NIM. 19.02.07.0014
2022
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 19.02.07.0014
LAMONGAN
bukan karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.
Yang Menyatakan
19.02.07.0014
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 19.02.07.0014
MUHAMMADIYAH BABAT
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Proposal Skripsi pada
tanggal :
Oleh :
Mengetahui :
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji Pada Ujian Sidang Proposal
Tanggal :
PANITIA PENGUJI
Tanda Tangan
Ketua :
Anggota : 1.
2.
Mengetahui,
NIDN : 0712128301
KURIKULUM VITAE
v
KAB. LAMONGAN
Pekerjaan : -
Riwayat Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU
Proposal Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk
dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
2. Ibu Dr. Virgianti Nur Farida S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Lamongan
5. Ibu Ari Kusdiyana, SKM., M.Kes. Selaku pembimbing II, yang telah banyak
ilmiah ini.
9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil demi
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan
yang diberikan. Penulis menyadari proposal skripsi ini masih banyak kekurangan,
untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan, akhirnya penulis berharap semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR ISI
x
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target/sasaran atau kriteria yang
2013). Kinerja petugas kesehatan di Rumah Sakit merupakan hal yang penting
dari sebuah Rumah Sakit. Semakin bagus kinerja petugas kesehatan maka akan
masing 15 petugas kesehatan rawat inap di 2 rumah sakit, yang pertama pada
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat ditemukan 73% petugas rawat inap yang
kriteria kinerjanya cukup dan hanya 27% petugas rawat inap yang kinerjanya
xi
inap yang kinerjanya cukup dan 40% petugas rawat inap yang kinerjanya baik.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat masalah mengenai kinerja pegawai Rumah
Baik atau tidaknya kinerja petugas kesehatan rawat inap dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
(Ratanto, Mustikasari & Kuntarti, 2013). Pada penelitian ini, faktor yang dapat
petugas kesehatan di ruang rawat inap. Kepala ruangan bertanggung jawab untuk
mendesak dan membujuk stafnya untuk melakukan sesuatu pada saat kapanpun
apabila rekan kerjanya memerlukan bantuan mereka, dan bisa memberi arahan
mereka tetapi pada apa yang seharusnya dilakukan demi tercapainya tujuan
halnya bernapas (Mulyana, 2018). komunikasi yang efektif penting bagi anggota
organisasi dengan harapan dapat membawa hasil pertukaran informasi dan saling
xii
yang diterima sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan, pesan diterima
dengan sukarela oleh penerima pesan serta dapat meningkatkan kualitas hubungan
antar pribadi dan tidak ada hambatan dalam komunikasi. Tujuan dari komunikasi
yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap, serta dapat
dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.
(Amirullah, 2015)
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam
maka organisasi atau perusahaan harus mampu menciptakan kondisi yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik, organisasi atau instansi harus
karyawan dengan atasan yang terjalin dengan baik melalui komunikasi efektif.
Komunikasi efektif bisa berjalan dengan baik apabila informasi yang disampaikan
terdahulu. Pada penelitian Hartono and Rotinsulu, (2015), sylvanus Agatha, alwi
suddin & untung sriwidodo (2020) menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa gaya
(2013) juga mendapatkan kesimpulan yang sama, bahwa komunikasi tidak secara
kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU
Muhammadiyah Babat?”
kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU
Muhammadiyah Babat.
xiv
Babat
Muhammadiyah Babat.
1.4.2 Praktis
2. Bagi Profesi
xv
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi profesi
petugas kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
maksimal, sumber daya manusia harus dikelola secara profesional untuk mencapai
untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi merupakan hal penting yang dapat
karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Oleh karena itu, pada
bab kedua ini, peneliti secara konseptual memaparkan topik yang berkaitan
dengan rencana penelitian yang dibuat oleh peneliti dan menjelaskan teori atau
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dilakukan oleh
seorang pegawai dalam menunaikan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
xvii
dibebankan kepadanya. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas memiliki arti
tingkat baik buruknya hasil yang dicapai, sedangkan kuantitas berarti jumlah yang
perilaku kerja yang dicapai dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tertentu
dalam waktu tertentu. Menurut Rivai & Basri dalam Masram dan Mu’ah (2017),
dalam melaksanakan tugas selama periode waktu tertentu pada kesempatan yang
berbeda, seperti misalnya standar kerja, tujuan atau sasaran atau ditentukan,
Kinerja yang dicapai pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting
seseorang. Setiap orang memiliki kepribadian atau karekter yang berbeda satu
sama lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik,
melakukan pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam
dirinya atau dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan terangsang atau
atau norma-norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan diterima secara
