Beranda
CuapCuap
RSS
hal yang berkaitan dengan ginjal
friendship tips
14 Votes
Kelarutan CaCl2 dalam air pada 0C adalah sekitar 5,4 molal. Jika Kb = 1,86C, maka
berapakah penurunan titik beku larutan CaCl 2 0,54 molal? Jawab: Diketahui : [CaCl2] =
0,54 m ; Kb = 1,86C ; n = 3 Ditanya : Tb = ? Misalkan = 0,9,maka: Tb = m . Kb [1 + (n
1) ] = (0,54) (1,86) [1 + (3 1) (0,9)] = 2,8C 3
Tekanan uap jenuh air pada 100C adalah 760 mm Hg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan
glukosa 10% pada 100C? (H = 1; C = 12; O = 16) Jawab: Misal berat larutan = 100 gram,
maka: Glukosa (C6H12O6) = 10% x 100 gram = 10 gram = = 0,056 mol Air (H2O) = 90% x
100 gram = 90 gram = = 5 mol Tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut,
sehingga: P = XAir . P = (0,99) (760 mmHg) = 752,4 mm Hg
Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air untuk larutan 9% (m/m) glukosa dalam air, jika
diketahui tekanan uap air 20C adalah 17,54 mm Hg! Jawab: Misal berat larutan = 100 gram,
maka: Glukosa (C6H12O6) = 09% x 100 gram = 09 gram = = 0,05 mol Air (H2O) = 91% x
100 gram = 91 gram = = 5,06 mol
Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukanlah titik didih
larutan! (Kd air = 0,52C) Jawab: 18 gram glukosa = = 0,1 mol molalitas glukosa = 0,1 x =
0,2 molal Kenaikan titik didih: Td = Kd x m = (0,52) (0,2) = 0,104C Titik didih larutan: Td
larutan = Td + Td pelarut = 100 + 0,104 = 100,104C
2. Dalam 250 gram air terlarut 18 gram suatu zat. Titik didih larutan ini adalah 100,208C.
Tentukanlah massa molekul relatif zat terlarut tersebut! (Kd air = 0,52C) Jawab: Kenaikan
titik didih: Td = Td larutan Td pelarut = 100,208 100 = 0,208C Massa molekul relative
Tentukanlah titik beku larutan 6,4 gram naftalena dalam 100 gram benzena. Titik beku
benzena murni adalah 5,46C dan tetapan penurunan titik beku molal benzena (K b) adalah
5,1C! (H = 1 ; C = 12) Jawab: 6,4 gram C10H8 = = 0,05 mol molalitas benzena = 0,05 x =
0,5 molal Penurunan titik beku: Tb = Kb . m = (5,1) (0,5) = 2,25C Titik beku larutan: Tb
larutan = Tb pelarut Tb = 5,46 2,25 = 2,91C
Berapakah tekanan osmotik larutan sukrosa 0,0010 M pada 25C? Jawab: T = 25C + 273 =
298 K =C.R.T = (0,0010) (0,082) (298) = 0,024 atm = 18,24 mmHg
Hitung kemolalan larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 100 g NaOH dalam 0,5 kg
H2O.
Jawab :
Jumlah mol NaOH = 100 g NaOH
40 g/mol
= 2,5 mol NaOH
m = 2,5 mol
0,5 kg
=5m
1. berapakah kemolalan larutan yang d buat dengan mencampurkan 3 gr urea dengan 200 gr
air?
2. berapakah kemolalan larutan glukosa yang mempunyai 12 % massa glukosa (mr. 180) ?
Jawab :
1). Diketahui w = 3gr
mr = 60 (mr. Co (NH2)2) Urea C = 12, N=14, 0 = 16, H = 1
p = 200 gr
Ditanyakan m?
Jawab m = w X 1000
Mr p
= 3 X 1000
60 200
= 0,25
2). Diketahui mr = 180, dalam 12 % massa glukosa terdapat 12 gr dan massa air ( 100 12 )
= 88 gr
Ditanyakan m?
