Anda di halaman 1dari 7

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

Tubuh manusia tersusun atas berbagai sel yang membentuk jaringan. Sel-sel ini memerlukan
nutrisi (zat makanan) dan gas untuk proses metabolism sehingga terus hidup di dalam tubuh.
Untuk memenuhi nutrisi dan gas serta pelbagai zat penting, sel akan memperoleh dari suatu
zat yang dinamakan darah. Sementara, sistem yang mengedarkan nutrisi, gas, dan zat ini
disebut sistem peredaran darah
1. Darah
Di dalam tubuh yang dinamakan darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam
pembuluh darah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena
pengaruh zat kandungannya, terutama kadar O2 dan CO2. Bila kadar O2 tinggi maka warna
darahnya menjadi merah muda, tetapi bila kadar CO2 nya tinggi maka warna darahnya
menjadi merah tua.
Pada manusia atau mamalia, volume darahnya adalah 8% berat badannya. Jika seseorang
dewasa yang berat badannya 60 kg, berat darahnya lebih kurang 0,08 60 kg liter darah. Jadi
volume seluruh darah yang beratnya 50 kg adalah 4,8 liter.
1. a. Komposisi Darah

1. 1. Plasma Darah
Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah
berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel
ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap
penyakit atau zat antibodi.
Plasma darah manusia tersusun atas 90% air dan 10% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut
tersebut, yaitu:
1) Protein plasma, terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk
menjaga volume dan tekanan darah. Globulin berfungsi untuk melawan bibit penyakit
(sehingga sering disebut immunoglobulin). Ketiga protein tersebut dihasilkan oleh hati
dengan konsentrasi 8%.
2) Garam (mineral) plasma dan gas terdiri atas O2 dan CO2 Konsentrasi garam kurang dari
1%. Garam ini diserap dari usus dan berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dan pH darah.
Adapun gas diserap dari jaringan paru-paru. O2 berfungsi untuk pernapasan sel dan CO2
merupakan sisa metabolisme.
3) Zat-zat makanan terdiri atas lemak, glukosa, dan asam amino sebagai makanan sel. Zat
makanan ini diserap dari usus.
4) Sampah nitrogen hasil metabolisme terdiri atas urea dan asam urat. Sampah-sampah ini
diekskresikan oleh ginjal.

5) Zat-zat lain seperti hormon, vitamin, dan enzim yang berfungsi untuk membantu
metabolisme. Zat-zat ini dihasilkan oleh berbagai macam sel.
2. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5
juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Jumlah eritrosit bervariasi
tergantung pada jenis kelamin dan usia. Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, berdiameter
kira-kira 8 m, dan tidak mempunyai nukleus. Warna merah disebabkan oleh hemoglobin
(Hb) yang
berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen. Setiap hemoglobin
terdiri atas protein yang disebut globin dan pigmen non protein yang disebut heme. Setiap
heme berikatan dengan rantai polipeptida yang mengandung besi (Fe2+). Kadar 1 Hb inilah
yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit anemia.
Sel darah merah orang dewasa dibentuk oleh sel-sel yang terletak pada sumsum tulang,
terutama tulang rusuk, tulang dada (sternum), dan tulang-tulang belakang (vertebra). Proses
nya disebut eritropoeisis. Pembentukan eritrosit tersebut diatur oleh hormon glikoprotein
yang dinamakan eritropoetin. Saat awal dibentuk, sel darah merah bernukleus dan
hemoglobin tidak terlalu banyak. Saat dewasa, jumlah hemoglobin dalam sel naik sampai 280
juta molekul atau sekitar 90% bobot bersih sel. Hingga akhir proses sintesis hemoglobin,
nukleus akan keluar dari sel.
Fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru membentuk
oksihemoglobin yang beredar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh. Jika kadar oksigen dalam
jaringan tubuh lebih rendah daripada dalam paru-paru maka oksihemoglobin dibebaskan dan
oksigen digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga penting dalam
pengangkutan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Selain itu, hemoglobin berperan
dalam
menjaga keseimbangan asam basa (penyangga asam basa).
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah:
a) Jenis Kelamin
Pada laki-laki normal jumlah (konsentrasi) eritrosit mencapai 5,1 5,8 juta per mililiter kubik
darah. Pada wanita normal 4,3 5,2 juta per mililiter kubik darah.
b) Usia
Orang dewasa memiliki jumlah eritrosit lebih banyak dibanding anakanak.
c) Tempat Ketinggian
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah ertrosit lebih banyak.
d) Kondisi Tubuh Seseorang

Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah ertrosit dalam
darah.
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Di dalam darah, sel darah putih memiliki jumlah lebih sedikit dibandingkan jumlah sel darah
merah. Rasio keduanya kira-kira 1:700. Sel darah putih berjumlah sekitar 4.000 sampai
11.000 butir untuk setiap mikroliter darah manusia.
Sel darah putih mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar
antara 10 nm25 nm. Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi
penyakit serta pembentukan antibody di dalam tubuh.
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit di kelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan
bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin,
bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa,
jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu
zat kimia anti penggumpalan.
b) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
(1) Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil,
berfungsi untuk membentuk antibodi.
(2) Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang,
diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
4. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit bentuknya tidak beraturan, berukuran kecil 3 dan tidak memiliki inti.
Jumlahnya 200.000 450.000/mm3 darah. Trombosit dibuat dalam sumsum merah dari
megakariosit. Megakariosit merupakan trombosit yang sangat besar dalam sumsum tulang.
Trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah jika terjadi luka. Sifatnya rapuh, jika
terkena benturan pada bidang yang besar atau berhubungan dengan udara akan pecah dan
akan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase atau tromboplastin.
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah protrombin
menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein
yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi
senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin

Proses Pembekuan Darah


Sebaliknya pada pengambilan darah, agar pembekuan darah dapat dicegah dilakukan hal-hal
berikut.
1) Memberikan garam natrium sitrat atau natrium oksalat, dengan tujuan mengikat ion Ca++
hingga pembentukan trombin terhambat.
2) Mencegah terjadinya luka yang besar, misalnya menggunakan jarum yang tajam.
3) Darah yang sudah diambil disimpan di tempat yang dingin, pada suhu 0C, hingga enzim
pembekuan tidak aktif.
4) Memberikan bahan antikoagulasi, seperti hirudin, heparin yang menghalangi reaksi
fibrinogen dengan trombin.
b. Golongan Darah
Darah manusia dapat dikelompokkan (digolongkan) berdasarkan atas ada tidaknya antigen
yang terdapat pada permukaan luar membran sel darah merah (eritrosit). Antigen yang
dimaksud dinamakan aglutinogen. Antigen sel darah merah merupakan suatu bagian berupa
glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis. Antigen yang telah dikenali pada sel darah
merah yaitu antigen A dan antigen B.
Di dalam plasma darah terdapat antibodi yang disebut aglutinin. Aglutinin merupakan
antibodi yang bereaksi dengan antigen dan terdapat pada permukaan sel darah merah. Sesuai
jenis aglutinogen, ada dua jenis aglutinin yaitu aglutinin (anti-A) dan aglutinin (anti-B). Jika
kedua aglutinin ini bereaksi dengan antigen, sel darah merah akan menggumpal satu sama
lain atau mengalami lisis. Proses yang demikian dinamakan aglutinasi (penggumpalan
darah).
Ahli ilmu tentang kekebalan tubuh (imunologi) berkebangsaan Austria, Karl Landsteiner
(1868-1943), mengelompokkan golongan darah manusia menjadi golongan darah A, B, AB
dan O atau 0 (nol). Penggolongan darah semacam ini dinamakan sistem ABO atau AB0,
Selain sistem ini, darah dapat juga digolongkan dalam sistem Rhesus (Rh).
1, Sistem ABO
Pada tahun 1901, Dr. Karl Landsteiner dan Donath menemukan penyebab plasma darah
seseorang mampu menggumpalkan eritrosit orang lain. Landsteiner menemukan senyawa
dalam eritrosit dan memberi nama aglutinogen A dan B. Eritrosit seseorang ada yang
mengandung aglutinogen A, ada yang mengandung aglutinogen B, atau mengandung
keduanya, bahkan ada yang tidak memiliki kedua aglutinogen tersebut.
Kekeliruan pada tranfusi darah menimbulkan akibat fatal karena di dalam plasma darah
resipien yaitu orang yang menerima transfusi darah, terbentuk aglutinin. Aglutinin adalah zat
antibodi yang akan menggumpalkan antimorgen donor (pemberi), dan pada akhirnya
gumpalan itu akan menyumbat pembuluh darah yang berakibat fatal. Atas dasar ini,
Landsteiner membagi darah manusia menjadi empat golongan, yaitu:

