
magnesium (Mg) yang tinggi.
Konsentrasi unsur-unsur utama pada kerak bumi (Litosfir)

Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran


benua. Litosfer ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu: bagian berupa daratan dan bagian
yang berupa dasar laut.
a. Bentuk Permukaan Daratan
Bentuk permukaan litosfer menentukan bentuk muka bumi. Muka bumi di berbagai
tempat tidak rata. Ada yang sangat tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang
rendah. Hamparan permukaan bumi dengan ketinggian yang berbeda-beda disebut
bentang alam. Berdasarkan bentang alamnya permukaan daratan meliputi:
Bukit yaitu bentang alam yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Ketinggian
kurang lebih 300 m. Kumpulan bukit yang sambung menyambung disebut
perbukitan.
Gunung yaitu bentang alam yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Ketinggian
lebih dari 300 m.
Pematang yaitu daerah di perbukitan atau pegunungan yang menghubungkan satu
bukit dengan bukit yag lain atau satu gunung dengan gunung yang lain. Pematang
dibedakan menjadi dua yaitu igir adalah pematang yang cekung dan runcing dan
punggung adalah pematang yang berbentuk datar.
Dataran yaitu bentang alam dengan ketinggian bagian-bagiannya hampir sama.
Berdasarkan ketinggiannya dibagi menjadi dua yaitu dataran tinggi (dataran yang

3
letaknya cukup tinggi jika di ukur dari permukaan laut) contoh dataran tinggi tibet
dengan ketinggian 4900 m di atas permukaan laut dan dataran rendah ( dataran yang
tidak terlalu tinggi jika di ukur dari permukaan laut) contoh pantai utara jawa, pantai
timur sumatera.
Cekungan yaitu bentang alam yang lebih rendah dari pada daerah di sekitarnya
sehingga membentuk cekungan contoh cekungan bandung yang dikelilingi gunung-
gunung.
b. Bentuk Permukaan Dasar Laut
Permukaan dasar laut juga memiliki bentang alam tersendiri, tapi yang digunakan
sebagai ukuran bukan ketinggian melainkan kedalamannya. Bentuk-bentuk dasar laut
meliputi:
Shelf adalah dasar laut yang dangkal yang terletak disepanjang pantai, kedalaman
kurang dari 200 m.
Paparan adalah dasar laut yang dangkal. Kedalaman mencapai 200 m. Paparan
dibagi menjadi tiga yaitu : paparan sahul, paparan laut utara dan paparan sunda.
Lubuk laut adalah cekungan besar di dasar laut contoh lubuk banda.
Palung laut adalah celah sempit di dasar laut yang sangat dalam. Peluangnya
melebihi 6000 m dari permukaan laut.
Gunung laut adalah gunung yang berada di laut contoh gunung anak Krakatau.
Punggung laut adalah perbukitan di dasar laut contoh punggung laut gunung sibolga
di sumatera utara.
Ambang laut adalah bukit di dasar laut yang terletak diantara dua laut yang sangat
dalam.

4
2.2 Perbedaan Masing-Masing Lapisan-Lapisan Litosfer

1. Lapisan Sial

Lapisan sial merupakan lapisan kulit bumi yang penyusunnya berupa logam silisium dan
alumunium dengan senyawa berbentuk SiO2 dan Al2O3. Batuan yang terdapat dalam lapisan
sial di antaranya sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain di daratan
benua. Lapisan ini disebut pula lapisan kerak dengan sifat padat dan batu bertebaran dengan
tabal 35 kilometer.

Sementara itu, kerak bumi masih dibagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu kerak benua dan
kerak samudera. Kerak benua adalah benda padat dari batuan granit di bagian atas dan batuan
beku basalt di bawahnya, yang merupakan benua. Sementara kerak samudera adalah benda padat
yang tersusun dari endapan di laut pada bagian atas, disusul batuan vulkanik di bawahnya, dan
batuan gabrol dan pridolit pada bagian paling bawah. Kerak ini berada di dasar samudera.

2. Lapisan Sima

Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang tersusun dari logam-logam silisium dan
magnesium dengan bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Berat jenis dari lapisan sima lebih besar
dari sial. Sebab, pada lapisan sima ini terdapat kandungan besi dan magnesium dalam bentuk

5
mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan sima bersifat elastis degan ketebalan rata-
rata 65 kilometer.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Litosfer Yaitu bagian kulit bumi yang sebagian besar tersusun atas bebatuan. Yang
berasal dari bahasa yunani lithos : batu dan phere : lapisan. Litosfer adalah lapisan kulit
bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan
selubung yang tebalnya sekitar 50-100 km. Lapisan litosfer tersusun atas 2 lapisan utama,
yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan sial dalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan aluminium.
Senyawa dari kedua karbon tersebut adalah SiO2 dan Al2 O 3. Merupakan batuan sedimen,
granit, andesit dan metamorf. Pada lapisan ini batuan relatif ringan, seperti granit dan batuan
sejenisnya, serta bahan endapan seperti batu pasir dan serpih. Berat jenis lapisan ini antara
2,7 sampai 2,8 yang terdiri antara 65 sampai 75.010 Silikat (Si), selain itu banyak pula
mengandung aluminium (Al).
Lapisan sima adalah Adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2dan MgO. Pada lapisan ini
batuan relatif lebih berat, terutama terdiri dari batuan basalt dengan berat jenis kira-kira 2,8
sampai 3,0. Bahan ini mengandung kira-kira 50.010 batuan ultrabasa yang berat jenisnya
dapat mencapai 3,4 terdiri antara 40 sampai 50.010 silikat (Si), dengan besi (Fe) dan
magnesium (Mg) yang tinggi.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
menyarankan agar pembaca tidak hanya menjadi kan makalah ini sebagai referensi tetapi
juga harus menambahkan referensi lain, contohnya buku dan jurnal. penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah. (2015). Studi Deskriptif Kuantitatif Pengetahuan Guru Sekolah Dasar Tentang
Bullying di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Retrieved maret 30, 2018.
Rahmatsyah, dkk. 2020. Fisika Kelautan. Bandung: Media Sains Indonesia
Chambers, M. J., Sutarman, T. A. 1992. Bumi dan Tanah. Jakarta: Balai Pustaka
Ramadhani, S.P. 2018. Bumi dan Antariksa. Depok: Yayasan Yiesa Rich

Anda mungkin juga menyukai