LAPORAN KASUS
Oleh:
Kelompok II
Baharuddin, S.Kep
Wahyuni,S.Kep
Ratnasari, S.Kep
Masturi, S.Kep
2018
1
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
KATA PENGANTAR
Tiada kalimat yang paling pantas penulis panjatkan selain puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak
terhingga sehingga penulis masih diberi kesempatan dan nikmat kesehatan untuk
menyelesaikan suatu hasil karya berupa laporankasus yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Tn. “A “dengan diagnosis “Hidropneumotoraks” di ruangan
Infection Center RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar”.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW sebagai Sang Rahmatan Lil Alamin dan para sahabat, yang
telah berjuang untuk menyempurnakan akhlak manusia di atas bumi ini.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penyusun telah banyak dibantu oleh
berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penyusun menghaturkan
terimakasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
Armyn Nurdin.,M.Sc Wakil Dekan, Seluruh staf termasuk staf akademik yang
3. Dr. Anwar Hafid, S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua program Studi Ilmu
Keperawatan.
4. Fatima, S.Kep., Ns. M.Kep. dan Wahdaniah, S.Kep., Ns., M.Kes. sebagai
institusi dan Ibunda Herliana, S.Kep, Ns. Dan Ibunda Hasniar, S.Kep.,Ns.
2
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dalam laporan kasus ini, baik dalam hal sistematika, pola penyampaian, bahasa,
mendengar dan berbicara isi laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dari segenap pembaca, penyusun mengharapkan kritik dan saran
Penyusun,
Kelompok II
3
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Laporan ini telah kami setujui untuk diajukan pada seminar kasus di hadapan
pembimbing departemen keperawatan medical bedah Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Jurusan Profesi Ners Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar. Laporan ini berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. “A “dengan
diagnosis “Hidropneumotoraks” di ruangan Infection Center RSUP. DR. Wahidin
Sudirohusodo Makassar” memandang laporan ini memenuhi syarat-syarat dan
dapat disetujui untuk diajukan keseminar kasus.
Tim Pembimbing
Diketahui,
4
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paru. Pleura secara anatomis merupakan satu lapis sel mesotelial, ditunjang
oleh jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening.
Rongga pleura dibatasi oleh 2 lapisan tipis sel mesotelial yaitu pleura
dada, tulang dan kartilago, diafragma dan mediastinum yang sangat sensitif
terhadap nyeri. Pleura visceralis melapisi paru dan menyusup ke dalam semua
fisura dan tidak sensitif terhadap nyeri. Rongga pleura yang normal hanya
berisi cairan 10-20ml sebagai pelumas diantara kedua lapisan pleura. Namun
bila rongga pleura berisikan udara dan cairan yang lebih banyak maka hal
:2006).
didapatkan berkisar 2,4 - 17,8 per 100.000 penduduk per tahun. Perbandingan
5
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
kali,dan 50% untuk yang ketiga kali (Alsagaff, H., & Mukty, A :2010).
pada besarnya kerusakan yang terjadi pada sub pleura dan ada tidaknya
terjadi adalah nyeri dada, sesak, dan kadang-kadang disertai dengan batuk.
Sesak yang terjadi biasanya akan bertambah berat dan nyeri dada kadang-
Mukty, A :2010).
kesehatan yang utama di dunia dan belum ada satu negarapun yang bebas dari
(Kumboyono,2011).
dilakukan adalah hidup sehat (makan makanan bergizi, istirahat cukup, olah
raga teratur) dan hindari (rokok, alkohol, obat bius dan hindari stres), bila
batuk mulut ditutup, berperilaku hidup bersih dan sehat, berobat sesuai
6
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
B. Rumusan Masalah
7
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Sudirohusodo Makassar?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sudirohusodo Makassar.
2. Tujuan Khusus
Hidropneumotoraks.
1) Pengkajian
2) Diagnosa keperawatan
Hidropneumotoraks.
