Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Sistem Transportasi dan Eksresi Pada Manusia”

Disusun oleh:
Nama : Linda Putri Jumiati
NPM : 2020010030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAHYA BIMA


TAHUN AJARAN 2020 / 2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………..………………………………………………..

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..…4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………..………………..….4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Trasnportasi ………………………………………………….... 6

2.2. Macam-Macam Sistem Transportasi……………………………………………..…7

2.3. Jenis-Jenis Kelainan Pada Sistem Transportasi ……………………………………. 9

2.4. Pengertian Sistem eksresi ………………………………………………………..…11

2.5. Macam-Macam Sistem Eksresi ………………………………………………….…12

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan …………………………………………………………………………15
b. Saran ………………………………………………………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….17

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Sistem
Transportasi dan Sistem Ekskresi pada Manusia ” ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang
lurus. Amin
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.

Bima, 12 Januari 2020

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-zat
sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi
tubuh kita dalam kelangsungan hidup.Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang
tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari
tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme
hidup.Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air
(H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.Organ pengeluaran zat sisa
pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati.Setiap organ-organ pengatur metabolisme
untuk sistem ekskresi memiliki suatu factor pengaruh.Seperti pada kulit, pembentukan dan
pengeluaran keringat dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan
disekitar.Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila
organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja
metabolisme pada tubuh kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Transportasi pada manusia?
2. Bagaimanakah macam-macam sistem transportasi pada manusia?
3. Apakah yang dimaksud dengan sistem eksresi pada manusia?
4. Apa sajakah macam-macam sistem eksresi pada manusia?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mampu menjelaskan pengertian tentang sistem transportasi pada manusia
2. Memahami macam-macam sistem transportasi pada manusia
3. Mampu memberikan gambaran yang komprehensif tentang sistem eksresi pada
manusia
4. Menjelaskan tentang macam-macam sistem eksresi pada manusia

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Transportasi Tubuh Manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada
manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga
peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat
transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah
dan bagian-bagiannya, sedangkan alat transportasi pada tubuh manusia adalah jantung dan
pembuluh darah.

2.2 Macam-Macam Alat Eksresi Pada Manusia

a. Jantung

Alat utama pada peredaran darah manusia adalah jantung sebagai motor penggerak dan
pembuluh darah sebagai saluran untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jantung adalah otot
yang sangat kuat dan jantung itu seperti dua buah pompa yang berdampingan kiri dan kanan.
Jantung manusia terdiri dari empat  ruang yaitu serambi kiri dan serambi kanan, selanjutnya bilik
kiri dan bilik kanan. Kempat  bagian ini berfungsi spesifik dalam system peredaran darah.
Serambi kanan menerima darah dari seliruh tubuh yang banyak mengandung banyak karbon
dioksida, sedangkan serambi kiri menerima darah dari paru-paru  yang banyak mengandung
oksigen. Bilik kanan merupakan bagian jantung yang menerima darah dari serambi kanan  dan
memompakan menuju paru-paru, sedangkan bilik kiri menerima darah dari serambi kiri yang
kaya oksigen dan memompakannya keseluruh tubuh

b. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup  tingkat tinggi kecuali
tumbuhan, yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.

Darah juga merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki kegunaan yang lainnya untuk menunjang
kehidupan. Darah yang terdapat dalam tubuh manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), keeping darah (trombosit), plasma darah (cairan darah).

Darah memiliki bebrapa fungsi yang bergunan bagi tubuh manusia, antara lain :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.

5
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
6. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Bagian-Bagian Darah

Nah berikut ini bagian-bagian darah untuk lebih jelasnya simak ulasannya dibawah ini.

 Sel Darah Merah

Sel darah merah merupakan salah satu bagian sel darah yang utama, karena
perananya dalam mengikat oksigen yang sangat diperlukan oleh tubuh. Pada organ
dewasa terdapat 4-5 juta sel untuk setiap 1 cc darah. Sel darah merah dapat mengalami
pembaharuan apabila sel telah rusak atau tidak berfungsi dengan baik, kira-kira umur sel
darah merah ialah 120 hari.

