Bab 9
BENDA TEGAR dan
ELASTISITAS
antar atomnya sangat kuat sehingga tidak terjadi gerekan relatif antar
atom. Yang dapat terjadi adalah gerak bersama dengan mempertahankan
jarak antar atom. Hampir semua benda padat termasuk ke dalam benda
tegar, kecuali yang berwujud plastisin.
m
Sumbu r
Gambar 9.1 Benda titik bermassa m ditempatkan di ujung batang tak bermassa. Salah satu ujung tongkat
menjadi sumbu putar. Benda titik tersebut dapat berputar secara bebas terhadap poros.
v (9. 1)
r
630
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1 1
K mv2 m(r)2
2 2
1 (9. 2)
2 (mr 2 ) 2
1
Energi kinetik u ntu k gerak translasi murni: K mv2
2
1
Energi kinetik u ntu k gerak rotasi: K (mr 2 ) 2
2
Tampak dari du a persamaan di atas bahwa pada gerak rotasi besaran mr2
memiliki fungsi yang sangat mirip dengan m pada gerak translasi. Pada
gerak translasi, m disebut massa atau inersia. Karena kemiripan fungsi
tersebut maka pada gerak rotasi, kita definisikan mr 2 sebagai momen
inersia. J a d i , u ntu k benda titik yang berotasi terhadap s u m bu yang
berjarak r dari s u m bu rotasi, momen inersianya memenuhi
I mr 2 (9. 3)
631
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
sebagian anggota tubuh berada lebih jauh dari s u m bu tubu h (Gambar 9.3)
m
Sumbu r
Gambar 9.2 Momen inersia benda dengan bentuk ini lebih kecil daripada momen inersia susunan pada
Gambar 9.1. Hal ini disebabkan jarak benda ke sumbu lebih kecil.
Gambar 9.3 (kiri) Momen inersia kecil karena jarak bagian-bagian tubuh ke sumbu putar lebih pendak.
(kanan) Momen inersia besar karena jarak bagian-bagian tubuh ke sumbu putar lebih besar.
632
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Dari persamaan (9.2) dan (9.3) kita dapat menulis energi kinetik
benda yang bergerak rotasi sebagai
1 (9. 4)
K 2I 2
Contoh 9 . 1
J a wa b
M a s s a b u l a n , M b = 7 , 4 10 2 2 k g , j a ra k b u l a n ke b u m i a d a l a h r b = 3 8 4 . 4 0 4 k m
(7,41022 ) (3,84108 )2
= 1,1 10 4 0 kg m 2 .
633
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
2
Tb
2
2,38106
= 2,64 10 - 6 rad/s
1
K 2 I 2
1
2 (1,11040 ) (2,64 106 )
2
= 3,8 10 2 8 J
2rb
v
Tb
2 (3,84
108 )
2,38106
= 1.014 m /s
634
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1
K Mb v 2
2
1
2 (7,4 1022 )
(1.014)2
= 3,8 10 2 8 J
Sumbu
m1 mn
r2
m2
r1
rn
Gambar 9.4 Sistem partikel yang terdiri dari sejumlah partikel dengan massa berbeda-beda dan jarak yang
berbeda-beda dari sumbu.
635
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
I 1 m r1 21 (9.5 a
)
I 2 m r2 22 (9. 5b
)
…
I n m rn2 n (9.5c)
I I1 I 2 ... I n
n
(9. 6)
Ii i1
x ri sini
kˆ i
r
636
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
mi
Sumbu
i
r
I i m xi 2
2
mi kˆ i (9 .7)
r
J i k a s u m bu putar sejajar dengan vektor sembarang maka vaktor
R
satuan searah s u m bu putar adalah
R
Rˆ R
637
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
x Rˆ i
r
I i m xi 2
2
mi Rˆ i
r
R i 2
mi (9 .8)
rR
Contoh 9 . 3
S ebu a h titik m as sa 0,1 kg berada pada vektor posisi r 7iˆ 2 ˆj kˆ
meter.
pula Tentukan
momen momen
inersia inersias uterhadap
terhadap s usejajar
m bu yang m bu x,dengan
s u m bu vektor
y, s u m bu z.
Tentukan
R 3i 4 j
ˆ ˆ
.