9. Kepuasan kerja. Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka
merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya
10. Lingkungan kerja. Merupakan suasana atau kondisi lokasi tempat bekerja.
Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana, serta
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja. Jika lingkungan kerja dapat
seseorang
11. Loyalitas. Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela
13. Disiplin kerja. Disiplin merupakan titik awal dari setiap keberhasilan dalam
dan tanpa paksaan untuk mematuhi dan mematuhi aturan dan peraturan
kesediaan karyawan untuk mematuhi norma dan budaya yang berlaku dalam
ini dapat berupa waktu, misalnya masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian
untuk mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut agar bias
secara umum selalu dikaitkan dengan istilah gaji atau upah serta pendapatan
lain yang di berikan dari perusahaan. Kompensasi harus layak dan sesuai serta
xxi
kompensasi. Maka dari itu pemberian kompensasi harus sesuai dengan hasil
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang laln baik secara langsung
dan perilaku seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun
perilaku seseorang.
Secara umun lingkungan kerja dapat diartikan yakni segala sesuatu yang
berada disekitar para pekerja yang dibebankan kepadanya oleh perusahaan baik
sesuatu yang ada disekitar para karyawan dan dapat mempengaruhi kinerja
melalui penilaian kinerja dapat diketahui aspek-aspek apa yang dapat dijadikan
1. Kuantitas. Kuantitas yaitu ukuran jumlah hasil kerja unit maupun jumlah
awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus
dan cermat, efisien berkaitan erat dengan ketepatan waktu tanpa harus
sesedikit mungkin. Dengan kata lain karyawan dapat bekerja dengan cara
4. Disiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
seseorang agar mentaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku
disuatu perusahaan dapat dikatakan juga taat kepada hukum dan peraturan
yang berlaku.
tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan
terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk
6. Ketelitian. Tingkat kesesuaian hasil pengukuran kerja apakah kerja itu udah
8. Kejujuran merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk
sasaran.
4. Karyawan dalam organisasi tersebut akan semakin solid dan kompak karena
oleh organisasi.
pemimpin yang sesuai dengan keadaan didalam suatu perusahaan itu sendiri.
sifat yang dimiliki khas oleh setiap pemimpin, kemudian akan diperlihatkan
kepada bawahan atau karyawan dengan maksud bisa memberikan suatu dorongan
atau motivasi yang baik. Menurut Veithzal Rivai Zainal, dalam Kumala &
tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku
dan strategi yang disukai. Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa gaya
xxv
yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. (Dyah, 2015),
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif umtuk
bawahannya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai
sasaran perusahaan.
kepemimpinan, yaitu:
4. Kebutuhan tugas, yaitu setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
5. Iklim dan kebijakan organisasi akan dapat mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan.
kepemimpinan.
xxvi
kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka
yang mengakibatkan banyaknya pengikut yang dengan rela patuh dan taat
dan memahami berbagai dampak dan resiko yang akan dihadapi dalam
memimpin organisasinya.
pada tujuan yang telah ditetapkan demi memperjelas peran serta tuntutan tugas.
xxvii
dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang
visioner mampu menciptakan visi dan tujuan yang jelas berkenaan dengan
pemahaman tentang masa depan yang lebih mantap dan usaha-usaha dalam
pembelajaran dan juga pengalaman, baik itu secara pendidikan formal maupun
yang realitis, kreadibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi yang
Menurut Gibson (2015). Inti dari teori ini adalah bahwa merupakan
sumber-sumber daya lain yang dibutuhkan kepada para pengikut agar mereka bisa
mencapai tujuan. Pemimpin yang efektif menurut teori ini harus bisa menunjukan
House, dalam Robbins & Judge (2016), mengidentifikasi adanya indikator dalam
1. Kepemimpinan Direktif
ini dalam situasi tertentu. Kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa
2. Kepemimpinan Supportif
umumnya memiliki sikap yang ramah dan mau menujukkan kepedulian pada
bawahan. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan motivasi dalam diri