Hidropneumotoraks.
mengenai Hidropneumotoraks.
8
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
disusun sebelumnya.
mengenai Hidropneumotoraks.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Operasional Prosedur.
9
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Sebagai data dasar bagi pengelola rumah sakit dan perawat sehingga
10
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB II
dinding toraks kanan dan kiri, melapisi permukaan superior diafragma kanan
dan kiri, melapisi mediastinum kanan dan kiri yang semuanya disebut pleura
rongga pleura yang didalamnya terdapat cairan pleura seperti lapisan film
parietal dan viseral. Cairan pleura masuk ke dalam rongga pleura dari dinding
dada yaitu bagian pleura parietalis dan mengalir meninggalkan rongga pleura
pada saat pernafasan. Arah aliran cairan pleura tersebut ditentukan oleh
11
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Proses inspirasi jika tekanan paru lebih kecil dari tekanan atmosfer.
dada terjadi akibat 2 faktor, yaitu faktor thoracal dan abdominal. Faktor
rongga dada. Akibat membesarnya rongga dada dan tekanan negatif pada
besar dari tekanan atmosfer. Kerja otot-otot ekspirasi dan relaksasi diafragma
tekanan pada kavum pleura menjadi lebih positif dan mendesak paru-paru.
B. Definisi
12
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
paru.Cairan ini bisa juga disertai dengan nanah (empiema) dan hal ini
ialah suatukeadaan, di mana hanya terdapat udara di dalam rongga pleura yang
pada kavum pleura. Pada kondisi normal, rongga pleura tidak terisi udara
1. Robeknya pleura visceralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari
berfungsi sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan
dapat keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara
antara kavum pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih
besar dari 2/3 diameter trakea, maka udara cenderung lebih melewati
inspirasi, tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari luar
masuk ke kavum pleura lewat lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada
13
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
udara dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut. Kondisi ini
a. Berdasarkan kejadian
3) Pneumotoraks traumatika
14
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
4) Pneumotoraks artifisialis
(A x B)
udara bebas.
15
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
C. ETIOLOGI
kecil yang diameternya tidak lebih dari 1-2 cm yang berada di bawah permukaan
pleura viseralis, dan sering ditemukan di daerah apeks lobus superior dan inferior.
Terbentuknya bleb ini oleh karena adanya perembesan udara dari alveoli yang
dindingnya ruptur melalui jaringan intersisial ke lapisan jaringan ikat yang berada
di bawah pleura viseralis. Sebab pecahnya dinding alveolus ini belum diketahui
1. Faktor infeksi atau radang paru. Infeksi atau radang paru walaupun minimal
akan membentuk jaringan parut pada dinding alveoli yang akan menjadi titik
lemah.
2. Tekanan intra alveolar yang tinggi akibat batuk atau mengejan. Mekanisme
terjadi pada waktu penderita sedang istirahat. Dengan pecahnya bleb yang
terdapat di bawah pleura viseralis, maka udara akan masuk ke dalam rongga
pleura dan terbentuklah fistula bronkopleura. Fistula ini dapat terbuka terus,
16
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
3. Robeknya pleura visceralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari
berfungsi sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan dapat
keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara semakin lama
antara kavum pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih
besar dari 2/3 diameter trakea, maka udara cenderung lebih melewati lubang
tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari luar masuk ke
kavum pleura lewat lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada paru
dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut. Kondisi ini disebut sebagai
mikroorganisme yang membentuk gas, dari robekan septik jaringan paru atau
esofagus ke arah rongga pleura. Kejadian terbanyak terjadi dari robekan abses
