iii
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A.Md.Kep) Pada Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
OLEH :
iv
v
vi
vii
RIWAYAT HIDUP
dan ibu bernama Dwi Rusmini, penulis adalah putri pertama dari dua bersaudara
Tahun 2004 penulis lulus dari TK Dharma Wanita , Tahun 2010 penulis
lulus dari SDN Jerukgulung 01, tahun 2013 penulis lulus dari SMPN Balerejo
01, tahun 2016 penulis lulus dari SMK Kesehatan Reksa Husada Madiun. Tahun
2016 penulis lulus seleksi di STIKes ICMe Jombang melalui jalur reguler.
Penulis memilih program studi Diploma DIII Keperawatan dari lima pilihan
viii
MOTTO
Tetaplah melangkah selama jalanmu terarah dan jangan goyah dengan omongan
orang lain. Anggap saja itu sebagai angin yang berhembus merah.
ix
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas karunia serta rahmat-NYA
Persembahan Karya Tulis ini untuk kedua orang tua yang selalu senantiasa
hingga umurku sekarang. Terima kasih bapak Maridi dan ibu Dwi rusmini
Terima kasih kepada Ibu dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus
Terima kasih juga kepada kakak dan adik yang telah memberikan semangat dan
dukungannya
Tidak lupa aku ucapkan terima kasih untuk seluruh teman-teman D-III
x
KATA PENGANTAR
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ........................................................................................... ii
LEMBAR SURAT PERNYATAAN................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. v
RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vi
MOTTO.............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN.............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
DAFTAR ARTI, LAMBANG,SINGKATAN ................................................ xvi
ABSTRAK......................................................................................................... xvii
ABSTRACT........................................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah............................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.4 Tujuan.............................................................................................. 3
1.5 Manfaaat........................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Fraktur................................................................................. 5
2.2 Konsep Mobilisasi ........................................................................... 19
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan........................................................... 25
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.............................................................................. 34
3.2 Batasan Karakteristik....................................................................... 34
3.3 Partisipasi ........................................................................................ 35
3.4 Lokasi dan waktu penelitian ............................................................ 35
3.5 Pengumpulan data ........................................................................... 36
3.6 Uji Keabsahan Data.......................................................................... 37
3.7 Analisa Data .................................................................................... 37
3.8 Etik Penelitian ................................................................................. 38
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.................................................................................................. 40
4.2 Pembahasan....................................................................................... 59
BAB 5 SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 66
5.2 Saran.................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
4.1.2 Pengkajian.............................................................................. 40
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
xvi
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST OPERASI
FRAKTUR FEMUR DENGAN MASALAH HAMBATAN
MOBILITAS FISIK DI RUANG MELATI
RSUD BANGIL PASURUAN
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
olahraga, pekerjaan, dan juga luka yang disebabkan oleh kecelakan lalu lintas.
Upaya untuk pemulihan post operasi fraktur femur salah satunya dengan
untuk bergerak dengan bebas, teratur dan tanpa hambatan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat (Mubarak & Nurul, 2007). Seringkali
mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia dan takut akan luka
pasca operasi. Apabila tidak segera ditangani maka seseorang pasca operasi
1
2
yang tiba-tiba dan berlebihan, posisi miring, pemuntiran, atau penarikan. Bila
terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan
jaringan lunak juga pasti rusak (Zairin, 2012).Dalam hal ini pasien fraktur
untuk pasien dengan masalah tersebut adalah agar pasien dapat melakukan
perawatan diri secara total sejauh kemampuan yang bisa dilakukan secara
mandiri (Ropyanto, 2011). Akibat dari pembedahan pada fraktur ini akan
yang mungkin bisa dilakukan oleh sendi tersebut (Kozier dkk, 2010). ROM
sering diartikan sebagai latihan gerak atau mobilisasi dan dapat membantu
otot untuk bergerak. Untuk itu perlu adanya proses penyembuhan salah satunya
tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien akan semakin
sulit untuk mulai berjalan. Penundaan ambulasi dini pasien paska operasi
masalah asuhan keperawatan pada klien post operasi fraktur femur dengan
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pada
Klien post operasi fraktur femur dengan hambatan mobilitas fisik di RSUD
Bangil Pasuruan.
