Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS AKTIFITAS MASYARAKAT SERTA KONDISI LINGKUNGAN DI MASA

PANDEMI

PENELITIAN GEOGRAFI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR


TERHADAP LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

GURU PENGAJAR : IBU SHINTA MARINDA OKTAVIANI, S.Pd

GURU PENDAMPING : KAK RAHMA NURIIL PAHLEFI

DISUSUN OLEH :

1. ACHMAD IKHSAN KHAQIQI (01)


2. BRYNA GRISELDIS DWINOV (09)
3. MAGHFIRA AULIA CAHYANI (21)
4. MUHAMMAD RISKI ANANDIO (25)
5. REYVA CHRISTALENTA ROSI (29)
6. THEA AZARINE SUNGKONO (34)

SMAN 1 TAMAN
KELAS X IPS 1
SIDOARJO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
serta kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan judul
“Analisis Aktivitas Masyarakat Serta Kondisi Lingkungan di Masa Pandemi”. Laporan
penelitian ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh pengajar, serta
memberikan informasi kepada pembaca mengenai perbedaan aktivitas masyarakat dan kondisi
lingkungan sebelum adanya pandemi Covid 19 menyerang dan saat pandemi ini menyerang.

Laporan yang berjudul “Analisis Aktivitas Masyarakat Serta Kondisi Lingkungan di


Masa Pandemi” ini dipilih oleh penulis karena terdapat unsur yang membahas mengenai
lingkungan serta faktor geografi manusia di dalamnya, selain itu juga melihat kondisi atau situasi
saat ini yang dapat dijadikan bahan untuk sebuah penelitian. Penulis memandang bahwa aktivitas
yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari hari pada saat ini sangat lah berbeda jauh,
dan tidak hanya mengarah pada aktivitas masyarakat saja tetapi juga mengarah pada kondisi
lingkungan yang mengalami perubahan. Sehingga penulis berpikir, penelitian ini dapat
memberikan informasi kepada khalayak umum dan mengubah pandangan mereka menjadi lebih
terbuka akan kesadaran perubahan yang terjadi saat ini.

Laporan penelitian ini dapat selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan kali ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Ibu Shinta Marinda Oktaviani, S.Pd selaku guru pengajar mata pelajaran Geografi.
2. Ibu Rahma Nuriil Pahlefi selaku guru pembimbing mata pelajaran Geografi.
3. Para orang tua yang sudah memberikan ide dan selalu memberikan motivasi, dukungan,
serta semangat.
4. Teman teman satu kelompok seperjuangan sehidup semati.

Selama proses penyusunan dan hasil yang disajikan dalam bentuk laporan ini, penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna, karena itu
penulis senantiasa memohon maaf kepada pembaca apabila masih menemukan kesalahan dalam
penulisan. Penulis juga mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun ke
arah perbaikan dan penyempurnaan laporan penelitian ini. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Sidoarjo, 18 Oktober 2021

Reyva Christalenta Rosiananda


i

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga
memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) serta PPKM yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas
masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya.

Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat,


khususnya masyarakat rentan dan miskin. Oleh sebab itu, pemerintah, baik di tingkat pusat
maupun daerah, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19
serta kebijakan kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat
pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai kebijakan ini perlu di pantau dan
dievaluasi untuk mengetahui efektivitas nya.

Tetapi tidak hanya mengenai dampak negatif saja yang dapat disebabkan oleh adanya
COVID-19 ini, hal tersebut juga berpengaruh pada kondisi fisik lingkungan saat ini yang dapat
dikatakan mengalami perubahan menjadi kualitas lebih baik. Kebijakan pemerintah baiknya
tidak hanya tentang penerapan protokol kesehatan. Akan tetapi pada protokol penyelamatan
lingkungan hidup yang berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap penyakit. Melimpahnya
sumber daya alam di dalam negeri menjadi suatu berkah tersendiri bila pemerintah berani untuk
mengeksplorasi lebih jauh manfaat dari sumberdaya alam yang dimiliki.