 Sel Darah Putih

Sel darah putih merupakan salah satu komponen darah yang berguna membantu
tubuh melawan bakteri dan virus masuk dan membuat bibit penyakit di dalam tubuh. Jadi
sel darah putih meruapakan tameng tubuh dari serangan penyakit. Pada orang dewasa
untuk jumlah sel darah putih dapat mencapai 6-9 ribu sel setiap cc darah. Jumlah ini
tergantung seberapa banyak bakteri yang berusaha masuk dan telah masuk ke dalam
tubuh.

 Keping Darah

Keping darah ini merupakan bagian darah yang fungsinya ialah membantu
penyembuhan luka, jumlah keping darah pada manusia dewasa dapat mencapai 2 hingga
5 ribu sel per cc darahnya. Keping darah dapat membantu membekukan darah saat terjadi
pendarahan akibat luka, jadi saat tubuh mengalami luka, keping darah akan
mengeluarkan enzim yang dapat memebekukan darah yaitu trombokinase.

2.3. Macam Kelainan Sistem Transporasi Tubuh Manusia

Kelainan pada Jantung

1. Jantung Koroner

6
Penyakit Jantung Koroner adalah suatu penyakit yang terjadi ketika ada penyumbatan
parsial aliran darah ke jantung. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah yang kaya oksigen
menuju otot jantung terhambat oleh plak pada arteri koroner.

Pada dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi ateroskelosis, yaitu penumpukan
kolesterol dan substansi lainnya yang semakin bertambah sehingga mempersempit ruang arteri.
Tumpukan ini disebut plak. Sejatinya plak sudah bersarang di dinding arteri sejak seseorang
masih muda. Makin tinggi usia seseorang, makin menumpuk plak di lokasi yang sama.

Plak sendiri mengeluarkan zat kimia yang membuat dinding bagian dalam dari pembuluh
menjadi lengket. Pada saat bersamaan, darah memuat sel-sel inflamasi, lipoprotein, dan kalsium.
Zat-zat ini kemudian akan menempel di dinding pembuluh darah sehingga membuat timbunan
plak makin banyak. Makin besar plak, makin sempit arteri koroner sehingga suplai darah kaya
oksigen ke jantung kian menipis. Plak juga dapat pecah dan kemudian menyumbat sebagian
besar hingga seluruh aliran darah pada pembuluh arteri. Bila hambatan aliran darah ini terjadi
pada arteri koroner, maka dapat terjadi serangan jantung.

2. Gagal Jantung

Gagal jantung atau heart failure adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah
sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan
istilah gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah
kesehatan, seperti:

1. Penyakit jantung koroner.


2. Aritmia atau gangguan ritme jantung.
3. Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
4. Kerusakan pada katup jantung
5. Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
6. Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

Ada empat jenis gagal jantung, di antaranya:

 Gagal jantung sebelah kiri (ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa darah dengan
baik ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen).
 Gagal jantung sebelah kanan (kerusakan pada ventrikel kanan jantung yang menyebabkan
proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak berjalan dengan baik).
 Gagal jantung sistolik (otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga proses
penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu).
 Gagal jantung diastolik (jantung sulit terisi darah akibat kekakuan pada otot organ
tersebut).

3. Perikarditis

Perikarditis adalah iritasi dan peradangan pada membran tipis berbentuk kantong yang
melapisi jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan yang dipisahkan oleh ruang

7
berisi sejumlah kecil cairan, sehingga kedua lapisan ini tidak saling bergesekan. Fungsi
perikardium adalah untuk menjaga letak jantung dan membantu kerja organ tersebut.

Sekitar 5 persen pasien dengan keluhan nyeri dada, disebabkan oleh perikarditis.
Penyakit ini cenderung diderita oleh pria, dan dapat terjadi pada segala usia. Namun demikian,
perikarditis paling banyak ditemukan terjadi pada usia 20 sampai 50 tahun.

Kasus perikarditis seringkali ringan, sehingga dapat pulih hanya dengan istirahat dan
pengobatan sederhana. Namun untuk kasus yang lebih serius, keluhan dapat berlangsung selama
beberapa hari sampai beberapa bulan.

