Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN

"FERTILITAS"

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Dosen Pengampu:
Dr. Idham Irwansyah Idrus, S.Sos., M.Pd.
Mario, S.Sos., M.Si.
Ulfa Utami Mappe, S.Sos., M.Si.

Oleh:
Kelompok 3
Andi Ariq Falah Risani (220600502001)
Nurul Fatihah (220609501033)
Dian Novita (220609501028)
Fairil sastriawan (220609501037)
Muh Muftih Ananta Muin (220609502009)
Hilwa Salsabila (220609502018)
Riza Aulya Rabbani (220609501045)
KELAS B
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak (nama dosen pengampu
mata kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah (nama mata kuliah) yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

MAKASSAR, 5 Maret 2024

Kelompok 3

DAFTAR ISI

2
Hlm
COVER i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR ISI iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . 1
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan ..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama ..............................................................
2.1.1 Sub-Materi Pertama
2.1.2 Sub-Materi Kedua ...
2.2 Materi Kedua .. .......
2.3 Materi Ketiga
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...
3.2 Saran .
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Jika Ada)

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Sosiologi kependudukan merupakan cabang ilmu sosiologi yang mempelajari
dinamika populasi manusia. Fokus utamanya adalah pada ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah seiring waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, dan penuaan.
Dalam sosiologi kependudukan, salah satu yang di pelajari yaitu mengenai Fertilitas
yang merupakan tingkat kelahiran di suatu populasi. Istilah ini mencakup hasil
reproduksi nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita, khususnya banyaknya
bayi yang lahir hidup. Fertilitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia
perkawinan, penggunaan kontrasepsi, status sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan
reproduksi, budaya, dan lain-lain.
Makalah ini akan berfokus membahas mengenai Fertilitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas?
3. Bagaimana hubungan antara fertilitas dan pertumbuhan penduduk?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas.
2. Mengetahui bagaimana Fertilitas dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan (reproductive performance)


dari seorang perempuan, seorang laki-laki, suatu pasangan, atau suatu kelompok
(Swanson dan Siegel, 2004). Fertilitas merupakan salah satu dari tiga komponen
utama pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Fertilitas
ditentukan oleh berbagai determinannya, yang meliputi determinan tidak langsung
(indirect factors) dan determinan langsung (direct factors). Determinan tidak
langsung antara lain meliputi faktor-faktor demografi, sosial, ekonomi, dan budaya.
Determinan langsung, disebut juga determinan antara (proximate determinants),
meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi keterpaparan terhadap hubungan kelamin,
faktor-faktor yang mempengaruhi keterpaparan terhadap konsepsi, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan (Davis dan Blake 1956).
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dianggap sebagai suatu masalah
kependudukan. Laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi apabila tidak
diimbangi dengan perkembangan faktor ekonomi akan menimbulkan masalah serius
bagi negara.
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
Fertilitas penduduk dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik demografi maupun
nondemografi. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi fertilitas di
Indonesia:
A. Faktor Demografi:
• Mortalitas Anak: adalah salah satu faktor demografi yang memengaruhi keputusan
berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh pasangan. Semakin tinggi tingkat
kematian anak, semakin besar kemungkinan pasangan akan memiliki lebih banyak
anak untuk mengimbangi risiko kematian anak yang lebih tinggi.