Untuk itu dengan membuat suatu penelitian atau menganalisis mengenai kondisi
lingkungan pada saat ini, diharapkan dapat mengubah cara pandang khalayak menjadi lebih open
minded dalam memberikan perilaku kepada lingkungan alam sekitar. Jangan malah kita para
manusia yang merusak dan melecehkan kualitas lingkungan. Oleh sebab itu, kami juga
mengharapkan agar dapat menginspirasi masyarakat supaya berkomitmen untuk menjaga alam,
mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta menegakkan hukum lingkungan.
Dunia usaha diminta untuk ikut berperan menjaga keberlanjutan dengan menggunakan aktivitas
yang ramah lingkungan.

Selain itu, juga mengarah pada aktivitas masyarakat yang tentunya kian berubah
mengikuti aturan kesehatan yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk bertahan hidup di tengah
wabah COVID-19 ini. Perubahan tersebut juga melatih kita untuk dapat belajar beradaptasi
dengan sebuah perbedaan yang tidak diketahui akan kapan kedatangannya. Dan sekali lagi kami
juga berharap dengan dibuatnya laporan penelitian ini, dapat mengubah pola pikir masyarakat
mengenai peperangan kita melawan pandemi masih belum selesai. Membatasi diri dari aktivitas
di luar, menerapkan 3M ( menggunakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan) adalah
salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran yang terjadi.

Laporan Penelitian Geografi | 1

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, rumusan masalahnya dapat mencakup
sebagai berikut:

1. Apa perubahan aktivitas dan kegiatan yang terjadi pada masyarakat disaat pandemi saat
ini?
2. Apa saja pengaruh yang terjadi pada kondisi lingkungan saat pandemic mulai melanda?
3. Apakah dampak dari kualitas kondisi lingkungan yang tidak sehat dan tidak terjaga?
4. Bagaimana upaya yang dapat diterapkan masyarakat agar kondisi lingkungan dapat
kembali terjaga dimasa pandemi saat ini?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

- Untuk mengetahui hubungan tingkat keproduktifan dan perubahan (adaptasi) aktivitas


yang dilakukan masyarakat sebelum adanya pandemi dan saat adanya pandemi.

- Untuk mengetahui perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kondisi kualitas
lingkungan alam sekitar sebelum adanya pandemi dan saat adanya pandemi.

1.3.2 Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui aktivitas apakah yang dilakukan masyarakat saat terjadinya pandemi.

- Memberikan informasi mengenai analisis aktivitas masyarakat serta kondisi lingkungan


di masa pandemi.

- Sebagai media pembelajaran Geografi dan bentuk media praktek dari hasil penjelasan
materi Laporan Penelitian Geografi.

- Sebagai sumber pengetahuan dan sebuah pengalaman membuat laporan penelitian


ditengah situasi pandemi.
Laporan Penelitian Geografi | 2

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan edukasi pada setiap orang yang masih belum
peduli terhadap kesehatan, kebersihan lingkungan sekitar.

 Penelitian juga diharapkan dapat menambah wawasan penulis serta pembaca mengenai
adaptasi yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam menjalani aktivitasnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan kepada masyarakat luas mengenai


kesadaran untuk selalu mentaati protokol kesehatan yang berlaku supaya membantu pemerintah
dalam usaha pencegahan penularan virus Corona.

1.4.3 Manfaat Teoritis

o Sebagai rujukan dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

o Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya.

o Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di Sekolah Menengah


Atas yang terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan sesuai dengan
kebutuhan perkembangannya.
Laporan Penelitian Geografi | 3

BAB II

KAJIAN TEORI

Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata Latin socius
yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut
serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam
istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana
melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan
masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu:

1) Interaksi antar warga-warganya,


2) Adat istiadat,
3) Kontinuitas waktu,
4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).