J a wa b
iˆ r iˆ (7iˆ 2 ˆj kˆ)
0 2kˆ ˆj
iˆ r
22 (1)2
5m 638
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
0,1
5 2
= 0,5 kg m 2
ˆj r ˆj (7iˆ 2 ˆj kˆ)
7 ˆj iˆ 2 ˆj ˆj ˆj kˆ
7kˆ 0 iˆ
ˆj r 12 (7)2
50 m
0,1 50 2
kˆ r kˆ (7iˆ 2 ˆj kˆ)
7kˆ iˆ 2kˆ ˆj
kˆ kˆ
7 ˆj 2iˆ 0
kˆ r (2)2 639
72
53 m
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
0,1
53 2
= 5,3 kg m 2
Momen inersia terhadap s u m b u yang sejajar .
R
4iˆ 3 ˆj 22kˆ
2 2 2
Rr 4 (3) (22) 509 m
IRx m 32 42 5
R2
R2 r
0,1
2 509
25
2
= 2,036 kg m 2
640
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
m 2 , m 3 , … , m i , … . J a r a k te g a k l u r u s elem en m a s s a ke s u m b u
p u t a r a d a l a h r 1 , r 2 , r 3 , … , r i , … . . M o m e n inersia b e n d a k o n t i n u d a p a t ditulis
sebagai
I mrr2 2 11 m
2 2
r 2 ...
i i
mNrN2 ... m
N
m i ri2 (9 .9)
i1
m1
r1
r2
m2
m3
r3
ri mi
Gambar 9.6 Benda kontinu dibagi atas elemen-elemen kecil. Tiap elemen dapat dipandang sebagai benda
titik. Jumlah elemen adalan N yang nilainya menuju tak berhingga.
641
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
mi
dm
ri
r
N
i1 (...)
(..)
(9.10)
I r 2dm
Contoh 9 . 4
Batang dengan panjang L memiliki rapat m assa per satuan panjang yang
konstan. S ebua h su m bu putar yang tegak lurus batang dipasang pada
jarak a dari salah satu ujung batang. Berapa momen inersia terhadap
s u m b u tersebut?
642
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
R R2 R1 R
R R
I M (a 2 b2 ) I 2MR2 / 5 I 2MR2 / 3
L L
J a wa b
643
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Sumbu
dx
x = -a x = L-a
x
La
I x2 dm
a
La
x2 dx
a
La
x2 dx
a
La
1
x3
3 a
(L a)3 3 (a)3
1 1
3
644
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1
(L a)3 a3
3
Karena m assa jenis batang konstan maka massa batang adalah M = L.
Dengan demikian, momen inersia dapat ditulis sebagai
1 L
I 3 L (L a)3 a 3
1M
3 L
(L a) a 3 3
I
1M
3 L
(L 0) 0
3 3
1M
3 L
L 3
1
3 ML2
I
1M
3 L
(L L / 2) 3
(L / 2)3
645
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1 M L3
3 L 4
1
12ML2
Contoh 9 . 5
J a wa b
Sumbu
dx
x=L
x
646
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L
I x2 dm
0
L
x 2 (
bx)dx 0
0
L (0 x
bx )dx 2
3
0 L
1 3
4
1
4 0
3
1 1
0 L3 bL4
3 4
647
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Sumbu sejajar
dm
x
Gambar 9.10 Menentukan momen inersia pada sumbu sembarang yang sejajar dengan sumbu pusat
massa.
I pm x dm
2
I (x D)2 dm
648
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
x 2 dm 2D xdm D2 dm
Contoh 9 . 6
J a wa b
I
I pm
649
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
bola adalah
I IPM MD
2
2 7
MR2 MR2 MR2
5
5
I
Rg (9.12)
M
650
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Sumbu
I
Diubah menjadi
titik massa
Rg
Gambar 9.13 Ilustrasi untuk mendefinsikan jari-jari girasi. Benda besar diperas menjadi sebuah titik dan jarak
titik dari sumbu agar momen inersianya tetap merupakan jari-jari girasi.
651
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Contoh 9 . 7
J awa b
(2 / 5)MR2
Rg
M
2R
5
i) Kita u bah -ubah gaya yang bekerja pada benda yang s am a dan
pada jarak yang sa m a dari s u m bu rotasi dan amati efeknya (Gambar
9.14).
652
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
F2
F1
sumbu sumbu
Gambar 9.14 Gaya yang bekerja pada benda diubah-ubah tetapi semua besaran lain dipertahankan
konstan.
Kita akan amati bahwa makin besar gaya yang diberikan m aka percepatan
rotasi akan makin besar. Ini berarti makin besar gaya maka torka makin
besar. J a d i kita dapatkan kesebandingan
F
ii) Kita u bah - u bah jarak tempat gaya bekerja dari s u m bu rotasi tetapi
mempertahankan besar gaya (Gambar 9.15). Amati apa yang akan
didapat.
F F
r1 r2
sumbu sumbu
Gambar 9.15 Jarak dari sumbu ke lokasi tempat gaya bekerja diubah-ubah tetapi semua besaran lain
dipertahankan konstan.
653
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Kita akan amati bahwa makin besar jarak dari s u m b u maka percepatan
rotasi akan makin besar. Ini berarti makin besar jarak tempat kerja gaya
ke s u m bu rotasi maka torka makin besar. J a d i kita dapatkan
kesebandingan
r
= 90o = 0o
F
sumbu sumbu
Gambar 9.16 Sudut antara gaya dan vektor penghubung gaya dari sumbu pusar ke gaya diubah-ubah tetapi
semua besaran lain dipertahankan konstan.
Kita akan amati bahwa makin tegak lurus gaya dengan vektor penghubung
s u m b u rotasi dengan gaya m aka percepatan rotasi akan makin besar. Ini
berarti makin tegak lurus gaya dengan vektor penghubung s u m bu rotasi
dengan gaya maka torka makin besar. Besar yang memiliki nilai makin
besar jika sudut makin tegak lurus adalah sin . J a d i kita dapatkan
kesebandingan
sin
654
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
bekerja ke rum bu putar, dan sebanding dengan sinus sudut antara vektor
posisi gaya bekerja dan vektor gaya sendiri. Dengan demikian kita
dapatkan persamaan torka sebagai berikut
rF sin (9 .13
)
r
(9 .14
F )
Contoh 9 . 8
Tentukan momen gaya yang bekerja pada benda yang sedang bergerak
jatuh saat sudutnya 30 o terhadap horisontal. Panjang batang adalah 1,2
meter dengan massa per satuan panjang = 25 kg/m.
J awa b
r
30o
W
Gambar 9.17 Gambar untuk
contoh 9.8
655
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
r iˆ0,6cos 30o ˆj0,6sin
30o
0,3iˆ 0,3 2 ˆj m
W mgkˆ (L)gkˆ
(251,2) 9,8kˆ
294kˆ N
Momen gaya
r
W
0,3iˆ 0,3 2 ˆj
(294kˆ)
88,2iˆ kˆ 88,2 2 ˆj
kˆ
9.6 MomenGaya
88,2 ˆj Total
88,2 2iˆ Nm
J i k a pada sebuah benda bekerja sejumlah gaya secara bersamaan,
maka momen gaya total merupakan jumlah vektor dari momen gaya yang
dihasilkan oleh masing-masing gaya.
656
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Seperti tampak pada Gam bar 9.18 momen gaya yang dihasilkan oleh
masing-masing gaya adalah
r
1 1
F1
r
2 2
F2
r
i i Fi
1
r1
F1
ri
Fi F2
r2
i
2
Gambar 9.18 Sejumlah gaya bekerja serantak pada sebuah benda. Perhatkan baik-baikpenentuan sudut
antara vektor r dan vektor F.
657
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1 r1F1 sin1
2 r2 F2 sin2
i ri Fi sini
(9.1 6
)
I
dengan I momen inersia sistem benda dan percepatan sudut rotasi.
Persamaan (9.16) merupakan ungkapan h u ku m II Newton untu k gerak
rotasi yang bentuknya sangat mirip dengan ungkapan h u k u m yang s am a
u ntu k gerak translasi.
F F(r)rˆ (9.17)
Dengan F(r) adalag besarnya gaya dan rˆadalah vektor satuan arah radial.
Posisi benda setiap saat selalu dapat ditulis
(9.18)
r
rrˆ
Dengan demikian momen gaya yang dihasilkan gaya sentral adalah
r
rrˆ F(r)rˆ
rF(r)rˆ rˆ = 0
Ingat perkalian silang vektor yang s am a nol karena sudut antara keduanya
nol.
659
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
http://dcab.12.forumer.com http://dcab.12.forumer.com
Gambar 9.19 (kiri atas) Di jalan berlumpur ban mobil sangat mudah selip dan (kanan atas) salah satu akibat
selip adalah kecelakaan di mana mobil tidak dapat dikendalikan dan menabrak sesuatu. Di jalan yang licin di
mana kendaraan mudah selip dipasang tanda seperti pada gambar bawah. Ketika melihat tanda ini
pengendara harus hati-hati dan menurunkan kecepatan mobil.