subpleura yang membuat fistula bronkopleura. Jenis kuman yang sering didapat
17
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
D. MANIFESTASI KLINIK
besarnya kerusakan yang terjadi pada sub pleura dan ada tidaknya komplikasi
penyakit paru. Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba - tiba
bersifat unilateral diikuti sesak napas. Gejala ini lebih mudah ditemukan bila
penderita melakukan aktivitas berat. Tapi pada sebagian kasus gejala – gejala
masih dapat ditemukan pada aktivitas biasa atau waktu istirahat. Selain itu
terdapat gejala klinis yang lain yaitu suara melemah, nyeri menusuk pada dada
waktu inspirasi, kelemahan fisik. Pada tahap yang lebih berat gejala semakin
lama akan semakin memberat, penderita gelisah sekali, trakea dan mediastinum
yang sakit fungsi respirasi menurun, sianosis disertai syok oleh karena aliran
darah yang terganggu akibat penekanan oleh udara, dan curah jantung menurun :
1. Biasanya akan ditemukan adanya nyeri dada yang terjadi secara tiba-tiba,
4. Batuk
5. Lemas
E. PATOFISIOLOGI
18
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
mengikuti gerakan dinding dada sehingga udara dari luar akan terhisap masuk
melalui bronkus hingga mencapai alveol. Pada saat ekspirasi dinding dada
menekan rongga dada sehingga tekanan intrapleura akan lebih tinggi daripada
tekanan udara alveol atau di bronkus akibatnya udara akan ditekan keluar melalui
pernafasan dan akan meningkat lebih besar lagi pada permulaan batuk, bersin atau
sebelum batuk, bersin, dan mengejan. Apabila di bagian perifer bronki atau alveol
ada bagian yang lemah, maka kemungkinan terjadinya robekan bronki atau alveol
yaitu jika ada kebocoran di bagian paru yang berisi udara melalui robekan atau
pleura yang pecah. Bagian yang robek tersebut berhubungan dengan bronkus.
Pelebaran alveoli dan septa-septa alveol yang pecah kemudian membentuk suatu
bula yang berdinding tipis di dekat daerah yang ada proses non spesifik atau
fibrosis granulomatosa. Keadaan ini merupakan penyebab yang paling sering dari
pneumotoraks(Sadhyo, M. 2010).
pleura. Pada kondisi normal, rongga pleura tidak terisi udara sehingga paru-paru
19
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dapat leluasa mengembang dalam rongga dada. Udara dalam kavum pleura ini
a. Robeknya pleura visceralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari
berfungsi sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan
dapat keluar dari kavum pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara
antara kavum pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih
besar dari 2/3 diameter trakea, maka udara cenderung lebih melewati
inspirasi, tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari luar
masuk ke kavum pleura lewat lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada
udara dari kavum pleura keluar melalui lubang tersebut. Kondisi ini
Pada manusia normal tekanan dalam rongga pleura adalah negatif. Tekanan
negatif disebabkan karena kecenderungan paru untuk kolaps (elastis recoil) dan
alveol atau ruang udara intrapulmoner lainnya (kavitas, bulla) dengan rongga
udara pleura oleh sebab apapun, maka udara akan mengalir dari alveol ke rongga
20
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
sama halnya dengan mekanisme diatas, maka bila ada hubungan antara udara luar
dengan rongga pleura melalui dinding dada, udara akan masuk ke rongga pleura
2010).
suatu katup bola yang bocor yang menyebabkan tekanan pneumotoraks bergeser
Apabila kebocoran tertutup dan paru tidak mengadakan ekspansi kembali dalam
beberapa minggu , jaringan parut dapat terjadi sehingga tidak pernah ekspansi
kembali secara keseluruhan. Pada keadaan ini cairan serosa terkumpul di dalam
paru dan pneumotoraks yaitu dengan rupturnya fokus subpleura dari jaringan
pleura dan udara dapat masuk dalam paru pada proses inspirasi tetapi tidak dapat
keluar paru ketika proses ekspirasi, semakin lama tekanan udara dalam rongga
pleura akan meningkat melebihi tekanan atmosfer, udara yang terkumpul dalam
rongga pleura akan menekan paru sehingga sering timbul gagal napas(Sadhyo, M.
2010).