Semua warga masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama, hidup bersama dapat
diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan tercipta apabila
manusia melakukan hubungan, Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22),
memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, 19 dari wewenang
dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta
kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk
jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut Ralph Linton
(dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang
telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
dengan jelas sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006:
22) adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka
mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang diikat oleh kesamaan.
Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B. Taneko, 1984: 11) bahwa masyarakat
merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang
merupakan anggota-anggotanya. Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada
beberapa unsur yang mencakup. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:
1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

Laporan Penelitian Geografi | 4

Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara serempak dimana-mana,


meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir ke
seluruh negara atau pun benua dan biasanya mengenai banyak orang. Peningkatan angka
penyakit diatas normal yang biasanya terjadi, penyakit ini pun terjadi secara tiba-tiba pada
populasi suatu area geografis tertentu.

Pandemi juga merupakan penyakit yang harus sangat diwaspadai oleh semua orang,
karena penyakit ini menyebar tanpa disadari. Untuk mengantisipasi dampak pandemi yang ada
disekitar kita maka yang kita lakukan adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan
yang ada disekitar kita. Pandemi ini terjadi tidak secara tiba-tiba akan tetapi terjadi pada suatu
wilayah tertentu yang kemudian menyebar ke beberapa wilayah lainnya dengan cepat.

Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan salah satu penyakit menular yang


disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernafasan akut
atau parah virus corona 2 (SARSCoV-2). Coronavirus Disease ialah jenis penyakit yang belum
teridentifikasi sebelumnya oleh manusia, virus ini dapat menular dari manusia ke manusia
melalui kontak erat yang sering terjadi, orang yang memiliki resiko tinggi tertular penyakit ini
ialah orang yang melakukan kontak erat dengan pesien Covid-19 yakni dokter dan perawat.

Virus corona merupakan virus yang umumnya terdapat pada hewan dan dapat
menyebabkan penyakit hewan ataupun manusia, orang yang sudah terinfeksi virus ini maka akan
dengan mudah menyebarkan pada orang lainnya, penyakit ini merupakan infeksi yang terjadi
pada pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). 3 Phisycal
Distancingialah jaga jarak fisik yang harus dijaga ketika berinteraksi dengan orang lain, tidak
menghilangkan ruang sosial yang berkembang ditengah masyarakat.

Phisycal Distancing ketika sedang melakukan interaksi komunikasi harus menggunakan


jaga jarak aman, yaitu dengan jarak satu meter. 4 Pembatasan jarak atau jaga jarak merupakan
tindakan yang dilakukan untuk pencegahan penyebaran penyakit yang menular dengan menjaga
jarak fisik antar satu orang dengan satu sama lainnya dan menghindari tempat berkumpul dalam
skala yang besar. Pembatasan ini dilakukan agar mengurangi penyebaran penyakit Covid-19
yang sekarang sedang terjadi di sekitar kita.Pembatasan jarak dan pembatasan sosial dilakukan
agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kontak antara orang tidak berinteraksi dan orang
yang berinteraksi, dengan hal ini dapat meminimalisir penyebaran penyakit menular terutama
pada penambahan jumlah kematian.

Laporan Penelitian Geografi | 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian dilakukan di lingkungan desa atau kelurahan Tawangsari, Geluran, Taman, dan
Medaeng. Pada tanggal 18-20 bulan Oktober 2021. Penelitian ini berdasarkan atas metode
penelitiannya termasuk metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan lebih teliti ciri-ciri sesuatu seperti gambaran tentang gejala atau suatu
masyarakat tertentu, menentukan frekuensi terjadinya sesuatu, dan prosedur penelitian harus
mengikuti ketentuan-ketentuan yang baku. Penelitian deskriptif bias harus diperkecil dan tingkat
keyakinan harus maksimal. Selain itu juga mengikutsertakan metode penelitian studi kasus,
yang digunakan untuk mengungkapkan karakteristik dari suatu kondisi lingkungan alam sebagai
tatanan kehidupan manusia, serta mengkaji peristiwa atau kasus spesifik yang mengambil objek
penelitian aktivitas masyarkat dan kondisi fisik tertentu.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi jenis nonpartisipan
dan interview jenis free talk. Teknik penelitian secara observasi jenis nonpartisipan yaitu
peneliti berada di luar masyarakat yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan
masyarakat yang dilakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati tingkah
laku yang terjadi, seperti tingkah laku masyarakatyang tinggal di lingkungan Sungai Kahayan
yang berpotensi menimbulkan pencemaran.

