Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Penyakit Kardiovaskuler


Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan terhadap hipertensi
Sasaran : Lansia di Posyandu lansia RW:1 kelurahan Polowijen
Media : Leaflet dan lembar balik
Hari / tanggal : Minggu, 9 Oktober 2004
Tempat : Lapangan perumahan RW XI, Mojolangu
Waktu : Pukul 06.00 sampai selesai

I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan terhadap hipertensi
diharapkan para peserta penyuluhan mampu mengerti, memahami tentang
pencegahan hipertensi
i. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui tentang pengertian hipertensi
2. Peserta mengetahui macam macam hipertensi
3. Peserta mengetahui faktor faktor penyebab hipertensi
4. Peserta mengetahui dan mampu mencegah terjadinya hipertensi
5. Peserta mengetahui diet dan pengelolaan makanan bagi penyakit
hipertensi
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta Metode/Media
1 Pembukaan Membuka penyuluhan Mendengarkan Ceramah

Memperkenalkan diri penjelasan

Mengemukakan
2 Penyajian Mendengarkan, Ceramah,
tujuan
bertanya dan Leaflet,demons
o Menjelaskan
mengamati contoh trasi,lembar
pengertian hipertensi
balik
o Menjelaskan macam-
macam hipertensi
o Menjelaskan faktor-
faktor penyebab
hipertensi
o Menjelaskan cara
pencegahan hipertensi
o Menjelaskan diet dan
pengelolaan makanan
untuk penyaklit
hipertensi
o Menunjukkan contoh
3 Penutup Mengikuti Leaflet
menu diet hipertensi
evaluasi secara
Memberikan
seksama
kesimpulan
Mengevaluasi
Menyampaikan
harapan, ajakan dan
terima kasih
Mengucapkan salam
penutup
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah tekanan darah yang bila diukur lebih dari atau diatas normal.
Menurut WHO batas tekanan darah yang masih normal 140/90 mmHg dan
tekanan darah dikatakan hipertensi bila tekanan darah sama atau diatas 160/95
mmHg.
Adapun pembagian hipertensi menurut usia adalah sebagai berikut :
1. Pria umur < 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas
130/90 mmHg
2. Pria umur > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas
145/95 mmHg
3. Wanita umur > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas
atau sama dengan 160/95 mmHg
Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut dan biasanya hanya tekanan diastole
yang meningkat. Menurut batasan hipertensi yang sekarang ini dipakai
diperkirakan 23 % wanita dan 14 % pria berusia lebih dari 65 tahun menderita
hipertensi.

a. MACAM MACAM HIPERTENSI


Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi 2 golongan :
Hipertensi Essensial Primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi seperti lingkungan,
hiperaktivitas susunan saraf simpatis, faktor obesitas, alkohol, stress dan
merokok.
Hipertensi Sekunder yaitu hipertensi yang diketahui penyebabnya secara
spesifik seperti penyakit ginjal
a. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB
HIPERTENSI
2. Keturunan
Dari penelitian diungkapkan bahwa jika seseorang mempunyai orangtua yang
salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut mempunyai resiko
lebih besar untuk terkena hipertensi daripada orang yang kedua. Orang normal
atau menderita hipertensi tetapi bukan berarti semua yang mempunyai
keturunan hipertensi pasti akan hipertensi. Oleh karena itu apabila mempunyai
keturunan hipertensi sebaiknya periksakan tekanan darah secaa teratur.
Sehingga dengan demikian pencegahan dapat segera dilakukan.
3. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya lebih mudah terserang hipertensi daripada wanita karena
kaum pria lebih banyak mempunyai faktor yang mendorong terjadinya
hpertensi seperti stres, kelelahan, makan tidak terkontrol. Biasanya pada
wanita akan mengalami peningkatan resiko terkena hipertensi setelah masa
menopause sekitar usia 45 tahun.
4. Umur
Umur pada umumnya pada pria yang menderita hipertensi diatas 31 tahun
sedangkan pada wanita lebih dari 45 tahun atau setelah masa menopause.
5. Obesitas
Dari hasil penelitian diungkapkan bahwa orang yang gemuk lebih sering
terkena hipertensi. Wanita yang sangat gemuk pada usia 30 tahun mempunyai
resiko terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan wanita yang langsing
pada usia yang sama.
6. Kurang olahraga
Orang yang kurang aktif berolahraga akan cenderung mengalami kegemukan
dan kegemukan tersebut akan menaikkan tekanan darah. Efek positif dari
olahraga yaitu dapat menurunkan berat badan dan juga mengholangkan stres
dimana stres juga merupakan faktor penunjang hipertensi