21
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Radiologi
foto toraks PA akan terlihat garis penguncupan paru yang halus seperti rambut.
udara dan caftan. Sebaiknya rontgen foto toraks dibuat dalam keadaan ekspirasi
Gambaran radiologi pada pneumotoraks terlihat garis putih pada tepi paru
pleura visceral, tidak adanya corakan paru antara tepi paru dan dinding dada,
selalu bersama-sama udara, maka meniscussign tidak tampak. Pada foto lurus
akan dijumpai air fluid level meskipun cairan sedikit. Pada foto tegak terlihat
garis mendatar karena adanya udara di atas cairan. Gambaran radiologi pada
tidak terdapat gambaran pembuluh darah paru, biasanya tampak garis putih
tegas membatasi pleura visceralis yang membatasi paru yang kolaps, tampak
22
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
a. Chest X-Ray
23
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
24
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Gambar 4. Air in pleural cavity. Lung margin visible . Bilateral fluid level: Any time you see a
horizontal fluid level, it means that there is air and fluid in the pleural space .
Gam
bar
5.A
left-
sided
hidro
pneu
motor
aks
(white
arrow
) with
compl
ete
collap
se of
the
left
lung
(black
arrow
s)
25
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
b. USG (Ultrasonography)
Gambar 7. Normal lung on thoracic ultrasonography. The Gambar 8. Hydropneumothorax on thoracic ultrasonography.
pleural stripe (solid arrow) and comet-tail (open arrow) The area of fluid (solid arrow) is adjacent to the pneumothorax
appearances are shown (open arrow)—a featureless opacity that obscures underlying
structures and lacks the lung sliding and comet-tail signs
26
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Gambar 9. Lung sliding (on M-Mode sonography). P, pleura. Panel (A) shows the granular ‘sea-shore’
appearance of normal lung sliding. Panel (B) shows the horizontal ‘bar-code’ appearance that occurs with loss of
lung sliding.
27
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
c. CT Scan
28
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
e. MRI
29
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
30
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
serius dan dalam beberapa hari udara akan diserap. British Thoracic Society dan
beberapa hari (minggu) dengan foto dada serial tiap 12-24 jam selama 2 hari
bisa dilakukan dengan atau tanpa harus dirawat dirumah sakit. Jika pasien
Pasien dengan luas pneumotoraks kecil unilateral dan stabil, tanpa gejala
diperbolehkan berobat jalan dandalam 2-3 hari pasien harus control lagi
31
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
b. Membuat hubungan dengan udara luar melalui saluran kontra ventil, yaitu
dengan :
botol.
32
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dari 20% paru yang kolaps) dapat dirawat secara konservatif, tetapi
pada ruang antar sela iga ke enam pada linea aksilaris media. Insisi
kulit juga bisa dilakukan pada ruang antar iga kedua pada linea mid
duk steril. Setelah trokar masuk kedalam rongga pleura, pipa khusus
trokar dicabut sehingga hanya pipa khusus itu yang masih tinggal di
ruang pleura.
lubang insisi kulitnya ada diruang antar iga kedua. Pipa khusus atau
33
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
lagi atau tekanan rongga pleura menjadi positif lagi. Apabila tekanan
rongga pleura menjadi positif lagi maka pipa tersebut belum dapat
maksimal.
bleb/bulla4.
d. Torakotomi
34
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
H. Prognosis
sekunder tergantung penyakit paru yang mendasarinya, misalkan pada pasien PSS
dengan COPD harus lebih berhati-hati karena sangat berbahaya (Hisyam, B., &
Budiono, E. 2006).
35
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB III
A. Pengkajian
a) secondary survey
semakin berat, nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit, rasa berat
ke pleura.
5. Pemeriksaan Fisik
bernapas.
c. Sistem Perkemihan.
Kaji ada dan tidak adanya nya oliguri merupakan tanda pre
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Muskuloskeletal
37
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
kripitasi subkutan.
Kelemahan.