Penunjang teknik pengambilan data yang dilakukan peneliti selain menggunakan teknik
observasi nonpartisipan yaitu teknik Interview jenis free talk. Teknik pengambilan data dengan
teknik interview free talk, yaitu peneliti bertindak sebagai pengumpul, penilai fakta dan
partisipan. Dalam hal ini peranan pendekatan pribadi sangat menentukan.

3.3 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian kami adalah teknik analisis data kualitatif. Yang
artinya data ini dieproleh dengan banyak hal, mulai dari pengamatan objek penelitian, dari situs
internet, dan dari data buku penelitian. Semua data ini tentu perlu dianalisis untuk bisa ditarik
kesimpulan. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antarvariabel lewat
kalimat pernyataan serta agar data tersebut dapat memerikan makna, maka dalam analisis yang
dilakukan perlu memperhatikan langkah langkah, seperti reduksi data, displai data, juga
penyimpulan dan verifikasi. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, permasalahan yang
dikaji atau fokus masalahnya adalah mengenai perbedaan kondisi lingkungan dan aktivitas
masyarakat sebelum dan saat pandemi virus Corona menyerang. Lalu, juga memberikan
kesimpulan yang mengacu pada makna bingkai kerja yang teoris atau konseptual. Kemudian
melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat.

Laporan Penelitian Geografi | 6


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Aktivitas Masyarakat Sebelum Terjadi Pandemi COVID-19
Seperti yang kita ketahui, aktivitas masyarakat sebelum terjadinya pandemi dapat
dikatakan relatif produktif. Tidak ada peraturan atau pun protokol yang mewajibkan
masyarakatnya untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam
menjalani aktivitas mereka. Juga tidak ada pembatasan mobilitas masyarakat yang diterapkan
dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus.
Tentunya sebelum adanya pandemi, aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat khususnya
di daerah perkotaan terbilang padat. Karena banyaknya populasi manusia yang melaksanakan
kegiatan mereka dalam waktu yang bersamaan, contohnya seperti siswa-siswi yang berangkat ke
sekolah pada pagi hari, serta para pekerja kantoran atau pun profesi lainnya yang juga jam
kerjanya pada pagi hari.

Gambar 4.1 Aktivitas Masyarakat Gambar 4.1 Aktivitas Masyarakat

Selain itu, sebelum adanya pandemi juga berpengaruh besar pada perusahaan -
perusahaan yang mempunyai nilai sektor tenaga kerja tinggi yang tentunya membutuhkan
banyak pegawai perusahaan dalam bidang nya masing masing. Sehingga dapat diartikan,
sebelum terjadinya pandemi, tingkat lapangan kerja masih sangat stabil dan dapat memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat dengan melakukan aktivitas atau rutinitas kehidupan sehari hari.
Serta sebelum pandemi menyerang, aktivitas yang dilakukan masyarakat memiliki hasil
teknologi yang cepat dan berkembang. Artinya adalah banyak melahirkan sebuah inovasi unik
dan menarik sehingga memunculkan banyak kompetisi yang dapat menumbuh kembangkan
potensi kecerdasan, kreativitas, dan mempunyai pola pikir out of the box.
Laporan Penelitian Geografi | 7
4.2 Aktivitas Masyarakat Saat Pandemi COVID-19 Menyerang
Pandemi telah merubah banyak tatanan kehidupan. Bekerja dari rumah. Sekolah online.
Anak-anak tidak bisa bermain dengan leluasa. Aktivitas di luar ruangan dibatasi. Rutinitas kita
terbatas pada hal yang sama. Rumah, rumah, dan rumah. Rasa bosan dan jenuh tentu akan datang
seiring dengan ketidakpastian kapan pandemi ini segera berakhir.
Pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia selama kurang lebih dari 2 tahun
terakhir tidak di pungkiri membawa pengaruh yang signifikan terhadap sektor perekonomian.
Pemberlakuan PSBB secara langsung atau pun tidak, telah berdampak pada sektor industri yang
harus mengurangi biaya produksi dengan menutup pabrik, merumahkan karyawan, hingga
melakukan PHK, sebagai upaya rasional dalam merespon penurunan jumlah permintaan dan
pendapatan.
Hal ini membawa efek domino seperti meningkatnya jumlah pengangguran dan
penurunan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah pun harus mengeluarkan dana yang tidak
sedikit dari anggaran negara untuk menyediakan stimulus dalam rangka menopang berbagai
sektor yang terdampak. Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pemerintah Indonesia pada
pemahaman untuk menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru
sebagai respons realistis terhadap eksistensi COVID-19 serta diperkuat dengan estimasi
penemuan vaksin sebagai satu-satunya senjata untuk menanggulangi COVID-19.

