Dosen Pengampu
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Reguler B - 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan Internasional,
Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human Development Index (HDI) memposisikan
Indonesia di peringkat 102 dari 106 negara yang disurvey. Sementara PERC (The Political
Economic Risk Consultation) menempatkan sistem pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12
dari 12 negara yang disurvey, satu peringkat di bawah Vietnam.
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan adalah
dengan membuat perencanaan pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang
strategis akan dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya dalam
membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan melibatkan komponen-
komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.
B. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran yang telah diuraikan di atas, maka juga
dapat disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu
perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari
proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan
dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu perencanaan
pembelajaran tidak disusun sembarangan tetapi dengan mempertimbangkan segala aspek yang
mungkin dapat berpengaruh, dan segala sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung
keberhasilan proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan fokus utama dalam perencanaan
pembelajaran.
Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau tidak ada perencanan yang
baik, tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya tapi guru juga tidak
akan terkontrol, dan bisa salah arah dalam proses belajar yang dikembangkannya pada siswa.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya
organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat berjalan
lebih efektif dan efisien.
Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi perencanaan pembelajaran
sebagai berikut:
1. Fungsi kreatif
2. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita
memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara
utuh.
3. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih
efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan
materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan
masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik
mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan
terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui
fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,
dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran
efektif.
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang
utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan
ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan
secara seimbang.
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan
sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat
memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus
mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan,
2007) yang meliputi :
1. Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan
memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun.
1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk
kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus
benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan
sistematikanya atau urutan penyajianya.
3. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun
perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur
yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang
utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.
4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator,
materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi.
1. Signifikansi
2. Relevan
Bahwa perencanaan yang kita susun memiliki kesesuaian baikinternal maupun eksternal.
3. Kepastian
Bahwa perencanaan pembelajaran tidak lagi memuat pilihan – pilihan akan tetapi berisi langkah
– langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis dimana guru menentukan langkah –
langkah yang sesuai dan dapa diimplementasikan.
4. Adaptibilitas
5. Kesederhanaan
Sederhana disini maksudnya bahwa perencanaan pembelajaran harus mudah diterjemahkan dan
mudah diimplementasikan tidak rumit.
6. Prediktif
1. Merumuskan Tujuan
Dalam merancang pembelajaran tugas guru yang utama dalah merumuskan tujuan
pembelajara khusus beserta materi pelajarannya. Rumusan tujuan pembelajaran menurut Bloom
(1956) harus mencakup 3 aspek :
a. Domain Kognitif.
b. Domain Afektik.
c. Domain Psikomotor.
2. Pengalaman Belajar
Memilih pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tjuan pembelajaran.
Belajar bukan hanya mencatat danmeghafal akan tetapi proses berpengalaman.
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai, pada dasarnya guru dapat merancang
melalui penedekatan kelompok atau individual.
Penyeleksian bahan dan alat juga merupakan bagian dari sistem perencanaan pembelajaran.
6. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
proses pembelajaran. Fasilitas fisik dapat digunakan melalui proses perencanaan yangmatang
melalui pengaturan secara profesional termasuk adanya sokongan finansial sesuai dengan
kebutuhan.
KESIMPULAN
3. Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus
mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru,
kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
Http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/langkah-langkah-penyusunan-perencanaan
-pembelajaran.html
Http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/manfaat-dan-fungsi-perencanaan.html