Jawab m = w X 1000
mr p = 12 X 1000
180 88
= 0,76
Tentukan kadar glukosa jika di ketahui fraksi mol glukosa sebesar 0,2
Jawab :
Xglukosa = 0,2
Xair = 1 0,2
= 0,8
Perbandingan glukosa : air = 0,2 : 0,8 = 2:8
Massa air = n . Mr
= 8 . 18
= 144gr
Massa glukosa = n . Mr
= 2 . 180 144gr + 360gr = 504gr
= 360gr
% glukosa = 360 X 100% = 71,43%
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan
dalam 90 gram air !
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
Jawab:
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
DP = Po. XA = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram garam dapur
(Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (bagi air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab:
Larutan garam dapur, NaCl(aq) > NaF+ (aq) + Cl (aq)
Jumlah ion = n = 2.
DTb = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.52 [1+1(2-1)] = 0.208 x 2 = 0.416oC
DTf = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.86 [1+1(2-1)] = 0.744 x 2 = 1.488oC
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan
dalam 90 gram air !
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
Jawab:
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
DP = Po. XA = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg
Soal No. 4
Larutan glukosa dalam air mendidih pada 100,36C. Jika Kb = 0,52 dan Kf = 1,86 maka
larutan tersebut akan membeku pada suhu...
A. 1,80C
B. 0,93C
C. 0C
D. 0,93C
E. 1,86C
Soal No. 5
Ke dalam 250 gram air dilarutkan 17,4 gram K2SO4. Jika Kb = 0,52C/molal, maka kenaikan
titik didih larutan tersebut adalah....
A. 0,21C
B. 0,31C
C. 0,42C
D. 0,62C
E. 0,83C
Soal No. 6
Pada suhu 27C, glukosa (Mr = 180) sebanyak 7,2 gram dilarutkan dalam air sampai volume
400 mL. Jika R = 0,082 L atm/mol K, maka tekanan osmotik larutan yang terjadi adalah....
A. 0,39 atm
B. 2,46 atm
C. 3,90 atm
D. 4,80 atm
E. 5,32 atm
Soal No. 7
Ke dalam 250 gram air ditambahkan 12 gram urea CO(NH2)2. Jika Kb air = 0,52oC, Kf air =
1,86C, dan Ar C = 12, N = 14, O = 16, H = 1, maka titik didih larutan adalah....
A. 100,208C
B. 100,312C
C. 100,416C
D. 100,524C
E. 100,615C
Soal No. 8
Ke dalam 250 gram air ditambahkan 12 gram urea CO(NH2)2. Jika Kb air = 0,52oC, Kf air =
1,86C, dan Ar C = 12, N = 14, O = 16, H = 1, maka titik beku larutan adalah....
A. 0,488C
B. 1,488C
C. 2,488C
D. 3,488C
E. 4,488C
Home
Kimia X
Kimia XI
Kimia XII
Kimia SMP
UN Kimia SMA
Kamus Reaksi
Bank Soal UN
Cari Artikel
partner-pub-4263 UTF-8
Search
Custom Search
Most Read
Latest
Kesetimbangan Kimia
Laju Reaksi
2013 No.31-35
Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang sifat koligatif larutan, kenaikan
titik didih, penurunan titik beku, tekanan osmotik larutan materi kimia 12 SMA.
Terkait sifat koligatif larutan baik diingat lagi rumus molalitas larutan:
Rumus molalitas.
Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut.
dimana:
m = kemolalan larutan
n = jumlah mol zat terlarut
a = massa zat terlarut
p = massa pelarut
Soal No. 1
Sebanyak 12,2 gram asam benzoat (Mr = 122) dilarutkan dalam 244 gram etanol. Tentukan
kenaikan titik didih etanol jika tetapan kenaikan titik didih etanol adalah 1,22 C/m
Pembahasan
Data:
a = 12,2 gram
Mr = 122
p = 244 gram
Kb = 1,22
Tb =.
