Anda di halaman 1dari 22

Reaksi Reduksi &

Oksidasi
Praktikum Kimia Dasar I
Laboratorium Kimia Dasar, Departemen Kimia
Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Airlangga
TUJUAN PRAKTIKUM

Mempelajari daya
Reduksi dan oksidasi
halogen
DASAR TEORI
Suatu reaksi kimia dapat berlangsung secara
bersamaan antara reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Oleh
sebab itu, reaksi tersebut biasa disingkat sebagai reaksi
redoks. Reaksi redoks banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Ada reaksi redoks yang merugikan, misalnya
perkaratan logam; namun ada juga reaksi redoks yang
menguntungkan, misalnya pembakaran dan metabolisme.
Konsep reaksi oksidasi-reduksi (redoks) mengalami
perkembangan dari masa ke masa.
Perkembangan Konsep Redoks

Oksidasi Oksidasi
Reaksi suatu zat dengan oksigen Reaksi yang mengalami pelepasan
2Fe(s) + O2 (g) → 2 FeO(s) elektron/kenaikan bilangan
CH4 + O2 → CO2 + H2O oksidasi

Reduksi Reduksi
Reaksi yang mengalami penangkapan
Reaksi suatu zat dengan hydrogen atau elektron/penurunan bilangan oksidasi
pelepasan oksigen
CuO + H2 → Cu + H2O
Fe2O3 + 3C → 2Fe + 3CO
Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Reaksi Bukan Redoks Reaksi Disproporsionasi
(Autoredoks)
Pada reaksi bukan redoks,
bilangan oksidasi setiap unsur Suatu reaksi yang terjadi pada suatu
dalam reaksi tidak berubah zat pada saat yang bersamaan
(tetap). mengalami 2 peristiwa langsung
reaksi reduksi dan oksidasi.

Reaksi Anti Autoredoks


Pada reaksi ini beberapa pereaksi
Reaksi Redoks dari unsur yang sama, dengan
Pada reaksi redoks, terjadi peningkatan bilangan oksidasi tertinggi dan
dan penurunan bilangan oksidasi pada terendah saling bereaksi membentuk
unsur yang terlibat reaksi senyawa baru.
ALAT & BAHAN
-
Alat - alat

Tabung Rak tabung Gelas Pipet


reaksi reaksi pengaduk tetes
Bahan - bahan
- Br2
- CCl4
- I2
- Larutan Kl
- Cl2 (kaporit)
- K3[Fe(CN)6]
- Larutan NaBr
SKEMA KERJA
a. Membandingkan kelarutan halogen dalam
air dan dalam pelarut organik (CCl4)
b. Membandingkan daya oksidasi halogen
a. Membandingkan kelarutan halogen dalam
air dan dalam pelarut organik (CCl4)
10 tetes air brom (Br2)

1 mL akuades 1 tetes CCl4

(a) (b)
(a)
Kocok dan diamkan
sampai terbentuk
2 lapisan
10 tetes larutan I2
Bandingkan intensitas
1 mL akuades 1 tetes CCl4 warna kuning lapisan air
dan CCl4

(b)
b. Membandingkan daya oksidasi halogen
Cl2
10 tetes CCl4

10 tetes 2 tetes air


larutan KI klor (Cl2) Tambahkan tetes demi
tetes Cl2 (kaporit)
(I)
Kocok hingga
terjadi perubahan
warna
10 tetes CCl4

10 tetes 2 tetes air


(I) (II)
larutan NaBr klor (Cl2)
Sambil diaduk hingga
(II)
tidak terjadi perubahan warna
b. Membandingkan daya oksidasi halogen
Br2
10 tetes CCl4

10 tetes 2 tetes air


larutan KI brom (Br2)

Kocok hingga
(III) terjadi perubahan
warna
b. Membandingkan daya oksidasi halogen

10 tetes 1mL larutan


larutan KI CCl4
5 tetes larutan
K3[Fe(CN)6]
(IV) Kocok kuat
&
amati dan catat
perubahannya
10 tetes 1mL larutan
larutan NaBr CCl4
(IV) (V)

(V) Kocok kuat,


Amati perubahannya!
DATA
PENGAMATAN
a. Membandingkan kelarutan halogen dalam
air dan dalam pelarut organik (CCl4)

a) Intensitas warna Br2 yang lebih kuat terdapat pada lapisan


Bawah (warna jingga)

b) Intensitas warna I2 yang lebih kuat terdapat pada lapisan


Bawah (warna merah)