Gambar 4.2 Aktivitas Mentaati Protokol Kesehatan

Banyak perubahan yang terjadi dan mulai melekat pada aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat saat pandemi COVID-19 , bahkan hal tersebut sudah menjadi sebuah kebiasaan saat
ini. Salah satunya adalah selalu memakai masker saat menjalankan suatu kegiatan, serta
senantiasa mencuci tangan untuk mencegah penularan virus. Perubahan gaya hidup dan perilaku
masyarakat yang semakin berkembang tanpa mengenal waktu dan tempat menjadi penyebab
utama digitalisasi mudah diterima warga dunia. Hal itu dikarenakan kemudahan akses internet
memungkinkan setiap orang melakukan aktivitas online kapan saja dan di mana saja (Work
From Home).
Laporan Penelitian Geografi | 8

Gambar 4.2 Aktivitas Dirumah


Terutama bagi generasi milenial, kebutuhan pokok bukan hanya sekadar sandang,
pangan, dan papan saja, namun juga koneksi internet yang dikonsumsi setiap hari layaknya
kebutuhan primer selama pandemi Covid-19 ini. Disadari atau tidak, terbiasa dengan aktivitas
online merupakan kebiasaan baru akibat pandemi yang telah mendominasi berbagai kalangan
masyarakat. Salah satunya adalah beradaptasi dengan penjualan produk secara daring atau
melalui internet, baik itu platform jual beli, website, e-commerce, maupun grup media sosial.
Penjualan daring yang dilakukan secara maksimal dapat meningkatkan omset selama pandemi
Covid-19.
4.3 Kondisi Lingkungan Sebelum Terjadi Pandemi
Terkadang perilaku atau tindakan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan sekitar,
dapat mengubah sebuah kondisi alam menjadi tidak karuan dan mengalami kerusakan bahkan
mengambil keperawanan dari suatu kondisi lingkungan tersebut. Minimnya kepedulian
masyarakat dalam menjaga kebersihan serta kesehatan kondisi lingkungan tersebutlah yang
menjadi faktor utama dari rusaknya kualitas kesehatan suatu lingkungan, khususnya di daerah
perkotaan yang sangat padat penduduk, transportasi, dan aktivitas yang dilakukan.
Dan akan tidak terawatnya suatu lingkungan juga tidak ada kesadaran diri atau inisiatif
untuk mengolah serta memperbaiki kualitas alam agar menjadi lebih baik, hal itu berakibat
menimbulkan berbagai dampak buruk salah satunya bagi kesehatan manusia sebagai pelaku yang
disorot akan kerusakan lingkungan sekitar. Objek nya adalah berupa polusi sampah dan
pencemaran air yang tidak segera ditanggulangi.
Polusi sampah diketahui dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit
infeksi saluran pencernaan, sebagainya. Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang
menumpuk tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa penyakit seperti lalat
akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan satu-satunya dampak buruk lingkungan
kotor serta polusi terhadap manusia. Dampak lain dari lingkungan yang kotor dan polusi sampah
terhadap manusia yang sudah semestinya kita cegah yaitu terjadinya gangguan pernafasan.
Laporan Penelitian Geografi | 9
Hal ini bisa terjadi jika solusi yang digunakan untuk mengelola sampah yang
menggunung adalah dengan membakarnya. Sampah yang dibakar, terutama jika sampah yang
dimaksud adalah sampah anorganik, dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia
yang hidup di dalamnya. Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu
kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan sampah yang buruk
akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi sampah yang tentu saja membawa banyak
dampak buruk bagi manusia maupun lingkungan.
Gambar 4.3 Kondisi Cuaca Sebelum Pandemi
Dapat dilihat, betapa kritis nya kesehatan kondisi udara suatu lingkungan daerah
perkotaan. Yang tidak lain adalah ulah dari aktivitas masyarakat, seperti penggunaan transpotasi
yang membludak sehingga menimbulkan kemacetan, uap pabrik yang keluar dari corong asap,
dan pembakaran berbagai jenis sampah. Untuk itu, agar kualitas serta kesehatan kondisi
lingkungan alam tetap terjaga dengan baik, perlu diberikan edukasi kepada masyarakat
khususnya menyorot pada generasi muda saat ini. Edukasi tersebut dapat berisikan sebuah materi
yang dapat mengubah cara pandang khalayak terhadap lingkungan alam, yang tidak dapat
disepelekan kesehatannya juga beberapa hal kecil yang berpengaruh besar pada perbaikan
lingkungan alam tersebut.
4.4 Kondisi Lingkugan Saat Pandemi COVID-19 Menyerang
Beredar postingan-postingan di media sosial maupun tulisan-tulisan di berbagai portal
berita online yang mengabarkan bahwa kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Karantina
wilayah ataupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memaksa banyak orang untuk tetap
tinggal di rumah. Karyawan harus bekerja dari rumah (work from home), anak-anak sekolah
diminta untuk sekolah dari rumah alias sekolah dalam jaringan (school from home), tempat-
tempat hiburan dan wisata ditutup, serta transportasi umum dibatasi jumlah dan jam operasional
dibatasi memberi dampak kepada kondisi lingkungan.