Dari rumus kenaikan titik didih larutan
Sehingga
Soal No. 2
Asam benzoat dengan Mr = 122 sebanyak 15,25 g dilarutkan ke dalam 122 gram zat X
menyebabkan kenaikan titik didih sebesar 1,25 C. Besarnya tetapan kenaikan titik didih zat
X tersebut adalah.
A. 2,24
B. 1,83
C. 1,55
D. 1,22
E. 1,71
Pembahasan
Data:
a = 15,25 gram
Mr = 122
Tb = 1,25C
p = 122
Kb =.
Masih tentang kenaikan titik didih:
Soal No. 3
Zat nonelektrolit A sebanyak 1,29 gram dilarutkan dalam 100 gram CCl4 memberikan
kenaikan titik didih sebesar 0,645 C. Jika Kb pelarut 5,0, maka massa molekul relatif zat A
adalah...
A. 120
B. 100
C. 80
D. 60
E. 50
Pembahasan
Data:
a = 1,29
p = 100
Tb = 0,645C
Kb = 5,0
Mr =.....
Variasi dari rumus kenaikan titik didih, mencari Mr zat terlarut:
Soal No. 4
Ke dalam 250 gram air dilarutkan 8,7 gram K2SO4 (Mr = 174). Jika Kb air adalah
0,52C/molal, tentukan kenaikan titik didih larutan tersebut!
Pembahasan
Kenaikan titik didih untuk Larutan Elektrolit, gunakan rumus berikut:
Soal No. 5
Glukosa (Mr = 180) sebanyak 36 gram dilarutkan ke dalam air 500 gram air. Jika tetapan
penurunan titik beku molal air (Kf) adalah 1,86 C/molal, tentukan penurunan titik beku
larutan!
Pembahasan
Rumus penurunan titik beku Tf
Soal No. 6
Ke dalam 10 kg air dilarutkan garam dapur (NaCl) sebanyak 500 gram.
Tentukan :
a) penurunan titik beku larutan
b) titik beku larutan
(Kf = 1,86; Mr NaCl = 58,5)
Pembahasan
Data soal:
Larutan elektrolit (NaCl n = 2, = 1).
a = 500 gram
p = 10000 gram
Mr = 58,5
Tf =.....
Titik beku larutan =....
Penurunan titik beku larutan elektrolit. Gunakan rumus berikut:
Diperoleh:
a) penurunan titik beku larutan
Pembahasan
Data:
M = 0,0025
T = 27C = 300 K
=....
Tekanan osmotik larutan.
Soal No.9
Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa (Mr = 180) yang dibuat dengan melarutkan 10,8
gram glukosa dalam air hingga volumenya 400 mL pada suhu 27C. Gunakan R = 0,082 L
atm / mol K.
Pembahasan
Rumus tekanan osmotik larutan.
dimana:
= tekanan osmotik
M = molaritas larutan
T = suhu mutlak (K)
R = tetapan gas universal = 0,082 L atm/mol K
Jika volume diketahui dalam mL boleh gunakan rumus
T = 27C = 300 K
Mr = 180
=....
RSS
HOME
ARTIKEL
SOAL-SOAL
KOMPETISI
FORUM
WIKI
Navigation
Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat
terukur), tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut
murni yang volatil. Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang
mengandung zat terlarut non-volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut
dalam larutan. Hubungan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult:
tekanan uap dari pelarut di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi mol dari
pelarut, Xpelarut dengan tekanan uap dari pelarut murni, Ppelarut. Penurunan tekanan uap,
P, yaitu PpelarutPlarutan berbanding lurus terhadap fraksi mol dari Xterlarut.
.
.
2.
