Disusun oleh :
KELOMPOK 1
KELAS C
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta berkat pertolongan dan petunjuk-
Nyakepada penulis, sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, serta para
sahabatnya dan seluruh umatnya yang tetap berpegang teguh pada ajaran-Nya dan
yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti.
Makalah ini diajukan kepada Ibu Resdati, S.Sos., M.Si. sebagaibahan acuan
dan penilaian terhadap makalah yang akan penulis laksanakan terkait dengan
“Perubahan Sosial”.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan
demikesempurnaan selanjutnya.Semoga dengan adanya tugas ini bisa menambah
wawasan para pembaca danbisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
KELOMPOK 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini, salah satu perubahan sosial yang paling signifikan dan
mendesak yang dihadapi oleh masyarakat global adalah dampak perubahan iklim.
Perubahan iklim telah menciptakan tantangan serius, mulai dari kenaikan suhu
global, bencana alam yang lebih sering terjadi, hingga perubahan dalam pola musim.
Namun, sementara perubahan iklim membawa tantangan yang jelas, mereka juga
menciptakan peluang untuk perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan
manusia.
Namun, perubahan iklim juga membuka peluang baru untuk inovasi dan
perubahan positif. Peningkatan kesadaran akan isu perubahan iklim telah
mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan dan teknologi hijau. Ini
menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi emisi karbon, dan mengarah pada
transisi ke ekonomi berkelanjutan.
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Populasi 5
2.2 Gender 8
2.4 Lingkungan 13
BAB III 15
RESUME JURNAL 15
BAB IV 16
ISU DAN PERTANYAAN 16
4.1 Isu Tentang Lingkungan 16
4.2 Pertanyaan 17
BAB V 20
KESIMPULAN 20
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Populasi
a. Pengertian populasi
Istilah populasi berasal dari kata Latin “populus” yang mengacu pada
sekelompok 4.444 individu dari spesies yang sama di tempat dan waktu yang sama.
Jumlah penduduk merupakan suatu kesatuan dari 4.444 penduduk yang jumlahnya
terus berubah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata populasi adalah
banyaknya jiwa, manusia dan makhluk hidup lain pada suatu tempat atau
lingkungan tertentu. Kita sering mendefinisikan populasi sebagai sekelompok orang
yang menempati suatu wilayah. Misalnya: penduduk Amerika, penduduk Indonesia,
penduduk Tionghoa dan lain-lain.
Populasi dapat berubah dan beberapa hal yang mempengaruhi perubahan pupulasi
diantaranya adalah:
3) Kepadatan (Densitas)
5) Pertumbuhan penduduk.
Pemekaran adalah proses perpindahan orang dan anaknya keluar masuk
kawasan pemukiman. Ekspansi demografi dapat berupa sejumlah gerakan emigrasi,
emigrasi dan imigrasi.
Populasi heterogen:
oleh karena itu tidak ada alasan untuk mempertanyakan jumlah kuantitatifnya.
Populasi seperti itu. Itu sering ditemukan dalam ilmu-ilmu alam sebagai ilmu-ilmu
eksakta. Misalnya mempelajari gejala-gejala berupa reaksi ketika dua unsur kimia
bergabung dengan sengaja mencampurkan kedua unsur tersebut. Gejala muncul
ketika kondisi tersebut Pengalaman tersebut setara dengan melakukan 5 kali
percobaan, tanpa ada gejala yang muncul
Berbeda jika percobaan dilakukan 100 atau 1000 kali. Populasi ini bisa
dibandingkan dengan orang yang mencoba mencicipi sepanci sayuran. Karena
mengetahui keadaannya, misalnya manis, asin atau tidak, dan sebagainya. Ambil
saja sesendok dari mana saja di dalam panci ini. Oleh karena itu, sebagai komunitas
yang homogen, tidak perlu mencicipi keseluruhan atau hingga setengah pon atau
lebih.
Oleh karena itu, ada batasan kuantitas dan kualitas. Seperti itu ditunjukkan di atas.
Setiap penelitian dalam bidang sosial yang subjeknya manusia atau gejala-gejala
dalam kehidupan manusia yang dihadapi oleh populasi yang heterogen. Pria sebagai
suatu objek adalah suatu wujud yang kompleks dan unik yang terdiri dari individu-
individu berbeda yang berbeda maknanya dalam banyak hal atau penampilan.
Populasi berdasarkan perbedaan lainnya juga dibedakan menjadi dua, yaitu populasi
sasaran dan populasi yang disurvei.
A. Populasi sasaran adalah populasi yang ditetapkan sebagaimana diuraikan dalam
permasalahan penelitian.
B. Populasi yang disurvei adalah populasi yang dicakup oleh penelitian yang
bersangkutan laksanakan.