Laporan Penelitian Geografi | 10


Di banyak negara, dilaporkan bahwa kondisi lingkungan semakin baik dan sehat,
tingkat pencemaran udara menurun drastis. Di
Jakarta, banyak warganet yang memposting foto
di media sosial yang memperlihatkan kondisi
langit Jakarta yang nampak cerah dan biru.
Bahkan, gunung Salak dan gunung Gede yang
tidak pernah terlihat dari Jakarta, dilaporkan
dapat dilihat dengan mata kepala.

Gambar 4.4 Kondisi Lingkungan Saat Gambar 4.4 Kondisi Lingkungan Saat
Pandemi
Semasa pandemi COVID-19 ini kita Pandemi oleh sejumlah perubahan
dikejutkan yang
dialami bumi, terutama isu polusi udara dan air bersih. Udara kian bersih, air juga makin
jernih. Sebelumnya, isu polusi ini menjadi "pandemi" lain di berbagai belahan dunia, karena
tidak kunjung bisa diselesaikan. WHO menyatakan 7 juta orang mati karena polusi setiap
tahunnya. Jurnal Nature Climate Change melaporkan perubahan iklim yang berlangsung
selama beberapa dekade. Manusia membakar bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara,
dan gas.
Semua itu melepaskan karbon dioksida (CO2), metana, dan gas lainnya ke atmosfer
dan lautan. Akibatnya terjadi gas rumah kaca yang paling bertanggung jawab untuk
pemanasan global. Sebelum era industri pada akhir abad ke-18, jumlah karbondioksida di
atmosfer mencapai sekitar 300 bagian per juta. Artinya, ada 300 kandungan CO2 untuk setiap
satu juta molekul gas di atmosfer. Angka ini meningkat hingga 414,1 bagian per juta, bahkan
mencapai hampir 500 bagian per juta bagian karbon dioksida ekuivalen (CO2e).

Artinya polusi tidak hanya mengancam kesehatan manusia namun juga keberlanjutan
hidup di bumi. Setelah adanya pembatasan pergerakan melalui imbauan stay at home, polusi
udara turun drastis. Di China, negara Covid-19 bermula, dilaporkan mengalami penurunan
tingkat polusi yang cukup signifikan. Udara di kota-kota di China lebih bersih dan segar.
Di Madrid dan Barcelona dilaporkan polusi udaranya bahkan berkurang 50%. Penyebabnya
jelas, berkurangnya aktivitas industri secara drastis. Pabrik-pabrik mengurangi produksi
bahkan melakukan penutupan serta perjalanan wisata turun signifikan.

Laporan Penelitian Geografi | 11

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.5 Kesimpulan
Lingkungan sebagai sumber daya mempertemukan berbagai kepentingan di
dalamnya, antara lain kepentingan masyarakat dan pemerintah. Benturan kepentingan antara
berbagai pihak sering berakibat kondisi lingkungan harus menjadi korban. Pada akhirnya,
kondisi lingkungan yang dikorbankan akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di
sekitar. Pengelolaan lingkungan selain berusaha melakukan tindakan preventif, yakni
mencegah meluasnya kerusakan lingkungan juga melakukan tindakan represif, yaitu
bertindak secara nyata untuk menghadapi kondisi lingkungan yang terlanjur rusak. Kondisi
lingkungan yang demikian jika dimungkinkan perlu diperbaiki agar dapat bermanfaat
kembali bagi kesejahteraan masyarakat banyak.
Jika dalam kedua definisi tersebut manusia ditempatkan sebagai salah satu komponen
lingkungan, maka dalam definisi berikut ini lingkungan lebih dilihat sebagai sesuatu yang
berada di luar diri manusia juga lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berada di sekitar kita. Pola kehidupan manusia memang mengalami suatu revolusi besar-
besaran ketika dihadapkan pada kenyataan semakin meningkatnya populasi jumlah manusia
dan juga perkembangan teknologi yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan.
Pola hidup tersebut sebagian diantaranya ada yang kurang selaras dengan lingkungan
alam sehingga menghasilkan krisis lingkungan. Perubahan pola kehidupan antara lain:
meningkatnya jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang membutuhkan bahan bakar
minyak, meningkatnya penggunaan energi listrik akibat alat-alat yang perlu diaktifkan
dengan tenaga tersebut; berubahnya pola makan dari teknik pengolahan tradisional menjadi
menggunakan alat modem yang lebih hemat waktu; dan digunakannya traktor serta mesin
dalam usaha pertanian. Perubahan pola yang diberikan tersebut hanyalah beberapa contoh.
Krisis lingkungan turut dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya hidup tersebut.
Selain itu, karakter dalam diri manusia khususnya di masa pandemi seperti sekarang
ini perlu mendapatkan beberapa perhatian mengenai kepeduliannya untuk merawat dan
menjaga kualitas kondisi lingkungan disekitar. Sebagai bukti dari perilaku manusia yang acuh
tak acuh pada situasi lingkungan adalah munculnya faktor krisis lingkungan, yaitu konsumsi
berlebihan dan pola konsumsi yang boros. Konsumsi berlebihan menuntut sistem produksi
memperbesar kapasitasnya yang berarti menambah jumlah zat buangan sisa hasil industri
yang dihasilkan dan sisa hasil limbah plastik masusia yaitu sisa konsumsi berupa bahan
pembungkus, khususnya sampah  plastik turut menjadi permasalahan karena tidak dapat
menjalani daur biologis.
Jadi, dapat disimpulkan dalam kasus analisis pada aktivitas masyarakat dan kondisi
lingkungan dimasa pandemi saat ini terbilang mengalami perubahan yang cukup bagus dalam
hal kondisi lingkungan alam sekitar. Kemudian dalam hal aktivitas masyarakat masih belum
cukup efektif dan produktif, tetapi juga memunculkan beberapa aktivitas yang unik.
Laporan Penelitian Geografi | 12

4.6 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan perkembangan terhadap analisis yang signifikan
mengenai aktifitas masyarakat dan kondisi lingkungan, maka di sarankan untuk hal-hal
sebagai berikut:
1.Bagi Akademisi, laporan penelitian ini disarankan untuk dapat digunakan sebagai
media pembelajaran Geografi dan dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai
perbedaan yang terjadi pada aktivitas serta kondisi lingkungan saat sebelum terjadinya
pandemi dan saat pandemi sudah mulai menyerang. Selain itu, juga memberikan informasi
tentang cara atau proses manusia beradaptasi dengan suatu situasi yang baru atau asing.
2. Bagi Masyarakat Wilayah Jakarta, sebagai acuan dalam pengembangan karakter
kepedulian terhadap makhluk hidup disekitarnya, seperti menjaga kualitas kesehatan dan
kebersihan lingkungan alam. Serta mengurangi resiko beberapa penyakit yang ditimbulkan
dari polusi udara, polusi sampah, pencemaran air, dan yang lainnya.
3. Bagi Masyarakat Wilayah Sidoarjo (Tawangsari, Geluran, Taman, Jemundo,
Medaeng, dan wilayah lainnya) diharapkan untuk dapat mengatur pergerakan atau mobilitas
dalam menjalankan suatu kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tetap
menjaga populasi penyebaran virus Corona agar tidak terus menyebar yang tentunya dengan
menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan, dan
menjaga jarak.
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah kondisi lingkungan serta
aktivitas masyarakat yang lebih spesifik, detail, dan variabel-varibael yang sudah
termodifikasi dengan baik. Tujuannya adalah agar dapat melengkapi kebutuhan sumber
belajar dan mempermudah dalam penangkapan materi serta memberikan sudut pandang
masing-masing.
5. Hasil laporan penelitian dan pengembangan ini kiranya dapat disebarluaskan
supaya dapat dimanfaatkan dengan baik dan juga diharapkan untuk tidak disalahgunakan.

Laporan Penelitian Geografi | 13

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Dian Andayani. 2010. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. Bandung:
Insan Cita Utama Abdurachman, Maman. 1988. Geografi Perilaku: Suatu Pengantar Studi
tentang Persepsi Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Fitri, Agus
Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Kemendiknas.
2010. Jakarta: Puskur. Khan, Yahya. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi.
Yogyakarta: Pelangi Publishing Kohn, H. 1969. The Idea of Nationalism. Toronto: Cillier
Books Redaksi Ensiklopedia Indonesia. 1999. Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi Edisi
Terbaru. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi Ritter, Herry. 1986. Dictionary of Concepts in Hostory.
New York: Greenwood Press Sandy, I Made. 1996. Republik Indonesosia Geografi Regional
buku teks. Jakarta: PT Indograph Bakti Shafer, Boyd. C. 1995. Nationalism Myth and
Reality. New York: A Harvest Book Harcourt Sugandi, Dede, dkk. 2015. Atlas Geografi.
Jakarta Pusat: Pamduta Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sujarweni, dkk. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu Sumaatmadja,
Nursid. 1997. Metode Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Skripsi Rezza Dany
Indrawan, Universitas Airlangga.
SUMBER INTERNET

 https://media.neliti.com/media/publications/258536-pengaruh-aktivitas-masyarakat-di-
pinggir-fa2ad1c4.pdf
 https://smeru.or.id/id/content/studi-dampak-sosial-ekonomi-pandemi-covid-19-
di-indonesia
 https://www.kemenkopmk.go.id/pandemi-covid-19-menjaga-dan-
menyelamatkan-lingkungan-hidup
 https://sanitariankit.id/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi-sampah-3/
 https://www.republika.co.id/berita/qb5ntg428/kondisi-lingkungan-hidup-
pengaruhi-pengendalian-covid19
 https://fpscs.uii.ac.id/blog/2020/07/03/perilaku-prolingkungan-di-masa-pandemi-
covid-19/
Laporan Penelitian Geografi | 14

Anda mungkin juga menyukai