Anda di halaman 1dari 139

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

TERHADAP KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RSU


MUHAMMADIYAH BABAT

SKRIPSI

AINUN A’ANG KHUNAIFI


NIM. 19.02.07.0014

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2023

i
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF
TERHADAP KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RSU
MUHAMMADIYAH BABAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan Sebagai Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kes)

AINUN A’ANG KHUNAIFI


NIM. 19.02.07.0014

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2023

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : AINUN A’ANG KHUNAIFI

NIM : 19.02.07.0014

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : LAMONGAN, 21 JUNI 1999

INSTITUSI : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

LAMONGAN

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: “Hubungan Gaya Kepemimpinan

dan Komunikasi efektif terhadap Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit

Muhammadiyah babat dan RSU Muhammadiyah babat” adalah bukan karya tulis

ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.

Lamongan, 04 September 2023

Yang Menyatakan

AINUN A’ANG KHUNAIFI


19.02.07.0014

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji Pada Ujian Skripsi

Di Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Lamongan

Tanggal :

PANITIA PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Nihayatul Munaa S.KM., M.PH .......................

Anggota : 1. Faizatul Ummah, S.SiT., M.Kes .......................

2. Ari Kusdiyana SKM., M.Kes .......................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Lamongan

Dr. Virgianti Nur Farida S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN : 0712128301

v
KURIKULUM VITAE

Nama : AINUN A’ANG KHUNAIFI

Tempat, Tgl Lahir : LAMONGAN, 21 JUNI 1999

Alamat Rumah : RT 02 RW 04 DSN. KARANGASEM

DS. KARANGSAMBIGALIH KEC. SUGIO

KAB. LAMONGAN

Pekerjaan : -

Riwayat Pendidikan

1. RA. Muslimat NU Karangsambigalih Kec. Sugio 2003 - 2005

2. SDN 1 Karangsambigalih Kec. Sugio 2005 - 2011

3. SMP Negeri 1 Sugio 2011 - 2014

4. Madrasah Aliyah Negeri 1 Lamongan 2014 - 2017

5. Prodi Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Lamongan, 2019

- Sekarang

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kemarin saya ingin pintar, jadi saya ingin mengubah dunia.

Hari ini saya ingin bijaksana, jadi saya ingin mengubah diri sendiri.”

(Jalaludin Rumi)

“billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat”

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk:

1. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia berkah dan rahmat yang
senantiasa diberikan hingga akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan
2. Kepada Ibu, Bapak dan Adik perempuan cantik saya yang senantiasa
memberikan do’a dan dukungan dalam setiap hal baik yang saya lakukan.
3. Kepada Bapak Ibu dosen pembimbing dan penguji yang penuh kesabaran
dan tidak pernah lelah dalam mendidik serta membimbing saya selama
berada dibangku perkuliahan serta dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Kepada Negara Republik Indonesia sebagai tempat lahir dan
bertumbuhnya penulis.
5. Kepada seluruh kerabat dan teman dekat saya yang senantiasa membantu
dalam setiap kesulitan
6. Kepada semua orang yang telah membantu saya dalam penyekesaian
skripsi.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat atas segala kebaikan yang
kita lakukan. Aamiin Aamiin Yaarabbal Aalamin.

vii
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF
TERHADAP KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RSU
MUHAMMADIYAH BABAT

Faizatul Ummah1 , Ari Kusdiyana2 , Ainun A’ang Khunaifi3

1,2Dosen, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Lamongan


3Mahasiswa, Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Lamongan

ABSTRAK

Kinerja karyawan merupakan cara kerja pegawai dalam suatu perusahaan selama
periode tertentu. Hasil survei awal menunjukkan kinerja perawat dan bidan RSU
Muhammadiyah Babat masih belum optimal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif dengan kinerja
perawat dan bidan. Desain atau rancangan penelitian termasuk jenis korelasional
dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah total
sampling dengan sampling sebanyak 58 orang perawat dan bidan di RSU
Muhammadiyah Babat. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner tertutup,
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 33 responden (56,9%) cenderung dengan
gaya kepemimpinan suportif, 34 responden (58,6%) dengan komunikasi yang
efektif dan 40 orang (69%) dengan kinerja cukup. Setelah ditabulasi data
dianalisis menggunakan uji regresi logistik ordinal dengan nilai α = 0,05. Hasil
regresi logistik ordinal gaya kepemimpinan didapatkan hasil pengujian statistik
gaya kepemimpinan visioner memiliki nilai odds rasio 0,179 kali lebih baik dari
gaya kepemimpinan suportif. gaya kepemimpinan suportif memiliki nilai odds
rasio 1,036 kali lebih baik dari kepemimpinan suportif. Hubungan antara
komunikasi efektif dengan kinerja perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah
babat dengan nilai sig 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan komunikasi efektif
dengan kinerja. Hasil regresi logistik berganda menunjukkan variabel komunikasi
efektif lebih dominan mempengaruhi kinerja daripada variabel gaya
kepemimpinan dengan nilai sig 0,000 < 0,05. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan terkait
peningkatan kinerja perawat dan bidan melalui komunikasi yang efektif.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, komunikasi efektif, kinerja

viii
LEADERSHIP STYLE AND EFFECTIVE COMMUNICATION
RELATIONSHIP WITH THE PERFORMANCE OF NURSES AND
MIDWIVES AT MUHAMMADIYAH BABAT HOSPITAL

Faizatul Ummah1, Ari Kusdiyana2, Ainun A’ang Khunaifi3

1,2Lecturers, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of


Lamongan 3Student, Hospital Administration, Faculty of Health Sciences,
Muhammadiyah University of Lamongan

ABSTRACT

Employee performance is the way employees work in a company during a certain


period. The initial survey results indicate that the performance of nurses and
midwives at RSU Muhammadiyah Babat is still not optimal. The aim of this study
is to determine the relationship between leadership style and effective
communication with the performance of nurses and midwives. The research
design is correlational with a cross-sectional approach. The sampling method
used is total sampling with a sample size of 58 nurses and midwives at RSU
Muhammadiyah Babat. Data were collected using a closed questionnaire. The
results showed that 33 respondents (56.9%) tended to have a supportive
leadership style, 34 respondents (58.6%) had effective communication, and 40
individuals (69%) had satisfactory performance. After tabulating the data, ordinal
logistic regression analysis was conducted with a significance level of α = 0.05.
The results of the ordinal logistic regression for leadership style showed that the
vision-oriented leadership style had an odds ratio of 0.179 times better than the
supportive leadership style. The supportive leadership style had an odds ratio of
1.036 times better than the directive leadership style. The relationship between
effective communication and the performance of nurses and midwives at RSU
Muhammadiyah Babat had a significance value of 0.000 < 0.05, indicating a
significant relationship between effective communication and performance.
Multiple logistic regression results showed that the variable of effective
communication had a more dominant influence on performance than the
leadership style variable, with a significance value of 0.000 < 0.05. It is hoped
that the results of this study can be used as input for policy-making related to
improving the performance of nurses and midwives through effective
communication.

Keywords: leadership style, effective communication, performance

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang

berjudul “Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi efektif terhadap

Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU

muhammadiyah babat” sesuai waktu yang ditentukan.

Proposal Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk

melanjutkan penelitian di Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Dalam penyusunan, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat Bapak/Ibu :

1. Prof. Dr. A.Aziz Alimul Hidayat, M.Kes. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Lamongan

2. Dr. Virgianti Nur Farida S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan.

3. M. Ganda Saputra S.SiT., M.kes, Selaku Ka-Prodi S1 Administrasi Rumah

Sakit Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan

4. Faizatul Ummah, S.SiT., M.Kes. Selaku pembimbing I, yang telah banyak

memberikan petunjuk, saran, dorongan moril selama penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

x
5. Ari Kusdiyana, SKM., M.Kes., Selaku pembimbing II, yang telah banyak

memberikan petunjuk, saran, dorongan moril selama penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

6. dr. Erni Saptowati Selaku direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Babat

7. dr. Farra Nurdiana, M.Kes., selaku direktur RSU Muhammadiyah Babat

8. Seluruh responden yang telah bersedia memberikan informasi dalam

penyusunan proposal skripsi

9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil demi

terselesaikannya proposal skripsi.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan

yang diberikan. Penulis menyadari proposal skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan, akhirnya penulis berharap semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Lamongan, 28 November 2022

Ainun A’ang Khunaifi

xi
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KURIKULUM VITAE...........................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT........................................................................................................viiii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xviv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................5
1.4.1 Bagi Akademik............................................................................5
1.4.2 Praktis..........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Konsep Dasar Kinerja...........................................................................6
2.1.1 Definisi Kinerja Karyawan..........................................................6
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai................7
2.1.3 Indikator Kinerja Pegawai.........................................................11
2.1.4 Dampak Kinerja.........................................................................13
2.2 Konsep Dasar Gaya Kepemimpinan...................................................14
2.2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan................................................14

xii
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan...................15
2.2.3 Indikator Gaya Kepemimpinan..................................................15
2.2.4 Fungsi Gaya Kepemimpinan.....................................................19
2.3 Konsep Dasar Komunikasi Efektif......................................................21
2.3.1 Pengertian Komunikasi Efektif..................................................21
2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Komunikasi Efektif. . .22
2.3.3 Indikator komunikasi efektif......................................................24
2.3.4 Prinsip komunikasi efektif.........................................................25
2.3.5 Syarat Komunikasi Efektif........................................................26
2.3.6 Faktor Penghambat Komunikasi Efektif...................................26
2.4 Kerangka Teori....................................................................................28
2.5 Kerangka Konsep................................................................................29
2.6 Hipotesis Penelitian.............................................................................30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................31
3.1 Desain Penelitian.................................................................................31
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................31
3.2.1 Lokasi........................................................................................31
3.2.2 Waktu.........................................................................................31
3.3 Kerangka Kerja (Frame Work)...........................................................32
3.4 Identifikasi Variabel............................................................................32
3.5 Definisi Operasional............................................................................33
3.6 Sampling Desain.................................................................................37
3.6.1 Populasi.....................................................................................37
3.6.2 Sampel.......................................................................................37
3.6.3 Teknik Sampling........................................................................38
3.7 Pengumpulan dan Analisis Data.........................................................39
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data........................................................39
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data....................................................43
3.7.3 Teknik Pengelolaan Data...........................................................43
3.7.4 Jenis dan Sumber Data...............................................................50
3.8 Etika Penelitian...................................................................................51

xiii
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................53
4.1 Hasil Penelitian...................................................................................53
4.2 Pembahasan.........................................................................................63
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................76
5.1 Kesimpulan ........................................................................................76
5.2 Saran....................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................78
LAMPIRAN...........................................................................................................84

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan Gaya Kepemimpinan dan
Komunikasi Efektif terhadap Kinerja Perawat dan Bidan................................ 34

Tabel 3.2 Hasil uji validitas Gaya Kepemimpinan........................................ 40

Tabel 3.3 Hasil uji validitas Komunikasi Efektif........................................... 41

Tabel 3.4 Hasil uji validitas kinerja............................................................... 42

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas...................................................................... 43

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Perawat dan Bidan di RSU


Muhammadiyah Babat Bulan Mei 2023 .......................................................... 56

Tabel 4.2 Distribusi Usia Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah


Babat Bulan Mei 2023...................................................................................... 56

Tabel 4.3 Distribusi Lama Kerja Perawat dan Bidan di RSU


Muhammadiyah Babat Bulan Mei 2023........................................................... 57

Tabel 4.4 Distribusi Pendidikan Terakhir Perawat dan Bidan di RSU


Muhammadiyah Babat Bulan Mei 2023........................................................... 58

Tabel 4.5 Distribusi Pendapatan Perawat dan Bidan di RSU


Muhammadiyah Babat Bulan Mei 2023........................................................... 58

Tabel 4.6 Distribusi Gaya Kepemimpinan Pada perawat dan bidan di RSU
Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023................................................... 59

Tabel 4.8 Distribusi Komunikasi Efektif pada perawat dan bidan di RSU
Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023................................................... 60

Tabel 4.9 Distribusi kinerja pada perawat dan bidan di RSU


Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023................................................... 60

Tabel 4.10 Distribusi model fitting information.............................................. 61

Tabel 4.11 Distribusi model goodness of fit.................................................... 61

Tabel 4.12 Distribusi table pseudo R Square................................................... 62

Tablel 4.13 Distribusi uji statistik...................................................................... 64

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...............................................................................28


Gambar 2.2 Kerangka Konsep...........................................................................29
Gambar 3.1 Kerangka Kerja...............................................................................32

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden............................................. 84


Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden............................................. 85
Lampiran 3 Kisi-kisi Kuesioner.................................................................... 86
Lampiran 4 Kuesioner.................................................................................. 92
Lampiran 5 Tabulasi Data............................................................................ 100
Lampiran 6 Hasil SPSS................................................................................ 106
Lampiran 7 Surat Balasan Survey Awal....................................................... 111
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian................................................................... 113
Lampiran 9 Surat Balasan Penelitian............................................................ 114
Lampiran 10 Lembar Konsultasi.................................................................... 115

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya.

Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target/sasaran atau kriteria yang

telah disepakati bersama. Kinerja karyawan adalah sesuatu yang mempengaruhi

seberapa banyak mereka memberi kontribusi perusahaan. Kinerja merupakan hasil

kontribusi paling penting dari individu untuk keefektifan organisasi (Robbins,

2013). Kinerja petugas Kesehatan (perawat & bidan) di Rumah Sakit merupakan

hal yang penting dari sebuah Rumah Sakit. Semakin bagus kinerja petugas

kesehatan maka akan semakin berkualitas pelayanan kesehatannya, Hal ini akan

berdampak kepada kepuasan pelanggan sehingga berdampak pula pada

meningkatnya kunjungan Rumah Sakit (Suprapto 2019). namun faktanya masih

terjadi permasalahan terkait kinerja karyawan di Rumah Sakit.

Berdasarkan studi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 Desember

2022 menggunakan kuesioner dengan indikator Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja,

Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Inisiatif (A. P. Mangkunegara, 2013) pada 15

perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat ditemukan 60% perawat dan

bidan yang kinerjanya cukup dan 40% perawat dan bidan yang kinerjanya baik.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat masalah mengenai kinerja pegawai Rumah

Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah Babat.


2

Baik atau tidaknya kinerja perawat dan bidan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi

pendidikan, motivasi dan persepsi. Sedangkan, faktor eksternal terdiri dari

kepemimpinan, imbalan, pengembangan karir, komunikasi serta supervisi

(Ratanto, Mustikasari & Kuntarti, 2013). Pada penelitian ini, faktor yang dapat

meningkatkan kinerja perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat

difokuskan pada gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif.

Gaya kepemimpinan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

perawat dan bidan. Kepala ruangan bertanggung jawab untuk memimpin dan

mengorganisasi kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan. Pimpinan

keperawatan harus mampu memimpin, meminta, meyakinkan, mendesak dan

membujuk stafnya untuk melakukan sesuatu pada saat kapanpun apabila rekan

kerjanya memerlukan bantuan mereka, dan bisa memberi arahan terhadap stafnya

agar melakukan pekerjaan tidak berdasarkan atas kesukaan mereka tetapi pada apa

yang seharusnya dilakukan demi tercapainya tujuan asuhan keperawatan

(Mahatvavirya, 2021). Selain gaya kepemimpinan kinerja juga dapat dipengaruhi

oleh komunikasi.

Komunikasi telah menjadi bagian kekal dari kehidupan manusia seperti

halnya bernapas (Mulyana, 2018). komunikasi yang efektif penting bagi anggota

organisasi dengan harapan dapat membawa hasil pertukaran informasi dan saling

pengertian (Afriyadi, 2015), Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan

yang diterima sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan, pesan diterima

dengan sukarela oleh penerima pesan serta dapat meningkatkan kualitas hubungan
3

antar pribadi dan tidak ada hambatan dalam komunikasi. Tujuan dari komunikasi

efektif sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang

disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa

yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap, serta dapat

dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.

(Amirullah, 2015)

Dalam Mangkunegara (2017) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam

upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk mencapai kinerja yang maksimal,

maka organisasi atau perusahaan harus mampu menciptakan kondisi yang dapat

mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal. Untuk

meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik, organisasi atau instansi harus

memperhatikan gaya kepemimpinan yang digunakan serta komunikasi antar

karyawan dengan atasan yang terjalin dengan baik melalui komunikasi efektif.

Komunikasi efektif bisa berjalan dengan baik apabila informasi yang disampaikan

jelas dan mudah dipahami lawan bicara.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh research gap pada penelitian-penelitian

terdahulu. Pada penelitian Hartono and Rotinsulu, (2015), sylvanus Agatha, alwi

suddin & untung sriwidodo (2020) menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa gaya

kepemimpinan dan komunikasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap


4

kinerja karyawan. Namun hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian

Utami & Hartanto (2010), dimana dalam penelitiannya ditemukan bahwa

komunikasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja. Penelitian Marwoto

(2013) juga mendapatkan kesimpulan yang sama, bahwa komunikasi tidak secara

signifikan berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil survey awal dan

penelitian sebelumnya maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan gaya

kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap kinerja Perawat dan Bidan di

RSU Muhammadiyah Babat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang ada diatas, maka penulis

merumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut: “Apakah gaya kepemimpinan

dan komunikasi efektif berhubungan terhadap kinerja Perawat dan Bidan di RSU

Muhammadiyah Babat?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap

kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU

Muhammadiyah Babat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat.


5

2. Menganalisis hubungan komunikasi efektif terhadap kinerja Perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat.

3. Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap

kinerja Perawat dan Bidan RSU Muhammadiyah Babat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Akademik

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan

pembelajaran mahasiswa terkhususnya pada program studi Administrasi Rumah

Sakit dan Manajemen.

1.4.2 Praktis

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan lebih

lanjut bagi RSU Muhammadiyah Babat terkait gaya kepemimpinan dan

komunikasi efektif untuk mengoptimalkan kinerja perawat dan bidan.

2. Bagi Profesi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi profesi

Administrasi Rumah Sakit ataupun Administrasi Kesehatan tentang pengaruh

gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap kinerja petugas kesehatan

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai rujukan, sumberi informasi serta bahan referensi

untuk penelitian selanjutnya terkait gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif

terhadap kinerja,
6
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kinerja

2.1.1 Definisi Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2018), kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang

dengan melaksanakan tugasnya berdasarkan kemampuan, usaha dan kesempatan.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2013), menjelaskan bahwa kinerja adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dilakukan oleh seorang pegawai

dalam menunaikan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan

kepadanya. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas memiliki arti tingkat baik

buruknya hasil yang dicapai, sedangkan kuantitas berarti jumlah yang dicapai oleh

pekerjaan tersebut.

Menurut Kasmir (2016), menyebutkan, kinerja adalah hasil kerja dan

perilaku kerja yang dicapai dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tertentu

dalam waktu tertentu. Menurut Rivai & Basri dalam Masram dan Mu’ah (2017),

kinerja adalah keseluruhan keefektifan atau tingkat keberhasilan seorang individu

dalam melaksanakan tugas selama periode waktu tertentu pada kesempatan yang

berbeda, seperti misalnya standar kerja, tujuan atau sasaran atau ditentukan,

kriteria yang disepakati bersama.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah

hasil kerja yang dicapai seseorang berdasarkan usaha, kemampuan dan

kesempatan sesuai dengan tanggungjawab yang telah diberikan atau dibebankan.

7
8
9

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Kinerja yang dicapai pegawai merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam menjamin kelangsungan hidup organisasi. Dalam mencapai

kinerja yang tinggi beberapa faktor yang mempengaruhi, menjadi pemicu

apakah kinerja pegawai tinggi atau rendah. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan (Kasmir, 2019), yaitu:

1. Kemampuan dan keahlian. Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki

seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan

dan keahlian maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar,

sesuai dengan yang telah ditetapkan.

2. Pengetahuan. Maksudnya adalah pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang

yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan memberikan

hasil pekerjaan yang baik demikian sebaliknya.

3. Rancangan kerja. Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan

karyawan dalam mencapai tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki

rancangan yang baik, maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan

tersebut secara tepat dan benar.

4. Kepribadian. Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki

seseorang. Setiap orang memiliki kepribadian atau karekter yang berbeda satu

sama lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik,

akan dapat melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh penuh tanggung

jawab sehingga hasil pekerjaannya juga baik.


10

5. Motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk

melakukan pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari

dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan

terangsang atau terdorong untuk melakukan seseuatu dengan baik.

6. Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan prilaku seorang pemimpin dalam

mengatur, mengolah dan memerintah bawahannya untuk mengerjakan

sesuatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.

7. Gaya kepemimpinan. Kemampuan seseorang dalam mempengaruhi,

menggerakan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk

melakukan suatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam

mencapai tujuan utama perusahaan.

8. Budaya organisasi. Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang

berlaku dan dimilik suatu organisasi atau perusahaan. Kebiasaan-kebiasaan

atau norma-norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan diterima secara

umum serta harus dipatuhi oleh segenap anggota suatu perusahaan.

9. Kepuasan kerja. Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan

suka seseorang sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan. Jika

karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil

pekerjaannya pun akan berhasil baik.

10. Lingkungan kerja. Merupakan suasana atau kondisi lokasi tempat bekerja.

Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana, serta

hubungan kerja dengan sesama rekan kerja. Jika lingkungan kerja dapat

membuat suasana nyaman dan memberikan ketenangan maka akan membuat


11

suasana kerja menjadi kondusif, sehingga dapat meningkatkan hasil kerja

seseorang menjadi lebih baik, karena bekerja tanpa gangguan. Namun

sebaliknya jika suasana atau kondisi lingkukngan kerja tidak memberikan

kenyamanan atau ketenangan, maka akan berakibat suasana kerja menjadi

terganggu yang pada akhirnya akan mempengaruhi dalam bekerja. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja mempengaruhi kinerja

seseorang

11. Loyalitas. Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela

perusahaan dimana tempatnya bekerja.

12. Komitmen. Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan

atau peraturan perusahaan dalam bekerja

13. Disiplin kerja. Disiplin merupakan titik awal dari setiap keberhasilan dalam

memenuhi tujuan suatu organisasi, penegakan disiplin dalam suatu organisasi

adalah untuk memastikan bahwa semua karyawan organisasi secara sukarela

dan tanpa paksaan untuk mematuhi dan mematuhi aturan dan peraturan

tersebut. Disiplin karyawan yang baik dibuktikan dengan tingginya tingkat

kesadaran karyawan dalam mematuhi segala peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku. Tanggung jawab atas penyelesaian setiap tugas,

kesediaan karyawan untuk mematuhi norma dan budaya yang berlaku dalam

organisasi, dan untuk meningkatkan efektivitasnya. Disiplin kerja dalam hal

ini dapat berupa waktu, misalnya masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian

disiplin dalam mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya sesuai dengan

perintah yang harus dikerjakan.


12

Sedangkan menurut Hariati, (2016) faktor yang mempengaruhi kinerja

adalah:

1. Faktor Kepemimpinan merupakan suatu proses dimana individu

mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum. Pengertian ini

dipertajam oleh dubrin bahwa kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk

menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dri anggota dan

organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut

agar bias berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

2. Faktor kompensasi merupakan suatu cara departemen personalia

meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah melalui pemberian

kompensasi. Kompensasi secara umum selalu dikaitkan dengan istilah gaji

atau upah serta pendapatan lain yang di berikan dari perusahaan. Kompensasi

harus layak dan sesuai serta memenuhi kebutuhan karyawan. Bedasarkan

defenisi diatas, bahwa kompensasi yang akan diterima setiap karyawan akan

mempengaruhi produktivitas dan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan.

Pemberian kompensasi secara tepat akan menunjang pencapaiannya tujuan

pemberian kompensasi. Maka dari itu pemberian kompensasi harus sesuai

dengan hasil kerja yang telah dihasilkan oleh karyawan

3. Faktor komunikasi. Secara etomologi atau menurut asal katanya, istilah

komunikasi berasal dari bahasa latin communication dan perkataan ini

bersumber dari communis. Perkataan communis tidak ada sama sekali

kaitannya dengan prati komunis. Komunikasi adalah proses penyampaian

suatu penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang laln baik secara
13

langsung maupun menggunakan media untuk memberitahu, mrngubah sikap ,

pendapat dan perilaku seseorang kepada orang lain baik secara langsung

maupun menggunakan media untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat

dan perilaku seseorang.

4. Faktor lingkungan. Dalam melaksanakan pekerjaan, faktor lingkungan kerja

sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Secara umun lingkungan kerja dapat diartikan yakni segala sesuatu yang

berada disekitar para pekerja yang dibebankan kepadanya oleh perusahaan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar para karyawan dan dapat mempengaruhi kinerja

dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

2.1.3 Indikator Kinerja Pegawai

Berbicara tentang penilaian kinerja memiliki esensi yang jelas

karena melalui penilaian kinerja dapat diketahui aspek-aspek apa yang

dapat dijadikan parameter mengenai Kinerja Pegawai dalam melaksanakan

tugasnya. Menurut Afandi (2018) indikator-indikator kinerja pegawai

adalah sebagai berikut :

1. Kuantitas. Kuantitas yaitu ukuran jumlah hasil kerja unit maupun jumlah

siklus aktivitas yang diselesaikan oleh karyawan sehingga kinerja karyawan

dapat diukur melalui jumlah (unit/siklus) tersebut. misalnya karyawan dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dari batas waktu yang ditentukan

perusahaan. Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada


14

awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

2. Kualitas. Kualitas kerja karyawan dapat diukur dari persepsi karyawan

terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas

terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. Kualitas kerja dapat

digambarkan dari tingkat baik buruknya hasil kerja karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan juga kemampuan dan keterampilan karyawan

dalam mengerjakan tugas yang diberikan padanya. Kuantitas merupakan

jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan.

3. Efesiensi. Efisien merujuk pada kemampuan mengerjakan tugas dengan tepat

dan cermat, efisien berkaitan erat dengan ketepatan waktu tanpa harus

mengeluarkan biaya atau cost yang berlebihan. Dalam melaksanakan tugas,

karyawan dapat menghasilkan output sebanyak mungkin dengan input yang

sesedikit mungkin. Dengan kata lain karyawan dapat bekerja dengan cara

hemat waktu dan hemat biaya.

4. Disiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk

mengubah perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan

seseorang agar mentaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku

disuatu perusahaan dapat dikatakan juga taat kepada hukum dan peraturan

yang berlaku.

5. Inisiatif. Kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar

tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan
15

terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk

melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit.

6. Ketelitian. Tingkat kesesuaian hasil pengukuran kerja apakah kerja itu udah

mencapai tujuan apa belum.

7. Kepemimpinan. Proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin

kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi

8. Kejujuran merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk

diterapkan. Kejujuran didefinisikan dengan sikap mengatakan dengan sebenar

benarnya (tidak menambahi dan mengurangi) mengenai apa yang telah

dilakukan dan dilihat.

9. Kreativitas merupakan proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan

atau yang melibatkan pemunculan gagasan.

2.1.4 Dampak Kinerja

Robbins (2013), dampak dari kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

1. Organisasi akan berkembang dengan pesat.

2. Organisasi akan memperoleh target yang telah direncanakan dengan tepat

sasaran.

3. Bisa mengurangi resiko-resiko yang akan terjadi dalam organisasi.

4. Karyawan dalam organisasi tersebut akan semakin solid dan kompak karena

bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai target yang telah

ditetapkan oleh organisasi.

5. Perusahaan dimata publik menjadi baik dan disegani oleh pesaing-pesaing

dalam usaha yang sejenis.


16

2.2 Konsep Dasar Gaya Kepemimpinan

2.2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

suatu perusahaan. Dalam mengelola suatu peusahaan maka dibutuhkan

seorang pemimpin yang sesuai dengan keadaan didalam suatu perusahaan

itu sendiri. Menurut Sedarmayanti (2017) gaya kepemimpinan adalah

suatu perilaku atau sifat yang dimiliki khas oleh setiap pemimpin,

kemudian akan diperlihatkan kepada bawahan atau karyawan dengan

maksud bisa memberikan suatu dorongan atau motivasi yang baik.

Menurut Veithzal Rivai Zainal, dalam Kumala & Agustina (2018)

gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan seorang

pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar tujuan organisasi dapat

tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola

prilaku dan strategi yang disukai. Sementara pendapat lain menyebutkan

bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola menyeluruh dari tindakan

seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh

bawahannya. (Dyah, 2015), sedangkan Hasibuan (2016), berpendapat

bahwa gaya kepemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau

bekerja sama dan bekerja secara produktif umtuk mencapai tujuan

perusahaan. Pemimpin harus mampu membina dan memotivasi

bawahannya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam

mencapai sasaran perusahaan.


17

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Menurut H. Joseph Reitz dalam Rahayu dkk (2017), dalam melaksanakan

aktivitas pemimpin ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya

kepemimpinan, yaitu:

1. Kepribadian (personality), yaitu pengalaman masa lalu dan harapan

pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, lata belakang dan pengalamannya

akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.

2. Harapan dan perilaku atasan kepada para bawahan atau karyawannya

3. Karakteristik yaitu harapan dan perilaku bawahan yang mempengaruhi

pimpinan terhadap bentuk seperti apa gaya kepemimpinan yang dipakai.

4. Kebutuhan tugas, yaitu setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya

kepemimpinan seorang pimpinan.

5. Iklim dan kebijakan organisasi akan dapat mempengaruhi harapan dan

perilaku bawahan.

6. Harapan dan perilaku rekan kerja akan dapat mempengaruhi gaya

kepemimpinan.

2.2.3 Indikator Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan pada dasarnya dapat dilihat dari bermacam-

macam sudut pandangan. Menurut Mangkupwira (2017), adapun indikator

gaya kepemimpinan ada 3 yaitu:


18

1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Adapun gaya kepemimpinan kharismatik yaitu para pengikut terpacu dengan

kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka

mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Kepemimpinan

karismatik ini menekankan terhadap adanya aura istimewa seorang pemimpin

yang mengakibatkan banyaknya pengikut yang dengan rela patuh dan taat

kepadanya. Disimpulkan bahwa seorang pemimpin karismatik harus terus

menjaga keistimewaannya terhadap pengikutnya agar kapatuhan dan ketaatan

mereka tidak pudar. Di sinilah seorang pemimpin karismatik perlu mempelajari

dan memahami berbagai dampak dan resiko yang akan dihadapi dalam memimpin

organisasinya.

2. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan yang membantu organisasi mencapai sasaran sekarang

dengan lebih efesien, seperti dengan menghubungkan kepuasan kerja pada

penilaian reward dan memastikan bahwa pekerja mempunyai sumber daya yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kepemimpinan transaksional lebih

mengarah kepada pemimpin yang menekankan pemberian penghargaan kepada

bawahan dan pengontrolan pekerjaan bawahnnya dan mengarahkan mereka pada

tujuan yang telah ditetapkan demi memperjelas peran serta tuntutan tugas.

Pemimpin transaksional lebih cenderung memberikan arahan pada bawahannya,

memberikan insentif agar mampu mengubah kesadaran para pengikut akan

persoalan-persoalan yang dihadapi, dan mereka mampu menggairahkan,


19

membangkitkan dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra

demi mencapai sasaran kelompok.

3. Gaya Kepemimpinan Visioner

Gaya kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta,

merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan, dan

mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau

sebagai hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders yang

diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus dicapai melalui

komitmen semua personil. Seorang pemimpin yang visioner mampu menciptakan

visi dan tujuan yang jelas berkenaan dengan pemahaman tentang masa depan yang

lebih mantap dan usaha-usaha dalam peningkatan mutu yang lebih terarah.

Seorang pemimpin yang visioner biasanya cenderung berpikir kreatif demi masa

depan organisasi yang ia pimpin. Kemampuan ini tentu saja didapatkan melalui

berbagai proses pembelajaran dan juga pengalaman, baik itu secara pendidikan

formal maupun informal. Peminpin visioner mampu menciptakan dan

mengartikulasikan visi yang realitis, kreadibel, dan menarik mengenai masa depan

organisasi yang tengah tumbuh dan membaik.

Menurut Gibson (2015). Inti dari teori ini adalah bahwa merupakan

kewajiban dan tugas pemimpin untuk memberikan informasi, dukungan

atau sumber-sumber daya lain yang dibutuhkan kepada para pengikut agar

mereka bisa mencapai tujuan. Pemimpin yang efektif menurut teori ini
20

harus bisa menunjukan jalan dan menghilangkan berbagai rintangan demi

pencapaian kerja. Robert House, dalam Robbins & Judge (2016),

mengidentifikasi adanya indikator dalam gaya kepemimpinan, yaitu:

1. Kepemimpinan Direktif

Kepemimpinan direktif yaitu gaya kepemimpinan yang mempunyai hubungan

yang positif dengan kepuasan dan harapan bawahan. Dimana pemimpin seringkali

memberi perintah atau tugas khusus (otokrasi). Kepemimpinan direktif paling

umum digunakan dalam kemiliteran, dan sesungguhnya tidak disarankan dalam

dunia korporat, karena umunya jika dunia korporat mengikuti aturan

kepemimpinan yang ketat seringkali mendapat penilaian negatif. Yang paling

memungkinkan adalah memodifikasi gaya kepemimpinan ini dalam situasi

tertentu. Kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa yang diharapkan

pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan dan memberi

bimbingan khusus mengenai bagaimana menyelesaikan tugas.

2. Kepemimpinan Supportif

Kepemimpinan suportif dikenal juga dengan istilah perilaku penyokong atau

perhatian, merupakan kepemimpinan yang dilakukan dengan memberikan

dukungan kepada karyawan. Adapun bentuk dukungan tersebut bisa berupa

kesediaan dalam menjelaskan segala permasalahan, kemudahan untuk diajak

berkomunikasi, memberikan bimbingan, atau menyediakan apa yang dibutuhkan

karyawannya. Pemimpin tipe kepemimpinan supportif pada umumnya memiliki

sikap yang ramah dan mau menujukkan kepedulian pada bawahan. Hal ini
21

tentunya akan dapat meningkatkan motivasi dalam diri karyawan yang pada

akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka. Gaya kepemimpinan

suportif sangat efektif ketika dihadapkan pada pekerjaan yang sulit atau memiliki

tingkat stress tinggi, sehingga memerlukan suport atau dukungan dari pemimpin.

3. Kepemimpinan Partisipatif.

Gaya Kepemimpinan Partisipatif adalah gaya kepemimpinan di mana seorang

pemimpin melibatkan para anggota tim nya untuk saling berdiskusi dalam

menemukan ataupun mengambil suatu keputusan. Gaya kepemimpinan seperti ini

yang mendorong anggota tim-nya untuk terlibat dalam suatu masalah ataupun

dalam keadaan tertentu. Pada umumnya gaya kepemimpinan partisipatif

memberikan kesempatan bagi para anggota tim-nya untuk berkembang. Hal ini

dikarenakan tidak hanya seorang pemimpin yang memikirkan untuk memecahkan

masalah dan meng-instruksikan kepada bawahan atau anggota tim-nya untuk

melaksanakan instruksi tersebut. Melainkan juga bertanya, berdiskusi,

dan brainstorming bersama mengenai suatu pendapat dari para bawahan atau

anggota tim. Sehingga dapat mengasah kreatifitas para bawahan untuk bisa

berkembang. Kepemimpinan ini berkonsultasi dengan para bawahan dan

menggunakan saran mereka sebelum mengambil sebuah keputusan.

2.2.4 Fungsi Gaya Kepemimpinan

Banyak karakteristik kepribadian yang dikaitkan dengan kepemimpinan.

Mereka termasuk ketegasan (assertiveness), autentik, kekuatan karakter

(character strengths), dominasi, kecerdasan emosi, identitas gender, kecerdasan,


22

narsisme, pemantauan diri (self monitoring), dan motivasi sosial. Beberapa

keterampilan kunci untuk kualitas kepemimpinan yang baik adalah:

1. Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi yang efektif penting karena pemimpin harus

menerjemahkan tujuan yang lebih besar ke dalam berbagai tujuan dan aktivitas

yang lebih spesifik.

2. Kesadaran

Tentang bagaimana seorang pemimpin memperhatikan proses bisnis untuk

mempelajari ide mana yang efektif dan mana yang kurang efektif.

3. Kemampuan

Untuk mendelegasi Pemimpin tentu saja tidak akan mengerjakan semua

pekerjaan bawahan. Oleh karena itu, mereka harus tahu bagaimana

memberdayakan sumber daya untuk mencapai tujuan. Itu mungkin membutuhkan

pemimpin untuk memfasilitasi kerja tim, memberikan otonomi, dan mengarahkan

pada pengambilan keputusan yang lebih baik.

4. Integritas

Pemimpin harus memiliki komitmen kuat terhadap apa yang telah diputuskan

sehingga membangun kepercayaan di antara bawahan.

5. Membangun hubungan

Mengembangkan kepercayaan dan Kerjasama penting untuk menciptakan

sinergi dan energi bersama. Itu tidak hanya untuk antar bawahan tetapi juga antara

bawahan dengan pemimpin

6. Kreatif dan pemecah masalah


23

Berguna ketika pemimpin harus membuat perubahan. Seringkali masalah

muncul dan membutuhkan pendekatan yang benar-benar baru untuk

menyelesaikannya. Oleh karena itu, pemimpin seharusnya belajar cepat, yang

mana penting untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga.

2.3 Konsep Dasar Komunikasi Efektif

2.3.1 Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif merupakan proses penyampaian informasi kepada

seseorang melalui cara tertentu agar si penerima informasi tersebut mengerti dan

tersampaikan dengan jelas (Darmini & Rochmayanti, 2018). Komunikasi efektif

yang dinyatakan oleh Bramhall (2014) bahwa pada saat menjalankan perawatan

yang profesional kepada pasien atau ke tenaga medis yang lain diperlukan

keterampilan dan pengetahuan berkomunikasi, dikarenakan perawat

menghabiskan seluruh waktunya untuk berkomunikasi terhadap pasien dan tenaga

kesehatan yang lain. Komunikasi efektif ditandai dengan makna dan berdampak

kepada kesenangan yang mempengaruhi tingkah laku laku dan dapat

menimbulkan suasana yang baik serta membuat suatu tindakan (Oktarina, 2018)

Menurut Magee et al. (2017) komunikasi efektif dapat melindungi pasien

dari potensi bahaya yang timbul dari kesalahpahaman. Komunikasi efektif antara

petugas kesehatan yang lain dapat menghasilkan perawatan yang terbaik untuk

pasien (Ratna 2019). Selain itu untuk membentuk kesan yang baik dengan pasien

maupun tenaga kesehatan yang lain agar mendapatkan kepercayaan yang relevan.
24

Agar pasien ataupun tenaga kesehatan saling bertukar informasi dan dapat

memproses demi kelancaran asuhan 10 keperawatan. Penerapan komunikasi

efektif dapat memperkecil kesalahan dan meningkatkan keterampilan dalam

praktik keperawatan (Rustamin & Dewi, 2016).

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif dapat melahirkan budaya yang produktif, maka

dari itu perawat memiliki peran penting dalam melakukan komunikasi

efektif. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi efektif

menurut penelitian dari Bramhall (2014) yaitu:

1. Kecerdasan emosional

Kemampuan yang ada di dalam individu tersebut dapat memecahkan

masalah, mengamati, mengidentifikasi dan dapat menerapkan informasi

emosional pada diri sendiri.

2. Keterampilan berkomunikasi

Salah satu faktor penting yang dimiliki kepala ruangan atau pemimpin

sehingga dapat berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan teknik seperti

bahasa yang sederhana, mudah dipahami, serta artikulasi yang jelas.

3. Pengalaman kerja

Mempengaruhi kepala ruangan saat berkolaborasi dengan perawat untuk

menghadapi pasien karena perawat memegang posisi penting akan meningkatnya

kualitas rumah sakit.


25

4. Persepsi

Cara kepala ruang untuk mengkoordinasikan perawat tentang apa yang akan

dilakukan ke pasien atau tenaga kerja lainnya lalu memvalidasi apakah pesan yang

disampaikan sudah atau belum diterima, dikarenakan persamaan persepsi

membuat pengurangan resiko kesalahan tindakan lebih rendah.

5. Sosial budaya

Tantangan yang harus dihadapi kepala ruang dengan perawat anggota

kesehatan yang lain maupun pasien. Budaya tersebut akan membentuk

komunikasi dan lingkungan yang berbeda, jika komunikasi tersebut terbuka akan

memudahkan untuk bertukar informasi, mengutarakan ide ide dan menjalin

komunikasi yang baik

Selanjutnya menurut Steward dan Sylvia, dalam Mulyana (2015),

menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif

meliputi:

1. Pemahaman

Penerimaan yang cermat atau kandungan rangsangan seperti yang

dimaksudkan oleh pengirim pesan.

2. Kesenangan

Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan kita

terhadap orang yang berinteraksi dengan kita.

3. Mempengaruhi sikap
26

Tingkat keberhasilan komunikasi efektif yaitu bisa mengubah sikap orang

lain.

4. Memperbaiki hubungan

Dengan komunikasi efektif berarti meminimalkan pengaruh buruknya

terhadap hubungan antar personal.

5. Tindakan

Komunikasi efektif mendorong orang lain untuk mau melakukan tindakan

yang sesuai dengan yang kita inginkan.

2.3.3 Indikator Komunikasi Efektif

Menurut Sutardi, (2016) terdapat beberapa indikator-indikator

komunikasi yang efektif, yaitu sebagai berikut :

1. Pemahaman

Kemampuan untuk memahami pesan dengan cermat seperti yang dimaksud

oleh komunikator. Tujuan komunikasi adalah terjadinya pemahaman bersama, dan

untuk mencapai tujuan itu maka, seorang komunikator maupun komunikan harus

saling memahami fungsinya masing-masing. Komunikator dapat menyampaikan

pesan sementara komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan oleh

komunikator.

2. Kesenangan

Jika proses komunikasi itu selain menyampaikan informasi dengan sukses,

juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan antara kedua belah

pihak. Suasana yang lebih santai dan menyenangkan akan lebih enak dalam

berinteraksi dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena komunikasi


27

bersifat fleksibel. dengan adanya suasana seperti itu, maka kesan yang menarik

akan muncul.

3. Pengaruh pada sikap

Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. apabila

berkomunikasi dengan orang lain kemudian terjadi perubahan pada perilakunya

dalam hal ini dapat dikatakan komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika

tidak ada perubahan dalam sikap seseorang, maka komunikasi yang dilakukan

tersebut tidak efektif.

4. Hubungan yang makin baik

Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja

meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Seringkali, jika orang memiliki

persepsi yang sama, kesamaan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan

terjalin dengan baik.

5. Tindakan

Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi

terdapat adanya perubahan sebuah tindakan terhadap komunikan maupun

komunikator.

2.3.4 Prinsip Komunikasi Efektif

Prinsip komunikasi yang dapat diterapkan dikutip dari Silviani,

(2020), menyebutkan bahwa:

1. Komunikasi merupakan proses simbolik bersifat dinamis, tidak dapat

berakhir dan terus berkelanjutan.


28

2. Komunikasi dapat berlangsung ada maupun tidak kesengajaan di dalamnya.

Komunikasi bersifat sistemik seperti beberapa orang yang dipengaruhi oleh

adat budaya, pengetahuan, pengalaman.

3. Latar belakang yang sama akan membuat komunikasi semakin efektif karena

mempunyai bahan untuk saling berdiskusi.

4. Komunikasi merupakan proses dimana saling memberi dan menerima

informasi diantaranya.

2.3.5 Syarat Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif membutuhkan keterlibatan semua orang agar

tercapai tujuan utama, maka dari itu adapun syarat-syarat yang harus

dipenuhi seperti yang diungkapkan oleh (Ariani 2018) yaitu:

1. Dapat dipercaya (credible), Dalam unsur dapat dipercaya harus ada

kompetensi, sikap, tujuan, kepribadian dan dinamis.

2. Konteks (context), Dalam informasi mempunyai sasaran, topik pembicaraan

dan mendengarkan dengan seksama.

3. Isi (content), Informasi tersebut harus bermanfaat dan menarik.

4. Kejelasan (clarity, Informasi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan agar

tidak terjadi kesalahpahaman.

5. Berkesinambungan dan konsistensi, informasi harus tepat pada sasaran dan

tidak menyimpang dari topik.


29

6. Saluran (chanell),Informasi dapat disalurkan dengan berbagai teknik

berkomunikasi, verbal atau non verbal.

7. Kapabilitas sasaran, cara berkomunikasi harus disesuaikan dengan

karakteristik pendengar atau penerima.

2.3.6 Faktor Penghambat Komunikasi Efektif

Keterampilan dan strategi komunikasi efektif sangatlah penting bagi

perawat. Tetapi ada beberapa hal yang dapat menghambat proses

komunikasi tersebut. Hambatan dapat merusak hubungan antar tenaga

kesehatan, pasien dan keluarga pasien. Adapun yang sering dialami dalam

berkomunikasi yang dikemukakan oleh Bramhall (2014) seperti:

1. Bahasa

Seringkali ditemukan bahwa perbedaan bahasa sangatlah mempengaruhi

dalam kelancaran kinerja.

2. Perbedaan budaya

Kepala unit harus peka terhadap petugas kesehatan yang dibawahinya.

3. Konflik

Konflik merupakan suatu permasalahan antara dua orang yang sangat

menguras pikiran antara kepala ruangan dengan tenaga kesehatan yang lain yang

terlibat di dalamnya.

4. Lingkungan

Faktor lingkungan seperti beban kerja yang melebihi batas kemampuan

tenaga kesehatan selain itu kurangnya dukungan antara sesama tenaga kesehatan.
30

2.4 Kerangka Teori


31

Keterangan : -------- tidak diteliti

: diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi


Efektif terhadap Kinerja Perawat dan Bidan

Dari Gambar di atas dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja petugas kesehatan di ruang rawat inap diantaranya adalah gaya

kepemimpinan dan komunikasi efektif yang selanjutnya oleh peneliti dijadikan

variabel independen. Dampak dari kinerja karyawan yang baik akan membuat

organisasi berkembang pesat, mencapai target tepat sasaran, mengurangi resiko,

menjadikan organisasi solid dan kompak serta akan terlihat baik di mata publik.

2.5 Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi


Efektif terhadap Kinerja Perawat dan Bidan

Berdasarkan Gambar dapat dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan dan

komunikasi efektif sebagai variabel independen sedangkan kinerja perawat dan

bidan sebagai variabel dependen. Dalam hal ini gaya kepemimpinan dan
32

komunikasi efektif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja. Gaya kepemimpinan dapat berpengaruh positif terhadap kinerja begitu

juga dengan komunikasi yang efektif berpengaruh positif terhadap kinerja.

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian merupakan suatu jawaban sementara dari

rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, tentang hubungan dua atau lebih

variable yang diharapkan bisa menjawab pertanyaan dalam penelitian (Nursalam,

2014)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : ada hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja perawat dan

bidan.

H2 : ada hubungan antara komunikasi efektif terhadap kinerja perawat dan

bidan

H3 : ada hubungan antara gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap

kinerja perawat dan bidan.


33
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang: 1) Desain Penelitian, 2) Waktu dan

Tempat Penelitian, 3) Kerangka Kerja, 4) Identifikasi Variabel, 5) Definisi

Operasional Variabel, 6) Sampling Desain, 7) Pengumpulan dan Data Analisis, 8)

Etika Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Berdasarkan metodenya

penelitian ini termasuk penelitian survei analitik, memilih pendekatan cross-

sectional. Penelitian cross-sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasional, atau pengumpulan data (Nurdin & Hartati, 2019).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan

komunikasi efektif terhadap kinerja.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat

yang beralamatkan di Jl Raya Babat-Sukorame Surabaya No.Km 4,

Kebalanpelang, Kec. Babat, Kabupaten Lamongan.

3.2.2 Waktu

34
35

Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,

pelaksanaan penelitian, sampai pembuatan laporan. Penelitian dilaksanakan di

bulan Desember 2022 sampai dengan Juli 2023.

3.3 Kerangka Kerja (Frame Work)

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi


Efektif Terhadap Kinerja Perawat dan Bidan
36

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Oscar & Sumirah, 2019). Penelitian ini

mencakup 2 variabel yaitu:

1. Variabel Independen (bebas)

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Oscar &

Sumirah, 2019). Variabel bebas atau independent variable (X) : gaya

kepemimpinan (X1) dan komunikasi efektif (X2).

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya varibel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (Oscar & Sumirah, 2019).

Variabel terikat atau dependent variable (Y) : Kinerja petugas kesehatan

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek

atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variabel-variabel

penelitian harus dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam mengumpulkan

data. Definisi operasional dari setiap penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut

ini:
37

Tabel 3.2 Definisi operasional Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi


Efektif terhadap Kinerja Perawat dan Bidan

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor
Operasional Ukur Data
Dependen: Gaya 1. Visioner kuesioner Nominal Skala likert
Gaya Kepemimpinan Penilaian presepsi 1. STS = 1
kepemim merupakan karyawan mengenai 2. TS = 2
pinan suatu perilaku kemampuan 3. S = 3
(X1) atau sifat yang pimpinan 4. SS = 4
dimiliki khas menciptakan dan
oleh setiap mengartikulasi kan Kategori
pemimpin, visi yang realitis, 1. visioner
kemudian akan kreadibel, dan apabila
diperlihatkan menarik presentase
kepada 2. partisipatif terbanyak pada
bawahan atau Penilaian presepsi jawaban nomor
karyawan karyawan terhadap 1,2,3,4,5
dengan maksud pimpinan terkait 2. partisipatif
bisa konsultasi dengan apabila
memberikan para karyawan dan presentase
suatu dorongan menggunakan saran terbanyak pada
atau motivasi karyawan sebelum jawaban nomor
yang baik mengambil sebuah 6,7,8,9,10
keputusan. 3. suportif
3. suportif apabila
Penilaian presepsi presentase
karyawan terhadap terbanyak pada
pimpinan terkait jawaban nomor
sifat ramah dan 11,12,13,14,15
kepedulian akan 4. kharismatik
kebutuhan apabila
karyawan presentase
4. kharismatik terbanyak pada
Penilaian presepsi jawaban
karyawan terhadap 16,17,18,19,20
kemampuan 5. transaksional
kepemimpinan yang apabila
heroik atau yang presentase
38

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor
Operasional Ukur Data
luar biasa ketika terbanyak pada
mengamati perilaku jawaban 21,
pimpinan 22, 23, 24, 25
5. transaksional 6. direktif apabila
Penilaian presepsi presentase
karyawan terhadap terbanyak pada
pimpinan atas jawaban 26,
arahan dan insentif 27, 28, 29, 30
yang diberikan Kategori nilai
terbanyak
menunjukkan
6. direktif gaya kepemim
Penilaian presepsi pinan yang
karyawan terhadap diterapkan
pimpinan terhadap
apa yang
diharapkan
pimpinan dari
karyawan
Dependen: Komunikasi 1. Pemahaman kuesioner Nominal Skala likert
Komunik efektif Kemampuan untuk 1. STS = 1
asi efektif merupakan memahami pesan 2. TS = 2
(X2) proses dengan cermat 3. S = 3
penyampaian seperti yang 4. SS = 4
informasi dimaksud oleh
kepada komunikator Kategori
seseorang 2. Kesenangan
melalui cara Penilaian presepsi Efektif = 60-80
tertentu agar karyawan terhadap Kurang Efektif
penerima pimpinan atas = 20-59
informasi Penyampaian
tersebut informasi dengan
mengerti dan sukses dan dapat
tersampaikan berlangsung dalam
dengan jelas suasana yang
menyenangkan
antara kedua belah
pihak
3. Pengaruh pada
sikap
Penilaian presepsi
karyawan terhadap
pimpinan untuk
mempengaruhi
sikap dan perilaku
karyawan
4. Hubungan yang
makin baik
39

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor
Operasional Ukur Data
Penilaian presepsi
karyawan terhadap
pimpinan terkait
peningkatan kadar
hubungan
interpersonal.
Seringkali, jika
orang memiliki
persepsi yang
sama, kesamaan
karakter, cocok,
dengan sendirinya
hubungan akan
terjalin dengan
baik
5. Tindakan
Penilaian presepsi
karyawan terhadap
pimpinan terkait
ada atau tidaknya
perubahan tindakan
setelah
berkomunikasi
dengan pimpinan
Independen: kinerja 1. Kualitas kuesioner Ordinal Skala likert
Kinerja merupakan Penilaian presepsi 1. STS = 1
petugas hasil kerja karyawan terhadap 2. TS = 2
kesehatan secara kualitas kualitas kerja yang 3. S = 3
(Y) dan kuantitas mereka lakukan 4. SS = 4
yang 2. Kuantitas
dilakukan oleh Pemilaian presepsi Kategori
seorang karyawan terhadap
pegawai dalam hasil kerja yang Baik = > 72
menunaikan mereka berikan Cukup = 48-72
tugasnya 3. Efisiensi Kurang = < 48
sesuai dengan Pemilaian presepsi
tanggung karyawan terhadap
jawab yang output sebanyak
dibebankan mungkin dengan
kepadanya input yang
sesedikit mungkin
dari yang mereka
berikan
4. Disiplin
Penilaian presepsi
karyawan atas
ketaatan mereka
kepada hukum dan
40

Definisi Alat Skala


Variabel Indikator Skor
Operasional Ukur Data
peraturan yang
berlaku
5. Inisiatif
Penilaian presepsi
karyawan atas
kemampuan
mereka untuk
memutuskan dan
melakukan sesuatu
6. Ketelitian
Penilaian presepsi
karyawan
mengenai
pencapaian
pekerjaan yang
mereka lakukan
7. Kreativitas
Penilaian presepsi
karyawan atas ide
atau gagasan yang
mereka berikan
8. Kejujuran
Penilaian presepsi
karyawan
mengenai
kejujuran mereka
dalam menjalankan
tugas

3.6 Sampling Desain

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2017). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perawat dan bidan pada ruang IGD sebanyak

12, Darussalam sebanyak 11, Janatun Naim & Janatun Firdaus sebanyak 18, dan
41

ruang Janatun Ma’wa sebanyak 17 di RSU Muhammadiyah Babat yang totalnya

sebanyak 58 orang.

Ruangan Jumlah
IGD 12
Darussalam 11
Jannatun Na’im & firdaus 18
Janatun Ma’wa 17
JUMLAH 58

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017), sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi

sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah bagian dari populasi

yang diambil untuk kemudian diteliti. Sampel pada penelitian ini sebanyak 58

perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat

3.6.3 Teknik Sampling

Teknik sampling ialah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan

sampel yang akan digunakan (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini peneliti

menggunakan Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.

Menurut Sugiyono (2019), sensus atau sampling total adalah teknik pengambilan

sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua. Jadi sampel

yang dijadikan sampling sebanyak 58 di RSU Muhammadiyah Babat.

3.7 Pengumpulan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data


42

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2016). Tahap awal dalam melakukan penelitian, Peneliti mengajukan

surat permohonan kepada rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan melalui

lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas

Muhammadiyah Lamongan untuk membuat proposal penelitian yang kemudian

ditindaklanjuti oleh bidang LPPM dengan memberikan surat permohonan survey

awal penelitian kepada peneliti untuk diberikan ke tempat tujuan yakni Rumah

Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah Babat. Setelah

mendapatkan izin dari Universitas Muhammadiyah Lamongan dan juga pihak

rumah sakit, peneliti kemudian melakukan pendekatan kepada responden dengan

menjelaskan tentang tujuan dan maksud dari penelitian. Setelah responden

menyetujui untuk dijadikan sampel maka peneliti akan memberikan kuesioner

yang akan diisi oleh responden serta memberikan waktu kepada responden untuk

menjawab pertanyaan.

Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data yang ditetapkan adalah :

1) Mengurus perijinan kepada rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan

melalui bidang LPPM. 2) setelah peneliti menerima surat rekomendasi dari

kampus, peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada Direktur RSU

Muhammadiyah Babat. 3) Memberikan penjelasan kepada calon responden

tentang tujuan penelitian dan apabila bersedia menjadi responden dipersilahkan

untuk menandatangani informed consent. 4) Responden mengisi daftar pertanyaan

dalam angket kemudian diserahkan kepada peneliti apabila responden telah


43

menjawab semua pertanyaan. 5) Peneliti melakukan cek ulang terkait kelengkapan

data dari responden dan data yang kurang lengkap akan dipisahkan.

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur apa yang sehrusnya

diukur (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah

kuesioner tertutup dengan skala likert 1 menunjukkan sangat tidak setuju, 2

menunjukkan tidak setuju, 3 menunjukkan setuju dan 4 menunjukkan sangat

setuju. Yang terdiri dari kuesioner gaya kepemimpinan, komunikasi efektif dan

kinerja.

1) Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur salah valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara

korelasi validitas (r hitung) dengan nilai r tabel. Apabila r hitung < r tabel maka

pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid pada taraf signifikansi 5%.

(1) Gaya kepemimpinan

Tabel 3.2 hasil uji validitas Gaya Kepemimpinan


Indikator Pertanyaan r hitung >< r tabel Keterangan
1 0,612 > 0,361 Valid
2 0,585 > 0,361 Valid
3 0,599 > 0,361 Valid
Visioner 4 0,538 > 0,361 Valid
5 0,602 > 0,361 Valid
6 0,615 > 0,361 Valid
7 0,630 > 0,361 Valid
8 0,580 > 0,361 Valid
9 0,574 > 0,361 Valid
Partisipatif 10 0,620 > 0,361 Valid
11 0,467 > 0,361 Valid
12 0,551 > 0,361 Valid
Suportif 13 0,749 > 0,361 Valid
44

14 0,481 > 0,361 Valid


15 0,572 > 0,361 Valid
16 0,441 > 0,361 Valid
17 0,602 > 0,361 Valid
18 0,503 > 0,361 Valid
19 0,506 > 0,361 Valid
Kharismatik 20 0,656 > 0,361 Valid
21 0,539 > 0,361 Valid
22 0,549 > 0,361 Valid
23 0,563 > 0,361 Valid
24 0,431 > 0,361 Valid
Transaksional 25 0,495 > 0,361 Valid
26 0,524 > 0,361 Valid
27 0,479 > 0,361 Valid
Indikator Pertanyaan r hitung >< r tabel Keterangan
28 0,629 > 0,361 Valid
Direktif 29 0,570 > 0,361 Valid
30 0,523 > 0,361 Valid

Berdasarkan hasil tabel 3.2 dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai r hitung > r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir

pertanyaan untuk variabel gaya kepemimpinan adalah valid.

(2) Komunikasi Efektif

Tabel 3.3 hasil uji validitas Komunikasi Efektif


Indikator Pertanyaan r hitung >< r tabel Keterangan
1 0,735 > 0,361 Valid
2 0,775 > 0,361 Valid
Pemahaman 3 0,590 > 0,361 Valid
4 0,718 > 0,361 Valid
5 0,709 > 0,361 Valid
6 0,566 > 0,361 Valid
7 0,700 > 0,361 Valid
Kesenangan
8 0,646 > 0,361 Valid
9 0,461 > 0,361 Valid
10 0,526 > 0,361 Valid
11 0,594 > 0,361 Valid
Pengaruh pada sikap
12 0,642 > 0,361 Valid
13 0,788 > 0,361 Valid
Hubungan yang baik 14 0,690 > 0,361 Valid
45

15 0,655 > 0,361 Valid


16 0,678 > 0,361 Valid
17 0,631 > 0,361 Valid
18 0,687 > 0,361 Valid
Tindakan 19 0,508 > 0,361 Valid
20 0,674 > 0,361 Valid

Berdasarkan hasil tabel 3.3 dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai r hitung > r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir

pertanyaan untuk variabel komunikasi efektif adalah valid.

(3) Kinerja

Tabel 3.4 hasil uji validitas kinerja


Indikator Pertanyaan r hitung >< r tabel Keterangan
1 0,612 > 0,361 Valid
Kualitas 2 0,585 > 0,361 Valid
3 0,599 > 0,361 Valid
4 0,538 > 0,361 Valid
Kuantitas 5 0,602 > 0,361 Valid
6 0,615 > 0,361 Valid
7 0,630 > 0,361 Valid
Efisiensi 8 0,580 > 0,361 Valid
9 0,574 > 0,361 Valid
10 0,620 > 0,361 Valid
Disiplin 11 0,467 > 0,361 Valid
12 0,551 > 0,361 Valid
13 0,749 > 0,361 Valid
Inisiatif 14 0,481 > 0,361 Valid
15 0,572 > 0,361 Valid
16 0,441 > 0,361 Valid
ketelitian 17 0,602 > 0,361 Valid
18 0,503 > 0,361 Valid
19 0,506 > 0,361 Valid
Kreatifitas 20 0,656 > 0,361 Valid
21 0,539 > 0,361 Valid
22 0,549 > 0,361 Valid
Kejujuran 23 0,563 > 0,361 Valid
24 0,431 > 0,361 Valid
46

Berdasarkan hasil tabel 3.4 dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai r hitung > r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir

pertanyaan untuk variabel kinerja adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengukiran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi

dari suatu variabel yang mengukur konsep untuk mengakses dari suatu

pengukuran. Uji reeliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari

responden konsisten atau stabil. Suatu variabel penelitia dikatakan reliabel apabila

nilai cornbach’s Alpha > 0,6 dan jika nilai cornbach’s Alpha < 0,6 maka

dikatakan tidak reliabel.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel cornbach’s Alpha Keterangan


Gaya Kepemimpinan 0,747 Reliabel
Komunikasi Efektif 0,753 Reliabel
Kinerja 0,748 Reliabel

Berdasarkan tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang

berkaitan dengan variabel independen (Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi

Efektif) dan variabel independen (kinerja) dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal

ini dapat dilihat dari nilai cornbach’s Alpha > 0,6

3.7.3 Teknik Pengelolaan Data

Menguraikan tentang Langkah-langkah analisis data :

1. Editing data, yaitu penulis melihat tulisan sudah jelas dan dapat dipahami.

Peneliti melakukan cek ulang pada semua lembar kuesioner yang telah
47

dibagikan kepada responden apakah semua item pertanyaan telah terisi

jawaban semua.

2. Coding data, yaitu mengklarifikasikan hasil dan jawaban dengan memberi

kode pada masing-masing hasil jawaban dari kuesioner Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Komunikasi efektif terhadap Kinerja petugas kesehatan

di ruang rawat inap Rumah Sakit umum muhammadiyah babat dan rumah

sakit muhammadiyah babat. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan kode

terhadap kelompok variabel sebagai berikut :

1) Karakteristik responden

(1) Jenis kelamin

a) Kode (1) untuk laki-laki

b) Kode (2) untuk perempuan

(2) Usia

a) Kode (1) untuk 20 - 24 tahun

b) Kode (2) untuk 25 - 29 tahun

c) Kode (3) untuk 31 - 34 tahun

d) Kode (4) untuk 35 – 39 tahun

e) Kode (5) untuk > 40 tahun

(3) Lama kerja

a) Kode (1) untuk < 3 tahun

b) Kode (2) untuk ≥ 3 tahun


48

(4) Pendidkan terakhir

a) kode (1) untuk lulusan SMA Sederajat

b) kode (2) untuk lulusan DIII

c) kode (3) untuk lulusan S1

d) kode (4) untuk lulusan S2

(5) Pendapatan

a) Kode (1) untuk < Rp. 2.701.977,- (Dibawah UMK. Gaji, tunjangan,

DLL)

b) Kode (2) untuk ≥ Rp. 2.701.977,- (Diatas UMK. Gaji, tunjangan,

DLL)

2) Variabel independen

Pengkodean untuk variabel independen Gaya kepemimpinan adalah

sebagai berikut :

a. Kode (1) untuk Gaya Kepemimpinan Visioner

b. Kode (2) untuk Gaya Kepemimpinan Suportif

c. Kode (3) untuk Gaya Kepemimpinan Partisipatif

d. Kode (4) untuk Gaya Kepemimpinan Kharismatik

e. Kode (5) untuk Gaya Kepemimpinan Transaksional

f. Kode (6) untuk Gaya Kepemimpinan Direktif

Pengkodean untuk variabel independen Komunikasi Efektif adalah

sebagai berikut

a. Kode (1) untuk efektif

b. Kode (2) untuk kurang efektif


49

3) Variabel dependen

Pengkodean untuk variabel dependen adala sebagai berikut:

a. Kode (1) untuk kurang

b. Kode (2) untuk cukup

c. Kode (3) untuk baik

3. Scoring data, yaitu memberikan skor sesuai dengan metode atau skala yang

dipakai, lalu jawaban-jawaban dari semua responden yang sudah dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software

computer. Software computer ini bermacam-macam, masing-masing

memilliki kelebihan dan kekuranganya, salah satu paket program yang paling

umum digunakan untuk entry data penelitian adalah program SPSS. Alat ukur

variabel disusun dengan skala likert dengan pilihan jawaban Favorable : gaya

kepemimpinan, komunikasi efektif dan kinerja. sangat setuju skor 4, setuju

skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1.

1) Pengukuran gaya kepemimpinan

Pilihan jawaban Bobot skor


Sangat setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1

Rumus untuk menentukan indikator dari gaya kepemimpinan yang paling

dominan adalah dengan menjumlahkan lalu diambil pada skor tertinggi.

2) Komunikasi efektif

Pilihan jawaban Bobot skor


Sangat setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak setuju (TS) 2
50

Sangat tidak setuju (STS) 1

Skor penilaian komunikasi efektif:

Skor minimum : 1 x 20 = 20

Skor maksimum : 4 x 20 =80

Interval : (80 – 20) : 2 = 30

Rentang kategori kurang dengan skor 20-59 rentang kategori baik dengan

skor 60-80.

3) Pengukuran kinerja

Pilihan jawaban Bobot skor


Sangat setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1

Skor penilaian kinerja perawat dan bidan:

Skor minimum = 1 x 24 = 24

Skor maksimum = 4 x 24 = 96

Perhitungan menggunakan rumus Azwar. S (2017)

Mean = 1⁄2 ( x max + x min) X total item pertanyaan

= 1⁄2 ( 4 + 1 ) X 24

= 60

Standar deviasi = 1⁄6 . ( L max – L min)

= 1⁄6 ( 96 – 24 )

= 12

Perhitungan kategori baik

X = > m + 1 . SD

= > (60 + 1) . 12
51

= > 72

Perhitungan kategori cukup

M – 1 . SD < X < (m + 1 . SD)

60 – 1 . 12 < X < (60 + 1 . 12)

48 < X < 72

Perhitungan kategori kurang

X < m – 1 . SD

X < 60 – 1 . 12

= 48

Kategori baik > 72, kategori cukup 48-72, kategori kurang < 48

4. Tabulating data, yaitu setelah jawaban-jawaban dari semua responden yang

sudah dimasukan maka akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan hasil

pernyataan.

5. Uji Kualitas Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik responden

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan presentase.

f = x x 100%

Keterangan :

f = presentase

x = jumlah yang didapat

N = jumlah sampel
52

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskirpsikan

karakteristik setiap varibael penelitian. Analisis ini menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari setiap variabel.

b. Analisa bivariat

Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang berhubungan atau

berkorelasi. Analisis bivariat dilakukan setelah perhitungan univariat. Pada

penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan

dan komunikasi efektif terhadap kinerja perawat dan bidan menggunakan uji

Regresi Logistik Ordinal karena variabel independen menggunakan skala data

nominal dan variabel dependen menggunakan skala data ordinal dengan

permodelan

p1
logit (P1)=log = α1 + β₁X
1− p 1

p 1+ p 2
logit (P1+ P 2)=log = α1 + β₁X
1− p 1− p 2

p1+ p 2+… pj
logit (P1+ P 2+…+ pj)=log = α1 + β₁X
1− p 1− p 2 … pj

Apabila hasil analisis bivariate menunjukkan nilai p-value < 0,25 maka

variabel penelitian dapat masuk kedalam permodelan analisis multivariate. Dan

apabila hasil analisis bivariate menunjukkan nilai p-value > 0,25 maka variabel

penelitian tidak dapat masuk kedalam permodelan analisis multivariate.

c. Analisis multivariate

Dengan menggunakan uji regresi logistik berganda dengan pemodelan

determinan. Pemodelan determinan bertujuan untuk memperoleh model yang

terdiri dari beberapa variabel independen yang dianggap terbaik untuk


53

memprediksi kejadian dependen. Dalam penelitian ini untuk menguji dari variabel

independen yaitu gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif yang paling

memengaruhi terhadap variabel dependen yaitu kinerja perawat dan bidan. Uji

regresi logistic berganda dapat tidak dilakukan apabila hanya ada 1 variabel

dependen yang memenuhi syarat atau kedua variabel dependen tidak memenuhi

syarat untuk dilakukan uji regresi logistik berganda.

Langkahnya langkah uji regresi logistik berganda dengan melakukan

pemilihan variabel independen yang potensial dimasukkan dalam kandidat model

regresi logistik berganda yaitu variabel yang memiliki nilai p < 0,25. Variabel

yang memenuhi syarat sebagai kandidat yaitu variabel yang memiliki nilai p <

0,25, untuk kemudian dimasukkan dalam uji regresi logistik berganda.

Selanjutnya hasil analisis regresi logistik berganda yakni variabel independen

yang mempunyai p < 0,05 dipertahankan menjadi variabel yang diprediksi paling

dominan memengaruhi variabel dependen dan yang mempunyai p > 0,05

dikeluarkan. Untuk selanjutnya dilakukan uji regresi logistik berganda yang terdiri

dari variabel yang memiliki p < 0,05. Uji regresi logistik berganda terus menerus

dilakukan hingga tidak ada lagi variabel independen yang memiliki nilai p > 0,05.

Hasil uji regresi logistik berganda untuk menentukan variabel yang paling

dominan memengaruhi merujukan pada nilai Exp(B) yang paling tinggi.

3.7.4 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

di lokasi penelitian atau objek penelitian (Sugiyono, 2017). Data ini diperoleh
54

dengan menyebar kuesioner secara langsung dan tidak melalui perantara atau

dengan kata lain data diperoleh langsung dari jawaban-jawaban atas pertanyaan

yang ada dalam kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun hasil yang

diperoleh dari kuesioner yang dibagikan merupakan skor masing-masing indikator

variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan. Data

primer pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang meliputi: karakteristik

responden (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama kerja dan gaji) dan

pertanyaan dari variabel gaya kepemimpinan, komunikasi efektif dan kinerja.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono, 2018). Data sekunder data yang untuk memperkuat data primer yang

diperoleh dari rumah sakit, perusahaan dan instasi terkait penelitian. Adapun hasil

yang diperoleh dari data skunder adalah profil Rumah Sakit dan jumlah petugas

rawat inap.

3.8 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan perilaku peneliti yang harus di penggang secara

teguh pada sikap ilmiah dan etika penelitian meskipun penelitian yang kita

lakukan tidak merugikan responden tetapi etika penelitian harus tetap dilakukan.

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu sebagai

berikut (Hidayat, 2014).

1. Informed consent
55

Informed consent adalah salah satu bentuk persetujuan yang telah diterima

subjek penelitian setelah mendapatkan keterangan yang jelas mengenai perlakuan

dan dampak yang timbul pada penelitian yang akan dilakukan. Informed consent

ini diberikan kepada responden sebelum dilakukan penelitian supaya responden

mengetahui maksud dan tujuan serta memahami dampak dari penelitian tersebut.

Saat responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar informed

consent tersebut. Apabila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak boleh

memaksa dan harus menghormati keputusan dan hak responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika responden yang memberikan jaminan dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden atau memakai nama inisial

pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang akan dilaksanakan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah etika responden pada setiap penelitian di berikan jaminan untuk

menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik secara informasi tertulis maupun tidak

tertulis ataupun masalah lain yang terjadi saat penelitian berlangsung. Semua

informasi yang didapatkan dari responden yang telah dikumpulkan pada peneliti

akan dijamin kerahasiaannya, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada

hasil perhitungan data.

4. Justice and Inklusiveness (keadilan dan keterbukaan)


56

Permasalahan etika responden yang memberikan jaminan keadilan untuk

setiap responden untuk mendapatkan perlakuan yang sama tanpa membedakan

gender, agama dan etnis. Sedangkan untuk keterbukaan peneliti memberikan

jaminan untuk lingkungan peneliti supaya dikondisikan agar peneliti dapat

menjelaskan prosedur penelitian secara terbuka kepada responden.


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan sesuai

tujuan beserta analisa hasil dari pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Mei

2023. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil dari responden

melalui kuesioner di RSU Muhammadiyah Babat Kabupaten Lamongan. Hasil

penelitian ini disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan kata khusus. Pada

bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data dari 58 responden dari

perawat dan bidan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu

Hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif terhadap kinerja perawat

dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat .

4.1.1 Data Umum

1) Gambaran Lokasi Penelitian

RSU Muhammadiyah Babat merupakan salah satu Rumah Sakit tipe C yang

dimiliki oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, didirikan oleh Pimpinan Cabang

Muhammadiyah dan diselenggarakan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum

yang berada di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Bagi masyarakat RSU Babat merupakan salah satu sarana kesehatan atau tempat

berobat yang memiliki fasilitas cukup memadai dengan luas bangunan 11.155 m2,

Luas Tanah: ± 21.000 m2 dan Jumlah TT: 102 TT. Rumah Sakit Umum

Muhammadiyah Babat berada di JL.Babat-Sukorame No. Km. 4, Kebalan pelang,

Kebalangpelang, kec. Babat, Kabupaten lamongan, Jawa Timur (62271).

57
58

Visi RSU Muhammadiyah Babat adalah Menuju Rumah Sakit Rujukan

Pilihan Kelas C dengan Pelayanan Paripurna yang Profesional dan Islami pada

Tahun 2033 dan dengan Misi 1) Menyediakan fasilitas rumah sakit yang

modern, lengkap, dan terjangkau. 2) Memberikan pelayanan kesehatan yang

cepat, tepat dan akurat. 3) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan

islami. 4) Mengembangkan syi’ar Islamiyah dan da’wah jama’ah. 5)

Mengembangkan Sumber Daya Insani Rumah Sakit yang Handal.

Status akreditasi RSU Muhammadiyah Babat adalah akreditasi dengan

tingkat kelulusan akreditasi paripurna atau bintang lima. Memiliki tujuan

Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui pemberian

pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pelanggan.

Menegakkan da’wah Islamiyah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar melalui peningkatan

pemahaman tentang ajaran Islam dan peningkatan rasa persaudaraan sesama umat

Islam dan umat manusia (Ukhuwah Islamiyah danUkhuwahBasyariyah).

Perhitungan SDI RSU Muhammadiyah Babat dalam hal pemenuhan

ketenagaan atau Sumber Daya Insani (SDI) perlu mempertimbangkan/

memperhitungkan tenaga seefektif mungkin agar menjadikan suatu Manajemen

Rumah Sakit yang baik. Jumlahnya yaitu Dokter 7, Dokter Spesialis 21, Dokter,

Gigi 3, Perawat 65, Bidan 9, Radiografer 3, Apoteker 2, Asisten Apoteker 9,

Analisis Laboratorium 5, Ahli Gizi 2, Rekam Medis 3, Fisioterapi 1, Administrasi

dan Keuangan 43. Fasilitas yang ada di RSU Muhammadiyah Babat adalah 1)

Instalasi Rawat Jalan, meliputi Poliklinik Gigi dan Spesialis Poliklinik. 2)

Instalasi Bedah Sentral terdiri dari Kamar Operasi, 4 TT Pre Medication Room
59

dan 4 TT Recovery Room serta fasilitas penunjang lainnya. 3) Instalasi rawat inap

dengan kapasitas total 102 Tempat Tidur. 4) Instalasi Perawatan Intensif yang

terdiri dari 5 TT untuk perawatan Intensif (ICU), 2 TT untuk perawatan High Care

Unit (HCU), 4 TT untuk perawatan Intensif Neonatal (NICU), dan 8 TT untuk

perawatan semi intensif. 5) Instalasi Laboratorium, dengan peralatan antara lain

Hemato analyzer, Kimia Analyzer, Urinalysis dan lain-lain. 6) Instalasi Radiologi,

yang terdiri dari 1 Unit X-Ray, CR dan 2 unit USG. 7) Instalasi Farmasi, dengan 1

gudang farmasi dan 1 depo obat. 8) Instalasi Pemulasaran Jenazah. 9) Mobil

Ambulan 1 unit. 10) Dapur, Kantin, dan Lahan Parkir.

4.1.2 Data Khusus

1) Anaisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Analisis univariat menggunakan uji statistik deskriptif untuk

menggambarkan parameter dari masing msing variabel

(1) Karakteristik Responden

Karakteristik responden perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat

berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Lama kerja, Pendidikan terakhir, Pendapatan

a) Jenis kelamin

Menurut (Wade & Tavris, 2017), istilah jenis kelamin adalah atribut-atribut

fisiologis dan anatomis yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di RSU Muhammadiyah Babat

adalah sebagai berikut:


60

Tabel 4.7 Distribusi Jenis Kelamin Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah
Babat Bulan Mei 2023

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki-laki 17 29,3
2 Perempuan 41 70,7
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat didapatkan responden paling banyak

berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 41 (70,7%).

b) Usia

Badan Pusat Statistik membagi kategori usia, meliputi 20 – 24 tahun, 25 –

29 tahun, 30 – 39 tahun, 40 – 44 tahun dan masa lansia akhir 45 – 49 tahun dan

seterusnya. Distribusi responden berdasarkan usia di RSU Muhammadiyah Babat

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Usia Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat
Bulan Mei 2023

No. Usia Frekuensi Persentase (%)


1 20 - 24 Tahun 0 0
2 25 - 29 Tahun 42 72,4
3 30 – 34 Tahun 12 20,7
4 35 – 39 Tahun 0 0
5 > 40 Tahun 4 6,9
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat didapatkan responden paling banyak berusia

25 - 29 tahun dengan jumlah 42 (72,4%), dan responden paling sedikit berumur

30 - 34 tahun dengan jumlah 12 (20,7%) dan sisanya berumur >40 tahun dengan

jumlah 4 (6,9 %).


61

c) Lama Kerja

Menurut (Handoko, 2014) masa kerja dikategorikan menjadi 2, antara lain

masa kerja dengan kurun waktu kurang atau sama dengan 3 tahun merupakan

kategori baru dan masa kerja dengan waktu lebih dari 3 tahun merupakan kategori

lama. Distribusi responden berdasarkan lama kerja di RSU Muhammadiyah Babat

Tabel 4.9 Distribusi Lama Kerja Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah
Babat Bulan Mei 2023
No. Lama kerja Frekuensi Persentase (%)
1 < 3 tahun 45 77,6
2 >3 tahun 13 22,4
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat didapatkan responden paling banyak

bekerja kurang dari 3 tahun dengan jumlah 45 (77,6%).

d) Pendidikan terakhir

Badan Pusat Statistik membagi golongan jenjang pendidikan tertinggi yang

ditamatkan oleh seseorang, yang ditandai dengan sertifikat atau ijazah meliputi:

SD (Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dansederajat), SMP (jenjang SMP

umum, Madrasah Tsanawiyah, SMP Kejuruan dan sederajat), SM (Sekolah

Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah dan sederajat),

PT (meliputi jenjang pendidikan dan Sarjana), Distribusi responden berdasarkan

pendidikan terakhir di RSU Muhammadiyah Babat


62

Tabel 4.10 Distribusi Pendidikan Terakhir Perawat dan Bidan di RSU


Muhammadiyah Babat Bulan Mei 2023
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
1 SMA 0 0
2 D III 12 20,7
3 S1 46 79,3
4 S2 0 0
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

Bidan di RSU Muhammadiyah Babat didapatkan hasil perawat dan bidan paling

banyak berpendidikan S1 dengan jumlah 46 (79,3%), responden paling sedikit

berpendidikan D3 dengan jumlah 12 (20,7%).

e) Pendapatan

Badan Pusat Statistik kabupaten lamongan menggolongkan pendapatan

masyarakat kabupaten lamongan menjadi 2, yaitu golongang pertama dengan gaji

kurang dari atau sama dengan UMK Rp 2.701.977 dan gaji diatas UMK Rp

2.701.977. Distribusi responden berdasarkan pendapatan di RSU Muhammadiyah

Babat

Tabel 4.11 Distribusi Pendapatan Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah


Babat Bulan Mei 2023
No. Pendapatan Frekuensi Presentase (%)
1 < Rp. 2.701.977,- 53 91,4
2 > Rp. 2.701.977,- 5 8,6
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa 58 perawat dan Bidan

di RSU Muhammadiyah Babat paling banyak berpendapatan dibawah Rp.

2.701.977 dengan jumlah 53 (91,4%) dan paling sedikit berpendapatan diatas atau

sama dengan Rp. 2.701.977 dengan jumlah 5 (8,6%).


63

(2) Gaya kepemimpinan

Rentang kategori variabel gaya kepemimpinan adalah untuk nomor 1 adalah

gaya kepemimpinan Visioner, nomor 2 adalah gaya kepemimpinan Suportif,

nomor 3 adalah gaya kepemimpinan partisipatif, nomor 4 adalah gaya

kepemimpinan kharismatik, nomor 5 adalah gaya kepemimpinan transaksional,

dan nomor 6 adalah gaya kepemimpinan direktif. Distribusi responden

berdasarkan variabel gaya kepemimpinan di RSU Muhammadiyah Babat adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Gaya Kepemimpinan Pada perawat dan bidan di RSU
Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023
No. Gaya Kepemimpinan Frekuensi Presentase (%)
1 Visioner 15 25,9
2 Suportif 34 58,6
3 Partisipatif 9 15,5
4 Kharismatik 0 0
5 Transaksional 0 0
6 Direktrif 0 0
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.6 diatas didapatkan hasil perawat dan bidan paling

banyak memilih gaya kepemimpinan Suportif dengan jumlah 34 (58,6%) dan

paling sedikit memilih partisipatif dengan jumlah 9 (15,5%). Dapat disimpulkan

bahwa gaya kepemimpinan yang lebih condong dimiliki kepala perawat dan bidan

di RSU Muhammadiyah Babat adalah Gaya kepemimpinan Supportif.

(3) Komunikasi Efektif

Rentang kategori pengukuran variabel komunikasi efektif adalah kurang

efektif dengan skor 20 – 59 dan efektif dengan skor 60 – 80. Distribusi responden

berdasarkan komunikasi efektif di RSU Muhammadiyah Babat adalah sebagai

berikut:
64

Tabel 4.8 Distribusi Komunikasi Efektif pada perawat dan bidan di RSU
Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023
No. Komunikasi Efektif Frekuensi Presentase (%)
1 Efektif 34 58,6
2 Kurang efektif 24 41,4
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

bidan di RSU Muhammadiyah Babat paling banyak menilai efektif dengan jumlah

34 (58,6%), dan paling sedikit menilai kurang efektif dengan jumlah 24 (41,4%).

(4) Kinerja

Rentang kategori pengukuran variabel kinerja adalah kurang dengan skor <

48, cukup dengan skor 48-72 dan baik dengan skor > 72. Distribusi responden

berdasarkan kinerja di RSU Muhammadiyah Babat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi kinerja pada perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah
Babat pada bulan Mei 2023
No. Kinerja Frekuensi Presentase (%)
1 Kurang 1 1,7
2 Cukup 39 67,2
3 Baik 18 31,0
Jumlah 58 100
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 58 perawat dan

bidan di RSU Muhammadiyah Babat paling banyak menilai kinerja cukup dengan

jumlah 39 (67,2%), dan paling sedikit menilai kinerja baik dengan jumlah 18

(31,0%).
65

2) Analisis Bivariat

(1) Hubungan Gaya kepemimpinan dengan Kinerja Perawat dan Bidan di RSU

Muhammadiyah Babat

Tabel 4.10 Distribusi hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat dan
bidan di RSU Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023
Exp 95% C.I.
estim Wal d
Variabel S.E (B) Sig. Low Upp
ate d f
er er
Thre - -
1,48 9,80
shol (Y) Kinerja = 1 -4,648 1 0,002 7,55 1,73
4 6
d 7 9
-
0,78 2,39 2,74
(Y) Kinerja = 2 1,211 1 0,122 0,32
2 6 3
2
Loca (X1) Gaya - 0,84
tion kepemimpinan -1,719 1,30 1,73 1 0,179 0,188 4,72 0
=1 6 3 8
Gaya -
Kepemimpinan 1,036 0,85 1,47 1 2,817 0,225 0,63 2,70
=2 4 2 8 9
Gaya
kepemimpinan 0 . . 0 1 . .
=3
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi gaya

kepemimpinan 1 (Visioner) 0,188 < 0,25 dan nilai signifikansi gaya

kepemimpinan 2 (Suportif) 0,225 < 0,25 maka variabel gaya kepemimpinan dapat

masuk kedalam permodelan multivariat, sedangkan jika dilihat dari nilai

signifikansi gaya kepemimpinan > 0,05 maka dapat dikatakan variabel gaya

kepemimpinan tidak memiliki hubungan dengan variabel kinerja.

nilai koefisiensi pada variabel gaya kepemimpinan visioner sebesar -1,719

yang apabila di exponensialkan Exp(-1,719) = 0,179. Maknanya setiap kenaikan


66

1% variabel kepemimpinan visioner maka akan cenderung meningkatkan nilai

odd rasio kinerja baik sebesar 0,179. kali dari kategori kepemimpinan partisipatif.

nilai koefisiensi pada gaya kepemimpinan suportif sebesar 1,036 yang

apabila di exponensialkan Exp(1,036) = 2,817. Maknanya setiap kenaikan 1%

variabel gaya kepemimpinan suportif maka akan cenderung meningkatkan nilai

odd rasio kinerja baik sebesar 2,817 kali dari kategori kepemimpinan partisipatif.

nilai koefisiensi pada variabel gaya kepemimpinan partisipatif sebesar 0

yang apabila di exponensialkan Exp(0) = 1. Maknanya variabel gaya

kepemimpinan partisipatif tidak dapat meningkatkan nilai odd rasio kinerja baik.

Dari ketiga gaya kepemimpinan (visioner, suportif dan partisipatif) nilai odd rasio

tertinggi adalah pada gaya kepemimpinan suportif yang artinya gaya

kepemimpinan suportif akan cenderung lebih meningkatkan kinerja perawat dan

bidan dibanding gaya kepemimpinan visioner dan partisipatif.


67

(2) Hubungan komunikasi efektif dengan Kinerja Perawat dan Bidan di RSU

Muhammadiyah Babat

Tabel 4.11 Distribusi hubungan komunikasi efektif dengan kinerja perawat dan
bidan di RSU Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023
95% C.I.
estima Wal d
Variabel S.E Exp Sig. Low Upp
te d f
(B) er er
Thre - -
1,17 25,6
shol (Y) Kinerja = 1 -5,934 1 0,000 8,23 3,63
2 31
d 1 7
-
0,41 0,67 0,47
(Y) Kinerja = 2 -0,341 1 0,410 1,15
4 9 0
2
Loca (X2) - -
tion Komunikasi -2,372 0,67 12,4 1 0,093 0,000 3,69 1,05
efektif =1 3 40 0 4
Komunikasi
efektif=2
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

komunikasi efektif 0,000 < 0,25 maka variabel komunikasi efektif dapat masuk

kedalam permodelan multivariat, sedangkan jika dilihat dari nilai signifikansi

komunikasi efektif 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan variabel komunikasi efektif

berhubungan dengan variabel kinerja.

nilai koefisiensi pada variabel komunikasi efektif sebesar -2,372 yang

apabila di exponensialkan Exp(-2,372) = 0,093. Maknanya setiap kenaikan 1%

variabel komunikasi efektif maka akan cenderung meningkatkan nilai odd rasio

kinerja baik sebesar 0,093 kali dari kategori lainnya.


68

3) Analisis Multivariat

(1) Hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif dengan Kinerja

Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat

Tabel 4.12 Distribusi hubungan komunikasi efektif dengan kinerja perawat dan
bidan di RSU Muhammadiyah Babat pada bulan Mei 2023
Exp 95% C.I.
estima d
Variabel S.E Wald (B) Sig. Low Upp
te f
er er
Thre - -
1,77 16,16
shol (Y) Kinerja = 1 -7,141 1 0,000 10,5 3,66
5 9
d 22 1
-
0,94 1,69
(Y) Kinerja = 2 -0,165 0,030 1 0,869 2,02
8 4
3
Loca (X1) Gaya -2,105 1,38 2,389 1 0,127 - 0,59
tion kepemimpinan= 0 4,80 9
1 9
Gaya 1,087 1,149 1 0,284 -
Kepemimpinan 1,01 0,90 3,07
=2 0 4 . 0 0 4
Gaya
kepemimpinan= . . .
3
(X2) - -
Komunikasi -2,709 0,75 12,9 1 0,125 0,000 4,18 1.23
efektif= 1 9 30 5 2
Komunikasi
efektif= 2 0 0
Sumber : data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa variabel Gaya Kepemimpinan

memiliki nilai signifikansi sebesar > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja. Sedangkan variabel

komunikasi efektif memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya

ada hubungan antara komunikasi efektif dengan kinerja. Artinya variabel yang

paling berhubungan dengan kinerja adalah variabel komunikasi efektif.


69

nilai koefisiensi yang didapat pada variabel komunikasi efektif sebesar -

2,709 yang apabila di exponensialkan Exp(-2,079) = 0,125. Maknanya setiap

kenaikan 1% variabel komunikasi efektif maka akan cenderung meningkatkan

nilai odd rasio kinerja baik sebesar 0,125 kali dari kategori lainnya.

4.2 Pembahasan

4.2.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Perawat dan Bidan di

RSU Muhammadiyah Babat

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan dan bidan di RSU

Muhammadiyah Babat terhadap 6 indikator gaya kepemimpinan (Visioner,

Suportif, Partisipatif, Kharismatik, Transaksional dan Direktif) diketahui bahwa

dari 58 responden sebagian besar memilih gaya kepemimpinan Suportif dengan

jumlah 33 responden (56,9%). Hasil uji statistik menggunakan regresi logistik

ordinal diketahui nilai signifikansi gaya kepemimpinan visioner = 0,188 > 0,05

dan nilai Exp(B) gaya kepemimpinan visioner = 0,179. Artinya gaya

kepemimpinan visioner memiliki nilai odds rasio kinerja lebih baik 0,179 kali

daripada gaya kepemimpinan partisipatif.

Hasil uji statistik menggunakan regresi logistik ordinal diketahui nilai

signifikansi gaya kepemimpinan suportif = 0,225 > 0,05 dan nilai Exp(B) gaya

kepemimpinan suportif = 2,817. Artinya gaya kepemimpinan suportif memiliki

nilai odds rasio kinerja lebih baik 2,817 kali daripada gaya kepemimpinan

partisipatif.
70

Secara signifikan gaya kepemimpinan tidak memiliki hubungan dengan

kinerja. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Sukmawati, et al., 2020)

yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Yayasan Al Muhajirin Dotamana Indah namun sejalan

dengan penelian (Nugroho, 2018) yang menyatakan gaya kepemimpinan tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja.

Faktor yang dapat memengaruhi kinerja individu atau tim dalam konteks

gaya kepemimpinan dapat dipengarui oleh beberapa faktor diantaranya seperti

faktor karakteristik Individu. Setiap individu memiliki karakteristik dan preferensi

yang berbeda. Contoh kecil seperti gaya kepemimpinan suportif cocok diterapkan

pada orang A namun belum tentu cocok diterapkan pada orang B karena orang A

belum tentu memiliki kesamaan dengan orang B sehingga berbeda dalam

karakteristik. Beberapa orang mungkin lebih responsif terhadap satu gaya

kepemimpinan sedangkan yang lain lebih responsif kepada kepemimpinan yang

lainnya. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan tertentu

mungkin cocok dengan beberapa anggota tim, tetapi tidak cocok dengan yang lain

(Utaminingsih, 2016).

Hasil uji regresi logistik ini dapat memberikan masukan bagi manajemen

rumah sakit pada aspek kepemimpinan dengan memahami preferensi dan

kebutuhan dari perawat dan bidan terkait gaya kepemimpinan. meskipun gaya

kepemimpinan memainkan peran penting dalam memengaruhi dinamika tim dan

organisasi, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan

dan kinerja. Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan
71

kontekstual, dan untuk mencapai hasil yang optimal, pemimpin perlu memiliki

fleksibilitas untuk menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan situasi dan

kebutuhan tim.

4.2.5 Hubungan Komunikasi Efektif dengan Kinerja Perawat dan Bidan di

RSU Muhammadiyah Babat

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan dan bidan di RSU

Muhammadiyah Babat pada tahun 2023 diketahui bahwa sebagian besar

responden menilai indikator efektif dengan jumlah 34 responden (58,6%) dan

sebagian kecil menilai kurang efektif dengan jumlah 24 responden (41,4%). Hasil

uji statistik menggunakan regresi logistik ordinal diketahui nilai sig adalah 0,000

< 0,05, maka artinya H2 diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara komunikasi efektif dengan kinerja. Komunikasi Memiliki peranan yang

penting dalam organisasi, Kemampuan berkomunikasi adalah alat yang paling

penting untuk dimiliki pemimpin agar dapat menjalankan peranannya tersebut

sehingga komunikasi yang efektif dapat diterima oleh penerima pesan. Saat di

dalam organisasi terjadi perubahan sistem interaksi, komunikasi akan Turut

membangun dan memelihara tercapainya tujuan organisasi (mahmudah, 2015).

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila penerima pesan dapat

memahami apa yang dibicarakan, pesan yang disampaikan bisa diterima dengan

jelas, serta penerima pesan akan menerapkan apa yang telah disampaikan.

Komunikasi yang efektif pada tataran manajemen organisasi adalah prasyarat

yang memungkinkan sebuah organisasi menjalankan empat fungsi dasarnya,

yaitu: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian (hardjana,


72

2019). Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Sukmawati, et al., 2020) yang

menyatakan bahwa komunikasi efektif berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Yayasan Al Muhajirin Dotamana Indah. Serta

penelitian (Bagus Julianto, 2021) yang menyatakan bahwa Komunikasi yang

efektif memiliki pengaruh / hubungan terhadap Organisasi Profesional.

Komunikasi efektif pada perawat dan bidan di RSU Muhammadiyah Babat

secara keseluruhan dengan kategori efektif, namun masih ada kategori kurang

efektif sebesar 41,4%. Hal ini dapat dijadikan evaluasi dalam menjalankan

komunikasi efektif kedepannya. Dalam teori komunikasi, komunikasi efektif

adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan

meningkatkan kinerja tim. Kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan

jelas, mendengarkan dengan aktif, dan memberikan umpan balik konstruktif

sangat penting dalam mencapai komunikasi yang efektif. Selain itu, teori

kepemimpinan juga menegaskan pentingnya komunikasi efektif sebagai salah satu

keterampilan utama seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mampu

berkomunikasi dengan baik dapat menginspirasi dan membimbing tim untuk

mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif. Hal ini juga diperkuat oleh

penelitian (Binti Nasukah, 2020) dan (Bagus Julianto, 2021) yang menyatakan

bahwa komunikasi efektif memiliki hubungan dengan kinerja.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan indikasi bagi manajemen rumah sakit

untuk mengembangkan strategi dalam meningkatkan kemampuan komunikasi

efektif dari seluruh tim medis. Dengan diadakannya pelatihan komunikasi efektif

dapat menambah pengetahuan karyawan tentang komunikasi yang efektif agar


73

tidak terjadi Dissmiss dalam menjalankan pekerjaan serta penerapan saluran

komunikasi yang efisien dapat menjadi langkah kongkrit untuk meningkatkan

komunikasi efektif di rumah sakit. Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Haq,

2016) yang menyatakan bahwa bahwa terdapat perubahan pada kelompok

eksperimen yang diberikan pelatihan komunikasi efektif, perubahan ini adalah

meningkatnya kemampuan komunikasi peserta pelatihan pada ranah kognitif

tahapan satu sampai dengan tiga, yakni pengetahuan, pemahaman dan penerapan.

4.2.5 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Efektif dengan

Kinerja Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap perawat dan bidan RSU

Muhammadiyah Babat pada tahun 2023 diketahui Secara signifikan variabel

komunikasi efektif yang paling dominan berhubungan dengan variabel kinerja

karena memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan variabel gaya kepemimpinan

tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja dengan nilai signifikansi

> 0,05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Nisa, et al., 2018) yang

menyatakan bahwa komunikasi lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan di

PT. PLN (Persero) Tbk. Rayon Malang Kota.

Untuk mencapai tujuan bersama. Semakin baik komunikasi yang terjalin

baik antara pemimpin dengan karyawan maupun dengan sesame rekan kerja,

maka akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. Komunikasi biasanya

dilakukan oleh pemimpin atau leader untuk menyampaikan semua fungsi

manajemen dan tugas manajemen melalui saluran komunikasi. Pemimpin

melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,


74

semuanya melalui komunikasi kepada karyawannya (Usman, 2018). Pada

dasarnya proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang

efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya pertukaran informasi

(sharing of information) dan kesamaan makna antara pemberi dan penerima

pesan. Banyak pakar yang memberikan batasan mengenai komunikasi yang

efektif. Seperti yang dipaparkan oleh (Tubbs dan Moss, 2017) yang memberikan

kriteria komunikasi efektif, yaitu bila terjadi pengertian, menimbulkan

kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan perubahan

perilaku.

Komunikasi efektif bisa terjadi bila ada kesamaan antara kerangka berfikir

(frame of reference) dan bidang pengalaman (field of experience) antara pemberi

dan penerima pesan (Kriyantono, 2017). Penerapan komunikasi efektif antara

pemimpin dan karyawan maupun sesama rekan kerja merupakan hal yang perlu

diperhatikan agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh

penerima pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Dengan

komunikasi yang efektif diharapkan komunikasi yang disampaikan mampu

meraih perhatian, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif.

Kerjasama yang dilakukan antar karyawan juga diperlukan dalam menjalankan

tanggung jawabnya, serta untuk meningkatkan kinerja karyawan. hal ini sejalan

dengan penelitian (Huda & Purwanto, 2018) yang menyatakan bahwa upaya

mencapai tujuan organisasi dapat terjalin dan tercapai dengan baik apabila

didukung oleh komunikasi yang efektif.


75

Agar kinerja pegawai meningkat, kemampuan komunikasi menjadi faktor

penentu kesuksesan setiap pegawai maupun organisasi untuk bertahan dalam

persaingan bisnis yang sangat kompetitif pada saat ini. Kemampuan komunikasi

seorang karyawan dalam suatu organisasi diperlukan dalam setiap kondisi,

misalnya pada saat akan menyampaikan pendapat, dalam pelatihan tim untuk

membangun sebuah tim kerja yang baik dan dalam aktivitas organisasi lainnya.

Dengan terciptanya komunikasi yang efektif di antara pimpinan dan karyawan

akan menjadikan karyawan menyukai pekerjaannya. Hal tersebut dapat terjadi

karena adanya kesediaan pihak pemimpin untuk mau mendengar, memahami

pendapat ataupun prestasi karyawannya, sehingga akan berdampak pada

peningkatan kinerja pegawai (Fuadah Masrukhan, 2019).


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: .

1) Tidak terdapat hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja

perawat dan bidan RSU Muhammadiyah Babat

2) Terdapat hubungan antara variabel komunikasi efektif dengan kinerja perawat

dan bidan RSU Muhammadiyah Babat

3) Variabel komunikasi efektif yang paling dominan berhubungan dengan

kinerja perawat dan bidan RSU Muhammadiyah Babat

5.2 Saran

Dengan melihat hasil simpulan diatas, maka ada beberapa saran dari peneliti

yakni sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Akademik

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

khusus tentang Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Efektif

terhadap kinerja Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat

Kabupaten Lamongan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi.

76
77

5.2.2 Bagi Praktisi

1. Bagi Instansi Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi

dalam menganalisis Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi

Efektif terhadap kinerja Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat

Kabupaten Lamongan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Lamongan.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,

pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menganalisis suatu masalah

serta dapat menerapkanteori yang telah didapatkan selama perkuliahan.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan

pertimbangan dalam menyempurnakan penelitian selanjutnya, terutama

dalam menganalisis Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi

Efektif terhadap kinerja Perawat dan Bidan di RSU Muhammadiyah Babat

Kabupaten Lamongan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmini & Rochmayanti, Jannah (2018) Komunikasi Efektif Berperan Dalam


Meningkatkan Kepuasan Pasien Di Instalasi Radiologi | Jannah | Link.
Available At:
Https://Ejournal.Poltekkes-Smg.Ac.Id/Ojs/Index.Php/Link/Article/View/
2924/0 (Accessed: 27 February 2023).

Adamy, M. And Kasmir (2016) Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia
Teori, Praktik Dan Penelitian. Lhokseumawe: Unimal Press. Available At:
Https://Repository.Unimal.Ac.Id/3225/ (Accessed: 26 February 2023).

Afriyadi (2015) ‘Dunia Komunikasi | Efektivitas Komunikasi Interpersonal


Antara Atasan Dan Bawahan Karyawan Pt. Borneo Enterprsindo Samarinda
(Ferry Afriyadi)’. Available At: Https://Ejournal.Ilkom.Fisip-
Unmul.Ac.Id/Site/?P=1822 (Accessed: 25 February 2023).

Akbar, S. (2018) ‘Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja


Karyawan’, Jiaganis, 3(1). Available At:
Http://Jurnal.Stiaindragiri.Ac.Id/Site/Index.Php/Jiaganis/Article/View/52
(Accessed: 21 August 2023).

Amirullah (2015) Riset Bisnis / Widayat, Amirullah | Opac Perpustakaan


Nasional Ri. Available At: Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?
Id=684067.

Anggraeni, Y. (2017) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Disiplin


Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut
Pendidikan Universitas Jenderal Soedirman. Skripsi. Universitas Jenderal
Soedirman. Available At: Https://Doi.Org/10/Daftar%20pustaka_1.Pdf.

Anjani, A., Ratnamulyani, I.A. And Kusumadinata, A.A. (2018) ‘Penggunaan


Media Komunikasi Whatsapp Terhadap Efektivitas Kinerja Karyawan’,
Jurnal Komunikatio, 4(1). Available At:
Https://Doi.Org/10.30997/Jk.V4i1.1211.

Aprilyanti, S. Et Al. (2018) Pengaruh Usia Dan Masa Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja. Available At:
Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.15858.61129.

Bagus Julianto (2021) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi


Professional: Kepemimpinan, Komunikasi Efektif, Kinerja, Dan Efektivitas
Organisasi (Suatu Kajian Studi Literature Review Ilmu Manajemen
Terapan) | Jurnal Ilmu Manajemen Terapan. Available At:
Https://Dinastirev.Org/Jimt/Article/View/592 (Accessed: 25 July 2023).

78
79

Binti Nasukah, Object (2020) ‘Peran Komunikasi Efektif Pemimpin Dalam


Meningkatkan Kinerja Institusi’. Available At:
Https://Core.Ac.Uk/Reader/322565490 (Accessed: 25 July 2023).

Bramhall, E. (2014) ‘Effective Communication Skills In Nursing Practice’,


Nursing Standard (Royal College Of Nursing (Great Britain): 1987),
29(14), Pp. 53–59. Available At:
Https://Doi.Org/10.7748/Ns.29.14.53.E9355.

Dwi Nurina (No Date) Peranan Perguruan Tinggi Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Di Indonesia Untuk Menghadapi Asean Community 2015 Studi
Kasus: Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi
Bandung | Nulhaqim | Share : Social Work Journal. Available At:
Http://Jurnal.Unpad.Ac.Id/Share/Article/View/13209 (Accessed: 21 August
2023).

Dyah (2015) Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja


Melalui Motivasi Di Rumah Sakit “Yakksi” Gemolong Sragen | -Stmik Aub
Surakarta | Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya. Available At:
Https://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.Php/Khasanah/Article/View/485.

Gibson, J., Ivancevich, J. And Konopaske, R. (2015) Organizations: Behavior,


Structure, Processes. 14th Edition. Dubuque, Ia: Mcgraw Hill.

Haq, K. (2016) ‘Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Terhadap Kemampuan


Komunikasi’, Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(1). Available At:
Https://Doi.Org/10.30872/Psikoborneo.V4i1.3928.

Hariati, I. And P, Y.W. (2016) ‘Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Dan Kinerja
Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb,
3(2). Available At:
Https://Jimfeb.Ub.Ac.Id/Index.Php/Jimfeb/Article/View/1847 (Accessed:
26 February 2023).

Hartono, W.F. And Rotinsulu, J.J. (2015) ‘Pengaruh Gaya Kepemimpinan,


Komunikasi Dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Prima Inti Citra Rasa Manado’, Jurnal Emba : Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2). Available At:
Https://Doi.Org/10.35794/Emba.3.2.2015.9246.

Hasibuan (2016) Ekonomi Pembangunan Dan Perekonomian Indonesia.


Available At: Https://Onesearch.Id/Author/Home?Author=Hasibuan
%2c+Malayu+S.+P. (Accessed: 26 February 2023).
80

Hasibuan (2018) Manajemen Sumber Daya Manusia / H. Malayu S.P. Hasibuan |


Opac Perpustakaan Nasional Ri. Available At:
Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?Id=576827 (Accessed: 26
February 2023).

Hidayat, A. (2014) Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknis Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medis.

Kaharuddin, K. And Cahyani, R. (2022) ‘Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli
Tengah’, All Fields Of Science Journal Liaison Academia And Sosiety, 2(1),
Pp. 589–604. Available At: Https://Doi.Org/10.58939/Afosj-Las.V2i1.293.

Kasmir (2017) ‘Manajemen Sumber Daya Manusia - Kasmir’, Rajagrafindo


Persada, 24 October. Available At:
Https://Www.Rajagrafindo.Co.Id/Produk/Manajemen-Sumber-Daya-
Manusia-Teori-Dan-Praktek/ (Accessed: 26 February 2023).

Magee, C. Et Al. (2017) ‘Workplace Bullying And Absenteeism: The Mediating


Roles Of Poor Health And Work Engagement’, Faculty Of Social Sciences -
Papers (Archive), Pp. 319–334. Available At:
Https://Doi.Org/10.1111/1748-8583.12156.

Mahatvavirya (2021) Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan


Terhadap Kinerja Perawat Di Ruangan Rawat Inap Kelas 3 | Mahatvavirya
| Jumantik (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan). Available At:
Http://Jurnal.Uinsu.Ac.Id/Index.Php/Kesmas/Article/View/9718 (Accessed:
25 February 2023).

Mahmudah (2015) View Of Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi


Professional: Kepemimpinan, Komunikasi Efektif, Kinerja, Dan Efektivitas
Organisasi (Suatu Kajian Studi Literature Review Ilmu Manajemen
Terapan). Available At: Https://Dinastirev.Org/Jimt/Article/View/592/360
(Accessed: 22 August 2023).

Mangkunegara, A.P. (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, D.A.A.A.P. (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan, Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat. Available At: Https://Pustaka.Pu.Go.Id/Biblio/Manajemen-Sumber-
Daya-Manusia-Perusahaan/59bbe (Accessed: 26 February 2023).

Mangkupwira (2017) Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia / Tb. Sjafri


Mangkuprawira, Aida Vitayala Hubeis | Opac Perpustakaan Nasional Ri.
Available At: Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?Id=29600
(Accessed: 27 February 2023).
81

Marlia Safitri, 1216011059 (2017) Implementasi Sosialisasi Jaminan Kesehatan


Nasional (Studi Di Kelurahan Langkapura, Kecamatan Langkapura, Kota
Bandar Lampung). Universitas Lampung: Fakultas Sosial Dan Ilmu Politik.
Available At: Http://Digilib.Unila.Ac.Id/25859/ (Accessed: 25 July 2023).

Mu’ah;, M. (2017) Manajemen Sumber Daya Manusia Profesional. Zifatama


Publishing. Available At: //Perpustakaan.Ibik.Ac.Id/Index.Php?
P=Show_Detail&Id=33598&Keywords= (Accessed: 26 February 2023).

Mulyana (2018) Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar / Deddy Mulyana ; Editor,


Muchlis | Opac Perpustakaan Nasional Ri. Available At:
Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?Id=188338 (Accessed: 25
February 2023).

Nurdin, I. And Hartati, S. (2019) Metodologi Penelitian Sosial.

Nurhuda, A., Sardjono, S. And Purnamasari, W. (2020) ‘Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Transformasional, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja
Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Rumah Sakit Anwar Medika Jl.
Raya Bypass Krian Km. 33 Balongbendo – Sidoarjo’, Iqtishadequity Jurnal
Manajemen, 1(1). Available At: Https://Doi.Org/10.51804/Iej.V1i1.355.

Nursalam (2016) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.

Oktarina (2018) Repository Fakultas Ekonomi Unj. Available At:


Http://Repository.Fe.Unj.Ac.Id/Oktarina,%20m.,%20&%20sari,%20r.
%20m.%20(2018).%20buku%20ajar%20komunikasi%20dalam%20praktek
%20kebidanan.%20yogyakarta:%20deepublish./8/Bibliography.Pdf.

Oscar, B. And Sumirah, D. (2019) ‘Pengaruh Grooming Pada Customer Relations


Coordinator (Crc) Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Pt Astra International
Tbk Toyota Sales Operation (Auto2000) Pasteur’, Jurnal Bisnis Dan
Pemasaran, 9(1), Pp. 1–11.

Rahayu, I.D., Musadieq, M.A. And Prasetya, A. (2017) ‘Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Dan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan Tetap Maintenance Department Pt
Badak Lng Bontang)’, Jurnal Administrasi Bisnis, 43(1), Pp. 1–9.

Rahmad Gajahmanik, N. (2022) Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt. Sri Intan Karplas Industri Medan.
Thesis. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utara. Available At:
Http://Repository.Uisu.Ac.Id/Handle/123456789/1553 (Accessed: 21
August 2023).

Ratanto, R., Mustikasari, M. And Kuntarti, K. (2013) ‘Pengembangan Karir


Sebagai Faktor Paling Mempengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana’, Jurnal
82

Keperawatan Indonesia, 16(2), Pp. 114–119. Available At:


Https://Doi.Org/10.7454/Jki.V16i2.10.

Robbins, P Stephen (2013) Organizational Behavior. Upper Saddle River: Nj


Pearson Education Limited. Available At:
Http://Kin.Perpusnas.Go.Id/Displaydata.Aspx?
Pid=120801&Pregioncode=Untar&Pclientid=650.

Robert House (2016) ‘Teori-Teori Kepemimpinan (Lanjutan) – Ilmu Manajemen’.


Available At: Http://Nurhidayah.Staff.Umy.Ac.Id/Sambungan-Teori-Teori-
Kepemimpinan/ (Accessed: 27 February 2023).

Rustamin, Z. And Dewi, A.P. (2016) ‘Sistem Pengarsipan Surat Masuk Dan Surat
Keluar Pada Kantor Sekretariat Dprd Provinsi Sulawesi Tenggara
Menggunakan Borland Delphi 7’, Simtek : Jurnal Sistem Informasi Dan
Teknik Komputer, 1(2), Pp. 165–172. Available At:
Https://Doi.Org/10.51876/Simtek.V1i2.21.

Sedarmayanti; (2017) Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja, Dan Produktivitas Kerja. Refika
Aditama. Available At: //10.103.0.43:80%2findex.Php%3fp
%3dshow_Detail%26id%3d59%26keywords%3d (Accessed: 26 February
2023).

Silviani, I. (2020) Public Relations Sebagai Solusi Komunikasi Krisis. Scopindo


Media Pustaka. Available At:
Https://Openlibrary.Telkomuniversity.Ac.Id/Pustaka/159706/Public-
Relations-Sebagai-Solusi-Komunikasi-Krisis.Html (Accessed: 27 February
2023).

Steward L. Tubs (2015) Human Communication / Stewart L. Tubbs, Sylvia Moss ;


Penerjemah, Deddy Mulyana, Gembirasari | Opac Perpustakaan Nasional
Ri. Available At: Https://Opac.Perpusnas.Go.Id/Detailopac.Aspx?
Id=673427.

Sugiyanto, E. And Abdullah, G. (2022) ‘Peran Kepemimpinan Visioner Kepala


Sekolah Dalam Mewujudkan Budaya Sekolah Adiwiyata Di Smp Negeri 1
Lasem Kabupaten Rembang’, Jurnal Pendidikan Dan Konseling (Jpdk),
4(6), Pp. 7999–8011. Available At:
Https://Doi.Org/10.31004/Jpdk.V4i6.9626.

Sugiyono (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.

Sukmawati, E., Ratnasari, S.L. And Zulkifli, Z. (2020) ‘Pengaruh Gaya


Kepemimpinan, Komunikasi, Pelatihan, Etos Kerja, Dan Karakteristik
83

Individu Terhadap Kinerja Karyawan | Sukmawati | Jurnal Dimensi’.


Available At: Https://Doi.Org/10.33373/Dms.V9i3.2722.

Sutardi (2016) ‘Buku Ajar Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia’, Deepublish Store. Available At:
Https://Deepublishstore.Com/Shop/Buku-Ajar-Perencanaan-Dan-
Pengembangan-Sumber-Daya-Manusia/ (Accessed: 27 February 2023).

Veithzal Rivai Zainal, A. (2018) Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi,


Universitas Indonesia Library. Rajagrafindo Persada. Available At:
Https://Lib.Ui.Ac.Id (Accessed: 26 February 2023).

Widyaningrum, M.E. And Widiana, M.E. (Design & L. (2020) ‘Evaluasi


Kinerja:Untuk Meningkatkan Produktifitas Karyawan Perusahaan’, In M.M.
Rahman (Ed.). Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2020. Available At:
Https://Doi.Org/10/Similarity%20evaluasi%20kinerja_%20untuk
%20meningkatkan%20produktifitas%20karyawan%20perusahaan
%20%281%29.Pdf.

Yulistian, A.S. (2013) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktif, Suportif, Dan


Orientasi Prestasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada
Karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Lamongan). Journal:Earticle.
Brawijaya University. Available At:
Https://Www.Neliti.Com/Publications/76972/ (Accessed: 21 August 2023).

Yuniarti, D. And Suprianto, E. (2014) ‘Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan


Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Direktoreat
Operasi/Produksi Pt. X’, Jurnal : Industri Elektro Dan Penerbangan, 4(2).
Available At:
Https://Jurnal.Unnur.Ac.Id/Index.Php/Indept/Article/View/138 (Accessed:
21 August 2023).

Yusman, E., Rivaldo, Y. And Supardi (2021) ‘Pengaruh Pendidikan, Pelatihan,


Pengalaman Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Direktorat
Pengamanan Bp Batam’, Jurnal As-Said, 1(2), Pp. 97–107.
84

Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Responden Yth,

Perkenalkan nama saya Ainun A’ang Khunaifi mahasiswa prodi

Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiyah

Lamongan. Pada kesempatan ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) dengan judul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Komunikasi efektif terhadap Kinerja petugas kesehatan di

ruang rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah

Babat” Maka dari itu saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian saya untuk

mengisi kuesioner penelitian yang telah tersedia pada laman berikut ini.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya,

Ainun A’ang Khunaifi


85

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia

untuk berperan serta dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Komunikasi Efetif Terhadap Kinerja Perawat dan Bidan di

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah Babat”

Saya telah mendapatkan penjelasan tentang tujuan penelitian, kerahasiaan

identitas dan informasi yang saya berikan serta hak saya mengundurkan diri dari

keikutsertaan saya dalam penelitian ini jika saya merasa tidak nyaman.

Tanda tangan dibawah ini merupakan tanda tangan kesediaan saya sebagai

responden dalam penelitian ini

(Tanda Tangan Responden)

……………………………….
86

Lampiran 3

KISI-KISI KUESIONER

Nomor
Variabel Indikator Pertanyaan
pertanyaan
Gaya Kharismatik 1, 2, 3, 4 1. Pimpinan ditempat saya bekerja
kepemimpina adalah pembicara publik yang
n baik
2. Pimpinan ditempat saya bekerja
berani mengambil risiko tinggi
demi organisasi
3. Pimpinan ditempat saya bekerja
selalu dipatuhi oleh karyawan
dengan sukarela
4. Pemimpin saya berani
mengambil keputusan yang
menimbulkan risiko pribadi
untuk mencapai tujuan
organisasi
Transaksiona 5, 6, 7, 1. Pimpinan memberikan
l 8,9,10 penghargaan apabila saya
mampu melaksanakan
pekerjaan yang diperintahkan
dengan baik.
2. Pimpinan selalu melakukan
musyawarah dengan karyawan
ketika akan mengambil
keputusan
3. Pimpinan memberikan
peringatan dan sanksi apabila
terjadi kesalahan dalam proses
kerja yang saya lakukan.
4. Pimpinan selalu memberikan
motivasi agar saya giat dalam
menjalankan tugas.
5. Pimpinan selalu memberikan
pengarahan sebelum saya
melakukan pekerjaan
6. Pimpinan selalu mengawasi
saya setiap jam kerja
Visioner 11, 12, 13, 1. Pimpinan tempat saya bekerja
14, 15 menerapkan standar yang tinggi
2. Pimpinan tempat saya bekerja
memiliki ide ide yang kreatif
untuk memecahkan masalah
87

3. Pimpinan tempat saya bekerja


selalu mendorong karyawan
agar menunjukkan kinerja
terbaik
4. Pimpinan tempat saya bekerja
menampung ide ide kreatif dari
karyawan yang berpotensi
memajukan instansi
Pimpinan ditempat saya bekerja
memiliki visi misi yang jelas
Direktif 16, 17, 18, 1. Pemimpin ditempat saya
19, 20 bekerja menumbuhkan
kesadaran tentang pentingnya
patuh terhadap peraturan yang
berlaku
2. Pimpinan ditempat saya bekerja
menggunakan keputusan
pribadi untuk memutuskan
sesuatu
3. Pimpinan selalu memberikan
bimbingan dalam menjalankan
tugas yang diperintahkan
4. Pemimpin selalu bersikap tegas
dalam mengambil setiap
keputusan
Pimpinan ditempat saya bekerja
selalu membuat jadwal kerja
Supportif 21, 22, 23, 1. Pimpinan di tempat saya
24, 25 bekerja memperhatikan konflik
yang terjadi pada pegawai
2. Pimpinan di tempat saya
bekerja selalu memberikan
solusi jika bawahannya
bertanya teentang masalah-
masalah yang terkait dengan
pekerjaan
3. Pemimpin di tempat saya
bekerja mempunyai
kemampuan dalam pengawasan
yang baik terhadap bawahannya
4. Pemimpin di tempat saya
bekerja selalu berdiskusi
dengan karyawan sebelum
memutuskan sesuatu
88

5. Pimpinan di tempat saya


bekerja memiliki rasa
kepedulian yang tinggi terhadap
karyawan
Partisipatif 26, 27, 28, 1. pimpinan di tempat saya
29, 30 bekerja mengkoordinasikan
kegiatan bekerja serta
pembuatan jadwal tugas
pekerjaan
2. Pimpinan di tempat saya
bekerja melibatkan partisipasi
bawahan dalam setiap kegiatan
– kegiatan di instansi
3. Pimpinan di tempat saya
bekerja menerima dan
memperhatikan masukan dan
informasi dari bawahan untuk
menyusun tugas kerja
4. Jika muncul permasalahan
pemimpin ditempat saya
bekerja bersedia membantu dan
memberikan jalan keluar dan
menjadikan suatu keputusan
organisasi
5. Pimpinan di tempat saya
bekerja selalu memberikan
kesempatan karyawan untuk
berkembang
Komunikasi Pemahaman 1, 2, 3, 4 1. Saya dapat memahami pesan
efektif dan melakukan tindakan sesuai
dengan isi pesan yang
dikomunikasikan oleh
Pemimpin
2. Kejelasan informasi yang
disampaikan oleh pimpinan
dapat mengurangi kesalahan
dalam menyelesaikan pekerjaan
3. Dalam menyampaikan iformasi
pimpinan selalu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
Karyawan dapat memahami
tugas dan tanggung jawab
pekerjaannnya dengan jelas
89

Kesenangan 5, 6, 7, 8 1. Proses komunikasi dengan


pimpinan yang terjadi sehari-
hari berlangsung dalam suasana
yang menyenangkan.
2. Informasi yang disampaikan
oleh pimpinan menimbulkan
motivasi bagi karyawan dalam
menyelesaikan tugasnya
3. Pimpinan selalu menggunakan
tutur kata yang baik jika
berkomunikasi dengan
karyawan
4. Pimpinan selalu memberikan
pengarahan apabila saya
melakukan kesalahan
Pengaruh 9, 10, 11, 1. Proses komunikasi pimpinan
pada sikap 12 yang terjadi saat ini mampu
mempengaruhi sikap saya
dalam bekerja.
2. Teguran yang dilakukan
pimpinan membuat karyawan
bekerja lebih baik dari
sebelumnya
3. Pimpinan sering kali
melakukan diskusi untuk
menyamakan presepsi dengan
karyawan
5. Pimpinan tidak merasa marah
apabila mendapatkan masukan
dari karyawan
Hubungan 13, 14, 15, 1. Komunikasi dengan pimpinan
yang baik 16 mampu menciptakan hubungan
yang baik
2. Perbedaan persepsi mengenai
pekerjaan antar karyawan dan
pimpinan tidak menimbulkan
kesulitan dalam penyelesaian
pekerjaan
3. Pimpinan selalu memberikan
dukungan apabila terjadi
kesulitan dalam pelaksanaan
tugas.
4. Pimpinan dan karyawan seperti
halnya keluarga
90

Tindakan 17, 18, 19, 1. Jika ada kendala dalam


20 pekerjaan, pimpinan selalu
meminta pendapat karyawan
2. Karyawan dapat menjalankan
tugas dengan baik setelah
mendapat arahan dari pimpinan
3. Pimpinan menyampaikan pesan
atau informasi yang lengkap
mengenai deskripsi pekerjaan
4. Karyawan selalu mengerjakan
apa yang diintruksikan oleh
pemimpin
Kinerja Kualitas 1, 2, 3 1. Kualitas kerja saya sudah
Kerja memenuhi standar yang telah
ditetapkan
2. Skill yang saya miliki sesuai
dengan pekerjaan yang saya
kerjakan
4. Saya berusaha menyelesaikan
pekerjaan dengan sempurna
Kuantitas 4, 5, 6 1. Saya mampu melaksanakan
kerja pekerjaan yang diberikan
kepada saya
2. Saya bersedia diberi tambahan
pekerjaan diluar jam kerja
apabila dibutuhkan
3. Saya mampu memenuhi beban
kerja yang diberikan
Efisiensi 7,8, 9 1. Saya mampu mengerjakan
pekerjaan dengan tepat waktu
2. Saya mengerjakan tugas yang
diberikan dengan cepat dan tepat
3. Saya tidak pernah menunda
pekerjaan
Disiplin 10, 11, 12 1. Saya selalu datang tepat waktu
2. Saya pulang sesuai dengan jam
kerja, kecuali karena lembur.
3. Saya siap menerima sanksi
apabila melakukan kesalahan
Inisiatif 13, 14, 15 1. Saya selalu membantu rekan
kerja sayaa jika pekerjaan saya
telah selesai
2. Saya dapat mengerjakan
pekerjaan yang sesuai dengan
tugas saya tanpa menunggu
intruksi pimpinan
91

3. Saya mengerjakan pekerjaan


yang lain apabila pekerjaan
saya telah selesai
Ketelitian 16, 17, 18 1. Saya mempu meminimalkan
kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan
2. Saya mempu menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan rapi.
3. Saya selalu melakukan cek
ulang dalam mengerjakan tugas
yang diberikan
Kejujuran 19, 20, 21 1. Saya mampu bekerja dengan
baik tanpa pengawasan
pimpinan
2. Saya akan melapor pada
pimpinan apabila saya
melakukan kesalahan
3. Saya selalu izin kepada
pimpinan sebelum
meninggalkan pekerjaan
Kreatifitas 22, 23, 24 1. Saya mampu berinovasi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Saya memiliki keterampilan
yang sangat baik dalam
melaksanakan pekerjaan saya.
3. Saya selalu memiliki cara untuk
menyelesaikan tugas dengan
cepat
92

Lampiran 4

No. Responden

KUESIONER

" HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

TERHADAP KINERJA PERAWAT DAN BIDAN RUMAH SAKIT

MUHAMMADIYAH BABAT DAN RSU MUHAMMADIYAH BABAT "

Oleh:

AINUN A’ANG KHUNAIFI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Sehubungan dengan penelitian ini, maka kami memohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk berkenan mengisi kuesioner yang terlampir dengan petunjuk berikut:

1. Mohon dibaca terlebih dahulu tiap pertanyaan dalam lembaran kuesioner

berikut serta diisi dengan lengkap dan jujur.

2. Menjawab dengan jawaban pribadi, dalam hal ini tidak ada jawaban yang

benar atau salah yang penting jawaban Bapak/Ibu benar-benar tepat dengan

situasi yang dirasakan.

3. Tiap-tiap jawaban yang Bapak/Ibu berikan pada kami merupakan bantuan

yang tidak ternilai bagi peneliti. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya.

4. Mohon dicentang (√) pada jawaban-jawaban dari pertanyaan dibawah ini

sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu.


93

IDENTITAS RESPONDEN

No.Responden : ................................... (diisi oleh peneliti)

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Perempuan

Usia : 20 – 24 tahun 35 – 39 tahun

25 – 29 tahun > 40 tahun

30 – 34 tahun

Lama kerja : < 3 tahun

> 3 tahun

Pendidikan terakhir : SMA sederajat DIII

S1 S2

Pendapatan < Rp. 2.701.977,- (gaji, tunjangan, DLL)

≥ Rp. 2.701.977,- (gaji, tunjangan, DLL)


94

KUESIONER KINERJA

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Jawaban
No Pertanyaan STS TS S SS
Kualitas Kerja
1. Kualitas kerja saya sudah memenuhi standar yang
telah ditetapkan
2. Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan
yang saya kerjakan
3. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan
sempurna
Kuantitas Kerja
4. Saya mampu melaksanakan pekerjaan yang
diberikan kepada saya
5. Saya bersedia diberi tambahan pekerjaan diluar jam
kerja apabila dibutuhkan
6. Saya mampu memenuhi beban kerja yang diberikan
Efisiensi
7. Saya mampu mengerjakan pekerjaan dengan tepat
waktu
8. saya mengerjakan tugas yang diberikan dengan
cepat dan tepat
9. Saya tidak pernah menunda pekerjaan
Disiplin
10. Saya selalu datang tepat waktu
11. Saya pulang sesuai dengan jam kerja, kecuali
karena lembur.
12. Saya siap menerima sanksi apabila melakukan
kesalahan
Inisiatif
13. Saya selalu membantu rekan kerja sayaa jika
pekerjaan saya telah selesai
95

14. Saya dapat mengerjakan pekerjaan yang sesuai


dengan tugas saya tanpa menunggu intruksi
pimpinan
15. Saya mengerjakan pekerjaan yang lain apabila
pekerjaan saya telah selesai
Ketelitian
16. Saya mempu meminimalkan kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
17. Saya mempu menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan rapi.
18. Saya selalu melakukan cek ulang dalam
mengerjakan tugas yang diberikan

Kejujuran
19. Saya mampu bekerja dengan baik tanpa
pengawasan pimpinan
20. Saya akan melapor pada pimpinan apabila saya
melakukan kesalahan
21. Saya selalu izin kepada pimpinan sebelum
meninggalkan pekerjaan
Kreativitas
22. Saya mampu berinovasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
23. Saya memiliki keterampilan yang sangat baik
dalam melaksanakan pekerjaan saya.
24. Saya selalu memiliki cara untuk menyelesaikan
tugas dengan cepat
96

KUESIONER GAYA KEPEMIMPINAN

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Kharismatik
1. Pimpinan ditempat saya bekerja adalah pembicara
publik yang baik
2. Pimpinan ditempat saya bekerja berani mengambil
risiko tinggi demi organisasi.
3. Pimpinan ditempat saya bekerja selalu dipatuhi oleh
karyawan dengan sukarela
4. Pemimpin saya berani mengambil keputusan yang
menimbulkan risiko pribadi untuk mencapai tujuan
organisasi
Transaksional
5. Pimpinan memberikan penghargaan apabila saya
mampu melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan
dengan baik.
6. Pimpinan selalu melakukan musyawarah dengan
karyawan ketika akan mengambil keputusan
7. Pimpinan memberikan peringatan dan sanksi apabila
terjadi kesalahan dalam proses kerja yang saya
lakukan.
8. Pimpinan selalu memberikan motivasi agar saya giat
dalam menjalankan tugas
9. Pimpinan selalu memberikan pengarahan sebelum saya
melakukan pekerjaan
10. Pimpinan selalu mengawasi saya setiap jam kerja
Visioner
11. Pimpinan tempat saya bekerja menerapkan standar
yang tinggi
12. Pimpinan tempat saya bekerja memiliki ide ide yang
kreatif untuk memecahkan masalah
97

13. Pimpinan tempat saya bekerja selalu mendorong


karyawan agar menunjukkan kinerja terbaik
14. Pimpinan tempat saya bekerja menampung ide ide
kreatif dari karyawan yang berpotensi memajukan
instansi
15. Pimpinan ditempat saya bekerja memiliki visi misi
yang jelas
Direktif
16. Pemimpin ditempat saya bekerja menumbuhkan
kesadaran tentang pentingnya patuh terhadap peraturan
yang berlaku
17. Pimpinan ditempat saya bekerja menggunakan
keputusan pribadi untuk memutuskan sesuatu
18. Pimpinan selalu memberikan bimbingan dalam
menjalankan tugas yang diperintahkan
19. Pimpinan selalu bersikap tegas dalam mengambil
setiap keputusan
20. Pimpinan ditempat saya bekerja selalu membuat
jadwal kerja
Supportif
21. Pemimpin ditempat saya bekerja memperhatikan
konflik yang terjadi pada pegawai
22. Pemimpin ditempat saya bekerja selalu memberikan
solusi jika bawahannya bertanya teentang masalah-
masalah yang terkait dengan pekerjaan
23. Pemimpin ditempat saya bekerja mempunyai
kemampuan dalam pengawasan yang baik terhadap
bawahannya
24. Pemimpin ditempat saya bekerja selalu berdiskusi
dengan karyawan sebelum memutuskan sesuatu
25. Pimpinan ditempat saya bekerja memiliki rasa
kepedulian yang tinggi terhadap karyawan
Partisipatif
26. Pemimpin ditempat saya bekerja mengkoordinasikan
kegiatan bekerja serta pembuatan jadwal tugas pekerjaan
27. Pemimpin ditempat saya bekerja melibatkan partisipasi
bawahan dalam setiap kegiatan – kegiatan di instansi
28. Pemimpin ditempat saya bekerja menerima dan
memperhatikan masukan dan informasi dari bawahan
untuk menyusun tugas kerja
29. Jika muncul permasalahan pemimpin ditempat saya
bekerja bersedia membantu dan memberikan jalan
keluar dan menjadikan suatu keputusan organisasi
30. Pimpinan ditempat saya bekerja selalu memberikan
kesempatan karyawan untuk berkembang
98

KUESIONER KOMUNIKASI EFEKTIF

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Pemahaman
1. Saya dapat memahami pesan dan melakukan tindakan
sesuai dengan isi pesan yang dikomunikasikan oleh
Pemimpin
2. Kejelasan informasi yang disampaikan oleh pimpinan
dapat mengurangi kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaan
3. Dalam menyampaikan informasi pimpinan selalu
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Saya dapat memahami tugas dan tanggung jawab
pekerjaan dengan jelas
Kesenangan
5. Proses komunikasi dengan pimpinan yang terjadi sehari-
hari berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
6. Informasi yang disampaikan oleh pimpinan
menimbulkan motivasi bagi saya dalam menyelesaikan
tugas
7. Pimpinan selalu menggunakan tutur kata yang baik jika
berkomunikasi dengan saya
8. Pimpinan selalu memberikan pengarahan apabila saya
melakukan kesalahan
Pengaruh pada sikap
9. Proses komunikasi pimpinan yang terjadi saat ini
mampu mempengaruhi sikap saya dalam bekerja.
10. Teguran yang dilakukan pimpinan membuat karyawan
bekerja lebih baik dari sebelumnya
11. Pimpinan sering kali melakukan diskusi untuk
menyamakan presepsi dengan karyawan
99

12. Pimpinan tidak merasa marah apabila mendapatkan


masukan dari karyawan
Hubungan yang baik
13. Komunikasi dengan pimpinan mampu menciptakan
hubungan yang baik
14. Perbedaan persepsi mengenai pekerjaan antar karyawan
dan pimpinan tidak menimbulkan kesulitan dalam
penyelesaian pekerjaan
15. Pimpinan selalu memberikan dukungan apabila terjadi
kesulitan dalam pelaksanaan tugas
16. Pimpinan dan karyawan seperti halnya keluarga
Tindakan
17. Jika ada kendala dalam pekerjaan, pimpinan selalu
meminta pendapat karyawan
18. Karyawan dapat menjalankan tugas dengan baik setelah
mendapat arahan dari pimpinan
19. Pimpinan menyampaikan pesan atau informasi yang
lengkap mengenai deskripsi pekerjaan
20. Karyawan selalu mengerjakan apa yang diintruksikan
oleh pemimpin
Lampiran 5

TABULASI DATA UMUM

No. Jenis Lama Pendidikan


Ruangan Kode Kode Usia Kode Kode Kode Pendapatan Kode
Resp. Kelamin Kerja Terakhir
1 IGD 1 Perempuan 2 > 40 th 5 > 3 th 2 D III 2 ≥ Rp. 2.701.977 2
25 - 29
2 IGD 1 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
3 IGD 1 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
4 IGD 1 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
5 IGD 1 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
6 IGD 1 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
7 IGD 1 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
8 IGD 1 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
9 IGD 1 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
10 IGD 1 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
11 IGD 1 Laki laki 1 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
12 IGD 1 Laki laki 1 30 - 34 3 < 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
101

No. Jenis Lama Pendidikan


Ruangan Kode Kode Usia Kode Kode Kode Pendapatan Kode
Resp. Kelamin Kerja Terakhir
th
13 Darussalam 2 Perempuan 2 > 40 th 5 > 3 th 1 D III 2 ≥ Rp. 2.701.977 2
30 - 34
14 Darussalam 2 Perempuan 2 th 3 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
15 Darussalam 2 Perempuan 2 th 3 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
16 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
17 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
18 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
19 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
20 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
21 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 > 3 th 1 D III 2 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
22 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 < 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
23 Darussalam 2 Perempuan 2 th 2 < 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
24 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 > 40 th 5 > 3 th 2 S1 3 ≥ Rp. 2.701.977 2
30 - 34
25 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 3 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
102

No. Jenis Lama Pendidikan


Ruangan Kode Kode Usia Kode Kode Kode Pendapatan Kode
Resp. Kelamin Kerja Terakhir
25 - 29
26 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
27 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
28 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
29 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
30 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
31 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
32 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
33 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
34 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
35 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
36 J. Naim & Firdaus 3 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
37 J. Naim & Firdaus 3 Laki laki 1 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
38 J. Naim & Firdaus 3 Laki laki 1 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
103

No. Jenis Lama Pendidikan


Ruangan Kode Kode Usia Kode Kode Kode Pendapatan Kode
Resp. Kelamin Kerja Terakhir
25 - 29
39 J. Naim & Firdaus 3 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
40 J. Naim & Firdaus 3 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
41 J. Naim & Firdaus 3 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
42 J Ma'wa 4 Laki laki 1 > 40 th 5 > 3 th 2 D III 2 ≥ Rp. 2.701.977 2
30 - 34
43 J Ma'wa 4 Laki laki 1 th 3 > 3 th 2 D III 2 ≥ Rp. 2.701.977 2
30 - 34
44 J Ma'wa 4 Laki laki 1 th 3 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
45 J Ma'wa 4 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
46 J Ma'wa 4 Laki laki 1 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
47 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
48 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
49 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
50 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 > 3 th 2 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
51 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
52 J Ma'wa 4 Perempuan 2 25 - 29 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
104

No. Jenis Lama Pendidikan


Ruangan Kode Kode Usia Kode Kode Kode Pendapatan Kode
Resp. Kelamin Kerja Terakhir
th
25 - 29
53 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
54 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
25 - 29
55 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 2 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
56 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
57 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1
30 - 34
58 J Ma'wa 4 Perempuan 2 th 3 < 3 th 1 S1 3 < Rp. 2.701.977 1

TABULASI KOMUNIKASI EFEKTIF


No. kode
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 Total
Resp.
IGD
1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 62 1
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 62 1
3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 58 2
4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 65 1
5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 73 1
6 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 55 2
105

7 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 62 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 61 1
9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 59 2
10 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 72 1
11 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 2
12 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 1
Darussalam
13 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 3 3 65 1
14 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 58 2
15 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 71 1
16 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 2
17 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 67 1
18 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 74 1
19 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 63 1
20 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 68 1
21 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 69 1
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2
23 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 53 2
J. Naim & Firdaus
24 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 63 1
25 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 1
26 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 65 1
27 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 57 2
28 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 66 1
29 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 69 1
106

30 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 68 1
31 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 52 2
32 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 69 1
33 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 1
34 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 63 1
35 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 55 2
36 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 70 1
37 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 57 2
38 4 4 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50 2
39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 62 1
40 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 48 2
41 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 57 2

J. Ma'wa
42 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 70 1
43 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 55 2
44 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 67 1
45 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 58 1
46 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 50 2
47 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 55 2
48 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 66 1
49 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 57 2
50 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 65 1
51 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 69 1
52 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 54 2
107

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 65 1
54 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 55 2
55 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 57 2
56 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 55 2
57 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 66 1
58 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 56 2
Jumlah 183 182 184 184 183 172 175 176 177 180 179 182 187 186 184 176 178 168 172 173
108

TABULASI KINERJA
No.
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 Total
Resp.
IGD
1 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 1 66 2
2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 59 2
3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 63 2
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 72 2
5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 75 3
6 3 2 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 73 3
7 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 66 2
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 68 2
9 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 61 2
10 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 72 2
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 71 2
12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 70 2
Darussalam
13 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 59 2
14 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2 2 72 2
15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 72 2
16 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 70 2
17 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 2
18 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 72 2
19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 72 2
109

20 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 72 2
21 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 72 2
22 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 84 3
23 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 86 3
J. Naim & Firdaus
24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 65 2
25 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 70 2
26 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 72 2
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 89 3
28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 72 2
29 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 86 3
30 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 72 2
31 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 83 3
32 3 3 3 4 4 4 3 3 1 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 72 2
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 72 2
34 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 72 2
35 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 87 3
36 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 88 3
37 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 70 2
38 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 86 3
39 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 71 2
40 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 84 3
41 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 85 3
110

J. Ma'wa
42 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 76 2
43 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 85 3
44 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 68 2
45 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 86 3
46 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 85 3
47 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 2
48 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 70 2
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 2 86 3
50 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 4 3 71 2
51 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 72 2
52 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 84 3
53 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 79 2
54 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 65 2
55 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 69 2
56 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 58 2
57 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 5 65 2
58 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 74 3
Jumlah 179 178 187 182 186 186 184 182 181 178 189 189 186 191 186 178 179 174 184 182 160 157 151 151
111

Lampiran 6

Tabulasi frekuensi

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 17 29.3 29.3 29.3
2 41 70.7 70.7 100.0
Total 58 100.0 100.0

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 42 72.4 72.4 72.4
3 12 20.7 20.7 93.1
5 4 6.9 6.9 100.0
Total 58 100.0 100.0

Lama Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 45 77.6 77.6 77.6
2 13 22.4 22.4 100.0
Total 58 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 12 20.7 20.7 20.7
3 46 79.3 79.3 100.0
Total 58 100.0 100.0

Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 53 91.4 91.4 91.4
2 5 8.6 8.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
112

Gaya Kepemimpinan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 15 25.9 25.9 25.9
2 33 56.9 56.9 56.9
3 10 17.2 17.2 100.0
Total 58 100.0 100.0

Komunikasi Efektif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 34 58.6 58.6 58.6
2 24 41.4 41.4 100.0
Total 58 100.0 100.0

Kinerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 40 69.0 69.0 69.0
3 18 31.0 31.0 100.0
Total 58 100.0 100.0

Distribusi hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja

Exp 95% C.I.


estim Wal d
Variabel S.E (B) Sig. Low Upp
ate d f
er er
Thre - -
1,48 9,80
shol (Y) Kinerja = 1 -4,648 1 0,002 7,55 1,73
4 6
d 7 9
-
0,78 2,39 2,74
(Y) Kinerja = 2 1,211 1 0,122 0,32
2 6 3
2
Loca (X1) Gaya - 0,84
tion kepemimpinan -1,719 1,30 1,73 1 0,179 0,188 4,72 0
=1 6 3 8
Gaya -
Kepemimpinan 1,036 0,85 1,47 1 2,817 0,225 0,63 2,70
=2 4 2 8 9
Gaya
kepemimpinan 0 . . 0 1 . .
=3
113

Distribusi hubungan komunikasi efektif dengan kinerja


95% C.I.
estima Wal d
Variabel S.E Exp Sig. Low Upp
te d f
(B) er er
Thre - -
1,17 25,6
shol (Y) Kinerja = 1 -5,934 1 0,000 8,23 3,63
2 31
d 1 7
-
0,41 0,67 0,47
(Y) Kinerja = 2 -0,341 1 0,410 1,15
4 9 0
2
Loca (X2) - -
tion Komunikasi -2,372 0,67 12,4 1 0,093 0,000 3,69 1,05
efektif =1 3 40 0 4
Komunikasi
efektif=2

Distribusi hubungan gaya kepemimpinan dan komunikasi efektif dengan


kinerja

Exp 95% C.I.


estima d
Variabel S.E Wald (B) Sig. Low Upp
te f
er er
Thre - -
1,77 16,16
shol (Y) Kinerja = 1 -7,141 1 0,000 10,5 3,66
5 9
d 22 1
-
0,94 1,69
(Y) Kinerja = 2 -0,165 0,030 1 0,869 2,02
8 4
3
Loca (X1) Gaya -2,105 1,38 2,389 1 0,127 - 0,59
tion kepemimpinan= 0 4,80 9
1 9
Gaya 1,087 1,149 1 0,284 -
Kepemimpinan 1,01 0,90 3,07
=2 0 4 . 0 0 4
Gaya
kepemimpinan= . . .
3
(X2) - -
Komunikasi -2,709 0,75 12,9 1 0,125 0,000 4,18 1.23
efektif= 1 9 30 5 2
Komunikasi
efektif= 2 0 0
114

Lampiran 7
115
116

Lampiran 8
117

Lampiran 9
118

Lampiran 10
119
120
121
122

Anda mungkin juga menyukai