660
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
gesekan kinetik baru terjadi pada roda yang selip karena ada gerak relative
antara permukaan jalan dan permukaan roda.
R
fs
squidoo.com
Gambar 9.20 Gaya gesekan antara roda dengan jalan menyebabkan perputaran roda
fsR (9 .19
)
M i s a l k a n m o m e n inersia roda te r h a d a p p u s a t m a s s a a d a l a h I pm m a k a
percepatan sudut rotasi roda terhadap pusat m assa adalah
661
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
f sR (9.20
I pm I pm )
( s N )R (9. 21
I pm )
maks s NR (9. 22
I pm )
662
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
i) a amaks
i) a amaks
otosia.com maslasno.blogspot.com
Gambar 9.21 (kiri) ban untuk kendaraan yang beroperasi di jalan licin dan (kanan) ban kendaraan umum
yang bergerak di jalan raya.
663
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1
K trans Mv2pm (9. 23
2 )
d e n g a n M m a s s a b e n d a d a n v pm l a j u p u s a t m a s s a .
2
1 (9. 24
K rot 2 I pm pm
)
Dengan demikian energi kinetik total benda tegar yang sedang bergerak
adalah
664
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
(9. 25
K tot K trans K rot
)
pm
vpm
pm
Gambar 9.22 Secara umum gerakan benda tegar merupakan gabungan gerak translasi pusat massa dan
gerak rotasi terhadap pusat massa. Dengan demikian, energi kinetik benda tegar merupakan jumlah energi
kinetik translasi pusat massa dan energi kinetik rotasi terhadap pusat massa.
Contoh 9 . 9
Jawab
2K 2
I = 6 kg m 2
300 102
2
J a ra k benda ke s u m bu rotasi
665
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
I 6
r =2m
m
1,5
Kecepatan translasi benda
v r 10 2 = 20
m /s
Contoh 9 . 1 0
J a wa b
3
I pm 5 MR2
3
5 25,0 (0,12)2 = 0,216 kg m 2
1
K trans Mv2pm
2
1
2 25,0 32 = 112,5 J
666
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
2
1
K rot 2 I pm pm
1
2 0,216 252 = 67,5 J
poros
Gambar 9.23 Skema roda terbang. Roda terbang terdiri dari silinder yang memiliki massa sangat besar dan
dapat berotasi bebas pasa poros yang memiliki gesekan sangat kecil.
668
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Gambar 9.24 Gaya yang sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada benda hanya menimbulkan
rotasi tanpa menimbulkan perpindahan pusat massa.
Wmomen (9. 26
)
669
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
(9. 27
Wmomen K rot
)
dWmomen d
Id
d
I dt d
679
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
d
Id dt
Id
2
Wmomen Id
1
2
I d
1
2
1
I 2
2 1
1 2 1 2
I2 I1
2 2
Krot
671
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
energi kinetik rotasi. Dengan demikian, teorema kerja energi yang lebih
u m u m menjadi
(9.2 8
W gaya Wmomen K trans K rot
)
v
tradekorea.com devi-kunyai.blogspot.com
Gambar 9.25. Roda yang dipasang di mesin balancing (kiri) hanya memiliki energy kinetik rotasi. Pusat
massa roda tidak bergerak, tetapi berada pada poros yang tetap. Roda yang digelindingkan di jalan (kanan)
melakukan rotasi sekaligus translasi (poros mengalami perpindahan). Energi kinetik total roda sama dengan
jumlah energy kinetik rotasi dan translasi. Pada mesin balancing, roda hanya mendapatkan momen gaya.
Ketika akan mengglinding, roda mendapatkan momen gaya dan gaya sekaligus.
672
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L (9. 29
I )
Sifat momen inersia pada gerak rotasi serupa dengan sifat m assa
(inersia) pada gerak translasi. Sifat memomentum sudut pada gerak rotasi
serupa dengan sifat momentum pada gerak translasi. Karena sifat-sifat
yang serupa tersebut maka persamaan-persamaan yang berlaku pada
gerak translasi dapat langsung digunakan pada gerak rotasi dengan
mengganti besaran yang setara pada d u a jenis gerakan tersebut. Tabel 9.1
adalah rangkuman besaran setara tersebut.