7. Merokok dan konsumsi alkohol


Merokok dapat meningkatkan tekanan darah karena kadar nikotin dapat
meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah juga menyebabkan
pengapuran dinding pembuluh darah. Disamping itu konsumsi alkohol juga
dapat menimbulkan tekanan darah.
8. Konsumsi garam beryodium
Masyarakat yang mempunyai kebiasaan makan makanan yang terasa asin
mempunyai peluang cukup tinggi untuk menderita tekanan darah.

a. CARA PENCEGAHAN HIPERTENSI


Semakin meningkatnya pendapatan seseorang akan mengubah gaya hidup mereka
dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan lemak, misalnya
hamburger, pizza, fried chicken dll. Sedangkan yang dibutuhkan tubuh adalah
tinggi serat dan tinggi kalori. Gaya hidup yang baik untuk menghindari
terjangkitnya hipertensi adalah:
9. Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh (diet rendah garam)
Tujuannya untuk menurunkn tekanan darah.
Caranya :
Mengurangi penggunaan garam dan batasi penyedap rasa
Hindari bahan makanan yang diawetkan dan diolah dengan menggunakan
garam dapur (kecap, margarine, keju, ikan asin, sosis)
10. Diet rendah lemak
Tujuannya untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat
badan jika terlalu gemuk
Caranya :
Hindari menggunakan minyak kelapa, margarine dan mentega
Batasi konsumsi daging, hati dan jenis jeroan
Batasi konsumsi kuning telur (paling banyak tiga butir telur dalam
seminggu)
Batasi penggunaan gula dan makanan manis manis seperti sirup dan
dodol
Lebih sering konsumsi tahu, tempe, sayur sayuran dan buah buahan
11. Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik yang tidak mengeluarkan
tenaga terlalu banyak
12. Menghentikan kebiasaan merokok
13. Menjaga kestabilan berat badan, menghindari kelebihan berat badan
(usahakan menurunkan berat badan jangan menggunakan obat obatan
karena umumnya dapat meningkatkan tekanan darah)
14. Menjauhkan dan menghindari stres dengan pendalaman agama sebagai salah
satunya
a. PENGATURAN POLA MAKAN
TERAPI DIIT
Tujuan : - Menurunkan tekanan darah sampai batas normal
- Menurunkan berat badan sampai normal bila penderita
obesitas
Prinsip : - Rendah natrium
- Rendah garam
Syarat : - Membatasi asupan natrium 2-4 gr/hr
- Bila penderita obesitas energi dikurangi
- Berikan bahan tinggi kalium untuik mencegah hipokalemia
- Kurangi bahan makanan tinggi lemak (tinggi omega3 fatty
acid)
- Gunakan bumbu-bumbu yang tidak mengandung natrium
- Menghindari atau mengurangi kafein,merokok
- Makanan diberikan secara bertahap
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penderita hipertensi yang menjalani diit
pantang garam
Diit rendah garam Diit rendah lemak
Hindari penggunaan garam Hindari penngunaan minyak
dapur ,penyedap rasa ,bahan makanan kelapa.mentega,gula
awetan (margarin,mentega,ikan Batasi konsumsi daging.hati
asin,terasi) minuman bersoda Konsumsi tahu,tempe
Tujuan : menurunkan tekanan darah sayuran,buah
Tujuan : menurunkan berat badan dan TD

CONTOH MENU
PAGI SIANG SORE
Nasi Nasi Nasi
Telur dadar ikan acar kuning Daging Pesmol
Tumis kacang panjang Sayur lodeh Kripik tempe
Pepaya Sayuran dan pisang

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Penyakit Neuromuskuler


Pokok bahasan : Penyakit Asam Urat (GOUT)
Sub pokok bahasan : Pencegahan dini terhadap penyakit asam urat
Sasaran : Lansia di posyandu lansia RW:1 kelurahan Polowijen
Media : leaflet dan lembar balik
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Hari / tanggal : Minggu,9 Oktober 2004
Tempat : Lapangan perumahan RW XI, Mojolangu
Waktu : Pukul 06.00 sampai selesai