4. Penyakit Katup Jantung

Penyakit katup jantung adalah penyakit yang muncul akibat adanya kelainan atau
gangguan pada salah satu atau lebih dari keempat katup jantung di atas sehingga darah sulit
mengalir ke ruangan atau pembuluh darah selanjutnya, atau sebagian aliran berbalik ke area
sebelumnya. Katup jantung bekerja tiap kali jantung manusia berdetak. Katup mitral dan katup
trikuspid terbuka bersamaan dengan darah yang masuk ke dalam bilik jantung, kemudian kedua
katup menutup kembali. Bilik jantung kemudian memompa darah keluar melalui katup pulmonal
dan aorta yang kemudian menutup setelah darah keluar dari kedua bilik jantung. Mekanisme
yang berulang ini dapat terganggu ketika katup jantung tidak dapat bekerja dengan baik.

5. Cardiomyopathies

Gangguan otot jantung yang ditandai dengan adanya pembesaran atau pengecilan jantung
secara tidak normal sehingga jantung menjadi kaku. Akibatnya jantung bisa melemah sehingga
jantung memompa secara tidak normal. Tanpa penanganan lebih lanjut bisa berakibat gagal
jantung atau jantung bisa berdetak tidak normal.

6. Kardiomiopati

Penyakit ini adalah karena adanya kerusakan atau gangguan pada otot jantung sehingga
dinding-dinding jantung menjadi tidak bergerak secara sempurna ketika memompa darah dan
menyedot darah. Penderia kardiomiopati pun memiliki risiko tinggi untuk mengidap arritmatia
dan gagal jantung.

7. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik merupakan penyakit jantung yang disebabkan karena kerusakan
katup jatung yang diakibatkan oleh demam rematik. Bakteri streptokokus adalah salah satu
penyebabnya.

8. Lemah Jantung

Kardiomiopati (lemah jantung) adalah penyakit yang berhubungan dengan miokardium


atau otot jantung dimana terdapat kelainan pada otot jantung secara struktur dan fungsi tanpa

8
adanya penyakit jantung koroner, hipertensi, atau kelainan katup jantung. Bila penyakit ini
terbatas hanya pada kelainan atau kerusakan otot jantung, maka keadaan ini disebut
kardiomiopati primer. Bila kardiomiopati disebabkan oleh penyakit lain yang mengakibatkan
kelainan pada otot jantung, keadaan ini disebut kardiomiopati sekunder.

Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

1. Anemia

Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang mengandung
hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Dengan kondisi tersebut,
penderita biasanya akan merasa letih dan lelah, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara
optimal. Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang, dengan tingkat
keparahan ringan sampai berat. Anemia terjadi pada saat tubuh kekurangan sel darah merah sehat
yang mengandung hemoglobin.

2. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak mampu melakukan


proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses
pembekuannya sangat lama sehingga darah terus mengalir.

Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah, seperti AHG
(AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin Component).Hemofili dapat
diatasi dengan cara transfusidarah selama penderita mengalami pendarahan

3. Leukemia

Leukemia ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam, mencapai1 juta
per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya karena sel-sel pada sumsum tulang yang
menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit sehingga menghambat pembentukan eritrosit.
Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian obat-obatan, pasien diberitransfusidarah atau
dilakukan transplantasisumsum tulang belakang.

4. Varises

Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian bawah
kakidan disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut hemoroid.Hal ini terjadi karena katup-
katup pada pembuluh balik tidak dapat menutup dengan sempurna dan lemahnya dinding
pembuluh darah

5. Hipertensi

Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hipotensi (tekanan darah rendah) merupakan
kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal atau
dibawah normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.Jika

9
darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih kuat.Oleh karena
itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat diperbaikidengan cara mengurangiasupan
garam dan gula ke dalam tubuh.

6. Aterosklerosis

Aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri.
Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan
stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa
menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel darah putih (leukosit) pindah
dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak.Penumpukan ini
menyebabkan penebalan di lapisan arteri.