Tabel 9.1 Besaran setara pada gerak translasi dan rotasi dinyatakan dalam notasi
skalar
Gerak translasi Gerak rotasi
Posisi, x Sudut,
673
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L (9. 30
t )
d
r p dr
p
dp
r dt dt dt
674
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
v p rdt
dp
1
dp
(mv) p r
m
dt
1 dp
p p silang
Karena perkalian r vektor yang s am a hasilnya nol maka s u ku
pertama di ruas kanan hasilnya dt
m nol. S u k u kedua di ruas ka nan adalah
perkalian silang vektor posisi dan gaya. J a d i kita dapat menulis
r p
d
r
dt F
atau
d r (9.31
dt )
p
(9.32
Lrp )
675
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Lrp (9.33
sin )
p
Sumbu rotasi r
Gambar 9.26 Benda yang memiliki momentum linier p dan bergerak dalam jarak r dari sumbu rotasi
menghasilkan momentum sudut.
676
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
terjadi jika arah gerak benda tegak lurus verktor jari-jari. Dalam kondisi
gerak demikian, = 90 o atau sin = 1 sehingga L = r p. Sebaliknya, jika
arah gerak benda menuju atau menjauhi su m bu rotasi ( = 0 atau = 180o )
maka sin = 0 sehingga L = 0.
L
0
t
9.18 Gasing
Sekarang kita akan mencoba membahas teori tentang gerakan
gasing. Kalau kita perhatikan gerakan gasing maka tampak bahwa di
samping berputar terhadap s u m bu , gasing juga berputar terhadap arah
vertikal (Gambar 9.27). Ini terjadi ketika s u m bu gasing tidak dalam posisi
vertikal dan sering diamati jika kecepatan putar gasing sudah kecil.
Permukaan yang dibentuk oleh s u m b u gasing yang berputar membentuk
selubung kerucut (Gambar 9.28). Bagaimana menjelaskan fenomena ini?
677
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 9.27 Ketika gasing berputar maka sumbu gasing berpresisi mengelilingi garis vertikal. Bidang yang
disapu sumbu gasing membentuk selubung kerucut (Gambar diperoleh dari frame youtube:
www.youtube.com/watch?v=9nBhMIZ57Xk&spfreload=10)
L I (9 .34
)
Momentum sudut hanya akan berubah jika ada momen gaya luar yang
bekerja pada gasing. Momen gaya tersebut disumbang oleh gaya gravitasi
bumi. J i k a vektor pusat massa gasing diukur dari titik sentuh gasing
dengan lantai adalah R maka momen gaya yang bekerja pada gasing
adalah
(9 .35
R W )
678
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Gambar 9.28 Sumbu gasing yang berputar akan bepresisi sekitar garis vertikal dan membentuk sulubung
kerucut (Sumber gambar: visitbelakangpadang.wordpress.com)
RW sin(180o )
RW sin (9 .36
)
Arah momen gaya sama dengan arah putar sekrip ketika diputar dari
vektor posisi ke vektor gaya berat. Ini berarti arahnya menyinggung
lingkaran yang mengelilingi s u m bu vertikal.
679
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L
R 180o -
W
Gambar 9.29 Jika gasing dengan arah vertikal membentuk sudut maka vektor posisi pusat massa gasing
dengan gaya gravitasi membentuk sudut 180o - . Pada gambar di atas, arah momen gaya adalah
menembus kertas ke arah belakang.
L
t
atau
L (9 .37
t )
680
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L
L L'
Gambar 9.30 Perubahan arah momentum sudut selama t akibat adanya momen gaya yang bekerja pada
gasing.
L
(9 .38
L
)
L t
RWt (9 .39
sin )
681
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
RWt sin
I
p
t
RW sin (9.40
I )
Perhatikan Gam bar 9.31. Gam ba r atas kiri adalah gasing yang
sedang berputar dengan kecepatan sudut tinggi (berputar cepat) dan
gambar bawah kiri adalah gasing yang berputar dengan kecepatan sudut
rendah (berputar lambat). Momentum sudu t gasing sebanding dengan
kecepatan sudut. Maka momentum sudu t gasing pada gambar atas lebih
besar daripada gasing pada gambar bawah.
682
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Lm I
L I
La 0
La I
L I
La 0
Gambar 9.31 (atas kiri) gasing yang berputar cepat dan (bawah kiri) gasing yang berputar lambat. (kanan
atas dan bawah) adalah gasing yang berhenti.