Titik didih dari suatu larutan adalah temperatur ketika tekanan uapnya sama dengan
tekanan eksternal. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh
keberadaan zat terlarut non-volatil, dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan
tekanan uap larutan hingga sama dengan tekanan eksternal. Jadi, keberadaan zat
terlarut dalam pelarut mengakibatkan terjadinya kenaikan titik didih; titik didih larutan, Tb,
lebih tinggi dari titik didih pelarut murni,Tb.Kenaikan titik didih, Tb, yaitu TbTb
berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana:
.
di mana Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal (dalam satuan C/m) dan m
adalah molalitas larutan.
3.
Pada larutan dengan pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, hanya partikel-partikel
pelarut yang dapat menguap dari larutan sehingga meninggalkan partikel-partikel zat
terlarut. Hal serupa juga terjadi dalam banyak kasus di mana hanya partikel-partikel
pelarut yang memadat (membeku), meninggalkan partikel-partikel zat terlarut
membentuk larutan yang konsentrasinya lebih pekat. Titik beku dari suatu larutan adalah
temperatur di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni. Pada
temperatur ini, dua fasapelarut padat dan larutan cairberada dalam kesetimbangan.
Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan dari tekanan uap pelarut, larutan
membeku pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut murnititik
beku larutan, Tf, lebih rendah dari titik beku pelarut murni, Tf. Dengan kata lain, jumlah
partikel-partikel pelarut yang keluar dan masuk padatan yang membeku per satuan
waktu menjadi sama pada temperatur yang lebih rendah. Penurunan titik beku, Tf, yaitu
TfTf berbanding lurus terhadap konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana:
di mana Kf adalah konstanta penurunan titik beku molal (dalam satuan C/m) dan m
adalah molalitas larutan.
4.
Tekanan Osmosis
Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu membran
semipermeabelmembran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat
dilewati partikel zat terlarutmaka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah
peristiwa perpindahan selektif partikel-partikel pelarut melalui membran semipermeabel
dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan
konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.
Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit kuat sedikit berbeda dengan sifat koligatif
larutan nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yang dapat terdisosiasi menjadi
ion-ion dalam larutan, misalnya satu unit senyawa CaCl 2 dapat terdisosiasi menjadi 3
partikel ketika dilarutkan, yakni 1 ion Ca 2+ dan 2 ion Cl .Oleh karena itu, perlu ikut
diperhitungkan faktor vant Hoff (i) pada perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit.
.
di mana n = jumlah ion yang terdisosiasi dari 1 unit formula senyawa ; = derajat
disosiasi senyawa.
.
.
Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan
Tekanan osmosis dari larutan KI 0,01 M pada 25C adalah 0,465 atm. Hitunglah faktor
vant Hoff untuk KI pada konsentrasi ini.
Jawab:
Referensi
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13 th edition). New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Chang, Raymond. 2010. Chemistry (10th edition). New York: McGraw Hill
Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications
(10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5 th
edition). New York: McGraw Hill
Judul Artikel: Sifat Koligatif Larutan
Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.
Alumni Kimia UI
Materi lainnya:
1.
Konfigurasi Elektron
2.
Struktur Atom
3.
Reaksi Redoks
Prev Post
Next Post
Kategori Pelajaran:
Bahasa Indonesia
Ekonomi
Fisika
Kimia
Matematika
Trigonometri
Logika Matematika
Rumus Trigonometri
Reaksi Redoks
Sistem Periodik Unsur
Hukum Newton
Kapasitor
Perdagangan Internasional
Kebijakan Fiskal
Sistem Ekonomi
Artikel Terbaru:
Kalimat Efektif
Tajuk Rencana
StudioBelajar.com merupakan portal belajar online kelas X XI XII SMA. Semua tim
pengembang StudioBelajar.com merupakan alumni Universitas Indonesia.
Media Belajar:
Artikel Ringkasan
Slide Presentasi
Video Belajar
Forum Diskusi
Kumpulan Soal
Mailing Address:
Telp/sms: 081376934946
Wa/Line: 089693967612
Email: diansinaga92@gmail.com
Portal Belajar Kelas X XI XII SMA - StudioBelajar.com
RSS
Back to Top