I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan dan pencegahan terhadap
asam urat diharapkan para peserta penyuluhan mampu mengerti, memahami
tentang perawatan dan pencegahan penyakit asam urat
Tujuan Khusus
Peserta mengetahui tentang pengertian asam urat (GOUT)
Peserta mengetahui penyebab asam urat (GOUT)
Peserta mengetahui tanda dan gejala dari asam urat (GOUT)
Peserta mengetahui pencegahan terhadap penyakit asam urat (GOUT)
Peserta mengetahui diet dan pengelolaan makanan untuk penyakit asam
urat
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta Metode/media
1 Pembukaan Membuka penyuluhan Mendengarkan Ceramah

Memperkenalkan diri penjelasan

Mengemukakan tujuan
2 Penyajian Mendengarkan, Ceramah
o Menjelaskan
bertanya dan ,leaflet, lembar
pengertian asam urat
mengamati contoh balik
(GOUT)
o Menjelaskan penyebab
asam urat
o Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
terjadinya asam urat
o Menjelaskan gejala
asam urat
o Menjelaskan cara
pencegahan terjadinya
asam urat
o Menjelaskan diet dan
pengelolaan makanan
untuk penyakit asam
urat
3 Penutup Mengikuti leaflet
Memberikan evaluasi secara
kesimpulan seksama
Mengevaluasi
Menyampaikan
harapan, ajakan dan
terima kasih
Mengucapkan salam
penutup

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Asam Urat adalah peradangan yang disebabkan karena penumpukan kadar asam
urat dalam darah

B. PENYEBAB
- Kelebihan asam urat
- Kadar purin dalam makanan yang terlalu tinggi
- Pemakaian alkohol yang berlebihan
- Obat diuretik/ analgetik
- Kegemukan
- Komplikasi dengan penyakit lain seperti hipertensi dan aterosklerosis

C. TANDA DAN GEJALA


- Dijumpai adanya hiperurisemia
- Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi
- Terdapat tofi yang dibuktikan dengan pemeriksaan kimiawi
- Telah terjadi lebih dari satu kali serangan artritis akut
- sendi terlihat kemerahan
- Pembengkakan asimetris pada satu sendi
- Tidak ditemukan bakteri pada saat serangan dan inflamasi

D. PENGOBATAN DAN PENATALAKSANAAN


- Menghindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit
- Diit rendah purin
- Kompres hangat dan dingin secara bergantian pada sendi yang sakit
- Mengikuti program latihan untuk membakar asam urat yang menumpuk
- Pemberian obat anti nyeri

E. PENGOLAHAN DAN DIET MAKANAN


1. Golongan bahan makanan : Protein hewani
Makanan yang boleh diberikan : daging, ayam, ikan tongkol, tengiri, bandeng,
keju, susu, telur
Makanan yang tidak boleh diberikan : Sardiness / makarel, usus, kerang, paru, hati,
limpa, otak, kornet, beef, kaldu, bebek, angsa,
burung
2. Golongan bahan makanan : Karbohidrat
Makanan yang boleh diberikan : Semua
3. Golongan bahan makanan : Protein nabati
Makanan yang boleh diberikan : Kacang-kacangan kering maksimal 25 gr/hr,
tahu, tempe, oncom maksimal 90 gr/hr
4. Golongan bahan makanan : Buah-buahan
Makanan yang boleh diberikan : Semua
5. Golongan bahan makanan : Sayuran
makanan yang boleh diberikan : Semua kecuali aspargus, buncis, bayam, jamur,
kembang kol maksimal 50 mg/hr
6. Golongan bahan makanan : lemak
Makanan yang boleh diberikan : Minyak dalam jumlah terbatas
7. Golongan bahan makanan : Minuman
Makanan yang boleh diberikan : The, kopi, minuman bersoda
8. Golongan bahan makanan : Bumbu dan lain-lain
Makanan yang boleh diberikan : Semua
Makanan yang tidak boleh diberikan : Alkohol, ragi
Contoh Menu
Pagi : Nasi, dadar isi wortel dan tomat, the manis
Siang : Nasi, Ikan bakar saos kecap, tempe bacam, sayur asam, pepaya
Sore : Nasi, semur daging dan tahu, tumis sawi dan tomat, pisang

ANALISA DATA
LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN RW 1
BULAN AGUSTUS TAHUN 2004

DATA PENUNJANG MASALAH ETIOLOGI


Data Fokus : Sirkulasi (Peningkatan - K
- Setengah dari 30 tekanan darah) urang pengetahuan
lansia (40 %) lansia di posyandu tentang penyakit.
lansia Kelurahan Polowijen RW 1 - Di
dari data derajat kesehatan et makanan yang tidak
didapatkan bahwa penderita teratur.
hipertensi borderline (140-150 - Pr
mmHg) oses
- Setengah dari 30 degeneratif(penuaan)
lansia sebanyak (53,3 %) di - K
Kelurahan Polowijen berdasarkan urangnya latihan
derajat kesehatan menderita
hipertensi ringan (90-104 mmHg)
Data Penunjang :
- Sebagian kecil
(18,37) lansia di Posyandu lansia
Kelurahan Polowijen mengeluh
pusing.
- Hampir setengah
nya (48,57 %) lansia di Posyandu
lansia kelurahan Polowijen
berdasarkan perilaku kesehatan
mengkonsumsi makanan tinggi
garam.
- Hampir Setengah
(43,33 %)Lansia di Posyandu
Kelurahan polowijen kurang
melakukan aktivitas olahraga.
- Lebih dari
Setengah dari lansia (50 %) di
Posyandu Lansia Kelurahan
Polowijen berusia antara 64 70
tahun dan hampir setengahnya 33,3
% berumur antara 50 63 tahun ,
dan sebagian kecil sebanyak 16,7 %
berumur antara 71 81 tahun.
- Lebih dari
setengahnya lansia di Kelurahan
Polowijen 70 %% berumur antara
64 70 % tahun, hampir
setengahnya sebanyak 33,3 %
berumur antara 50-63 tahun,
sebagian kecil sebanyak 16,7 %
berumur antara 71-80 tahun
- Lebih dari
setengah 60,17 % lansia di
posyandu lansia di Kelurahan
Polowijen menderita hipertensi
berdasarkan riwayat penyakit dalam
satu tahun.
- Tingkat pendidikan
di posyandu lansia sebagian besar
70 % berpendidikan SD, sebagian
kecil 16,7 % berpendidikan SMP,
10 % berpendidikan SMA
Data Fokus Fungsi neuro muskuler - Kurang pengetahuan
- Hampir (linu-linu) - Proses degeneratif
setengahnya 26,33 % Lansia di - Diet makanan yang
Posyandu lansia kelurahana tidak teratur
Polowijen mempunyai keluhan - Kurangnya latihan
linu-linu.
Data Penunjang
- Hampir
setengahnya (26,67 %) lansia di
Posyandu lansia Kelurahan
Polowijen berdasarkan perilaku
kesehatan mengkonsumsi makanan
tinggi purin.
- Hampir
setengahnya 43,33 % lansia di
posyandu lansia Kelurahan
Polowijen kurang melakukan
aktivitas olah raga
- Setengah dari
lansia sebanyak 50 % di posyandu
lansia Kelurahan Polowijen berusia
64-70 tahun dan hampir
setengahnya 33,33 % lansia berusia
50 tahuan dan sebagian kecil 16,7
% berusia lebih dari 70 tahun
IMPLEMENTASI

No Tanggal/jam Diagnosa Keperawatan Implementasi


1 2 September Gangguan sirkulasi 1. Melakukan penyuluhan
2004 pukul (peningkatan tekanan tentang hipertensi (pengertian,
09.00 WIB darah) b/d kurang penyebab, komplikasi,
pengetahuan tentang penanganan, cara mencegah,
penyakit diit dan pengelolaan makanan)
2. Melakukan penyegaran pada
kader tentang cara pengukuran
tekanan darah secara akurat

1. Melakukan penyuluhan ttg:


2 2 September Gangguan fungsi Proses menua
2004 pukul neuromuskuler (linu- Pengertian asam urat
09.00 WIB linu) b/d kurang
Penyebab asam urat
pengetahuan tentang
Cara menghindari faktor
penyakit
resiko
Diet untuk penyakit asam
urat dan pengelolaannya
2. Bersama- sama dengan kader
melakukan senam lansia

Anda mungkin juga menyukai