7. Polisitemia Vera

Polisitemia Vera adalah salah satu jenis gangguan pada sumsum tulang. Penyakit ini
termasuk langka dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.
Pada kondisi normal, tubuh kita mengatur dan menentukan jumlah sel-sel darah yang akan
diproduksi sesuai yang dibutuhkan. Jika Anda mengidap polisitemia vera, gen JAK2 yang Anda
miliki mengalami mutasi, sehingga sel-sel sumsum tulang akan memroduksi sel darah merah
secara berlebihan.

Penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun risiko polisitemia
vera akan meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada orang berusia di atas 60 tahun.

8. Thalasemia

Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh tidak memproduksi
cukup hemoglobin sehingga mengakibatkan jumlah hemoglobin di dalam tubuh sedikit.
Hemoglobin adalah protein pembentuk sel darah merah yang berguna untuk mengikat oksigen
dan membawanya ke seluruh tubuh. Saat tubuh kekurangan hemoglobin, sel darah merah tidak
bisa berfungsi dengan baik dan hanya dapat hidup untuk waktu yang pendek.
Karena sedikitnya sel darah merah sehat yang beredar ke seluruh tubuh, maka oksigen yang
diantarkan ke seluruh tubuh tidak cukup dan mengakibatkan seseorang terkena anemia dengan
gejala mudah merasa lelah, lemah, dan bahkan sesak napas. Orang dengan thalasemia dapat
mengalami anemia ringan ataupun berat. Anemia berat dapat mengakibatkan kerusakan organ
dan mengakibatkan kematian.

2.4. Sistem Ekskresi Pada Manusia: Ginjal, Hati & Paru-Paru

Pernahkah Toppers berpikir apa yang terjadi pada racun dan limbah dalam tubuh kita?
Pastinya tidak bisa disimpan terus dalam tubuh kan. Nah, disinilah peran penting organ sistem
ekskresi manusia. 

10
Ekskresi adalah proses pembuangan zat sisa metabolisme yang bersifat racun dan sudah
tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Seluruh “sampah” dalam tubuh dalam bentuk cairan (urin dan
keringat), gas (karbon dioksida), dan zat padat harus diekskresikan.Proses ini sangat penting
untuk menjaga kestabilan homeostatis dan mencegah kerusakan tubuh. 

Sistem ekskresi manusia terdiri dari empat organ penting: paru-paru, hati, kulit, dan
ginjal. Masing-masing mempunyai peran berbeda-beda. Yuk simak penjelasan sistem ekskresi
pada manusia di bawah ini!

2.5. Macam-Macam Sistem Eksresi Pada Manusia

1. Sistem Ekskresi Paru-Paru

Su
mber Gambar: Healthwise

Paru-paru dikenal sebagai sistem respirasi atau pernapasan. Namun, paru-paru juga
memiliki peran sebagai sistem ekskresi. Salah satu limbah terbesar dalam tubuh manusia adalah
karbon dioksida. Gas ini merupakan sisa metabolisme dari respirasi seluler. Setiap kali kita
menghela napas, sistem ekskresi paru-paru mengeluarkan gas karbondioksida serta uap air.

2. Sistem Ekskresi Hati

11
Su
mber Gambar: organsofthebody.com

Organ hati berperan sebagai sistem ekskresi dengan mengeluarkan getah empedu yang
akhirnya dikeluarkan saat buang air besar. Bukan hanya itu saja. Organ hati manusia mempunyai
manfaat lain sebagai berikut:

 Menghasilkan empedu. Racun dan zat berbahaya lain diserap oleh hati dan dikeluarkan
dari tubuh melalui empedu. 
 Merombak sel darah merah (hemoglobin) yang rusak dan tua. Dalam proses ini,
hemoglobin tua akan diubah menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin. 
 Detoksifikasi zat beracun.
 Mengubah amonia menjadi urea. Amonia adalah gas berbahaya dari proses
metabolisme asam amino sehingga harus didetoksifikasi menjadi zat lebih aman, urea.
Urea lalu dikeluarkan melalui urin. 
 Metabolisme lemak. Mengubah karbohidrat dan protein berlebihan menjadi asam lemak
dan trigliserida, lalu diangkut dan disimpan dalam sel lemak tubuh.
 Metabolisme gula. Menyimpan glikogen dan mengubah gula yang berlebihan menjadi
kolesterol LDL dan trigliserida. Lalu, trigliserida disimpan sebagai lemak.