5
Dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas di Indonesia,
mortalitas anak merupakan salah satu variabel yang diperhitungkan. Hasil regresi
menunjukkan bahwa mortalitas anak memengaruhi keputusan berapa banyak anak
yang ingin dimiliki oleh pasangan di Indonesia.
• Usia Kawin Pertama: Usia saat menikah pertama kali juga berpengaruh pada
fertilitas karena rentang waktu untuk hamil dan melahirkan untuk perempuan usia
muda memiliki lebih banyak waktu untuk hamil dan melahirkan anak. Ini karena
mereka memiliki lebih banyak tahun reproduksi aktif sebelum mencapai usia
menopause. Kematangan Biologis usia kawin pertama juga seringkali tubuh
perempuan masih dalam kondisi optimal untuk hamil dan melahirkan. Fungsi
reproduksi biasanya lebih baik pada usia muda.
Perempuan yang menikah pada usia muda juga cenderung memiliki lebih banyak
anak karena memiliki lebih banyak waktu untuk mengandung dan melahirkan. Ini
berkontribusi pada tingkat kesuburan yang lebih tinggi.
• Jenis alat kontrasepsi: faktor ini juga memainkan peran penting dalam
mempengaruhi fertilitas kependudukan karena alat kontrasepsi dirancang untuk
mencegah kehamilan dengan mengurangi peluang terjadinya pembuahan.
Penggunaan alat kontrasepsi yang efektif dapat mengontrol jumlah anak yang lahir.
Jenis alat kontrasepsi yang tersedia dan pengetahuan tentang cara penggunaannya
memengaruhi pilihan kontrasepsi. Wanita yang memiliki akses lebih baik ke
informasi dan layanan kesehatan reproduksi cenderung memilih alat kontrasepsi yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ada beberapa alat kontrasepsi lebih efektif daripada yang lain. Misalnya, AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dan sterilisasi memiliki tingkat keberhasilan yang
tinggi dalam mencegah kehamilan jangka panjang. Pemilihan alat kontrasepsi yang
tepat dapat memengaruhi tingkat kelahiran. Namun Kondisi kesehatan individu juga
memainkan peran karena ada beberapa alat kontrasepsi mungkin tidak cocok untuk
wanita dengan kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, wanita dengan risiko tinggi

6
terhadap penyakit pembekuan darah mungkin tidak dianjurkan menggunakan pil
kontrasepsi.
Pemilihan alat kontrasepsi juga biasanya di pengaruhi budaya dan agama karena
beberapa budaya dan agama memiliki pandangan khusus tentang kontrasepsi tertentu.
B. Faktor Nondemografi:
• Pendapatan: Tingkat pendapatan keluarga memengaruhi keputusan memiliki anak
kerena pendapatan yang lebih tinggi memungkinkan akses yang lebih baik ke layanan
kesehatan, termasuk perawatan prenatal. Dengan pendapatan yang cukup cenderung
mendapatkan perawatan medis yang lebih baik selama kehamilan, yang dapat
memengaruhi kesuburan dan kesehatan bayi.
• Pendidikan Ibu: Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan jumlah anak yang
diinginkan karena ibu yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung
memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang kontrasepsi dan perencanaan keluarga.
Mereka dapat memahami berbagai metode kontrasepsi dan memilih yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Pendidikan yang baik juga dapat meningkatkan kesadaran
ibu tentang pentingnya kesehatan reproduksi. Ibu yang teredukasi lebih mungkin
mencari perawatan medis yang baik selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Mereka juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesehatan, pendapatan,
dan kondisi keluarga sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Ibu yang teredukasi
juga mungkin lebih terbuka terhadap perubahan norma dan lebih menerima konsep
keluarga berencana. Ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi juga cenderung
memiliki peluang kerja yang lebih baik maka dari itu mereka mungkin ingin
membangun karier sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Hal ini dapat
mempengaruhi keputusan mereka tentang waktu dan jumlah anak yang diinginkan.
• Faktor Budaya, Etnis dan Agama: faktor ini memengaruhi keputusan berapa banyak
anak yang ingin dimiliki karena Beberapa kelompok etnis memiliki kecenderungan
untuk memiliki lebih banyak anak karena nilai-nilai tradisional yang menghargai
keluarga besar. Misalnya, beberapa kelompok etnis di Indonesia menganggap