2.2 Gender
a. Perubahan Sosial dalam Gender
b. Hakikat Gender
Dikutip dalam jurnal kesetaraan gender dalam lingkup pemdidikan dan tata sosial
karya Yuni Sulistyowati
H.T. Wilson dalam Sex and Gender memahami gender sebagai dasar untuk
menentukan pengaruh faktor budaya, penting dan kolektif dalam
membedakan laki-laki dan perempuan
C. Kesetaraan Gender
Upaya mencapai kesetaraan gender telah diakui dalam kebijakan nasional, seperti
Ketetapan MPR No. IV/1999 yang mendukung peningkatan peran perempuan dan
kualitas organisasi perempuan dalam mencapai kesetaraan dan kesetaraan gender.
Gender merupakan sebuah konsep yang mengacu pada peran dan tanggung jawab
gender yang dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial dalam masyarakat.
Kesetaraan gender berarti memberikan kesempatan dan hak yang sama kepada
semua orang agar mereka dapat berperan dan berpartisipasi dalam berbagai aspek
kehidupan.
Selain itu, bias gender terlihat dalam berbagai gambaran sosial seperti profesi
pilot yang sering digambarkan sebagai pekerjaan laki-laki. Meskipun ada perubahan
positif dalam beberapa aspek, bias gender masih terasa di banyak situasi, terutama
dalam lingkungan keluarga dan tatanan sosial. Dalam kasus pelecehan dan
kekerasan gender, sering kali korban perempuan disalahkan dan kurang
mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. Meskipun langkah-langkah telah
diambil untuk mengatasi ketidaksetaraan gender, kerjasama masyarakat dan
pemerintah masih dibutuhkan untuk mencapai perubahan yang lebih besar.
2.3 Urbanisasi
a. Pengertian Urbanisasi
Dikutip dalam jurnal urbanisasi dan dampak sosial di kota besar di indonesia karya
Inayah Hidayati
2.4 Lingkungan
a. Keberlangsungan kehidupan manusia bergantung pada lingkungan
Kutipan dari Franklin D. Roosevelt: “Ketika kita menghancurkan bumi, kita
menghancurkan diri kita sendiri" . Keberlangsungan hidup manusia sangat
bergantung pada ekosistem dan sumber daya alam, namun ketergantungan ini
sering mengakibatkan eksploitasi berlebihan dan pencemaran lingkungan. Isu
lingkungan, seperti deforestasi, menjadi penting dalam konteks pembangunan.
Deforestasi yang mengancam keragaman hayati dan karbon di hutan tropis menjadi
isu serius. Indonesia, meskipun mengklaim penurunan tingkat deforestasi, masih
menghadapi tantangan dalam menjaga hutan dan lingkungan.
Peningkatan Suhu Global: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia,
seperti pembakaran batu bara dan minyak bumi, menyebabkan peningkatan
suhu rata-rata di seluruh dunia. Ini berdampak pada cuaca yang lebih ekstrem,
suhu yang lebih panas, dan naiknya permukaan laut.
Perubahan Pola Tanam dan Panen: Iklim yang tidak stabil mempengaruhi
pertanian dan produksi makanan, yang dapat menyebabkan kelangkaan
pangan dan harga yang lebih tinggi.
Ancaman Ekonomi: Krisis iklim dapat memiliki dampak ekonomi yang serius,
termasuk kerugian pertanian, infrastruktur yang rusak akibat cuaca ekstrem,
dan ketidakstabilan ekonomi global.
RESUME JURNAL
Lorentius Goa
Oleh sebab itu sudah sewajarnya kita sebagai khalifah di muka bumi yang di
ciptakan untuk mencegah kerusakan di muka bumi ini.Manusia harus terus berupaya
melakukan pengelolaan lingkungan hidup dan perlindungan untuk memelihara fungsi
lingkungan hidup dan mencegah pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup,
termasuk perencanaan, penggunaan, pengendalian, pemeliharaan, pemantauan dan
penegakan hukum
4.2 Pertanyaan
1. sebutkan 3 cara penyebaran populasi
Migrasi: adalah pola perpindahan individu dua arah, masuk dan keluar atau
datang dan pergi secara berkala dalam kondisi lingkungan yang merugikan,
misalnya individu dalam suatu populasi berpindah dari satu lokasi ke lokasi
lain. Migrasi ini dapat terjadi dalam waktu tertentu.
penyemarataan pendidikan
3. Bagaimana peran perubahan sosial dalam mendorong perubahan peran gender
dalam masyarakat?
Peningkatan suhu dan cuaca ekstrem dapat mengubah pola pertanian dan
musim panen, memaksa masyarakat beradaptasi dengan tanaman yang lebih
tahan terhadap kondisi yang berubah.
Perubahan dalam pola migrasi hewan dan ikan dapat mempengaruhi budaya
dan tradisi berburu dan menangkap ikan.
5. Apa dampak perubahan sosial dalam gender terhadap konsep maskulinitas dan
femininitas
KESIMPULAN