3. Sistem Ekskresi Kulit

12
Su
mber Gambar: Great Neck Publishing

Saat di bawah terik sinar matahari, Toppers tentunya pernah keringatan kan? Nah, itulah
peran sistem ekskresi kulit – mengeluarkan zat sisa berupa keringat melalui kelenjar keringat.
Keringat merupakan salah satu cara untuk mendinginkan temperatur tubuh loh! Selain itu,
keringat juga bermanfaat untuk mengeluarkan cairan dan garam berlebihan dalam tubuh.

Kulit manusia terdiri dari tiga lapisan yaitu: 

 Epidermis – lapisan paling luar, melindungi dari bakteri luar agar tidak masuk ke dalam
tubuh. Epidermis juga memberikan warna pada kulit untuk melindungi kita dari sinar
UV.
 Dermis – lapisan kedua pada kulit. Lapisan dermis terdiri dari pembuluh kapiler, ujung-
ujung saraf, kelenjar keringat, kelenjar minyak, kantong rambut, dan pembuluh darah.
Indera perasa seperti rasa dingin, panas, sakit, dan tekanan diatur pada lapisan dermis ini. 
 Subkutan (Hipodermis) – Lapisan paling bawah yang mengandung lemak paling
banyak untuk melindungi tubuh dari benturan. Lapisan subkutan juga berfungsi
meregulasi suhu tubuh kita, serta mengikat kulit ke otot dan jaringan di bawahnya.

4. Sistem Ekskresi Ginjal

13
Su
mber Gambar: BruceBlaus – Wikipedia

Tahukah Toppers, ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan, tapi memakai hampir
25% oksigen dalam tubuh? Ginjal manusia bisa dibilang sebagai organ utama sistem ekskresi.
Fungsi organ ginjal adalah mengeluarkan cairan dan zat sisa metabolisme melalui urin. Ginjal
kita setiap hari memfiltrasi hampir 200 liter darah dan memproduksi sekitar 2 liter urin setiap
hari.

Pada bagian ginjal, terdapat hampir 1 juta nefron, masing-masing berfungsi membentuk
urin, yang lalu dikeluarkan melalui uretra. Mengeluarkan urin membantu menstabilkan kadar
garam dan cairan dalam tubuh agar tidak berlebihan. Selain sebagai sistem ekskresi, ginjal juga
berperan penting dalam sistem endokrin, mengeluarkan hormon ke aliran darah untuk kebutuhan
organ lain.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam tubuh makhluk hidup, khususnya manusia dan hewan ada yang namanya sistem
transportasi. Sistem ini adalah sistem yang mengedarkan zat dari satu bagian ke bagian yang lain.
Sistem transportasi sangatlah penting dalam kehidupan ini. Sehingga harus dipelajari dan
dipahami. 

Adapun definisi sistem transportasi pada manusia adalah suatu proses mengubah zat yang
dibutuhkan oleh tubuh kepada seluruh komponen tubuh manusia. Selain itu, juga ada proses
pengambilan zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh tersebut.

Manusia memiliki alat transportasi yang paling utama berupa darah. Dengan adanya
bantuan dari alat peredaran darah, darah manusia mampu melakukan peredaran dengan sangat
cepat. Adapun alat peredaran darah yang dimaksud adalah jantung dan juga pembuluh darah.

System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.Masing-masing
organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
1.      Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang
meliputi;
-         Tahap filtrasi (penyaringan)
-         Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)
-         Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
2.      Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat
ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis.
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh
darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan
garam.
3.      Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru
mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
4.      Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu
alat ekskresi penting.Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam
amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea.Hati mengeluarkan sisa metabolisme
dalam tubuh berupa zat warna empedu.

15
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19784177/sistem_transportasi_pada_manusia
https://www.tokopedia.com/blog/sistem-ekskresi-manusia-edu/
https://pahamify.com/blog/materi-sistem-ekskresi-pada-manusia-kelas-11/
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-transportasi-manusia/
https://slideplayer.info/slide/13739576/

17

Anda mungkin juga menyukai