1.3 Tujuan
komprehensif.
1.4 Manfaaat
keluarga dapat merasa keadaanya lebih baik dan masalah yang dialami
TINJAUAN PUSTAKA
trauma. Fraktur dapat digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur
disertai adanya kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf dan
pembuluh darah) dan fraktur femur tertutup yang dapat disebabkan oleh
2.1.2 Etiologi
kecelakaan lalu lintas ataupun terjatuh dari ketinggian, serta kekuatan tidak
2013)
5
6
1) Kekerasan langsung
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat
pada frakur terbuka harus dilakukan dalam waktu 6 jam setelah terjadinya
Fraktur femur tertutup adalah hilangnya kontinuitas tulang paha tanpa disertai
kerusakan jaringan kulit yang dapat disebabkan oleh trauma langsung atau
fragmen tulang.
melengketnya otot.
bawah tempat fraktur. Fragmen sering kali melingkupi satu sama lain
adanya trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru
7) Pergerakan abnormal
9) Kehilangan fungsi
2.1.5 Patofisiologi
tulang dan neuromaskuler yang menimbulkan rasa nyeri saat gerak dan
viseral. Saat ada cedera, maka repon adanya berkurang adanya volume
darah yang akut yaitu peningkatan detak jantung sebagai usaha dalam
cara kontraksi volume darah di dalam sistem vena sistemik. Cara yang
paling efektif untuk memulihkan kardiak pada tingkat seluler, sel dengan
perfusi dan oksigenasi tidak adekuat tidak mendapat substrat esensial yang
seluler setelah itu tidak lama lagi akan diikuti cedera mitokondria.
intraseluler. Jika proses ini berjalan terus, maka terjadi pembengkakan sel.
pada lokasi tulang yang patah dan kedalaman jaringan lunak sekitar tulang.
biasanya timbul hebat setelah patah tulang. Sel-sel darah putih dan sel
imatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsi dan sel-sel tulang
2013)
11
Fraktur
Kerusakan/pergeseran
fragmen tulang
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
klien tidak tidak diberikan penanganan yang tepat maka akan timbul
menjadi 2 yaitu :
1) Komplikasi awal
besar sebagai akibat dari trauma khususnya pada fraktur femur dan
fraktur pelvis.
b) Emboli lemak
c) Compartement syndrome
koagulopati intravaskuler.
14
2) Komplikasi berat
a) Delayed onion/malunion/nonunion
dan stabilisasi yang tidak memadai, respon alergi terhadap logam yang
juga mengalami kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan syaraf, dan
2005) :
hematom
efek tulang
1) Fase Hematoma
cincin avaskuler tulang yang mati pada sisi-sisi fraktur setelah trauma.
1) Pemeriksaan Radiologi
dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan dua
kompleks.
2) Pemeriksaan Laboratorium
penyembuhan tulang.
17
4) Biopsi tulang dan otot : pada intinya pemeriksaan ini sama dengan
fraktur
tulang.
1) Penatalaksaan konservatif
yang tidak bergeser, atau fraktur klavikula pada anak atau fraktur
falang. Indikasi yang lain yaitu patah tulang impaksi pada humerus
plastik ataupun mental. Metode ini dipakai pada patah tulang yang
c) Reduksi tertutup
mnggunakan gips.
eksternal fixation)
2) Terapi rehabilitative
Manfaat mobilisasi menurut Aji & Dian (2015), adalah sebagai berikut :
diafragma.
1) Gaya hidup
3) Kebudayaan
aktifitas misalnya, seorang anak di desa yang biasa jalan kaki setiap
4) Tingkat energi
orang sehat.
2.2.3 Penatalaksanaan
b) Posisi litotomi
g) Posisi sim
2) Ambulasi dini
Latihan ini baik ROM aktif maupun ROM pasif merupakan tindakan
otot.
lain-lain.
24
(Wijaya, 2013)
2.3.1 Pengkajian
1) Identitas klien
registrasi.
2) Keluhan utama
nyeri, bengkak, pucat atau perubahan warna kulit dan terasa kesemutan
menular.
25
c) Pola eliminasi
mengenai kondisinya.
Keadaan umum :
bentuk.
maupun bentuk
a) Kepala
atau tidak ada lesi atau tidak,ada nyeri tekan atau tidak
b) Leher
Benjolan atau massa (ada atau tidak), ada kekakuan atau tidak,
c) Mata
Bola mata (simetris atau tidak), pergerakan bola mata normal atau
d) Telinga
e) Hidung
f) Mulut
gigi (bersih atau kotor), tonsil (radang atau tidak), lidah (tremor
atau tidak, kotor atau tidak), fungsi pengecapan (baik atau tidak),
atau tidak, ada irama kussmaul atau tidak, stridor atau tidak,
tidak, ada nyeri tekan pada daerah dada atau tidak, ada atau tidak
28
murmur
h) Abdomen
Bentuk (simetris atau tidak), ada nyeri tekan pada epigastrik atau
tidak, ada peningkatan peristaltic usus atau tidak, ada nyeri tekan
sebagai berikut :
jaringan lemak, otot, kelenjar limfe, tulang dan sendi, apakah ada
lunak
immobilisasi
meringis)
4. Perubahan posisi
untuk menghindari
nyeri
5. Mengekspresikan
perilaku (misal :
gelisah, merengek,
menangis, waspada)
6. Sikap melindungi
area nyeri
7. Sikap tubuh
melindungi
Faktoryang berhubungan
1. ansietas
2.gangguan
muskuloskeletal
3.gangguan
neuromuskuler
4. kaku sendi
31
5.keenganan memulai
bergerak
6. penurunan kekuatan
otot
7.penurunan kendali otot
8. penurunan massa otot
9. nyeri
10. kurang pengetahuan
tentang nilai aktivitas
fisik
kesehatan yang dihadapi menuju status kesehatan yang lebih baik yang
(Potter, 2005)
32
BAB 3
METODE PENELITIAN
menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan
tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu.
Pada penelitian ini batasan istilah (untuk versi kuantitatif disebut sebagai
1. Asuhan keperawatan yang diberikan pada klien fraktur femur yaitu suatu
mulai dari pengumpulan data klien, analisa data, dan penentuan diagnosa
keperawatan/ (evaluasi)
32
33
aktivitas.
3. RSUD Bangil adalah daerah rumah sakit daerah kota Pasuruan yang
3.3 Partisipan
kasus
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
april 2019
34
Agar mendapat data yang tepat dengan masalah penelitian ini, maka
2. Pemeriksaan fisik/observasi
3. Studi dokumentasi
sumber yaitu catatan, surat kabar, majalah, buku, dan dan sebagainya.
Dalam peneliti ini memakai studi dokumentasi yaitu catatan hasil data
rekam medis, review dari literatur dan pemeriksaan diagnostik dan data
yang relevan.
35
data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan
ada dan selanjutkan membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya
masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan
1. Pengumpulan Data
36
2. Mereduksi Data
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan
2. Anonimity (tanpa nama), jadi subjek untuk meminta bahwa data yang
4.1 Hasil
tanah seluas kurang lebih 2 H. Gedung yang besar, tempat yang nyaman
untuk penelitian ini adalah ruang Melati 13 dengan 8 bed dan ruang
Melati 14 dengan 8 bed. Semua kasus untuk kecelakaan lalu lintas (KLL)
38
39
4.1.2 Pengkajian
Pola Istirahat dan Tidur Ketika di rumah Sdr. M tidur Ketika di rumah Sdr. E
± 10 jam, 3 jam tidur di siang tidur ± 10 jam, 3 jam tidur di
hari dan 7 jam tidur di malam siang hari dan 7 jam tidur di
hari, klien bisa tidur dengan malam hari, klien bisa tidur
nyenyak dan bangun tidur badan dengan nyenyak dan bangun
terasa segar. tidur badan terasa segar.
Ketika di rumah sakit Sdr M Ketika di rumah sakit Sdr E
sulit tidur, tidur tidak nyenyak sulit tidur, tidur tidak nyenyak,
dan sering terbangun karena dan sering terbangun karena
kakinya terasa nyeri. Dalam kakinya terasa nyeri. Dalam
sehari tidur ± 7 jam. Tidur siang sehari tidur ± 6 jam. Tidur
setengah jam/hari dan tidur siang setengah jam dan tidur
malam ± 6 jam/hari malam ± 5 jam/hari
Pola Aktivitas Ketika di rumah klien Ketika di rumah klien
melakukan aktivitas dengan melakukan aktivitas dengan
mandiri. mandiri.
Ketika di rumah sakit klien Ketika di rumah sakit
melakukan aktivitas dengan klien melakukan aktivitas
bantuan keluarga dan perawat dengan bantuan kelurga dan
perawat.
Pola Reproduksi Seksual Sdr M mengatakan belum Sdr E mengatakan belum
menikah menikah
Pola penanganan stress Ketika di rumah setiap ada Ketika di rumah setiap kali
masalah klien lebih memilih ada masalah klien memilih
bercerita ke teman-temannya bercerita dengan orang tua.
daripada keluarga. Ketika di rumah sakit klien
Ketika di rumah sakit klien menceritakan keluhan saat
menceritakan keluhan saat dirinya sakit kepada ibunya.
dirinya sakit kepada orang tua.
Pemeriksaan Fisik
Kepala, Muka dan Leher Pada pemeriksaan ini Pada pemeriksaan ini
didapatkan : rambut pendek, didapatkan : rambut pendek,
tebal, hitam, bentuk wajah ikal, hitam, bentuk wajah
simetris, wajah terlihat pucat, simetris, wajah terlihat
tidak ada nyeri tekan, reflek pucat, tidak ada nyeri tekan,
menelan tidak ada masalah. reflek menelan tidak ada
masalah.
Mata Inspeksi: Inspeksi :
Kelopak mata tidak ada Kelopak mata tidak ada
masalah, konjungtiva pucat masalah, konjungtiva pucat
karena sulit tidur, pupil isokor, karena sulit tidur, pupil
reflek cahaya baik. isokor, reflek cahaya baik.
42
Klien 1
Klien II
4.1.7 Terapi
Klien 1
a. Infus NS 20 tetes/menit
b. Pemberian obat :
Klien II
a. Infus NS 20 tetes/menit
b. Pemberian obat :
Klien 1
2 5
46
Klien 2
2 5
Klien 1
Klien 2
Klien 1
Hasil :
Klien mampu melakukan ambulasi
mandiri seperti berpindah sendiri
11 : 15 9. Memberitahu keluarga dalam
melakukan teknik perpindahan
yang aman
Hasil :
Keluarga mau membantu klien
dalam mobilisasi sesuai dengan
arahan dari perawat
11 : 30 10. Melakukan kolaborasi pelaksanaan
fisioterapi sesuai indikasi.
Hasil :
Klien mampu melakukan
mobilisasi sesuai pelaksanaan
fisioterapi
12 : 00 11. Mengobservasi TTV
Hasil :
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 37,3 oC
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
Senin,22 April Hambatan 08 : 00 12. Mengendalikan faktor
2019 mobilitas fisik lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan.
Hasil :
Tempat tidur klien bersih, rapi dan
08 : 15 ruangan tidak bising
13. Mengkaji kemampuan
mobilisasi
Hasil :
Klien mampu menunjukkan
08 : 30 perkembangan dalam melakukan
mobilisasi
14. Memonitor penggunaan alat
bantu berjalan
Hasil :
Pasien mampu melakukan jalan
09 : 00 sesuai alat bantu yang ada seperti
kursi roda
15. Membantu pasien untuk
duduk di sisi tempat tidur untuk
memfasilitasi penyesuaian sikap
tubuh
Hasil :
09 : 30 Klien mau melakukan apa yang
diarahkan oleh perawat
16. Melatih pemenuhan ADL
secara mandiri sesuai kebutuhan
Hasil :
10 : 00 Pasien mampu melakukan ADL
sendiri seperti makan dan minum
17. Melakukan kolaborasi dengan
tim dokter dalam pemberin terapi
Hasil :
5) Infus NS 20 tpm
6) Injeksi ketorolac (via IV)
51
1x250 mg
7) Injeksi Ceftriaxone (via IV)
1x250 mg
10 : 30 8) Injeksi Ranitidine (via IV)
1x250 mg
18. Mengajarkan latihan ROM pasif
dan ROM aktif dengan bantuan
sesuai indikasi
Hasil :
Klien dapat melakukan ROM
11 : 00 pasif dengan bantuan perawat dan
keluarga
19. Mendorong ambulasi
independen dalam batas aman
Hasil :
11 : 15 Klien mampu melakukan ambulasi
mandiri seperti berpindah sendiri
20. Memberitahu keluarga dalam
melakukan teknik perpindahan
yang aman
Hasil :
Keluarga mau membantu klien
11 : 30 dalam mobilisasi sesuai dengan
arahan dari perawat
21. Melakukan kolaborasi pelaksanaan
fisioterapi sesuai indikasi.
Hasil :
Klien mampu melakukan
12 : 00 mobilisasi sesuai pelaksanaan
fisioterapi
22. Mengobservasi TTV
Hasil :
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 37,3 oC
Nadi : 84 x/menit
RR : 22 x/menit
Selasa,23 Hambatan 08 : 00 1. Mengkaji kemampuan mobilisasi
April 2019 mobilitas fisik Hasil :
Klien mampu menunjukkan
perkembangan dalam melakukan
mobilisasi
08 : 30 2. Melatih pemenuhan ADL secara
mandiri sesuai kebutuhan
Hasil :
Pasien mampu melakukan ADL
sendiri seperti makan dan minum
09 : 00 3. Melakukan kolaborasi dengan
tim dokter dalam pemberian
terapi.
Hasil :
1) Infus NS 20 tpm
2) Injeksi ketorolac (via IV)
1x250 mg
3) Injeksi Ceftriaxone (via IV)
1x250 mg
4) Injeksi Ranitidine (via IV)
1x250 mg
09 : 30 4. Mengajarkan latihan ROM pasif
52
Klien 2
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Klien 1
Klien 2
Diagnosa Evaluasi hari ke- 1 Evaluasi hari ke-2 Evaluasi hari ke-3
keperawata (Hari Rabu, 24 April (Hari Kamis, 25 April (Hari Jumat, 26 April
n 2019) 2019) 2019)
Hambatan S : Sdr E mengatakan S : Sdr E mengatakan S : Sdr E mengatakan
mobilitas setelah operasi paha sudah mulai mampu sudahmulai mampu
fisik kaki sebelah kanan menggerakkan dan menggerakkan dan
nyeri untuk digerakkan mengangkat kaki mengangkat kaki
O: sebelah kanan secara sebelah kanan secara
1. Pasien tampak perlahan perlahan dan juga bisa
berbaring ditempat O : duduk
tidur, rentang gerak 1. Pasien tampak O :
terganggu di berbaring di tempat 1. Pasien tampak
ekstermitas yang tidur, mampu berbaring ditempat
fraktur melakukan rentang tidur dan mampu
2. ADL pasien dibantu gerak yang terganggu duduk ditempat tidur
orang lain, perawat di ekstermitas yang 2. Kaki bagian fraktur
dan keluarga fraktur dengan terpasang tensocrep
3. Pasien terpasang bantuan perawat atau 3. Skala nyeri 3
kateter keluarga 4. TTV :
4. Kaki bagian fraktur 2. ADL pasien masih 1) TD:120/70 mmHg
terpasang tensocrep dibantu keluarga 2) Suhu : 36,3 oC
5. Postur pasien tidak 3. Kateter pasien sudah 3) Nadi : 86 x/menit
stabil, ada dilepas 4) RR : 22 x/menit
deformitas, 4. Kaki bagian fraktur 5. Tonus otot
perubahan bentuk/ terpasang tensocrep 5 5
bengkak di 5. Skala nyeri 5
ekstermitas yang 6. TTV : 4 5
fraktur 1) TD : 110/90
A : Masalah teratasi
6. Skala nyeri 6 mmHg
o sebagian
7. TTV 2) Suhu : 36,0 C
P:Intervensi dilanjutkan
1) TD : 110/70 3) Nadi:80 x/menit
mmHg 4) RR : 20 x/menit
2) Nadi : 80 X/menit
3) Suhu : 36,8 oC 5) Tonus otot
4) RR : 20 x/menit 5 5
8. Tonus otot
5 5 3 5
2 5 A : Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
58
1.2 Pembahasan
Pembahasan merupakan perbandingan dari tinjauan pustaka dengan
4.2.1 Pengkajian
Subyektif :
didapatkan fakta pada Sdr M dan Sdr E mengalami close fraktur femur
operasi pada paha kaki sebelah kanan terasa nyeri untuk digerakkan dan
operasi pada paha kaki sebelah kanan terasa nyeri untuk digerakkan.
Objektif :
ditemukan pada kaki sebelah kanan klien yang mengalami patah tulang
sebelah kanan klien yang mengalami patah tulang terdapat edema, paha
foto rongen tulang, dalam foto rongen terlihat jelas bahwa Sdr M dan
yang berbeda antara Sdr M dan Sdr E. Hasil laboratorium Sdr M yaitu
mengalami fraktur.
60
Dalam studi kasus ini diagnosa yang muncul pada klien dengan close
Menurut teori Amin dan Hardhi 2015, nyeri ekstermitas, klien tidak
bisa bergerak secara bebas, klien bed rest, rentang gerak terganggu pada
ekstermitas yang mengalami fraktur, dan semua ADL dibantu oleh orang
lain merupakan tanda dan gejala dari diagnosa dari Hambatan mobilitas
fisik.
fraktur akan mengakibatkan nyeri saat digerakkan dan mobilitas klien akan
terganggu.
pasif dan ROM aktif dengan bantuan sesuai indikasi, dorong ambulasi
indikasi.
satu intervensi yang tepat dilakukan pada klien post operasi fraktur femur
karena dari fakta yang ada menunjukkan bahwa kedua klien mengalami
Dalam studi kasus ini, implementasi pada Sdr M dan Sdr E dilakukan
Pada hari pertama implementasi pada Sdr M dan Sdr E peneliti tidak
pasif dan ROM aktif dengan bantuan sesuai indikasi, mendorong ambulasi
pertama.
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
dibuat sebelumnya.
kedua klien mau kooperatif sehingga kondisi kesehatan klien cepat pulih
dan membaik.
pada hari pertama masih belum bisa menggarakkan kakinya, pada hari
kedua pasien mulai mampu menggerakan kakinya, dan pada hari ketiga
pasien sudah bisa menggerakkan kakinya dan sudah bisa duduk. Pada
klien 2 evaluasi pada hari pertama klien masih belum bisa menggerakkan
kakinya, pada hari kedua pasien mampu menggerakkan kakinya dan pada
hari ketiga pasien sudah bisa menggerakkan kakinya dan bisa duduk.
yang lebih berat, alat ortopedi dapat terbuat dari kayu, aluminium, gips,
jalan sangatlah penting ketika klien dirawat dirumah, alat bantu jalan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
data pengkajian kasus pada pengkajian data subjektif dan data objektif
kondisi yang dialaminya sekarang yaitu fraktur femur dextra, dari data
65
66
yang dialaminya sekarang yaitu fraktur femur dextra, dari data objektif
yang didapatkan oleh peneliti yaitu ekstermitas kaki kanan pasien pada
2. Diagnosa Keperawatan
mobilitas fisik.
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi keperawatan
dengan kondisi klien saat itu, pada hari pertama, perawat tidak
melakukan semua rencana dalam NIC karena kondisi klien yang susah
5. Evaluasi Keperawatan
Dalam penelitian ini pada hari terakhir evaluasi keperawatan klien Sdr
5.2 Saran
mobilisasi atau gerak klien agar klien mampu bergerak secara mandiri.
lain yaitu dokter, fisioterapi, ahli gizi serta klien yang berguna untuk
Brunner & Suddart. 2005. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.
Helmi, ZN. 2012. Buku Saku Kedaruratan di bidang bedah orthopedi. Jakarta :
Salemba medika
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume . Jakarta :
EGC
Rendy, M.C., & TH, M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta :Nuha Medika
NIM : 161210024
Peneliti
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
Eliminasi
BAK ..............................x/hr
BAB ..............................x/hr
Masalah Keperawatan :
Kebersihan diri
Mandi ..............................x/hr
Keramas ..........................x/hr
Sikat gigi .........................x/hr
Memotong kuku ..............x/hr
Ganti pakaian ..................x/hr
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Psikososial
Sosial/interaksi ...................
Konsep diri .........................
Spiritual .............................
Masalah Keperawatan :
oliguri anuri
Ascites ya tidak
Mual ya tidak
Muntah ya tidak
Terpasang NGT ya tidak
Bising Usus : ................ x/ menit
b. BAB : ................. x/menit,
Konsistensi lunak cair lendir/darah
konstipasi inkontinensia kolostomi
c. Diet padat lunak cair
Frekuensi :............ x/hari, jumlah : ............, jenis :................
Lain-lain :..............................................
10. Ekstermitas dan persendian
a. Pergerakan sendi bebas terbatas
b. Kelainan ekstermitas ya tidak
c. Kelainan tulang belakang ya tidak
d. Fraktur ya tidak
e. Traksi/spalek/gips ya tidak
f. Kompartemen sindrome ya tidak
g. Kulit ikterik sianosia kemerahan
hiperpigmentasi
h. Akral hangat panas dingin
kering basah
i. Turgor baik kurang jelek
j. Luka : jenis :............. , luas:............., bersih kotor
Lain-lain :...........................................
11. Inguinal, genetalia, anus
a. Hernia ya tidak
b. Hemorroid ya tidak
c. Nyeri tekan ya tidak
d. Lesi ya tidak
e. Perdarahan ya tidak
Lain-lain :......................................................
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi,EKG,ECG)
VIII. TERAPI
......................................
Mahasiswa
.........................................
ANALISA DATA
DS :
DO :
1. ……………………………………………….
2. ……………………………………………….
3. ……………………………………………….
4. ……………………………………………….
5. ……………………………………………….
Intervensi Keperawatan
No.
Implementasi keperawatan
Hari/Tanggal Diagnosa Waktu Paraf
Evaluasi Keperawatan
No.
Diagnosa
Hari/Tangga Waktu Perkembangan Paraf
l
S :
O :
A :
P :
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN Th. 2019
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumuman pembimbing
4 Seminar proposal
7 Bimbingan hasil
8 Ujian hasil