1) Golongan A memiliki aglutinogen A dan aglutinin .


2) Golongan B memiliki aglutinogen B dan aglutinin .
3) Golongan AB memiliki aglutinogen AB dan aglutinogen tidak memiliki aglutinin.
4) Golongan O tidak memiliki aglutinogen, tetapi memiliki agutinin dan .
2. Sistem Rhesus
Selain sistem ABO, dalam penentuan golongan darah manusia dapat pula menggunakan
sistem Rhesus (Rh). Reshus atau Rh merupakan antigen lain yang terdapat pada sel darah
merah. Istilah Rh berasal dari rhesus, karena antigen ini pertama kali ditemukan tahun 1940
oleh Landsteiner dan A.S. Wenner di dalam darah kera Mocacus rhesus. Sel darah yang
memiliki antigen Rh disebut Rh+ (Rhesus positif ), sedangkan yang tidak memiliki antigen
Rh disebut Rh- (Rhesus negatif ).
Apabila orang yang memiliki darah Rh negatif ditransfusi dengan darah Rh positif (Rh+),
orang bergolongan darah Rh negatif (Rh-) tersebut dengan segera akan membentuk antibodi
anti-Rh, sehingga terjadi aglutinasi darah.
Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh negative mengandung bayi dengan darah
Rh positif. Meskipun sistem peredaran darah ibu dan anak terpisah, namun acapkali ada
sedikit sel-sel darah yang masuk pada sistem peredaran darah ibu melalui plasenta. Kejadian
ini biasanya terjadi pada saat terakhir kehamilan.
Untuk merespons sel darah yang asing tersebut, darah ibu akan membentuk antibodi.
Antibodi tersebut masuk ke dalam system peredaran darah bayi melalui plasenta. Darah bayi
merupakan protein asing (antigen) bagi antibodi, sehingga antibodi akan bereaksi terhadap
darah bayi, akibatnya terjadi aglutinasi. Adanya aglutinasi dalam sel darah akan
menyebabkan anemia, dan nama penyakit tersebut dinamakan eritroblastosis foetalis. Apabila
penyakit ini tidak bisa ditangani, bayi bisa mengalami kematian.
C. Alat Peredaran Darah
Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat transportasi/
pengangkut/pengedar sari makanan, oksigen, karbon dioksida, sampah dan air, termoregulasi
(pengatur suhu tubuh), imunologi (mengan dung antibodi tubuh), serta homeostasis
(mengatur keseimbangan zat, pH regulator). Darah didukung berbagai alat yang disebut alat
peredaran darah untuk melakukan tugas-tugasnya.
1. 1. Jantung
Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting. Sebab, jantung
berfungsi sebagai alat pemompa darah sehingga dapat tersalurkan ke seluruh tubuh. Jantung
terletak di dalam rongga dada, di antara kedua paru-paru dan agak di sebelah kiri. Ukurannya
sebesar kepalan tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram.
Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri dan terdiri atas tiga lapisan, yaitu perikardium
(lapisan luar), miokardium (lapisan tengah/otot jantung), dan endokardium (lapisan dalam).

Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, 2
serambi (atrium) yaitu serambi kiri dan kanan dan 2 bilik (ventrikel) yaitu bilik kiri dan bilik
kanan. Sekat yang memisahkan jantung menjadi bagian kiri dan kanan disebut Septum Cordi
dan sekat yang memisahkan atrium dan ventrikel disebut Septum atrio ventriculorum. Sekat
antara serambi kiri dan serambi kanan pada fetus masih terdapat lubang yang disebut
foramen ovale dan akan tertutup dengan sendirinya kurang lebih 10 hari setelah kelahiran.
Cara kerja jantung adalah sebagi berikut:
1) Darah dari paru-paru yang banyak mengandung oksigen masuk ke dalamserambi kiri.
Dari serambi kiri darah diteruskan ke bilik kiri. Selanjutnya darah di bilik kiri dipompa keluar
dari jantung menuju ke seluruh tubuh, membawa oksigen.
2) Setelah oksigen digunakan untuk proses pembakaran di dalam sel-sel tubuh, darah kembali
ke jantung dengan membawa karbon dioksida dan air.
3) Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan darah masuk ke
bilik kanan. Selanjutnya dari bilik kanan, darah dipompa keluar dari jantung menuju ke paruparu untuk melepas karbon dioksida dan mengambil oksigen.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Berdasarkan fungsinya, pembuluh
darah terdiri atas: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi 3 macam yakni pembuluh nadi
(arteri), pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler.
1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung ke
jaringan. Dinding pembuluh nadi tebal, kuat dan elastis. Lapisan paling dalam dari arteri
adalah endotelium yang dikelilingi oleh otot polos. Letaknya agak dalam, tersembunyi dari
permukaan tubuh. Denyutnya terasa, misalnya di pergelangan tangan atau di leher, dan
mempunyai satu katup dekat jantung. Katup berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung.
Darah yang keluar dari jantung melalui dua pembuluh nadi. Pembuluh nadi pertama, keluar
dari bilik kiri ( ventrikel kiri). Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya oksigen untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini disebut nadi besar ( aorta). Pembuluh nadi
kedua, keluar dari bilik kanan (ventrikel kanan). Pembuluh nadi ini membawa darah dari
seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida menuju ke paru-paru. Pembuluh darah ini disebut
pembuluh nadi paru-paru.
1. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik disebut juga vena, yaitu pembuluh yang mengangkutdarah dari seluruh tubuh
ke jantung. Masuknya darah ke ruangan serambi kanan dari jantung. Pembuluh ini dibedakan
menjadi tiga.

1. Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut vena cava superior
dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain yang disebut vena cava
inferior.
1. Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangku darah yang kaya
O2 dari paru-paru menuju ke serambi kiri.
1. Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan kapiler.
D. Proses Peredaran Darah
Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda atau peredaran darah rangkap,
karena setiap satu kali beredar ke seluruh tubuh darah melewati jantung sebanyak dua kali.
Peredaran darah rangkap atau peredaran darah ganda terdiri atas peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil.
1. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paruparu. Peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung menuju ke tubuh bagian atas dan
bagian bawah dengan membawa oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Selanjutnya, darah masuk
kembali ke jantung melalui serambi kanan dengan membawa karbon dioksida. Pada sistem
peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang disebut sistem porta hepatica.
Dalam sistem porta ini, sebelum darah kembali ke jantung darah terlebih dahulu masuk ke
dalam hati untuk dibersihkan dari racun-racun yang diserap oleh usus halus. Selanjutnya,
darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena).
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan jantung, mengangkut karbon dioksida
menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Itulah sebabnya darah yang berasal dari paruparu kanan dan kiri kaya akan oksigen. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui
serambi kiri.
sumber: https://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/sistem-sirkulasi-manusia/

Anda mungkin juga menyukai