Anda di halaman 1dari 4

Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen : Nur Wahyuni Munir, S.Kep.,Ns.,M.Kep

RESUME
RUMPLE LEEDS TEST & PERAWATAN WSD

OLEH

Nama Mahasiswa : Nurjannatul Ma’wa


Stambuk : 14220210007
Kelas : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
RESUME RUMPLE LEEDS TEST & PERAWATAN WSD
Rumple leed adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan
pembendungan pada bagian lengan atas selama 2-5 menit untuk uji diagnostik
kerapuhan vaskuler dan fungsi trombosit. Rumple leed test adalah salah satu cara
yang paling mudah dan cepat untuk menentukan apakah terkena demam berdarah
atau tidak. Tujuannya Untuk mengetahui ketahanan/kerapuhan dinding pembuluh
darah. Yani, Sutri. (2020)

Manfaat Rumple Leeds Test:

 Diagnosis awal demam berdarah.


 Dapat memperkirakan penurunan jumlah trombosit.
 Dapat mendeteksi adanya perdarahan di bawah kulit (petekie) sebagai
tanda demam berdarah.

Indikasi

1. Pasien dengan indikasi demam berdarah.


2. Pasien indikasi penurunan trombosit.

Indikasi Rumple Leeds Test Dikatakan positif terlihat dengan munculnya


petekie pada area yang dibendung. Uji dinyatakan positif apabila pada 1 inci
persegi (2.8 x 2.8 cm) didapat lebih dari 10 atau lebih petekie. Petekie adalah
ektravasasi sel darah merah (eritrosit) ke dalam kulit atau selaput lendir (mukosa)
dengan manifestasi berupa makula kemerahan superficial berukuran milier dengan
diameter kira-kira 2 mm, yang tidak hilang pada penekanan. Petekie dapat
mengalami perubahan warna, awalnya merah kemudian menjadi kebiruan,
semakin memudar dan akhirnya hilang.. Yani, Sutri. (2020).

WSD (Water Seal Drainage)adalah merupakan suatu tindakan invasif yang


dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan baik darah atau pus dari rongga
pleura ataupun rongga thorax (mediastinum) dengan menggunakan selang
penghubung dari rongga ke botol wsd. Murjani, Murjani Murjani, Hamzah
Hamzah, and Muhsinin Muhsinin. (2020).
Penelitian Mohammed menjelaskan bahwa perawatan WSD dan
manajemen sistem drainase yang tidak tepat dapat menyebabkan evakuasi cairan
atau udara tidak lengkap mengakibatkan penundaan reekspansi paru. Sahib juga
menjelaskan bahwa jika drainage tersumbat, hemothorax yang tertahan, empiema
dan peningkatan risiko infeksi adalah masalah yang sering muncul. Hal ini juga
ditegaskan pada penelitian Ayoub, dimana komplikasi infeksi dapat berkembang
pada 2% hingga 25% pada pasien yang dengan pemasangan WSD. Pasien yang
dirawat selama lebih dari 20 hari hampir 6 kali lebih mungkin untuk terjadi
infeksi daripada pasien dengan pemasangan WSD kurang dari 20 hari. (Nafady et
al, dalam Masri. Pedoman standar operasional prosedur (SOP) perawatan water
seal drainage (WSD) sudah dibuat dan diberlakukan sejak tahun 2015, namun
untuk pelatihan perawatan water seal drainage (WSD) kepada perawat belum
pernah dilaksanakan baik ke rumah sakit lain maupun in house training. Murjani,
Murjani Murjani, Hamzah Hamzah, and Muhsinin Muhsinin. (2020).
DAFTAR PUSTAKA

Penyusun, Tim. "PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKA BEDAH I." 2020

Yani, Sutri. "Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Keperawatan


Dasar 1." (2020).

Murjani, Murjani Murjani, Hamzah Hamzah, and Muhsinin Muhsinin.


"PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT
DALAM PELAKSANAAN PERAWATANWATER SEAL DRAINAGE
SESUAI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL." JURNAL
KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) 5.1 (2020): 20-35.

NERS, KARYA ILMIAH AKHIR. "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN PNEUMOTHORAX DENGAN INTERVENSI
POSITIONING DAN MONITORING WATER SEAL DRAINAGE
(WSD) DI RSUP FATMAWATI JAKARTA."

Anda mungkin juga menyukai