7
memiliki banyak anak sebagai simbol prestise sosial. Budaya dan norma sosial juga
memengaruhi peran perempuan dalam keluarga. Jika budaya menekankan peran ibu
sebagai pengasuh utama, ini dapat mempengaruhi keputusan untuk memiliki lebih
banyak anak. Beberapa agama memiliki pandangan khusus tentang kelahiran dan
keluarga. Misalnya, dalam beberapa agama, memiliki banyak anak dianggap sebagai
tugas atau tanggung jawab moral. Pandangan agama terhadap penggunaan
kontrasepsi juga memengaruhi keputusan pasangan dalam merencanakan keluarga
karena beberapa agama mungkin melarang penggunaan kontrasepsi, sementara yang
lain memperbolehkannya. Beberapa kelompok etnis memiliki keyakinan agama yang
kuat. Interaksi antara faktor budaya dan agama dapat mempengaruhi keputusan
pasangan tentang jumlah anak yang diinginkan.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor ini saling berinteraksi dan memengaruhi
keputusan fertilitas di Indonesia. Studi menggunakan data cross-sectional dari
Indonesia Family Life Survey (IFLS) Wave 5 tahun 2014 menunjukkan bahwa
faktor-faktor demografi seperti mortalitas anak, usia kawin pertama, dan jenis alat
kontrasepsi (IUD dan Tubektomi) memengaruhi fertilitas. Sementara itu, faktor
nondemografi seperti pendapatan dan pendidikan ibu juga berdampak pada fertilitas.

2.2 Hubungan Fertilitas dan Pertumbuhan penduduk


fertilitas yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk yang cepat, dengan
cepatnya pertumbuhan penduduk ini dapat memiliki beberapa konsekuensi dan
dampak:
1. Tekanan pada Sumber Daya Alam
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan peningkatan permintaan akan
sumber daya alam seperti air, makanan, dan energi. Jika tidak dikelola dengan baik,
ini dapat mengakibatkan kekurangan dan degradasi lingkungan.
2. Ifrastruktur dan Layanan Publik

8
Pertumbuhan penduduk yang cepat memerlukan pembangunan infrastruktur seperti
jalan, rumah sakit, sekolah, dan perumahan. Jika infrastruktur tidak dapat
mengimbangi pertumbuhan populasi, layanan publik seperti kesehatan dan
pendidikan dapat terpengaruh.
3. Pengangguran dan Kemiskinan.
Jika lapangan kerja tidak dapat menyerap pertumbuhan penduduk, pengangguran
dapat meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga dapat menyebabkan
kemiskinan jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang sebanding.
4. Perubahan Sosial dan Budaya
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat mengubah struktur sosial dan budaya suatu
masyarakat. Nilai-nilai, norma, dan tradisi dapat berubah karena adanya tekanan
demografi.
5. Migrasi
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat mendorong migrasi internal dan eksternal.
Orang mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik di tempat lain.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Kependudukan Indonesia Volume 17 No. 1 2022 Homepage:


https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/ "Pengaruh faktor demografi dan
nondemografi terhadap fertilitas di Indonesia"

Jurnal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKONOMI DAN SOSIAL YANG


MEMPENGARUHI FERTILITAS DI PROVINSI ACEH Oleh :Muhammad Nasir
(Dosen Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
http://jurnal.pnl.ac.id/wpcontent/plugins/Flutter/files_flutter/1375159858jurnalEkon
omisosial_Fertelitas.pdf

10
Shafira Ramadhani Nugraheni (2020) Pengaruh Faktor Demografi Dan Non
Demografi Terhadap Fertilitas Di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life
Survey 5 (2014). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Media Gizi Kesmas, Vol. 12, No. 1, Juni 2023: 530-536 "Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Fertilitas di Indonesia: Review Literatur"

Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 12 No. 1 Jun: 2017| 69-78 JURNAL


KEPENDUDUKAN INDONESIA "FERTILITAS MENURUT ETNIS DI
INDONESIA: ANALISIS DATA SENSUS PENDUDUK 2010"

11

Anda mungkin juga menyukai