yang sulit atau memiliki tingkat stress tinggi, sehingga memerlukan suport atau
3. Kepemimpinan Partisipatif.
pemimpin melibatkan para anggota tim nya untuk saling berdiskusi dalam
ini yang mendorong anggota tim-nya untuk terlibat dalam suatu masalah
suatu pendapat dari para bawahan atau anggota tim. Sehingga dapat mengasah
1. Komunikasi
menerjemahkan tujuan yang lebih besar ke dalam berbagai tujuan dan aktivitas
2. Kesadaran
mempelajari ide mana yang efektif dan mana yang kurang efektif.
3. Kemampuan
4. Integritas
Pemimpin harus memiliki komitmen kuat terhadap apa yang telah diputuskan
5. Membangun hubungan
xxxi
sinergi dan energi bersama. Itu tidak hanya untuk antar bawahan tetapi juga
seseorang melalui cara tertentu agar si penerima informasi tersebut mengerti dan
yang dinyatakan oleh Bramhall (2014) bahwa pada saat menjalankan perawatan
yang profesional kepada pasien atau ke tenaga medis yang lain diperlukan
kesehatan yang lain. Komunikasi efektif ditandai dengan makna dan berdampak
menimbulkan suasana yang baik serta membuat suatu tindakan (Oktarina, 2018)
dari potensi bahaya yang timbul dari kesalahpahaman. Komunikasi efektif antara
petugas kesehatan yang lain dapat menghasilkan perawatan yang terbaik untuk
xxxii
pasien (Ratna 2019). Selain itu untuk membentuk kesan yang baik dengan pasien
maupun tenaga kesehatan yang lain agar mendapatkan kepercayaan yang relevan.
Agar pasien ataupun tenaga kesehatan saling bertukar informasi dan dapat
Komunikasi efektif dapat melahirkan budaya yang produktif, maka dari itu
1. Kecerdasan emosional
diri sendiri
2. Keterampilan berkomunikasi
Salah satu faktor penting yang dimiliki kepala ruangan atau pemimpin
seperti bahasa yang sederhana, mudah dipahami, serta artikulasi yang jelas.
3. Pengalaman kerja
4. Persepsi
Cara kepala ruang untuk mengkoordinasikan perawat tentang apa yang akan
dilakukan ke pasien atau tenaga kerja lainnya lalu memvalidasi apakah pesan
5. Sosial budaya
1. Pemahaman
2. Kesenangan
3. Mempengaruhi sikap
Tingkat keberhasilan komunikasi efektif yaitu bisa mengubah sikap orang lain.
4. Memperbaiki hubungan
xxxiv
5. Tindakan
Komunikasi efektif mendorong orang lain untuk mau melakukan tindakan yang
1. Pemahaman
dan untuk mencapai tujuan itu maka, seorang komunikator maupun komunikan
2. Kesenangan
Jika proses komunikasi itu selain menyampaikan informasi dengan sukses, juga
pihak. Suasana yang lebih santai dan menyenangkan akan lebih enak dalam
bersifat fleksibel. dengan adanya suasana seperti itu, maka kesan yang menarik
akan muncul.
dalam hal ini dapat dikatakan komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika
tidak ada perubahan dalam sikap seseorang, maka komunikasi yang dilakukan
5. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi terdapat
menyebutkan bahwa:
3. Latar belakang yang sama akan membuat komunikasi semakin efektif karena
informasi diantaranya
tujuan utama, maka dari itu adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti yang
Dalam unsur dapat dipercaya harus ada kompetensi, sikap, tujuan, kepribadian
dan dinamis.
2. Konteks (context)
dengan seksama.
3. Isi (content )
4. Kejelasan (clarity)
kesalahpahaman.
6. Saluran (chanell)
non verbal.
xxxvii
perawat. Tetapi ada beberapa hal yang dapat menghambat proses komunikasi
tersebut. Hambatan dapat merusak hubungan antar tenaga kesehatan, pasien dan
1. Bahasa
kelancaran kinerja.
2. Perbedaan budaya
3. Konflik
menguras pikiran antara kepala ruangan dengan tenaga kesehatan yang lain
4. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti beban kerja yang melebihi batas kemampuan tenaga
: diteliti
petugas kesehatan di ruang rawat inap diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan
xxxix
Dampak dari kinerja karyawan yang baik akan membuat organisasi berkembang
bidan sebagai variabel dependen. Dalam hal ini gaya kepemimpinan dan
rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, tentang hubungan dua atau lebih
xl
2014)
bidan.
bidan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang : 1) Desain Penelitian, 2) Waktu dan
Etika Penelitian.
3.2.1 Lokasi
3.2.2 Waktu
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Oscar & Sumirah, 2019). Penelitian ini
Sumirah, 2019).
Variabel bebas atau independent variable (X) : gaya kepemimpinan (X1) dan
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya varibel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
Definisi operasional merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
data. Definisi operasional dari setiap penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.1 : Definisi operasional Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Efektif terhadap
Kinerja Perawat dan Bidan
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Data Skore
Operasional
Dependen: Gaya 1. Kharismatik kuesioner Nominal Skala likert
Gaya Kepemimpin Penilaian presepsi karyawan 1. STS = 1
kepemimpi an terhadap kemampuan 2. TS = 2
nan merupakan kepemimpinan yang heroik 3. S = 3
(X1) suatu atau yang luar biasa ketika 4. SS = 4
perilaku atau mengamati perilaku pimpinan
sifat yang Kategori
dimiliki khas 2. Transaksional 1. Kharismatik
oleh setiap Penilaian presepsi karyawan apabila
pemimpin, terhadap pimpinan atas arahan presentase
kemudian dan insentif yang diberikan terbanyak
akan pada jawaban
diperlihatkan 3. Visioner nomor 1,2,3,4
kepada Penilaian presepsi karyawan
bawahan atau mengenai 2. Transaksional
karyawan kemampuan pimpinan apabila
dengan menciptakan dan presentase
maksud bisa mengartikulasikan visi yang terbanyak
memberikan realitis, kreadibel, dan menarik pada jawaban
suatu nomor 5,6,7,8
dorongan 4. Direktif
atau motivasi Penilaian presepsi karyawan
yang baik terhadap pimpinan terhadap 3. Visioner
apa yang diharapkan pimpinan apabila
dari karyawan presentase
terbanyak
5. Supportif pada jawaban
Penilaian presepsi karyawan nomor
terhadap pimpinan terkait sifat 9,10,11,12
ramah dan kepedulian akan
kebutuhan karyawan 4. Direktif
apabila
6. Partisipatif presentase
Penilaian presepsi karyawan terbanyak
terhadap pimpinan terkait pada jawaban
konsultasi dengan para 13,14,15,16
karyawan dan menggunakan
saran karyawan sebelum
xlvi
6. Partisipatif
apabila
presentase
terbanyak
pada jawaban
21,22,23,24
Kategori nilai
terbanyak
menunjukkan
gaya
kepemimpinan
yang diterapkan
Dependen: Komunikasi 1. Pemahaman kuesioner Nominal Skala likert
Komunikasi efektif Kemampuan untuk memahami 1. STS = 1
efektif (X2) merupakan pesan dengan cermat seperti 2. TS = 2
proses yang dimaksud oleh 3. S = 3
penyampaian komunikator 4. SS = 4
informasi
kepada 2. Kesenangan Kategori
seseorang Penilaian presepsi karyawan
melalui cara terhadap pimpinan atas Efektif = 60-80
tertentu agar Penyampaian informasi Kurang Efektif
penerima dengan sukses dan dapat = 20-59
informasi berlangsung dalam suasana
tersebut yang menyenangkan antara
mengerti dan kedua belah pihak
tersampaikan
dengan jelas 3. Pengaruh pada sikap
Penilaian presepsi karyawan
terhadap pimpinan untuk
mempengaruhi sikap dan
perilaku karyawan
5. Tindakan
Penilaian presepsi karyawan
terhadap pimpinan terkait ada
atau tidaknya perubahan
tindakan setelah
berkomunikasi dengan
pimpinan
6. Ketelitian
Penilaian presepsi karyawan
mengenai pencapaian
pekerjaan yang mereka
xlviii
lakukan
7. Kejujuran
Penilaian presepsi karyawan
mengenai kejujuran mereka
dalam menjalankan tugas
8. Kreativitas
Penilaian presepsi karyawan
atas ide atau gagasan yang
mereka berikan
49
3.6.1 populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah seluruh perawat dan bidan yang ada di Rumah Sakit
sebanyak 64 orang.
3.6.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017), sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah bagian dari populasi
yang diambil untuk kemudian diteliti. Sampel pada penelitian ini sebanyak 45 dan
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017). Pada kriteria inklusi
ini adalah seluruh perawat dan bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel
karena berbagai sebab, dan selanjutnya akan digunakan sebagai kriteria ekslusi
dalam penelitian ini, antara lain: 1) Subjek sedang tidak di tempat kerja. 2)
sampel yang akan digunakan (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini peneliti
menggunakan Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.
Menurut Sugiyono (2019), sensus atau sampling total adalah teknik pengambilan
sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua. Jadi sampel
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
awal penelitian kepada peneliti untuk diberikan ke tempat tujuan yakni Rumah
yang akan diisi oleh responden serta memberikan waktu kepada responden untuk
menjawab pertanyaan.
kampus, peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada Direktur Rumah Sakit
penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan apabila bersedia
melakukan cek ulang terkait kelengkapan data dari responden dan data yang
1. Editing data, yaitu penulis melihat tulisan sudah jelas dan dapat dipahami.
Peneliti melakukan cek ulang pada semua lembar kuesioner yang telah
jawaban semua.
52
di ruang rawat inap Rumah Sakit umum muhammadiyah babat dan rumah
1) Karakteristik responden
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Lama kerja
d. Pendidkan terakhir
e. Pendapatan
a) Kode (1) untuk < Rp. 2.701.977,- (Dibawah UMK. Gaji, tunjangan,
DLL)
DLL)
2) Variabel independen
berikut :
berikut
3) Variabel dependen
3. Scoring data, yaitu memberikan skor sesuai dengan metode atau skala yang
dipakai, lalu jawaban-jawaban dari semua responden yang sudah dalam bentuk
kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software computer.
dan kekuranganya, salah satu paket program yang paling umum digunakan
untuk entry data penelitian adalah program SPSS. Alat ukur variabel disusun
komunikasi efektif dan kinerja. sangat setuju skor 4, setuju skor 3, tidak setuju
kepemimpinan yaitu : ∑ = T x Pn
Skor minimum : 1 x 20 = 20
Rentang kategori kurang dengan skor 20-59 rentang kategori baik dengan
skor 60-80
Skor minimum = 1 x 24 = 24
Skor maksimum = 4 x 24 = 96
= 1⁄2 ( 4 + 1 ) X 24
= 60
= 1⁄6 ( 96 – 24 )
= 12
X = > m + 1 . SD
56
= > (60 + 1) . 12
= > 72
48 < X < 72
X < m – 1 . SD
X < 60 – 1 . 12
= 48
Kategori baik > 72, kategori cukup 48-72, kategori cukup < 48
sudah dimasukan maka akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan hasil
pernyataan.
a. Analisis Univariat
f = x x 100%
Keterangan :
f = presentase
N = jumlah sampel
efektif terhadap kinerja perawat dan bidan. Pada penelitian ini menggunakan
uji koefisien kontingensi. Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua
variabel yang berskala data nominal, uji korelasi yang digunakan untuk
jika p-value ≤ 0,05 dan jika ≥ 0,05 dianggap tidak ada hubungan.
c. Analisis multivariate
yaitu variabel yang memiliki nilai p < 0,25. Variabel yang memenuhi syarat
sebagai kandidat yaitu variabel yang memiliki nilai p < 0,25, untuk kemudian
regresi logistik berganda yakni variabel independen yang mempunyai p< 0,05
selanjutnya dilakukan uji regresi logistik berganda yang terdiri dari variabel
yang memiliki p< 0,05. Uji regresi logistik berganda terus menerus dilakukan
hingga tidak ada lagi variabel independen yang memiliki nilai p> 0,05. Hasil
uji regresi logistik berganda untuk menentukan variabel yang paling dominan
memengaruhi merujukan pada nilai Exp(B) yang paling tinggi. Hal tersebut
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Sugiyono, 2017). Data ini
perantara atau dengan kata lain data diperoleh langsung dari jawaban-jawaban
atas pertanyaan yang ada dalam kuesioner yang diberikan kepada responden.
Adapun hasil yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan merupakan skor
59
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2018). Data sekunder data yang untuk memperkuat data primer
yang diperoleh dari rumah sakit, perusahaan dan instasi terkait penelitian.
Adapun hasil yang diperoleh dari data skunder adalah profil Rumah Sakit dan
teguh pada sikap ilmiah dan etika penelitian meskipun penelitian yang kita
lakukan tidak merugikan responden tetapi etika penelitian harus tetap dilakukan.
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu sebagai
1. Informed consent
mengenai perlakuan dan dampak yang timbul pada penelitian yang akan
responden tidak bersedia, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus
pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
tidak tertulis ataupun masalah lain yang terjadi saat penelitian berlangsung.
Semua informasi yang didapatkan dari responden yang telah dikumpulkan pada
DAFTAR PUSTAKA
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=684067.
https://doi.org/10.35794/emba.3.2.2015.9246.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/view/9718 Mangkunegara,
Remaja Rosdakarya.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=188338
63
https://doi.org/10.7454/jki.v16i2.10.
http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?
pId=120801&pRegionCode=UNTAR&pClientId=650.
2023).
2023).
Standard (Royal College of Nursing (Great Britain): 1987), 29(14), pp. 53–
Available at:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/485.
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1847 (Accessed: 26
February 2023).
at: https://onesearch.id/Author/Home?author=Hasibuan%2C+Malayu+S.+P.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=576827 (Accessed: 26
February 2023).
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/manajemen-sumber-daya-manusia-
8583.12156.
http://repository.fe.unj.ac.id/Oktarina,%20M.,%20&%20Sari,%20R.%20M.
%20(2018).%20Buku%20Ajar%20Komunikasi%20Dalam%20Praktek
%20Kebidanan.%20Yogyakarta:%20Deepublish./8/Bibliography.pdf.
http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?
pId=120801&pRegionCode=UNTAR&pClientId=650.
https://doi.org/10.51876/simtek.v1i2.21.
2023).
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/159706/public-relations-
https://deepublishstore.com/shop/buku-ajar-perencanaan-dan-
LAMPIRAN
KISI-KISI KUESIONER
mengambil keputusan
3. Pimpinan memberikan
peringatan dan sanksi
apabila terjadi kesalahan
dalam proses kerja yang
saya lakukan.
4. Pimpinan selalu
memberikan motivasi agar
karyawan giat dalam
menjalankan tugas
pekerjaannya
kesadaran tentang
pentingnya patuh terhadap
peraturan yang berlaku
2. Semua keputusan ada
ditangan pemimpin
3. Pimpinan selalu
memberikan bimbingan
dalam menjalankan tugas
yang diperintahkan
4. Pemimpin selalu bersikap
tegas dalam mengambil
setap keputusan
dapat mengurangi
kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
3. Dalam menyampaikan
iformasi pimpinan selalu
menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
4. Karyawan dapat
memahami tugas dan
tanggung jawab
pekerjaannnya dengan jelas
No. Responden
pekerjaan.
2. Saya memiliki
keterampilan yang sangat
baik dalam melaksanakan
pekerjaan saya.
3. Saya selalu memiliki cara
untuk menyelesaikan tugas
dengan cepat
KUESIONER
Oleh:
Responden Yth,
Lamongan. Pada kesempatan ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka
ruang rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan RSU Muhammadiyah
bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian saya untuk
mengisi kuesioner penelitian yang telah tersedia pada laman berikut ini.
79
Hormat saya,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
dan informasi yang saya berikan serta hak saya mengundurkan diri dari
keikutsertaan saya dalam penelitian ini jika saya merasa tidak nyaman.
Tanda tangan dibawah ini merupakan tanda tangan kesediaan saya sebagai
……………………………….
IDENTITAS RESPONDEN
Perempuan
30 – 34 tahun
> 3 tahun
S1 S2
81
KUESIONER KINERJA
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS S SS
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Efisiensi
Disiplin
Inisiatif
Ketelitian
menyelesaikan pekerjaan
Kejujuran
Kreativitas
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS S SS
Kharismatik
Transaksional
baik.
Visioner
Direktif
Supportif
Partisipatif
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
dengan pilihan sesuai yang anda alami.
Keterangan:
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERTANYAAN JAWABAN
STS TS S SS
Pemahaman
Kesenangan
90
Tindakan