Primary
1. Airway
Assessment
jalan nafas, lakukan head tilt, chin lift jika perlu, gunaka
dinding dada
Management
38
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
nasal)
2. Breathing
Assesment
pneumothorak
39
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Management:
3. Circulation
Assesment
leher dan warna kulit (adanya sianosis), kaji heart rate dan
vaskular emergency
B. Diagnosa Keperawatan
40
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
lemah
C. Rencana Keperawatan
(NOC, 2016)
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi
41
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
d. Kolaborasi
individu ( NOC,2016)
Intervensi : ( NIC,2016)
a. Observasi
b. Terapeutik
mencegah aspirasi
c. Edukasi
42
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
d. Kolaborasi
3. Intoleransi aktivitas
(NOC, 2016)
a. Observasi
kelelahan
b. Terapeutik
dengan benar
43
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
c. Edukasi
baring)
d. Kolaborasi
dari makanan
dibatasi ( NOC,2016)
Intervensi : ( NIC,2016)
a. Observasi
b. Terapeutik
44
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
jaringan.
c. Edukasi
motorik.
d. kolaborasi
Kriteria Hasil :
a. Observasi
45
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
panas, drainase
b. Terapeutik
c. Edukasi
mengenai infeksi
d. Kolaborasi
46
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB IV
KASUS KEPERAWATAN
A. Identitas
Nama : Tn “A”
Umur : 76 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku : Bugis
Agama : Islam
B. Riwayat Kesehatan
47
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Keluhan Saat Ini : Sesak napas dan klien mengatakan nyeri dibagian
C. Keadaan Umum
GCS : E4V5M6
penyakitnay
D. Kebutuhan Dasar
Suhu : 37,40 C
Gmbaran Nyeri : Nyeri dirasa seperti dicubit pada luka insersi WSD
2. Nutrisi
TB : 160 Cm
48
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BB : 50 kg
IMT : 19.5
BisingUsus : 12 X/menit
diberikan
3. Kebersihan Perorangan
49
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
4. Cairan
Warna : kemerah-merahan
Asites : Tidak
Aktivitas/Hoby : menonton TV
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Postur : tegap
50
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Tremor : tidak
Jenis aktifitas yang perlu dibantu : naik/turun ketempat tidur dan ke kamar
mandi
6. Eliminasi
Penggunaalcohol : tidak
7. Oksigenasi
Nadi : 88 X/menit
Pernafasan : 28 X/menit
TD : 90/60 mmHg
BunyiNafas : Bronchovesikuler
Kedalaman : dangkal
51
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Fremitus : terdengar
9. Neurosensoris
Kejang : tidak
52
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Memori : normal
Kacamata : tidak
negatif
10. Keamanan
11. Seksualitas
Tidak dikaji
53
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Pskologis : baik
Spiritual : sholat
teratur
54
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
lambung
pernafasan.
a. Tuberculosis
55
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
DATA GENOGRAM
Keterangan
: laki- laki : Menikah
: Perempuan : Keturunan
: Meninggal : Pasien
G1 : orang tua dari ayah dan ibu pasien (generasi dari kakek dan
diketahui
56
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
- Terpasang chest tube pada hemithorax kanan dengan tip setinggi ICS V kanan
depan
- Tampak bercak berawan pada lapangan atas dan tengah kedua paru
- Tulang-tulang intak
Kesan : Terpasang chest tube pada hemithorax kanan dengan tip setinggi
Hydropneumothorax dextra
Dilatatio aortae
Emfisema subcutis
57
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
KIMIA DARAH
Glukosa
Fungsi Ginjal
Fungsi Hati
SGPT 9 <41
U/L
ELEKTROLIT
58
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
RR : 28x/menit
TD : 90/60 mmHg
BB sekarang : 45 kg
Ureum : 17 mg/dL
NEUROSENSO
RY
59
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
REPRODUKSI
DAN
SEKSUALITAS
PERTUMBUH
AN &
PERKEMBAN
GAN
INTERAKSI
RELASIONAL
SOSIAL
60
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
KLASIFIKASI DATA
ketika dada
berbaring kanan
bagian perban
TD : 90/60 mmHg
N : 88 x/menit
P : 28 x/menit
S : 37.4 0C
61
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
ANALISIS DATA
2. Pasien mengatakan
oksigen
subkutan pleura
4. RR= 28 x/menit
Peningkatan tekanan
intra pleura
Penurunan ekspansi
paru
62
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Efektif
1. Pasien mengatakan
beraktivitas,
tambah sesak
ketikaberbaring pleura
oksigen
Tirah Baring
63
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Intoleransi Aktivitas
invasive (insersi
2. Peningkatan paparan
lingkungan
kronis
64
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
RENCANA KEPERAWATAN
LUARAN
DIAGNOSIS
NO KEPERAWATA INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN
N
1. Pola napas tidak efektif Pola napas 1. Monitor frekuensi pernapasan, irama 1. Untuk mengetahui kondisi pasien dan
sesak napas 3. Posisikan pasien dengan posisi semi 3. Posisi yang tepat akan membantu
65
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
2. Intoleransi aktivitas b/d aktivitas meningkat 1. Identifikasi status fisiologis pasien yang 1. Menentukan penyebab dapat
suplai dan kebutuhan 2. Bantu pasien untuk melakukan aktivitas 2. Aktivitas yang terlalu berat dapat
beraktivitas, terutama perasaan secara verbal mengenai kemajuan terapi dengan benar
66
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
DO:
1. Tampak terpasang
oksigen
RR = 28 x/menit
3. Risiko infeksi, ditandai Risiko infeksi 1. Identifikasi luka dan tanda-tanda 1. Sebagai penanda proses infeksi
67
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
lingkungan
kronis
68
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, Diagnosis
Jam Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal Keperawatan
Senin, Pola Napas 14.03 1. Memonitor frekuensi pernapasan, S : Pasien mengatakan sesak nafas
29/10/2018 Tidak Efektif irama dan kedalaman O : Pasien tampak sesak dan
69
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
teknik relaksasi
Nafas dalam
liter/menit
70
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dialami
71
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dihabiskan 1 porsi
infeksi WSD
72
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
gejala infeksi
Selasa, Pola Napas 14.10 1. Memonitor frekuensi pernapasan, S : Pasien mengatakan sesak nafas
30/11/2018 Tidak Efektif irama dan kedalaman O : Pasien tampak sesak dan
73
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
liter/menit
74
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Risiko Infeksi 10.05 1. Mengidentifikasi luka dan tanda- S : Pasien mengatakan sakit di
75
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
gejala infeksi
Rabu, Pola Napas 08.10 1. Memonitor frekuensi pernapasan, S : Pasien mengatakan sesak nafas
31/10/2018 Tidak Efektif irama dan kedalaman O : Pasien tampak sesak dan
76
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
liter/menit
77
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dihabiskan 1 porsi
Risiko Infeksi 14.05 1. Mengidentifikasi luka dan tanda- S : Pasien mengatakan sakit di
78
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
79
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisa antara masalah
udara dan cairan di dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan
paru. Pleura secara anatomis merupakan satu lapis sel mesotelial, ditunjang oleh
jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening (Hisyam, B., &
Budiono, E. :2006).
A. Pengkajian
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data, seperti
2009).
Oktober 2018 dengan keluhan utama yang dirasakan adalah sesak nafas
80
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
adalah dispnea atau sesak nafas yang akan mengakibatkan gangguan pada
kaitannya dengan ventilasi pulmoner, difusi gas, dan transportasi gas (Riyadi
Sesak napas biasanya bersifat unilateral disertai rasa sakit secara tiba-
tiba. Gejala ini lebih mudah ditemukan bila penderita melakukan aktivitas
berat. Tapi pada sebagian kasus gejala – gejala masih dapat ditemukan pada
aktivitas biasa atau waktu istirahat. Hal ini terjadi karena robeknya dinding
dada dan pleura parietalis sehingga terdapat hubungan antara kavum pleura
dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih besar dari 2/3 diameter
trakea, maka udara cenderung lebih melewati lubang tersebut dibanding traktus
respiratorius yang seharusnya. Pada saat inspirasi, tekanan dalam rongga dada
menurun sehingga udara dari luar masuk ke kavum pleura lewat lubang tadi
dan menyebabkan kolaps pada paru ipsilateral. Saat ekspirasi, tekanan rongga
dada meningkat, akibatnya udara dari kavum pleura keluar melalui lubang
81
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
manusia. Oksigen harus secara adekuat diterima oleh tubuh untuk metabolisme
kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia. Tubuh tergantung pada
oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Oksigen harus secara
oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya
ditekan akan terasa adanya udara di bawah kulit atau bunyi gemeretak. Hal
tersebut nampak pada hasil pengkajian pada Tn.A dimana didapatkan bahwa
82
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
teori yang ada sesuai dengan hasil pengkajian yang diperoleh pada Tn.A
dengan hidropneumothorax.
besarnya kerusakan yang terjadi pada sub pleura dan ada tidaknya komplikasi
nyeri dada, sesak, dan kadang-kadang disertai dengan batuk. Sesak yang terjadi
didapatkan berkisar 2,4 - 17,8 per 100.000 penduduk per tahun. Perbandingan
prevalensi insiden pneumotoraks laki-laki dengan perempuan yaitu 5:1 dan ada
pneumotoraks menurut James dan Studdy 20% untuk kedua kali,dan 50%
B. Diagnosa Keperawatan
keperawatan biasanya berisi dua bagian yaitu deskripton atau pengubah dan
83
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
fokus diagnosis atau konsep kunci dari diagnosis dengan menggunkan gejala
penulis yaitu. pola napas tidak efektif dengan gejala subjektif dispnea, gejala
napas abnormal dengan luaran pola nafas membaik. Etiologi yang diangkat
oleh penulis adalah karena pasien mengatakan sesak napas, mengatakan susah
lemah RR = 28 x/menit
dengan faktor risiko efek prosedur invasif. Dengan luaran resiko infeksi
menurun. Dan etiologi yang diangkat oleh penulis adalah pasien mengatakan
C. Intervensi
84
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Dari sekian banyak rencana tindakan keperawatan dari pola nafas tidak
cepat untuk dideteksi, Posisikan pasien dengan posisi semi fowler karena
melakukan aktivitas dan istirahat dengan rasional Aktivitas yang terlalu berat
85
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
memiliki proses kemajuan terapi dengan benar, Kolaborasi dengan ahli gizi
area infeksi dengan teknik aseptic dan gunakan kasa steril untuk merawat luka
karena untuk menghindari infeksi, Ajarkan pasien dan keluarga pasien tanda
dan gejala infeksi dengan rasional sebagai proteksi diri dari infeksi, dan
D. Implementasi
oleh penulis untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
86
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
tindakan tersebut didapat respon pasien melaporkan dengan posisi semi fowler
pola nafas klien mulai membaik (klien nyaman dengan posisi tersebut)
(Muttaqim, 2012).
ventilasi alveoli. Salah satu cara yang umum digunakan adalah tehnik relaksasi.
ini yaitu tekhnik relaksasi nafas dalam. Tehnik ini mudah dilakukan karena
pernafasan itu sendiri merupakan tindakan yang dapat dilakukan secara normal
tanpa perlu berfikir atau merasa ragu. Smeltzer dan Bare (2002) menyatakan
bahwa tujuan dari tehnik relakasi nafas dalam untuk meningkatkan ventilasi
87
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dalam.
dalam saturasi oksigen dalam darah. Dari tindakan yang telah dilakukan klien
dengan hasil Pasien masih lemah ketika beraktivitas. Bantu pasien untuk
melakukan aktivitas dan istirahat dengan hasil pasien tampak beristirahat untuk
pemberian cairan intravena dengan hasil terpasang cairan nacl 0,9% 20 tpm.
dilakukan perawatan luka insersi WSD dengan aseptic. Perawataan luka insersi
WSD dengan aseptic bertujuan untuk mencegah terjadinya kuman dan kotoran
88
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dengan hasil pasien dan keluarga pasien tahu tanda dan gejala infeksi.
Pemberian edukasi sangat diharapkan untuk pasien dan keluarga pasien tahu
2005).
ayat 1-5 yang di turunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
pengetahuan sangat besar. Menurut Quraish Shihab, wahyu pertama ini tidak
karena itu Al-Qu’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslim untuk mencari
89
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Artinya :
kata al’ilm dan derifatnya disebutkan lebih 780 kali. Melihat banyak ayat yang
90
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
Artinya :
“Orang-orang yang telah kami beri kitab (taurat dan injil) mengetahui
Artinya :
“(Yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan
37).
91
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
penyakit tertentu dan tidak sedikit menelan korban yang banyak. Istilah hifz
Cabang kedokteran Islam yang dikenal dengan nama ini merupakan wilayah
studi yang sangat luas karena gagasan Islam tentang penjagaan Islam adalah
Sebuah hadis Nabi SAW memberi nasihat bahwa “kita harus menjaga
spiritual, psikologis, dan fisik seseorang. Hal ini juga menandakan betapa Nabi
SAW dalam kapasitas sebagai seorang Nabi sekaligus sebagai seorang tabib
yang pada waktu itu hidup dalam kesederhanaan, dan tidak sedikit hidup dalam
E. Evaluasi
dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan. Evaluasi mengacu
Evaluasi untuk diagnosa utama adalah adalah pola napas tidak efektif
pada hari Senin, 29 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan
92
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
yang telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah
sesuai indikasi.
aktivitas pada hari senin, 29 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus,
hari senin, 29 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan metode
telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah dibuat
93
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
dengan teknik aseptic, Ajarkan pasien dan keluarga pasien tanda dan gejala
infeksi.
Evaluasi untuk diagnosa utama adalah adalah pola napas tidak efektif
pada hari Selasa, 30 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan
yang telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah
sesuai indikasi.
aktivitas pada hari senin, 30 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus,
94
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
hari senin, 30 November 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan metode
telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah dibuat
Evaluasi untuk diagnosa utama adalah adalah pola napas tidak efektif
pada hari Rabu, 1 Desember 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan
yang telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah
sesuai indikasi.
aktivitas pada hari Rabu, 1 Desember 2018 pada akhir pengelolaan kasus,
95
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
hari Rabu, 1 Desember 2018 pada akhir pengelolaan kasus, dengan metode
telah dilakukan, dengan memperhatikan pada tujuan, kriteria yang telah dibuat
96
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
setiap hari.
analisis data dan ditemukan beberapa masalah patologis dari penyakit yang
yang teratasi.
B. Saran
1. Bagi Perawat
97
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
98
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mukti dkk (2009) Pedoman Diagnosis dan Terapi lab ilmu penyakit paru
RSUD Dr Soetomo Surabaya. Surabaya
Alsagaff, H., & Mukty, A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya:
Airlangga University Press.
Afif Muttaqin, (2008). Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan sistem
pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
Alsagaf Hood dan Mukti Abdul H, (2002). Dasar-Dasar Ilmu Diagnostik Fisik
Paru. Surabaya: Airlangga.
Budi Swidarmoko, Agus dwi Susanto. (2010). Pulmonologi Intervensi dan Gawat
Darurat Nafas. Jakarta: FK UI.
Mansjoer dkk, (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi-3 Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius.
Malueka, R. G. (2006). Radiologi Diagnostik. yogyakarta: Pustaka Cendekia.
99
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
Laporan Seminar Kasus Keperwatan Medikal Bedah
100
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Kelompok 2 Ruang Infection Center RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar