PEMASANGAN
DI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN
KALIMANTAN TENGAH
RUSMIATI
161110043
i
HUBUNGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM
PEMASANGAN
Skripsi
RUSMIATI
161110043
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
Background: Infusion was carried out by each nurse. All nurses are required to
have the ability and skills regarding infusion following standard operating
procedures (SOP). Phlebitis is a nosocomial infection that causes 1.4 million
deaths every day worldwide. Research Objectives: To determine the relationship
between the skills of nurses in infusion and the incidence of phlebitis at the
General Hospital of Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Central Kalimantan.
Research Methods: The research design used was a correlational analytical
design using a cross-s ectional approach. Population lection with total sampling
technique with a sam col ple size of 39 respondents data collection techniques
using observation shee and ts.
Research Results: T hat the most female characteristics were 30 people (76.9%),
24 people (61.5%) of D3 education level, 23 e (59%) long working> 10
years. Nurses skilled i peopl , and less skilled nurses
were 9 people n infusion were 30 people did not develop phlebitis as
many as 31 people (76.9%) (23.1%). Nurses who put the d phlebitis were as many as
8 people (20.5%). T
infusion re statistics obtained the
value of Asymp.Sig = (79.5%), and those who Asymp. sig <0.05, it can be
concluded that there i experience een the skills of nurses in
placing infusions with he test results based on Chi- ldren's room, the Internal
Medicine room, and t squa Imanuddin Pangkalan Bun
Hospital. 0.000. Because of the value of
Conclusion: the resul s a significant relationship betw t showed that there was a
statistically significant the number of phlebitis in the of nurses and the incidence
of phlebitis in the Sult Chi he Surgery room of the ospital, Central Kalimantan.
Sultan
Keywords: Nurse, S
iii
SURAT PERNYATAAN
Nama : Rusmiati
Nim : 161110043
Yang
menyatakan
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Rusmiati adalah nama penulis ini, dilahirkan di Anjir Pasar pada tanggal 27
Februari 1985 dari Ayah Arbani dan ibu Siti Masriah. Penulis merupakan putri
kedua dari tiga bersa udara. Penulis menikah dengan ugiyanto dan Memiliki Putri
Risq Al Safitri dan Put S
ra Adnan Priangga
Penulis pertama ka Shidqi. njir Pasar kota 2 pada tahun
1990 dan tamat 1996 melanjutkan pendidikan ke
li masuk pendidikan di SDN
SMPN Anjir pasar A lah tamat di SMP, Penulis
melanjutkan ke Sekol pada tahun yang sama Harum di Banjarmasin dan
tamat pada tahun penulis dan tamat pada tahun a penulis terdaftar sebagai
Karyawan di RSUD S1999. Sete sampai sekarang.
ah Perawat Kesehatan
Tahun 2016 Penul Pandan Keperawatan Jalur Khusus
yang ada di STIKes 2002.
B Dan pada tahun yang lan Bun. Selama mengikuti
perkuliahan penulis sa sam ultan Imanuddin
Rusmiati
NIM: 161110043
v
LEMBAR
Menyetuju
i,
Komisi
Pembimbing mbimbing Anggota
Pembimbing
Utama
Pe
MM,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Is
N
Dr. Ir. Luluk Sulistiyono, M.Si Rukmini Syahleman, S.Kep., Ns., M.Kep
NIK. 01.04.024 NIK. 01.17.13
vi
LEMBAR
Penguji I :
Penguji II :
Isnina,S.ST.,M.Ke
vii
KATA
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Hubungan Keterampilan Perawat Dalam Pemasangan Infus Dengan Angka
Kejadian Plebitis Pada Pasien di RSUD Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan
Tengah”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan
skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan di STIKes Borneo Cendekia Medika
Pangkalan Bun. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
viii
Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Dan tidak sempurna, mengingat keterbatasan
kemampuan peneliti, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan, maka dengan segala kerendahan hati peneliti mengharap
saran dan kritik bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.
Rusmia
ix
DAFTAR ISI
xxi
i
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian .............................. 28
4.2. Desain Penelitian ................................................................... 28
4.3. Kerangka Kerja ...................................................................... 29
4.4. Populasi, Sampel dan Sampling ............................................ 30
4.5. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ..................... 30
4.6. Instrumen Penelitian .............................................................. 32
4.7. Pengumpulan dan Pengolahan data ....................................... 32
4.8. Analisa Data .......................................................................... 36
4.9. Prosedur Pengambilan Data .................................................. 36
4.10. Etika Penelitian ................................................................... 37
4.11. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil P enelitian ............................................................. ...... 39
5.2. Pemba ... hasan ............ 43
BAB VI KESIMPU ................................................................ LAN
6.1. Kesim DAN SARAN ............ 50
6.2. Saran pulan ................................................................
...................... 50
DAFTAR PUSTAK ................................................................ .................. 51
LAMPIRAN A ................................................................
xi
DAFTAR
Sultan Im
xii
DAFTAR
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tengah”.
1.2 Rumusan Masal
Apakah a a at dalam pemasangan infus
dengan angka h t Umum Sultan Imanuddin
Pangkalan Bun da Hubungan keterampilan
peraw kejadian plebitis di
1.5 Relevansi
Tabel 1.1 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
Metode
No Judul Peneliti Penelitian Hasil/Kesimpulan Perbedaan
1 Hubungan Haji, bayu korelasional Adanya hubungan tingkat kompetensi pada Penelitian sekarang
tingkat seno (2010) dengan aspek keterampilan tentang pemasangan infus meneliti
kompetensi pada menggunakan dengan kejadian plebitis dengan p value karakteristik responden
aspek keterampilan rancangan 0,004 dengan metode penelitian
pemasangan infus cross sectional dengan nilai α = 0,05, maka disimpulkan deksristif kuantitatif
dengan angka ada
kejadian plebitisdi hubungan tingkat kompetensi pada aspek
rsud banyudono keterampilan tentang pemasangan infus dengan
kabupaten boyolali kejadian plebitis. Saran untuk peneliti
selanjutnya supaya di kembangkan lagi
penelitian sejenis dengan melibatkan variabel -
variabel yang lebih komplek yang belum
diteliti, sehingga dapat meningkatkan
2 Pengaruh Nella Mega Case Karakteristik pasien yaitu Menggunakan variabel
karakteristik pasien Fadhilah control usia (p = 0,01; OR = 9,63; 95% CI = 3,67 < yang
yang terpasang Haritya OR berbeda yang terdahulu
kateter intravena Akbar dan <95%
25,25),
CI =jenis
1,85kelamin
< OR <(p = 0,01; OR = menggunakan variabel bebas
terhadap kejadian Muhammad 4,84;
1 riwayat hipertensi, diabetes
phlebitis Atoillah 0,01; OR = 4,01; 95% 2,66), status gizi (p melitusdan status gizi.
Isfandiari C = I = 1,69 < OR <
(Akbar & riwayat hipertensi (p = 9,66),
Isfandiari, 0 ,01; OR = 6,18;
2018) CI = 2,47 < OR < 95%
15,51 melitus (p = 0,01; ), dan riwayat
OR = 1
OR < 52,85)
be
kejadian phlebitis
7
Metode
No Judul Peneliti Penelitian Hasil/Kesimpulan Perbedaan
3 Karakteristi Febriana Cross Pasien phlebitis terbanyak didapati pada usia Perbedaan terdapat
k Rahmadani sectiona > pada
Phlebitis pada (Rahmadani, l 45 tahun sebesar 66,67%, jenis kelamin variabel, metode penelitian
pasien rawat inap di 2017) perempuan sebesar 57,6%, status gizi tidak dan lokasi penelitian, bahwa
RSUP Haji Adam baik sebesar 57,8%, ukuran kanula 20 G penelitian ini meneliti
malik sebesar tentang
Medan 64,2%, lama pemasangan > 3 hari sebesar 80%, hubungan keterampilan
pemasangan di ruang IGD sebesar 51,1%, perawat dalam pemasangan
pemberian cairan infus isotonik sebesar 95,6%, infus dengan angka kejadian
pemasangan di ekstremitas atas sebesar 100%, plebitis di Rumah Sakit
dan phlebitis banyak ditemukan pada Umum Sultan Imanuddin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pra
2.1.2 Faktor-Fa eterampilan Pemasangan
Infus
Menurut Sabri dkk (2012) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi perawat dalam melakukan pemasangan infus,
diantaranya:
8
9
1) Karakteristik Pasien
a) Melakukan pemasangan infus kepada anak-anak memerlukan
waktu yang lebih lama dari pada orang dewasa di karenakan
perawat perlu waktu dan usaha untuk menenangkan anak serta
disebabkan karena faktor usia perawat.
b) Kondisi Medis yang berhubungan dengan kesulitan dalam
melakukan pemasangan infus adalah kesulitan mengakses vena
seperti pasien dengan obesitas, penyakit kronis, penyakit-
penyakit vaskuler dan hipovolemia.
2) Tingkat pengalaman dan kompetensi perawat
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani,
dirasakan, atau ditanggung. Pengalaman diartikan juga sebagai
memory episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan
peristiwa yang dialami oleh individu waktu dan tempat tertentu
sebagai pada referensi otobiografi i berdasarkan pengalaman
dirinya a (referens tau pengalaman dari Semakin lama seseorang
bekerja orang lain). pada suatu ekuni, maka akan semakin
berpenga pekerjaan yang dit laman dan an semakin baik.
keterampilan kerja ak
2.2 Perawat
2.2.1 Pengertian
Perawat ran dalam merawat dan
membantu i adalah seseorang yang d ari sakit, luka dan proses
penuaan. U berpe ndividu dengan sia (RI) No.38 tahun 2014
mengatakan melindunginya ndang-Undang yang telah menyelesaikan
program pe Republik Indone lam maupun di luar negeri
yang diakui oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Kategori perawat menurut Undang-Undang Keperawatan No
38 Tahun 2014 diantaranya:
1) Perawat Vokasional
Perawat vokasional adalah perawat yang telah menyelesaikan
pendidikan minimal Diploma tiga keperawatan. Seorang yang
1
2) Hubungan perawat dan klien sama dengan hubungan ibu dan anak
antara lain (Ali, 2019):
(1) Hubungan interpersonal disertai dengan kelembutan hati, dan
rasa kasih sayang.
(2) Melindungi dari ancaman bahaya.
(3) Memberi rasa aman dan nyaman.
(4) Memberi dorongan untuk mandiri.
3) Karakteristik perawat
Menurut Muksydayan 2012, karakteristik dipengaruhi oleh usia,
tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pengetahuan. Sejalan dengan
penelitian Warsito (2013) karakteristik perawat diantaranya adalah
usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja.
(1) Usia
U sia perawat dewasa muda u mumnya mereka kurang
mem pada iliki rasa tanggung kur ang disiplin, sering
be jawab, lum mampu menunjukan
kemrpindah– pindah pekerjaan, b erpikir rasional. Perawat
usia be atangan jiwa, dan belum bingan dan arahan dalam
bersi mampu muda masih sa tanggung jawa sehingga
pem memerlukan bim kap disiplin lebih maksimal (Wahyudi,
SKOR
No. KEGIATAN
1 2 3 4
1. Baki berisi:
Selang infus(infus set steril) ukuran 20tetes/ml.15
tetes/ml
Cairan infus(RL/normal saline/Dextrose)
Abocath ( sesuai ukuran )
Sarung tangan steril
Kasa steril
Bak instrumen
Kapas alkohol dalam tempatnya
Plester (Hipafix/Tegaderm)
Betadine
Cuching
Gunting plester
Kapas lidi
Tourniquit
SKOR
No. KEGIATAN
1 2 3 4
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dan
tunggu sampai kering.
14* Meregangkan kulit dan menusukkan jarum abocath dengan
sudut 20 – 30° dan lubang jarum (bevel)
mengarah keatas.
Menarik stylette sedikit dan mendorong abocath sampai
hampir menyentuh kulit.
Melepas stylette dan dengan cepat menghubungkan jarum
abocath dengan selang infus.
15 Membuka tourniquet dan melepaskan klem roll selang
infus untuk memulai infus pada kecepatan rendah.
16 Melakukan fiksasi jarum abocath.
17* Menghitung tetesan cairan.
18 Menuliskan tanggal waktu pemasangan pada botol infus.
19 Membersihkan dan membereskan peralatan.
20 Melepaskan sarung tangan dan merendam dalam larutan
klorin.
21* Mencuci tangan dibawah air mengalir atau menggunakan
antiseptic gel, kemudian mengeringkan
22 Memberitahu pasien / keluarga bahwa kan sudah
selesai dilaktinda ukan.
23 Merapikan pasien dan mengatur posisi senyaman
mungkin.
24 Mencatat: nama pasien, tanggal, macam n, tetesan,
jam berakhir caira pemberian dan nama
pelaksana.
TOTAL SK
OR
TOTAL SK
OR
CATATAN: NILAI = 96 x
Terampil, 100
Kurang T
bila nilai 90 – 100
erampil, bila nilai <
2.4 Plebitis 90
2.4.1 Pengertian
Plebitis rjadi pada pembuluh darah
vena yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak, panas, indurasi
(pengerasan) pada daerah tusukan, dan pengerasan sepanjang pembuluh
darah vena (Alexander et al., 2010).
Menurut Infusion Nursing Society (INS, 2010), plebitis adalah
proses peradangan yang terjadi pada bagian tunika intima pembuluh
darah vena, yang sering dilaporkan sebagai komplikasi pemberian
1
Tabel 2.2.3.VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) oleh Andrew Jackson
Skor Keadaan Area Penilaia
0 TempatPenusukan
suntikan tampak sehat Tak ada tandanplebitis
1 Salah satu dari berikut jelas: Tanda dini plebitis
a. Nyeri area penusukan
b. Adanya eritema di area
Dua dari berikut jelas: Stadium dini phlebitis
2 a. Nyeri area
penusukan b. Eritema
c. Pembengkakan
3 ri berikut
Semua Stadiummoderat plebitis
jelas:
da
a. Nyeriepanjang
s b.kanul a
4 Eritem i
Semua c. ri berikut Stadium lanjut atau awal
da jelas: thrombophlebitis.
a. Nyeriepanjang
s b.kanul a
Eritem c. i
5
Induras
Semua Stadium lanjut
chord teraba
da ri berikut thromboplebitis
a. Nyeri sjelas:
b. Eritemepanjang
c. kanul a
Induras i
chord teraba
2.4.4 Menurut R ut letaknya plebitis dibagi
menjadi 2,
1) Plebitis ohani dan Setio (2010)
Plebitis superfisial terjadi pada vena dibawah permukaan kulit.
Plebitis jenis ini jarang menyebabkan kondisi yang serius, dan
dengan perawatan memadai biasanya sembuh dengan cepat. Kadang-
kadang beberapa orang dengan plebitis superfisial juga mengalami
plebitis vena dalam sehingga evaluasi medis perlu dilakukan. Skala
plebitis superfisial diketahui tanda dan gejala yang terlihat.
1
tanggal
2.5 Hubungan keterampilan perawat dengan angka kejadian plebitis
Salah satu pelayanan kesehatan yang memiliki kontribusi sebagai penentu
mutu dan membentuk image tentang rumah sakit adalah perawat. Pelayanan
aushan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan yaitu faktor penentu
mutu bagi pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Perawat di
2
Sjahranie Samari
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
kejadian plebitis
Variable Dependent
Angka
4:
5:
0: Tak Stadium
Stadium
ada lanjut atau
lanjut
tanda awal
1: 2: 3: thrombo
plebitis p thrombop
Tanda Stadium plebitis
hlebitis.
Stadium dini dini
moderat lebitis plebitis
plebitis
Keterangan :
Diteliti = Tidak diteliti =
23
24
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis pada penelitian ini antara lain:
1. (HI) : Ada hubungan keterampilan perawat dalam pemasangan infus
dengan angka kejadian plebitis di Rumah Sakit Umum Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun.
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
25
2
Populasi
39 orang perawat pelaksana di ruang Anak, ruang Penyakit dalam dan ruang
Bedah di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Sampel
39 orang perawat di ruang Anak, ruang Penyakit dalam dan ruang Bedah di
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang memenuhi kriteria
Samplin
Teknik sampling g u seluruh perawat yang bertugas di
ruan dengan metode total sampling ruang Bedah di RSUD Sultan I
enuhi kriteria
yait g Anak, ruang Penyakit dalam
dan manuddin Pangkalan Bun
yang mem
Pengumpulan
data lating
Cara pengumpulan data melalui
ob
Anali Chi Square
4.6 Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang disusun
dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai, baik data kualitatif maupun
data kuantitatif (Nursalam, 2013). Kuesioner dalam penelitian sebuah
penelitian diartikan sebagai daftar pernyataan yang telah tersusun dengan baik
dan responden memberikan jawaban sesuai dengan pemahaman (Hidayat,
2014). Instrumen yang digunakan pada penelitia ini adalah lembar observasi
checklist SOP pemasangan infus dan Lembar observasi plebitis.
Hasil akhir penelitian di interpretasikan dengan menggunakan cutting
point mean dan hasil interpretasinya terdapat dua kategori yaitu terampil dan
kurang terampil dan dua kategori kejadian plebitis yaitu plebitis dan tidak
plebitis.
kelengkapan data, tulisan yang jelas dan dapat dibaca, serta mudah
dipahami. Apabila terdapat data yang kurang lengkap, maka
responden diminta untuk melengkapi data sesuai dengan yang telah
disediakan.
2) Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
dengan mengubah data yang berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka untuk memudahkan penginterprestasian hasil penilaian
pemberian kode ini sangat penting apabila pengolahan dan analisis
data menggunakan komputer peneliti memberikan kode dalam
penelitian ini yaitu:
a) Responden
Res ponden 1 =R
Res 1 ponden 2 =
Res R 2 ponden 3
Res = R 3 ponden 4 dan seterusnya
b) Usia= R 4
21 -
35- 435 tahun =U
1
45-
5 tahun =U
c) Ting
2
SPK 1
> 60 tahu =U
Dipl 2
3 kat pendidikan
S1K 3
= TP
d) Masa
Masa kerja < 5 tahun = MK 1
Masa kerja > 5-10 tahun = MK 2
Masa kerja > 10 tahun = MK 3
e) Keterampilan memasang infus
Terampil = TR I
3
Kurang terampil = TR 2
f) Kejadian plebitis
Terjadi Plebitis = TP 1
Tidak Terjadi Plebitis = TP 2
3) Scoring
Scoring adalah kegiatan menjumlahkan nilai yang didapatkan dari
responden dari lembar pengumpulan data yang telah diisi.
Scoring dari variabel independen keterampilan perawat dalam
melaksanakan SOP pemasangan infus jika responden melakukan
sesuai prosedur:
Skor 1: apabila tidak dilakukan
Skor 2: apabila dilakukan dengan keraguan belum berurutan
skor 3: dilakukan dengan baik
skor 4: di lakukan dengan sangat baik
Scoring dari variabel dependen plebitis dengan lembar
observasi Kejadian plebitis:
Skor 0: Tidak ada tanda
Skor 1: plebitis Tanda dini
Skor 2: plebitis Stadium dini
Skor 3: plebitis
Skor 4: Stadiummoderat lebitis
Skor 5: plebitis
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian tentang hubungan antara
keterampilan perawat dalam memasang infus dengan angka plebitis pada pasien di
RSUD Sultan Imanuddin yang telah dilakukan pengumpulan data dari bulan Mei
2020 – Februari 2021. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di ruang Anak,
ruang Penyakit dalam dan ruang Bedah RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Hasil penelitian dan
pembahasan akan dijabarkan mulai dari gambaran umum tempat penelitian,
karakteristik responden, analisis univariat, analisis bivariat.
36
3
kelas III, dan satu ruang Isolasi. Terdapat tiga dokter Spesialis, dan 16
perawat yang bekerja. Di Ruang Penyakit Dalam merawat pasien
dewasa pria dan wanita, memiliki 9 kamar, dengan total 30 bed, yang
terdiri dari tiga ruang kelas I, dua ruang kelas II, dua ruang kelas III,
dan 1 ruang Isolasi. Terdapat 3 dokter Spesialis dan 16 perawat, dan di
Ruang Bedah terdiri dari 8 kamar, dengan total 33 bed yang terdiri
dari tiga ruang kelas I, duan ruang kelas II, dua ruang kelas III dan 1
ruang isolasi. Terdapat 3 dokter Spesialis dan terdapat 17 Perawat.
5.1.2 Analisis Univariat
1) Karakteristik Responden menurut Jenis
Kelamin
Karakteristik jenis kelamin responden dikategorikan menjadi 2
(dua) diperoleh hasil, dapat dilihat pada tabel 5.1.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Mengidentifikasi Keterampilan perawat dalam Pemasangan Infus
Hasil penelitian tentang tingkat keterampilan perawat tentang
terapi i nfus diketahui bahwa sebanyak or ang (76,9%) memiliki
keterampil 30 an yang baik. Hal ini n tingginya keterampilan
perawat d menunjukka alam tentang memasang infus merupakan
salah satu memasang infus, tindakan perawat harus terampil saat
melakuka invasif, oleh karena itu a harus memiliki komitmen
untuk me n pemasangan infus. Perawat efektif dalam pembiayaan,
serta melajug mberikan terapi infus yang rkualitas (Alexander et al.,
2010). aman, kukan perawatan infus
Notoa yang be ampilan merupakan aplikasi
dari penge mpilan seseorang berkaitan
dengan ti dmodjo (2011) mengatakan esional yang bertugas dalam
memberi keter tahuan sehingga tingkat terlepas dari keterampilan
perawat ketera ngkat pengetahuan. yang bersifat invasif seperti
halnya pemasangan infus. Pemasangan infus dilakukan oleh setiap
perawat. Semua perawat dituntut memiliki kemampuan dan
keterampilan mengenai pemasangan infus yang sesuai standar
operasional prosedur (SOP).
Berdasarkan hasil observasi, tentang SOP pemberian cairan
intravena pemilihan lokasi vena dan cara men-desinfeksi kulit
4
kronis.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
6.1.1 Hampir seluruh Perawat yang terampil dalam memasang infus
sebanyak 30 orang (76,9%).
6.1.2 Sebagian kecil pasien yang terjadi plebitis sebanyak 8 orang (20,5%).
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan maka ada beberapa saran
yang perlu dis pembahsan ampaikan:
6.2.1 Bagi tem pat Penelitian
Hasil pe nelitian ini diharapkan d iterapkan pada perawat
diseluruh dapat ruangan RSUD din agar dapat lebih
mempe Imanud perawat dalam memasang
infus. D rhatikan tentang keterampilan eningkatkan pengetahuan
tentang an Perawat diharapkan dapat m .
6.2.2 Bagi Instketerampilan dalam memasang
Dihara infus itusi Pendidikan un tuk menambah sumber
referensipkan pada institusi dalam memasang infus dan
pengeta pendidikan tentang
6.2.3 Bagi peneliti
Penelitian ini melakukan metode observasi dan juga diharapkan pada
peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain dan juga dapat
melakukan metode penelitian selain observasi.
46
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Utomo & Agrina, (2013). Analisa faktor – faktor yang berhubungan
dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di ruang medikal
chrysant Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
Alexander, et al., (2011). Infusion Nursing Standards of Practice, Vol. 34, No.1
Ali, Z. (2010), Pengantar Keperawatan Keluarga. egc. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asfuah, S. (2012). Buku Saku Klinik Untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Azwar Saefudin. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Cristian,
L. (2013). Pengetahuan Perawat tentang Kegawatan Nafas dan Tindakan RJP
pada Pasien yang mengalami Kegawatan Pernafasan di RuangICU dan
UGD RSUD Kolonodale Propinsi Sulawesi Tengah. Diakses 2 Mei 2017.
Dari:http://blogs pot.com.pdf.
Elvarida, M. (2010). Hubungan Karakteristik Perawat terhadap Asuhan
Keperawatan La njut Usia di Sub Instalasi Raw at Inap A RSP AD Gatot
Soebrooto DIT KESAD Jakarta.
Fauzi.(2010). Organis asi pembelajaran. Bandung:Alumni.
Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Bada n Penerbit Universitas
Hampton, S. (2008). Diponegoro. of Community Nursing, 22
(6), 20-22. Dia Intra Venous Therapy. Journal
Hartati dan Siti.2016.kses 05 agustus 2020. n Dengan Kejadian Plebitis
di Ruang Anak Faktor-Faktor Yang Berhubunga ng.
Hidayat, A. A. RSUD DR. R. Soetrasno Rembaan dan teknis analisis data.
Jakarta: Salem
(2014). Metode penelitian
Hidayati, N. (2012).keperawat ba Medika. perawatan infus dengan
kejadian flebitis Gambaran pelaksanaan longan.
Infusion Nurses Society.prosedur di RSUD
(2010). InfusionKajen
Nursing Standards of Practice. The
Journal of Infusion Nursing
Iwan Wahyudi. (2010). “Hubungan Persepsi Perawat Tentang Profesi
Keperawatan, Kemampuan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut”. Tesis, tidak dipublikasikan.
47
4
4
8
4
49
5
50
Lampiran 1
5
Lampiran 56
Lampiran 57
Lampiran
56
Lampiran
Judul :
Peneliti :
Nim :
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam Proposal Skripsi sebagai
responden dengan mengisi angket yang disediakan oleh penulis.
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan Proposal Skripsi ini
dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun
informasi yang saya berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi saya, peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya
berhak mengundurkan diri.
Demikian persetuj uan ini saya buat secara sadar n sukarela, tanpa ada unsur
pemaksaan dari siapa da
pun, saya menyatakan:
Bersedia
Menjadi responde
n dalam Proposal Skripsi
Pangkalan Bun,
Peneliti Responden
(................... (...............................)
.......)
57
Lampiran
Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini bersifat sukarela dan juga
digunakan untuk ke pentingan penelitian. Oleh a itu saya dengan sukarela
berpartisipasi dalam p karen enelitian ini.
)
(
58
Lampiran
IDENTITAS RESPONDEN
Nama (inisial) :
Pendidikan terakhir : = 1. S1
= 2. DIII Keperawatan
= 3. SPK
Masa Kerja : = 1. < 5 thn = 2. 5- thn 3. > 10 thn
10
Ruangan
: = Anak
= Penyakit
dalam
= Penyakit
BAGIAN 1 : VARIA bedah ASANGAN INFUS
Petujuk Penilain
1 Tidak dilakukan/ BEL KETERAMPILAN
2 Dikejakan denga PEM utan waktu yang digunakan
lebih lama
3 Dikerjakan denga ya, waktu lebih efektif
4 Dikerjakn de dikerjakan sama sekali h langkahnya, waktu lebih
efektif
(*) = Langkah kritikal yang tidak boleh salah/tidak dikerjakn
5
60
SKOR
NO KEGIATAN
1 2 3 4
1 Memberi salam, Memperkenalkan diri pada pasien dan
keluarga
2 Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tentang
tujuan pemasangan infus
3* Mempersiapkan alat secara sistematis
1. Baki berisi:
Selang infus(infus set steril) ukuran 20tetes/ml.15
tetes/ml
Cairan infus(RL/normal saline/Dextrose)
Abocath ( sesuai ukuran )
Sarung tangan steril
Kasa steril
Bak instrumen
Kapas alkohol dalam tempatnya
Plester (Hipafix/Tegaderm)
Betadine
Cuching
Gunting
Kapas li plest
Tourni er di
qu
2. Bidai bila per i
3. Perlak dan alat
4 Korentang dall
5. Bengkok u
6. Safety box snya
7. Larutan klori am tempatnya.
8. Tempat sam
4 Memasang tirai
n
5* Mencuci tangan unakan
pah medis dan nonmedis
antiseptik gel da
(korden) /tutup pintu
6* Prosedur Tinda
Membuka dibawah air mengalir atau dengan
memperta mengg n mengeringkan. nya
Memasang kan: drip dan
meminda kemasan infus set
Menusukkan jarum infus set kedalam botol cairan
infus
Menggantungkan botol cairan pada standar infus
Mengisi bilik drip hingga terisi cairan 1/3-1/2
Mengalirkan cairan dan mengeluarkan udara dari
selang.
7 Menyiapkan plester /hifafix untuk fiksasi
6
Komponen Terpasang
√ Grade/skor
infus
Tempat suntikan tampak
0
sehat
Nyeri area penusukan dan
Eritema
1
Nyeri area penusukan,
2
Eritema,Bengkak
Nyeri sepanjang kanul,
3
Eritema,Indurasi
Nyeri sepanjang kanul,
Eritema,Indurasi,Vena Cord 4
teraba
Nyeri sepanjang kan
Eritema,Indurasi,Vena ul, 5
teraba,Demam Co
Penilaian : rd
Skor/grade 0 : Tidak
Skor/grade 1-5 : Plebit
Plebit
is is
6
Lampiran 8
63
64
No. Pertanyaan
Nilai Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 93,7 Terampil
2 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 95,8 Terampil
4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 89,5 Kurang Terampil
5 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
6 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 93,7 Terampil
7 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 92,7 Terampil
8 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 93,7 Terampil
9 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
10 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
11 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92,7 Terampil
12 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 93,7 Terampil
13 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95,8 Terampil
14 3 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
15 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93,7 Terampil
16 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 92,7 Terampil
17 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89,5 Kurang Terampil
18 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
19 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
20 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
4 4 4 4 4 4
1
4 4 4 465 4 4
1
4 4 4 4 4 4
1
6
No. Pertanyaan
Nilai Kriteria
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
21 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 92,7 Terampil
22 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 87,5 Kurang Terampil
23 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 95,8 Terampil
24 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 89,5 Kurang Terampil
25 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
26 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 89,5 Kurang Terampil
27 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
28 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
29 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
30 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 90,6 Terampil
31 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 92,7 Terampil
32 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 90,6 Terampil
33 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
34 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94,7 Terampil
35 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 87,5 Kurang Terampil
36 4 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89,5 Kurang Terampil
37 3 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 91,6 Terampil
38 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 89,5 Kurang Terampil
39 3 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 88,5 Kurang Terampil
4 4 4 4 4 4
1
4 4 4 4 4 4
1
REKAPITULASI DATA PLEBITIS
67
6
Frequencies
Statistics
Jenis Masa
Umur Pendidikan
Kelamin Kerja
N Valid 39 39 39 39
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid 21 - 35 tahun 17 43.6 43.6 43.6
35 - 45 tahun 21 53.8 97.4
45 - > 60 ta 53.8 hun 1 2.6 100.0
Total 2.6 100.0
39
100.0
alid Cumulative
Jenis rcent Percent
Valid Laki-laki Kelamin 23.1 23.1
Perempuan Frequency Percent V 76.9 100.0
Total 100.0
P
e
9
23.1 Valid Cumulative
30 ercent Percent
Valid S1 Keperawat 76.9 23.1 23.1
Diploma III 24 39 61.5 61.5 84.6
SPK 6 15.4 15.4 100.0
Total 39 100.0 100.0
69
Masa Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid < 5 tahun 8 20.5 20.5 20.5
5 - 10 tahun 8 20.5 20.5 41.0
> 10 tahun 23 59.0 59.0 100.0
Total 39 100.0 100.0
70
HASIL UJI DATA KETERAMPILAN PEMASANGAN INFUS
Frequencies
Statistics
Keterampilan
Pemasangan Infus
N Valid 39
Missing 0
71
HASIL UJI DATA PLEBITIS
Frequencies
Statistics
Angka Kejadian Plebitis
N Valid 39
Missing 0
72
HASIL UJI NORMALITAS
DATA KETERAMPILAN PEMASANGAN INFUS
DENGAN ANGKA KEJADIAN PLEBITIS
Explore
Tests of Normality
Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Smirnova Statistic df Sig.
Keterampilan Statistic df 0 .522 39 .000
Pemasangan Infus Sig.
Angka Kejadian Plebiti .475 39 0 .497 39 .000
a. Lilliefors Significanc .00
s .487 39
.00 e Correction
73
HASIL TABULASI SILANG
KETERAMPILAN PEMASANGAN INFUS
DENGAN ANGKA KEJADIAN PLEBITIS
Crosstabs
74
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 15.285a 1 .000
Continuity 11.827 1 .001
Correctionb
Likelihood Ratio 13.426 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
N of Valid Cases 39
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1,85.
b. Computed only for a 2x2 table
7
Lampiran 10
76
Lampiran 11
7
78
79
80
81
82
8
Lampiran 12
DOKUMENTASI
Lampiran 13 84
HASIL TURNIT