(a) (b)
b. Membandingkan daya oksidasi halogen

Larutan KI + larutan CCl4 + air klor (Cl2) menimbulkan warna Merah muda
Setelah ditetesi air klor terjadi reaksi:
2KI + Cl2 → 2KCl + I2
Larutan NaBr + larutan CCl4 + air klor (Cl2) menimbulkan warna Kuning (lapisan
atas) & Tidak berwarna (lapisan bawah)
Setelah ditetesi air klor terjadi reaksi:
2NaBr + Cl2 → 2NaCl + Br2
Bila air klor diganti dengan air brom
Larutan KI + larutan CCl4 + air brom menimbulkan warna Kuning (lapisan atas) &
Merah (lapisan bawah)
Setelah ditetesi air brom terjadi reaksi:
2KI + Br2 → 2KBr + I2
b. Membandingkan daya oksidasi halogen

Perbandingan antara NaI dan NaBr

Ditambah 5 tetes
Larutan Pengamatan larutan Pengamatan
K3[Fe(CN)6]
KI + CCl4 Larutan tidak berwarna Terbentuk 2 lapisan Lapisan atas: Kuning
Lapisan bawah: tidak
berwarna
NaBr + CCl4 Larutan berwarna Terbentuk 2 lapisan Lapisan atas: kuning
kuning Lapisan bawah: tidak
berwarna
PEMBAHASAN
Kelarutan halogen dalam air dan dalam
pelarut organik (CCl4)

Golongan halogen merupakan kelompok unsur kimia yang terletak pada golongan VIIA
dalam tabel periodik unsur. Terdiri atas atom F, Cl, Br, I, dan At serta dapat membentuk
garam jika bereaksi dengan logam. Kelarutan golongan halogen dapat dipelajari dengan
membandingkannya dalam pelarut air dan pelarut organik seperti CCl4. Pelarut
Air
Dalam percobaan ini kelarutan halogen diamati dari intensitas warna larutan yang lebih
kuat. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa golongan halogen lebih larut dalam
pelarut organik. Hal ini disebabkan sifat kepolaran senyawa Br2 dan I2 yang nonpolar
sehingga lebih larut dalam pelarut nonpolar yaitu CCl4 sedangkan pelarut air bersifat
polar. Hal tersebut ditunjukkan oleh warna lapisan bawah larutan yaitu berwarna jingga
untuk Br2 dan merah untuk I2. Pelarut CCl4 berada dibawah lapisan larutan karena massa
jenis CCl4 lebih besar dari pada air. Pelarut
 H2O : 1 g/cm3 CCl4
 CCl4 : 1,59 g/cm3
Perbandingan Daya Oksidasi Halogen

Halogen bersifat oksidator kuat. Oleh karena itu, halogen mudah mengikat elektron atau mudah
mengalami reaksi reduksi. Daya oksidasi unsur halogen diuji dengan menambahkan beberapa reagen
yang dapat bereaksi dengan senyawa halogen seperti garam KI dan NaBr. Sedangkan CCl4 berfungsi
sebagai pelarut. Serta dilakukan pengocokan setelah ditambahkan reagen berfungsi untuk
mempercepat terjadinya reaksi.
• Tabung reaksi I : menunjukkan daya oksidasi • Tabung reaksi II : menunjukkan daya oksidasi
Cl2 jika ditambah dengan KI Cl2 jika ditambah dengan NaBr
Menghasilkan perubahan warna menjadi merah Perubahan warna yang terjadi menunjukkan
muda. Reaksi redoks yang terjadi adalah: terjadinya reaksi redoks yaitu:
• Tabung reaksi III: menunjukkan daya oksidasi Br2 jika ditambah dengan KI
Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya reaksi redoks yaitu:

• Tabung reaksi IV dan V menunjukkan perbandingan daya oksidasi ion Br- dan ion I-
dengan menggunakan larutan K3(Fe(CN)6 . Dihasilkan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi 2
lapisan. Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi redoks yaitu:
Tabung IV :

Tabung V :

• Kemampuan mengalami reduksi unsur halogen dalam satu golongan dari atas kebawah semakin
berkurang. Yaitu:
F> Cl > Br > I
• Sehingga, daya oksidasi unsur halogen dalam satu golongan dari atas kebawah semakin meningkat. F
merupakan oksidator terkuat, sedangkan I merupakan reduktor terkuat.
• Unsur halogen yang lebih reaktif dapat mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. Sehingga F
dapat mendesak Cl, Br, dan I. Cl dapat mendesak Br dan I. Br dapat mendesak I. Namun, I tidak dapat
mendesak unsur diatasnya (F, Cl, dan Br).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai