Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


“Tourniquet Test”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
yang diampu oleh :
Sandra Pebrianti, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh :
Elda Nurfadila Mufaj
(220310190016)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
Tindakan Keperawatan
“Tourniquet Test”
1. Nama Prosedur
Tourniquet test/Rumpel leede/Hess test
2. Tujuan Prosedur
Untuk mendeteksi gejala Dengue Haemorrahagic Fever (DHF)/Demam Berdarah
Dengue (DBD) atau penyakit lainnya.
3. Indikasi
Pasien dengan tanda dan gejala, adanya kecurigaan mengalami demam berdarah.
Khususnya di daerah yang sulit untuk menemukan pemeriksaan laboratorium darah.
4. Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi khusus untuk tourniquet test. Pemeriksaan tes ini
sederhana dan aman, sehingga jarang terjadi komplikasi berat [ CITATION drR20 \l
1033 ].
5. Konsep Singkat Tourniquete Test
Salah satu pemeriksaan hematologi dengan prosedur sederhana untuk mendeteksi
adanya gejala demam berdarah. Seseorang yang terkena demam berdarah akan
mengalami penurunan trombosit (trombositopenia) dan peningkatan permeabilitas
kapiler pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan kebocoran cairan dari
intraveskular ke interstisial. Dengan dilakukannya tourniquet test kebocoran cairan
dalam interstisial akan memanifestasikannya dalam bentuk bintik-bintik merah
(petekie) [ CITATION Mey19 \l 1033 ].
6. Hal yang Perlu Diperhatikan
 Waktu bendungan manset pada orang dewasa yaitu 5-10 menit. Untuk anak-
anak yaitu 3-5 menit.
 Jika ada > 10 petekie dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm
distal daro fossa cubiti tourniquet test dikatakan positif. Jika dala lingkaran
tersebut tidak ada petechiae, tetapi terdapat petechiae pada distal yang lebih
jauh daripada itu juga dikatakan positif.
7. Alat yang Dibutuhkan
1) Sphygmomanometer (tensimeter)
2) Stetoskop
3) Timer (stopwatch/jam)
4) Pulpen
5) Penggaris

8. Standar Operasional Prosedur


a. Tahap Pra Orientasi
1) Persiapan alat
2) Mencuci tangan
b. Tahap Orientasi
1) Berikan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan kita lakukan kepada
pasien
c. Tahap Kerja
1) Pasien diminta untuk duduk atau berbaring dengan tenang
2) Periksa tekanan darah pasien dengan tensimeter dan stetoskop sehingga
didapatkan sistole dan diastole
3) Jangan melepas tensimeter,
4) Menghitung besar bendungan manset
sistole+ diastole
Nilai bendungan manset =
2
5) Menetukan area yang akan dijadikan pengamatan petekie (bintik merah).
Buat lingkaran ukuran 2,5 cm, jaraknya 2 cm dibawah lekukan tangan
6) Lakukan bendungan manset sesuai perhitungan rumus di atas.
7) Nyalakan timer, sesuaikan waktunya dengan usia klien
8) Membuka bendungan tensimeter
9) Menunggu minimal 2 menit atau tanda stasis hilang, baru menghitung
jumlah bintik merah yang timbul
10) Amati apakah pada kulit lengan bawah terdapat bintik merah kecil dibawah
kulit (petekie)
 Hasil normal : didapatkan 0-10 petekie
 Hasil positif : didapatkan lebih dari 10 petekie [ CITATION Hid14 \l
1033 ]
11) Bereskan peralatan
12) Cuci tangan
d. Tahap Evaluasi
a. Melakukan evaluasi dari hasil tindakan terhadap respon dari klien selama
dan setelah dilakukannya transfusi darah
b. Berpamitan dengan klien dan menyampaikan salam terminasi
c. Mencatat atau mendokumentasikan kegiatan tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

dr. Reren. (2020, Mei 29). Tes Rumpel Leede. Retrieved from Alomedika:
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/penyakit-infeksi/tes-rumple-
leede/kontraindikasi
Hidayati, dkk. (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan . Jakarta: Erlangga.
Meysi Indriani. (2019). Gambaran Pemeriksaan Rumple Leed pada Suspek Demam Berdarah
Dengue. Padang: STIKES Perintis Padang.

Anda mungkin juga menyukai