Anda di halaman 1dari 32

PERUBAHAN FASA

Prof. Drs. Sabirin Matsjeh Ph.D


Prodi. Biologi FAST UAD
PERUBAHAN FASA? Physical Changes
Perubahan fasa adalah perubahan fisik, dari suatu
wujud menjadi wujud lain , tetapi tidak terjadi
perubhan kimia misal sampel bubuk elemen besi
dan belerang. Dengan hanya mengaduk, campuran
terbentuk, tapi kedua elemen mempertahankan
sifat kimianya ( unsur tidak berubah ) .
Untuk memisahkan campuran, bisa digunakan alat
yang dapat terjadi perubahan fisik. Senyawanya
tidak berubah secara kimiawi , artinya struktur
kimianya tidak berubah. Es berubah menjadi air dan
apabila suhu ditingkatkanakanberubah menjadi
gas.namun rumusmolekulnya semua H2O.
2
Perubahan Fisika atau Kimia?
Physical and Chemical Changes
Perubahan fisika tidak mengubah komposisi atau
identitas dari substansi.
Larutnya gula
Pencairan es
dalam air

Perubahan kimia mengubah komposisi atau


identitas dari substansi-substansi yang terlibat.

hidrogen terbakar
di udara
membentuk air
3 1.5
SIFAT PADAT, CAIR DAN GAS
• GAS,
– terpisah jauh/tarikmenarik kecil
– Gerakan molekul cepat
– Perubahan tekanan /temp sangat besar
• CAIR
– Jarak lebih dekat /tarik menarik lebih besar
– Gerakan molekul lambat
– Perubahan P dan T lebih kecil
– Sifat mendekati padat (density 10% lbh kecil)
• PADAT
– Tarik menarik sangat besar/jarak sangat dekat
-Gerakan molekul sangat lambat
– Perubahan tekanan dan temp sangat kecil
KARAKTERISTIK UMUM PERUBAHAN FASA

• 1. terjadi perubahan ikatan intermolekuler


• 2. terjadi perubahan bentuk molekul
• 3. terjadi perubahan fisika
• 4. tidak terjadi perubahan kimia
• endotermis
• PADAT CAIR
• eksotermis
GAS
3
E3 5
4
E1 2

1 E2
ZAT ZAT
PADAT CAIR
6
1. Pelelehan
2. penguapan
3. Deposisi
4. Sublimasi
5. Pengembunan Perubahan fasa mematuhi hukum Hess
6. pengkristalan
E2 = E1 + E3
• 1. PENGUPAN :
• menurun/ melemahnya gaya tarik antarmolekul
( putusnya gaya intermolekul) sehingga lepas dari
permukaan cairan ke keadaan uap/gas pada titik
didihnya ( perubahan dari cair menjadi uap)
• 2. PENGEMBUNAN :
• Meningkatnya gaya intermolekul dalam cairan
sehingga menrunkan penguapan, dan molekul uap
kembali ke keadaan cair.
• Dalam ruang tertutup terjadi Kstb UAP-CAIR
• terjadi kesetimbangan dinamis
• 3. PELELEHAN :
• Peristiwa hancurnya (mulai mencair) kristal menjadi
cair pada susu titik lelehnya
• 4. PEMBEKUAN ( KRISTALISASI):
• Peristiwa Cairan mulai menjadi padatan pada titik
bekunya
• 5. MENYUBLIM :
• Perubahan langsung dari zat padat mulai menjadi uap
pada titik uapnya
• 6. DEPOSISI:
• Perubahan langsung dari uap menjadi padat
KONSEP DASAR PENGARUH ENERGI
PADA PERUBAHAN FASA
• enditermis
• PADAT CAIR
• eksotermis
• Banyaknya energi yang diperlukan untuk
perubahan endotermis sama dengan energi
yang dibebaskan untuk eksotermis dari semua
peristiwa reversible antara padat ke cair
seperti kesetimbangan di atas.
• Hal ini sesuai dengan Hukum Hess
• A change in state is called a phase change
• Evaporation is the change in state from
liquid to gas
• Sublimation is the change from solid to gas
• Both deal with the motion of molecules
• You have also probably noticed that the
evaporation of liquids produce a cooling
effect
Urutan
terkecil

Pengembunan
Penguapan
Urutan
terbesar
T2 > T 1
12.8
Kalor jenis (s)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 derajat Celcius.

Kapasitas kalor (C)suatu zat adalah jumlah kalor yang


dibutuhkan untuk menaikkan sejumlah zat sebesar 1 derajat
Celcius.

C = ms

Kalor (q) diterima atau dilepaskan:


q = msΔt
q = CΔt
Δt = tk. akhir- tk. awal

6.5
Tekanan uap kesetimbangan merupakan tekanan uap yang diukur
pada kesetimbangan dinamis pengembunan dan penguapan.
H2O (l) H 2O
(g)
Kesetimbangan Dinamis
Laju pengembunan = Laju penguapan

12.8
(a) The liquid begins to evaporate in the closed container. (b) Dynamic
equilibrium is reached when the rate of evaporation and condensation are
equal.
Sebelum Penguapan Kesetimbangan

12.8
Kalor jenis (s)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 derajat Celcius.

Kapasitas kalor (C)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan


untuk menaikkan sejumlah zat sebesar 1 derajat Celcius.

C = ms

Kalor (q) diterima atau dilepaskan:


q = msΔt
q = CΔt
Δt = tk. akhir- tk. awal

6.5
Kalor penguapan Molar (ΔHvap) merupakan energi yang dibutuhkan
untuk menguapkan 1 mol cairan.
Persamaan Clausius-Clapeyron
ΔHvap P = (kesetimbangan) tekanan uap
ln P = - +C
RT T = suhu (K)
R = konstanta gas (8,314 J/K•mol)

12.8
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan luar.

Titik didih normal adalah temperatur dimana cairan mendidih


ketika tekanan luar adalah1 atm.

12.8
Suhu kritis (Tc) adalah ketinggian temperatur dimana gas tidak
dapat dibuat menjadi cair, seberapa besarpun tekanan yang
diberikan.

Tekanan kritis (Pc)


adalah tekanan
minimum yang harus
diberikan untuk
menyebabkan
pencairan pada suhu
kritis.

12.8
Kalor peleburan Molar (ΔHfus) adalah energi yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 mol
padatan.

12.8
12.8
H2O (s) H2O (g)

Kalor penyubliman Molar (ΔHsub) adalah

penghabluran
penyubliman
energi yang dibutuhkan untuk menyublim
1 mol padatan.

ΔHsub = ΔHfus + ΔHvap

( Hukum Hess)

12.8
Diagram fasa menjelaskan kondisi-kondisi saat suatu zat berada pada wujud padat, cair,
atau gas.

Phase Diagram dr Water

12.9
12.9
12.9
Kalor pelelehan : kalor yang diperlukan zat padat pada
titik lelehnya pada temperatur yang sama
• Kalor pelehan molar adalah kalor yang diperlukan 1 mol zat padat
pada titik lelehnya pada temperatur yang sama
• Contoh
• 1mol es pada -10c dipanasi perlahan-lahan sampai 0c diperlukan
kalor sebanyak
• (1 mol x 10 C) ( 36 J/mol.C)= 360 J
• Perubahan temperatur +0- (-10) = 10 C
• Apabila pemanasan diteruskan maka pelelehan terus berlangsung
tetapi temp tetap (0C) sampai es mencair seluruhnya.
• Apabila diketahui untuk pelelehan diperlukan 6,01KJ untuk 1mol
es ( dari O C—ke O C ) maka
• Kalor pelelehan molar es = 6,01 KJ/mol. C
• Kalor penguapan
• Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
sejumlah zat cair menjadi gas pada titik didihnya
• Kalor penguapan molar
• Untuk 1 mol zat cair
• Kalor pengembunan
• Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
sejumlah zat gas menjadi cair pada temp yang sama
• Kalor pengembunan molar
• Untuk 1 mol zat gas
CONTOH SOAL
• Kalor jenis es = 2 J/g.C
• Kapasitas panas molar es
• Kapasitas panas=kalor jenis x m
• = (2,0 j/g.c)(18 g./mol= 36 J/mol.c
Contoh soal 1
PERUBAHAN FASA
• Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk mengubah 10 g Br2 padat(
O,0617283mol) pada titik leburnya ( -7,0 C)
menjadi uap pada 59,0 c
• Diketahui
• Kalor pelelehan molar Br2= 10,54 Kj/mol.c
• Kalor penguapan molar Br2 = 30 KJ/mol.C
• Kalor jenis Br2 cair= 0,0757 KJ/mol.C
JAWABAN CONTOH 1
59,0 E3 59,0

• E2
-7,0 E1 -7,0
E1= 10,54 Kj/mol.c X O,0617283mol
E2= 0,0757 KJ/mol.C x 66 c x O,0617283mol
E3= 30 KJ/mol.C x O,0617283mol
E diperlukan = E total = E1+E2+E3
PERUBAHN FASA
• CONTOH 2
• Hitunglah jumlah jumlah kalor yang diper-
lukan untuk menguapkan 5 kg es dari -5C
• Diketahui
• Kalor jenis es= 36x10-3 Kj/molc
• Kalor jenis air=30,1x10-3/mol C
• Kalor pelelehan=6,1 Kj/mol C
• Kalor penguapan = 40,6 Kj/mol c
JAWABAN CONTOH 2
100 E4 100
• E3
• 0 E2 0
• E1
• -5
E1=5000/18X36X10-3X5=50KJ
E2=5000/18X6,01=1669,44KJ
E3=5000/18X30,1X10-3X100=836,11
E4=5000/18X40,6=11277,78

E TOTAL= 13833,327 KJ

Anda mungkin juga menyukai