683
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Lm
t
Karena momen gaya sebanding dengan gaya maka gaya yang diperlukan
u ntu k menjatuhkan gasing yang sedang berputar sebanding dengan
momentum sudut gasing. Ini berarti gaya yang diperlukan u ntu k
menjatuhkan gasing sebanding dengan kecepatan rotasi gasing.
mv2
Fs (9.41
R )
dengan m massa motor dan pembalap, v laju motor, dan R adalah jari-jari
lintasan. Pada titik pusat massa motor dan pembalap juga bekerja gaya
gravitasi ke bawah sebesar
W mg
684
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Fs
W
Gambar 9.32 Gaya yang bekerja pada motor saat melewati tikungan (gambar diperoleh dari
www.motorsport.com)
RW sin(900 ) RF sin(180o )
s
mv2
Rmg cos R sin 0
R
atau
gR (9.43
tan
v2 )
686
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
N1 W/2 N2
N2 cos 60 o
Pusat rotasi
N2 N1
Tumit adalah pusat rotasi
60 o
10 cm
F
W/2
60 o
2,5 cm 12 cm 4 cm 6 cm
Gambar 9.33 (kiri) Foro sinar-X kaki yang mengenakan sepatu alas datar dan kanan adalah foto sinar-X kaki
yang mengenakan sepatu high heels. Dari gambar tersebut saya buat skema gaya yang bekerja yang
angkanya bisa sedikit meleset (sumber gambar: www.alamy.com dan www.washingtonpost.com)
Perhatikan Gam bar 9.33 yang merupakan foto sinar-X kaki yang
menggunakan sepatu biasa (alas datar) dengan sepatu/sandal high heels.
Kita mulai dengan mengkaji gambar kiri yang yaitu kaki yang mengenakan
sepatu alas datar. Karena telapak kaki agak melengkung maka kita
687
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
asumsikan bahwa yang menapak lantai hanya tumit dan bagian depan
bawah kaki. Kita asumsikan jarak kedua tempat tersebut adalah 12 c m .
J a ra k tersebut bisa bervariasi u ntu k orang yang berbeda. Orang yang
tubuhnya tinggi um u m nya memiliki jarak yang lebih panjang.
b a w a h k a k i (N1). D e n g a n a t u r a n ke s e t i m b a n g a n ga ya m a k a
W (9.44
2 N N
1 2
)
m o m e n gay a k a re n a m el a l ui s u m b u . G a y a N 1 m e n g h a s i l k a n m o m e n gay a
W
0,12 N1 0,025 2
atau
W (9 .46
N 2 2 N 1 = 0,396 W
)
688
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
F 1 N cos
60o
Artinya, gaya pada sambungan tulang kaki hanya 0,052 kali berat tubu h.
W
N1 N cos
2 60 o (9 .47
2 )
W
0,02 0,132 N coso
60 2
atau
0,02
N 2 W = 0,077 W (9 .48
2 )
0,13
689
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
W
N1 N2cos 60o
2
W
2 0,077W 0,5 = 0,462 W
Karena saat mengenakan high heels hampir tegak, khususnya high heels
yang sangat tinggi, m aka gaya yang dialami ruas kaki hanya sedikit lebih
kecil d ar ipa da gaya N 1 . K a l a u k ita a p r o k a s i m a i k a n s a m a , m a k a gaya ya n g
ruas tulang kaki kira-kira
F 0,462
W
690
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Sifat elastis tidak hanya dimiliki oleh pegas, tetapi juga oleh bahan
lainnya. Hampir semua bahan memperlihatkan sifat elastisitas. Ada
bahan yang sangat elastis seperti karet dan ada yang kurang elastis
seperti keramik. Sifat elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali
ke bentuk semula ketika gaya yang bekerja pada benda dihilangkan.
Kawat besi yang ditarik dengan gaya tertentu mengalami pertambahan
panjang, dan jika gaya yang bekerja pada kawat tersebut dilepaskan,
maka panjang kawat besi kembali ke semula.
Modulus Young
L (9 .49
L )
L L (9 .50
)
691
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L0 L
FA (9 .51
)
(9 .52
Y = konsntant
)
692
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
enu lis
F/A
Y
L / L
atau
F
YA (9 .53
L
L )
YA (9 .54
k
)
L
Contoh 9 . 1 1
Jawab
693
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1W 50
= 8 10 - 5
Y Y A (200 109 )(3,14
10 )
6
L L (8105 ) 4 = 3,2 10 - 4 m
Modulus Geser
694
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L
A
F
695
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L L (9.55
)
L L (9 .56
)
FA (9. 57)
atau
696
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
(9 .58
G = konstan
)
F/A
G
L / L
atau
F
GA
L
(9 .59
)
GA (9 .60
k
)
L
Modulus Volum
697
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
P P
Gambar 9.37 Benda mengalami penyusutan volum ketika dikenai tekanan dari
segala arah
V Vo P (9 .61
)
1 (9 .62
V BV oP
)
698
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Contoh 9 . 1 2
J a wa b
P = P’ – P o = 1 0 0 – 1 = 9 9 a t m = 9 9 10 5 N / m 2 = 9 , 9 10 6 N / m 2
1
1 (103 ) (9,9 106 ) 5 106 m 3 .
V BV oP 2 109
Sususan Kawat
Su s u n a n Kawat Se ca ra Seri
Ka wa t a t a s b e r t a m b a h s e j a u h L 1
Ka wa t b a w a h b e r t a m b a n s e j a u h L 2
Pe r t a m b a h a n p a n j a n g699
total s u s u n a n k a wa t a d a l a h L = L 1 + L 2 .
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
k1
L10 k1
L10+L1
k2
L20
L20+L2 k2
700
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
W k efL W (9 .65
atau L k
ef )
L L1 L2
kita dapatkan
W W W
k k
1 2
kef
701
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
1 1 1 (9 .66
k k2
kef 1 )
Contoh 9 . 1 3
Jawab
1 1 1
k k2
1
kef
1 1
800 400
1 2 3
800 800 800
atau
702
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
Su s u n a n Paralel
B e r d a s a r k a n h o k u m H o o ke , m a k a
F2 k 2 L (9 .68
)
W kef L (9 .69
)
Karena gaya ke bawah dan jumlah gaya ke atas pada beban harus sa m a
maka
W F1 F2
atau
kef L k1L k 2 L
kef k1 k 2 (9.70
)
703
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
L0 k1 k2 L0 k1 k2
L
Gambar 9.39 Dua kawat yang tersusun secara parallel. (kiri) sebelum diberi beban dan (kanan) setelah diberi
beban
W kef L (9 .69
)
Karena gaya ke bawah dan jumlah gaya ke atas pada beban harus s am a
maka
704
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
W F1 F2
atau
kef L k1L k 2 L
kef k1 k 2
(9.70)
Contoh 9 . 1 3
Jawab
705
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
2 2 3,14 = 0,17 s .
T
36,5
Soal-Soal
1) Gambar 9.40 adalah skema molekul karbon monoksida. J a ra k antara
du a atom adalah 1,128 angstrom. Tetukan momen inersia moleul
tersebut terhadap pusat m as sa .
1,128
Atom karbon A Atom oksigen
A B
120o
707
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
10) S ebu a h motor kecil memiliki momen gaya output m aksim um 4,0 10 - 3
N m . Motor tersebut digunakan u ntu k memutar cakram yang memiliki
massa 2,0 kg dan jari-jari 15 c m . (a) Berapa percepatan sudut cakram
yang dapat dihasilkan motor? (b) Berapa waktu yang diperlukan u ntu k
memutar cakram hingga mencapai kecepatan sudut 1 rev/menit?
12) Berapa energi kinetik rotasi roda yang berotasi dengan kecepatan
sudut 3,0 rev/s jika momen inersia roda adalah 0,8 kg m 2 ?
13) Berapa laju bola pejal yang dilepaskan dari keadaan diam di puncak
bidang miring saat bola tersebut mencapai dasar bidang. Massa bola
adalah M dan jari-jarinya adalag R . Tinggi ujung bidang mioring adalah
H dan membentuk sudut elevasi . Anggap tidak terjadi slip selama
bola bergerak.
14) S ebu a h bola bowling meluncur ke atas pada permukaan bidang miring
dengan laju awal 3,0 m / s . Bola tersebur tepat berhenti di ujung atas
bidang miring. Berapakah ketinggian bisang miring diukur dari dasar?
15) Cari energi kinetik rotasi, translasi, dan energi kinetik total sebuah
bola bowling yang massanya 7,0 kg dan diameter 18 c m jika bola
tersebut menggelinding sempurna dengan laju 8,0 m /s
16) Bagian yang berotasi sebuah motor memiliki m assa 0,9 kg dan jari-jari
girasi 2,2 c m . Ketika berputar tanpa beban, motor memiliki laju rotasi
3200 rev/menit. Ketika kontak dimatikan, motor tersebur berhenti
setelah melakukan 400 kali rotasi penuh. Berapa besar momen gaya
gesekan yang bekerja pada bagian motor yang berputar tersebut?
708
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
17) Berapa momentum sudut sebuah cakram pejal yang merotasi dengan
kecepatan su dut 20 rev/s jika jari-jari cakram 5,0 c m dan m assanya
1,5 kg?
18) J i k a koefisien gesekan statik antara roda kendaraan dan lantai adalah
0,75, hitung momen gaya yang dihasilkan mesin pada roda agar terjadi
slip antara roda dengan lantai. Jari-jari roda adalah 33 c m , m assa
mobil adalah 1080 kg, dan jumlah roda mobil ada 4.
19) Tentukan jari-jari girasi cakram pejal yang memiliki jari-jari R apabila
s u m bu berada pada tepi cakram.
23) S ebua h drum yang penuh berisi pasir menggelinding dengan laju 4,0
c m /s . Massa drum beserta isinya adalah 70 kg dan diameternya adalah
50 c m . Cari energi kinetik rotasi, translasi, dan energi kinetik total
drum.
24) S ebua h bola dan silinder memiliki massa dan jari-jari yang s am a .
Keduanya dilepaskan pada posisi yang s am a dari sebuah bidang miring.
Yang m ana yang mencapai dasar bidang miring lebih cepat? Yang mana
yang memiliki laju lebih besar saat sampai di dasar? Yang m ana yang
memiliki energi kinetik total lebih besar saat sampai di dasar? Yang
m ana yang memiliki energi kinetik translasi lebih besar saat sampai di
dasar?
709
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
mencapai dasar bidang miring lebih awal? Bola m ana yang memiliki
laju lebih besar saat di bidang miring?
26)Tiga b u a h pe ga s m a s i n g - m a s i n g d e n g a n k o n s t a n t a k 1 = 2 0 0 N / m , k 2 =
400 N/m, dan k3 = 500 N/m disusun secara parallel untuk
menggantung sebuah beban yang bermassa 2,2 kg. Panjang ke tiga
pegas sa m a, yaitu 20 c m . Hitunglah a) Panjang pegas setelah benda
digantungkan dan benda tidak berosilasi, b) J i k a beban disimpangkan
sejauh 2 c m dari posisi keseimbangan baru kemudian dilepaskan,
berapa periode osilasi beban?
28) S ebu a h pegas yang memiliki konstanta 400 N/m berada di atas bidang
datar yang licin. Aalah satu ujung dikaitkan pada dinding dan pada
ujung lainnya diikatkan benda bermassa 800 g. S aa t berada di posisi
seimbang, tiba-tiba benda didorong dengan kecepatan awal 0,5 m /s .
Tentukan a) Kecepatan pegas sebagai fungsi waktu, b) Simpangan
benda sebagai fungsi waktu, c) Percepatan osilasi benda sebagai fungsi
waktu.
29) Tali nilon pada raket tertarik dengan gaya 250 N. J i k a diameter tali 1,0
m m , berapa pertambahan panjang tali jika panjang mula-mula 30 c m ?
Modulus Young nilon adalah 5 10 9 N/m 2 .
30) S ebu a h silinder marmer yang meminili luas penampang 2,0 cm2
menahan beban 25 000 kg. (a) Berapakah stress yang dialami marmer
tersebur? (b) Berapakah strain maremer tersebut? (c) Berapa
pengurangan tinggi silinder jika tinggi mula-mula adalah 12 m ?
31) S ebu a h tiang baja yang memiliki luas penampang 0,15 m 2 digunakan
untu k menyangga secara vertikal sebuah papan reklame yang memiliki
massa 2 000 kg. (b) Berapakah stress pada tiang tersebut? (b) Berapa
strain tiang tersebut? (c) J i k a tinggi tiang 9,5 m , berapa perubahan
panjang tiang dari panjang semula?
32) S a tu liter alcohol dalam kantong yang fleksibel dibawa ke dasar lautan
di m a na tekanan sa ma dengan 2,6 10 6 N/m 2 . Berapakah volume
alcohol di dasar laut tersebut?
710
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
a) Konstanta pegas
39) Kabel aluminium memiliki diameter 1,5 m m dan panjang 5,0 m . Kabel
tersebut kemudian digunakan u ntu k menggantung benda yang
memiliki massa 5,0 kg. modulus Young aluminium adalah Y = 7 10 1 0
N/m 2 .
711
Bab 9 Benda Tegar dan Elastisitas
712